Anda di halaman 1dari 8

I.

HASIL a. Bobot serbuk lada hitam = 10,0010 gram b. Volume etanol 96 !ang digunakan untuk sokletasi 100 mL

". #umlah sirkulasi !ang ter$adi selama %roses sokletasi = & kali d. Bobot ekstrak kental = 'tidak ditimbang( e. Bobot kristal %i%erin !ang di%eroleh = 1,)*)+ gram ,abel hasil %emisahan dan identi-ikasi %i%erin 1. Sokletasi ,abel ..1 /enimbangan dalam Sokletasi 01 1 + 4 ) 0ama Bahan /iringan 2ue /iringan 2ue 3 Serbuk lada hitam 5tanol 96 6a7an /orselin 1+. mL kosong #umlah ),+**1 gram 1),+*91 gram 100 mL &+,0+41 gram

,abel ..+ Sirkulasi Sokletasi Sirkulasi I II III IV V VI VII Selang 8aktu 'menit( 4.: +1: +): 1.: 10: 10: 10: 8arna Hi$au kekuningan Hi$au muda Hi$au tua Hi$au tua;; Hi$au tua; Hi$au muda Hi$au kekuningan %udar Suhu '96( 9+9 909 919 909 909 9+9 909

+.

<ekristalisasi ,abel ..4 /enimbangan dalam rekristalisasi 0o. 1 + 4 ) 6 & * 0ama Bahan /erkamen /erkamen 3 21H 21H 5tanol 9. 2ertas saring 2ertas saring 3 kristal kalium %i%erinat 2ristal kalium %i%erinat #umlah 0,46*6 gram 1,46*& gram 1,0001 gram 10 mL 0,*46. gram +,4+0& gram 1,)*)+ gram

4. 2romatogra-i La%is ,i%is '2L,( ,abel ..) /enimbangan bahan dalam 2L, 0o. 1 + 4 0ama Bahan =etanol 0>Heksana 5til asetat +0 mL & mL 4 mL #umlah

/an$ang %lat sili"a gel ?@+.) = 10 "m A ) "m /an$ang $arak %engelusian %ada %lat = &,. "m 8aktu %en$enuhan "hamber B +& menit 8aktu elusi B 14 menit

,abel ... /enotolan %ada %lat

/enotolan ke> Ban!akn!a

I '2ristal( ) CL

II '@iltrat( ) CL

,abel ..6 Hasil 2L, %ada DV dengan %an$ang gelombang +.) nm @raksi S%ot 1 2ristal + @iltrat &,. "m 0,&9 Tailing &9 #arak /engembangan &,. "m Harga <@ 0,61 h<61 8arna /emadaman ber"ak /emadaman ber"ak

,abel ..& Hasil 2L, %ada DV dengan %an$ang gelombang 466 nm @raksi 2ristal S%ot 1 + 4 1 + 4 ) #arak /engembangan &,. "m &,. "m &,. "m &,. "m &,. "m &,. "m &,. "m Harga <@ 0,+& 0,)& 0,6+ 0,+& 0,)9 0,.& 0,6& h<+& )& 6+ +& )9 .& 6& 8arna Biru Biru Hi$au Biru Biru Hi$au Hi$au

@iltrat

Dntuk mengidenti-ikasi %i%erin se"ara kualitati-, %ada %raktikum ini digunakan metode 2romatogra-i La%is ,i%is '2L,(. 2L, meru%akan metode %emisahan se"ara -isiko kimia !ang menggunakan media %emisahan beru%a la%isan ti%is absorben !ang seragam dan la%isan %ada %ermukaan bidang datar se%erti lem%eng ka"a, %elat aluminium atau %lat %lastik 'Stahl, 19*.(. Eigunakan metode 2romatogra-i La%is ,i%is '2L,( %ada %raktikum ini karena 2L, umumn!a lebih berman-aat untuk tu$uan identi-ikasi karena mudah dan sederhana 'Ee%kes, 199.(. Selain itu, keuntungan metode 2L, !ang lainn!a, antara lain B 7aktu %emisahann!a lebih "e%at, sensiti- karena meski%un $umlah "u%likan sedikit masih bisa dideteksi, da!a resolusin!a tinggi sehingga %emisahann!a lebih sem%urna, ban!ak digunakan untuk tu$uan analisis, identi-ikasi %emisahan kom%onen da%at dilakukan dengan %ereaksi 7arna, -luoresensi atau dengan radiasi menggunakan DV, da%at dilakukan elusi se"ara menaik 'ascending(, menurun 'descending(, atau dengan "ara elusi dua dimensi, serta kete%atan %enentuan kadar akan lebih baik karena kom%onen !ang akan ditentukan meru%akan ber"ak !ang bergerak '?and$ar dan <ohman, +00&(. /ada taha% %ertama dari 2L,, kristal !ang di%eroleh dilarutkan dengan etanol 96 etanol 96 se"uku%n!a. /ada %raktikum kali ini $umlah etanol untuk melarutkan karena si-at %i%erin !ang larut dalam tiga %uluh bagian etanol 'Ee%kes adalah untuk melarutkan 2ristal sebesar + mL dan %ada -iltrat tidak ditambahkan etanol 96 . Eigunakan <I, 19*0(. Selain itu dilarutkan dengan etanol 96

kembali kristal dan melarutkan kristal !ang masih menem%el %ada kertas saring '$ika $umlah 2ristal !ang dida%at sedikit(, dengan "ara memotong ke"il>ke"il kertas saring lalu dimasukan ke beaker glass dan dilarutkan dengan etanol 96 . Sehingga dengan melarutkan 2ristal akan memudahkan dalam %enotolan di %lat 2L,. @ase diam !ang digunakan beru%a AL ,L6 Silika gel ?@ +.) berarti %lat untuk 2L, beru%a silika gel !ang berisi %engikat 'g!%sum( !aitu kalsium sul-at %ada bidang datar beru%a aluminium !ang ditambahkan bahan !ang ber-luoresensi dengan %an$ang gelombang eksitasi sen!a7a ber-os-orisensi adalah +.) nm. Silika gel ?@ +.) ini bersi-at %olar. Eigunakan silika gel ?@ +.) sebagai -ase diam karena silika gel meru%akan -ase diam !ang digunakan untuk men$era%

alkaloid '?and$ar dan <ohman, +00&(. /ada %raktikum 2L, ini %lat di%akai dengan ukuran 10 A 4 "m. ,aha% kedua, %lat silika gel ?@+.) di"u"i terlebih dahulu dengan metanol. ,u$uan %en"u"ian ialah untuk menghilangkan %engotor %ada %lat 2L,. /emilihan metanol '6H41H( ini karena memiliki sisi !ang %olar '1H( dan non %olar '6H 4( sehingga mam%u mengikat %engotor baik !ang bersi-at %olar atau non%olar %ada %lat. Selain itu si-atn!a !ang mudah mengua% akan memudahkan dalam menghilangkan methanol dari %lat sehingga tidak mengganggu %roses elusi. Sebelum ditotolkan, %lat 2L, diaktiFasi %ada suhu 11096 dalam 7aktu 40 menit dengan tu$uan untuk men$aga kelembaban %lat sehingga %roses %engelusian da%at berlangsung lebih o%timal. AktiFasi %lat dengan suhu 11006 di%akai karena suhu tersebut meru%akan suhu o%timum dalam mengakti-kan sisi akti- %lat. AktiFasi %lat selama 40 menit dengan suhu !ang di$aga dilakukan agar tidak ter$adi %engelu%asan %lat akibat %emutusan gugus 1H %ada %lat silika gel ?@+.) 'Si1H(. Selain itu %emanasan $uga dilakukan untuk menghilangkan metanol sisa %en"u"ian serta air akibat %emanasan suhu tinggi. Silika gel adalah bentuk dari silikon dioksida 'silika(. Atom silikon dihubungkan oleh atom oksigen dalam struktur koFalen !ang besar. 0amun, %ada %ermukaan gel silika, atom silikon berikatan dengan gugus >1H. Sehingga da%at membentuk ikatan dengan air !ang ada di udara. 2adar air %ada %lat 2L, harus +0 dalam %lat kurang dari +0 kadar air dalam %lat lebih dari 40 G 40 , karena a%abila kadar air maka %lat akan retak dan rusak, sedangkan a%abila maka da%at mengganggu %roses %engelusian.

/emilihan suhu dan lama %roses aktiFasi %lat ini berdasarkan kondisi !ang o%timum untuk %roses %engaktiFasian %lat '?ritter et al, 1991(. /ada %raktikum kali ini tidak dilakukan aktiFasi %lat %ada suhu 110 06 selama 40 menit sehingga akan mem%engaruhi dalam %roses %engakti-an sisi %lat, %engua%an methanol dan air serta kelemba%an !ang akan ber%engaruh terhada% %roses elusin!a. ,aha% !ang ketiga adalah %en$enuhan chamber dengan -ase gerak, -ase gerak !ang digunakan dalam %raktikum ini adalah 0>heksana dan etil asetat dengan %erbandingan '&0B40(. @ungsi 0>Heksana dan etil asetat adalah sebagai "am%uran %elarut !ang digunakan untuk men$enuhkan chamber. /emilihan -ase

gerak ini didasarkan %ada si-at ke%olaran -ase gerak !ang sama dengan %i%erin !aitu bersi-at "enderung non%olar !ang da%at diketahui dari struktur sen!a7a %i%erin !ang tidak mengandung gugus >1H, sehingga -ase gerak akan da%at mengelusi analit dengan o%timal sesuai dengan %rinsi% Hlike dissolFe likeI. 0> heksana meru%akan sen!a7a benJene !ang bersi-at non %olar, sedangkan etil asetat meru%akan sen!a7a !ang sedikit %olar. Eimana untuk %emisahan dengan menggunakan -ase diam %olar, %enambahan %elarut !ang bersi-at sedikit %olar ke dalam %elarut non %olar akan meningkatkan harga <- se"ara signi-ikan '?and$ar dan <ohman, +00&(. Hasil %emisahan !ang baik sangat ditentukan oleh %emilihan -ase gerak dimana da%at ditentukan dari harga <- !ang terletak antara 0,+ G 0,*. Sebab $ika <- !ang dida%at 0,1 menandakan bah7a -ase gerak tidak mam%u mengelusi analit dengan baik, sehingga $arak %emisahann!a sangat dekat dengan titik %enotolan, sedangkan $ika <- n!a 0,9 maka analit tersebut terlalu terikat dengan -ase gerak !ang mengakibatkan terle7atin!a %un"ak kromatogramn!a '?and$ar dan <ohman, +00&(. ,aha% keem%at adalah %enotolan %ada %lat 2L,, %enotolan %lat dengan larutan %i%erin hasil %elarutan kristal akan o%timal dengan %enotolan !ang seke"il dan sesem%it mungkin !aitu dengan diameter antara +>4 mm, karena $ika terlalu ban!ak dan besar akan menurunkan resolusi. Setia% kali %enotolan dilakukan %engeringan antar totolan agar ber"ak tidak men!ebar dan terda%at %un"ak ganda '?and$ar dan <ohman, +00&(. /ada %raktikum 2L, ini %enotolan dilakukan menggunakan %i%a ka%iler +CL dengan Folume totolan masing>masing ) CL. /ada %raktikum kali ini dilakukan + totolan %ada %lat, totolan %ertama untuk larutan 2ristal dan !ang kedua untuk -iltratn!a. /enotolan dari -iltrat dilakukan karena untuk mengetahui ada atau tidakn!a kristal %i%erin %ada -iltrat dan sebagai %embanding untuk mengukur benar atau salah dari %roses %emisahan !ang dilakukan sebelumn!a. /ada %raktikum kali ini %enotolan larutan kristal seban!ak ) CL sedangkan %ada %enotolan -iltrat kurang dari ) CL !ang disebabkan karena %ada saat %enotolan masih ada bebera%a Folume -iltrat !ang tidak bisa keluar dari %i%et ka%iler !ang disebabkan oleh tersumbatn!a u$ung %i%et ka%iler dengan sili"a dari %lat 2L,. Hal ini ter$adi karena %ada saat %enotolan %i%et ka%iler terlalu

ditekan sehingga sili"a menem%el %ada lubang %i%et ka%iler dan men!ebabkan adan!a lubang %ada %lat 2L,. Semakin ke"il ukuran rata>rata %artikel -ase diam dan semakin sem%it kisaran ukuran -ase diam maka semakin baik kiner$a 2L, dalam hal e-esiensin!a dan resolusin!a. 2emudian %lat dimasukkan ke dalam "hamber !ang telah di$enuhkan menggunakan -ase gerak dengan kertas saring. 2ertas saring !ang digunakan harus memiliki tinggi !ang sama dengan "hamber agar %roses %en$enuhann!a sem%urna. @ungsi %en$enuhan ini adalah untuk meratakan tekanan dan kondisi di dalam chamber, sehingga akan menimbulkan %roses elusi !ang baik. /enggunaan kertas saring dalam %en$enuhan adalah untuk mem%erluas bidang %en$enuhan dan sebagai indikator bah7a chamber telah $enuh ketika -ase gerak telah men"a%ai u$ung atas kertas saring '?and$ar dan <ohman, +00&(. Chamber ditutu% dengan ra%at agar dengan Folume -ase gerak !ang sedikit teta%i da%at mengelusi sam%ai ketinggian $arak %engelusian !ang diinginkan atau ditentukan. ,aha% kelima adalah dilakukan %engelusian, %ada %raktikum kali ini dilakukan %engelusian dengan "ara ascending !aitu dengan meman-aatkan ga!a ka%ilaritas. /ada %raktikum kali ini $arak %engelusian dilakukan se%an$ang &,. "m dengan batas ba7ah 1 "m dan batas ba7ah 1,. "m. Hal ini dilakukan karena untuk men!amakan $arak elusi dengan kelom%ok !ang lainn!a !ang menggunakan %lat dengan ukuran berbeda !aitu 9 A ) "m dalam satu chamber. Setelah %engelusian selesai, %lat diangin>anginkan selama 10 menit !ang bertu$uan menghilangkan -ase gerak %ada %lat agar tidak mengganggu %roses %engamatan di ba7ah sinar DV, karena %lat !ang basah akan men!ebabkan %emadaman di ba7ah sinar DV. 2emudian diamati %ada DV +.) dan DV 466 ,aha% terakhir adalah membandingkan hasil !ang dida%at dengan %ustaka. Berdasarkan %ustaka, %i%erin ketika diamati di ba7ah sinar DV +.) nm akan memberikan harga h<- +&. Sedangkan %ada DV dengan %an$ang gelombang 466 nm akan menun$ukkan 7arna biru dengan harga h<- 40>44 dan 4.>4* 'Ee%kes <I, 19*0(. /engamatan !ang dilakukan %ada %lat 2L, silika gel ?@
+.)

di ba7ah sinar

DV dengan %an$ang gelombang +.) nm, dida%atkan dua s%ot dengan harga <0,61 dan 0,&. dan harga h<- 61 dan &.. Sedangkan %ada totolan -iltrat ter$adi

tailing !ang disebabkan oleh terlalu %ekatn!a larutan !ang ditotolkan. Eengan menggunakan %lat 2L, silika gel ?@
+.)

, %lat mengalami -luoresensi ber7arna

hi$au untuk mem%erkuat %emun"ulan 7arna s%ot sehingga s%ot !ang terlihat %ada %lat ber7arna gela% atau ter$adi %emadaman -luoresensi %ada s%ot 'Stahl, 19*.(. Sedangkan %engamatan !ang dilakukan di ba7ah sinar DV dengan %an$ang gelombang 466 nm, dida%atkan 4 s%ot %ada totolan kristal dengan 7arna dan harga <- 0,+& 'biru( K 0,)& 'biru( K 0,6+ 'hi$au( dan h<- +& K )& K 6+. Sedangkan %ada totolan -iltrat terda%at em%at s%ot dengan 7arna dan <- 0,+& 'biru( K 0.)9 'biru( K 0,.& 'hi$au( K 0,6& 'hi$au(. Eari %engamatan, nilai h<- !ang dihasilkan %ada %engamatan berbeda $auh dengan %ustaka !ang memberikan harga h<- 40>44 dan 4.>4*. Akan teta%i terda%at -luoresensi biru %ada s%ot 1 dan + dari totolan baik %ada kristal atau -iltrat !ang da%at mem%erkuat hasil !ang dida%at adalah adan!a sen!a7a %i%erin %ada larutan kristal dan -iltrate dari serbuk sim%lisia /i%eris nigris @ru"tus. Adan!a %erbedaan hasil h<- !ang dida%at dengan hasil %ada %ustaka disebabkan oleh bebera%a hal, !aitu kondisi %raktikum !ang dilakukan %raktikan dengan %ustaka berbeda, dimana suhu ruangan atau kelembaban laboratorium !ang digunakan saat %raktikum berbeda K besar ke"iln!a ber"ak %enotolan K kemungkinan masih adan!a %engotor baik %ada -iltrat !ang diu$i atau%un %ada %lat 2L, !ang digunakan akibat kurang o%timaln!a %roses %en"u"ian dan tidak adan!a %engaktiFasian %latK selain itu eluen !ang digunakan berbeda, %ada %ustaka eluen !ang digunakan adalah etil asetat dan />benJen / 'Ee%kes <I, 19*0( sedangkan %raktikan menggunakan eluen 0>Heksana dan etil asetat. Eimana %erbedaan konstanta dielektrik dari 0>Heksana dengan />benJen sebesar 0,), 7alau%un ke"il teta%i teta% mem%engaruhi dalam elusin!a !ang da%at merubah nilai h<-.

Anda mungkin juga menyukai