Anda di halaman 1dari 21

ILA, WELA DAN WATER BIRTH

Agnes Lasmono*, Purwito Nugroho** ABSTRACT : Many people thought that theres an incomplete feel to be a mother when her labor is not performed normally. But one of the worries and concerns faced by mothers before the normal delivery is the need to face the pain and hurt, especially for mothers who have never given birth before. Currently there are several options for expectant mothers who wanted a normal delivery (pervaginam), but intends reducing the pain in labor, by using techni ues! "#$ ("ntrathecal #abour $nalgesia) or %&#$ (%al'ing #umbar &pidural $nalgesia), as well as %ater Birth which deliveries are done in the water. &ach of these techni ues has its own advantages and disadvantages. (eywords! )ormal birth, regional anesthesia, "#$, %&#$, water birth ABSTRAK : Banyak yang beranggapan bahwa tidak lengkap rasanya menjadi seorang ibu bila persalinannya tidak dilakukan secara normal. Namun salah satu kecemasan dan kekhawatiran yang dihadapi oleh ibu dalam menghadapi persalinan normal adalah perlunya menghadapi rasa nyeri dan sakit, terutama bagi calon ibu yang belum pernah melahirkan sebelumnya. Saat ini terdapat beberapa pilihan untuk calon ibu yang ingin melahirkan secara normal (pervaginam), tetapi berkeinginan mengurangi rasa nyeri yang timbul saat proses persalinan yaitu dengan menggunakan teknik I ! ("ntrathecal #abour $nalgesia) atau "# ! (%al'ing &pidural #umbar $nalgesia) serta metode water birth yaitu proses persalinan yang dilakukan dalam air. $asing%masing teknik tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. &ata &unci' (artus Normal, !nestesi regional, I !, "# !, water birth

) *oassistant +& ,niversitas -arumanagara ./ September 0 12 3ktober 4/1. )) 5okter Spesialis !nestesiologi di B , 6S,5 &ota Semarang

PENDAH L AN Nyeri merupakan pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang disertai oleh kerusakan jaringan secara potensial dan aktual. Nyeri timbul setelah menjalani proses transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi. Nyeri dalam bidang obstetrik adalah nyeri yang timbul selama proses melahirkan.1 (ersalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir. (ersalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (.7%84 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala dalam 19%48 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. Berdasarkan caranya, persalinan dibagi menjadi persalinan pervaginam dan persalinan perabdomen. (ersalinan pervaginam (partus normal) adalah proses lahirnya bayi pervaginam dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat%alat dan umumnya berlangsung kurang dari 48 jam. (ersalinan perabdomen adalah lahirnya janin melalui sayatan di dinding abdomen dan dinding uterus atau sering disebut dengan persalinan sectio caesaria. 4,. Banyak yang beranggapan bahwa tidak lengkap rasanya menjadi seorang ibu bila persalinannya tidak dilakukan secara normal. $etode persalinan normal yang dapat diterapkan antara lain persalinan normal konvensional, persalinan normal dengan I ! ("ntrathecal #abor $nalgesia) atau "# ! (%al'ing &pidural #umbar $nalgesia) dan metode water birth. (ersalinan normal konvensional adalah proses persalinan normal yang dilakukan di atas tempat tidur, sedangkan water birth adalah proses persalinan normal yang dilakukan di dalam air. (ada banyak wanita, persalinan menghasilkan nyeri hebat dan kecemasan. (erlu dipertimbangkan bahwa kondisi stres saat persalinan mengakibatkan terdapatnya respon hormonal, yaitu meningkatnya kortisol, prolaktin, -S:, !*-:, !5:, katekolamin dan beta%endor;in. Setelah abad ke%12, ada pendapat yang menyatakan bahwa nyeri hebat tersebut dapat dikurangi ataupun dihilangkan. Sejak saat itu diteliti berbagai cara dan teknik untuk mengurangi nyeri yang timbul saat proses persalinan.

!ISI"L"#I PERSALINAN (roses persalinan dapat dibagi menjadi 8 kala yang dikenal sebagai berikut'4, 8%< !. &ala I = &ala (embukaan &ala ini dimulai dengan timbulnya his yang si;atnya semakin lama semakin sering dan bertambah kuat. (ada saat ini mulut rahim yang tadinya tertutup membuka semakin lama semakin lebar sampai akhirnya tercapai pembukaan lengkap, dimana diameter pembukaan mulut rahim > 1/cm. $enurut +riedman dkk, periode ini dibagi menjadi 4 ;ase, yaitu' 1. +ase laten, mulai dari timbulnya his pada permulaan sampai pembukaan .%8 cm 4. +ase akti;, mulai dari ;ase akselerasi yaitu dari pembukaan 8 cm menjadi 9 cm, dan akhirnya masuk ;ase deselarasi yaitu pembukaan 2 cm menjadi 1/ cm. amanya kala pembukaan sampai lengkap pada primipara 14%18 jam, sedangkan pada multipara <%9 jam. Selama kala pembukaan, perasaan nyeri disebabkan oleh 4 peristiwa yaitu' 1. Nyeri akibat kontraksi uterus yang dihantarkan oleh sara; simpatik dari ple?us ;rankenhauser (n. hipogastrikus in;erior) dan serabut sara; dari -1/% 1. 4. Nyeri akibat peregangan mulut atau leher rahim untuk jalan lahir yang dipersara;i oleh serabut sara; dari S4%S8. B. &ala II = &ala &elahiran &ala ini dimulai dengan pembukaan lengkap dan kepala anak sudah di dasar panggul. ,ntuk kala II ini diperlukan 4 tenaga yaitu kontraksi rahim (his) dan tenaga mengejan ibu, dimana kedua tenaga itu dipandu oleh komando penolong persalinan. @ika salah satu jenis tenaga tidak adekuat, maka proses persalinan tersebut harus diakhiri dengan tindakan medik. (erasaan nyeri pada kala persalinan ini disebabkan oleh 4 peristiwa, yaitu' 1. Nyeri saat episiotomi untuk memperlebar jalan lahir dengan tujuan mengurangi tekanan terhadap kepala bayi oleh perineum dan dasar panggul serta mencegah robekan jalan lahir.

4. Nyeri karena peregangan dasar panggul yang dihantarkan oleh serabut sara; nervus pudendus dan ple?us sacralis S. dan S8 akibat penekanan kepala janin pada dinding panggul dan peregangan perineum. *. &ala III = &ala ,ri ((lasenta) Setelah bayi lahir, kontraksi rahim kuat sekali sehingga terasa keras. Setelah beberapa menit rahim berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. &ala ini berlangsung dalam 1/%./ menit dan umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri atau kalaupun ada sangat minimal. 5. &ala IA &ala ini dimulai setelah lahirnya plasenta sampai > 4 jam kemudian. Biasanya pada saat ini dilakukan penjahitan kembali luka episiotomi. Sewaktu luka episiotomi dijahit, bila tidak dibius maka akan terasa sangat nyeri.

Bambar 1. -ransmisi nyeri selama persalinan (dikutip dari da;tar pustaka no <) S$ARAT %ELAHIRKAN N"R%AL K"N&ENSI"NAL $enurut Sartika (4/11), ada 8 hal yang perlu diperhatikan apabila ibu menginginkan persalinannya berlangsung secara normal konvensional, yaitu'4 1) +aktor bayi dalam kandungan 4) +aktor ibu' berkaitan dengan ukuran panggul dan kesehatan secara ;isik. .) +aktor kontraksi menjelang persalinan 8) +aktor psikis ibu

ANESTESI PADA PERSALINAN Syarat anestesi yang ideal pada persalinan yaitu'7 1. !man bagi ibu dan bayinya. 4. $udah penatalaksanaannya. .. &onsisten, mudah diprediksi dan mula kerja cepat. 8. $ampu memberikan analgesia pada kala satu dan dua persalinan. C. $emberikan analgesi yang adekuat pada seluruh kala persalinan. <. -idak menimbulkan blok motorik, sehingga memungkinkan ibu bergerak akti; dan mampu memposisikan tubuhnya sendiri selama persalinan. 7. -idak menghilangkan kemampuan ibu untuk mengejan. 9. $emungkinkan ibu untuk merasakan adanya kontraksi rahim pada kala dua sehingga siap mengejan. 2. $emungkinkan pemberian tambahan obat analgesi bahkan anestesi untuk pembedahan tanpa adanya prosedur invasi; tambahan. ILA 'INTRATHECAL LABOUR ANALGESIA( I ! dilakukan untuk calon ibu yang ingin melahirkan secara normal, tetapi berkeinginan mengurangi rasa nyeri yang timbul saat proses persalinan. -eknik ini menggunakan cara seperti anestesi spinal, dengan memasukkan obat ke dalam ruang subarakhnoid. &ita dapat melakukan analgesi I ! ini di kamar bersalin yang dilengkapi dengan alat% alat resusitasi= alat% alat emergensi. !nalgesia intratekal mempunyai keuntungan yaitu awitan yang cepat, e;ek analgesi yang adekuat pada persalinan kala I maupun II, secara teknis mudah dikerjakan serta tidak menimbukan e;ek yang merugikan bagi ibu dan janin.7 !da beberapa persyaratan untuk melakukan tindakan I !' 1. (ermintaan pasien 4. (anggul tidak sempit (ditentukan oleh dokter spesialis obsgin) .. -idak ada bekas sectio caesarea (ditentukan oleh dokter spesialis obsgin) 8. "nformed consent I !

a) Te*ni* ILA -eknik analgesia spinal bisa dilakukan dengan posisi duduk ( sitting position) maupun posisi miring (lateral decubitus). 5engan menggunakan jarum spinal, pungsi dapat kita lakukan pada interspace 4%. atau .%8. Identi;ikasi ruang *S yang keluar. alu subaraknoid dapat dilakukan dengan cara adanya cairan

kita dapat memasukkan obat analgesi ke ruang subaraknoid.<

Bambar 4. okasi penusukan jarum spinal (dikutip dari da;tar pustaka no. <) Dang perlu diperhatikan pada pelaksanaan I !' 1. (ersiapan' ruang bersalin telah dilengkapi dengan alat dan obat resusitasi untuk penanggulangan e;ek samping yang tidak diinginkan. Sebelum dilakukan I !, harus dilakukan pemeriksaan ;isik, terutama tanda%tanda vital kemudian diikuti pemeriksaan penunjang. -indakan analgesia dapat dimulai jika pembukaan mulut rahim pada multipara telah mencapai .%8 cm atau 8%< cm pada primipara, lama kontraksi ./% 8/ detik atau lebih dengan waktu antara . menit atau kurang. 4. (osisi' (ada pelaksanaannya, posisi ibu berbaring seperti melahirkan normal tetapi kepala harus lebih tinggi. :al ini dilakukan untuk menghindari e;ek analgesi yang lebih tinggi dan dapat mengganggu perna;asan. .. (emantauan' tanda%tanda vital harus dipantau secara periodik, terutama tekanan darah, nadi dan denyut jantung janin. (emantauan dilakukan setiap C menit selama 4/ menit pertama penyuntikan kemudian dilanjutkan tiap 1/ menit. 8. (engosongan vesika urinaria C. &emajuan persalinan <. Selama proses melahirkan calon ibu tetap harus mengejan.

+) "+at, "+atan $ang Di-a*ai Pa.a ILA -etracaine hiperbarik (.%8 mg), bupivacaine (<%7 mg), atau lidocaine (4/%8/ mg) biasanya memberikan anestesi perineal yang baik. (enambahan ;entanyl 14,C%4C Eg atau su;entanil C%7,C Eg meningkatkan blok secara bermakna. evel sensorik -1/ dapat dicapai dengan anestetik local yang sedikit lebih banyak. Injeksi intratekal harus diberikan lambat selama ./ detik dan di antara kontraksi, untuk meminimalkan penyebaran ke kranial yang berlebihan. -iga menit setelah injeksi, pasien ditempatkan pada posisi litotomi dengan left uterine displacement.9

-abel 1. 5osis opioid untuk persalinan (dikutip dari da;tar pustaka no. 9) /) In.i*asi ILA Indikasi Ibu' % (asien yang merasakan nyeri sekali dalam persalinan % (ersalinan kala I yang lama sekali dan nyeri sekali % (asien dengan perasaan cemas dan takut % (ermintaan pasien sendiri %&ehamilan dengan kelainan sistem kardiovaskuler, seperti preeklampsia dan eklampsia % &ehamilan dengan penyakit sistem perna;asan Indikasi janin' prematur .) Kontrain.i*asi ILA. % (enolakan oleh pasien % In;eksi lokal ditempat tusukan

% &elainan pembekuan darah % !lergi terhadap obat analgetik % In;eksi sistemik akut, dapat menyebabkan abses epidural % perkiraan tidak sesuainya ukuran kepala janin dengan panggul ibu yang berisiko terjadinya robekan uteri e) Pengaruh ILA Terha.a- I+u !nalgesia intratekal sangat membantu bagi ibu dengan penyakit jantung. Nyeri persalinan meningkatkan curah jantung dan nadi. 5engan hilangnya nyeri pada persalinan, beban jantung pun berkurang. Selain itu analgesia intratekal menyebabkan blok simpatis, menghasilkan vasodilatasi peri;er, sehingga resistensi peri;er dan kerja jantung berkurang. (ada pasien pre%eklampsia hilangnya rasa sakit persalinan karena I ! mencegah peningkatan tekanan darah lebih lanjut. @adi tekanan darah pada penderita tersebut dapat dikontrol dengan analgesia intratekal. (ada pasien dengan kelainan paru%paru, karena bebas dari nyeri maka persalinan lebih tenang, sehingga pernapasan tidak berlebihan terutama pada kala pembukaan mulut rahim. (ada kala pembukaan mulut rahim biasanya setiap kali timbul his, secara re;leks pasien akan berna;as lebih cepat dan lebih dalam sebagai kompensasi menahan rasa sakit. 2 0) Pengaruh ILA Terha.a- 1anin &eadaan janin dalam kandungan selama proses persalinan sangat ditentukan oleh aliran darah untuk janin dari uterus ke plasenta melalui sirkulasi uteroplasenta. Berkurangnya rasa tegang terhadap ibu karena hilangnya rasa nyeri persalinan menyebabkan aliran darah ke uterus meningkat, dimana rasa tegang dapat mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke uterus. :ilangnya re;leks mengejan pada setiap his dalam kala pembukaan juga akan memperbaiki aliran darah uteroplasenta, sehingga keadaan janin lebih baik.

&euntungan lain analgesi intratekal terhadap janin yang belum cukup bulan yaitu trauma dan penekanan pada kepala janin lebih minimal karena relaksasi dari jalan lahir dan perineum. 2 g) Kom-2i*asi1/ % :ipotensi' penurunan tekanan darah arteri sistolik sebesar 4/% ./F atau lebih rendah dari 1// mm:g. :ipotensi disebabkan karena blok serabut sara; simpatis yang menimbulkan vasodilatasi dan kehilangan mekanisme kompensasi sindrom hipotensi terlentang (supine hypotensive syndrome). (encegahan' pemberian cairan elektrolit C//%1/// ml. @ika tekanan darah kurang dari 2/ mm:g dapat diberikan vasopresor (ephedrine 1/%1C mg iv) dan oksigenasi. % *igh Bloc'ade' menyebabkan hipotensi dan paralisis perna;asan. % $enggigil' bisa diakibatkan suhu ruangan yang dingin atau penguapan tubuh yang mengalami vasodilatasi. (enanggulangan' pasien diselimuti, suhu ruangan dihangatkan, oksigenasi, bila belum berhasil dapat diberikan petidin dengan dosis 14,C mg iv. % $ual dan $untah' dapat disebabkan karena hipotensi atau e;ek samping dari oksitoksik (metergin atau sintosinon). % $eningitis WELA 'WALKING EPIDURAL LUMBAR ANALGESIA(9 !da beberapa persyaratan untuk melakukan tindakan "# !, antara lain' 1. !tas permintaan pasien 4. Ibu' panggul tidak sempit yang dinyatakan oleh dokter spesialis obsgin dalam catatan medik, tidak pernah melakukan operasi sectio caesaria sebelumnya. .. -empat' dilahirkan di kamar bersalin rumah sakit yang memiliki alat%alat kelengkapan resusitasi= alat emergensi. 8. $engisi dan menandatangani persetujuan tindakan. C. 5ilakukan oleh dokter spesialis anestesi.

a) Te*ni* (arturien diposisikan berbaring miring atau dengan posisi duduk untuk bloknya. (osisi duduk sering lebih berman;aat dalam mengidenti;ikasi midline pada pasien. &arena tekanan ruang epidural dapat positi; pada beberapa pasien, identi;ikasi yang tepat pada ruang epidural dapat menjadi sulit, dan dura bisa tertusuk. @ika udara digunakan untuk mendeteksi hilangnya tahanan (loss of resistance), jumlah injeksi harus dibatasi sesedikit mungkin. Injeksi dengan udara berlebih (G4%. m ) pada ruang epidural bisa berakibat analgesi patchy atau unilateral dan sakit kepala. &edalaman rata%rata ruang epidural pada pasien obstetrik diketahui C cm dari kulit. (enempatan kateter epidural pada spasium intervertebra .%8 atau 8%C umumnya optimal untuk blokade sara; -1/%SC.9

Bambar .. okasi penusukan jarum epidural (dikutip dari da;tar pustaka no. <) +) Pi2ihan 3airan Anestesi Lo*a2 (enambahan opioid pada cairan anestetik lokal untuk anestesi epidural secara dramatis mengubah praktik anestesi obstetrik. Saat keduanya digabungkan, dapat digunakan konsentrasi yang sangat rendah baik dari anestetik lokal maupun opioid. Dang lebih penting, insiden e;ek samping, seperti hipotensi dan toksisitas obat, berkurang. Bupivacaine atau ropivacaine dengan konsentrasi /,/<4C%/,14CF dengan ;entanyl 4%.Eg=m atau su;entanil /,.%/,CEg=m paling sering digunakan. Secara umum, semakin rendah konsentrasi anestetik lokal, semakin tinggi konsentrasi opioid yang dibutuhkan. *ampuran anestetik lokal yang sangat encer (/,/<4CF) secara

10

umum tidak menyebabkan blok motorik dan memungkinkan pasien untuk bergerak. 5urasi aksi panjang bupivacaine membuatnya disukai sebagai agen untuk persalinan. 6opivacaine mungkin lebih disukai karena kurang menyebabkan blok motorik dan menurunkan potensi kardiotoksisitas.9 /) A*ti4asi E-i.ura2 Pa.a Ka2a Satu Persa2inan angkah%langkah berikut disarankan pada aktivasi epidural ' 1. Berikan C// % 1/// m bolus 6 IA sementara kateter epidural dipasang. 4. -es untuk penempatan jarum atau kateter (yang tidak diharapkan) subaraknoid atau intravaskular dengan tes dosis . m konsentrasi 1'4//.///. .. @ika setelah C menit tidak ditemukan tanda%tanda injeksi intravascular atau intratekal, pasien dengan posisi terlentang dan left uterine displacement, diberi 1/ m campuran anestetik lokal%opioid dalam pembagian C m , ditunggu 1%4 menit di antara dosis, untuk mecapai tingkat sensorik setinggi -1/% 1. Bolus awal biasanya ropivacaine /,1%/,4F atau bupivacaine /,/<4C%/,14CF dikombinasikan baik dengan C/%1// Eg ;entanyl atau 1/%4/ Eg su;entanil. 8. ,langi langkah . jika nyeri timbul lagi sampai kala satu persalinan terlewati. (ilihan lainnya, teknik in;us epidural kontinyu dapat dilakukan menggunakan bupivacaine atau ropivacaine dengan konsentrasi /,/<4C%/,14CF baik dengan ;entanyl 1%C Eg=m atau su;entanil /,4%/,C Eg=m 1/m =jam disesuaikan dengan kebutuhan pasien (berkisar C%1C m =jam). (ilihan ketiga adalah menggunakan analgesia epidural yang dikontrol oleh pasien ((*#!). !turan (*#! yaitu dosis bolus Cm dengan C%1/ menit loc'out dan /%C m =jam basal rateH batasan 1 jam dari C%1/ m dapat digunakan.9 .) A*ti4asi E-i.ura2 Pa.a Ka2a Dua Persa2inan !ktivasi untuk kala dua persalinan membutuhkan blok hingga dermatom S4%8. angkah%langkah berikut harus dilakukan' 1. $emberikan bolus 6inger aktat intravena sebanyak C//%1/// m . anestetik lokal dengan epine;rin

11

4. Beri tes dosis . m

anestetik lokal (misal lidokain 1,CF) dengan epine;rin

1'4//.///. ,langi injeksi di antara kontraksi. .. @ika setelah C menit tidak ditemukan tanda%tada injeksi intravaskular atau intratekal, berikan 1/%1C m tambahan campuran anestetik lokal%opioid dengan kecepatan tidak lebih dari C m setiap 1%4 menit. 8. Berikan oksigen dengan masker dan baringkan pasien terlentang dengan left uterine displacement dan awasi tekanan darah setiap 1%4 menit pada 1C menit pertama, lalu tiap C menit setelahnya. e) In.i*asi WELA Indikasi Ibu' % (asien yang merasakan nyeri sekali dalam persalinan % (ersalinan kala I yang lama sekali dan nyeri sekali % (asien dengan perasaan cemas dan takut % (ermintaan pasien sendiri %&ehamilan dengan kelainan sistem kardiovaskuler, seperti preeklampsia dan eklampsia % &ehamilan dengan penyakit sistem perna;asan Indikasi janin' prematur 0) Kontrain.i*asi WELA5 !bsolut ' % In;eksi di sisi suntikan % % % 6elati; ' Sepsis (enyakit SS( akut &oagulopati darah

% Bila dokter spesialis kandungan meragukan penanganan persalinan dapat lahir per vaginam % % (enggunaan untuk anestesi awal (asien takut terhadap pungsi lumbal

g) Kom-2i*asi

12

1. :ipotensi' penurunan tekanan darah 4/%./F atau tekanan sistolik kurang dari 1// mm:g. -erutama disebabkan oleh penurunan tonus simpatik. -erapi mencakup bolus e;edrin (C%1C mg) intravena atau ;enileprin (4C%C/ Eg), suplementasi oksigen, left uterine displacement, dan bolus cairan intravena. 4. Injeksi intravascular yang tidak diharapkan' 5eteksi dini dapat mencegah toksisitas anestetik local yang serius, seperti kejang atau kolaps kardiovaskular. -iopental, C/%1// mg, dapat menghentikan aktivitas kejang. (engelolaan patensi jalan na;as dan oksigenasi adekuat merupakan hal yang penting. Intubasi endotrakeal segera dengan suksinil kolin dan tekanan krikoid harus dipertimbangkan. .. Injeksi intratekal yang tidak diharapkan' (asien harus diposisikan terlentang dengan hati%hati dengan left uterine displacement. #levasi kepala dapat menyebabkan hipotensi sehingga harus dihindari. oksigen 1//F. 8. Sakit kepala pasca tertusuknya dura = postdural puncture headache ((5(:)' Sakit kepala sering terjadi pada parturien setelah tertusuknya dura. Sakit kepala yang sembuh sendiri dapat terjadi tanpa tertusuknya dura, seperti pada injeksi sejumlah udara ke dalam ruang epidural selama teknik loss of resistance. (5(: disebabkan oleh menurunnya tekanan intrakranial sebagai akibat vasodilatasi serebral. -irah baring, hidrasi, analgesik oral serta injeksi ka;ein sodium benIoat (C// mg intravena) dapat berguna pada pasien dengan sakit kepala ringan. (asien dengan sakit kepala sedang sampai berat biasanya membutuhkan patch darah epidural (1C%4/ m ). C. 5emam maternal' (eningkatan temperature ini diinduksi oleh analgesi epidural atau inhibisi berkeringat dan hiperventilasiH paling sering terjadi pada wanita nulipara, yang sering mengalami persalinan yang lama dan lebih sering menerima analgesi epidural. evel spinal yang tinggi juga dapat menyebabkan paralise dia;ragma, yang membutuhkan intubasi dan ventilasi

13

5ibanding dengan teknik anestesi spinal, anestesi epidural mempunyai beberapa keunggulan dan kekurangan, yaitu'2 &eunggulan' % (ada kala I persalinan, anestesi untuk kontraksi rahim dapat dicapai tanpa relaksasi perineum % (ada kala II dan III persalinan, relaksasi perineum dan anestesi dapat dihasilkan % 3nset hipotensi lambat dan derajat hipotensi kurang disbanding blok subaraknoid % -ak terjadi postdural puncture headache &ekurangan' % secara teknis sedikit lebih sukar dibanding anestesi spinal dan tidak ada tanda yang pasti untuk mencapai sasaran % 3nset anestesi lebih lambat disbanding anestesi spinal % !ngka kegagalan lebih tinggi walaupun dilakukan dokter anestesi berpengalaman

WATER BIRTH a) Se6arah Water Birth (enggunaan kolam air hangat untuk persalinan relati; merupakan suatu ;enomena baru di negara%negara barat. Selama tahun 12</%an, (eneliti 6usia Igor *harkovsky meneliti tentang keamanan dan kemungkinan man;aat water birth di ,ni Soviet. 5i !khir tahun 12</%an, !hli 3bstetri (erancis +rederick eboter mengembangkan teknik baru berendam di air hangat untuk memudahkan transisi bayi dari jalan lahir ke dunia luar, dan dapat mengurangi e;ek trauma yang mungkin terjadi. 5okumen modern pertama ditemukan pada suatu desa di (erancis tahun 19/C dan secara lengkap pada kumpulan jurnal medis di (erancis, dimana terjadi pengurangan yang signi;ikan ibu bersalin dengan distosia (yang tidak mengalami kemajuan dalam proses persalinannya) pada persalinan water birth, di mana bayi

14

akan lahir lebih mudah.

aporan berikutnya tentang water birth makin meluas

sampai era tahun 12</, ketika mulai digunakan di ,ni Soviet. (ada awal tahun 7/%an 5r. $ichel 3dent, kepala instalasi bedah rumah sakit (ithiviers, (erancis, pertama kali memperkenalkan keuntungan dari persalinan dan kelahiran di dalam air. Ia mencatat bahwa banyak wanita ingin menggunakan water birth selama persalinan untuk mendapatkan J#abor Became &asier, More Comfortable, #ess +ainful, $nd More &fficient K. Selama tahun 129/%122/, water birth bertumbuh pesat di Inggris, #ropa, dan &anada. (ada 1%4 april 122C, pada "embley *on;erence *enter di ondon, Inggris,

digelar kon;erensi pertama water birth untuk mengekplorasi masalah%masalah yang berkembang, dihadiri oleh .2 negara dengan data 12./// persalinan di dalam air. &on;erensi berlanjut tahun 122<, 4//8, dan bulan September 4//7. 5i Indonesia pertama kali diprakarsai oleh iI !dianti dan suaminya :arliIon

yang melahirkan dengan metode %ater Birth pada 8 3ktober 4//< di San$arie +amily :ealthcare, @akarta di bantu dr. -. 3tamar Samsudin, Sp3B dan dr. &eumala (ringgadini, Sp!. Sementara di Bali populer setelah salah satu aktris Indonesia 3ppie !ndaresta melahirkan tanggal 4/ @uli 4//7 di &linik Dayasan Bumi Sehat, 5esa Nyuh &uning, ,bud, Bali.11 +) De0inisi %ater birth adalah salah satu metode alternati; persalinan pervaginam, dimana ibu hamil tanpa komplikasi bersalin dengan cara berendam dalam air hangat (pada bathtub atau kolam) dengan tujuan mengurangi rasa nyeri kontraksi.14 $enurut *hapman (4//7), asuhan persalinan pada water birth ada . kala, yaitu ' 1) &ala pertama persalinan ,kur temperatur air pada kolam (suhu diantara .Co * % .7o *). (engaturan suhu air penting untuk mencegah temperature shoc' saat bayi keluar dari rahim. Ibu yang akan melahirkan dengan metode water birth diperbolehkan masuk ke dalam kolam setelah jalan lahir membuka <%7 cm.

15

(ada kala ini ibu dianjurkan untuk minum air lebih banyak dengan tujuan menghindari dehidrasi karena diuresis meningkat akibat berada di air. 4) &ala kedua persalinan (ada kala ini, tenaga kesehatan memantau kesehatan ibu dan janin seperti pada persalinan normal, mengatur temperatur air pada suhu .7o *, memasukan cermin kecil untuk melihat kemajuan selama kala kedua persalinan serta melakukan pendekatan Jlepas tanganK (diperkirakan bahwa menyentuh kepala bayi di air dapat merangsang bayi untuk mencoba bernapas), lalu membiarkan kepala lahir. Ibu biasanya akan melahirkan bayinya sendiri, namun apabila tidak terjadi, tenaga kesehatan dapat mengeluarkan bahu bayi dan membawa bayi ke permukaan. Setelah diangkat ke udara, tenaga kesehatan memastikan bahwa tali pusat masih terhubung dan berdenyut. &eadaan ini dapat berlangsung sampai beberapa waktu. Setelah bayi lahir, tenaga kesehatan segera menginspeksi warna kulit bayi dan memeriksa denyut jantung dengan meletakan jari ke dada bayi. ,ntuk merangsang bayi agar menangis bisa dilakukan dengan cara menggosok bayi menggunakan handuk dan memindahkan bayi dengan segera ke udara dingin. .) &ala ketiga persalinan $anajemen akti; kala tiga dimulai saat ibu sudah tidak berada di kolam. Ibu akan mengeluarkan plasentanya ketika sudah kembali ke atas tempat tidur. /) S7arat Water Birth14 Ibu dan janin' 1) Ibu hamil risiko rendah 4) Ibu hamil tidak mengalami in;eksi vagina, saluran kencing dan kulit. .) -anda vital ibu dalam batas normal. 8) &ehamilan tunggal, presentasi kepala.

16

C) !ir hangat digunakan untuk relaksasi dan penanganan nyeri setelah dilatasi serviks mencapai <%7 cm. <) (asien menyetujui instruksi penolong, termasuk keluar dari kolam tempat berendam jika diperlukan. 7) (ersalinan secara water birth merupakan pilihan ibu. 9) -idak ada komplikasi kehamilan seperti pre%eklampsi dan gula darah yang tidak terkontrol. 2) 5enyut jantung janin normal. 1/) &etuban belum pecah sebelum masuk ke dalam kolam air 11) "nformed Consent -enaga penolong' harus terampil dan berserti;ikat dari institusi yang melatihnya. +asilitas' tersedia kolam bersalin khusus (biasanya berukuran 1,< ? 1,4 atau 4 m), serta air yang bersih secara ;isik, bebas dari Iat kimia dan tak mengandung kuman=virus=cacing= protoIoa yang berbahaya. Aolume air di dalam kolam berada di bawah pusar ibu, baik ketika proses melahirkan dengan duduk, berdiri atau sambil tiduran. .) Ke2e+ihan Water Birth $an;aat untuk ibu'1. % !ir hangat dapat mengurangi pelepasan hormon stress dan mengeluarkan hormon endor;in yang ber;ungsi sebagai penghambat rasa sakit. Ibu juga akan merasa lebih rileks karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi elastik. % "anita dengan hipertensi akan mengalami penurunan tekanan darah setelah berendam dalam air hangat selama 1/ hingga 1C menit. % !ir juga dapat menyebabkan perineum menjadi lebih elastis, sehingga mengurangi kejadian sobekan saat melahirkan.

$an;aat untuk bayi'18

17

% (ada water birth peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan cepat memerah setelah dilahirkan. e) Ke2emahan Water Birth &elemahan water birth pada ibu yaitu sulitnya menilai jumlah perdarahan yang keluar saat post partum karena tercampur dengan air.14 0) Risi*o Water Birth :asil penelitian menyatakan pada persalinan water birth tidak ditemukan adanya kasus komplikasi, seperti tenggelam, paru%paru basah, kelebihan cairan dan kejadian in;eksi saat bayi berada di air. (enilaian apgar score neonatal menunjukan hasil yang bagus. -idak ada neonatal yang memerlukan evaluasi lebih lanjut, resusitasi atau masuk NI*, dan tidak pernah ditemukan adanya kasus aspirasi bawah air.1. (ada penelitian $ollamahmutoglu, et al tahun 4/11 tidak ditemukan kasus bayi mengambil na;as pertama dalam air. !spirasi terjadi hanya bila re;le? menyelam gagal, as;iksia berat atau karena suhu kolam renang yang tidak sesuai. Selain itu tidak ditemukan adanya kasus bayi meninggal pada kedua kelompok tersebut.1C 6isiko yang mungkin dapat membahayakan bayi antara lain perdarahan luas, in;eksi herpes dan berbagai in;eksi lainnya. In;eksi (. aeruginosa pernah didapatkan pada swab telinga dan umbilikus bayi yang lahir dengan water birth.1C g) Kontrain.i*asi Water Birth14 L In;eksi yang dapat ditularkan melalui kulit dan darah. L In;eksi dan demam pada ibu. L :erpes genitalia. L 5enyut jantung janin abnormal. L (erdarahan pervaginam berlebihan. L :IA, :epatitis. L $akrosomia.

18

L $ekoneum. L Bayi kembar, letak sungsang L &ondisi yang memerlukan pemantauan terus menerus. KESI%P LAN (ersalinan normal adalah proses lahirnya bayi pervaginam dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat%alat dan umumnya berlangsung kurang dari 48 jam. (ada banyak wanita, persalinan menghasilkan nyeri hebat dan cemas. Saat ini sudah ada teknik persalinan bebas nyeri, yaitu dengan menggunakan teknik I ! ("ntrathecal #abour $nalgesia) dan "# ! (%al'ing &pidural #umbar $nalgesia), yaitu suatu teknik yang menggunakan cara seperti anestesi spinal pada I ! dan anestesi epidural pada "# !. 5engan menggunakan teknik ini, ibu dapat menghadapi proses persalinan dengan lebih tenang. -eknik persalinan bebas nyeri ini di lakukan diruang bersalin yang memiliki kelengkapan resusitasi= alat emergensi. %ater birth adalah salah satu metode alternati; persalinan pervaginam, dimana ibu hamil tanpa komplikasi bersalin dengan cara berendam dalam air hangat untuk mengurangi rasa nyeri kontraksi. Ibu harus memenuhi syarat%syarat tertentu untuk dapat melakukan persalinan water birth ini. DA!TAR P STAKA 1. :adinoto S, Setiawan, Soetedjo. Nyeri (engenalan dan -atalaksana. Semarang' +akultas &edokteran ,niversitas 5iponegoro 6umah Sakit 5okter &ariadiH 1221' 1%C. 4. "iknjosastro, :ani;a. Ilmu &ebidanan. @akarta' Dayasan Bina (ustaka Sarwono (rawirohardjoH 4//C' 4/%./H 1C.%8. .. 5harmayanti. Bisa, (ersalinan -anpa 6asa Sakit. 5iunduh pada tanggal 1. 3ktober 4/1.. $vailable at' http'==balipost.com=mediadetail.phpMmodule Ndetailberitainde?OidNC8<C.

19

8. $uhiman, Sembalangi. (enanggulangan Nyeri pada (ersalinan. @akarta' +akultas &edokteran ,niversitas IndonesiaH 129<' 81%C4H <C%74H 9C%2/. C. Beary $, +anagam $, Boylan (. Maternal ,atisfaction %ith Management in #abour and +reference for made of -elivery. New Dork' @ perinat $edH 1227' 4CH 8..%.2. <. "ard $#, *ousins $@. .extboo' of /bstetric $naesthesia. New Dork' *hurchill iving StoneH 4///' 1.H 4C1. 7. $arwoto. !nestesi #pidural Nyeri. 5iunduh pada http'==eprints.undip.ac.id=..2=. 9. $organ B#, $ikhail $S, $urray $@. Clinical $nesthesiology. 8th ed. New Dork' ange $edical Books=$cBrew%:ill $edical (ublishingH 4//<' 92.%2/1. 2. atie; S!, Suryadi &!, 5achlan $6. Induksi dan 6umatan !nestesia, (etunjuk (raktis !nestesiologi #disi &edua. @akarta' Bagian !nestesiologi dan -erapi Intensi; +akultas &edokteran ,niversitas IndonesiaH 4//7' .H ..%C. 1/. !lva :andoko Senjaya. I !. 5iunduh pada tanggal 1. 3ktober 4/1.. $vailable at http'==www.scribd.com=doc =1C81178/C=I !. 11. !gus Subawa. -rend Isu %ater Birth. 5iunduh pada tanggal 1. 3ktober 4/1.. $vailable at
http://agus-subawa.blogspot.com/2012/01/trand- suwat!r-b rth.html.

umbar ,ntuk $em;asilitasi (ersalinan Bebas 1. 3ktober 4/1.. $vailable at'

tanggal

14. !prilia, Desie. :ipnostetri ' 6ileks, Nyaman, dan Nyaman Saat :amil O $elahirkan. @akarta ' Bagasmedia. 4/1/' C8%<. 1.. !khlaghi, !., :ossein,&., #hsan, S., NikIad., Shahla, *., et al. Comparison of waterbirth with conventional vaginal delivery! a non0randomi1ed controlled trial from "ran. 2ournal of obstetrics and gynecology. 4//C. 18. :arper, Barbara. %aterbirth basics from newborn breathing to hospital protocols. 5iunduh pada tanggal 1. 3ktober 4/1.. $vailable at http'==www.waterbirth.org=assets=documents="aterbirthF4/Basics.pd; 1C. $ollamahmutoglu, ., 3Ilem, $., Pebnem, 3,. +iliI, !., 6ana, &., et al. .he effects of immersion in water on labor, birth and newborn and comparison

20

with epidural analgesia and conventional vaginal delivery. 2ournal gynecological education and research foundation. 4/1/.

21

Anda mungkin juga menyukai