TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS
IMPLEMENTASI
MATEMATIKA
PANCASILA
DANDALAM
ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH MENGISI
ALAM
KEMERDEKAAN
UNIVERSITAS UDAYANA
INDONESIA
Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas
dalam perkuliahan Pendidikan Pancasila.
BALI
Pengampu : I Putu Ari Astawa
Kelompok 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
(1508605009)
(1508605010)
(1508605011)
(1508605012)
(1508605015)
(1508605016)
(1508605017)
(1508605018)
A. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan Masa Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Mengidentifikasikan Masa Pemerintahan Demokrasi Liberal
Mengidentifikasikan Masa Pemerintahan Demokrasi Terpimpin(Orde Lama)
Menguraikan Masa Pemerintahan Pasca Orde Baru
B. INDIKATOR
1. Menjelaskan Masa Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
2. Menceritakan Alat-Alat Yang Dipergunakan Untuk Berjuang Mempertahankan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kemerdekaan
Menjelaskan Masa Pemerintahan Demokrasi Liberal
Menentukan Sikap Terhadap Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Menganalisis Masa Pemerintahan Demokrasi Terpimpin
Membandingkan Masa Pemerintahan Orde Lama Dengan Orde Baru
Menjelaskan Tentang Masa Reformasi
Menjelaskan Tentang Masa Globalisasi
Menentukan Sikap Terhadap Jati Diri Bangsa
C. RANGKUMAN
1. Masa Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan berbagai
cara, seperti pelucutan senjata tentara Jepang, menghadapi tentara sekutu dan
NICA, serta perjuangan politik untuk mendapatkan pengakuan internasional.
Kedatangan pihak sekutu ke Indonesia dengan tujuan melepaskan tawanan perang
tentara sekutu dari Jepang dan melucuti tentara Jepang pada awalnya diterima
dengan baik oleh rakyat Indonesia. Namun setelah tahu kedatangan sekutu
diboncengi oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration) dengan tujuan
Belanda ingin menguasai kembali wilayah Indonesia, akhirnya terjadilah konflik
di berbagai daerah di Indonesia. Pada masa itu Belanda melalui pemimpin Van
Mook membentuk Negara-negara bagian, yaitu NIT (Negara Indonesia Timur),
Negara Pasundan, Daerah Istimewa Borneo Barat, Negara Madura, Negara
Sumatra Timur, Negara Jawa Timur.
memperkuat
pasukan
Westerling
(Belanda)
yang
diterjunkan
semua aktivitas
4)
modal asing pada saat itu. Akibatnya pemerintah tidak mampu menghadapi
tuntutan dan dinamika masyarakat kearah pembangunan bangsa,
khususnya dalam pembangunan di bidang ekonomi.
3) Bidang Keamanan
Situasi konflik di Indonesia semakin memuncak sehingga timbul
tuduhan dari daerah-darah bahwa pembangunan hanya dipusatkan di
Jakarta. Akibatnya terjadi pembentukkan dewan-dewan daerah dan
meletusnya
pemberontakan
PRRI-Permesta.
Periode
konflik
yang
baru.
Kegagalan
Konstituante
menimbulkan
kegaduhan
di
Dalam
Supersemar
terdapat
poin
tugas
utama:
pertama,
dengan
alasan
sakit. Akhirnya,
Presiden
Soekarno
tidak
dapat
pemerintahan dari Orde Lama ke Orde Baru secara resmi ketika Letjen Soeharto
dilantik menjadi Presdien Republik Indonesia pada tanggal 12 Maret 1967.
Hal-hal yang diperjuangkan dalam Orde Baru adalah :
Sikap mental yang positif untuk menghentikan dan mengoreksi segala
penyimpangan atau penyelewengan terhadap pelaksanaan Pancasila dan UUD
1945.
Masyarakat yang adil dan makmur, baik materiil maupun spiritual melalui
pembangunan.
Sikap mental mengabdi kepada kepentingan rak'yat serta melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Melalui hal-hal yang diperjuangkannya itu, Orde Baru menghendaki, adanya
tata pikir yang lebih nyata dan tepat guna tanpa meninggalkan idealisme
perjuangan, mengutamakan kepentingan nasional.
Kelebihan Sistem Pemerintahan Orde Baru :
1) Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70
dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000
2) Sukses transmigrasi
3) Sukses KB
4) Sukses memerangi buta huruf
5) Sukses swasembada pangan
6) Pengangguran minimum
7) Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
8) Sukses Gerakan Wajib Belajar
9) Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
10) Sukses keamanan dalam negeri
11) Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
12) Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri
Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru :
1) Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
2) Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan
pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan
daerah sebagian besar disedot ke pusat
3) Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan
pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
4) Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang
memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun
pertamanya
5) Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata
bagi si kaya dan si miskin)
6) Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
7) Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan yang
dibreideli
rezim
penguasa
untuk
mempertahankan kekuasaannya.
3) Munculnya konflik social budaya yang berkepanjangan sebagai akibat
penyelenggaraan pemerintah yang bersifat feodalistik dan paternalistic.
4) Hukum telah menjadi alat kekuasaan dan pelaksanaannya diselewengkan oleh
penguasa pemerintah, sehingga bertentangan dengan prinsip keadilan, yakni
persamaan hak warga Negara di depan hukum.
5) Munculnya perilaku kehidupan ekonomi dengan praktek KKN, serta berpihak
kepada sekelompok ekonomi kuat (konglomerat). Dampaknya timbul krisis
ekonomi yang berkepanjangan, hutang luar negeri membengkak, kemiskinan
dan pengganguran semakin melebar.
6) Sistem politik yang otoriter sehingga tidak mampu menyerap aspirasi dan
memperjuangkan kepentingan rakyat.
7) Penyalahgunaan kekuasaan karena lemahnya fungsi pengawasan oleh
pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat ,serta terbatasnya pengawasan oleh
masyarakat dan media massa sehingga transparansi dan perntanggung jawaban
pemerintah untuk menyelenggarakan
pemerintahan
yang
bersih dan
Kata Globalisasi berasal dari kata global dan local. Dalam salah satu
tulisannya T.Cholik Mutohir menyatakan Globalisasi adalah suatu proses
perubahan yang disebabkan oleh gabungan aktivitas lintas batas antar Negara
yang semakin meningkat dan teknologi informasi yang memugkinkan komunikasi
hampir seketika ke seluruh dunia. Dengan kekuatan teknologi, sistem distribusi
informasi sanggup menembus dinding-dinding geologis ,pagar-pagar sosial,
filter-filter budaya dan tembok-tembok politik antar bangsa. Dalam proses
globalisasi akan terjadi mobilitas kehidupan yang tinggi. Semakin mudahnya
berpindah dari satu Negara ke Negara yang lain. Apakah itu berupa modal,
teknologi, ideologi, tenaga kerja dan sebagainya.
Semakin canggih ilmu serta teknologi, khususnya di bidang komunikasi,
transportasi dan informasi, maka batas wilayah Negara, bangsa dan budaya
dengan mudahnya dapat diterobos, sehingga dunia (jagad) seolah menyatu. Di era
global, kehidupan manusia (masyarakat) berlangsung semakin cepat dan benturanbenturan kebudayaan semakin keras. Globalisasi mencakup hampir semua bidang
kehidupan ekonomi, politik, informasi, budaya, dan iptek. Di era Global yang
dampaknya sudah mulia terasa sekarang termasuk di Negara kita, Indonesia,
persaingan antar bangsa akan menjadi semakin tajam dan keras, untuk
mengantispasinya kita harus dapat menyiapkan SDM yang berkualitas tinggi,
karena pada saat ini daya saing bangsa Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini
merupakan tantangan yang harus diberi perhatian tinggi apabila kita tidak ingin
tergusur dari kancah persaingan global.
Berdasarkan hasil studi UNDP yang dilaksanakan pada tahun 1977 (data
tersebut baru dikeluarkan pada tahun 1999) kualitas SDM Indonesia menempati
urutan dunia ke 105 dari 174. Dengan SDM yang sedemikian rendah maka daya
saing bangsa Indonesia pun juga rendah. Apalagi setelah kita dilanda krisis yang
berkepanjangan yang mengakibatkan daya saing bangsa Indonesia makin merosot
Untuk menghadapi tantangan era global tersebut, kualitas pendidikan harus
ditingkatkan, karena SDM adalah produk dari pendidikan. SDM yang dituntut
dalam era global harus memenuhi persyaratan antara lain : kreatif, produktif,
memiliki daya saing, mandiri, berorientasi ke masa depan, mampu menerapkan
ipteks dan imtaq, bermoral, serta memiliki semangat kebangsaan dan cinta tanah
air. Hal ini semua dibutuhkan agar bangsa Indonesia mampu bersaing di arena
global, sedangkan untuk di dalam negara sendiri, bangsa Indonesia akan mampu
D. DAFTAR PUSTAKA
Windia, I Wayan, dkk. Modul Pendidikan Pancasila Dalam Membangun Karakter Bangsa.
Denpasar: Udayana University Press
https://dichaniswansyahsemdel.wordpress.com/ips/sejarah/usaha-usaha-mempertahankankemerdekaan-indonesia
http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/09/sistem-pemerintahanorde-baru-masa.html
http://dokumen.tips/documents/implementasi-pancasila-dalam-sejarah-kemerdekaanindonesia.html