Anda di halaman 1dari 12

BAB IX GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Arus Perpindahan (Displacement Current) Pada bagian ini, kita mempelajari suatu hal baru, yaitu tentang arus perpindahan (displacement current). Suatu tegangan V diberikan pada resistor dengan resistansi R yang dirangkai parallel dengan kapasitor, dengan kapasitansi C. Kita telah menpelajari adanya arus melalui resistor yang diberikan oleh persamaan i1 V/R, sedangkan arus yang melalui kapasitor diberikan persamaan :
dq dt dV dt

Dimana muatan sesaat q dalam kapasitor dinyatakan dengan q = CV. Dalam hal ini, arus hanya melalui kapasitor bila tegangannya berubah terhadap waktu. Arus yang melalui resistor adalah suatu arus konduksi, sedangkan arus yang melalui kapasitor disebut dengan arus perpindahan. Konsep rangkaian ini dapat diperluas menjadi tiga dimensi dengan menganggap bahwa tiap elemen resistor dan kapasitor menggunakan suatu volume, dimana dalam hal ini rembesan medan (fringing) diabaikan. Dalam tiap elemen medan listrik E sama dengan tegangan V antar elemen dibagi dengan panjang d. sehingga diperoleh persamaan E = V/d. dari (2-3-13) telah kita pelajari bahwa kerapatan arus J1 dalam resistor sama dengan hasil kali medan listrik E dan konduktansi dari medium di dalam elemen resistor, yang juga sama dengan arus i1 diabagi dengan luasan penampang A. hal ini dapat dituliskan dalam persamaan berikut :
J1 V i1 A

Seperti kita ketahui kapasitansi dari suatu kapasitor pelat sejajar adalah C = A/d, dimana A adalah luasan pelat dan d adalah jarak anatara kedua pelat. Substusikan pula harga V = Ed, kedalam persamaan (1) sehingga menghasilkan persamaan berikut :
Ad dE dE A d dt dt

i2

Persamaan diatas, bila dibagi dengan luasan A akan menunjukkan hubungan kerapatan arus J2 di dalam kapasitor sama dengan permitivitas medium nonkonduktor yang diisikan sebagai elemen kapasitor dikalikan dengan perubahan medan listrik terhadap waktu. Hubungan ini dapat dituliskan dalam persamaan berikut :
i1 A J2 A dE t

mengingat bahwa D = E, maka persamaan (4) diatas disederhanakan menjadi berikut :

J2

dD dt

Dalam hal ini J1 adalah kerapatan arus kondisi Jc, sedangkan J2 adalah sebuah kerapatan arus perpindahan Jd. Sementara itu, kerapatan arus J, kerapatan perpindahan D, dan intensitas m,edan listrik E merupakan vektor ruang, yang mempunyai arah yang sama dalammedia isotropik, sehingga persamaan diatas ditunjukkan dalam bentuk yang lebih umum dalam persamaan berikut :
Jc V E

dan
Jd dE dt dD dt

Sebagai langkah akhir dari kedua elemen yang dihubungkan secara paralel, salah satu diantaranya berlaku sebagai resistor murni sedangkan yang lain berlaku sebagai kapasitor murni, dimana keseluruhannya merupakan kesatuan yang mempunyai kapasitansi dan resistansi. Jadi seperti halnya sebuah kapasitor yang diisi dengan suatu bahan dielektrik konduktor, sehingga kapasitor itu mempunyai kedua unsur yaitu arus konduksi dan arus perpindahan. Kerapatan arus total merupakan jumlah arus konduksi dan arus perpindahan jd yang dapat dituliskan dalam persamaan berikut :
dD dt

J2

Konsep ini mulai dikenalkan oleh James Clerk untuk menghitung medan magnet dalam ruang hampa, yang mempunyai arus konduksi nol.

Teorema Curl dan Stoke Definisi crul Curl adalah seperti titik-titik yang saling berhubungan dan dapat dipandang sebagai perluasan hukum ampere dalam penggunaannya pada sebuah titik.
I

H .dl

Integral garis H menggelilingi lintasan tertutup atau loop tertentu I merupakan arus

didalam loop. Penambahan luas 'S dalam sebuah medium konduktor dengan arus I mengalir melalui luasan dan dalam arah normal terhadap luasan. Integrasi H disekelilinh luasan 'S, kemudian dibagi dangan luasan 'S dalam lintasan tertutup :

H .dl
'S

'I 'S

Jika dengan mengambil limit dari persamaan ini dengan luasan mendekati nol maka didapat persamaan sebagai berikut :

'S o0

lim

H dl
'S J

curlH

'I 'S o0 'S lim

and

Ingat bahwa curl H adalah sebuah vektor normal terhadap luasan dan dalam arah J. Bila 'S tidak normal terhadap J (sebagaimana anggapan diatas) kita hanya mendapatkan komponen Curl H (dan J) normal 'S.

Jika dihitung dalam koordinat suku-suku dengan mengambil integral H mengelilingi

keliling luasan 'y 'z dalam empat tahap pembahasan untuk sebuah pandekatan pertama terlihat dalam persamaan :

Hz 

wH z wHy 'y dan Hy  'z wy wz

Sesuai dalam hukum ampere kita dapatkan :

H .dl
:

H y ' Y  H z 'z 

wH z wHy 'y 'z  H r 'y  'z 'y  H z 'z wy wz

J z 'y 'z

'I

Bila dibagi ruasan y dan z kita peroleh komponen curl H dalam arah x sebagai berikut

curlz H

'y'x o0

lim

H dl
'y'x

w H z wH y  wy wz

Jz

Bila arus tersebut komponen mengalir dalam arah y dan z maka persamaannya menjadi
w H z wH y wH x wH z   x  y wz wx wz wy xJ x  yJ y  zJ z J wH y wH x  z wx  wy

curlH

Persamaan ini disebut dengan satu persamaan dalam benruk deferensial, jika dituliskan dalam notasi vektor seperti operator del perkalian silang (V) dan H, yaitu :

V u H
Yang menghasilkan :

w w w y z wx wy wz

xH x  yH y  zH z

V uH

wH z wH y  x wz wy xJ x  yJ y  zJ z J

wH x wH z   y wx wz
V uH

wH y wH x   z wy wx

Atau

Jika ditulis dalam bentuk determinan :

Q uH

x w wx Hx

w wy Hy

z w wz Hz

Teorema stoke Persamaan hukum faraday telah dinyatakan dalam bentuk integral. Persamaan ini dapat diubah dari bentuk integral menjadi bentuk differensial dengan cara teorema stoke dan digunakan pada persamaan Maxwell.

Secara umum teorema Stoke menentukan bahwa integral suatu fungsi vektor menggelilingi sebuah contour tertutup yaitu sama dengan integral komponen normal Curl, dimana fungsi vektor terhadap permukaan manapun yang mempunyai contour sebagai tepi perbatasan. Jika medan listrik E mempunyai komponen Ex dan Ey yang dibutuhkan untuk menggerakkan muatan mengelilingi perimeter per segi diberikan oleh integral garis E mengelilingi perimeter tersebut ditulis dalam persamaan :
e

Bila dibagi dengan luasan 'S dan dengan s mendekati 0 menjadi persamaan sebagai berikut :

E.dl

'S o0

lim

E.dl
'S

V uE

Integral dari komponen normal curl terhadap luasan harus sama dengan integral garis E mengelilingi luasan-luasan kesil yaitu :

E.dl

x (V u E ).ds

Dimensi persamaan adalah dari bentuk :

Gaya u jarak Mua tan

ker ja / mua tan u luasan luasan

Karena gaya x jarak = kerja, dari persamaan diatas jika diintegralkan maka didapat :

E.dl

(V u E ).ds

Hubungan yang ditunjukkan oleh persamaan tersebut diatas dengan teori stoke, sebagai mana digunakan pada medan listrik.teorema stoke menentukan bahwa integral suatu fungsi vektor mengelilingi sebuah contour c tertutup adalah sama dengan integral normal curl.

DIVERGENSI Divergensi Kerapatan Fluks komponen normal kerapatn muatan Dn terhadap permukaan volume 'v. Jadi : Dalam hukum gauss muatan yang dilingkupi adalah sama juga dengan integral

Dan

Dn ds

'Q

U'Q
U

Jika kita akan mengambil limit dari persamaan diatas dengan menganggap 'v sama dengan dengan divergensi D yang dituliskan dalam div sehingga :

'Q

Dn ds

'v o0

lim

'v
s

Dn

divD

U Cm 3

Kerapatan muatan total D yang dihubungkan dengan konponen-komponennya, dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
D xDx  yDy  zDz

Jika

'x sangat kecil, maka diperoleh komponen normal D sebagai berikut (pada

permukaan depan) :

Dx 

wDx 'z wx

Fluks D yang kelusr dari permukaan belakang adalah :  Dx 'y'z Dengan demikian, fluks Dengan yang keluar dari keseluruhan volume

sebagaimana ditunjukkan dalam persamaan sebagai berikut :


'\ wD wDx wD 'x 'y'z   Dy  Dy  y 'y 'x'z   Dz  Dz  z 'z 'x'y  Dx  Dz  wx wy wz

Yang dapat disederhanakan menjadi :


'\ wDx wDy wDz   'x ' y 'z wx w w y z

Dari hukum gaus kita mengetahui muatan tertutup sama dengan integral kerapatan muatan terahadap volume, oleh karena itu :
'\

Dn ds

Jika di bagi dengan 'v dan mengambil limit sebagai 'v mendekati nol. kita mencapai divergensi D. Jadi :

wDx wDy wDz   'Q wx wy wz

U dv
v

'v o0

lim

Dn ds

wDx wDy wDz   wx wy wz

Jika ditulis dalam koordinat siku-siku maka divergensi Dengan dapat juga ditulis sebagai saklar, atau perkalian titik operator yaitu :
divD  V D

Maka dapat dilihat persamaan :


V D

w w w x  y  z xDx  yDy  zDz wy wz wx

wDx wDy wDz   wx wy wz

Perkalian titik dari operator dengan fungsi vektor maka besarnya dipandang sebagai operato divergensi.

Teorema Divergensi Dari hukum gauss kita dapatkan :

D ds

U dv

Dimana dengan diintegralkan terhadap s dan diintegralkan melalui volume v tertutup pada permukaan s. Maka diperoleh persamaan

D ds

V Ddv
v

Hubungan yang ditunjukkan persamaan diatas ialah theorema divergensi sebagaimana digunakan pada kerapatan muatan Dengan, hubungan ini untuk semua fungsi vektor. Perbandingan Divergensi Curl Perbandingan menunjukkan medan dalam arah y dimanapun tempatnya ini tidak mempunyai variasi dalam arah x atau z.Oleh karena itu medan ini mempunyai divergensi tetapi tidak mempunyai curl dari hubungan ini dapat kita simpulkan sebagai berikut : 1. Divergensi curl dari fungsi vektor adalah nol.
vB 0

2. Curl gradien fungsi saklar adalah nol. 3. From V.D = divergensi dari D mengahsilkan sumber (U) dari medan listrik. 4. Dari v x H = j curl dari H menghasilkan sumber (j) dari magnet medan.
vu B 0 (E : medan listrik statis karena muatan).

Persamaan Maxwell 1. Bentuk umum Persamaan Maxwell mengandung empat persamaan: satu diuraikan dari hukum ampere, satu diuraikan dalam Hukum Faraday dan dua buah lainnya dalam hukum gauss. Hukum Ampere yang berhubungan dengan integral garis H yang mengelilingi suatu lintasan tertutp, arus diberikan dalam persamaan :

H .dl

Jika arus diganti dengan integral permukaan kerapatan arus J maka dapat ditulis dalam hubungan sebagai berikut :

E.dl J .ds
z

Dengan menambahkan suatu kerapatan suatu arus perpindahan pada kerapatn arus produksi maka didapat persamaan :

J E.dl
z

wD .ds dt

Hubungan ini disebut dengan persamaan maxwell yang diuraikan dalam Hukum Ampere dengan menggunakan theorema stoke maka didapat adanya hubungan titik sebagai berikut :
Q uH J wD w

Persamaan ini juga persamaan Maxweel. Dalam Hukum Faraday menghubungkan emf terinduksi e dalam sebuah rangkaian diberikan dalam persamaan berikut :
e  d' dt

Ditulis dalam persamaan lebih umum integral permukaan B terhadap luasan perbatasan dengan rangkaian sebagai berikut :

d' B.ds dt x

Utuk rangkaian stasioner bahwa kita mempunyai bentuk umum yang lebih umum sebagai berikut :

E.dl
vu E

wB .ds wt

Ini merupakanpersamaan maxwell dari Hukum Faraday dalam bentuk integral. Dengan theorema stoke hubungan titik persesuaian dapat diperoleh persamaan :

wB wt

Ini merupakan Persamaan Maxwell dalam bentuk defensial.

Parsamaan Maxwell Untuk Variasi Medan Magnet Bentuk deferensial Persamaan Maxwell didapat dari Hukum Ampere adalah :
vu H V E wE wt

Karena medan listrik bervariasi secara harmonik terhadap waktu ( E = E o sin t) sehingga: J Dan
wD wt
H

V E V E0 sin Zt
jZ B
wE wt

jZP H
jZH E

Jika ditulis dengan notasi fasor maka :

Maka

vu H

V  ja x E

Karena arus yang melalui resistor mendahului arus yang melalai resistor sebesar 90o maka diperoleh :
w% wt jZ% jZP H

Denganm demikian :

vu E

 jZP H

Persamaan Gelombang Datar Dalam Ruang Bebas (Free Spach) Untuk medium bukan konduktor, persamaan maxwell dari hukum ampere dapat duisederhanakan menjadi :
vu H wD wt

Atau dalam koordinat suku-suku :

wH z wH y w H x wH z   x  y wz wx wz wy ( xDx  yDy  zDz )


vu E  wB wt

wH y wH x  z wx  wy

Persamaan maxwell dari hukum Faraday adalah :

Atau dalam koordinat siku-siku :

wH z wH y w H x wH z   x  y wz wx wz wy ( xBx  yBy  zBz )

wH y wH x  z wx  wy

Penyelesaikan persamaan gelombang akan nyata disini dan dengan mengikuti penyelesaian :

Ey

E0 sin t  mx
x x E1 sin Z t   E2 sin Z t  v v

Selanjutnya suatu penyelesaian umum adalah :


Ey

Pernyataan ini menunjukkan adannya gerak perpindahan. Jika melihat bahwa t - Ex adalah sebuah konstanta sehingga didapat persamaan :
Zt  E x kons tan ta

E1 sin Z t  E x  E2 sin Z t  E x

Maka deferensial dari persamaan tersebut adalah


ZE dx dt 0

Atau

dx dt

Z E

Aliran Daya Dan Vektor Poynting Kerapatan energi total yang disebabkan medan listrik dan medan magnet dinyatakan dalam persamaan :
u ue  u m 1 1 E 2  P H 2 J / m3 2 2

Pada perambatan gelombang yang tidak terbatas dari medium tak merugi didapat persamaan
1 1 E2  PH 2 2 2

Atau
E H

P 2 P0 E 0

120S:

Jadi kerapatan energi listrik dan magnet dalam sebuah gelombang datar adalah sama dan kerapatan energi total adalah jumlah dari energi listrik dan magnet. Yaitu :
2um E 2
u uV

2ue

P H 2 J / m3

Untuk gelombang bergerak maka dapat persamaan :


P

Sehingga kita dapat mendefinisikan vektor kerapatan aliran daya sebagai P = E x H w/m2 Dalam perkalian silang mendefinisikan vektor poynting, medan dianggap bentuk real.jika E dan H dinyatakan dalam bentuk kompleks dan mempunyai vaktor ejt kemudian waktu rata-rata P dinyatakan :
Pa 1 Re E u H * 2

Dimana daya merupakan bagian real P = Re VI..

Anda mungkin juga menyukai