Anda di halaman 1dari 49

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Manajemen 2.1.1.

Definisi Manajemen Pada kenyataannya manajemen sulit didefinisikan karena tidak ada definisi manajemen yang diterima secara universal. Manajemen berasal dari bahasa Francis Kuna Mnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bah a para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. !ehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Manajemen sebagai ilmu pengatahuan "management as a science# adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu$ilmu sosial, filsafat dan matematika. Manajemen sebagai suatu sistem "management as a system# adalah kerangka kerja yang terdiri dari beberapa komponen%bagian, secara keseluruhan saling berkaitan dan diorganisir sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Manajemen sebagai suatu fungsi " management as a function# adalah suatu rangkaian kegiatan yang masing$masing kegiatan dapat dilaksanakan tanpa menunggu selesainya kegiatan lain, alaupun kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen sebagai suatu proses "management as a process# adalah serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber$sumber yang tersedia

&

'

Manajemen sebagai suatu profesi "management as a profession# adalah suatu bidang kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di bidang kedokteran, bidang teknik dan bidang hukum. Manajemen sebagai kumpulan orang "management as people / group of people# adalah suatu istilah yang dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan di dalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan tengah dan kelompok pimpinan ba ah !elain dari beberapa uraian di atas, definisi manajemen dikemukakan oleh beberapa pakar diantaranya ( !toner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu "Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya sumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan" )erdasarkan uraian diatas disimpulkan bah a pada dasarnya manajemen merupakan kerjasama dengan orang$orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan$tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi$fungsi perencanaan !planning", pengorganisasian !organi#ing", pengarahan !actuating", dan penga asan !controlling". 2.1.2. Fungsi Manajemen Fungsi manajemen adalah elemen$elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

*ambar +.,. Fungsi Manajemen $umber % www wikipedia com, &itelusuri pada tanggal '( &esember )**+

2.1.3. Sarana Manajemen .ntuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat$alat sarana "tools#. ,ools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. ,ools tersebut dikenal dengan &M, yaitu men, money, materials, machines, method, and markets ,. Man "!DM# Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. /anpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. 0leh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang$orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan. +. Money "uang# .ang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. .ang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. )esar$kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. 0leh karena itu uang merupakan alat "tools# yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. 1al ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat$alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi. 2. Materials "bahan# Materi terdiri dari bahan setengah jadi !raw material" dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan%materi$materi sebagai salah satu sarana. !ebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. 3. Machines "mesin# Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan memba a kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.

5.

Methods "metode# Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode$metode kerja. !uatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. !ebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan$pertimbangan kepada sasaran, fasilitas$fasilitas yang tersedia dan penggunaan aktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

&.

Market "pasar# Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. 6rtinya, proses kerja tidak akan berlangsung. 0leh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. 6gar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli "kemampuan# konsumen.

2.2. Manajemen Produksi dan Operasi Pengertian manajemn produksi dan operasi tidak terlepas dari pengertian manajemen pada umumnya yaitu mengandung unsur adanya kegiatan yang dilakukan dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan bertitik tolak pada pengertian tersebut "7ddy 1., Manajemen -roduksi dan .perasi, ,44'#. Fogarty mendefinisikan manajemen produksi dan operasi sebagai suatu proses secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan manejemen yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang dan jasa. 8stilah produksi cenderung dikaitkan dengan pabrik, mesin maupun lini perakitan. Karena pada

,9

mulanya teknik dan metode dalam manajemn produksi memang dipergunakan untuk mengoperasikan pabrik%kegiatan perakitan yang lain. :amun dengan berkembangnya teknik dan metode manajemen produksi, maka pada penerapannya tidak hanya berlaku bagi kegiatan pembuatan barang$barang yang ber ujud jasa, tetapi juga bisa diterapkan dalam pembuatan barang$barang tidak ber ujud%jasa. 8stilah operasi sesungguhnya yang dipakai dalam perusahaan manufaktur, yaitu dalam pengertian kegiatan mengoperasikan sumber$sumber daya produksi untuk menghasilkan produk. 8stilah manajemen operasi mengandung pengertian yang lebih luas, oleh karena itu dalam perkembangannya kemudian digunakan istilah manajemen operasi yang mencakup kedua jenis kegiatan yang menghasilkan barang maupun jasa. 7lemen$elemen yang mendasari manajemen operasi secara umum dapat dijelasakan sebagai berikut (

*ambar +.+. 7lemen Dasar Manaemen 0perasi $umber % /ddy 0erjanto, 1Manajemen -roduksi dan .perasi, '22(

,.

Konsep dasar manajemen operasi sendiri yang membedakannya dari disiplin ilmu yang lain, misalnya konsep perencanaan tata letak, perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan material "M3-#, penjad alan, pengendalian mutu, dan sebagainya.

+.

/ekinik dan konsep yang dikembangkan melalui teori organisasi dan manajemen, teknik dan konsep tersebut banyak dipergunakan terutama dalam perencanaan, pengorganisasian sumber daya, dan pengendalian proses.

,,

2.

Penerapan pengetahuan atau praktek yang dikembangkan dari disiplin ilmu lain "ekonomi, keuangan, matematika#. ;ontoh ( analisis permintaan dan pena aran dari teori ekonomi, analisis biaya$biaya dari manajemen keuangan, dan programman linier serta metode penugasan berasal dari riset operasi.

3.

Penemuan$penemuan teknologi komputer dan laser merupakan contoh dari penemuan teknologi terakhir yang sangat berpengaruh dalam sistem manajemen produksi serta mendorong perkembangan teknologi proses maupun produksi.

Manajemen operasi dapat diterapkan di berbagai jenis organisasi, misalnya industri manufaktur, rumah sakit, perkebunan atau perbankan. !truktur dasar dan unsur manajemen operasi untuk semua jenis perusahaan sama, namun tingkat kepentingan unsur$unsur bisa berbeda tergantung dari jenis perusahaannya. <enis$jenis perusahaan pada dasarnya terbagi kedalam tiga hal penting yang perlu dipertimbangkan oleh pihak manajemen industri ketika mendesain proses strategik dalam suatu sistem manufaktur, yaitu ( ,. +. 2. !trategi respon terhadap permintaan konsumen !trategi desain proses manufakturing !trategi sistem perencanaan dan pengendalian manufakturing. 2.2.1. Strategi Respon Ter adap Permintaan !onsumen !trategi respon terhadap permintaan konsumen mendefinisikan bagaiman suatu perusahaan industri manufaktur akan memberikan tanggapan atau respon terhadap permintaan konsumen. Pada dasarnya strategi respon terhadap permintaan konsumen dapat diklasifikasikan dalam lima kategori sebagai berikut ( ,. &esign to .rder &esign to .rder atau disebut juga /ngineer to .rder yaitu suatu strategi perusahaan yang tidak membuat produk sebelumnya, dan tidak ada sistem in4entory. !ebab, produk baru akan didesain dan diproduksi setelah ada permintaan pelanggan.

,+

+.

Make to .rder Perusahaan industri yang memilih Make to .rder hanya mempunyai desain produk dan beberapa material standar dalam sistem in4entory, dari produk$produk yang telah dibuat sebelumnya.

2.

5ssamble to .rder !trategi 5ssamble to .rder akan memiliki in4entory yang terdiri dari semua subassemblies atau modul$modul "modules#. 6pabila pelanggan memesan produk, produsen secara cepat merakit modul$modul yang ada dan mengirimkan dalam bentuk produk akhir ke pelanggan.

3.

Make to $tock Perusahaan industri yang memilih Make to $tock akan memiliki in4entory yang terdiri dari produk akhir untuk dapat dikirim dengan segera apabila ada permintaan dari pelanggan. Kebutuhan konsumen diambil dari persediaan yang terdapat di gudang.

5.

Make to &emand !trategi Make to &emand dianggap sebagai suatu strategi baru yang dikembangkan dalam perusahaan industri, dimana respons terhadap permintaan pelanggan secara total adalah fleksibel. !trategi ini responsif secara lengkap terhadap pesanan pelanggan "sesuai spesifikasi yang diinginkan pelanggan#, tetapi dapat menyerahkan produk dengan kecepatan mendekati strategi Make to $tock.

2.2.2. Strategi Desain Proses Manufakturing !trategi desain proses manufakturing mendefinisikan bagaimana suatu produk industri dibuat atau di proses. !trategi desain proses manufakturing diklasifikasikan ke dalam lima kategori sebagai berikut ( ,. -roject !6o -roduct 7low" Dalam hal ini tidak ada aliran produk untuk suatu proyek, tetapi bagaimanapun suatu proyek tetap memiliki urutan$urutan atau sekuens operasi. bentuk proyek digunakan ketika terdapat suatu kebutuhan khusus untuk kreativitas dan keunikan, serta memiliki batas penyelesaian. aktu

,2

+.

8ob $hop !8umbled 7low" Dalam 8ob $hop !8umbled 7low", produk dibuat dalam batch pada interval intermittent. 8ob $hop mengorganisasikan peralatan dan tenaga kerja kedalam pusat$pusat kerja " work centers# berdasarkan jenis pekerjaan.

2.

9ine 7low !$mall :atch or ;nterrupted 9ine 7low, 9arge :atch or 3epetiti4e 9ine 7low, and <ontinuous 9ine 7low" Proses 9ine 7low menyususn stasiun$stasiun kerja "work centers# dalam sekuens operasi yang membuat produk, sehingga kadang$ kadang disebut sebagai -roduct 7low, karena produk mengalir mengikuti langkah$langkah sekuensial yang sama dalam proses produksi. /erdapat tiga jenis 9ine 7low yaitu ( $mall :atch or ;nterrupted 9ine 7low memiliki semua karakteristik dari line flow, tetapi tidak memproses produk yang sama secara terus menerus. $mall :atch or ;nterrupted 9ine 7low memproduksi dalam batch yang kecil "small batch# dengan biasanya membutuhkan setup peralatan atau mesin diantara batch yang diproses. 9arge :atch or 3epetiti4e 9ine 7low biasanya mengacu pada produk$produk diskrit dalam volume besar. !uatu 9arge :atch or 3epetiti4e 9ine 7low memproduksi hanya beberapa jenis produk pada line, dengan batch yang besar "large batch# untuk masing$ masing jenis produk, serta membutuhkan setup mesin atau peralatan diantara batch tersebut. <ontinuous 9ine 7low mengacu pada produksi terus$menerus. )iasanya memproduksi produk serupa secara terus$menerus dalam volume besar.

3.

7le=ible Manufacturing $ystem !7M$" 7M$ merupakan suatu automated cell "integrating materials handling and processing e>uipment# yang digunakan utuk menghasilkan sekelompok part atau assemblies /ujuan utamanya adalah memberikan respons secara cepat dan tepat terhadap kebutuhan

,3

pelanggan, terutama berkaitan dengan perubahan$perubahan dalam desain produk, volume produk, atau pelayanan produk. Penggunaan 7M$ akan memberikan biaya produksi yang rendah, reduksi meningkatkan kepuasan pelanggan. 5. 5gile Manufacturing $ystem !5M$" 5M$ memungkinkan perusahaan industri memperoleh banyak manfaat yang diberikan oleh 7M$, tanpa menggunakan otomatisasi yang ekstensif. 5M$ lebih bersifat filosofis, bukan sekedar sekumpulan hardware yang spesifik. Dalam industri manufaktur tertentu, suatu 5M$ akan menggunakan 8ust ;n ,ime !8;," sebagai alat untuk melaksanakan proses produksi, apabila dipandang tepat untuk diterapkan pada industri tersebut. 2.2.3. Strategi Sistem Peren"anaan Dan Pengenda#ian Manufakturing !trategi sistem perencanaan dan pengendalian manufakturing mendefinisikan bagaimana suatu manajemen industri akan merencanakan dan mengendalikan sistem manufakturing ketika melaksanakan operasi jangka pendek maupun menengah dalam proses pembuatan produk$produk industri. Pada dasarnya manajemen industri dapat memilih satu atau lebih untuk mengkombinasikan pilihannya dari enam strategi sistem perencanaan dan pengendalian manufakturing yang dikenal saat ini. Keenam strategi itu adalah ( ,. -roject Management !-M" !istem perencanaan dan pengendalian manajemen proyek terutama didesain untuk mengelola proyek$proyek. !uatu proyek didefinisikan sebagai kumpulan aktivitas yang memiliki aktu a al dan akhir serta dijalankan untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan, berupa kepuasan pelanggan dalam hal biaya, kualitas, dan ketepatan aktu. aktu tunggu, reduksi in4entory, dan peningkatan kualitas produk sehingga

,5

+.

Manufacturing 3esource -lanning !M3- ;;" Manuafcturing 3esource -lanning !M3- ;;" merupakan suatu sistem informasi yang menyediakan data diantara berbagai aktivitas produksi dan area fungsional lainnya dari bisnis secara keseluruhan.

2.

8ust ;n ,ime !8;," 8ust ;n ,ime !8;," merupakan mekanisme per ujudan dari teori sistem tarik "-ull $ystem#, dimana proses akhir menentukan jumlah yang dibutuhkan oleh proses yang mendahuluinya. !istem 8;, adalah sistem produksi berulang dimana proses, serta pergerakan material dan barang jadi hanya saat mereka dibutuhkan, dan selalu dalam batch yang kecil

3. 5.

<ontinuous -rocess <ontrol !istem perencanaan dan pengendalian dalam lingkungan <ontinuous -rocess <ontrol dapat digambarkan sebagai suatu hierarki fingsional. /erdapat empat tingkat fungsional utama secara berurut ( Pengukuran proses dan pengendalian 8nput$0utput Pengendalian proses langsung yang lain Pemantauan proses Manajemen proses

&.

7le=ible <ontrol $ystem !7<$" 7le=ible <ontrol $ystem !7<$" digunakan untuk mengendalikan 7le=ible Manufacturing $ystem !7M$" Karena 7M$ dapat menjadi efektif dan efisien untuk pembuatan sejumlah jenis produk, mulai dari produk unik yang dibuat khusus maupun produk$produk komoditas bervolume tinggi. Maka 7<$ harus memiliki fleksibelitas yang sama serta harus mampu mengendalikan semua sumber daya yang dibutuhkan untuk pembuatan produk$produk itu.

'.

5gile <ontrol $ystem !5<$" 5gile <ontrol $ystem !5<$" berfungsi untuk mengendalikan 5gile Manufacturing $ystem !5M$". 5<$ merupakan perpaduan terbaik antara 8;, dan M3- ;;. !istem ini menggunakan manajemen pesanan, keuangan dan kapabilitas komunikasi dalam sistem M3- ;; termasuk keterkaitan elektronik dengan pelanggan dan pemasok,

,&

meminimumkan

aktu transit informasi dan kesalahan$kesalahan.

Kemudian menggunakan filosofi 8;, untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan "waste#, dan teknik$teknik 8;, untuk penjad alan dan pengendalian di lantai produksi "shop floor control and scheduling#. 2.3. Sistem $ndustri Modern 2.3.1. !onsep Deming Tentang Sistem $ndustri Modern Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan terus$menerus !continuous impro4ement", yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide$ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen. !eterusnya, berdasarkan informasi sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari pengguna produk "pelanggan# itu kita dapat mengembangkan ide$ide untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki produk lama beserta proses produksi yang ada saat ini. Dr. =illiam 7d ards Deming seorang guru manajemen kualitas dari 6merika !erikat, pada bulan 6gustus ,459 memperkenalkan suatu diagram yang memandang industri sebagai suatu sistem seperti ditunjukan gambar berikut (

*ambar +.2. Proses 8ndustri Dipandang !ebagai !uatu !istem $umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

,'

Perbaikan performansi bisnis modern harus mencakup keseluruhan sistem industri dari kedatangan material sampai distribusi kepada konsumen dan desain ulang produk "barang dan%atau jasa# untuk masa mendatang. Dalam organisasi jasa, sumber$sumber 6, ), ;, D pada gambar di atas dapat menjadi sumber data, atau kerja dari operasi sebelumnya seperti dokumentasi$dokumentasi yang berkaitan dengan permintaan konsumen, pembelian bahan baku dari pemasok, proses produksi, tingkat inventori yang ada, perhitungan biaya, pengiriman produk ke distributor sebagai konsumen anatara atau ke konsumen akhir secara langsung, dan lain$lain. Konsep sistem industri yang dikemukakan oleh Deming dalam gambar +.2. selanjutnya populer dengan nama >oda Deming !deming Aheel" seperti ditunjukan pada gambar +.3.

*ambar +.3. >oda Deming Dalam !istem 8ndustri Modern $umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

>oda Deming terdiri dari empat komponen utama, yaitu riset pasar, desain produk, proses produksi, dan pemasaran. Deming menekankan pentingnya interaksi tetap antara riset pasar, desain produk, proses produksi, dan pemasaran, agar perusahaan indstri mampu menghasilkan produk dengan harga kompetitif dan kualitas yang lebih baik, sehingga memuaskan konsumen. Deming menjelaskan bah a >oda itu harus dijalankan atas dasar pengertian dan tanggung ja ab bersma untuk mengutamakan efisiensi

,-

industri dan peningkatan kualitas. 8a menjelaskan bah a dengan cara menjalankan >oda Deming secara terus$menerus perusahaan industri modern dapat memenangkan persaingan yang amat kompetitif dan memperoleh keuntungan yang dapat dipergunakan untuk pengembangan usaha dan kesejahteraan tenaga kerja. Dari >oda Deming pada gambar +.3. tampak bah a berdasarkan informasi tentang keinginan konsumen "pasar# yang diperoleh dari riset pasar yang komprehensif, selanjutnya didesain produk sesuai dengan keinginan pasar itu. Desain Produk telah menetapkan model dan spesifikasi yang harus diikuti oleh bagian produksi. bagian produksi harus meningkatkan efisiensi dari proses dan kualitas produk, agar diperoleh produk$produk berkualitas sesuai dengan desain yang telah ditetapkan berdasarkan keinginan pasar itu, dengan biaya yang serendah mungkin. 1al ini dapat dicapai dengan menghilangkan pemborosan !waste" yang terjadi dalam proses produksi itu, melalui perencanaan dan pengendalian proses produksi. 1asil dari proses produksi yang efisien dan berkualitas didistribusikan kepada konsumen "distributor atau pengguna akhir dari produk# melalui bagian pemasaran, dengan harga yang kompetitif. )agian pemasaran dari industri modern bertanggung ja ab langsung kepada konsumen, karena merekalah yang berhubungan langsung dengan konsumen. !etiap bagian dalam organisasi industri modern harus mendukung bagian desain, produksi, da pemasaran dalam meningkatkan kualitas kepada konsumen. Proses dalam >oda Deming berulang kembali secara kontinu sepanjang aktu dalam praktek$praktek yang terus dierbaiki !continuous impro4ement" dalam proses industri untuk mempertahankan loyalitas pelanggan !customer loyalty" kepada perusahaan.

,4

2.3.2.

!onsep Dasar Sistem Produksi

0rganisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk "barang dan%atau jasa#. Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung ja ab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri itu. Produksi adalah bidang yang terus berkembang selaras dengan

perkembangan teknologi, di mana produksi memiliki suatu jalinan hubungan timbal$balik "dua arah# yang sangat erat dengan teknologi. Produksi dan teknologi saling membutuhkan. Kebutuhan produksi untuk beroperasi dengan biaya yang lebih rendah, meningkatkan kualitas dan produktivitas, dan menciptakan produk baru telah menjadi kekuatan yang mendorong teknologi untuk melakukan berbagai terobosan dan penemuan baru. Produksi dalam sebuah organisasi pabrik merupakan inti yang paling dalam, spesifik serta berbeda dengan bidang fungsional lain seperti keuangan, personalia, dan lain$lain. !istem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan fungsional. Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah yang mengubah input menjadi output yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar. Proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output dalam sistem produksi modern selalu melibatkan komponen struktural dan fungsional. !istem produksi memiliki beberapa karakteristik berikut ( Mempunyai komponen$komponen atau elemen$elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh. 1al ini berkaitan dengan komponen struktural yang membangun sistem produksi itu.

+9

Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya, yaitu menghasilkan produk "barang dan%atau jasa# berkualitas yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar. Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah input menjadi output secara efektif dan efisien. Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya, berupa optimalisasi pengalokasian sumber$sumber daya. !istem produksi memiliki komponen atau elemen struktural dan fungsional yang berperan penting dalam menunjang kontinuitas operasional sistem produksi itu. Komponen atau elemen struktural yang membentuk sistem produksi terdiri dari bahan "material#, mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal, energi, informasi, tanah, dan lain$lain. !edangkan komponen atau elemen fungsional terdiri dari supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan, yang kesemuanya bekaitan dengan manajemen dan organisasi. !uatu sistem produksi selalu berada dalam lingkungan, sehingga aspek$aspek lingkungan seperti perkembangan teknologi, sosial dan ekonomi, serta kebijakan pemerintah akan sangat mempengaruhi keberadaan sistem produksi tersebut. !ecara skematis sederhana, sistem produksi dapat digambarkan seperti gambar berikut (

*ambar +.5. !kema !istem Produksi $umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

+,

Dari gambar diatas tamapk bah a elemen$elemen utama dalam sistem produksi adalah input, proses, dan output serta adanya suatu mekanisme umpan balik untuk pengendalian sistem produksi itu agar mampu meningkatkan perbaikan terus$menerus !continuous impro4ement". !uatu proses dalam sistem produksi dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari tenaga kerja, material, informasi, metode kerja, dan mesin atau peralatan dalam suatu lingkungan, guna menghasilkan nilai tambah bagi produk, agar dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar. Proses itu mengkonversi input terukur ke dalam output terukur melalui sejumlah langkah sekuensial yang terorganisasi. Definisi lain dari proses adalah suatu kumpulan tugas yang dikaitkan melalui suatu aliran material dan informasi yang mentransformasikan berbagai input ke dalam output yang bermanfaat atau bernilai tambah tinggi. !uatu proses memiliki kapabilitas atau kemampuan untuk menyimpan material "yang di ubah menjadi barang setengah jadi# dan informasi selama transformasi berlangsung. /erdapat tiga kategori untuk semua aktivitas dalam proses. Ketiga kategori itu adalah tugas$tugas !task", aliran$aliran !flows" dan penyimpanan !storage" !uatu tugas atau aktivitas dikatakan memiliki nilai tambah apabila penambahan beberapa input pada tugas itu akan memberikan nilai tambah produk "barang dan%atau jasa# sesuai yang diinginkan konsumen. /erdapat dua jenis aliran yang perlu dipertimbangkan dari setiap proses dalam sistem produksi, yaitu aliran material atau barang setengah jadi dan aliran informasi. aliran material terjadi apabila material dipindahkan dari satu tugas ke tugas berikutnya, atau dari beberapa tugas ke tempat penyimpanan, atau sebaliknya. !elama aliran material berlangsung, terjadi penambahan tenaga kerja dan%atau modal, karena dibutuhkan tenaga kerja dan%atau peralatan untuk memindahkan material atau barang setengah jadi itu. Perbedaan antara aliran !flows" dan tugas !tasks" adalah bah a aliran

++

mengubah posisi dari barang dan%atau jasa "tidak memberikan nilai tambah#, sedangkan tugas mengubah karakteristik "memberikan nilai tambah# pada barang dan%atau jasa. Dalam sistem produksi modern, seperti 8ust ;n ,ime !8;," pergerakan atau perpindahan suatu barang dari satu tempat ke tempat lain dalam proses produksi diklasifikasikan sebagai pemborosan !waste". Karena itu tata letak !lay-out" mesin menjadi pertimbangan utama untuk meminimumkan pemborosan karena pemindahan barang itu. 6liran informasi menga ali dan membantu dalam proses produksi suatu barang dan%atau jasa. 8nstruksi$instruksi yang diberikan dalam proses produksi merupakan contoh dari aliran informasi. Kategori ketiga dari aktivitas dalam proses produksi adalah penyimpanan !storage". !uatu penyimpanan terjadi apabila tidak ada tugas yang dilakukan serta barang dan%atau jasa itu sedang tidak dipindahkan. Dengan kata lain, penyimpanan adalah segala sesuatu yang bukan tugas atau aliran. Dalam sistem produksi modern seperti 8;,, penyimpanan juga dianggap sebagai pemborosan !waste" karena tidak memberikan nilai tambah pada produk. Karena itu, penyimpanan perlu dihilangkan atau diminimumkan. Dari ketiga kategori aktivitas dalam proses dari sistem produksi, yaitu tugas, aliran, dan penyimpanan, tampak bah a hanya tugas yang memberikan nilai tambah pada produk, sedangkan aliran dan penyimpanan tidak memberikan nilai tambah pada produk. Karena itu, dalam sistem produk modern, seperti 8;,, aktivitas aliran dan penyimpanan dalam proses diusahakan untuk dihilangkan atau diminimumkan melalui perbaikan terus$menerus !continuous impro4ement" pada proses produksi itu. 2.%. Manufacturing Resource Planning &MRP II' Dalam lingkungan manufaktur perbaikan terhadap produktivitas mengalami pembenahan terus$menerus. !ejak komputer ditemukan dan digunakan secara luas dalam perdagangan, 8lmu /eknologi menyediakan berbagai macam solusi dalam rangka perbaikan tingkat produktivitas. !ekitar 29 tahun lampau "Material

+2

3e>uirement -lanning# atau M3- hadir di dunia. M3- berkembang begitu pesat seiring dengan berkembangnya komputer. Pada tahun ,4-9$an kegiatan industri manufaktur berorientasi untuk meningkatkan produktivitas dengan aktu memaksimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki dan menghasilkan output sebanyak mungkin, berbagai macam metode efisiensi untuk menekan dengan otomatisasi disemua lini produksi. Penerapan M3- membutuhkan sistem informasi yang akurat dan up to date, dan ketepatan kedatangan material untuk menjamin validitas perencanaan, penjad alan. !etelah penggunaan M3- menjadi populer metode ini mengalami perkembangan secara bertahap yang digantikan dengan M3- ;; pada tahun ,449 "Manufacturing 3esource -lanning# yang merupakan konsep perpanjangan dari M3- untuk lantai pabrik dan aktivitas manajemen distribusi. Manuafcturing 3esource -lanning !M3- ;;" merupakan suatu sistem informasi yang menyediakan data diantara berbagai aktivitas produksi dan area fungsional lainnya dari bisnis secara keseluruhan. !istem M3- ;; mengkoordinasikan pemasaran, manufakturing, pembelian dan rekayasa melalui pengadopsian rencana produksi serta penggunaan data base terintegrasi guna merencanakan dan memperbaharui aktivitas dalam sistem industri modern secara keseluruhan. Pengertian lain mengenai M3- ;; "7ddy 1erjanto, Manajemen -roduksi dan .perasi ( ,44'# adalah suatu sistem informasi manufaktur yang mengintegrasikan fungsi pemasaran, keuangan dan produksi. M3- ;; mengubah sumber daya "fasilitas, peralatan, personel, material# ke dalam ukuran kebutuhan finansial dan mengubah keluaran produksi ke dalam peristilahan finansial pula. Konversi tersebut membantu dalam mengevaluasi kemampuan organisasi dalam melaksanakan rencana. Pada dasarnya, dalam sistem M3- ;; perencanaan produksi dikembangkan dari perencanaan strategik bisnis yang melibatkan manajemen puncak dari perusahaan industri itu. Dalam sistem M3- ;;, departemen produksi diharapkan untuk memperoduksi pada tingkat produksi yang telah ditetapkan dan menjadi menganggur "idle time#, waiting time, dan juga lead time dikembangkan, yaitu

+3

komitmen dari manajemen industri itu. Departemen pemasaran kemudian akan memasarkan produk pada tingkat produksi yang telah ditetapkan itu. Dan departemen keuangan akan menjamin sumber$sumber daya keuangan yang cukup agar mampu merealisasikanrencana produksi pada tingkat yang telah ditetapkan bersama. )erdasarkan petunjuk dari rencana produksi itu, selanjutnya dibuat jad al induk produksi "M-$ B Master -roduction $chedule# yang menspesifikasikan kuantitas dari produk spesifik yang akan diproduksi. Pada tahap ini kemudian diperiksa secara garis besar apakah kapasitas yang tersedia cukup untuk mendukung M-$ itu? <ika tidak cukup, salah satu kapasitas atau M-$ harus dikoreksi atau di ubah. !elanjutnya apabila telah sesuai, kita dapat melakukan perencanaan kebutuhan material dan menetapkan jad al prioritas "priority schedule# untuk produksi. !elanjutnya untuk analisis secara terperinci tentang kebutuhan kapasitas akan ditentukan, guna menjamin bah a kapasitas itu cukup untuk memproduksi komponen spesifik pada setiap pusat kerja " work center# selama periode aktu penjad alan produksi itu. !etelah dianggap realistik, eksekusi dari rencana produksi, penjad alan pembelian, dan penjad alan di tempat produksi " shop floor scheduling# dapat dikembangkan. )erdasarkan jad al yang telah ditetapkan secara realistik tersebut, pengaturan pada pusat$pusat kerja, pengendalian produksi, dan pengendalian pemasok dapat ditentukan agar menjamin terpenuhinya jad al induk produksi "M-$#. Pada dasarnya M3- ;; merupakan suatu sistem informasi manufakturing formal dan eksplisit yang mengintegrasikan fungsi$fungsi utama dalam industri manufaktur, seperti keuangan, pemasaran, dan produksi. sistem M3- ;; mencakup dan mengintegrasikan semua aspek bisnis dari perusahaan industri manufaktur, sejak perencanaan strategik bisnis pada tingkat manajemen puncak "top management# sampai pada perencanaan dan pengendalian terperinci pada tingkat manajemen menengah dan supervisor, kemudian memberikan umpan balik

+5

kepada tingkat manajerial di atasnya. !istem M3- ;; dapat digambarkan secara lengkap melalui suatu diagram seperti tampak dalam gambar di ba ah ini (

*ambar +.&. !istem Manufacturing 3esource-lanning !M3- ;;" $umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

Dari gambar di atas tampak bah a sistem M3- ;; bera al dari perencanaan strategik bisnis yang terkait dengan peramalan permintaan "demand forecasting#, perencanaan keuangan dan pemasaran. !elanjutnya bagian pemasaran, keuangan, dan produksi, melalui suatu tim kerja sama "team work# akan mengembangkan rencana produksi dan jad al induk produksi "M-$ B Master -roduction $chedule# yang memenuhi permintaan pasar dengan menggunakan semua sumber daya yang tersedia dalam perusahaan itu. /im kerja sama ini harus mempertimbangkan sumber$sumber daya keuangan, pemasaran, dan manufakturing, ketika mengembangkan rencana produksi dan jad al produksi induk. )erikutnya dilakukan perencanaan kebutuhan material " M3-#. Kemudian perencanaan kebutuhan kapasitas "<3- B <apacity 3e>uirements -lanning# dilakukan untuk membandingkan pesanan$pesanan produksi yang direncanakan

+&

dan dikeluarkan berdasarkan periode dikeluarkan berdasarkan periode

aktu, kapasitas yang tersedia pun

aktu, untuk mengetahui apakah kapasitas yang

tersedia itu menjadi kelebihan beban "o4erload# atau kekurangan beban "underload#. <ika rencana kapasitas "capacity plan# dapat dierima, output dari M3- akan menjadi basis bagi pesanan produksi " production orders# untuk diteruskan kelantai produksi "shop floor# dan basis bagi pesanan pembelian "purchase orders# untuk diteruskan ke pemasok eksternal "outside suppliers#. Proses ini akan berlanjut terus dengan selalu memperbaharui jad al induk produksi "M-$# berdasarkan sumber$sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran strategik bisnis itu. .ntuk memudahkan tentang pembahasan hierarki perencanaan prioritas dan perencanaan kapasitas, akan ditampilkan gambar +.&. dengan lebih sederhana dan dikaitkan secara langsung dengan perencanaan prioritas dan perencanaan kapasitas, hierarki dari sistem M3- ;; akan tampak sebagai berikut (

*ambar +.'. 1ierarki Perencanaan Prioritas dan Kapasitas dalam !istem M3- ;; $umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

+'

Keterangan ( @ 1ubungan dua arah, termasuk umpan balik 33M-$ B 3esource 3e>uirements -lanning "Perencanaan Kebutuhan !umber Daya# B Master -roduction $chedule "Penjad alan 8nduk Produksi# 3<<- B 3ough <ut <apacity -lanning M3- B Material 3e>uirements -lanning "Perencanaan Kebutuhan Material# <3-5< B <apacity 3e>uirements -lanning "Perencanan Kebutuhan Kapasitas# B -roduction 5cti4ity <ontrol

Dari gambar di atas tampak bah a Perencanaan Produksi dan Perencanaan Kebutuhan !umber Daya !33--3esorce 3e>uirement -lanning" termasuk dalam tingkat perencanaan strategik yang dilakukan oleh manajemen puncak !top management". Perencanaan Produksi dan kebutuhan sumber daya berada pada level yang sama, dan merupakan level pertama dari hierarki perencanaan prioritas dan perencanaan kapasitas. Pada dasarnya perencanaan manufakturing mencakup perencanaan terhadap output dan input dari operasi manufakturing yang dikelompokan dalam dua jenis perencanaan, yaitu perencanaan prioritas yang berkaitan dengan perencanaan output dan perencanaan kapasitas yang berkaitan dengan perencanaan input. !istem manufakturing tidak dapat memproduksi prioritas "output# yang diinginkan tanpa memiliki kapasitas "input# yang cukup. Karena itu, dalam sistem manufakturing modern aktivitas perencanaan prioritas sejajar dengan aktivitas perencanaan kapasitas, sehingga terdapat suatu hierarki dari rencana$rencana kapasitas, seperti ditunjukan dalam gambar +.'. Perencanaan prioritas menentukan produk$produk atau prioritas$prioritas dari operasi manufakturing untuk memenuhi permintaan pasar. !edangkan perencanaan kapasitas menentukan sumber$sumber daya "input# atau tingkat kapasitas yang dibutuhkan oleh operasi manufakturing untuk memenuhi jad al

+-

produksi atau output yang diinginkan, membandingkan kebutuhan produksi dengan kapasitas yang tersedia, dan menyesuaikan tingkat kapasitas atau jad al produksi. perencanaan kapasitas mencakup kebutuhan sumber$sumber daya manufakturing seperti, jam mesin, jam tenaga kerja, fasilitas peralatan, ruang untuk tempat penyimpanan, rekayasa !engineering", energi, dan sumber$sumber daya keuangan. Dalam sistem M3- ;;, perencanaan kapasitas tidak mencakup material, karena perencanaan material ditangani oleh fungsi perencanaan prioritas melalui penjad alan produksi induk !Master -roduction $chedule - M-$" dan perencanaan kebutuhan material !Material 3e>uirement -lanning - M3-". Keberhasilan perencanaan dan pengendalian manufakturing membutuhkan perencanaan kapasitas yang efektif, agar mampu memenuhi jad al produksi yang ditetapkan. Kekurangan kapasitas akan menyebabkan kegagalan memenuhi target produksi, keterlambatan pengirirman ke pelanggan, dan kehilangan kepercayaan dalam sistem formal yang mengakibatkan reputasi dari perusahaan akan menurun atau hilang sama sekali. Pada sisi lain, kelebihan kapasitas akan mengakibatkan tingkat utilitas sumber$sumber daya yang rendah, biaya meningkat, harga produk menjadi tidak kompetitif, kehilangan pangsa pasar, penurunan keuangan, dan lain$ lain. Dengan demikian kekurangan kapasitas maupun kelebihan kapasitas akan memberikan dampak negatif bagi sistem manufaktur, sehingga perencanaan kapasitas yang efektif adalah menyediakan kapasitas sesuai dengan kebutuhan pada aktu yang tepat. Di sinilah makna filosofi 8ust ;n ,ime !8;," menjadi bermanfaat, sehingga sistem manufakturing modern telah mengintegrasikan praktek$praktek 8;, ke dalam M3- ;;. Penggunaan peralatan komputer akan menjadi dominan dalam sistem M3- ;;, karena sistem M3- ;; membutuhkan banyak perhitungan yang akan banyak tertolong oleh kemampuan komputer untuk melakukan berbagai simulasi alternatif sehingga memberikan informasi yang komprehensif kepada manajer, agar mampu mengambil berbagai keputusan yang efektif dan efisien.

+4

2.%.1. Peren"anaan Strategik Bisnis (Business Strategic Planning) Peranan strategik bisnis memainkan peranan penting dalam mengendalikan keputusan manufakturing terutama yang terkait dengan manajemen produksi dan inventori !production and in4entory management". Dengan memahami secara jelas tentang lingkungan strategik organisasi bisnis, manajemen industri akan mampu membuat keputusan$keputusan yang lebih tepat berkaitan dengan pemilihan sistem dan teknologi manufakturing, sistem perencanaan dan pengendalian manufakturing, struktur dan kebijakan perusahaan, dan sistem informasi manajemen. Pemahaman lingkungan strategik bisnis membutuhkan suatu pengakuan dari faktor$faktor yang dimaksudkan untuk memberikan keunggulan kompetitif !compeiti4e ad4antage" dan keputusan$keputusan mendasar yang berkaitan dengan volume dan varietas produk !product 4olume and 4ariety" yang dita arkan. Manajemen produksi dan inventori !-roduction and ;n4entory Management" akan sangat memainkan peranan penting dalam menciptakan keunggulan kompetitif dari industri manufaktur, dan karena itu akan mempengaruhi formulasi dari strategi$strategi bisnis dalam industri manufaktur. !etiap tingkat dalam organisasi industri manufaktur harus menetapkan tujuannya tinggi. Pada dasarnya tujuan$tujuan utama dari strategi bisnis dalam industri manufaktur adalah pertumbuhan !growth", pangsa pasar !market share", kepuasan dan loyalitas pelanggan internal dan eksternal, keuntungan, return on in4estment, return on net assets, dan kadang$kadang sasaran keuangan lainnya. /ujuan$tujuan ini memberikan arahan selama pengembangan dari strategi pemasaran yang mendefinisikan segmen pasar dan produk dari perusahaan yang akan berkompetisi di pasar. !objecti4es", rencana$rencana !plans", dan ukuran$ukuran !measures" guna memenuhi kebutuhan$kebutuhan pada level yang lebih

29

/itik a al untuk strategi bisnis bagi suatu perusahaan adalah pengembangan suatu strategi perusahaan "corporate strategy". Meskipun aktivitas dari corporate strategy bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain, tetapi pada dasarnya memiliki elemen$elemen yang hampir sama. Pada dasarnya model dari corporate strategy dimulai secara berurut, sebagai berikut ( Mission, .bjecti4es, /n4ironmental $canning, ;nternal $trengths and Aeaknesses 5nalysis, corporate strategy Dengan demikian, corporate strategy dimulai dengan suatu pernyataan misi !mission statement" untuk perusahaan. Misi dari perusahaan sering mencakup suatu cakupan yang luas dari aktivitas bisnis. )entuk pernyataan umum dari suatu misi, misalnya Misi dari perusahaan ini adalah memberikan produk-produk berkualitas superior kepada pelanggan Pernyataan misi biasanya berkaitan dengan pilihan produk dan pasar, dan jarang menyebutkan isu$isu keuangan. !etelah formulasi misi, tujuan$tujuan ditetapkan untuk perusahaan itu. /ujuan$tujuan berfokus seputar sasaran pasar dan keuangan serta akan mencakup sasaran pengembangan produk dan sistem manufakturing. !asaran keuangan mencakup tujuan$tujuan untuk 3eturn .n ;n4estment !3.;", 3eturn .n 5ssets !3.5", dan ukuran$ukuran profitabilitas lainnya. !asaran pemasaran mencakup isu$isu seperti pertumbuhan penjualan dan pAangsa pasar, dan lain$lain. !asaran pengembangan produk menyangkut tingkat kompleksitas desain produk, kandungan teknologi, fleksibelitas, biaya manufakturing, kualitas, dan lain$lain. !elanjutnya tujuan$tujuan manufakturing perusahaan. /n4ironmental scanning terdiri dari kondisi$kondisi di mana corporate strategy akan diformulasikan. Kondisi$kondisi khas !,ypical conditions" yang dievaluasi mencakup isu$isu ekonomi, pemerintahan dan hukum, analisis kompetitor, kondisi sosial, dan lain$lain. !etiap dari kondisi ini selalu berubah, sehingga evaluasi secara terus$menerus terhadap isu$isu sekarang berfokus pada cara$cara dimana sistem manufakturing itu akan memberikan suatu keunggulan kompetitif untuk

2,

kritis harus dilakukan. 7valuasi akan memberikan batasan$batasan dan kesempatan di mana perusahaan industri akan menghadapinya. 6nalisis kekuatan dan kelemahan adalah sangat penting untuk strategi manufakturing. 6nalisis ini akan memba a ke strategy table, suatu evaluasi secara hati$hati terhadap apa yag akan dapat dikerjakan dengan baik oleh perusahaan dalam setiap area fungsional dalam industri manufaktur itu. <orporate strategy akan berdasarkan pada kondisi$kondisi eksternal dari perusahaan dan akan berupaya menetapkan keunggulan kompetitif di pasar melaui satu atau lebih inisiatif dan atau aktivitas. <orporate strategy biasanya diformulasikan dengan memberikan dua atau lebih alternatif arahan !directions" untuk perusahaan. 1al ini tidak hanya memberikan skenario kasus terbaik atau terburuk yang dihadapi, tetapi juga memberi perusahaan suatu fleksibelitas untuk pelaksanaan strategi !strategy a=ecution". <orporate strategy bukan aktivitas satu kali, tetapi aktivitas dinamik yang berkelanjutan, sepanjang aktu, karena kondisi$kondisi internal dan eksternal selalu berubah. 1al ini berarti bah a perusahaan harus secara terus$menerus menganalisis kondisi$kondisi dan menilai kesesuaian di antara corporate strategy yang ada dan kondisi pasar maupun manufakturing sekarang. !emua strategi membutuhkan penyesuaian sepanjang dalam industri manufaktur modern sekarang. 2.%.2. Peren"anaan Planning) Perencanaan strategik fungsional seperti perencanaan pemasaran, perencanaan manufakturing, perencanaan keuangan, dan perencanaan pengembangan produk, diformulasikan secara interaktif dengan corporate strategy. ,. Perencanaan !trategik Pemasaran !Marketing $trategik -lanning" Strategik Fungsiona# (Functional Strategic aktu, karena perubahan sekarang merupakan permanent feature dari dunia bisnis

2+

Perencanaan !trategik Pemasaran berkaitan dengan koordinasi dari produk dan pasar serta merupakan bagian dari aktivitas product supply secara keseluruhan. +. Perencanaan -lanning" Perencanaan !trategik Manufakturing lebih sering berhubungan dengan isu$isu internal daripada isu$isu eksternal. )agaimanapun juga, isu eksternal paling penting yang perlu dipertimbangkan dalam strategi manufakturing, yaitu isu$isu yang berkaitan dengan pemasok !supplier issue" serta pemahaman terhadap kebuuhan dan keinginan pelanggan. 2. Perencanaan !trategik >iset dan Pengembangan !3C& $trategic -lanning" Perencanaan !trategik >iset dan Pengembangan "yang sering disebut sebagai perencanaan strategik pengembangan produk# berfokus pada aktivitas desain produk baru. Produk yang didesain secara baik yang tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan dapat menjadi suatu keunggulan strategik. 3. Perencanaan !trategik Keuangan !7inancial $trategic -lanning" Perencanaan !trategik Keuangan berkaitan dengan penggunaan sumber$ sumber daya keuangan yang direncanakan dan interaksinya dengan rencana strategik bisnis. 2.%.3. Manajemen Permintaan Manajemen permintaan "demand management# didefinisikan sebagai suatu fungsi pengelolaan dari semua permintaan produk untuk menjamin bah a penyusun jad al induk "master schedule# mengetahui dan menyadari semua permintaan produk itu. 6ktivitas$aktivitas dalam manajemen permintaan dapat dikategorikan ke dalam dua aktivitas utama, yaitu pelayanan pesan "order ser4ice# dan peramalan "forecasting#, seperti ditunjukan pada gambar berikut ( !trategik Manufakturing !manufacturing $trategic

22

*ambar +.-. 6ktivitas .tama Dalam Manajemen Permintaan $umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

Dari gambar di atas, tampak bah a aktivititas pelayanan pesanan "order ser4ice# bersifat pasti "certain#, sedangkan aktivitas peramalan "forecasting# bersifat tidak pasti "uncertain#. Pada dasarnya pelayanan pesanan "order ser4ice# merupakan suatu proses yang mencakup aktivitas$aktivitas penerimaan pesanan, pemasukan pesanan "order entry#, serta membuat janji pada pelanggan "order promising# berkaitan dengan produk dari perusahaan. Proses pelayanan pesanan termasuk pula penerjemahan apa yang diinginkan oleh pelanggan "customers# kedalam bentuk$bentuk yang digunakan oleh pihak pembuat produk "manufacturer# atau pihak distributor. Pelayanan pesanan pada dasarnya bertanggung ja ab untuk menanggapi kebutuhan pelanggan dan berinteraksi dengan penyusun jad al induk " master scheduler# guna menjamin ketersediaan produk. 6ktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk$produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret aktu historis. Peramalan dapat menggunakan teknik$teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal, hasil dari peramalan ini sering disebut sebagai ramalan penjualan "sales forecasts#.

23

Dalam industri manufaktur dikenal adanya dua jenis permintaan yang sering disebut sebagai independent demand dan dependent demand, yang merupakan salah satu konsep terpenting dalam master planning 6ktivitas peramalan hanya boleh dilakukan terhadap material, parts, atau produk yang tidak terkait langsung dengan struktur bill of material untuk produk akhir atau item tetentu, dan oleh karena itu digolongkan kedalam independent demand. !edangkan untuk material, parts, atau produk yang terkait langsung terhadap atau diturunkan dari struktur bill of material untuk produk akhir atau item tertentu, dan oleh karena itu digolongkan sebagai dependent demand harus direncanakan atau dihitung, tidak boleh diramalkan. Dengan demikian item$item yang dapat diramalkan dalam industri manufaktur adalah produk$produk untuk make to stock, make to order, assemble to order, resource a4ailability, kebutuhan pemeliharaan "kecuali pemeliharaan preventif periodik#, ser4ice parts dan kebutuhan internal perusahaan, dan independent demand lainnya. Dalam manajemen permintaan, aktivitas pelayanan pesanan !order ser4ice" merupakan hal yang pasti !certain", sehingga yang diperlukan dari manajemen industri adalah membuat catatan akurat tentang pesanan yang di minta oleh berbagai pihak, kemudian menghitung total pesanan yang diterima. 1al yang perlu diperhatikan secara hati$hati dalam manajemen permintaan adalah aktivitas peramalan terhadap independent demand, karena bersifat tidak pasti !uncertain". /ujuan utama dari peramalan dalam manajemen permintaan adalah untuk meramalkan permintaan dari item$item independent demand di masa yang akan datang. !elanjutnya dengan mengkombinasikannya dengan pelayanan pesanan !oder ser4ice" yang bersifat pasti, sehingga mengetahui total permintaan dari suatu item atau produk agar memudahkan manajemen produksi dan inventori. Perencanaan produksi dan inventori, termasuk kapasitas dan sumber daya lainnya dalam industri manufaktur, seyogianya mengacu kepada data total permintaan produk di masa yang akan datang. Dengan demikian jelas bah a tujuan utama peramalan dalam manajemen

25

permintaan adalah untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dari manajemen produksi dan inventori dalam industri manufaktur. 2.%.%. Peren"anaan Produksi Perencanaan produksi merupakan sustu proses peneapan tingkat output manufakturing secara keseluruhan guna memenuhi tingkat penjualan yang direncanakan dan inventori yang diinginkan. >encana Produksi mendefinisikan tingkat manufakturing, biasanya dinyatakan sebagai tingkat bulanan untuk periode satu tahun atau lebih, untuk setiap kelompok produk. >encana Produksi harus konsisten dengan >encana )isnis, yang dalam sistem M3- ;; merupakan input bagi proses Perencanaan Produksi. Pada dasarnya proses perencanaan produksi dapat dikemukakan melalui empat langkah utama, sebagai berikut ( ,. Mengumpulkan data yang relevan dengan perencanaan produksi. beberapa informasi yang dibutuhkan adalah sales forecast yang bersifat tidak pasti dan pesanan$pesanan !orders" yang bersifat pasti selama periode di aktu tertentu. Perlu pula diperhatikan backlog "pesanan yang telah diterima pada aktu lalu namun belum dikirim#, kuantitas produksi aktu lalu yang masih kurang dan harus diproduksi, dan lain sebagainya. Penjumlahan dari data ini merupakan kebutuhan atau total permintaan produk pada titik aktu tertentu +. Mengembangkan data yanag relevan itu menjadi informasi yang tertatur seperti dikemukakan pada tabel berikut (
/abel +.,. ;ontoh /abel 8nformasi Bang Diperlukan .ntuk Perencanaan Produksi

Deskripsi ,. >amalan Penjualan +. Pesanan !.rders" 2.Permintaan /otal @ ", C +# 3. >encana Produksi 5. 8nventori

Periode =aktu ")ulan# , + 2 3 5

&

$umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

2&

Keterangan ( Dalam sistem 8;,, total permintaan merupakan sasaran yang harus dicapai, di mana produksi harus mampu memenuhi total permintaan itu dengan meminimumkan atau meniadakan inventori !konsep #ero in4entori" dan meminimumkan atau meniadakan backlog atau hutang produksi. >encana produksi harus mengacu pada permintaan total, sehingga formula umum untuk rencana produksi adalah (
Ren"ana Produksi ( &Permintaan Tota# ) $n*entori +,a#' - $n*entori +k ir

Formula di atas adalah formula umum dengan masih memberikan toleransi pada penyimpanan inventori akhir sebagai tindakan pengaman untuk menjaga kemungkinan hasil produksi aktual lebih rendah dari permintaan total. )agaimanapun, bagi industri yang telah bertekad untuk menerapkan sistem 8ust ;n ,ime secara baik, kebijaksanaan yang berkaitan dengan penetapan target inventori akhir itu harus secara terus$ menerus diupayakan menurun menuju kondisi ideal, yaitu inventori minimum "konsep #ero in4entory#. 2. Menentukan kapabilitas produksi berkaitan dengan sumber$sumber daya yang ada. 3. melakukan partnership meeting. 6pabila ingin mempraktekan konsep 8;, dalam penetapan rencana produksi ini, nilai rencana produksi bulanan harus ditransformasikan ke dalam rencana produksi harian menggunakan formula (
>e ncana Pr oduksi )ulanan

>encana Produksi 1arian @ <umlah 1ari Kerja dalam )ulan itu

/erdapat perbedaan antara sistem M3- ;; dan 8;,, di mana sistem M3- ;; akan menetapkan rencana produksi bulanan atau mingguan, sedangkan

2'

sistem 8;, akan menetapkan rencana produksi harian atau jam. Dengan demikian informasi tentang rencana produksi yang ditetapkan berdasarkan periode aktu bulanan atau mingguan oleh sistem 8;, akan dijadikan sebagai panduan guna menetapkan rencana produksi harian atau jam. Perlu dicatat bah a perencanaan produksi berdasarkan sistem 8;, adalh sederhana. Bang menjadi persoalan adalah apakah manajemen mampu mengantisipasi dan menerapkan sistem 8;, yang memiliki tingkat fleksibelitas yang tinggi. Pada dasarnya, sistem 8;, dapat diadopsi secara bertahap melalui perbaikan terus$menerus secara bertahap pada sistem industri. Dalam sistem M3- ;; terdapat 2 alternatif strategi perencanaan produksi, yaitu ( ,. le4el Method didefinisikan sebagai suatu metode perencanaan produksi yang mempunyai distribusi merata dalam produksi. Dalam perencanaan produksi, le4el method akan mempertahankan tingkat kestabilan produksi sementara menggunakan inventori yang bervariasi untuk mengakumulasi output apabila terjadi kelebihan permintaan total. +. <hase $trategy didefinisikan sebagai metode perencanaan produksi yang mempertahankan tingkat kestabilan inventori, sementara produksi bervariasi mengikuti permintaan total. 2. <ompromise $trategy merupakan kompromi antara kedua metode perencanaan produksi di atas. )erikut ini diberi contoh hipotesis dari ketiga strategi perencanaan produksi di atas, dimana hasil dari perencanaan produksi itu dapat ditampilkan dalam bentuk tabel permintaan$produksi$inventori, yang ditunjukan pada tabel +.+.

/abel +.+. Permintaan$Produksi$8nventori )erdasarkan /iga Metode

Deskripsi

Periode =aktu ")ulan# , + 2 3 5

&

2-

,. Permintaan /otal Level Method +. >encana Produksi 2. 8nventori Chase Strategy 3. >encana Produksi 5. 8nventori Compromise Strategy &. >encana Produksi '.8nventori
$umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

Keterangan ( 8nventori yang tersedia pada bulan tertentu dihitung dengan cara (
$n*entori +k ir ( &$n*entori a,a# - produksi' ) Permintaan tota#

)erdasarkan hasil$hasil perencanaan produksi, apabila manajemen industri ingin menerapkan sistem M3- ;;, dapat mempertimbangkan untuk memilih salah satu dari tiga strategi itu. /etapi apabila manajemen industri ingin mengadopsi sistem 8;,, perhitungan untuk sistem 8;, berdasarkan pada permintaan total bulanan dibagi dengan banyaknya hari kerja dalam bulan itu untuk memperoleh rencana produksi harian.

2.%... Peren"anaan kebutu an Sumber Da/a (RRP Re!uirement Planning)

Resource

Perencanaan Kebutuhan !umber Daya !33-" merupakan suatu proses yang mengevaluasi >encana Produksi guna menentukan sumber daya jangka panjang seperti tanah, fasilitas, mesin$mesin dan tenaga kerja adalah tersedia. Pada tingkat 33-, produk$produk sering diagregasikan ke dalam kelompok atau famili dari itemitem serupa, dan suatu item typical dalam kelompok digunakan untuk menghitung beban !load" untuk kelompok

24

secara keseluruhan. 6pabila sumber$sumber daya itu telah tersedia, rencana produksi dapat dilaksanakan. :amun apabila sumber$sumber daya tidak cukup, rencana produksi harus diubah, atau mencari tambahan sumber daya tersebut. apabila sumber daya yang direncanakan dan yang dibutuhkan adalah sama, >encana Produksi dianggap layak untuk diteruskan ke tingkat hierarki berikut, yaitu <ad al 8nduk Produksi !M-$", untuk dilaksanakan. Perencanaan kebutuhan sumber daya merupakan tingkat perencanaan tertinggi "level ,# dalam hierarki perencanaan kapasitas. /erdapat perbedaan antara perencanaan kebutuhan sumber daya pada level , dan 3ough <ut <apacity -lanning !3<<-" pada level + dalam perencanaan kapasitas seperti ditunjukan dalam tabel berikut (
/abel +.2. Perencanaan Kebutuhan !umber Daya !33-" dan 3<<-

0o , + 2 3

Deskripsi 8nput Periode Perencanaan 0utput Metode

RRP Kelompok produk atau item$item $ /ri ulan atau bulanan $ 6o .ffset 3esource -lan :ill .f 3esource

RCCP Produk$produk dan komponen$komponen $ Mingguan atau harian $ 9ead-,ime .ffset 3ough <ut capacity -lan &etailed -roduct 9oad -rofile

$umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

Perencanaan kebutuhan sumber daya dapat dilakukan melalui lima langkah, yaitu ( ,. Memperoleh rencana produksi seperti telah dikemukakan dalam proses perencanaan produksi. 6pabila menggunakan sistem M3- ;;, kita dapat memilih salah satu dari tiga strategi perencanaan produksi, yaitu 9e4el Method, <hase $trategy, dan <ompromise $trategy +. Menentukan struktur produk. 2. Menemukan :ill .f 3esource melalui formula berikut (

39

Rata1rata ,aktu +ssemb#/ ( Proporsi Produ"t Mi2 jam Standar +ssemb#/ Per3nit

3. Menghitung kebutuhan sumber daya total. 5. Mengevaluasi rencana yang telah dilakukan. Dalam langkah ini setiap rencana dievaluasi performansinya berkaitan dengan biaya dan tingkat efisiensi, karena setiap rencana membutuhkan tingkat inventori maupun penggunaan tenaga kerja yang berbeda.7valuasi terhadap setiap rencana juga penting untuk mengetahui apakah rencana itu memenuhi kendala yang ada. 6pabila perencanaan produksi dan perencanaan kebutuhan sumber daya pada level tertinggi "level ,# dalam hierarki perencanaan prioritas dan perencanaan kapasitas ini telah dapat diselesaikan, kita dapat melangkah pada perencanaan level berikut "level +# yaitu penjad alan induk produksi !M-$" dan 3ough <ut <apacity -lanning !3<<-". 2.%.4. Penjad,a#an $nduk Produksi (MPS Schedule) Penjad alan 8nduk Produksi !M-$" menguraikan >encana Produksi untuk menunjukan kuantitas produksi akhir yang akan diproduksi untuk setiap periode aktu sepanjang horiDon perencanaan. Pengetian lain mengenai M-$ adalah suatu set perencanaan yang mengidentifikasikan kuantitas dari item tertentu yang dapat dan akan dibuat oleh suatu perusahaan manufaktur "dalam satuan aktu#. Pada dasarnya M-$ merupakan suatu pernyataan tentang produk akhir "termasuk parts pengganti dan suku cadang# dari suatu perusahaan industri manufaktur yang merencanakan memproduksi output berkaitan dengan kuantitas dan periode rencana aktu. M-$ mendisagregasikan 6pabila rencana dan mengimplementasikan produksi. produksi Master Production

merupakan hasil dari proses perencanaan produksi "aktivitas level , dalam hierarki perencanaan prioritas# dinyatakan dalam bentuk agregat, M-$ yang merupakan hasil dari proses penjad alan produksi induk !M-$" dinyatakan

3,

dalam konfigurasi spesifik dengan nomor$nomor item yang ada dalam item Master and :.M !:ill .f Material" files 6ktivitas M-$ pada dasarnya berkaitan dengan bagaimana menyusun dan memperbaharui M-$, memproses transaksi dari M-$, memelihara catatan$ catatan M-$, mengevaluasi efektivitas dari M-$, dan memberikan laporan evaluasi dalam periode aktu yang teratur untuk keperluan umpan$balik dan tinjauan ulang. Penjad alan produksi induk pada dasarnya berkaitan dengan aktivitas melakukan empat fungsi utama sebagai berikut ( ,. Menyediakan atau memberikan input utama kepada sistem perencanaan kebutuhan material dan kapasitas !Material and <apacity 3e>uirement -lanning B MC<3-" MC<3- merupakan aktivitas perencanaan level 2 dalam hierarki perencanaan prioritas dan perencanaan kapasitas pada sistem M3- ;;. +. Menjad alkan pesanan$pesanan produksi dan pembelian !-roduction and -urchase .rders" untuk item$item M-$ 2. Memberikan landasan untuk penentuan kebutuhan sumber daya dan kapasitas. 3. Memberikan basis untuk pembuatan janji tentang penyerahan produk !deli4ery promises" kepada pelanggan. !ebagai suatu aktivitas proses, penjad alan produksi induk !M-$" membutuhkan 5 input utama seperti ditunjukan dalam gambar berikut (
>ough ;ut ;apacity Planning ">;;P#

8nput( ,. Data Permintaan /otal +. !tatus 8nventory 2. >encana Produksi 3. Data Perencanaan 5. 8nformasi dari >;;P

Proses( Penjad alan 8nduk Produksi "MP!#

0utput( <ad al 8nduk produksi "MP!#

.mpan )alik

*ambar +.4. Proses Penjad alan 8nduk Produksi

$umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

3+

Kelima input utama di atas dapat dijelaskan sebagai berikut ( Data Permintaan /otal merupakan salah satu sumber data bagi proses penjad alan induk produksi. data permintaan total berkaitan dengan ramalan penjualan !sales forecast" dan pesanan$pesanan !orders" !tatus 8nventori berkaitan dengan informasi tentang on-hand in4entory, stok yang dialokasikan untuk penggunaan tertentu, pesanan$pesanan produksi dan pembelian yang dikeluarkan, dan firm planned order M-$ harus mengetahui secara akurat berapa banyak inventoei yang tersedia dan menentukan berapa banyak yang harus dipesan. >encana Produksi memebrikan sekumpulan batasan kepada M-$ M-$ harus menjumlahkannya untuk menentukan tingkat produksi, inventori, dan sumber$sumber daya lain dalam rencana produksi itu. Data Perencanaan berkaitan dengan aturan$aturan tentang lot si#ing yang harus digunakan, shrinkage factor, stok pengaman !safety stock", dan aktu tunggu !lead time" dari masing$masing item yang biasanya tersedia dalam file induk dari item !item master file" 8nformasi dari 3<<berupa kebutuhan kapasitas untuk mengimplementasikan M-$ menjadi salah satu input bagi M-$. Pada dasarnya 3<<- dan M-$ merupakan aktivitas perencanaan yang berada pada level yang sama "level +# dalam hierarki perencanaan prioritas dan perencanaan kapasitas pada sistem M3- ;;. 3<<- menentukan kebutuhan kapasitas atau penyususnan untuk mengimplementasikan M-$, menguji kelayakan dari M-$, dan memberikan umpan balik kepada perencanaan jad al induk produksi !M-$" untuk mengambil tindakan perbaikan apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian antara penjad alan induk produksi dan kapasitas yang tersedia. Pada dasarnya terdapat sejumlah perbedaan antara >encana Produksi dan <ad al 8nduk Produksi !M-$" yang merupakan hasil dari kedua aktivitas perencanaan tersebut, seperti ditunjukan dalam tabel diba ah ini.
/abel +.3. Perbedaan 6ntara >encana Produksi dan M-$

32

0o , + 2 3 5

Deskripsi Definisi 8tem yang direncanakan !:.M" 1oriDon perencanaan )atasan$batasan 1ubungan

Ren"ana Produksi /ingkat produksi berdasarkan kelompok atau famili produk /ingkat produksi berdasarkan famili atau kelompok produk !umber daya dengan aktu tunggu terpanjang !longest lead time" Kapasitas peralatan dan pabrik dan material 6gregasi M-$

5ad,a# $nduk Produksi (MPS) 5nticipated :uild $chedule Produk akhir atau item spesifik dalam :ill .f Material =aktu tunggu kumulatif untuk komponen >encana produksi, kapasitas Disagregasi >encana Produksi

$umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

)eberapa pertimbangan dalam mendesain M-$, perlu diperhatikan beberapa faktor utama yang menentukan proses penjad alan induk produksi !M-$". beberapa faktor utama tersebut adalah ( Eingkungan manufakturing !truktur produk 1oriDon perencanaan, production time fences Pemilihan item$item M-$ 2.%.6. MPS (Master Production Schedule) dan "ust In #ime ("I#) Dalam lingkungan manufakturing 8ust ;n ,ime !8;,", perusahaan membuat rencana produksi hanya apabila produk itu dibutuhkan, menghilangkan pemborosan !waste" melalui kelebihan inventori "meminimumkan inventori#. /erdapat beberapa prinsip dasar 8;, yang berkaitan dengan perencanaan dan penjad alan produksi, yaitu Penjad alan produksi harian merata, meminimumkan inventori "menghilangkan atau meminimumkan stok pengaman#. fleksibelitas dalam tenaga kerja, sinkronisasi sistem tarik !pull system", ukuran lot produksi yang kecil, mengijinkan pekerja untuk aktu tunggu produk !product lead time" dan

33

menentukan aliran produksi, meningkatkan komunikasi dan pengendalian visual, selalu berusaha menghilangkan pemborosan !waste" terus$menerus di semua lini produksi !production line", )erdasarkan prinsip$prinsip 8;, di atas, pendekatan penjad alan produksi dalam lingkungan 8;, menggunakan metode penjad alan untuk mencapai jad al produksi harian merata !uniform daily production schedule" yang disebut sebagai mi=ed model master scheduling atau mi=ed model scheduling. .ntuk mencapai jad al produksi harian yang merata membutuhkan aktivitas perencanaan yang disebut sebagai load le4eling. 9oad le4eling adalah rencana produksi yang ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan level dari setiap produk mempunyai fleksibelitas perubahan dari bulan ke bulan, tetapi tetap sama setiap hari selama bulan tertentu. Perubahan kuantitas produk yang diproduksi diijinkan pada basis bulanan untuk memenuhi perubahan$perubahan dalam permintaan total, tetapi tingkat produksi harian selama bulan tertentu itu dibuat merata. Penetapan rencana produksi harian merata biasanya menggunakan 3ate based Master -roduction $chedule seperti ditunjukan pada tabel di ba ah ini (
/abel +.5. ;ontoh 3ate :ased M-$ 0o , + 2 3 5 & ' 4 $tem Permintaan1Produksi1$n*entori >amalan Penjualan Pesanan 6ktual Permintaan /otal @ ",# C "+# >encana Produksi )anyaknya 1ari Kerja /ingkat Produksi 1arian @ "3# % "5# 8nventori 6 al 8nventori yang tersedia @ "3# C "'# 8nventori 6khir @ "-# F "2# 5anuari 1778 Fe bruari Maret

$umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

Keterangan (

35

8nventori a al merupakan on-hand in4entory pada a al bulan dan merupakan inventori akhir dari bulan sebelumnya. 8nformasi tentang inventori a al pada bulan tertentu digunakan untuk menetapkan rencana produksi pada bulan itu, dengan memperhatikan permintaan total pada bulan tersebut. 6pabila terjadi kekurangan produksi pada bulan sebelumnya atau katakanlah ada backlog, angka$angka tersebut harus diperhitungkan sebagai kebutuhan "permintaan# pada bulan berikutnya. !istem 8ust ;n ,ime berusaha untuk secara tepat memenuhi permintaan total, sehingga informasi tentang permintaan total pada setiap bulan merupakan sasaran produksi. !elanjutnya rencana produksi yang telah ditetapkan pada setiap bulan itu dikonversi ke produksi harian dengan jalan menetapkan tingkat produksi harian yang merata sepanjang bulan itu. Perubahan tingkat produksi harian setiap bulan juga diperlukan untuk menyesuaikan dengan permintaan total untuk bulan itu, dengan tetap mengendalikan inventori minimum setiap aktu. Perubahan tingkat produksi harian setiap bulan dapat dicapai dengan cara menyesuaikan kapasitas untuk memenuhi permintaan total pada bulan itu. !trategi rencana produksi 8;, adalah sama dengan penerapan le4el method dalam strategi rencana produksi berdasarkan M3- ;;, kecuali bah a penerapan le4el method dalam sistem 8;, dilakukan pada basis periode aktu perencanaan harian, sedangkan dalam M3- ;; dilakukan pada basis periode aktu perencanaan mingguan atau bulanan. 2.%.8. Rough Cut Capacity Planning (RCCP) 3ough <ut <apacity -lanning !3<<-" merupakan urutan kedua dari hierarki perencanaan prioritas$kapasitas yang berperan dalam mengembangkan M-$. 3<<- melakukan validasi terhadap M-$ yang juga menempati urutan kedua dalam hierarki perencanaan prioritas produksi. *una menetapkan sumber$sumber spesifik tertentu, khususnya yang

3&

diperkirakan akan menjadi hambatan potensial !potencial botlenecks" adalah cukup untuk melaksanakan M-$. Dengan demikian kita dapat membantu manajemen untuk melaksanakan 3<<-, dengan memberikan informasi tentang tingkat produksi di masa mendatang yang akan memenuhi permintaan total itu. Pada dasarnya 3<<- didefinisikan sebagai proses konversi dari >encana Produksi dan%atau M-$ ke dalam kebutuhan kapasitas yang berkaitan dengan sumber$sumber daya kritis seperti tenaga kerja, mesin dan peralatan, kapasitas gudang, kapabilitas pemasok material dan parts, dan sumber daya keuangan. Pada dasarnya terdapat empat langkah yang diperlukan untuk melaksanakan 3<<-, yaitu ( ,. Memperoleh informasi tentang rencana produksi dari M-$ +. Memperoleh informasi tentang stuktur produk dan time#. 2. Menentukan :ill .f 3esources. Perhitungan terhadap menggunakan formula (
=aktu assembly rata$rata @ .nit Produk yang diproduksi G "<am standar assembly unit#

aktu tunggu "lead

aktu assembly rata$rata untuk setiap produk

3. Menghitung kebutuhan sumber daya spesifik dan membuat laporan 3<<-. Perhitungan kebutuhan sumber daya spesifik, dalam kasus di atas adalah penggunaan jam mesin, perlu mempertimbangkan kondisi aktual dari perusahaan seperti tingkat efisiensi yang ada, dan lain$lain. ;ontoh laporan kebutuhan kapasitas mesin berdasarkan analisis 3<<ditunjukan pada tabel di ba ah ini

/abel +.&. ;ontoh Eaporan 3<<- /entang Kebutuhan Kapasitas Mesin

3'

0o , + 2 3 5

Deskripsi <enis standar mesin /ingkat efisisensi "kondisi aktual# Kebutuhan aktual @ ",# % "+# Kapasitas tersedia !&emonstrated" Kekurangan%kelebihan kapasitas @ "3# F "2#

Minggu 32

Minggu 33

Minggu 33

Minggu 3%

$umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

!elanjutnya hasil$hasil dari 3<<- ditampilkan dalam suatu diagram yang dikenal sebagai 9oad -rofile. 9oad -rofile merupakan metode yang umum dipergunakan untuk menggambarkan kapasitas yang dibutuhkan$ kapasitas yang tersedia. Dengan demikian 9oad -rofile didefinisikan sebagai tampilan dari kebutuhan kapasitas di aktu mendatang berdasarkan pesanan$pesanan yang direncanakan dan dikeluarkan sepanjang suatu periode aktu tertentu. 2... Sistem "ust In #ime ("I#) Di era pasar bebas konsep produksi massal " Mass -roduction# dimana setiap barang yang diproduksi dapat dijual ke pasar telah bergeser ke konsep produksi <ustomer .riented dimana produk yang akan diproduksi adalah produk yang memenuhi keinginan pelanggan. Konsep produksi massal atau identik dengan sistem tekan "push system# atau M3- dimana produk yang murah dapat dihasilkan jika memproduksi dalam jumlah banyak. !istem Produksi /oyota mampu menarik perhatian dunia industri karena kemampuannya dalam fleksibilitas dan efisiensi produksi. !istem itu dikenal dengan sistem 8ust ;n ,ime !8;,". !istem 8;, merupakan mekanisme per ujudan dari teori sistem tarik "-ull $ystem#, dimana proses akhir menentukan jumlah yang dibutuhkan oleh proses yang mendahuluinya. !istem 8;, adalah sistem produksi berulang dimana proses, serta pergerakan material dan barang jadi hanya saat mereka dibutuhkan, dan selalu dalam batch yang kecil.

3-

!istem produksi /oyota dikembangkan dan dipromosikan oleh /oyota Motor ;orporation dan telah dipakai oleh banyak perusahaan <epang sebagai ekor dari krisis minyak di tahun ,4'2. sistem produksi /oyota adalah suatu metode ampuh untuk membuat produk karena sistem ini merupakan alat efektif menghasilkan tujuan akhir. Produksi 8;, /oyota merupakan suatu metode untuk menyesuaiakn diri terhadap perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan permintaan dengan membuat semua proses menghasilkan barang yang diperlukan pada aktu diperlukan dalam jumlah yang diperlukan. !yarat pertama untuk produksi 8;, adalah membuat semua proses mengetahui penetapan dibutuhkan. Dalam sistem 8;,, hanya final assembly line yang menerima jad al produksi, sedangkan semua stasiun kerja yang lain dan pemasok menerima pesanan produksi dari subsekuens operasi berikutnya. Dengan kata lain, stasiun kerja berikut kemudian memasok produk itu sesuai kuantitas kebutuhan pada yang tepat dengan spesifikasi yang tepat pula. Kemudian aktu untuk aktu yang tepat dan jumlah yang untuk

mengkomunikasikan pesanan produksi dapat menggunakan alat$alat elektronik seperti lampu, alat transportasi seperti kontainer, atau alat yang paling banyak dipergunakan adalah semacam tanda yang disebut sebagai Kanban. 2...1. !anban Da#am Sistem "ust In #ime ("I#) Kanban adalah suatu alat untuk mencapai produksi 8;,. Dalam bahasa <epang artinya serupa dengan 4isible record or signal "catatan yang kelihatan atau tanda#. !istem Kanban adalah suatu sistem informasi yang secara serasi mengendalikan produksi produk yang diperlukan dalam jumlah yang diperlukan pada aktu diperlukan dalam setiap proses pabrik dan juga diantara perusahaan "Monden, +999#. Di /oyota, sistem Kanban dipandang sebagai sustu subsistem dari sistem produksi /oyota keseluruhan.

34

Pada umumnya alat Kanban yang dipergunakan adalah kartu, sehingga sering disebut sebagai kartu Kanban. Dua jenis Kanban yang sering digunakan adalah Kanban Pengambilan "Kanban tarik# dan Kanban Perintah Produksi. !uatu Kanban Pengambilan menspesifikasikan jenis dan jumlah produk yang harus diambil dari proses terdahulu oleh proses berikutnya, sementara Kanban Perintah Produksi menspesifikasikan jenis dan jumlah produk yang harus dihasilkan proses terdahulu. Dalam sistem Kanban, kanban tarik harus selalu mengikuti aliran material dari satu proses ke proses yang lain. !uatu Kanban tarik harus menspesifikasikan nomor part dan tingkat revisi, lot siDe, dan proses routing. !ekali Kanban tarik memperoleh parts, kartu itu harus tetap melekat bersama parts itu sepanjang aktu. Kemudian, setelah proses berikut mengambil part terakhir dari lot si#e itu, Kanban tarik akan bergerak lagi ke proses sebelum untuk memperoleh parts baru. Kanban perintah produksi yang disederhanakan menjadi Kanban Produksi berfungsi sebagai alat yang sah untuk mengeluarkan pesanan produksi kepada proses sebelum agar membuat atau memproduksi parts lagi. .ntuk menerapkan konsep Kanban secara efektif, maka perlu diketahui fungsi dari sistem Kanban itu sendiri. !istem Kanban dapat digunakan untuk melakukan fungsi berikut ( Perintah Pengendalian diri sendiri untuk mencegah produksi yang berlebihan Pengendalian visual Perbaikan proses dan operasi manual Pengurangan biaya pengelolaan. Kanban berlaku sebagai alat perintah antara produksi dan pengiriman. Peranan ini membedakan Kanban dari label barang. Dalam sistem pengangkutan, sistem Kanban berfungsi sebagai alat yang memungkinkan

59

pengambilan oleh proses berikutnya karena dasar sistem Kanban terletak pada fungsi tariknya. Kanban berlaku sebagai alat untuk pengendalian visual karena bukan saja memberikan informasi numerik, tetapi juga informasi fisik dalam bentuk kartu Kanban. !istem ini memungkinkan tingkat produksi pada tiap proses dicek secara visual. Penggunaan Kanban untuk perbaikan operasi sangat dibutuhkan karena peningkatan produktivitas mengakibatkan perbaikan keuangan, sehingga memperbaiki perusahaan secara keseluruhan. !istem kamban juga berfungsi mengurangi biaya manajemen dengan membantu mengurangi jumlah perencana menjadi nol. Kegiatan pabrik juga ditingkatkan melaui penerapan Kanban. 1al ini diterapkan dengan menggunakan pendekatan pengurangan tingkat persediaan. /ingkat persediaan dapat dikurangi secara terkendali melalui pengurangan jumlah Kanban yang beredar. Melalui cara ini, kita memberikan aba$aba agar secara serentak kegiatan perbaikan dilakukan dan ditingkatkan di seluruh pabrik. 2...2. Peraturan Dasar !anban /erdapat sejumlah peraturan dasar yang harus diperhatikan dalam menggunakan Kanban agar sesuai dengan prinsip$prinsip dari sistem 8ust ;n ,ime !8;,", antara lain ( ,. pemindahan suatu Kanban boleh dilakukan hanya apabila lot itu akan dipergunakan. +. /idak boleh ada penarikan parts tanpa disertai dengan Kanban. 2. )anyaknya parts yang dikeluarkan atau dikirim ke proses berikut harus tepat sama dengan yang dispesifikasikan oleh Kanban. 3. !uatu Kanban harus selalu dilampirkan atau ditaruh pada produk$produk fisik.

5,

5. Proses sebelum harus selalu memproduksi parts dalam kuantitas sama dengan yang ditarik oleh proses sesudah. &. -arts yang cacat harus tidak boleh dikirim ke proses sesudah. '. Proses Kanban dalam setiap pusat kerja !work center" dilakukan dengan susunan atau urutan tibanya Kanban itu di pusat kerja. 2...3. Penentuan 5um#a !artu !anban Dalam perusahaan industri manufaktur, perencana material merupakan orang yang bertanggung ja ab untuk mengeluarkan kartu$kartu Kanban. Perencana juga menentukan ukuran$ukuran lot dari Kanban yang akan menarik material. Kadang$kadang perencana material akan mengeluarkan kartu Kanban tambahan guna meningkatkan tingkat produksi untuk parts tertentu. !ebalikny perencana material juga menarik keluar kartu Kanban dari sirkulasi guna mengurangi jad al produksi. )anyaknya Kanban yang dikeluarkan untuk part tertentu biasanya dihitung dengan menggunakan formula berikut (
)anyaknya Kanban = per min taan % hari G lead time G faktor pengaman ukuran lot

Permintaan 1arian merupakan tingkat produksi harian dalam unit untuk suatu part. =aktu tunggu !lead time" merupakan untuk memproduksi suatu part atau aktu yang dibutuhkan aktu menunggu untuk memperoleh

part yang dibeli. Faktor Pengaman !safety factor" biasanya merupakan peningkatan persentase dalam banyaknya kartu Kanban yang dikeluarkan dan diperlukan sebagai ukuran untuk inventori pengaman. !edangkan ukuran lot adalah kuantitas parts yang diotorisasi untuk Kanban tarik pada saat pengambilan material atau part atau untuk Kanban produksi pada saat pembuatan part itu, ditentukan berdasarkan kapasitas kontainer atau kapasitas mesin, atau pertimbangan lainnya. 2.4. Sistem Terintegrasi MRP II (Manufacturing Resource Planning) dan "I# ("ust In #ime)

5+

Menurut Dr. Hincent *aspersD, D.!c., dalam bukunya -roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', M3- ;; adalah sistem yang didesain khusus untuk mengelola semua sumber daya dari industri manufaktur. M3- ;; merupakan proses yang mengintegrasikan fungsi manufakturing dengan keuangan dan pemasaran yang memberikan alat$alat untuk pembuatan keputusan bersama di antara ketiga departemen fungsional itu. Dengan demikian M3- ;; merupakan suatu proses yang memberikan gambaran global kepada ketiga departemen fungsional itu tentang kebutuhan material, kapasitas, dan keuangan, untuk memenuhi perencanaan penjualan dari perusahaan. Pada sisi lain sistem 8;, merupakan konsep filosofi perbaikan terus$menerus dengan cara memproduksi output yang diperlukan, pada aktu dibutuhkan oleh pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada setiap tahap proes dalam sistem produksi, dengan cara paling ekonomis atau paling efisien. Melalui pengkombinasian keunggulan$keunggulan dari sistem M3- ;; dan 8;,, perusahaan dapat menerapkan suatu sistem 8;, yang akan merencanakan, meramalkan, dan mengendalikan kebutuhan material dalam perusahaan industri manufaktur itu. Dalam hal ini Master -roduction $chedule !M-$" dan Material 3e>uirement -lanning !M3-" yang diturunkan dari sistem M3- ;; akan digunakan sebagai alat yang menerjemahkan perencanaan penjualan ke dalam jad al produksi dan kebutuhan material. 8nformasi ini kemudian diberitahukan kepada bagian pembelian untuk merencanakan pembelian berdasarkan prinsip$ prinsip pembelian 8;, !8ust ;n ,ime -urchasing" dan bagian produksi untuk menentukan kebutuhan parts harian !daily part re>uirement" )erdasarkan kebutuhan aktual harian ini, diterapkan sistem tarik !pull system" menggunakan Kanban untuk memindahkan material atau parts pada lini produksi dan dari pemasok. Dengan demikian sistem terintegrasi M3- ;; dan 8;, menunjukan bah a sistem M3- ;; merupakan perencanaan dari atas ke ba ah !top-down plannig" 0utput

52

dari sistem M3- ;; dapat digunakan untuk meramalkan kebutuhan material bulanan pada basis proses demi proses. Pendekatan sistem terintegrasi antara M3- ;; dan 8;, ditunjukan dalam gambar berikut (

*ambar +.,9. Pendekatan !istem /erintegrasi 6ntara M3- ;; dan 8;, $umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

Karakteristik dari sistem terintegrasi M3- ;; dan 8;, ditunjukan pada tabel berikut(

/abel +.'. Karakteristik Dari !istem /erintegrasi M3- ;; , 8;,, dan M3- ;;/8;,

0o

!arakteristik

Sistem MRP II

Sistem "I#

Sistem Terintegrasi

53

, +

:.M 7ile $tock 5reas

Multi-9e4el Dalam departemen atau pusat kerja <ad al tetap untuk periode perencanaan yang akan datang !forward planning system" Periode perencanaan minimum adalah satu minggu )erdasarkan pada permintaan yang diketahui dan ramalan$ ramalan !forecast" Menggunakan sistem dorong !push system"

$ingle-9e4el Dalam pusat kerja !work center" <ad al fleksibel berdasarkan tingkat produksi harian untuk memenuhi permintaan perubahan dalam !current period planning system" Periode perencanaan minimum adalah satu hari )erdasarkan pada permintaan yang diketahui Menggunakan sistem tarik !pull system" /erutama continuous flow 0bservasi fisik dengan beberapa aplikasi komputer untuk sistem kartu 8;, dan bar coding !istem kartu fisik dengan beberapa aplikasi komputer

MRP II$"I# !alah satu atau kombinasi keduanya !alah satu atau kombinasi keduanya

M-$

!alah satu atau kombinasi keduanya

!alah satu atau kombinasi keduanya !alah satu atau kombinasi keduanya !alah satu atau kombinasi keduanya !alah satu atau kombinasi keduanya .n-line dan terperinci, tetapi mampu mendukung sistem kartu 8;, dan bar coding in4entory .n-line dan terperinci, tetapi mampu mendukung sistem pemasukan data dari kartu 8;, .n-line, berdasarkan pada pooled data base yang menggunakan permintaan stok untuk produksi M3dan backflushes stock untuk produksi 8;,

<enis 0perasi <enis dari Eaporan Pengendalian Manajemen ;n4entory 5ccounting

/erutama intermittent

.n-line dan terperinci

&

.n-line dan terperinci

)erdasarkan pada kebutuhan stock sebelum memulai produksi

)erdasarkan pada audit fisik dari kartu Kanban pada saat produksi

$umber % &r ?incent @aspers#, & $c , 1-roduction -lanning and ;n4entory <ontrol, :erdasarkan -endekatan $istem ,erintegrasi M3- ;; dan 8;, Menuju Manufakturing )', )**)

Anda mungkin juga menyukai