Anda di halaman 1dari 26

RESPONSI KASUS

IDENTITAS

Nama Umur Jenis kelamin Alamat Suku Pendidikan terakhir No. RM Tgl Pemeriksaan Pekerjaan Ibu Pekerjaan Ayah

: An. Anggi Pranata : 5 tahun : Laki-laki : Karang Harjo Silo Jember : Madura : belum sekolah : 43.47.75 : 30 April 2013 : Petani : Supir

ANAMNESIS

Keluhan Utama :
Mata kanan terdapat selaput putih pada bagian hitam mata, sejak pasien bayi

ANAMNESIS

RPS : OD: Ibu pasien mengaku, saat pasien lahir, mata kanan pasien merah, ibu pasien mengira mata kanannya terkena jari bu bidan yang membantu proses kelahirannya. Setelah di tanyakan ke bu bidan, bu bidan menjelaskan ke ibu pasien bahwa mata kanannya tidak apaapa, hanya terjadi infeksi. Ibu pasien mengaku saat itu, hanya di beri obat tetes mata pada mata kanan, sekali setelah kelahiran. Selang 2 hari setelah kelahiran, ibu pasien mengaku pada mata kanan terlihat selaput putih di bagian hitamnya. Awalnya tipis kemudian makin menebal hingga usia 1 tahun,setelah itu selaput putih mulai dirasakan ibu pasien terlihat lebih membaik dan menetap hingga sekarang.. Ibu pasien membiarkannya, dan tidak pernah diperiksakan. Sampai akhirnya, di usia 5 tahun, saat memeriksakan gigi pasien, dokter menganjurkan untuk memeriksakan matanya juga ke poli mata.

ANAMNESIS
Saat bayi, pasien tidak rewel, tidak terlihat kesakitan, tidak terlihat sering mengucek mata, minum ASI dan makanan lancar. Hingga usia sekarang, pasien tidak pernah mengeluhkan mata kanannya. Maka dari itu, oleh ibu pasien dibiarkan saja. Mata kanan tidak nyeri, tidak berair, tidak kemeng. Pertumbuhan badannya normal. Saat di periksakan di poli, ibu pasien baru menyadari bahwa mata kanan anaknya ternyata hanya bisa melihat/membedakan cahaya/sinar. Ibu pasien juga baru menyadari bahwa besar bagian hitam pada mata kanan lebih kecil dari yg kiri.
. OS: tidak terdapat keluhan seperti mata kanan. Saat lahir, mata kiri tidak merah.

Riwayat kehamilan : pasien adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Hamil saat usia 37 th. Saat usia kehamilan 1 bln, ibu pasien mengaku sakit hingga usia 7 bln kehamilan, ibu pasien tidak bisa makan dan minum, sehingga saat itu harus di infus. Saat itu tidak diperiksakan ke dokter, hanya ke bu bidan. Dan kata ibu bidan, ibu pasien mengalami anemia. Riwayat persalinan : pasien lahir cukup bulan, BBL 3,4 kg, lahir di bidan, persalinan normal, pasien dirawat sendiri oleh ibu pasien. Ibu pasien mengaku, kakak pasien dulu lahir cukup bulan tetapi BBLR 9 ons dan lahir dengan jari tangan kanan dan jari kaki kanan berjumlah 6.

Riwayat Penyakit Ibu Pasien Dahulu : 5 bulan yang lalu pernah di operasi karena KET.

RPD : tidak pernah mengalami trauma mata sebelumnya, tidak pernah mengalami sakit yg sma sebelumnya

RPO : Hanya saat lahir, diberi tetes mata, satu kali. Setelah itu tidak ada pengobatan hingga sekarang
RPK : tidak ada kluarga pasien yang menderita sakit yang sama

STATUS GENERALIS

KU

: Baik

Kesadaran
Tanda vital

: Komposmentis

Nadi
RR Suhu

: 98x/menit
: 22X/menit : 36,5 oC

STATUS OFTALMOLOGI
OS

OD

STATUS OFTALMOLOGI
Pemeriksaan
Visus Tes Proyeksi iluminasi Palpebra Konjungtiva Sklera Kornea

OD
LP (+) BSA (+) dbN, oedem(-) Hiperemis(-) Putih Mikrokornea ( 6 mm), selaput putih/leukoma (+) sde sebagian terlihat irreguler, sebagian sde sde sde

OS
6/6 BSA (+) dbN, oedem(-) Hiperemis(-) Putih Jernih , ( 11 mm).

BMD Iris Pupil Lensa

Cukup dalam Coklat, radier RP(+), 4 mm, leukokoria (-) Jernih

PEMERIKSAAN TAMBAHAN

Tonometri Tonometri digital palpasi , ODS dalam batas normal

Tidak di lakukan midriasil, karena pasien tidak kooperatif. pemeriksaan FR tanpa midriasil OD (-) OS terlihat dasar warna orange (+)

RESUME

Pasien mengeluhkan sejak bayi mata kanannya terdapat selaput putih di bagian mata yang hitam. Saat lahir, mata kanan merah, dan hanya di berikan tetes mata satu kali saat lahir oleh bu bidan. Selang 2 hari setelah kelahiran, ibu pasien mengaku pada mata kanan terlihat selaput putih di bagian hitamnya. Awalnya tipis kemudian makin menebal hingga usia 1 tahun,setelah itu selaput putih mulai dirasakan ibu pasien terlihat lebih membaik dan menetap hingga sekarang. Pasien tidak rewel, tidak sering mengucek mata, dan tidak terlihat kesakitan saat bayi. Asi dan PASI lancar, pertumbuhan badan normal. Oleh ibu pasien tidak pernah diperiksakan ke dokter saat itu hingga usia skr (5 tahun). Pada pemeriksaan mata didapatkan : OD : LP (+), kornea terdapat selaput putih, mikrokornea ( 6 mm). OS : visus 6/6, kornea jernih ( 11 mm), lensa jernih.

Diagnosis OD Leukoma Kongenital dengan mikrokornea

Diagnosis Banding OD Ulkus Kornea OD Abses Kornea Terapi


Terapi yang bisa dilakukan untuk menghilangkan gejala adalah dengan pembedahan (operasi) yaitu Donor/transplantasi kornea

Prognosis OD : dubia

POA DIAGNOSIS

Slit Lamp OD pre dan post op Funduskopi OD post op USG OD

POA TERAPI
Slit Lamp OD pre op untuk melihat kelainan pada segmen anterior lebih detail, dimana dapat juga dilihat sifat dari selaput putih yang menutupi kornea. Apakah menutupi bagian central kornea. Sehingga bisa menentukan apakah sudah memenuhi indikasi operasi. Dan bila ditemukan kelaian lain pada segmen anterior, maka bisa diterapi sesuai penyebab. Slit Lamp OD post op untuk melihat apakah ada kelainan segmen anterior post operasi yang mungkin terjadi, misalnya uveitis anterior, edema kornea sehingga bisa dilakukan terapi sesuai penyebabnya.

POA TERAPI
Funduskopi OD post op untuk mengetahui apakah ada kelainan pada segmen posterior setelah mata kanan dioperasi, sehingga bisa diterapi sesuai dengan penyebabnya.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah penurunan visus sebanding dengan penyebabnya yaitu adanya selaput putih pada kornea, sehingga kita perhatikan visus pasien antara pre dan post op. Apabila visus post op tidak bisa membaik, kemungkinan karena ada kelainan di segmen posterior, sehingga dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan terapi yang sesuai.

POA TERAPI

USG OD untuk melihat segmen posterior pasien yaitu apakah ada pencekungan retina, kekeruhan badan vitreous, atau apakah terdapat massa dari bagian uvea, Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah penurunan visus pasien juga dikarenakan adanya kelainan di bagian segmen posterior. Sehingga bila ada, maka dapat ditentukan terapi lebih lanjut. Untuk memperbaiki visus, pada mata kanan, dapat dilakukan operasi transplantasi kornea (keratoplasty). Dimana indikasi operasi ini adalah : Indikasi Optik macula kornea atau leukoma kornea ditengantengah kornea Indikasi Kosmetik Leukoma kornea Indikasi Teraupeutik Herpes simplex keratitis. Pada pasien ini sudah memenuhi 2 indikasi diatas, yaitu indikasi optic dan indikasi kosmetik

POA TERAPI

Memperhatikan Komplikasi transplantasi kornea yaitu dengan memahami tanda klinis rejeksi transplantasi kornea.

Terdapat empat tanda klinis utama, yaitu:


Mata merah. Rasa silau berat Tajam penglihatan menurun Rasa sakit Tanda klinis rejeksi transplantasi kornea dapat terjadi pada satu bulan atau selambat-lambatnya lima tahun setelah pembedahan. Sehingga bisa diberikan terapi medis untuk mengatasi keadaan tersebut.

POA EDUKASI

Menjelaskan kepada pasien bahwa :

Selaput putih pada kornea yang timbul setelah lahir itu dikarenakan kelainan kongenital, atau karena adanya infeksi pada kornea mata saat bayi masih dalam kandungan, sehingga timbul jaringan parut pada kornea mata (gejala sisa) yaitu timbulnya selaput putih yang disebut dengan lekoma. Kemungkinan yang lain yaitu infeksi didapatkan karena proses persalinan yang tidak steril dan tidak aman, sehingga timbul infeksi radang di kornea, yang pada akhirnya timbul jaringan parut berupa selaput putih pada kornea.

POA EDUKASI

Penglihatan menurun pada mata kanan bisa diakibatkan karena adanya selaput putih yang menutupi kornea, dan bisa juga disertai atau diikuti oleh kelainan lain pada segmen posterior bola mata, maka dari itu kita bisa melalukan pemeriksaan USG. Menjelaskan bahwa lebar bagian hitam bola mata kanan lebih kecil dari yang kiri, hal ini dikarenakan adanya kelainan bawaan, atau karena kurang berkembangnya kornea saat dalam kandungan yang disebut dengan mikrokornea.

POA EDUKASI

Menjelaskan bahwa terapi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan cangkok kornea, yaitu tindakan operasi pada mata yang bertujuan mengganti kornea mata yang sudah rusak / tidak berfungsi dengan kornea baru (kornea donor) Menjelaskan mengenai keberhasilan dan kegagalan transplantasi kornea ditentukan oleh beberapa factor yaitu:

Keadaan kornea calon donor;

Kondisi mata calon penerima donor (harus dalam kondisi mata tenang, tidak mengalami keradangan) Penyulit selama operasi (perdarahan, dll)

Penyulit pasca operasi, umumnya berhubungan dengan keadaan mata penerima donor prabedah dan jalannya pembedahan. Kesembuhan luka tidak baik, luka menjadi tidak rapat, tekanan bola mata tinggi, infeksi, gagal re-epitelisasi, dll.
Ada atau tidaknya Reaksi penolakan kornea donor;

POA EDUKASI

Operasi pada mata kanan yaitu cangkok kornea untuk memperbaiki penglihatan dan juga memperbaiki penampilan (kosmetik). Menjelaskan bahwa waktu yang dibutuhkan dalam proses pemulihan dapat mencapai satu tahun atau lebih. Akan diberikan obat tetes mata steroid selama beberapa bulan untuk membantu pemulihan. Pada umumnya jahitan akan dilepas saat tiga sampai 17 bulan setelah pembedahan, tergantung dengan keadaan mata dan tingkat kesembuhannya

POA EDUKASI

Menjelaskan Hal-hal yang perlu diperhatikan setelah operasi:

Istirahat setelah operasi (1-2 hari).


Pelindung mata tidak dilepas, digunakan terutama saat tidur. Hindari mata terkena air dan sabun selama 1 minggu.

Tidak mengemudi kendaraan selama perawatan, tunggu sampai penglihatan telah pulih atau sesuai petunjuk dokter
Jangan menggosok atau menekan mata (hati-hati saat mengelap wajah). Dilarang olahraga di air (berenang, dll) atau olahraga keras lainnya (tenis, basket dll). Tidak dianjurkan memakai kosmetik pada kelopak mata selama 1 bulan.

POA EDUKASI

Menjelaskan bahwa setelah di operasi penglihatan bisa membaik, apabila tidak membaik bisa karena diikuti oleh kelainan pada bagian lain di bola mata, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan dan terapi lebih lanjut. Dianjurkan untuk selalu kontrol ke poli setelah post op untuk melihat perkembangan penglihatan, dan melihat apakah ada penyulit setelah operasi, sehingga bisa diterapi secepatnya sesuai penyebab.

POA REHABILITASI

Dilakukan perawatan pada mata kanan bila pasien tidak ingin dilakukan operasi untuk mencegah penyakit lain yang bisa timbul. Akan tetapi hal tidak bisa menghilangkan gejala yang ada. Diharapkan visus dapat membaik setelah dilakukan operasi

Anda mungkin juga menyukai