Anda di halaman 1dari 25

BLOK 2 KETERAMPILAN BELAJAR

FILSAFAT ISTILAH-ISTILAH PADA KEDOKTERAN GIGI DARI HURUF C, G, K, O, S, W DAN A

OLEH : KELOMPOK 3

DOSEN PEMBIMBING : Drs. Agustrisno, MSP FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013/2014

Anggota Kelompok 03
Riri Harliani Sihotang Wulandari Gultom Amalia Khoiri Silalahi Intan Permata Sari Maulida Zhalwa Asfia Br. Sebayang Hera Ismayani Sugianto Ahmad Idris Harahap Alfan Dani Siagian Tri Rizki Dewi Chaidhita M Rizki Fauzi Lubis Bella Purnama Thea Iis Rahayu Rizky Azizil Zabar Lubis Bayu Panca Nugraha Rintan Permata Sari Karina Hypatia Nurcahaya S Pakpahan Gilang Dewa Brata Chrisnawati Sinaga Vivian Nora Agnese Putri Pratiwi Muhammad Isra Reskitama Nurul Amalia Anggraini Yudi Setiawan Kasturri A/p Chellappah Aiyishwariya A/p Sivapalan Claire Renuha Pellai Manoharan Venosha Rajen Harjit Kaur A/p Sarjit Singh 130600061 130600062 130600063 130600064 130600065 130600066 130600067 130600068 130600069 130600070 130600142 130600143 130600144 130600145 130600146 130600147 130600148 130600149 130600150 130600151 130600152 130600153 130600154 130600155 130600156 130600157 130600158 130600159 130600160

C
1. Caries / Karies
Defenisi : Kematian tulang yang kemudian akan melunak, berubah warna, dan porus, menimbulkan inflamasi di periosteum dan jaringan sekitarnya. Tanda karies adalah terjadinya demineralisasi mineral email dan dentin diikuti oleh disintegrasi bagian organiknya. Terdapat empat faktor yang penting dalam terjadinya karies yaitu :

Adanya kuman yang kario-genik (S. Mutans), Karbohidrat yang cocok Permukaan gigi yang rentan, dan Waktu.

2. Candidosis / Kandidosis Defenisi : Penyakit mulut yang disebabkan oleh jamur. Acute pseudo-membranous candidosis : kandidosis pseudomembranosa akut, disebut juga oral thrush merupakan infeksi terkait HIV yang biasa terdapat di rongga mulut. Penyebab lain harus disingkirkan dahulu sampai diperoleh kepastian diagnosis infeksi HIV-nya. Terlihat adanya plak putih berbentuk krim, biasanya di palatum molle, faring, dan lidah. Plak tersebut dapat dibuang dan permukaan subepitel di bawahnya akan terlihat berdarah.

Chronic hyperplastic candidosis : Kadang-kadang dijumpai pada penderita yang terkena infeksi HIV. Tidak seperti oral thrush, lesi ini tidak bisa dibuang.

Erythematous candidosis : suatu kandidosis yang terlihat sebagai daerah plak yang memerah dan tak dapat dibuang. Sering terletak pada palatum, dorsum lidah, dan mukosa bukal.

3. Capping
Defenisi : Suatu cara untuk menutup jaringan pulpa untuk melindunginya dari iritan dan membangkitkan daya penyembuhannya.

Kegunaan : Pulp capping : menutupi pulpa yang terbuka atau hampir terbuka dengan material pelindung agar jaringan pulpa di bawahnya terlindungi dari cidera lebih lanjut dan memberi lingkungan kondusif bagi proses penyembuhan dan reparasi jaringannya. Pada direct pulp capping, material pelindung diletakkan langsung di atas jaringan pulpa yang sudah terbuka sedangkan dalam indirect pulp capping, material pelindung tidak diletakkan langsung di atas pulpa melainkan dihalangi oleh selapis tipis dentin yang jika dibuang akan menyebabkan terbukanya pulpa.

4. Cementation / Sementasi
Defenisi : Sementasi Proses penyemenan restorasi dengan memakai semen.

5. Canal-Finder
Defenisi : Perangkat untuk preparasi saluran akar dalam perawatan endodonsia. Perangkat ini terdiri atas henpis dan file-A, suatu file serupa dengan file Headstrom. Gerakannya naik turun dan juga gerak resiprokal seperempat putaran.

G
1. Galaktosa
Defenisi : Galaktosa adalah gula sederhana (monosakarida) yang merupakan komponen pembentuklaktosa (gula susu). Sebagai disakarida, setiap molekul laktosa terbentuk dari glukosa dan galaktosa.

2. Gingivitis
Defenisi : Gingivitis merupakan perubahan patologis yang disertai adanya tanda-tanda inflamasi. Gingivitis dapat kita kenal dengan istilah gusi bengkak atau gusi yang meradang. Miroorganisme mampu menghasilkan produk berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan pada epitel dan sel sel jaringan penghubung (conective tissue ) seperti halnya unsur unsur pokok interseluler yaitu : colagen, faktor pertumbuhan dan glikolis.

3. Gastroscopy Defenisi : Suatu tindakan pemeriksaan terhadap esophagus, lambung, dan duodenum
dengan menggunakan alat endoscope fiberoptic yang fleksibel. Melalui endoscope dapat juga dimasukkan forcepbiopsy atau brush cytology untuk pemeriksaan jaringan. Pemeriksaan gastroscopy memerlukan anesthesi local dan dilakukan diruangan endoscopy.

Kegunaan : Digunakan untuk melihat atau mengetahui keadaan serta melakukan


tindakan terapi dalam rongga saluran cerna bagian atas atau mulai dari tenggorokan (esophagus), lambung, sampai ke usus 12 jari (duodenum).

4. Geniosplasty / Mentoplasty
Defenisi : Suatu tindakan untuk memperbaiki bentuk dagu misalnya terlalu mundur atau terlalu maju. prosedur operasi ini dilakukan untuk memperbaiki ukuran, bentuk dan penampilan dagu. Prosedur genioplasty umumnya dilakukan untuk mengatasi retrusi dagu. Retrusi dagu adalah suatu kekurangan bagi

penampilan muka. Kekurangan ini tidak hanya merusak profil tetapi juga dapat memberi kesan kurang kuatnya karakter dan intelegensi seseorang. Dikenal dua tipe genioplasty yaitu alloplastic genioplasty, prosedur augmentasi dagu mengunakan silikon implan dan autogenous genioplasty,
6

prosedur osteotomi dan memajukan tulang dagu supaya sesuai dengan bentuk yang proporsional.

5. Gingival Fluid
Defenisi : Cairan yang berasal dari jaringan gingiva yang mengalir dari orifis krevis gingiva dan mengandung elektrolit, protein, urea, dan senyawaan yang berasal dari serum tetapi konsentrasinya tidak sama dengan yang di serum.

K
1. Kancing gigi / tetanus,
Defenisi : Merupakan penyakit yang disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid). Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi organisme dari korban manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi dengan antibodi yang spesifik. Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi di saat spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw), spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan.

2. Keloid
Defenisi : Benjolan padat di kulit (berwarna kecoklatan, kemerahan) yang merupakan pertumbuhan berlebih jaringan fibrosa setelah penyembuhan luka. Benjolan ini (keloid) makin luas melebihi batas luka dan sering terasa gatal. Keloid juga dapat disebut juga sebagai tumor jinak namun tidak membahayakan nyawa penderita. Penyakit ini tidak berbahaya, namun dapat mempengaruhi penampilan si penderita.

3. Kawasaki Disease/ Mucocutaneous lymphnode syndrome


Defenisi : Penyakit umum pada anak yang ditandai dengan demam minimal 5 durasi hari, ruam umum, conjuctivitis bilateral, lidah stroberi, kemerahan dari mukosa orofaringeal.

4. Kauri Gum/ Resin


Defenisi : Resin alamiah yang kadang-kadang dipakai untuk membuat bahan cetak. Kini sering digantikan oleh resin sintetik.

Kegunaan : Sebagai bahan unsur pembentuk bahan cetak dan sekarang banyak digantikan oleh resin sintetik.

5. Knife Surgery
Defenisi : Pisau bedah

Kegunaan : Membedah pasien yang membutuhkan operasi

10

O
1. Oral candidiasis
Defenisi : Oral candidiasis adalah infeksi jamur ragi dari genus Candida pada membran berlendir mulut. Hal ini sering disebabkan oleh Candida albicans, atau kadang oleh Candida glabrata dan Candida tropicalis. sariwan pada mulut bayi disebut candidiasis, sementara jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa diistilahkan candidosis atau moniliasis.

2. Orofacial granulomatosis (OFG)


Defenisi : Orofacial granulomatosis (disingkat OFG, dan juga disebut granulomatosa cheilitis, granulomatosis cheilitis, dan granulomatosis oral), adalah kondisi yang ditandai oleh pembesaran terus-menerus dari jaringan lunak mulut, bibir dan daerah sekitar mulut pada wajah. Pembesaran tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi pengobatan terbaik dan prognosis tidak pasti. Mekanisme pembesaran adalah peradangan granulomatosa. Penyebab yang mendasari kondisi ini tidak sepenuhnya dipahami, dan ada ketidaksepakatan mengenai bagaimana berhubungan dengan penyakit Crohn dan sarkoidosis.

11

3. Osteoblas
Defenisi : Osteoblas (dari Bahasa Yunani yang merujuk kepada "tulang" dan "janin" atau embrio) adalah sel yang berasal dari jaringan penunjang sel induk dari stroma sumsum tulang. Osteblas merupakan jenis sel mesenkimal yang bertangungjawab untuk pembentukan dan perkembangan tulang.

4. Overbite
Defenisi : Overlap antara insisif atas dan insisif bawah dalam bidang vertilkal.

12

5. Overdenture (Overlay Denture)


Defenisi : Protesa yang dirancang menutupi gigi atau akar gigi yang telah dirawat saluran akarnya.

Kegunaan : Untuk menutupi gigi atau akar gigi yang telah dirawat saluran akarnya.

13

S
1. Sialoadenitis
Defenisi : Peradangan pada kelenjar saliva

2. Sialorrhoea
Defenisi : Saliva yang banyak, diproduksi secara refleks karena adanya iritasi di mulut atau esofagus atau karena obat tertentu.

3. Syndesmotome
Defenisi : Instrumen tajam yang digunakan untuk memotong serabut ligamen periodontium.

14

4. Scaling Defenisi : Tindakan pembersihan gigi dibawah garis gusi

Kegunaan : Untuk membersihkan karang gigi

5. Sealant
Defenisi : Sebuah lapisan tipis dari bahan plastik-seperti meliputi alur dan lubang-lubang pada gigi untuk mencegah kavitas (gigi berlubang).

15

W
1. Wisdom tooth Defenisi : Kedelapan (juga gigi terakhir) gigi dari tengah rahang Geraham bungsu

2. Whitening
Defenisi : Menyebabkan gigi terlihat lebih terang dengan memberikan obat-obatan tertentu. Whitening dapat dilakukan di rumah. Whitening bukan pengobatan permanen,tetapi berlangsung selama enam hingga dua belas bulan.

Kegunaan : Mengembalikan warna gigi alami dan Whitening juga dapat memutihkan melebihi warna alami

3. Wear Facet
Defenisi : Daerah datar pada gigi atau restorasi disebabkan oleh penggilingan atau bruxism.

16

4. Wire
Defenisi : Logam panjang kecil, lentur, yang digunakan di dalam pembedahan dan kedokteran gigi.

Kegunaan : Untuk menyambung struktur dengan kawat gigi. 5. Working Lenght


Defenisi : Ukuran panjang instrumen yang dipakai untuk melakukan preparasi biomekanis saluran akar agar preparasi saluran akar benar-benar hanya pada saluran akar, tidak keluar dari saluran akar. Panjang kerja dihitung sampai konstriksi apeks yang letaknya dianggap sekitar 2 mm dari ujung apeks gigi. Dalam memperoleh panjang kerja ada beberapa macam metode, misalnya melalui cara perbandingan, metode Ingle, atau dengan alat pengukur elektronik dll.

17

A
1. Active eruption
Defenisi : Gerak normal gigi yang sedang erupsi ke dalam rongga mulut

2. Adenitis
Defenisi : Istilah umum untuk peradangan kelenjar atau kelenjar getah bening. "getah bening adenitis" atau "kelenjar getah bening adenitis" disebabkan oleh infeksi bakteri pada kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening yang terinfeksi biasanya membesar, hangat dan lunak. Pembengkakan kelenjar getah bening akibat pertumbuhan sel-sel getah bening disebut limfadenopati. Jenis meliputi: Leher Serviks adenitis adalah peradangan kelenjar getah bening di leher.

Tuberkulosis adenitis (penyakit kelenjar) adalah infeksi tuberkulosis dari kulit leher yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Adenitis non-TB juga dapat disebabkan oleh Mycobacterium avium scrofulaceum atau Mycobacterium.

18

Perut Adenitis mesenterika adalah peradangan kelenjar getah bening mesenterika di perut. dapat disebabkan oleh Yersinia enterocolitica. Jika itu terjadi di kuadran kanan bawah, itu dapat disalahartikan sebagai usus buntu akut, sering didahului oleh sakit tenggorokan.

Lain-lain Sebaceous adenitis adalah peradangan kelenjar sebaceous di kulit. Kelenjar ini biasanya menghasilkan sebum (minyak kulit, sekresi kaya lipid) yang mencegah pengeringan kulit.

19

3. Adhesive
Defenisi : 1. Berkaitan dengan, ditandai oleh, atau menyebabkan perekatan dua permukaan yang berdekatan. 2. Zat yang dapat melekatkan dua permukaan.

Kegunaan : Zat yang digunakan untuk mencekatkan kembali gigi tiruan yang sudah longgar. Bisa berbentuk bubuk atau pasta. Yang bubuk dibuat dari bubuk karaya, acacia, traga-kanta, oksida efilen, polimer, dan zat lain yang bisa menjadi gelatin ketika ditambahi air.

4. Amalgam
Defenisi : Suatu aloi yang salah satu komponennya adalah merkuri (Hg).

Amalgam carrier : instrumen genggam yang dipakai untuk membawa amalgam yang baru ditriturasikan ke dalam kavitas,

20

Amalgam marginal angle : sudut tepi amalgam, sudut antara tepi kavitas dan permukaan tambalan. Agar resistensi tepi amalgam baik, sudut ini harus iebih dari 70 derajat.

Amalgam plugger : pemampat amalgam, alat yang digunakan untuk memampatkan (mengkondensasikan) inkremen amalgam agar dicapai tambalan yang padat.

Kegunaan : Pada amalgam bonding,

resin adhesif untuk meningkatkan retensi,

resistensi, dan kerapatan tepi restorasi amalgam. Beberapa merek yang dikenal antara lain Amalgambond Plus dan All-Bond 2. Campuran amalgam dikondensasikan pada bonding selama material tersebut masih belum mengeras betul. Jari mikroskopik dari resin akan berinkorporasi ke dalam amalgam pada interfasenya. Ketika mengeras, hal ini akan merupakan retensi amalgam ke resin. Keandalannya masih memerlukan evaluasi lebih lanjut.

5. Anaesthetic
Defenisi : Obat anaestetik yang menimbulkan anestesia, baik melalui inhalasi maupun injeksi.

21

Inhalasi Kegunaan : -

Injeksi

General anestesia : anestesia seluruh tubuh dengan kehilangan seluruh kesadaran akibat inhalasi alau penyuntikan obat anestetikum.

Local anestesia : kehilangan sensasi pada sebagian jaringan tubuh. Topical anestesia : hanya daerah yang akan diberi tindakan yang mengalami anestesia.

22

Table of Contents
Anggota Kelompok 03 .............................................................................................................................. i C .............................................................................................................................................................. 1 G.............................................................................................................................................................. 5 K.............................................................................................................................................................. 8 O............................................................................................................................................................ 11 S ............................................................................................................................................................ 14 W ........................................................................................................................................................... 16 A............................................................................................................................................................ 18

Anda mungkin juga menyukai