Anda di halaman 1dari 7

Ni Putu Rusma Eva Arista 1108105037

Nama Bukti Fisik : Gigi geligi , luka membusuk dan pola tusukan atau potongan tubuh mayat Topik Kasus : Mutilasi Tol Cikampek Kelompok : 10 Selasa, ma!et "01# ditemukan $ potongan tubuh mayat %anita te!mutilasi tanpa identitas& Ke enam potongan tubuh ini be!upa potongan kaki kanan, tangan kanan, kepala be!isi !ambut, dada dan tangan sebelah ki!i& Setelah dianalisis oleh kedokte!an 'o!ensik (SCM ) (umah Sakit Cipto Mangunkusumo*& +a!i ba!ang bukti yang diketahui, analisis selan,utnya adalah menentukan identitas pe!sonal da!i ko!ban melalui bukti 'isik gigi , bukti ini dapat digunakan sebagai analisis dalam identi'ikasi !as , ,enis kelamin , +N- da!i ,a!ingan sel dalam !ongga , !ekonst!uksi %a,ah da!i tulang !ahang& .ada kasus ini bukti 'isik yang dianalisis adalah luka yang sudah membusuk pada tubuh ko!ban yang be!guna untuk menetukan %aktu kematian ko!ban, dan da!i luka te!sebut dapat di analisis benda atau sen,ata yang digunakan untuk membunuh ko!ban& A. Pemeriksaan Gigi Geligi .ada mayat mutilasi dengan tubuh yang sudah te!pisah/pisah dengan metode asam aspa!tat & -sam aspa!tat telah digunakan untuk mempe!ki!akan usia be!dasa!kan adanya senya%a ini pada lapisan dentin gigi manusia& Teknologi ini digunakan pada bidang gigi 'o!ensik yang be!asal da!i penelitian paleontologi te!hadap 'osil tulang dan ke!angka& Sebagian besa! p!otein dalam tubuh kita mengandung 0/amino a1id, dimana +/amino a1id te!sebut te!kandung dalam tulang, gigi, otak, dan lensa mata& +/amino a1id dipe!1aya dapat mempe!lambat p!oses metabolik dan mempe!lambat la,u pembusukan& -sam aspa!tat mempunyai ke1epatan pembentukan paling tinggi da!i semua asam amino& Tahun 123$, 4el'man dan (ada menggunakan in'o!masi ini untuk mempe!ki!akan usia dengan membandingkan !asio + : 0 aspa!ti1 a1id dalam gigi pada "0 sub,ek dengan hasil bagus )! 5 0,232*& (asio + : 0 yang tinggi didapatkan pada usia muda dan semakin tu!un dengan be!tambahnya usia, yang diduga ka!ena pe!ubahan lingkungan& Tahun 126 , 7!igano dkk melapo!kan kegunaan aspa!ti1 a1id pada bidang gigi 'o!ensik untuk menentukan usia pada saat meninggal& Tahun 1220, (it8 dkk melapo!kan bah%a banyaknya asam aspa!tat pada dentin dapat digunakan untuk menentukan saat kematian, dan menyimpulkan kalau metode ini dapat membe!ikan penentuan umu! yang

Ni Putu Rusma Eva Arista 1108105037


lebih aku!at dibanding pa!amete! umu! yang lain& 9ntuk penentuan usia digunakan pe!samaan linea! sebagai be!ikut : Ln(l+D/L) / (1-D/L) = 2.k(aspartat).t + konstanta

Ket :

k 5 'i!st o!de! kinetik t 5 usia sesungguhnya

Tahun 1221, 7htani dan Tamamoto mempela,a!i hubungan asam aspa!tat ini dengan menggunakan potongan gigi se1a!a meman,ang, dengan hasil yang lebih bagus )! 5 0,221*& Gigi yang digunakaan adalah gigi se!i tengah dan p!emola! 1 ba%ah& Me!eka menemukan mempe!ki!akan umu! yang lebih baik dengan 1a!a meme1ah '!aksi -sam -mino Total )T--* ke dalam '!aksi kolagen yang tidak la!ut )1C* dan '!aksi peptide yang te!la!ut )S.*& :ika dibandingkan dengan peme!iksaan asam amino total atau '!aksi kolagen yang tidak la!ut, maka '!aksi peptida yang te!la!ut memiliki kada! asam aspa!tat dan glutamin yang lebih tinggi& 7htani dan ;amato menyimpulkan ada ko!elasi yang bagus anta!a -sp +<0 dengan usia yang sesungguhnya yang dinyatakan dengan !umus linie! 1C dan S. se!ta T--, dan S. nampaknya mampu membe!ikan pe!ki!aan usia yang lebih dapat diandalkan ka!ena tingkat pembentukannya yang tinggi hampi! # kali lipat da!ipada T--& Teknik ini diha!uskan memotong gigi se1a!a meman,ang, membuang pulpa dentis, men1u1i dengan asam 1hlo!ida 0,"M, ai! suling )#=*, ethanol dan ethe! )masing/masing menit* kemudian han1u!kan dalam mo!ti! sampai halus& Tambahkan 1 ml 4Cl 1M ke dalam 10 mg se!buk yang telah halus ini, kemudian disent!i'uge pada ke1epatan 000 !pm selama 1 ,am pada suhu >C& Campu!an te!sebut kemudian dihitung dengan teknik gas 1h!omatog!aphy yang memakai de!i?at N/te!'luo!oa1etyl isop!opyl este! dan gas pemba%a 4eh@um& Ketelitian metode ini adalah #/A tahun da!i usia yang sesungguhnya& Pemeriksaan Luka Membusuk +alam bidang 'o!ensik identi'kasi ini disebut entomologi 'o!ensik yang menggunakan se!angga untuk mengetahui lama %aktu kematian suatu mayat& +alam kasus mutilasi ini digunakan " metode yaitu , Using successional waves of insects dan Maggot Age and Development. Meto e Using successional waves of insects adalah melihat lama %aktu kematian dengan mengidenti'ikasi se!angga yang ada pada mayat te!sebut& Se!angga yang menyukai

Ni Putu Rusma Eva Arista 1108105037


mayat yang sudah<setengah membusuk, salah satunya .iophilidae yang datang ke mayat setelah te!,adi p!oses 'e!mentasi& Se1a!a k!onologis, ,ika ada mayat yang mati dan masih ba!u, se!angga yang menyukainya akan langsung menu,u mayat te!sebut, melakukan !eaksi en8imatis pada mayat te!sebut )dapat be!upa p!oses 'e!mentasi* dan apabila sudah selesai, maka gelombang se!angga yang be!ikutnya akan datang, dan melakukan !eaksi en8imatis pula, begitu sete!usnya&

Maggot Age and Development (Perkembangan !elatung) +engan adanya telu!, la!?a, pupa, maupun imago pada mayat te!sebut, dapat diketahui be!apa lama %aktu meninggal pada mayat te!sebut, ka!ena pada se!angga, tiap pe!ubahanda!i satu 'ase ke 'ase lain mempunyai %aktu/%aktu te!tentu yang pasti, sehingga dapatmengidenti'ikasi mayat dengan metode te!sebut& Balau tetap te!dapat kemungkinan tidak aku!at ka!ena adanya be!bagai 'akto!, salah satunya pe!pindahan yang menyebabkan pe!bedaan suhu yang be!imbas pada metabolisme pe!kembangbiakan se!angga te!sebut& Sepe!ti halnya membandingkan hasil +N- p!ime! pada ko!ban dengan hasil +Nsampling pada ba!ang bukti & Cdenti'ikasi ka!akte!istik yang sama ,uga digunakan pada la!?a

Ni Putu Rusma Eva Arista 1108105037


untuk men1oba mengkon'i!masi kebe!adaan mayat mayat sebelum di TK. & Csi +N- da!i tubuh la!?a pa!a lalat atau belatung pada bagian tubuh mayat di Tol Cikampek dan lokasi ke,adian te!duga )(umah Benget Situmo!ang* dianalisis be!sama sama sebagai sebuah pe!bandingan untuk menegaskan bah%a kedua sampel +N- te!sebut be!asal da!i sumbe! yang sama& 0angkah/ langkah Fo!ensik Dntomologi a& .e!alatan Dntomologi1al yang dipe!lukan te!masuk plastik atau polika!bonat, sek!up /top gu1i sampling untuk kedua spesimen yang dia%etkan, botol pembunuhan mengandung etil asetat , label < spidol non/pe!manen , kuas 1at, ,a!ing entomologis dan agen membunuh la!?a , sepe!ti sepe!ti ai! mendidih , dan penga%et se!angga & Se,umlah penga%et bisa digunakan , te!masuk 30/60 E alkohol , K--+ dan Kahle Solution & b& Sebagian la!?a ,uga ha!us dibia!kan dalam keadaan hidup , idealnya pada suhu kama! , tidak beku atau dingin saat belatung atau la!?a yang disimpan & Tabung ka1a sampel te!di!i da!i yang sampel yang dia%etkan dan hidup , da!i setiap bagian pada tubuh yang dipe!iksa, 0a!?a dapat dibunuh dengan ditenggelamkan selama #0 detik dalam ai! mendidih & 4abitat umum yang te!dapat di TK. ha!us didata& 4al lain yang ha!us dipe!hatikan adalah , apakah tubuh telah dibungkus atau ditutupi dalam bebe!apa 1a!a ).lastik pada potongan tubuh bagian kepala* , kemi!ingan tanah pada semak atau ,alan tol 1ikampek, si'at ?egetasi dan desk!ipsi habitat se1a!a umum , be!sama dengan 'oto/'oto yang te!kait, dan suhupada tol 1ikampek dan lokasi pembunuhan ,uga ha!us di1atat , be!sama dengan tingkat 1ahaya atau shading di lokasi ke,adian & 1& Menangkap bebe!apa kelompok se!angga te!bang )e=& lalat* dan se!angga me!angkak )e=& kumbang* pada lokasi ke,adian& d& Mengalisis siklus pe!tumbuhan dan pe!kembangbiakan se!angga dan la!?a, untuk mengetahui pe!ki!aan %aktu kematian mayat ko!ban mutilasi &

Ni Putu Rusma Eva Arista 1108105037

1& Saat menghembuskan na'as te!akhi! , belatung dapat membe!ikan kont!ibusi untuk pe!ki!aan %aktu kematian& Ca!anya meme!iksa alat pe!na'asan belatung, sebab alat pe!na'asan ini te!us mengalami pe!ubahan se,alan dengan %aktu& Tentu sa,a yang bisa mengetahuinya adalah pa!a ahli 'o!ensik& "& .e!pindahan mayat, belatung dapat membantu menentukan apakah lokasi ditemukannya mayat sama dengan lokasi kematian& Ca!anya men1o1okkan ,enis belatung atau se!angga lain yang ditemukan di tubuh mayat dengan tipe lalat atau se!angga lain yang hidup di sekita! lokasi ditemukannya mayat& A& Men1a!i .enyebab Kematian, Ca!anya bagian tubuh mayat yang men,adi tempat paling 'a?o!it be!kumpulnya belatung me!upakan sebuah petun,uk penting& Belatung umumnya paling menyukai hidup dibagian mata, hidung, telinga, mulut& Cntinya bagian be!lobang da!i tubuh, ka!ena belatung suka kegelapan di lobang& 4asil analisis dipe!oleh pe!ki!aan kematian oleh kedokte!an 'o!ensik pada mayat kasus mutilasi tol 1ikampek sekita! # F te!lepas da!i kulit kepala& +a!i hasil analisis ba!ang bukti , kesimpulan yang didapatkan anta!a lain : ha!i , dilihat da!i pembusukan mayat dan !ambut yang mulai

Ni Putu Rusma Eva Arista 1108105037


1& 4asil analis dengan metode -sam -spa!tat dipe!ki!akan ko!ban be!umu! #" tahun "& 4asil analisis te!hadap luka pembusukan, dipe!ki!akan mayat ko!ban dibunuh # F ha!i sebelum ditemukan&

DA"#A$ P%&#A'A
:agmahende! S& Sha!ma B(& Forensic Entomology : A Supplement to Forensic Death nvestigation& CndiaG "006G p "$/#1& :ason 4B& Stephen :C& Forensic EntomologyHonlineI& Cited on "01", No?embe! #0& -?ailable '!om : http:<<%%%&emedi1ine&meds1ape&1om Ma!tin 4& -mo!et B& Forensic Entomology HonlineI& Cited on "01", No?embe! #0& -?ailable '!om : http:<<%%%&s1ien1eins1hool&o!g

Ni Putu Rusma Eva Arista 1108105037

Anda mungkin juga menyukai