Anda di halaman 1dari 3

KEJADIAN SEBENARNYA :

Seorang pegawai kebun yang telah lama tidak digaji oleh bosnya yang bernama udin merasa kesal terhadap majikannya tersebut dan merencanakan untuk menghabisi nyawa sang majikan yang merupakan pensiunan TNI AD. Pegawai tersebut bernama sutet ( 22 tahun). Ia mengajak seorang temannya, sule ( 25 tahun ) untuk bersama sama menghabisi nyawa sang bos. Sutet pun bersiap-siap pada pukul 21.00 wita agar pada saat pembunuhan tetangga yang lain sedang tertidur pulas. Ia melengkapi dirinya dengan senjata api revolver lengkap dengan silencernya yang ia dapat jauh hari dengan mencuri di rumah majikannya yang merupakan seorang pensiunan tentara. Sementara temannya sule hanya disuruh membawa sebuah pisau lipat. Kemudian mereka beranjak ke tempat sang majikan. Setibanya disana, sang majikan yang sudah tertidur pun terbangun akibat adanya orang yang mengetuk pintu rumahnya yang ternyata sutet dan sule. Setelah masuk, sule menanyakan dahulu mengenai gaji yang telah lama tidak dibayar oleh si bos dengan sedikit nada kesal. Merasa bersalah dan malu, sang bos pun berusaha meminta maaf dan menyogoknya sambil mengambilkan mereka minuman beralkohol merek black label untuk menenangkan hati sutet . Sutet dan sule pun mau diajak minum. Mereka akhirnya minum sampai habis dan mabuk. Setelah itu sutet menanyakan kembali perihal gajinya. Sang bos yang dalam pengaruh alcohol pun merasa geram dan membentak si sutet, sutet dan sule yang juga dalam kondisi mabuk pun marah. Sule pun mengambil leher dan mencekik leher sang bos dengan kuat dengan kedua tangannya . sutet mengambil pisau lipat dari saku celana sule dan menusuk kaki dan perut sang bos. Mendengar ada keributan, istri sang bos yang bernama tukiem keluar dan terkejut ada perkelahian. Ia yang merupakan pemain softball mengambil bat pemukul dan keluar mengendap-endap ke tempat perkelahian dan berhasil memukul kepala belakang sule sehingga darah segar muncrat dari kepala belakangnya. Sutet yang kalap dan terkejut pun seketika mngambil pistol revolver dan menarik pelatuknya dan sang istri tertembak di bagian kepalanya. Sutet pun tak ingin meninggalkan yang hidup dan menghabisi sang bos dengan menembaknya dengan keji, dengan 1 tembakan di kepala. Kemudian bos dan istrinya ditanam di halaman belakang rumahnya. Kemudian sutet dan sule pun bergegas meninggalkan TKP. 2 hari setelahnya, tetangga sang bos yang curiga atas menghilangnya sang bos dan istrinya yang secara tiba - tiba tersebut disertai bau busuk yang timbul dari halaman rumahnya mengecek masuk ke rumah si bos. Mereka menemukan adanya gundukan tanah di halaman belakang dan setelah digali terdapat dua mayat yang bagian wajah dan badannya sudah hancur terdekomposisi. Tetangga pun melaporkan adanya kasus pembunuhan tersebut melapor ke polisi setempat. Dari hasil olah TKP didapatkan barang bukti (evidence) berupa sidik jari yang menempel pada leher sang bos, botol minuman black label di meja, serbuk mesiu di lantai, bercak darah di lantai dan baju yang dikenakan jenazah pria, dan beberapa helai rambut yang rontok di lantai. Untuk memastikan kedua jenazah merupakan udin dan tukiem, penyidik juga akan memeriksa dari tulang tengkorak kedua jenazah. Dari keterangan warga sekitar, memang pada pukul 23.00 wita terdengar rebut-ribut dari dalam rumah korban. Tetapi hal tersebut dimaklumi karena mereka sering cekcok masalah belum dikaruniai anak. Tetapi ada seorang warga yang melihat motor terparkir di depan rumah korban sekitar pukul 22.45 wita.

Dugaan sementara penyidik adalah : kedua mayat merupakan korban pembunuhan. Dugaan waktu kematian pukul 23.20 wita. Permasalahan : a. polisi tidak bisa menemukan pistol yang digunakan menghabisi kedua korban b. berapa jumlah pelaku dugaan penyidik mengarah kepada sutet, karena dia meghilang sejak kejadian. Setelah mengantongi ciri ciri sutet, Polisi kemudian meringkusnya di rumah kosnya keesokan harinya. Dengan perencanaan sebelumnya, sutet sepakat untuk melindungi sule dari kejaran polisi. Oleh karena itu, sutet terus bungkam dan mengaku bahwa ia merupakan pelaku tunggal dari peristiwa pembunuhan tersebut. Tetapi setelah keluar hasil dari laboratorium forensic, didapatkan hasil bahwa : 1. Darah pada baju udin merupakan darah udin 2. Darah yang tercecer di lantai merupakan darah yang bukan dari kedua korban. Diduga berasal dari pelaku. 3. Rambut yang ada di lantai bukan berasal dari istri bos walaupun rambut di lantai dan rambut istri sang bos sama-sama panjang. Rambut tersebut diduga jatuh saat kepala pelaku terpukul bat 4. Serbuk mesiu yang terdapat di lantai merupakan serbuk yang berasal dari pistol revolver 5. Sang bos sedang dalam kondisi mabuk pada saat tewas, sedangkan sang istri tidak. 6. Pada leher sang bos ditemukan sidik jari kepunyaan sule

Berdasarkan hasil lab tersebut disimpulkan bahwa pasutri tersebut dibunuh oleh 2 orang yang sebelumnya telah direncanakan. Polisi kemudian memburu sule dan memasukkannya dalam DPO.

PARAGRAF PEMBUKA ( KALO ADA SARAN BISA DIRUBAH ) : Telah ditemukan jenazah dua orang yang diduga pasangan suami istri di halaman belakang rumahnya dalam keadaan terkubur. Dua orang tersebut diduga sementara adalah tukiem dan udin, sang pemilik rumah. Udin merupakan pensiunan TNI sedangkan tukiem merupakan atlet baseball. Dua orang tersebut ditemukan dengan kondisi nyaris tulang belulang dengan hanya menyisakan kulit di bagian leher dan sebagian di daerah tangan, kaki, dan badan. Sisanya telah terdekomposisi dan menyisakan tulang. Dari pemeriksaan di tkp, pada kedua jenazah korban ditemukan peluru yang bersarang di kepala dan dari leher korban laki laki terdapat bekas cekikan. Dari dalam rumah korban ditemukan serbuk mesiu , bercak bercak darah , botol minuman keras merek black label, beberapa helai rambut panjang lurus.

Identifikasi : Tulang korban ( dupi ) Rambut ( dupi ) Bercak darah pada baju dan lantai ( ayu ) Identifikasi alcohol dalam darah ( ayu ) Peluru / serbuk mesiu ( najib) Sidik jari pada leher korban ( najib )

Anda mungkin juga menyukai