Anda di halaman 1dari 21

TUGAS REKAYASA LINGKUANGAN

LIMABAH DOMESTIK (LIMBAH RUMAH TANGGA)

Disusun Kelompok : 1. M. Amrullah 2. Ermatawati 3. Aulia Nur Anjainah 4. Yogabakti AS

: : : :

H1A111201 H1A111210 H1A111216 H1A111233

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak baik pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas. Para pelaku industri kadang mengesampingkan pengelolaan lingkungan yang menghasilkan berbagai jenis-jenis limbah dan sampah.Limbah bagi lingkungan hidup sangatlah tidak baik untuk kesehatan maupun kelangsungan kehidupan bagi masyarakat umum, limbah padat yang di hasilkan oleh industri-industri sangat merugikan bagi lingkungan umum jika limbah padat hasil dari industri tersebut tidak diolah dengan baik untuk menjadikannya bermanfaat.

B. Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan. Selain itu, tujuan lainnya agar kita sebagai mahasiswa mampu memahami tentang cara penanganan limbah domestik.

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. (KepmenLH no 112/2003).

1. Karakteristik dan Dampak Air Limbah


Karakteristikair limbah beserta dampak masingmasing terhadap lingkungan dan kesehatan manusia sepertidijelaskan berikut ini: - Kekeruhan - Warna - Bau dan Rasa - Suhu dan residu - Derajat pH - Kesadahan Ca dan Mg - Besi dan Mangan - Nitrogen - Bahan anorganik lain

Tabel 2.1 Parameter Bahan Anorganik


Parameter
Perak
Aluminium Arsenicum Barium

Simbol
Ag Al As Ba

Dampak Kesehatan
Presipitasi protein, shock, meninggal dunia, argyria (pigmentasi biru kulit) Fibrosis paru-paru, merusak usus secara lokal, kematian Racun sistemik, kematian, alergi, kanker kulit Stimulasi sistem otot (Pencernaan, sirkulasi darah, otot-otot pada umumnya), pada fase akhir didapat kelumpuhan urat syaraf dan berhentinya fungsi otot jantung Depresi susunan syaraf pusat, emasiasi (kurus), gangguan kejiwaan, kelalaian kulit seperti jerawat, iritasi saluran pernapasan, anestesia, narbotik

Bromium

Br

Cadmium

Cd

Oedema paru-paru, kerusakan sel usus, kerusakan pada tulangtulang (patah tulang yang multiple), kerusakan ginjal dan hipertensi
Iritasi keras bagi seluruh pernapasan, tubuh kekurangan oksigen, shock, kematian; keracunan sistemik, kerusakan hati, coma, kematian

Chlor

Cl2

Cobalt

Co

alergi berbentuk asthma, eczema, fibrosis paru-paru, naiknya tekanan disertai penyakit jantung, pembesaran kelenjar gondok

Chromium

Cr

Bersifat korosif terhadpa kulit, selaput lendir dan tulang hidung; percikan asamnya menyebabkan luka kecil tapi dalam, sukar sembuh dan kanker paruparu Demam metal, iritasi lokal, kerusakan hati dan ginjal Iritasi fluorisis, kelainan pada tulang dan gigi-geligi; gangguan alat pencernaan; kelumpuhan anggota gerak; penyebab mutasi

Tembaga

Cu

Fluor

Air Raksa

Hg

Keracunan, kerusakan jaringan mulut dan gusi bila masuk oral, kerusakan ginjal pada Hg anorganik, kerusakan otak untuk Hg organik, menimbulkan cacat bawaan pada anak lahir (minamata) Iritasi, kerusakan pada jaringan saluran pernapasan, dosis tinggi fatal, kerusakan susunan syaraf pusat Mengurangi calsium dalam darah Keracunan (racun sistemik); pucat, kurus, tak suka makan, sering colic, rasa logam di mulut, radang selaput otak, kelumpuhan, "wrist drop"

Hidrogen Sulfida

H2S P

Phosphate

Timah Hitam

Pb

Selenium

Se

Racun sistemik, iritasi saluran pernapasan, kematian, karsinogenik Demam metal, kerusakan paru-paru, kematian

Zinc

Zn

Zat Organik Beberapa bahan organik yang memungkinkan ada dalam air dipaparkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.2 Parameter Zat Organik dan Dampaknya Terhadap Lingkungan

Parameter
Hydrocarbonalicyclic

Dampak Kesehatan
Racun sistemik terhadap susunan syaraf pusat, kulit menjadi kering, asphyxiant Depresi susunan syaraf pusat ; kulit menjadi kering; degenerasi jantung, paru-paru, hati, otak

Benzen Kerosen (minyaktanah) Naphta (petrolium) Arnyl alkohol

Iritasi kulit, depresi susunan syaraf, coma, meningal, kerusakan saluran pernapasan, kerusakan hati, ginjal, limpa Kulit menjadi kering, kerusakan paru-paru, saluran pencernaan, kesadaran turun, coma, meninggal Iritasi , kulit kering, depresi susunan syaraf pusat, kelainan darah Iritasi, narbotik

N-Butyl Amine
Ethanol Amine Naphtalen Chlorida Carbonil

Iritasi, oedema paru-paru


Narcosis, iritasi, kematian karena depresi susunan syaraf pusat Kulit merah, timbul bisul kecil-kecil, jerawat, kerusakan hati (kuning) Iritasi kulit dan saluran pernapasan, Ni-carbonil sangat toksik, oedema paru-paru, gangguan syaraf pusat

2. Komposisi Air Limbah Domestik Komposisi air limbah domestik hampir 90 berisi air itu sendiri sisanya adalah kandungan pencemar dengan kuantitas sebagaimana yang di gambarkan dalam skema berikut ini
Limbah Cair Air (99,9%) Bahan Padat (0,1%) Organik Protein (65%) Karbohidrat (25%) Lemak (10%) Anorganik Butiran Garam Metal

3. Kriteria Teknik Pengelolaan Air Limbah


Terdapat dua macam sistem dalam pengelolaan air limbah domestik/pemukiman yaitu: 1. Sanitasi sistem setempat atau dikenan dengan sistem sanitasi on-site yaitu sistem dimana faslitas pengolahan air limbah berada dalam persil atau batas tanah yang dimiliki, fasilitas ini merupakan fasilitas saritasi individual seperti septik tank atau cubluk 2. Sanitasi sistem terpusat atau dikenal dengan istilah sistem off-site tau sistem sewerage, yaitu sistem dimana faslitas pengolahan air limbah berada diluar persil atau dipisahkan dengan batas jarak atau tanah yang menggunakan perpipaan untuk mengalir air limbah dari rumah-rumah sevara nersamaan dan kemudian dialirkan ke IPAL

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pengolahan air limbah adalah: - Kepadatan penduduk - Sumber air yang ada - Permeabilitas tanah - Kemiringan tanah - Kemampuan membiayai

4. Alternatif Teknologi Sanitasi Sistem On-Site


Pada sistem on-site ada dua jenis sarana yang dapat diterpakan yakni sistem individual dan komunal. Pada skala individual sarana yang digunakan adalah septik dengan varian pada pengolahan lanjutan untuk efluennya, yakni: - Dengan bidang resapan - Dialiran pada small bore sewer - Dengan evapotranspirasi - Menggunakan filter

Gambar 2.3 Septik Tank

Gambar 2.4 Contoh IPLT di Bandung

5. Alternatif Teknologi Sanitasi Sistem OffSite


Pengolahan sanitasi sistem terpusat terutama bertujuan untuk menurunkan kadar pencemar di dalam air buangan. Ada beberapa tingkat pengolahan yang umumnya dilakukan untuk mengolah air buangan agar tidak berbahaya bagi lingkungan yaitu: a. Pengolahan fisik seperti penyaringan sampah dari aliran, pengendapan pasir, pengendapan partikel discrete b. Pengolahan biologis yang dapat terdiri dari proses anaerobik dan/atau proses aerobik, serta pengendapan flok hasil proses sintesa oleh bakteri c. Pengolahan secara kimia dengan pembunuhan disinfektan untuk mengkontrol bakteri fekal dari effluent dari hasil pengolahan sebelumnya d. Dibagian bawah dari pengolahan air limbah adalah sisa lumpur yang terbentuk dan harus dikendalikan serta diolah sehingga aman terhadap lingkungan

Dari masing-masing tahap seri pengolahan, terdapat beberapa alternatif unit-unit pengolahan untuk dipilih. Pemilihan unit-unit tersebut didasarkan atas: - Standar effluent yang diperkenankan - Nilai present value dari beberapa alternatif yang dipilih Sedangkan nilai present value dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut: - Biaya investasi - Biaya tenaga listrik (Power cost) - Biaya sumber daya manusia (SDM) - Biaya lahan (tanah) untuk lokasi IPAL

B. Parameter dan Baku Mutu Limbah Domestik Baku mutu air lembah domestik terdapat dalam KepMen LH 112/2003 menyebutkan:
Parameter Satuan Kadar Maksimum

pH

6-10

BOD

mg/L

100

TTS

mg/L

100

Lemak dan Minyak

mg/L

10

BAB III PENUTUP


Kesimpulan

Apabila setiap rumah tangga mau dan mampu mendaur ulang sampahnya masing-masing, maka sisa sampah yang dibuang dari rumah tangga tinggal sedikit berupa limbah non organik dan inipun masih bisa dimanfaatkan para pemulung. Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia.Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat.Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya.Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya.Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan.Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.

Saran Sudah saatnya masyarakat dibina untuk bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah secara sederhana.Masyarakat dan pemerintah bahu membahu untuk mengelola sampah secara professional, mereka sadar bahwa sampah jika dikelola dengan baik selain mempunyai nilai jual juga menjaga lingkungan bersih dan aman dari polusi.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai