Anda di halaman 1dari 12

('

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data penelitian yang diperoleh berupa lembar observasi yang diambil dari pengamatan aktifitas siswa-siswi selama proses belajar mengajar. Selain itu, juga data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa-siswi setelah diterapkannya pembelajaran dengan model kooperatif NHT (Numbered Head Together). 1. Hasil belajar Murid Siklus I dan II Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian maka dapat dilakukan analisa terhadap skor hasil belajar murid yang diperoleh setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (N !" pada mata pelajaran Bahasa #ndonesia di SD #npres !oddopuli # $akassar kelas % selama & kali pertemuan dan ' kali pertemuan untuk evaluasi hasil belajar pada siklus # dan siklus ##. Berdasarkan keseluruhan nilai yang diperoleh murid dalam pedoman pengkategorian hasil belajar murid, setelah dilaksanakan tindakan siklus # dan siklus ## melalui model pembelajaran kooperatif tipe N ! dapat dilihat pada tabel berikut.

(&

!abel ).'.Deskriptif *erbandingan asil Belajar Bahasa #ndonesia Siswa +elas % SD #npres !oddopuli # $akassar antara Siklus # dengan Siklus ##
#nterval Nilai (,ngka '--" 0- - '-11 - 23 41 - 14 )- - 44 - 5 (3 8umlah Siklus # .rekuensi *ersentase (/" & 3 ),0 &',) 4-,&(,0 '-Siklus ## .rekuensi *ersentas e (/" '&4 &(,0 43,4 '1,2 '--

+ategori Baik sekali Baik 6ukup +urang 7agal

&'
'-

2
)&

)&

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa se9ara umum penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan melalui pembelajaran kooperatif tipe N ! pada siklus # belum maksimal. al ini terlihat pada

nilai yang berada pada kategori baik sekali masih rendah yaitu ),0/, &',)/ dikategorikan baik, 4-/ dikategorikan 9ukup, dan &(,0/ dikategorikan kurang, sementara tidak ada nilai yang dinyatakan masuk dalam kategori gagal. asil ini pun menjadi salah satu bahan refleksi untuk pelaksanaan siklus ##. :ntuk siklus ## pada tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar murid. al ini terlihat dari tidak adanya murid

yang termasuk dalam kategori kurang dan gagal. Sebanyak &(,0 / dikategorikan baik sekali, 43,4/ dikategorikan baik, dan '1,2/ dikategorikan 9ukup.

!abel ).& Distribusi hasil belajar Bahasa #ndonesia Siswa kelas % SD #npres !oddopuli # $akassar

((

:raian 8umlah murid Skor terendah Skor tertinggi ;ata-rata (/"

Skor Siklus # )& )01&,4 Siklus ## )& 14 32(,4

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perolehan hasil belajar Bahasa #ndonesia melalui model pembelajaran kooperatif tipe N ! pada siswa kelas % SD inpres !oddopuli # $akassar juga mengalami peningkatan dari siklus # ke siklus ## yaitu sebesar ''/.
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Siklus 1 Siklus 2 Jumlah Murid Skor Terendah Skor Tertinggi Rata rata !"#

2. Analisis Tes Hasil belajar Bahasa Ind nesia Berdasarkan hasil belajar yang dilakukan pada siklus # dan ## diperoleh ketuntasan hasil belajar sebagai berikut. !abel ).( ;ekapitulasi hasil tes Bahasa #ndonesia pada siklus # dan Siklus ## siswa kelas % SD #npres !oddopuli # $akassar N !raian Siklus I Siklus II

()

' & ( )

Nilai rata-rata tes formatif 8umlah siswa yang tuntas belajar 8umlah siswa yang tidak tuntas belajar *ersentase ketuntasan belajar (dalam /"

1&,4 &( '3 4),21

2(,4 )& '--

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 1&,4 dari )& siswa pada siklus # dengan jumlah siswa yang tuntas belajar adalah &( borang (4),21/". Sementara pada siklus ## nilai rata-rata tes formatif sebesar 2(,4 dengan jumlah siswa yang sama dan semuanya telah tuntas. $aka se9ara klasikal ketuntasan belajar yang telah ter9apai sebesar '--/ (termasuk kategori tuntas" pada siklus ## menggambarkan bahwa hasil pada siklus ## ini mengalami peningkatan jauh lebih baik dari siklus #.
120 100 80 60 40 20 0 Siklus 1 Siklus 2
$ilai rata rata tes %ormati% Jumlah sis&a 'ang tuntas (ela)ar Jumlah sis&a 'ang tidak tuntas (ela)ar *ersentase ketuntasan (ela)ar !dalam "#

". Hasil #bser$asi Akti$itas Murid ,ktivitas murid diamati dengan menggunakan lembar observasi aktivitas murid yang dilakukan oleh observer untuk men9atat aktivitas murid

(4

selama proses belajar mengajar berlangsung. murid dapat dilihat pada tabel berikut.

asil observasi aktivitas

!abel ).). Distribusi 8umlah $urid hasil <bservasi ,ktivitas $urid pada Siklus # dan siklus ## Siklus # ;ata- *ersentase rata (/" (( sama setiap 3 3 4 4 1 &',) &',) '',3 '',3 '),( &3 '-'( '4 '& ') 13,' (-,3 (4,2 &0,1 ((,( 4 '',3 20,1 Siklus ## ;ata- *ersentase rata (/" )&

No

,ktivitas yang diamati $enyimak guru +erja pengarahan

' &. (. ). 4. 1. 2.

kelompok $engajukan pertanyaan $enjawab pertanyaan $engajukan tanggapan $eminta bimbingan guru *erilaku relevan= a. $embi9arakan hal yang tidak berhubungan dengan materi b. +eluar masuk kelas yang tidak

&

),0

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa avtivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran mengalami peningkatan pada siklus ## dibandingkan siklus #. Sementara aktivitas siswa yang tidak relevan dengan pembelajaran seperti adanya siswa yang berbi9ara tentang hal-hal yang diluar dari materi pembelajaran dan siswa yang keluar masuk kelas, justru mengalami penurunan bahkan tidaklagi ditemukan adanya siswa

(1

yang melakukan kegiatan yang pembelajaran. %. Hasil &e'leksi Murid a. Hasil &e'leksi (ada Siklus I

dianggap tidak relevan dengan

Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi, adapun masalahmasalah yang dihadapi adalah sebagai berikut. a" Beberapa murid masih belum maksimal menerima peren9anaan pembelajaran kooperatif tipe N ! sehingga pada proses belajar mengajar berlangsung sikap murid masih kaku, bingung dan masih sulit beradaptasi dengan teman kelompoknya. b" Beberapa murid hanya berusaha menguasai tugasnya sendiri dan tidak memperhatikan kerja sama dengan teman kelompoknya. 9" +ondisi *roses Belajar $engajar (*B$" masih ribut, karena adanya beberapa murid yang mengganggu kelompok lain. d" *ada kegiatan persentase hasil diskusi kelompok, masih ada murid yang tidak per9aya diri tampil di depan kelas untuk mewakili kelompoknya masing-masing. e" Beberapa murid keluar masuk kelas tanpa i>in dari guru. Berdasarkan hal tersebut, peneliti merasa perlu meran9ang dan melakukan tindakan baru untuk men9ari jalan keluar dari masalah tersebut. !indakan baru yang telah diran9ang oleh peneliti selanjutnya akan diaplikasikan pada siklus ##, dan diharapkan dapat mengalami peningkatan baik, peningkatan dalam hal hasil belajar murid maupun

(2

peningkatan dalam hal aktivitas murid selama proses belajar mengajar berlangsung. b. Hasil &e'leksi (ada Siklus II Dari hasil pengamatan siklus ##, tampak bahwa dengan menggunakan metode cooperatif learning N ! siswa lebih mudah memahami materi. +esalahan-kesalahan pada siklus ' sudah mengalami perbaikan, sehingga menjadi lebih baik, dan hasil belajar siswa pada siklus ## telah men9apai peningkatan ketuntasan klasikal yaitu dari 4),21/ menjadi '--/. *ada siklus ##, guru telah menerapakan metode pembelajaran kooperatif N ! dengan baik, hal ini dapat dilihat dari aktifitas serta hasil belajar siswa selama pelaksanaan proses belajar mengajar yang berjalan dengan lan9ar. $aka, tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya menerapkan metode pembelajaran kooperatif N ! dapat meningkatkan proses belajar mengajar. Sehingga pada siklus ## ini, didapatkan perubahan keaktifan dan kemandirian murid. al tersebut terlihat pada kondisi murid yang pada

awal penerapan pembelajaran kooperatif tipe N ! untuk siklus ## ini tidak mengalami kesulitan lagi. +ebiasaan murid selama siklus # dalam kegiatan kelompok pada siklus ## mengalami peningkatan termasuk

(0

sikap penerimaan murid untuk mengikuti pembelajaran kooperatif tipe N !. $urid tidak mengalami kekakuan lagi selama proses belajar mengajar berlangsung. ,daptasi dan kerja sama antara anggota kelompok masing-masing pun lan9ar, dan mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya, sehingga penyelesaian ?+S setiap kelompok dan pemahaman murid terhadap materi pelajaran semakin meningkat. :saha murid untuk saling menghargai perbedaan dan usaha saling mengisi kekurangan kelompoknya adalah salah satu faktor yang memperlan9ar proses pembelajaran. B. Pe)bahasan asil penelitian yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar murid kelas % yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe N !. *ernyataan ini didukung oleh hasil analisis data se9ara deskriptif yang dapat dilihat pada tabel ) bahwa nilai ratarata pada siklus # diperoleh sebesar 1&,4 sedangkan nilai rata-rata hasil

belajar siswa pada siklus ## diperoleh sebesar 2(,4, sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata skor sebesar '' dari siklus # ke siklus ##. asil pengkategorian berdasarkan +riteria +etuntasan $inimal (++$" dari )& murid yang mengikuti tes siklus #, sebanyak '3 siswa yang termasuk kategori tidak tuntas dengan rentang skor - hingga 1) atau )4,&) /. $urid yang termasuk dalam kategori tuntas dengan rentang skor 14 hingga '-- sebanyak &( siswa atau 4),21/. Sedangkan pada siklus ## semua siswa yakni )& orang yang mengikuti tes termasuk dalam kategori tuntas sehingga

(3

dapat dikatakan penelitian ini berhasil dimana dari jumalh keseluruhan murid yang ada di kelas % berada dalam kategori tuntas (dikatakan tuntas apabila 14/ dari jumlah murid memperoleh nilai minimal 14. #ni sesuai yang dikatakan @iraatmadja (&--1", bahwa siklus dapat diakhiri apabila apa yang diren9anakan sudah berjalan sebagaimana diharapkan dan data yang ditampilkan dapat diamati, serta kondisi kelas dalam pembelajaran sudah stabil, sehingga peneliti tidak lagi melanjutkan ke siklus ###. Selain itu terjadi peningkatan hasil belajar dari Siklus # ke siklus ## ini terjadi karena murid sudah merasa terbiasa dengan model pembelajaran N !, serta kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh guru pada siklus # dari hasil refleksi siklus # sedapat mungkin diperbaiki di siklus ##. ,dapun tindakan yang dilakukan sebagai refeksi pada siklus # antara lain= $emberikan pengarahan dan pengenalan kembali tentang model pembelajaran tipe Numbered Heads Together (N !", guru menjelaskan materi pokok se9ara lebih rin9i dan memberikan motivasi yang lebih kepada murid, utamanya kepada para tutor agar dapat membimbing teman mereka yang mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal, mengubah posisi tempat duduk dan jarak bangku antara tiap kelompok agar kejadian-kejadian yang tidak diinginkan tidak terjadi. *ada siklus ## murid sudah mulai berkonsentrasi dengan materi pelajaran sehingga hal ini akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar murid. ,danya peningkatan hasil belajar pada siklus ## ini dipengaruhi oleh, ('" adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode cooperatif learning N !, (&" siswa-siswa

)-

sudah terbiasa dengan pembelajaran menggunakan metode cooperatif learning N !, ((" siswa-siswi sudah berani mengemukakan pendapat di depan teman-temannya dalam diskusi kelas, serta ()" diskusi berjalan lan9ar dan hampir semua siswa-siswi aktif. asil observasi aktivitas belajar murid selama proses pembelajaran kooperatif tipe N !, menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas murid mengalami peningkatan pada pelaksanaan tindakan siklus ##. ,dapun peningkatan yang dimaksud adalah meningkatnya semangat belajar murid dalam proses belajar mengajar. al ini ditandai dengan semakin banyaknya

murid yang memperhatikan dan menyimak pengarahan guru maupun murid yang mempersentasekan hasil diskusi kelompoknya. *eningkatan aktivitas belajar murid kategori menyimak pengarahan guru pada siklus # sebanyak 20,1/ dan pada siklus ## sebanyak '--2/. 8umlah murid yang mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan mengajukan tanggapan pun

mengalami peningkatan, yaitu kategori yang mengajukan pertanyaan pada siklus # sebesar &',)/ menjadi (-,3/ pada siklus ##, kategori yang menjawab pertanyaan pada siklus # sebanyak '',3 / menjadi (4,2/ pada siklus ## dan kategori yang mengajukan tanggapan pada siklus # sebanyak '',3/ menjadi &0,1/ pada siklus ##. ,ktivitas belajar murid kategori kerjasama setiap anggota kelompok dalam mengerjakan ?embar +erja $urid (?+S" mengalami peningkatan yaitu dari siklus # sebanyak &',)/ dan siklus ## sebanyak 13,'/, begitu pula keberanian dan tanggung jawab murid. !imbulnya kesadaran pada diri murid

)'

yang ditandai dengan berkurangnya perilaku yang tidak relevan dengan *roses Belajar $engajar murid seperti membi9arakan hal yang tidak berhubungan dengan materi pelajaran mengalami perubahan, yaitu pada siklus masih terdapat siswa yang nampak membi9arakan hal yang tidak berhubungan dengan pembelajaran sebanyak 4 orang dan & orang siswa nampak keluar masuk kelas, sedangkan pada siklus ## tidak lagi ditemukan siswa yang nampak ber9erita tentang hal diluar pembelajaran serta tidak ditemukan adanya siswa yang keluar masuk kelas. *eningkatan aktivitas murid dari siklus # ke siklus ## disebabkan pada pembelajaran kooperatif tipe N ! membentuk murid belajar keterampilan sosial untuk saling mengenal, saling memahami dan kerjasama dalam meningkatkan prestasi kelompok. 8uga usaha murid untuk mengungkapkan gagasannya ataupun informasi antar mereka. al ini sejalan dengan pendapat

+au9hak dan Aggen dalam +haeruddin (&--4", bahwa dalam pembelajaran kooperatif, murid bekerja sama dalam suatu kelompok, mereka saling membantu untuk mempelajari suatu materi akademik dan keterampilan antar pribadi anggota-anggota kelompok bertanggung jawab atas ketuntasan tugastugas kelompok dan untuk mempelajari materi itu sendiri. Selain itu, pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe N ! ini, dapat men9iptakan keberhasilan individu yang dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. +arena dalam metode ini setiap individu saling tergantung satu sama lain untuk men9apai suatu tujuan pembelajaran dengan 9ara berbagai pengetahuan antara anggota

)&

kelompoknya. $odel pembelajaran kooperatif dengan tipe N ! ini, memberi kesempatan bagi murid untuk saling membagikan ide-ide dan

mempertimbangkan jawaban-jawaban yang paling tepat, dan mendorong untuk meningkatkan semangat kerjasama setiap anggota kelompok (?ie, &--&" ,pabila dihubungkan antara hasil analisis data se9ara deskriptif dan data kualitatif, maka terlihat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe N ! dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa #ndonesia murid kelas % SD #npres !oddopuli # $akassar. Selain hasil belajar yang meningkat, juga aktivitas murid dalam proses belajar mengajar juga meningkat. #ni sesuai yang dikatakan Sardiman (&--'" bahwa Bbelajar berarti usaha mengubah tingkah laku. 8adi, belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. *erubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga berbentuk ke9akapan, keterampilan, sikap, minat, dan penyesuaian diri. Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan di atas, diperoleh bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe N ! dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa #ndonesia siswa kelas % SD #npres !oddopuli # $akassar.

Anda mungkin juga menyukai