1. Judul
2. Peneliti
a) Nama Lengkap & Gelar
b) Jenis Kelamin
c) Jabatan
d) Unit Kerja
3. Jumlah Peneliti
: 1 orang
4. Lokasi Penelitian
: 1 bulan
6. Biaya Penelitian
: Rp. 2.780.000,
Makassar,
Oktober 2007
Ketua LPPM
Peneliti
Mengetahui
Direktur AKPER Nusantara Jaya Makassar
1. Judul
2. Peneliti
a) Nama Lengkap & Gelar
b) Jenis Kelamin
c) Jabatan
d) Unit Kerja
3. Jumlah Penyusun
: 1 orang
: 1 bulan
5. Biaya Penelitian
: Rp. 1.000.000,
Makassar,
Oktober 2007
Ketua LPPM
Peneliti
Mengetahui
Direktur AKPER Nusantara Jaya Makassar
DAFTAR PERINCIAN
PEMBIAYAAN PENELITIAN
1. Proposal
Rp.
400.000,-
2. Literatur
Rp.
800.000,-
3. Konsultasi
Rp.
150.000,-
4. Izin
Rp.
60.000,-
5. Instrumen
Rp.
80.000,-
6. Pelaksanaan
Rp.
500.000,-
7. Penggandaan
Rp.
150.000,-
8. Rental
Rp.
640.000,-
Total
Rp. 2.780.000,-
Makassar,
Mei 2007
Peneliti
1. Judul
2. Penyusun
a) Nama Lengkap & Gelar
b) Jenis Kelamin
: Perempuan
c) Jabatan
: Dosen Tetap
d) Unit Kerja
3. Jumlah Orang
: 1 orang
4. Jangka Penyusunan
: 1 bulan
5. Biaya Penyusunan
: Rp.1.000.000,
Makassar,
Agustus 2007
Mengetahui
Direktur Akper Nusantara Jaya Makassar
Penyusunan
DAFTAR PERINCIAN
PEMBIAYAAN PENYUSUNAN KARYA TULIS
1. Literatur
Rp.
400.000,-
2. Konsultasi
Rp.
150.000,-
3. Penggandaan
Rp.
150.000,-
4. Rental
Rp.
300.000,-
Total
Rp. 1.000.000,-
Makassar,
Agustus 2007
Penyusun
ABSTRAK
Nuryanti Hasma Peranan Fluor terhadap Pencegahan Karies Gigi. Jumlah 25 + 18
kepustakaan.
Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan mayarakat,
agar tingkat kesehatan masyarakat menjadi lebih baik.Pembangunan dibidang kesehatan gigi
merupakan bagian integral pembangunan kesehatan nasional, artinya dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan, pembangunan dibidang kesehatan gigi tidak boleh diabaikan.
Karies gigi merupakan suatu penyakit yang telah menyebar luas dan bisa dicegah, tetapi sebagian
besar penduduk dunia pernah terserang penyakit ini.
Fluoride memegang peranan penting dalam pencegahan dan kontrol karies. Diseluruh dunia
fluoridasi telah digunakan untuk pencegahan karies dengan berbagai cara :fluoridasi dalam air
minum dicampurkan dalam garam dapur, dengan pemberian resep aplikasi topikal baik berupa gel
atau larutan, tidak terkecuali pemberian yang dicampurkan dalam pasta gigi
Berdasarkan uraian peranan fluor terhadap pencegahan karies serta hasil penelitian yang dilakukan
oleh beberapa ahli, penulis dapat menyimpulkan bahwa Fluor berperan terhadap pembentukan
email sehingga email tahan terhadap asam, meningkatkan proses remineralisasi dan menghambat
demineralisasi, bersifat membunuh kuman dan bakteri yang melekat pada permukaan gigi serta
menghambat pembentukan plak.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
Lampiran 4
Lampiran 5
Kuesioner
Lampiran 6
Lembar Observasi
Lampiran 7
Lampiran 8
Uji validitas
Lampiran 12
Master tabel
Lampiran 13
ABSTRAK
HUBUNGAN KEPARAHAN PENYAKIT DAN PENGALAMAN HOSPITALISASI DENGAN REAKSI
ORANG TUA ANAK PENDERITA DBD DI RUANG PERAWATAN ANAK BP RSUD LABUANG
BAJI MAKASSAR
TAHUN 2007
(xiii + 58 halaman + 24 pustaka + 5 tabel + 13 lampiran
Demam Berdarah Dengue (DBD) bisa menjadi penyakit yang paling menakutkan dan terus
meningkat terutama pada musim hujan yang telah ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia dan
tidak jarang menelan banyak korban. Di kota Makassar pada Januari 2005 tercatat 79 kasus DBD
dan Januari 2006 sebanyak 59 kasus, sedangkan pada Januari 2007 tercatat 380 kasus, ini
berarti telah terjadi peningkatan sampai 300% dibandingkan periode Januari 2005 dan Januari
2006 walaupun belum ditemukan adanya kematian. Adanya peningkatan kasus DBD ini sering
menjadi topik utama perbincangan hampir semua orang. Jadi, wajar jika semua orang khawatir
terkena DBD. Apabila DBD lebih rentan pada anak dan memerlukan perawatan yang serius di
rumah sakit. Dengan adanya masalah di atas dapat menimbulkan respon psikologis berupa
penolakan ; marah atau merasa bersalah; ketakutan; cemas; frustasi; dan deprasi pada orang
tua. Di samping itu pula pengalaman hospitalisasi dari orang tua juga memiliki hubungan erat
dengan munculnya respon psikologis ini. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan keparahan penyakit dan pengalaman hospitalisasi dengan reaksi orang tua penderita
DBD di ruang perawatan anak RSUD Labuang Baji Makassar tahun 2007.
Dalam penelitian ini, digunakan desain riset deskriptif analitik dengan metode cross sectional.
Penentuan sampel digunakan accidental sampling yang berjumlah 35 responden. Variabel
independen meliputi keparahan penyakit DBD anak dan pengalaman hospitalisasi orang tua,
sedangkan variabel dependennya adalah reaksi orang tua penderita DBD. Data dikumpulkan dari
responden dengan menggunakan kuesioner untuk variabel pengalaman hospitalisasi orang tua
dan reaksi orang tua anak penderita DBD serta observasi untuk variabel keparahan penyakit DBD
anak yang diamati langsung oleh peneliti. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
program SPSS versi 12 dan diuji dengan uji statistik chi-square with fisher exact test kemudian
disajikan dalam bentuk tabel disertai narasinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk
keparahan penyakit DBD anak p value = 1,000 > 0,05 jadi Ho diterima, sedangkan untuk
pengalaman hospitalisasi orang tua p value = 0,001 < 0,05 jadi Ho ditolak.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
keparahan penyakit DBD anak dengan reaksi orang tua anak penderita DBD dan ada hubungan
antara pengalaman hospitalisasi orang tua dengan reaksi orang tua anak penderita DBD.
Sehingga disarankan agar petugas kesehatan di rumah sakit khusus di ruang perawatan anak
agar lebih memandang pasien anak secara konfrehensif, dimana klien adalah pasien (anak) itu
sendiri beserta orang tuanya yang dapat dimanfaatkan untuk aktif bekerjasama. Dan kelak dapat
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan anak.
Kata kunci : keparahan penyakit DBD anak, pengalamn hospitalisasi dan reaksi orang tua
Daftar pustaka : 24 (1997-2007)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Jadwal Penelitian
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 8
: Master Tabel
Lampiran 9
ABSTRAK
Hubungan Pendidikan Dan Pengetahuan Dengan aktivitas seks Pada Ibu Primigravida
di Poliklinik Antenatal Care RSIA Siti Fatimah
Makassar oleh Armayani, 101 200 203
(xii + 45 halaman + pustaka + tabel + diagram + lampiran)
Seks dan kehamilan seolah menjadi dua kata yang bertentangan pada hal tidak
demikain, dulu seks dianggap sakral karena menyangkut proses penciptaan manusia
atau prokreasi. Sedangkan seks sekarang bukan lagi sebagai prokreasi melainkan
rekreasi, diketahui bahwa banyak wanita yang malu menanyakan masalah seks pada ibu
primigravida karena takut akan diketahui masalah aktivitas seks mereka. Penelitian ini
bertujuan mengetahui hubungan pendidikan dan pengetahuan dengan aktivitas seks
pada ibu primigravida di Poliklinik Anternatal Care RSIA Siti Fatimah Makassar.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan studi cross sectional.
Populasi adalah semua ibu primigravida, besarnya sampel sebanyak 30 responden yang
diperoleh berdasarkan Accidental sampling.
Berdasarkan hasil penelitian uji statistik Chi-square Fishers Exact test didapatkan
bahwa untuk tingkat pendidikan niali p > = 0,05 yang berarti Ho diterima sedangkan
untuk pengetahuan dimana nilai p > = 0,05 yang berarti Ha diterima.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan tidak ada hubungan
dengan aktivitas seks sedangkan, pengetahuan ada hubungan dengan aktivitas seks
pada ibu primigravida dan disarankan pada petugas kesehatan untuk lebih banyak
memberikan penyuluhan atau cara-cara aktivitas seks yang benar agar tercipta suasana
baik dan nyaman dalam melakukan seks.
Keywords/Kata kunci
Daftar Kepustakaan