Anda di halaman 1dari 4

1. Baik.

Perlu didasari bahwa manajemen merupakan bagian


Filsafat Manajemen

daripada ilmu yang berkembang dan dibangun dengan asumsi dasar manusia sebagai landasan berfikir.

Keterbatasan

Kesempatan

Bagaimana cara meninjau tentang segala objek manajemen yang

terdapat dalam kaitannya antara manusia, lingkungan, dan interaksinya. Manusia, interaksi, dan lingkungan sendiri terdapat unsur spiritual dan unsur materi sehingga dari sinilah proses tinjauan dalam filsafat itu bermula. Yaitu berhadapan dengan alam empiris atau metafisika dan materi yang dapat ditinjau dengan logika. Proses manusia dalam meninjau manajemen dalam unsur spiritual dan unsur materi bergantung dari kepekaan berfikirnya sehingga rasa keingin tahuan manusia timbul yang didasari dalam bentuk Apa. Mengurai segala hal yang ingin diketahui dari manajemen sendiri berawal dari sifat manusia pada hakekatnya yang berpikir logis, sistematis, dan universal sehingga dapat dilkukan dengan pendekatan berfikir reflektif yang mencakup analisis, pemahaman, deskriptif, penilaian, penafsiran, dan perekatan untuk membantu memperoleh kejelasan, kecerahan, keterangan, pembenaran, pengertian, dan perpaduan dari objek manajemen yang dikaji. Praktik-praktik manajemen dan bisnis adalah berbicara kesempatan dan keterbatasan. Kesempatan untuk menggunakan seni berfikir manusia seperti yang diurai pada paragraf diatas dari segi tinjauan dan kajiannya terhadap manajemen dalam bentuk tindakan. Keterbatasan pendekatan manusia juga terdapat dalam praktik manajemen dan bisnis itu sendiri sehingga bagi manusia terbiasa menggunakan landasan berfikir filsafat yang melihat keterbatasan itu menjadi sebuah kesempatan untuk meninjau atau mengkaji lebih lanjut. Dari sinilah akan muncul hal baru dalam kajian-praktik manajemen dan bisnis. Ini yang biasa disebut evolusi dan revolusi kajian-praktik manajemen dan bisnis. Pola KesempatanKeterbatasan-Kesempatan-Keterbatasan ini nantinya akan terus berlanjut sepanjang manusia atau seorang manajer berlandaskan pendekatan filsafat dalam kajian-praktik manajemen dan bisnis untuk mencapai sebuah tujuan. Pandangan seorang manajer yang berfilsafat akan mengalami perkembangan bisa melalui keterbatasan-kesempatan atau kesempatanketerbatasan sehingga memunculkan nilai-nilai kebijaksanaan di dalamnya.

2.

Sebuah organisasi manajemen saat ini menghadapi berbagai situasi yang dibentuk oleh perubahan demografi, ekonomi, kebijakan, sosial budaya dimana ini mempengaruhi sumber daya manusia, keuangan, operasional sehingga menciptakan tantangan dan peluang. Perkembangan dalam lingkup manajemen ini menstimulasi tolak ukur kesempurnaan manajer dalam hal ini manusia yang memiliki kemampuan berfikir dan kemampuan bertindak. Situasi manajemen perusahaan mendorong persaingan berfikir, membandingkan cara berfikir, dan mengkolaborasi pemikiranpemikiran yang telah dilakukan bersama. Situasi manajemen ini juga dapat mencerminkan pemikiran-pemikiran dan bagaimana manusia bekerja di dalamnya terlebih seorang manajer adalah hasil cara berfikir dan bertindaknya. Jelaslah bahwa para manusia yang terlibat dalam manajemen harus melakukan analisis di mana persisnya perusahaan berada dan apa masalah-masalah mendasarnya sehingga nantinya akan muncul sebuah pemecahan positif untuk mengubah keadaan. Dalam hal manajemen berdasarkan situasi, jika dalam sebuah organisasi atau perusahaan menggunakan konsep berfikir diatas maka akan timbul hasil pemikiran yang bervariasi. Dapat disadari jika semua manajer dan manusia terkait di dalamnya berfikiran sama, dapat dikatakan tidak ada seorang pun yang turut berpartisipasi atau berfikir. Hal ini akan berdampak pada aktivitas manajemen yang stagnan karena tidak adanya evolusi maupun revolusi manajemen melalui pemikiran-pemikiran baru. Bukankah situasi yang stagnan itu diam di tempat dan tidak berjalan seirama dengan situasi waktu yang terus berubah. Dengan kata lain dapat dikatakan perusahaan berjalan mundur karena waktu telah berubah dan berjalan maju sehingga organisasi atau perusahaan tersebut akan tertinggal dan kalah bersaing dengan perusahaan yang

didalamnya terdapat banyak hasil pemikiran sebagai strategi bersaing melalui konsep ini.

3. Dalam lingkup manajemen keraguan tersebut adalah proses yang terlibat dalam ruang lingkup manajemen untuk menerima dan atau mencari sebuah kebenaran wujud sistem kerja praktik manajemen. Hal ini timbul dari dimensi intelektual atas dasar pengalaman manusia ataupun manajer dalam bisnis dan manajemen akan sebuah kebenaran dan keberadaan manajemen. Pemetaan realitas manajemen sesuai dengan keadaaan yang sebenarnya menghasilkan sebuah pengtahuan dasar manajemen dan sistem kerja manajemen. Peta ini akan memperlihatkan kebenaran dasar manajemen serta mengaitkannya pada realitas wujud sistem kerja praktik manajemen seperti manusia, barang, sistem, dan waktu).
Praktik Manajemen Persepsi baru Persepsi berkembang

Penggambaran tersebut dapat dimulai dari uraian berikut: Manajemen sebagai lingkup proses yang mengatur terbentuknya satu sistem dalam memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Tampak pada saat manajer berhadapan dengan setumpuk pekerjaan yang perlu diselesaikan dengan waktu yang telah ditetapkan atau lebih cepat dari itu dan hasilnya terbaik, secara langsung manajer menetapkan manajemen waktu dan membuat prioritas pekerjaan mana yang perlu untuk diselesaikan terlebih dahulu. Namun di satu sisi, dalam perkembangannya pun manajemen sebagai lingkup proses yang diatur oleh satu sistem yang terbentuk untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen sebagai sekumpulan sumber daya yang terlibat dalam proses manajemen demi tercapainya satu tujuan. Sekumpulan sumber daya tersebut telah memiliki bagian masing-masing dan menjalankan fungsi nya sesuai dengan semestinya hingga tercapai sebuah hasil terbaik. Perusahaan teknologi dan informasi, Hewlett-Packard melembagakan sejumlah teknik manajerial yang memastikan ada kontak teratur dan

terus menerus antara anggota organisasi di semua level. Hal ini termasuk kebijakan pelayanan pintu terbuka atau open-door policy dimana perbedaan jabatan disingkirkan dan percakapan bisa berlangsung bebas. Setiap orang boleh mengungkapkan ide, pendapat, masalah atau keprihatinan mereka. Pelayanan ini dibuat untuk membangun rasa saling percaya antar anggota organisasi. Lain halnya pada perusahaan Pepsi nilai result and integrity atau hasil dan integritas amat dirasakan pentingnya. Dua kata itu memiliki tempat tersendiri dalam budaya organisasi mereka. Kata hasil menunjuk pada konsistensi untuk memberikan hasil seperti yang dijanjikan. Integritas menyangkut keseluruhan sikap keterbukaan dan kejujuran, sekaligus komitmen pada yang lain. Meski hanya dua kata, namun dua kata ini mampu membangun fondasi amat kokoh dalam budaya Pepsi. Melalui beberapa bukti diatas dan berbagai penggambaran terhadap wujud sistem kerja manajemen yang lain timbul berbagai persepsi dari keingin tahuan sehingga menghasilkan pengetahuan. Perbedaan yang timbul dari berbagai wujud sistem kerja praktik manajemen menunjukkan bahwa tidak ada kepastian yang baku. Hal ini membuat pengamat dan pelaku manajemen berusaha untuk menemukan kepastian tersebut. Dimana sebuah kepastian dimulai dari keraguan. Filsafat manajemen berangkat dari keraguan dan keingin tahuan. Maka timbullah benang merah antara dasar manajemen terhadap wujud sistem kerja praktik manajemen yang melahirkan beberapa tahapan penerapan praktik manajemen. Muncul persepsi yang berkembang dari ptraktik manajemen itu sendiri. Diantaranya, manajemen partisipasi, manajemen berdasarkan hasil, manajemen memperkaya pekerjaan, manajemen prioritas produktifitas, manajemen berdasarkan kemungkinan, manajemen pemanfaatan konflik, manajemen berdasarkan sisi spiritual, manajemen berdasarkan kebenaran, keindahan, kebaikan, dan keutuhan, manajemen memaksa, manajemen mementingkan hubungan kemanusiaan, manajemen menggunakan tekanan, manajemen menurut keadaan, manajemen teknologis, manajemen administratif, manajemen sistem kemanusiaan, manajemen ilmiah, manajemen sasaran dan hasil.

----------------------------------Terima Kasih-----------------------------------------------------

Rasa keraguan dan keingin tahuan manajemen lebih lanjut akan melahirkan filsafat manajemen

Anda mungkin juga menyukai