FISIOLOGI
Lemak
Lemak adlh suatu kelompok heterogen yg krn nilai energinya tinggi, membentuk suatu konstituen diet yg penting. Bagian terpenting dr molekul lemak adlh asam lemak. Asam2 lemak alamiah biasanya mengandung bilangan genap atom karbon & dpt jenuh (tidak ada ikatan ganda) ataupun tidak jenuh (satu / lebih ikatan ganda). Asam2 lemak jenuh umum yg ditemukan di alam adlh asetat, palmitat, lignoserat & butirat. Asam2 lemak tak jenuh umum adlh oleat, palmitoleat, linoleat & arakidonat serta prostaglandin.
Klasifikasi lemak
Lemak sederhana Lemak-ester-ester asam dgn gliserol Lilin-ester-ester asam lemak dgn alkohol tinggi Lemak campuran Fosfolipid Glikolipid Aminolipid Lemak turunan Produk hidrolisis dr lemak lain
Metabolisme lemak
Secara nutrisi, lemak dpt dipandang esensial / nonesensial. Ketiga rantai panjang esensial asam lemak tak jenuh yg bersifat signifikan metabolik & karenanya harus dipatok dlm diet adlh asam2 linoleat, linolenat, & arakidonat. Asam2 lemak esensial ini merupakan elemen penting dlm integritas struktur sel & organel2nya. Asam2 lemak tak jenuh nonesensial dpt dibentuk dr bentuk2 asam lemak jenuh yg bersesuaian. Kadar asam lemak bebas (FFA) dlm plasma, yg dihasilkan dr lipolisis dlm jaringan lemak, mempengaruhi dgn kuat metabolisme dlm hati & otot skelet.
HIPOTALAMUS
Lateral hipotalamus
Rangsangan
Ventromedial hipotalamus
Rasa lapar
Rasa kenyang
Keterangan simpanan lemak di jar adiposa sinyal rasa kenyang Gliserol didarah dikatakan ~ jmlh total lemak 3gliserida di jar lemak Gliserol didarah dikatakan berfs sbg sinyal Kendala: org kegemukan msh tetap merasa lapar. Mgk yang juga penting: persentase pengisian setiap sel lemak
Teori Glukostatik
Tingkat sekresi CCK Teori Iksimetrik
Kosong/penuhnya sal.cerna memberi sinyal rasa lapar/kenyang Namun sinyal saraf tsb > berperan dalam mengontrol kec. Pengosongan lambung. Para peneliti beranggapan sinyal internal didarah > penting dari V lambung
Makanan di Gitr pelepasan 1/lebih polipeptida yg bekerja pada hipota Neuropeptida Y, oreksin A, oreksin B, hormon melanin masukan Turunan pro-opiomelanokortin, CART (cocaine & amphetamine regulated transcript), CRH, serotonin, norepinefrin masukan makanan
Keterangan Makan ok kebiasaan (3x sehari sesuai jadwal) Kenikmatan makanan, aroma lezat Stres, rasa cemas, depresi & rasa bosan suhu tubuh dibawah titik ttt akan merangsang nafsu makan suhu tubuh diatas ttt menghambat nafsu makan Hormon GI yg telah dinyatakan bersifat menghambat masukan makanan adl: glukagon, somatostatin
Pe masukan makanan, pepenggunaan energi SIMPANAN LEMAK Pepenyimpanan lemak pesintesis leptin
OBESITAS
Distribusi jar adiposa: lemak intraabd & abd subkutan, atau lemak subkutan di buttocks & extremitas bawah Waist to hip ratio abnormal: >0.9 (wanita), >1.0 (pria) Tipe android > dikaitkan dg komplikasi spt resistensi insulin, DM, HT, hiperlipid, dll. Mekanisme asosiasi tsb belum dik, tapi mungkin: adiposit intraabd > lypotically active
ETIOLOGI
Penyebab multifaktorial:
Fk lingkungan (aktivitas, gaya hidup, fk sosio-ekonomi, nutrisi, kecenderungan parental): gg keseimbangan energi Defek gen, sindrom Gg sistem kontrol, cth: resistensi leptin
Obesitas idiopatik (90% kasus) Perawakan tinggi (TB/U P50) Riwayat obesitas keluarga (+) Fungsi mental pdu dbN Usia tulang normal Obesitas endogen (10% kasus) Perawakan pendek (TB/U P5) Riwayat obesitas keluarga (-) Fungsi mental sering retardasi Usia tulang terlambat
Keterangan Adl: komponen utama dari energy expenditure (20-50% total) Individu dg aktivitas rendah risiko peBB sebesar 5kg Penelitian anak Amerika risiko obes 5.3x lebih besar pada anak yg menonton TV 5jam/hari dibandingkan 2jam/hari Penelitian di Jepang: risiko obes << utk individu yg suka OR Sudah mulai berperan sejak kandungan, dipengaruhi BB ibu BB anak & lemak anak dipengaruhi oleh: asupan tinggi kalori & lemak, waktu pertama kali mendapat makanan padat Penelitian: konsumsi daging risiko obes 1.46x lipat Makanan berlemak: energy density besar, efek termogenesis lebih kecil, & cenderung rasa > lezat KH: kapasitas penyimpanan (glikogen) kecil. Asupan dan oksidasi karbohidrat di regulasi sangat ketat dan cepat Bila asupan KH berlebih disimpan dalam bentuk lemak tubuh (lemak: kapasitas penyimpanan besar) Kelebihan asupan penyimpanan (-)diiringi pe oksidasi lemak Mempengaruhi pemilihan jenis & jumlah makanan yg dikonsumsi Perubahan sosio eko cth: kecenderungan ke sekolah naik kendaraan, kurangnya aktivitas bermain diluar, lebih senang game komputer/internet/TV/video, pemilihan junk food Ke2 ortu obes: 80% anak obes, salah1: 40%, ortu tidak obes: 14%
Fk Nutrisi
Fk Nutrisi (Simpanan)
Fk Sosio Ekonomi
Parental Fatness
Defek genetik early onset obesity. Walaupun pada early onset obesity, penyebab defek genetik tidak terlalu sering dijumpai Hingga thn 2004, hanya 173 kasus yg dilaporkan mengenai single gene defects. 4% anak obes < 10thn ok defek melanocortin 4 receptor
Defek gen Ay delesi 5 regulatory region overproduksi ASP (agouti signalling protein) antagonis thd melanocortin receptor (MC1R~MC4R)
. Walaupun mekanisme ini belum digambarkan pada manusia, mutasi pada MC4R sekarang diketahui berhub dg obesitas. 10% ps obes (pada org jerman & perancis) ada mutasi MC4R
SINDROM-SINDROM
Obesitas endogen perawakan pendek leptin << somatotropin perawakan pendek = sindrom turner
Cushing syndrome?
Penyakit hormonal ok paparan jar tubuh terlalu lama thd kortisol kadar tinggi. Sering disebut hipercortisolism. Tanda & gejala: variasi, sering: obes, muka bundar, fat sekeliling leher, lengan, kaki. Kecenderungan anak utk obes dg laju pertumbuhan terhambat, bp tinggi. gejala mirip metabolic syndrome
LEPTIN & OBESITAS = Org obese memproduksi >> leptin ok jumlah lemak & juga sbg kompensasi faulty signalling process (resistensi) Beberapa ps obese pny defek gen leptin, tp kebanyakan: konsen leptin tetap tinggi
RESISTENSI LEPTIN Resistensi leptin sinyal CNS & fungsi leptin Mekanisme pasti kenapa resistensi terjadi belum diketahui. Salah 1 penyebab resistensi mgk ok defek transpor leptin mll BBB Dimana pada ps obese tsb didapatkan konsentrasi leptin yg relatif rendah pada CSF (cerebral spinal fluid) Peningkatan kronik leptin aktivasi STAT-3 peningkatan SOCS-3 leptin resistensi
HORMONLAIN Obesitas
Adiponectin Diekspresi o/ adiposit Insulin sensitizing hormone Hipoadiponectinemia dikaitkan dengan obesitas, sindrom metabolik, DM2, dislipidemia Masih belum jelas kenapa adiponectin menurun pada ps obese Ghrelin (Gut Hormone) 2 aktivitas utama: stimulasi sekresi GH, & regulasi keseimbangan energi (menstimulasi rasa lapar, menekan fat utilization pada jar adiposa) Sumber t.u: lambung. Lain: usus, hipotalamus, plasenta, ginjal, kel. Pituitari Kadar total & puasa ghrelin menurun pada obesitas
Ekspresi adiponectin tersupresi o/ stres oxidativ, SNS activity, cytokine (IL6, TNFa)
Hipotiroid & hiperkortisol dapat dieliminasi dg cek N thyroxine & TRH, & dg 24h tes urin bebas kortisol atau dg cek diurnal salivary cortisol levels Apabila ps early onset obesitas yg parah, tanpa riwayat keluarga pikirkan kemungkinan defek gen Dapat dilakukan pengecekan kadar leptin Klasifikasi: obes dapat digolongkan 3 kelompok:
Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40% Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100% Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%. Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk.
Klasifikasi berat badan lebih dan obesitas berdasarkan IMT dan lingkar perut menurut kriteria Asia Pasifik
Klasifikasi IMT (kg/m2) Risiko Ko-Morbiditas Lingkar Perut
90 cm (Laki-laki) 80 cm (Perempuan)
Sedang Meningkat
23.0
23.0 24.9 25.0 29.9 30 Meningkat Moderat Berat Moderat Berat Sangat berat
MANIFESTASI KLINIK
Pada anak, obesitas biasanya digambarkan dengan: tall stature, slightly advanced bone age, kadang pubertas awal gambaran kebanyakan ini dapat mengeliminasi hipotiroid & hiperkortisol
Hipotiroid & hiperkortisol pertumbuhan tulang terhambat, postur pendek, keterlambatan pubertas
Acanthosis nigricans: hypertrophic hyperpigmentation dari kulit biasanya pada posterior leher atau di kerutan kulit
Kondisi ini biasanya berkaitan dg resistensi insulin, & risiko > tinggi DM2
KOMPLIKASI
2x lipat penyakit KV pada laki yg obes sejak masa remaja Anak dg BMI>85th percentile kemungkinan hiperkolestrolemia, hiper3gliseridemia, HT Komplikasi pada ms remaja & childhood:
Resistensi insulin, DM2, hiperkolestrol, hiper3gliserid, metabolic syndrome, HT, komplikasi ortopedik (cth: blount disease) & muskuloskeletal, asma, sleep apnea, polycystic ovary syndrome, gg psikososial, NAFLD
TATALAKSANA
Tujuan tatalaksana utk anak yg msh bertumbuh: weight maintenance
Penurunan BB hanya dilakukan utk anak yg pertumbuhan tulang sudah dilewati, atau anak dg komplikasi serius dari obes Penurunan BB (<=0.5kg/mgg), target, cth: 10% BB Setelah tercapai, BB tsb harus dicoba dijaga utk 6 bulan kedepan, baru melakukan penurunan lagi
Pengaturan diet
Pengurangan 200-500 kal/hr Komposisi seimbang : KH 50-60%, lemak 30%, protein 15-20% KH <48%, lemak <30% (PUFA <10%, kolesterol <300 mg/hr), vitamin & mineral (Fe, Ca, fluor), tinggi serat (n+5 g)
TATALAKSANA
Terapi intensif Terapi intensif diterapkan pada anak dengan obesitas berat dan yang disertai komplikasi yang tidak memberikan respon pada terapi konvensional, terdiri dari:
Diet berkalori sangat rendah (very low calorie diet) Farmakoterapi Terapi bedah
Farmakoterapi:
Mempengaruhi asupan energi dengan menekan nafsu makan, contohnya sibutramin. Mempengaruhi penyimpanan energi dengan menghambat absorbsi zat-zat gizi contohnya orlistat, leptin, octreotide dan metformin. Meningkatkan penggunaan energi. Farmakoterapi belum direkomendasikan untuk terapi obesitas pada anak, karena efek jangka panjang yang masih belum jelas.
PENCEGAHAN
Mengubah pandangan masyarakat agar tidak lagi ada anggapan bahwa sehat itu identik dengan gemuk. Pencegahan harus dilakukan sedini mungkin dimulai sejak dari bayi yaitu dengan memberikan ASI eksklusif, kemudian pemberian makanan tambahan mulai umur 4 bulan dan ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun. Sedangkan pada anak yang berisiko mengalami kegemukan perlu dipantau pola makan, masukan total kalorinya dan diukur berat badan serta tinggi badannya secara teratur. Selain itu akivitas fisik sebaiknya dikenalkan sejak dini pada anak baik dengan cara bermain maupun berolah raga sehingga banyak energi yang digunakan.
OBESITAS
Dewasa Komplikasi, Alur, Tatalaksana
Gambaran&Komplikasi Gg reproduksi
Keterangan Pria > 160% BB ideal: plasma testosteron, SBHG (sex binding hormone globulin) , kadar estrogen . Dampak: ginekomastia dapat tjd, namun proses maskulinisasi, libido, spermatogenesis tetap terjaga. Testosteron dapat pada ps obese >200BB ideal Wanita: gg menstrual, PCOS (polycystic ovarian syndrome) Obes dikaitkan dg chest wall compliance, kerja utk bernafas, ventilasi/menit ok metabolic rate Obs sleep apnea, hypoventilation syndrome Penimbunan lemak >> dibawah diafragma & didalam dd dada bisa menekan paru-paru sesak nafas Pria: esophagus, colon, rectum, pancreas, liver, and prostate Wanita: gallbladder, bile ducts, breasts, endometrium, cervix, and ovaries risiko osteoarthritis & prevalensi gout Acanthosis nigricans (leher, siku, dorsal interphalange) risiko infeksi jamur, t.u pada lipatan kulit Venous stasis
Abnormalitas Pulmonal
Kanker
Lain
Modifikasi diet harus disertai dg modifikasi perilaku, OR, edukasi, & psychological support
Apabila pendekatan tsb gagal, medikasi dapat dilakukan. Dalam kasus extreme/morbid obesity, mgk dibutuhkan intervensi bedah
KH (50-55%), sumber: sayur & buah, kacangan, whole grain. Protein 1525%, lemak tidak boleh >30%
Penambahan extra serat direkomendasikan ok dapat memberi rasa kenyang (delaying stomach emptying time), efisiensi dari abs usus Alkohol & makanan yg kaya gula harus dibatasi. Pemanis buatan namun dapat diberikan utk me nafsu makan thd diet yg disusun
Formula Diets
Adalah formula berbentuk minuman/makanan yang sudah siap dipakai, dg porsi yg terkontrol Per serving, kebanyakan formula biasanya mencakup:
0-5g serat, 10-14g protein, KH jumlah bervariasi, 0-10g fat, 25-35% RDA utk vitamin & mineral Biasanya formula shakes dalam bentuk milk atau soy-based, & tinggi Ca Jumlah bervariasi 150-250kcal/8oz
Formula ini biasanya digunakan utk ps yg mengalami kesulitan dalam mengontrol porsi, meal placement dg formula dapat digunakan
Substitusi 1 atau 2 meals/snacks utk weight maintenance
Lain
Rekomendasi: olahraga intensitas sedang-berat 2060menit, 3x/mgg atau lebih Ps overweight & obese harus dikonsul utk meningkatkan secara bertahap tahap latihan mereka Medikasi: biasanya utk BMI>30 atau BMI >=27 dg fk risiko signifikan atau dg komplikasi Intervensi bedah: bariatric surgery
Biasanya diindikasikan utk obesitas kelas 3 (BMI>40) atau BMI >35 dg komplikasi
Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik (sindrom x, sindrom resistensi insulin) adalah kondisi dimana seseorang memiliki tekanan darah tinggi, kegemukan, kadar gula darah tinggi, dan kadar lemak darah tidak normal. Berhubungan dgn abnormalitas mikroalbuminuria,fibribolisis dan koagulasi. Epidemiologi:
Prevalensi sindroma metabolik (SM) diperkirakan akan meningkat dalam beberapa waktu belakangan ini. Hal tersebut sangat terkait dengan perubahan pola hidup di masyarakat. SM pada populasi yang berusia 20 25 tahun keatas di India sekitar 8%, dan di Amerika Serikat sebanyak 24% (Atul, dkk, 2006).
Sindrom Metabolik
Kriteria (3 dari 5 kriteria ini untuk sindroam metabolic) Peningkatan lingkar pinggang (obesitas sentral) Peningkatan nilai trigliserida Titik potong 102 cm pada lakilaki atau 88 cm pada perempuan 150 mg/dl atau sedang mendapat terapi
< 40 mg/dl pada lakilaki < 50 mg/dl pada perempuan atau sedang mendapat terapi 130 mm Hg untuk tekanan darah sistolik atau 85 mmHg untuk tekanan darah diastolic atau sedang mendapat terapi 100 mg/dl atau sedang mendapat terapi
Keterangan Obes resistensi insulin Obes tipe apel (lemak didaerah abd) risiko terhadap berbagai pnykt serius yg terkait sindrom metabolik
kadar gula darah tinggi Glukosa dalam darah akan mencapai seluruh organ tubuh dan sistem, seperti arteri jantung dan vena, ginjal, dan sistem syaraf. memiliki risiko beberapa penyakit, cth: serangan jantung, stroke, kebutaan, dan amputasi. Tekanan darah tinggi akan merusak pembuluh darah. Jika tekanan darah tinggi berlangsung dalam jangka waktu yang lama, pembuluh darah akan menebal, dan menjadi kurang fleksibel(arteriosklerosis), dan dapat mempengaruhi arteri yang memberikan darah ke jantung. Faktor risiko metabolik sindrom adalah ketika tekanan darah lebih dari 130/85 mmHg.
Terlalu banyak kolesterol jahat (trigliserida dan LDL) dan kurang kolesterol baik (HDL) dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Trigliserida dan kadar HDL merupakan indikator penting metabolic sindrom. Kadar tinggi penimbunan lemak (plag), yang menyebabkan darah yang mengandung oksigen sulit untuk mencapai jantung.
3gliserida
Tata laksana
Perubahan gaya hidup Pengawasan teratur tentang tekanan darah, kolesterol, dan gula darah Olah raga Kurangi konsumsi lemak jenuh, kolesterol, dan asupan garam. Tingkatkan makanan yang mengandung serat tinggi seperti sayur, biji-bijian dan buah-buahan. Obat-obatan
DAFTAR PUSTAKA
Kliegman RM, Berhman RE, et al. Nelsons textbook of pediatrics. 18th ed. Philadelphia: WB Saunders Co, 2007 Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, et al, editors. Harrisons principle of internal medicine 17th ed. USA: Mc Graw Hill medical, 2008 Sherwood L. Human Physiology 5th ed. Belmont: Thomson Learning 2004 Sudoyo AW, Setiyohadi B, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jilid 1. Jakarta: pusat penerbitan ilmu penyakit dalam FKUI, 2006