Anda di halaman 1dari 33

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Definisi Hiperplasia adalah penambahan ukuran suatu jaringan yang disebabkan oleh penambahan jumlah sel pembentuknya. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau disebut tumor prostat jinak adalah pertumbuhan berlebihan dari sel-sel prostat yang tidak ganas. Pembesaran prostat jinak berupa hiperplasia kelenjar atau hiperplasia fibromuskular akibat sel-sel prostat memperbanyak diri melebihi kondisi normal, biasanya dialami laki-laki berusia di atas 5 tahun. !rang sering menyebutnya dengan hipertropi prostat namun secara histologi yang dominan adalah hiperplasia.

1.2 Anatomi "elenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli dan membungkus uretra posterior. Bila mengalami pembesaran organ ini menekan uretra pars prostatika dan menyebabkan terhambatnya aliran urin keluar dari buli-buli. Prostat merupakan kelenjar aksesori terbesar pada pria, bentuk kelenjar prostat sebesar buah kenari, dengan berat normal pada orang de#asa $% gram, tebalnya $ % cm dan panjangnya $ & cm dengan lebarnya $ ' cm, dan berat % gram. Prostat mengelilingi uretra pars prostatika dan ditembus di bagian posterior oleh dua buah duktus ejakulatorius.

(ambar ). *natomi prostat

(ambar ).*natomi prostat *liran darah prostat merupakan percabangan dari arteri pudenda interna, arteri +esikalis inferior dan arteri rektalis media. Pembuluh ini bercabang-cabang dalam kapsula dan stroma, dan berakhir sebagai jala-jala kapiler yang berkembang baik dalam lamina propria. Pembuluh +ena mengikuti jalannya arteri dan bermuara ke pleksus sekeliling kelenjar. Pleksus +ena mencurahkan isinya ke +ena iliaca interna. Pembuluh limfe mulai sebagai kapiler dalam stroma dan mengikuti pembuluh darah dam mengikuti pembuluh darah. ,imfe terutama dicurahkan ke nodus iliaka interna dan nodus sakralis. Persarafan prostat berasal dari pleksus hipogastrikus inferior dan membentuk pleksus prostatikus. Prostat mendapat persarafan terutama dari serabut saraf tidak bermielin. Beberapa serat ini berasal dari sel ganglion otonom yang terletak di kapsula dan di stroma. -erabut motoris, mungkin terutama simpatis, tampak mempersarafi sel-sel otot polos di stroma dan kapsula sama seperti dinding pembuluh darah. -ecara histologi prostat terdiri atas & -5 kelenjar tubulo al+eolar yang mencurahkan sekretnya ke dalam )5-%5 saluran keluar yang terpisah. -aluran ini bermuara ke uretra pada kedua sisi kolikulus seminalis. "elenjar ini terbenam dalam stroma yang terutama terdiri dari otot polos yang dipisahkan oleh jaringan

ikat kolagen dan serat elastis. !tot membentuk masa padat dan dibungkus oleh kapsula yang tipis dan kuat serta melekat erat pada stroma. *l+eoli dan tubuli kelenjar sangat tidak teratur dan sangat beragam bentuk ukurannya, al+eoli dan tubuli bercabang berkali-kali dan keduanya mempunyai lumen yang lebar, lamina basal kurang jelas dan epitel sangat berlipat-lipat. .enis epitelnya berlapis atau bertingkat dan ber+ariasi dari silindris sampai kubus rendah tergantung pada status endokrin dan kegiatan kelenjar. -itoplasma mengandung sekret yang berbutir-butir halus, lisosom dan butir lipid. /ukleus biasanya satu, bulat dan biasanya terletak basal. /ukleoli biasanya terlihat ditengah, bulat dan kecil. "elenjar prostat terbagi atas 5 lobus yaitu lobus medius, lobus lateralis (% lobus), lobus anterior, dan lobus posterior. 0enurut konsep terbaru kelenjar prostat merupakan suatu organ campuran terdiri atas berbagai unsur glandular dan non glandular. 1elah ditemukan lima daerah2 3ona tertentu yang berbeda secara histologi maupun biologi, yaitu4 ). 5ona *nterior atau 6entral -esuai dengan lobus anterior, tidak punya kelenjar, terdiri atas stroma fibromuskular. 5ona ini meliputi sepertiga kelenjar prostat. %. 5ona Perifer -esuai dengan lobus lateral dan posterior, meliputi 7 8 massa kelenjar prostat. 5ona ini rentan terhadap inflamasi dan merupakan tempat asal karsinoma terbanyak. &. 5ona -entralis. ,okasi terletak antara kedua duktus ejakulatorius, sesuai dengan lobus tengah meliputi %58 massa glandular prostat. 5ona ini resisten terhadap inflamasi. '. 5ona 1ransisional. 5ona ini bersama-sama dengan kelenjar periuretra disebut juga sebagai kelenjar preprostatik. 0erupakan bagian terkecil dari prostat, yaitu kurang lebih 58 tetapi dapat melebar bersama jaringan stroma fibromuskular anterior menjadi benign prostatic hyperpiasia (BPH). 5. "elenjar-"elenjar Periuretra

Bagian ini terdiri dan duktus-duktus kecil dan susunan sel-sel asinar abortif tersebar sepanjang segmen uretra proksimal.

(ambar %. Prostat normal dan Hiperplasia prostat

1.3 Etiologi dan Patogenesis Hingga saat ini penyebab pasti terjadinya Hiperplasi Prostat masih belum diketahui, namun ada beberapa pendapat dan fakta yang menunjukan, ini berasal dari proses yang rumit dari androgen dan estrogen. 9ehidrotestosteron yang berasal dan testosteron dengan bantuan en3im 5- reduktase diperkirakan sebagai mediator utama pertumbuhan prostat. 9alam sitoplasma sel prostat ditemukan reseptor untuk dehidrotestosteron (9H1). :eseptor ini jumlahnya akan meningkat dengan bantuan estrogen. 9H1 yang dibentuk kemudian akan berikatan dengan reseptor membentuk 9H1-:eseptor komplek. "emudian masuk ke inti sel dan mempengaruhi :/* untuk menyebabkan sintesis protein sehingga terjadi protiferasi sel. *danya anggapan bah#a sebagai dasar adanya gangguan keseimbangan hormon androgen dan estrogen, dengan bertambahnya umur diketahui bah#a jumlah androgen berkurang sehingga terjadi peninggian estrogen secara retatif. 9iketahui estrogen mempengaruhi prostat bagian dalam (bagian

tengah, lobus lateralis dan lobus medius) hingga pada hiperestrinism, bagian inilah yang mengalami hiperplasia. Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra pars prostatika dan akan menghambat aliran urine. "eadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan intra+esikal. ;ntuk dapat mengeluarkan urin, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna mela#an tahanan itu. "ontraksi yang terus-menerus ini menyebabkan perubahan anatomik dari buli-buli berupa hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula, dan di+ertikel buli-buli. <ase penebalan otot detrusor ini disebut fase kompensasi. Perubahan struktur pada buli-buli dirasakan oleh pasien sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah ba#ah atau lo#er urinary tract symptom (,;1-) yang dahulu dikenal dengan gejala-gejala prostatismus.

(ambar &. Patogenesis Benign Prostatic Hyperplasia 9engan semakin meningkatnya resistensi uretra, otot detrusor masuk ke dalam fase dekompensasi dan akhirnya tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urin. 1ekanan intra+esikal yang semakin tinggi akan diteruskan ke seluruh bagian buli-buli tidak terkecuali pada kedua muara ureter.

1ekanan pada kedua muara ureter ini dapat menimbulkan aliran balik urin dari buli-buli ke ureter atau terjadi refluks +esico-ureter. "eadaan ini jika berlangsung terus akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis, bahkan akhirnya dapat jatuh ke dalam gagal ginjal.

(ambar ' 4 komplikasi hipertropi prostat 1.4 Ge ala Klinis Hiperplasia prostat hampir mengenai semua orang tua tetapi tidak semuanya disertai dengan gejala-gejala klinik. (ejala klinis yang menonjol dan hiperplasia prostat adalah sumbatan saluran kencing bagian ba#ah. 1erjadinya gejala tersebut dapat disebabkan oleh dua komponen, pertama adanya penekanan yang bersifat menetap pada uretra (komponen statik) dimana terjadi peningkatan +olume prostat yang pada akhirnya akan menekan uretra pars prostatika dan mengakibatkan terjadinya hambatan aliran kencing. "edua disebabkan oleh peningkatan tonus kelenjar prostat yang diatur oleh sistem saraf otonom (komponen dinamik) yang akhimya dapat meninggikan tekanan dan resistensi uretra, hal tersebut selanjutnya menyebabkan terjadinya sumbatan aliran kencing. a) (ejala pada saluran kemih bagian ba#ah (,;1-) "eluhan pada ,;1- terdiri atas gejala obstruksi dan gejala iritatif. ;ntuk menilai tingkat keparahan dari keluhan pada ,;1- digunakan sistem skoring

yang dianjurkan oleh =H! yaitu -kor >nternasional (ejala Prostat atau I-PSS (International Prostatic Symptom Score).

1abel ). -kor >nternasional (ejala Prostat (>PP-) 1imbulnya gejala ,;1- merupakan manifestasi kompensasi otot buli-buli untuk mengeluarkan urine. (ejala hiperplasia prostat biasanya memperlihatkan dua tipe yang saling berhubungan, obstruksi dan iritasi. (ejala obstruksi terjadi karena otot detrusor gagal berkontraksi dengan cukup kuat atau gagal berkontraksi cukup lama sehingga kontraksi terputus-putus. 1anda obstruksi4 ). 0enunggu pada permulaan miksi %. Pancaran miksi terputus-putus (intermitten)
7

&. :asa tidak puas sehabis miksi '. ;rin menetes pada akhir miksi (terminal dribling) 5. Pancaran urin jadi lemah (ejala iritasi biasanya lebih memberatkan pasien dibandingkan obstruksi. (ejala iritasi timbul karena pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna pada akhir miksi atau pembesaran prostat menyebabkan rangsangan pada kandung kemih, sehingga kandung kemih sering berkontraksi meskipun belum penuh. Bila terjadi dekompensasi akan terjadi retensi urin sehingga urin masih berada dalam kandung kemih pada akhir miksi. :etensi urin kronik menyebabkan refluk +esikoureter, hidroureter, hidronefrosis dan gagal ginjal. Proses kerusakan ginjal dipercepat bila terjadi infeksi. 1anda iritasi4 ). :asa tidak dapat menahan kencing (urgensi) %. 1erbangun untuk kencing pada saat tidur malam hari (nocturia) &. Bertambahnya frekuensi miksi '. /yeri pada #aktu miksi (disuria). b) (ejala pada saluran kemih bagian atas "eluhan akibat penyulit hiperplasia prostat ini antara lain4 /yeri pinggang Benjolan dipinggang (merupakan tanda dari hidronefrosis) 9emam (merupakan tanda dari infeksi atau urosepsis)

c) (ejala diluar saluran kemih 1idak jarang pasien berobat ke dokter karena keluhan lain seperti hernia inguinalis atau hemoroid. 1imbulnya kedua penyakit ini karena sering mengejan pada saat miksi, sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan intraabdominal.

1.! Diagnosis 1he 1hird >nternational ?onsultation on BPH menganjurkan untuk menganamnesa keluhan miksi terhadap setiap pria berumur 5 tahun atau lebih jika ditemukan prostatismus lakukan pemeriksaan dasar standar kemudian jika perlu dilengkapi dengan pemeriksaan tambahan. Pemeriksaan standar meliputi 4 Hitung skor gejala, dengan skor >P-- (>nternational Prostate -ymptom -core) :i#ayat penyakit lain atau pemakaian obat yang memungkinkan gangguan miksi. Pemeriksaan fisik khususnya colok dubur.

?ara menilai pembesaran prostat4 a) Pemeriksaan bimanual 9engan melakukan rectal-toucher dan penekanan pada suprapubika, jika teraba pembesaran prostat maka dapat diperkirakan besar prostat @& gram.

(ambar 5. :ectal toucher b) :ectal grading -tage 4 prostat teraba A ) cm, berat A ) gram

-tage ) 4 prostat teraba )-% cm, berat % -%5 gram -tage % 4 prostat teraba %-& cm, berat %5-B -tage & 4 prostat teraba &-' cm, berat B -) -tage ' 4 prostat teraba @ ' cm, berat @ ) gram gram gram

c) ?linical grading Pada pagi hari atau setelah minum yang banyak, pasien disuruh B*" sampai tuntas. "emudian dengan kateter diukur sisa urine dalam buli-buli. /ormal 4 sisa urine tidak ada (rade ) 4 sisa urine C5 cc

(rade % 4 sisa urine 5 -)5 cc (rade & 4 sisa urine @ )5 cc

(rade ' 4 retensio urine total

I." Peme#i$saan Pen%n ang a) ,aboratorium -edimen urine, untuk mencari kemungkinan adanya proses infeksi atau inflamasi pada saluran kemih. Pemeriksaan kultur urine, berguna dalam mencari jenis kuman penyebab infeksi sekaligus menentukan sensitifitas kuman terhadap beberapa antimikroba yang diujikan.

10

<aal ginjal diperiksa untuk mencari kemungkinan adanya penyulit yang mengenai saluran kemih bagian atas, sedangkan gula darah dimaksudkan untuk mencari kemungkinan penyakit diabetes melitus yang dapat menimbulkan kelainan persarafan pada buli-buli (buli-buli neurogenik). .ika dicurigai adanya keganasan prostat perlu diperiksa kadar penanda tumor P-*. b) <oto Polos Perut (B!<) B!< berguna untuk mencari adanya batu opaDue disaluran kemih (batu2kalkulosa prostat) dan dapat menunjukan bayangan dari buli-buli yang penuh terisi urine akibat retensi urine. c) >6P Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk menunjukan kemungkinan adanya4 Hidroureter atau hidronefrosis 0emperkirakan besarnya kelenjar prostat yang ditunjukan oleh adanya indentasi prostat (pendesakan buli-buli oleh kelenjar prostat) atau ureter disebelah distal yang berbentuk seperti mata kail (hooked fish) 1rabekulasi, di+ertikel, atau sakulasi buli-buli

d) ;ltrasonografi (;-() Pada pemeriksaan ultrasonografi transrektal (1:;-), dapat digunakan untuk mengetahui4 Besar atau +olume kelenjar prostat *danya kemungkinan pembesaran kelenjar prostat maligna -ebagai guidance (petunjuk) untuk melakukan biopsi aspirasi prostat 0enentukan jumlah residual urine 0encari kelainan lain yang mungkin ada didalam buli-buli

11

Pada

ultrasonografi

transabdominal

mampu

untuk

mendeteksi

adanya

hidronefrosis ataupun kerusakan ginjal lain akibat obstruksi BPH yang lama. e) :esidual urine Pemeriksaan derajat obstruksi prostat dapat diperkirakan dengan cara

mengukur jumlah sisa urine setelah miksi. -isa urine ini dapat dihitung dengan cara melakukan kateterisasi setelah miksi atau ditentukan dengan bantuan pemeriksaan ultrasonografi setelah miksi. f) ;roflometri Pemeriksaan derajat obstruksi prostat dapat diperkirakan dengan cara

mengukur pancaran urine atau flo# rate, yang dapat dihitung cara membagi jumlah urine dengan lamanya miksi berlangsung (ml2detik). ;ntuk pemeriksaan yang lebih teliti lagi bisa digunakan pemeriksaan urodinamika.

I." Diagnosis Banding Prostatitis "eganasan Prostat -triktura uretra Batu ;retra Posterior I.& Penatala$sanaan 1idak semua pasien dengan hiperplasia prostat perlu menjalani tindakan medik. /amun diantara mereka akhirnya ada yang membutuhkan terapi medikamentosa atau tindakan medik yang lain karena keluhan yang semakin parah. 1ujuan terapi adalah4

12

0emperbaiki keluhan miksi 0eningkatkan kualitas hidup 0engurangi obstruksi infra+esika 0engembalikan fungsi ginjal 0engurangi +olume residu urine setelah miksi 0encegah progresifitas penyakit

>.7.) =atchfull #aiting Pilihan tanpa terapi ini ditujukan untuk pasien BPH dengan skor >P-diba#ah 7, yaitu keluhan ringan yang tidak menggangu akti+itas sehari-hari. Pasien tidak mendapatkan terapi apapun dan hanya diberi penjelasan mengenai sesutu hal yang mungkin dapat memperburuk keluhannya. -erta secara periodik pasien dianjurkan untuk kontrol. >.7.% 0edikamentosa 1ujuan terapi medikamentosa adalah 0engurangi resistensi otot polos prostat (adrenergik alfa bloker) 0engurangi +olume prostat (penghambat 5E-reduktase)

Penghambat reseptor adrenergik- Prostat dan dasar buli-buli manusia mengandung adrenoreseptor-E), dan prostat memperlihatkan respon mengecil terhadap agonis. "omponen yang berperan dalam mengecilnya prostat dan leher buli-buli secara primer diperantarai oleh reseptor E). Penghambatan terhadap alfa telah memperlihatkan hasil berupa perbaikan subjektif dan objektif terhadap gejala dan tanda (sign and symptom) yaitu memperbaiki miksi tanpa menimbulkan efek terhadap tekanan darah

13

maupun denyut jantung. !bat ini adalah pra3osin, tera3osin, aflu3osin dan doksa3osin. Penghambat 5-reduktase <inasteride adalah penghambat 5E-:eduktase yang menghambat

perubahan testosteron menjadi dihydrotestosteron. !bat ini mempengaruhi komponen epitel prostat, yang menghasilkan pengurangan ukuran kelenjar dan memperbaiki gejala. 9ianjurkan pemberian terapi ini selama B bulan, guna melihat efek maksimal terhadap ukuran prostat (reduksi % 8) dan perbaikan gejala-gejala.

erapi !ombinasi 1erapi kombinasi antara penghambat alfa dan penghambat 5E-:eduktase

memperlihatkan bah#a penurunan symptom score dan peningkatan aliran urin hanya ditemukan pada pasien yang mendapatkan hanya 1era3osin. Penelitian terapi kombinasi tambahan sedang berlangsung. "itoterapi Beberapa ekstrak tumbuh-tumbuhan tertentu dapat dipakai untuk memperbaiki gejala akibat obstruksi prostat, tetapi data-data farmakologi tentang kandungan 3at aktif yang mendukung mekanisme kerja obat fitoterapi sampai saat ini belum diketahui dengan pasti.

>.7.& Pembedahan Pembedahan direkomendasikan pada pasien-pasien BPH yang 4 1idak menunjukkan perbaikan setelah terapi medikamentosa 0engalami retensi urine

14

>nfeksi saluran kemih berulang Hematuria (agal ginjal 1imbulnya batu saluran kemih atau penyulit lain akibat obstruksi saluran kemih.

0acam pembedahan4 Pembedahan 1erbuka Prostatektomi terbuka dapat dilakukan melalui pendekatan suprapubik trans+esikal atau transperineal (<reyer), retropubik infra+esikal (0illin). 1indakan ini dianjurkan untuk prostat yang sangat besar (@) Pembedahan Fndourologi 1;:P, 1;>P, B/> :eseksi kelenjar prostat dilakukan transuretra dengan mempergunakan cairan non ionic sebagai irigan (pembilas), agar daerah yang direseksi tetap terang dan tidak tertutup oleh darah. Pada hiperplasia prostat yang tidak begitu besar, tanpa ada pembesaran lobus medius, dan usia penderita masih muda hanya diperlukan insisi kelenjar prostat ( #IP$ ransurethral incision o% the prostate ) atau insisi leher buli-buli (B&I$Bladder neck incision). -ebelum melakukan tindakan ini harus disingkirkan kemungkinan adanya karsinoma prostat. gram)

15

Selama '(e#asi Pendarahan -indroma 1;:P Perforasi

Pas)a Beda* Dini Pendarahan >nfeksi lokal2sistemik

Pas)a Beda* +an %t >nkontinensia 9isfungsi ereksi Fjakulasi retrograde -triktura uretra

1abel %. "omplikasi 1;: P

(ambar B. 1;: P (1ransurethral :esection Prostate) Flektro+aporisasi prostat 1ehnik ini sama dengan 1;:P, hanya saja tehnik ini memakai roller ball yang spesifik dengan mesin diatermi yang cukup kuat, sehingga mampu membuat +aporisasi kelenjar prostat. 1ehnik ini diindikasikan pada prostat yang tidak terlalu besar (A5 gram) dan membutuhkan #aktu operasi lebih lama. ,aser Prostatektomi

16

1ehnik

ini

menggunakan

'

jenis

energi

yaitu

/d4H*(,

Holmium4H*(, "1P4H*(, dan diode yang dapat dipancarkan melalui bare %ibre' right angle %ibre' atau intersitial %ibre. 1ehnik ini dianjurkan pada pasien yang memakai terapi antikoagulan dalam jangka #aktu lama atau tidak mungkin untuk dilakukan tindakan 1;:P.

(ambar 7. ,aser Prostatektomi

Ke%nt%ngan

Ke#%gian -edikit jaringan untuk pemeriksaan patologi. Pemasangan keteter postoperasi lebih lama. ,ebih iritatif.

"ehilangan darah minimal. -indroma #( jarang terjadi. 9apat mengobati pasien yang sedang menggunakan antikoagulan.

9apat dilakukan out patient Biaya besar. procedure. 1abel &4 "euntungan dan kerugian ,aser Prostatektomi

>.I.' 1indakan in+asif minimal 1ermoterapi 1ermoterapi kelenjar prostat adalah pemanasan dengan gelombang mikro pada frekuensi I)5-)%IB 0h3 yang dipancarkan melalui antena yang
17

diletakkan didalam uretra. 9engan pemanasan yang melebihi '' o ? menyebabkan destruksi jaringan pada 3ona transisional prostat karena nekrosis koagulasi. 0orbiditasnya relatif rendah, dapat dilakukan tanpa anestesi , dan dapat dijalani oleh pasien yang kondisinya kurang baik jika menjalani pembedahan.

(ambar J. 1ermoterapi

1;/* ( ransurethral needle ablation o% the prostate) 1ehnik ini memakai energi dari frekuensi radio yang menimbulkan panas sampai mencapai ) o ?, sehingga menyebabkan nekrosis jaringan prostat.

18

(ambar I. 1;/* ( ransurethral needle ablation o% the prostate)

-tent -tent dipasang intraluminal diantara leher buli-buli dan disebelah proksimal +erumontanum. *lat ini dapat dipasang secara temporer atau permanen. Pemasangan alat ini dilakukan bagi pasien yang tidak mungkin menjalani operasi karena resiko pembedahan yang cukup tinggi.

19

(ambar ) . -tent

H><; (High Intensity "ocused #ltrasound) Fnergi panas yang ditujukan untuk menimbulkan nekrosis pada prostat berasal dari gelombang ultrasonografi dari transduserpie3okeramik yang mempunyai frekuensi .5-) 0h3. Fnergi dipancarkan melalui alat yang diletakkan transrektal dan difokuskan ke kelenjar prostat. 1ehnik ini memerlukan anestesi umum.

(ambar )). H><; (High Intensity "ocused #ltrasound)

1., -ollo. %(

20

.ad#al kontrol tergantung pada terapi apa yang telah dijalaninya4 =atchfull #aiting 1erapi 5E-reduktase tahun Pembedahan G minggu ke-B, bulan ke-& G bulan ke-B, setiap tahun G minggu ke-B, minggu ke-)%, bulan ke-B, setiap

1erapi in+asif minimal G minggu ke-B, bulan ke-&, bulan ke-B, setiap tahun

21

BAB II +AP'/AN KASUS Identitas Pende#ita /ama ;mur .enis kelamin *lamat *gama -uku -tatus 1anggal 0:1anggal ":/o. :ekam medis 4 1n. 4 5& tahun 4 ,aki-laki 4 "arang 9uren :1 K Balung 4 >slam 4 .a#a 4 0enikah 4 % .uli % 4 7 .uli % 4 %5'I'7 I I

02 J%li 2001 Anamnesa "eluhan utama 4 -ulit B*" :i#ayat Penyakit -ekarang 4

22

-ejak $ & tahun yang lalu, pasien mengeluh sulit B*", kadang hanya netes, kadang macet dan kadang tidak bisa keluar sama sekali. "eluhan seperti ini selalu hilang timbul, dalam satu tahun dapat timbul % kali. $ B bulan yang lalu pL mengeluh sering B*" terutama pada malam hari, tiap malam B*" %-&L dan sulit untuk ditahan, namun susah untuk dikeluarkan. PL harus mengejan jika akan B*", pancaran urine lemah namun terputus-putus dan tidak bercabang, #arna urine kuning jernih tidak ada darah, terasa panas pada penis pasien, B*" berlangsung lama $ & menit dan rasa tidak tuntas setelah B*". "emudian pasien di pasang kateter selama satu bulan. -ejak & bulan sebelum 0:- semua gL diatas menetap namun disertai gL tambahan nyeri pada perut tengah ba#ah dan nyeri saat B*", serta B*" sangat susah (hanya menetes). 1idak ada keluhan mual-muntah, demam, nyeri pada pinggang dan hilang timbul(-). -ehingga harus dipasang kateter berulang untuk bisa B*". $) minggu yang lalu keluhan di atas muncul lagi dan pL ke :-9 dr. -oebandi-.ember. :i#ayat Penyakit 9ahulu 4 H1 (-), 90 (-), *lergi (-),1rauma (-), !perasi (-) :i#ayat Penyakit "eluarga 4 9isangkal cancer(-) gejala serupa (-) :i#ayat Pekerjaan 4 Pasien bekerja sebagai seorang petani :i#ayat Pengobatan 4
23

0inum obat dari mantri M pL tidak tahu nama obatnya Pasang cateter ($7hariMlepas $&bulanMpasang lagiMlepas G &kali)

Peme#i$saan Klinis "eadaan umum "esadaran 6ital sign 4 sedang 4 baik 41G )) 27 mmHg
L

:: G % t G &B) ?

2menit

/G B -tatus generalis 4

2menit

"epala ,eher G anemis (-), ikterik (-), 9ypsnoe (-), pendarahan

?!:

G > 4 >ctus cordis tidak tampk P 4 >ctus tidak teraba P 4 redup >?- >6 P-, deLtra C >?- 6 0?, sinistra * 4 -)-% tunggal

P;,0!

G > 4 -imetris dan retraksi (-) P 4 fremitus raba (N) P 4 sonor (N) * 4 6esikuler, :h -2-, =h -2-

*bdomen

G > 4 flat (cembung :.-uprapubica) * 4 B; (N) /

24

P 4 soepel, :en (dB/), massa (-) P 4 tymphani, nyeri ketok sudut kosto-+ertebra (-) (enetalia Fksterna G dB/ (do#er kateter N) N N N N !edem P P P P

Fkstremitas G *H

-tatus lokalis 4 :. -uprapubica 4 > G cembung ($) P 2 nyeri tekan (N), ballotement ($), massa(-) P G nyeri (N), redup (5jari2Jcm diatas symphisis) :ectal toucher 4 O 1-* (N) O 0ukosa halus O Prostat4 tepi atas tidak teraba, sulkus tidak teraba, konsistensi, padat kenyal, nodul (-), simetris O 9arah (-), lendir (-), feses (N)

Assasment BPH grade >>>

Planning Pasang 9o#er ?ateter

25

>nfus :, 4 95 G % 4 ) Pro-1;: P

+a3o#ato#i%m 4Tanggal 30 J%ni 20015

6ematologi Hb ,eukosit Hematokrit 1rombosit PP1 2 ?ontrol )5,' gr2dl ) ,'L L) I2, 'B 8 %'7L) I2, )',B detik &),I detik =arna pH %% ;2, %& ;2, ',' gr2d, G%la Da#a* Puasa % jam PP Ele$t#olit /atrium )&J,& mmol2, I& mg2d, )5 mg2d, B. Protein :eduksi ;robilin Bilirubin Fritrosit ,eukosit

-aal Gin al "reatinin -erum B;/ ;rea *sam urat U#ine kuning jernih B,5 ), ) normal normal normal %-52,pp ) -%52,pp -%2,pp ),% mg2d, )5 mg2d, &% mg2d, &,& mg2dl

*P11 2 ?ontrol -aal 6ati -(!1 -(P1 *lbumin

Fpitel -Duamosa

26

"alium ?hlorida ?alsium

',B7 )

mmol2,

Fpitel :enal "ristal -ilinder

-%2,pp negatif (-) negatif ( - )

,' mmol2, mmol2,

%,5B

Bakteri 2trichomonas positif (N)

Peme#i$saan Pen%n ang ( % .uli % B!<

I)

27

Peme#i$saan tgl 2 J%li 2001 S 2 sulit kencing ' 2 "eadaan umum 4 sedang 6ital sign 4 1 G )) 27 mmHg / G B% L2menit -tatus generalis 4 dB/ -tatus lokalis ;P 4 ' 4 tetap "esadaran :: G %
L

4 ?0

2menit

t G &B5 ?

cc2)7 jam (kemerahan)

A G BPH grade >>> post 1;:P-H P 2 >nfus :, 4 95 G % 4 ) >nj. ?efotaLim >nj. *ntrain &L) gram &L) amp

>nj. 1ransamin &L) amp Bed rest %' jam post-1;:P

Peme#i$saan tgl 3 J%li 2001 S 2 nyeri perut tengah ba#ah, mual ' 2 "eadaan umum 4 sedang

28

"esadaran 6ital sign

4 ?0 41G ) /G B 2B mmHg
L

:: G %' L2menit t G &7 ?

2menit

-tatus generalis 4 dB/ -tatus lokalis ;P 4 )) 4 tetap

cc2)%jam (Hematuria)

A G BPH grade >>> post 1;:P-H) P 2 >nfus :, 4 95 G % 4 ) >nj. ?efta3idime &L) gram >nj. *ntrain &L) amp

>nj. 1ransamin &L) amp -pole P5 tetes lambat 9iet bebas 1"1P dan mobilisasi

Peme#i$saan tgl 4 J%li 2001 S 2 nyeri perut tengah ba#ah dan mual QQ ' 2 "eadaan umum 4 sedang "esadaran 6ital sign 4 ?0 4 1 G I 2B mmHg / G B% L2menit -tatus generalis 4 dB/ :: G %% L2menit t G &B& ?

29

-tatus lokalis ;P 4 ))

4 tetap

2)% jam (merah muda)

A G BPH grade >>> post 1;:P-H% P 2 >nfus :, 4 95 G % 4 ) >nj. ?efta3idime &L) gram >nj. *ntrain &L) amp

>nj. 1ransamin &L) amp -pole P5 tetes lambat 9iet bebas 1"1P dan mobilisasi

Peme#i$saan tgl ! J%li 2001 S 2 taa ' 2 "eadaan umum 4 baik "esadaran 6ital sign 4 ?0 41G ) 2B mmHg :: G %' L2menit t G &B5 ?

/ G B' L2menit -tatus generalis 4 dB/ -tatus lokalis ;P 4 % 4 tetap

cc2)%jam (kuning jernih)

A G BPH grade >>> post 1;:P-H& P 2 >nfus :, 4 95 G % 4 )

30

>nj. ?efta3idime &L) gram >nj. *ntrain &L) amp

>nj. 1ransamin &L) amp -pole P5 tetes lambat 9iet bebas 1"1P dan mobilisasi

Peme#i$saan tgl " J%li 2001 S 2 taa ' 2 "eadaan umum 4 baik "esadaran 6ital sign 4 ?0 4 1 G )) 27 mmHg / G B' L2menit -tatus generalis 4 dB/ -tatus lokalis ;P 4 ) 4 tetap :: G % t G &B7 ?
L

2menit

cc2% jam (kuning jernih)

A G BPH grade >>> post 1;:P-H'

P 2 >nfus :, 4 95 G % 4 ) >nj. ?efta3idime &L) gram >nj. *ntrain &L) amp

>nj. 1ransamin &L) amp

31

-pole P5 tetes lambat 9iet bebas 1"1P dan mobilisasi *ff 9?

Peme#i$saan tgl & J%li 2001 S 2 taa ' 2 "eadaan umum 4 baik "esadaran 6ital sign 4 ?0 4 1 G )% 2J mmHg / G 7B L2menit -tatus generalis 4 dB/ -tatus lokalis 4 tetap :: G % t G &B) ?
L

2menit

A G BPH grade >>> post 1;:P-H5


P 2 ":-

32

DA-TA/ PUSTAKA ). -yl+ia *. Price, dkk. % B. RPatofisiologi 4 "onsep "linis Proses-proses J

PenyakitS. Fdisi B. 6olume %. .akarta 4 F(?


2. Peter 1. -cardino, .udith "elman. RProstate BookS ;.- go+ermant, %

page4 ') -'%5


3. Fmil *. 1anagho, 9onald :idge#ay -mith, .ack =. 0c*ninch. Rsmith

general urologyS siLteenth edition.%

J.0c (ra# Hill,page4 &I7-&7J.

'. ###.e0edicine - 1ransurethral 0icro#a+e 1hermotherapy of the Prostate (1;01) 4 *rticle by .onathan :ubenstein.com 5. ###.*;* ?linical guidelines for management of BPH,com

33

Anda mungkin juga menyukai