Anda di halaman 1dari 17

OLEH

MEI KURNIAWATI
F1F1 11 054

KONSEP UMUM TERMODINAMIKA
HUKUM TERMODINAMIKA 1 & 2
KONSEP H, G DAN S
KONSEP UMUM TERMODINAMIKA
Termokimia mempelajari perubahan panas yang mengikuti
reaksi kimia dan perubahan-perubahan fisika (pelarutan,
peleburan dsb )
satuan tenaga panas = kalori ; joule (1 joule = 0.24 kal);KJ ;
Kkal
Untuk menentukan perubahan panas yang terjadi pada reaksi-
reaksi kimia dipakai kalorimeter
Besarnya panas reaksi bisa dunyatakan pada :
tekanan tetap ; q
p
= AH
volume tetap ; q
v
= A U
Hubungan A H dan A U : A H = A U+P AV
A H
= + maka panas diserap, reaksi endoterm
A U
A H
= - maka panas dilepaskan, reaksi eksoterm
A U

Suatu sistem termodinamika adalah suatu
masa atau daerah yang dipilih untuk dijadikan
obyek analisis. Daerah sekitar sistem tersebut
disebut sebagai lingkungan. Batas antara
sistem dengan lingkungannya disebut batas
sistem (boundary), seperti terlihat pada
Gambar 1. Dalam aplikasinya batas sistem
merupakan bagian dari sistem maupun
lingkungannya, dan dapat tetap atau dapat
berubah posisi atau bergerak.
HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA
Selisih antara Kalor yang diberikan dan kerja yang
dilakukan selalu sama untuk setiap proses
i f
U U U W Q U = A = A
U
i
= Energi dalam mula-mula
U
f
= Energi dalam akhir
AU = Perubahan energi dalam sistem
Q = Panas yang diberikan pada sistem
W = Kerja yang dilakukan oleh sistem
Internal Energi, U & Entalpi, H
U = q - w
U = U
final
U
initial

Pada tekanan tetap
q = U + w
q = U + p V ; q = H
H = U + p V cair & padat V <<<<
H ~ U
Berbeda jauh dengan gas : p V = n RT
misal pada 25
o
C H = U + 592 cal mol
-1


Aplikasi Hukum
Pertama pada Berbagai
Proses
Proses Isotermal
( suhu tetap T
1
= T
2
)
Karena T
1
= T
2
maka AU = 0 sehingga:
AU = Q W
0 = Q W atau

(

= =
1
2
ln
V
V
nRT W Q
Proses Isokhorik ( volume tetap )
Karena AV = 0, maka W = 0
sehingga persamaannya menjadi:
AU = Q W
AU = Q 0

AU = Q

Proses Isobarik
Selama proses tidak terjadi perubahan
tekanan pada sistem
Pada umumnya terjadi pada sistem yang
mempunyai kontak langsung dengan tekanan
atmosfer bumi yang dianggap konstan (misal: reaksi
biokimia)
Hukum II termodinamika kedua:
entropi semesta (sistem + lingkungan) selalu
naik pada proses spontan dan tidak berubah
pada proses kesetimbangan.

DS
semesta
= DS
sis
+ DS
ling
> 0 proses spontan

DS
semesta
= DS
sis
+ DS
ling
= 0 proses kesetimbangan

Perubahan Entropi dalam suatu Sistem
(DS
sis
)
Entropi reaksi standar (AS
0
) adalah perubahan
entropi
untuk reaksi yang terjadi pada 1 atm dan 25
0
C.
aA + bB cC + dD
AS
0

rxn
dS
0
(D) cS
0
(C)
= [ + ] - bS
0
(B) aS
0
(A) [ + ]
AS
0

rxn
nS
0
(produk)
= E
mS
0
(reaktan)
E
-
Perubahan Entropi dalam Lingkungan
(DS
ling
)
Proses Eksotermik
AS
ling
> 0
Proses Endotermik
AS
ling
< 0
Konsep H, G DAN S pada Kespontanan Reaksi
Entalpi adalah jumlah dari energi internal dan energi lainnya
di dalam sistem.

AH = AE + PAV (jika kerja lain PAV saja)

Sedangkan entropi (S) merupakan ukuran ketidakteraturan
(disorder) dari sistem. Reaksi spontan didukung dari harga
AH negatif dan harga entropi positif. Energi bebas Gibbs
merupakan ukuran dari kespontanan reaksi yang
besarannya tergantung pada harga AH, T, dan AS:

AG = AH - TAS

Reaksi kimia menuju ke arah spontan jika memiliki
harga AG negatif atau dibebaskan sejumlah energi
selama reaksi.

Energi Bebas Gibbs = G (suatu fungsi keadaan)
G = H TS;

Suatu penanda spontanitas reaksi:
AG < 0 reaksi spontan dari kiri ke kanan
AG > 0 reaksi spontan dari kanan ke kiri
AG > 0 reaksi reversibel (berlangsung dua arah)
Kespontanan Reaksi dan Tanda untuk
H
o
, S
o
, and G
o

H
o
S
o
-T S
o
G
o
Keterangan
- + - - spontan pada semua T
+ - + + nonspontan pada semua T
+ + - + atau - spontan pada T tinggi;
nonspontan pada T rendah
- - + + atau - spontan pada T rendah;
nonspontan pada T tinggi

Anda mungkin juga menyukai