Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hubungan Manusia dan Tanggung Jawab. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Banda Aceh, April 2011 Penyusun Muhammad Rizki 1004101020012

BAB I PENDAHULUAN
Manusia di dalam hidupnya selain sebagai makhluk Tuhan dan makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya dibebani tanggung jawab, dan untuk melaksanakan tanggung jawab itu dituntut pengabdian dan pengorbanan. Secara teori, menjelaskan apa definisi dari tanggung jawab bukan hal yang sulit, namun pelaksanaannya sangat tidaklah mudah. Tanggung jawab ini sangat penting, terlebih lagi bagi Mahasiswa. Karena Mahasiswa sebagai pemuda yang sempat duduk di perguruan tinggi, mempunyai kewajiban yang lebih untuk menyumbangkan tenaganya kepada masyarakat. Kalau tidak lebih mendalam, maka Mahasiswa pada garis besarnya mempunyai peranan sebagai Agent of change, Agent of development, dan Agent of modernization . Ilmu pengetahuan yang lebih, berarti memiliki tanggung jawab yang lebih pula. Tanggung jawab merupakan sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menuntut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda. Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan

terhadap lingkungannya. Manusia menciptakan keserasian, keseimbangan, keselarasan antara sesama manusia dan lingkungan. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.

BAB II PEMBAHASAN
A. Manusia dan Tanggung Jawab 1. Pengertian Tanggung Jawab Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas, dan sebagainya. Dengan demikian apabila terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh karena itu manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang dapat menyatukan diri sendiri bahwa tindakannya itu baik dalam arti menurut norma umum, sebab baik menurut seseorang belum tentu baik menurut pendapat orang lain atau apa yang dikatakan baik menurut pendapat dirinya ternyata ditolak oleh orang lain. Ada kalanya tanggung jawab dikaitkan keharusan untuk berbuat sesuatu, atau kadangkadang kesedihan untuk menerima konsekuensi dari suatu perbuatan. Pengertian tanggung jawab selalu berkisar pada kesediaan melakukan, dan kemampuan melakukan. Dalam kebudayaan kita, umumnya "tanggung jawab" diartikan keharusan untuk "menanggung" dan "menjawab" dalam pengertian suatu keharusan untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh seseorang dalam rangka menjawab suatu persoalan.

Karena itulah tanggung jawab merupakan wujud konkrit dari kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Dengan kata lain, tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Apabila dikaji lebih jauh lagi, tanggung jawab bisa juga dikatakan sebuah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggung jawab itu ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.

2.

Macam-macam Tanggung Jawab Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia,

bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak

lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakatan.

Secara garis besar, ada dua macam tanggung jawab : a. Tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri. Karena manusia merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak. Untuk itulah diperlukan adanya tanggung jawab.

b. Tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluk yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak

pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.

1.

Tanggung jawab terhadap keluarga Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, istri, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

2.

Tanggung jawab terhadap masyarakat Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajar saja apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

3.

Tanggung jawab kepada Bangsa / negara Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak
7

dapat berbuat semaunya sendiri. Bila seseorang melakukan suatu perbuatan yang menurut hukum di negara yang ditempatinya itu adalah suatu kesalahan atau pelanggaran, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.

4.

Tanggung jawab terhadap Tuhan Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab. Untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juga dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka mereka akan dihukum. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.

B. Pengabdian dan Pengorbanan Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain. Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

1.

Pengabdian Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga

sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan merupakan perwujudan tanggung jawab kepada Tuhan.

2.

Pengorbanan Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan,

sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas, karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama teman, sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung makna lain yang menggeser fungsi sebenarnya dari persahabatan itu sendiri. Tetapi untuk kata pengorbanan, bisa diterapkan kepada sesama teman.
9

Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, waktu, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa mengaharap feedback, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

10

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Manusia sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu dan makhluk sosial mempunyai tanggung jawab. Adanya tanggung jawab berarti pengabdian dan pengorbanan. Secara garis besar, Manusia mempunyai kewajiban terhadap Tuhan, Individu, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

SARAN Manusia harus bertanggung jawab atas setiap beban, tugas, perbuatan, maupun amanah yang telah diberikan kepadanya. Bahkan sejak manusia diciptakan, kita sudah mendapat tanggung jawab dari Allah sebagai khalifah di muka bumi ini. Karena itu kita harus melaksanakannya dengan baik.

PENUTUP Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi. Kepada Bapak Dosen yang memberikan motifasi, maupun semua pihak yang menjadi inspirasi, sehingga Makalah ini dapat saya selesaikan. Meskipun masih jauh dari sempurna, namun kritik dan saran dari semua pihak adalah motifasi baru untuk berkarya lebih baik lagi.

11

Semoga Allah Mengampuni dosa-dosa kita semua. Amin. Demikian Makalah ini saya sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
Mustopo, M. Habib. Ilmu Budaya Dasar, Kumpulan Essay Manusia dan Budaya. Surabaya : Usaha Nasional, 1988. http://mirzaanggaraputri.blogspot.com/2010/11/manusia-dan-tanggung-jawab.html http://adhika-rmd.blogspot.com/2010/03/manusia-dan-tanggung-jawab.html http://pulaumasemarang21.ngeblogs.info/category/tugas-ilmu-sosial-dasar/manusiadan-tanggung-jawab.html http://tulisendw.blogspot.com/2010/04/makalah-ilmu-budaya-dasar.html Ahnadi, H. Abu. Ilmu Sosial Dasar, Mata Kuliah Dasar Umum. Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003

12

Anda mungkin juga menyukai