Anda di halaman 1dari 30

Ka.

IFRS 6 Juli 2011

Standar Pelayanan Farmasi RS


Kep. Menkes No 1197/Menkes/SK/X/2004

Bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
1. 2. 3. 4.

Berorientasi kepada pelayanan pasien Penyediaan obat yang bermutu Pelayanan farmasi klinik Terjangkau bagi semua lapisan masyarakat

Kebijakan

Welcome

Home

Pharmacy

A. Kebijakan Dirut RSUP Dr. Kariadi pada bulan Juli 2007 B. Peraturan Kemenkes pelayanan farmasi satu pintu SK Dirjen Yanmed No.0428 tahun 1989 SK Menkes no. 417 dan 955 tahun 2007 UU No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Pasal 15 ayat 3 : pengelolaan alkes, sediaan farmasi, bhp dilakukan oleh Inst.

Farmasi dgn sistem satu pintu ).


3

Tujuan Pelayanan Farmasi RS


1. Melangsungkan pelayanan farmasi yg optimal biasa, gawat darurat 2. Menyelenggarakan pelayanan profesional prosedur kefarmasian dan etik profesi 3. Melaksanakan KIE mengenai obat 4. Pengawasan obat aturan yg berlaku 5. Pelayanan yg bermutuanalisa, telaah & evaluasi pelayanan 6. Penelitian dibidang farmasi & peningkatan sistem
4

Pemakaian Obat Rasional


1. Tepat Diagnosis
2. Tepat Indikasi 3. Tepat Pemilihan Obat/ Standar Pelayanan Obat

4. Tepat dosis,cara dan lama pemberian obat


5. Tepat penilaian thd kondisi pasien 6. Tepat pemberian informasiketaatan pasien

minum obat 7. Ketepatan dlm tindak lanjut


5

Jenis Pasien dan Standar Obat yang Berlaku


1.

2. 3.
4. 5.

Pasien umum mampu, tanggungan perusahaan Formularium dan Suplemen RSDK ( setiap 6-12 bulan direvisi ) Pasien JamkesmasFormularium Jamkesmas 2010. Pasien Askes Sosial , Komersial DPHO Askes ,Edisi XXX th 2011 Pasien Jamsostek Daftar Standar Obat Jamsostek. Pasien Inhealth Daftar Obat Inhealth 2011

Standar Obat 2011


Standar Obat Formularium & Suplemen RSDK DPHO Askes 2011 Formularium Jamkesmas Jumlah Sediaan Obat Nama Dagang 932 Generik 407 Jumlah 1.339 Ketrangan

1.044 0

581 593

1.625 593 3.557 Persamaan Generik : 126 item, Dagang : 184 item
7

Tempat Pelayanan Obat & Alkes ada 9 Depo Farmasi


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Depo Farmasi Sentral shift pagi Depo Farmasi 24 jam Depo Farmasi Rawat Intensif shift pagi Depo Farmasi Bedah Sentral 07.00 21.00 Depo Farmasi Rawat Darurat 24 jam Depo Farmasi Rawat Jalan Lt.1 shift pagi Depo Farmasi Paviliun Garuda 07.00 21.00 Depo Farmasi Jantung shift pagi Depo Farmasi RJL Geriatri shift pagi
8

Volume Pelayanan
Sekitar 800 pasien RI ( 86% dari 888 TT) 2. Sekitar 1500 pasien RJL 210.000 R/. Per bulan
1.

Sistem Distribusi Obat di RS Dr. Kariadi


Unit Dose Dispensing System / UDDS seluruh bangsal sejak 2002 2. Sistem resep perorangan / Individual Prescription Order System untuk RJL 3. Emergency Kit / Limmitted Floor Stock System
1.

10

Obat Emergency
Stock emergency:
1. Sejumlah obat + alkes disp. yg digunakan langsung utk menolong pasien akut, menyelamatkan hidup pasien 2. Dikelola oleh perawat 3. Dipantau dan dilakukan pengawasan / supervisi 1x seminggu oleh petugas Farmasi 4. Setiap ada pemakaian dokter harus menulis di Kartu Obat kemudian dimintakan ganti ke Depo Farmasi Perawat memasukkan ke stock emergency stock tetap jumlahnya.
11

Kebijakan RS Tentang Pelayanan Farmasi


Dalam pelayanan obat, bila ada 3 nama dagang obat

/item obat, sementara alternatif obat pertama kosong maka Farmasi langsung mengganti dgn obat alternatif kedua/ketiga dan memberitahukan kepada Dokter Penulis R/.

12

Definisi Resep / Kartu Obat Pasien


Permintaan tertulis dari Dokter, Dokter Gigi, Dokter

Hewan kepada Apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat-alkes bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku. ( SK. Menkes No. 1197 thn. 2004).
Pelayanan rawat inap dgn UDDS menggunakan Kartu

Obat Pasien 2002

13

Penulisan pada Kartu Obat Pasien


Harus lengkap, al.: Nama pasien No. register Status pasien : jamkesmas, jamkesda/kot, jamsostek, umum, askes, telkom, dll. Diagnosa Nama & ttd Dokter Ruang, IRNA Kelas Tgl. Masuk Tgl. Pulang
14

Retur Obat
1. 2. 3. 4. 5. 6. Bukti tertulis pengembalian Lapor kepada Petugas Depo Farmasi Segera mungkin Obat / alkes masih dalam kemasan utuh. Billing pasien belum ditutup Pada kartu obat diberi tanda retur.

15

Administrasi Pelayanan Obat & Alkes


1.

System komputerisasi
Billing System Semua pemakaian dan retur obat setiap pasien masuk bill pasien

2.

Perawat / petugas ruangan


Memberitahukan ke petugas depo farmasi pasien akan pulang Pengecekan rincian pemakaian obat pasien

16

Surat Edaran Dirut, tgl. 8 Juni 2011 Pemakaian Obat DPHO Bagi Px. Askes
Meresepkan obat yg masuk DPHO
Melakukan efisiensi Pemakaian alat dan bahan habis

pakai. Pemakaian obat Non DPHO atas indikasi medis, setelah ACC Dewan Pertimbangan Medis (DPM) dapat dilayani dan ditangung Askes. (Permenkes No.416 tahun 2011, peserta Askes tidak dipungut iur biaya bila menempati sesuai haknya.)

17

Surat Edaran Dirut, tgl. 9 April diberlakukannya Formularium Jamkesmas 2010


Berlaku mulai 1 April 2011
Bila diperlukan obat diluar Form. Jamkesmas 2010,

maka resep harus dilengkapi data klinis pasien, ACC tim pengendali Jamkesmas dan Komite Medik.

18

BAHP Khusus Jamkesmas (standar Yanmed)


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. IOL J Stent (Urologi) Sten Arteri (Jantung) VP Shunt ( neurologi) Mini Plate (Gigi) Implant Spine dan Non Spine (Ortopedi) Prothesa (Kusta) Alat Vitrektomi ( mata) Pompa khelasi (Thalasemia) Kateter double lumen (HD) Implant ( rekonstruksi kosmetik) Stent (Bedah, THT,Kebidanan)
19

lanjutan

DPHO EDISI XXX tahun 2011


8. Beberapa item obat diberi restriksi penggunaan dan peresepan maksimal Restriksi penggunaan : batasan indikasi penggunaan obat Contoh : a. Tramadol Hanya untuk nyeri berat dan nyeri post operasi, b. Ketorolac Tromethamine (Ketorolac, Toramine, Torasic)

Hanya untuk nyeri berat dan nyeri post operasi, c. Piroxicam


Hanya untuk nyeri sendi
20

lanjutan

Contoh : d. Ramipril (Ramixal) Hanya untuk hipertensi dengan : Gagal jantung Infark myocard akut

e. Pentoxyfilin (Trenat, Reotal, Trenxy) Hanya untuk stroke non hemorragik 5 hr pertama sejak serangan
f. Simvastatin Hanya untuk hiperlipidemia dengan kadar LDL > 160 mg disertai dengan DM atau penyakit Jantung Koroner

21

lanjutan

Peresepan Maksimal : jumlah obat maks. yang boleh diresepkan dalam setiap kasus (RJTL) dan setiap hari rawat (RITL) Contoh : a. Tramadol Kapsul 50 mg : maks 10 kaps 3 hari Inj.50 mg, amp 1 ml : maks 5 amp Inj.50 mg, amp 2 ml : maks 5 amp b. Ketorolac Tromethamine (Ketorolac, Toramine, Torasic) Inj.10 mg, amp 1 ml : maks 9 amp Inj.30 mg, amp 1 ml : maks 3 amp c. Piroxicam Tab 10 mg : maks 60 tab/bln Kaps. 20 mg : maks 30 kaps/bln

22

PEMANTAUAN PERESEPAN DILUAR STANDAR


BULAN JUMLAH PERSENTASE NAMA RUANG
CENDERAWASIH GARUDA GERIATRI ICU JANTUNG KEPODANG KUTILANG
MERAK CENDERAWASIH GARUDA GERIATRI ICU JANTUNG KEPODANG KUTILANG MERAK

Maret 2011

1507 resep

0,65 %

April 2011

737 resep

0,33 %

PEMANTAUAN PERESEPAN DILUAR FORM. RSDK


MARET 2011 NAMA OBAT HEMAFORT (FE + VIT C) FLUIMUCIL 200 MG CAP TONAR TB GLUCOPHAGE XR 500 MG TAB TENSIVASK 10 MG TAB GALVUS 50 MG TAB PANKREOFLAT KETOSTERIL (AS. AMINO ESENSIAL) FLUIMUCIL 200 MG SACHET SISTENOL JUMLAH 27 28 29 34 35 36 36 42 8,10 122 169 11,21 GERIATRIE SISTENOL 24 27 3,67 2,39 2,79 FOLAVIT 21 3,25 1,92 2.25 BISOLVIN INJ 17 17 18 21 2,85 2,85 %

APRIL 2011
NAMA OBAT CRYPTAL INFUS FLUIMUCIN 200 MG SACCET ULCUMET INJ JUMLA H 14 14 14 1,90 2.30 FLIXOTIDE NEBULES 2 ML FLUIMUCIL 200 MG CAP ASPILETS %

1,79
1,86

1,90
1,90

2,32 2,39

2,30 2,44

DATA PENGGUNAAN OBAT


Nama: ROMDLONAH (C3) Register: 6545090 Lama Perawatan: 54 hari (19 Pebruari- 14 April 2011 ) Obat: Ceftriaxon 1 g : 12 hari Clindamicin 300mg tab: 16 hari Ciprofloxacin 500mg tab: 24 hari

DATA PENGGUNAAN OBAT


Nama: Rukimah (C3)
Reg: 6569465 Lama Perawata 36 hari (18 Maret-23 April 2011) Obat: Ceftriaxon : 14 hari

DATA PENGGUNAAN OBAT


Krisna Bagus (6498995) C1l2
102 hari (12 Des 10-5April 11) Obat Ceftriaxon 21 hari Metronidazol 21 hari Gentamicin 17 hari Meropenem 4 hari

DATA PENGGUNAAN OBAT


Dinar Durotun 6560694 (c1)
Lama Inap 45 hari Obat Ceftriaxon 17 hari Meropenem 8 hari Ceftazidim 6 hari

Kendala
1. Jumlah item obat yang harus disediakan sangat banyak ( 3.557 item) 2. Kekosongan obat & alkes 3. Masih adanya penulisan resep diluar standar obat 4. Komunikasi Petugas farmasi ( AA, APT) dgn Dokter masih terhambat. 5. Depo Farmasi terlalu banyak ( 9) investasi obat menjadi tinggi.

29

30

Anda mungkin juga menyukai