Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Hak setiap warga Negara yang telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 (1) adalah Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran. Berdasarkan pasal Pasal 31 (1), maka Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi, dan masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan. Untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu diperlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu bagi setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya kurang mampu membiayai pendidikannya, dan berhak mendapatkan beasiswa bagi mereka yang berprestasi. Peningkatan pemerataan akses ke perguruan tinggi jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas lulusan SMA/SMK atau bentuk lain yang sederajat sampai saat ini masih merupakan masalah di negara kita. Banyak lulusan jenjang pendidikan menengah yang berprestasi dan merupakan calon mahasiswa yang potensial tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi karena berasal dari keluarga kurang mampu. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan memfasilitasi atau menyediakan beasiswa dan biaya pendidikan. Berbagai macam beasiswa oleh pemerintah, misalnya Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM), Peningkatan Prestasi Ekstrakurikuler (PPE), dan Beasiswa Mengikuti Ujian (BMU), telah diberikan kepada mahasiswa (DIKTI, 2010). Akan tetapi jumlah dana yang diberikan masih belum dapat memenuhi kebutuhan biaya pendidikan dan biaya hidup mahasiswa, sehingga belum menjamin keberlangsungan studi mahasiswa hingga selesai. 1

2 Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2010 meluncurkan program Beasiswa Bidik Misi untuk memberikan beasiswa dan biaya pendidikan kepada 20.000 mahasiswa dan atau calon mahasiswa dari keluarga yang secara ekonomi kurang mampu dan berprestasi, baik di bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler (DIKTI, 2010). Salah satu cara untuk mengukur keberhasilan program Beasiswa Bidik Misi dapat dilihat dari Indeks Prestasi mahasiswa penerima Beasiswa Bidik Misi. Mahasiwa yang memperoleh Beasiswa Bidik Misi di tahun 2010 baru memiliki indeks prestasi pada semester satu. Oleh karena itu perlu adanya penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Indeks Prestasi mahasiswa penerima Beasiswa Bidik Misi. Penelitian Irnawati (2003) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Prestasi (IP) mahasiwa, menunjukkan bahwa secara umum IP dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain latar belakang mahasiswa, lingkungan, proses belajar, beban studi dan prestasi akademik, faktor sosial ekonomi ataupun motivasi mahasiswa. Menurut Syah (2006) ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum, faktor-faktor tersebut dapat digolongkan atas faktor internal mahasiswa (faktor dari dalam diri mahasiswa) dan faktor internal yang meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah), sedangkan faktor eksternal mahasiswa (faktor dari luar diri mahasiswa) yakni kondisi lingkungan di sekitar mahasiswa, yaitu terdiri atas lingkungan sosial dan lingkungan non-sosial. Dalam penelitan Istiqomah (2008) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Prestasi (IP) mahasiswa baru S1 ITS angkatan 2006 semester 1, mengkategorikan IP menjadi lima ketegori dengan menggunakan regresi logistik ordinal.

3 Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi IP mahasiswa adalah dengan menggunakan regresi logistik. Indeks Prestasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 kategori yaitu tinggi dan rendah. Sehingga, metode analisis yang tepat dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik biner. Dalam penelitian ini perguruan tinggi negeri yang diteliti adalah semua peguruan tinggi negeri yang ada di Surabaya yaitu Institut Teknologi Sepuluh November, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Universitas Airlangga, dan Universitas Negeri Surabaya. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana karakteristik mahasiswa Diploma penerima beasiswa bidik misi di Surabaya? 2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa Diploma penerima beasiswa bidik misi di Surabaya? 1.3 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Untuk mendeskripsikan karakteristik mahasiswa Diploma penerima beasiswa bidik misi di Surabaya. 2. Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa Diploma penerima beasiswa bidik misi di Surabaya.

4 1.4 Batasan Masalah Dalam penelitian ini batasan masalahnya adalah mahasiswa Diploma perguruan tinggi negeri yang menerima beasiswa bidik misi tahun 2010 di Surabaya. 1.5 Manfaat Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah memberi masukan bagi Dinas Pendidikan Nasional dalam menangani beasiswa bidik misi. Manfaat bagi perguruan tinggi sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam penerimaan calon mahasiswa selanjutnya, dan manfaat bagi masyarakat untuk memperoleh informasi tentang perkembangan mahasiswa bidik misi selama kuliah di perguruan tinggi negeri.

Anda mungkin juga menyukai