Anda di halaman 1dari 9

SIMULASI SISTEM TRANSPORTASI KAPAL FERRY STUDI KASUS PELABUHAN PENYEBERANGAN KETAPANG GILIMANUK

Ahmed Assqol Hany1), A.A.B. Dinariyana 2)


1)

Mahasiswa Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK - ITS 2) Dosen Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK - ITS Abstrak

Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang kedalamnya. Sedangkan jenis-jenis dari pelabuhan memiliki banyak jenis tergantung dari mana segi melihatnya. Bila ditinjau berdasarkan segi penyelenggaraanya yaitu pelabuhan umum dan pelabuhan khusus, segi fungsingya pelabuhan dibedakan menjadi pelabuhan laut dan pelabuhan pantai, segi penggunannya pelabuhan dibagi menjadi pelabuhan ikan, minyak, penumpang, barang, militer, dan pelabuhan campuran sedangkan bila dilihat dari letak geografisnya dibedakan menjadi pelabuhan alam dan pelabuhan buatan. Untuk pelabuhan penyeberangan masuk dalam jenis pelabuhan khusus yang dipergunakan untuk angkutan penyeberangan dengan menggunakan kapal ro-ro. Dalam proses bongkar muat kapal jenis ini membutuhkan sebuah dermaga, biasanya berebntuk pelengsengan atau dilengkapi dengan movable bridge ataupun dermaga apung untuk mengantisipasi pasang surut air laut. Pelabuhan penyeberangan biasanya memiliki lokasi terdekat diantara dua daerah yang dibatasi oleh kawasan perairan atau selat bila terletak di pantai. Sebagai contoh untuk pelabuhan penyeberangan yang ada di Pulau Jawa antara lain pelabuhan Merak-Bakuheni yang dibatasi oleh Selat Sunda, pelabuhan Ujung-Kamal yang dibatasi oleh Selat Madura dan pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk yang dibatasi oleh Selat Bali. Namun dasar masalah yang akan dibahas di skripsi ini adalah fluktuasi penumpang lebih difokuskan di satu hari. Kedatangan penumpang diantara dua pelabuhan baik Ketapang maupun Gilimanuk memilik perbedaan di waktu tertentu. Untuk pelabuhan Ketapang peningkatan jumlah penumpang terjadi waktu malam hari hal ini berbeda dengan pelabuhan Gilimanuk dimana peningkatan jumlah penumpang di waktu pagi hari.Dengan adanya perbedaan jumlah kedatangan pegguna jasa penyeberangan antara lain penumpang, penumpang dengan kendaraan pribadi, kendaraan umum dan kendaraan barang dapat menyebabkan perbedaan terhadap pendapatan yang diterima oleh perusahaan pelayaran apabila armada yang dioperasikan mendapatkan bagian waktu muat penumpang saat fluktuasi kedatangan penumpang mengalami penurunan. Diharapkan dengan waktu muat yang lebih lama maupun kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak PT. Indonesia Ferry sebai koordinator operasional mampu menanggulangi masalah yang ada. Dalam proses penyelesaian skripsi menggunakan program simulasi sisitem diskrik dengan perangkat kerja berupa software Arena 5.0 Kata kunci : Sistem Transportsi, Fluktuasi penumpang, simulasi sistem dikrit

I. I.1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Di daerah ujung timur dari Pulau Jawa terdapat salah satu pelabuhan antar pulau yang menjadi salah satu pelabuhan padat. Seiring kebutuhan akan media transportasi maka jumlah kendaraan yang akan menyeberang juga akan meningkat. Di sisi lain untuk waktu tertentu seperti liburan sekolah dan libur hari raya maka kegiatan yang terjadi di pelabuhan penyebrangan akan mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan Pulau Bali merupakan salah satu tujuan utama dari objek wisata sehingga menjadikan kegiatan

penyeberangan otomatis meningkat ketika memasuki musim liburan. Untuk media transportasi yang mampu memenuhi akan kebutuhan ini menggunakan jasa penyeberangan dengan kapal ferry di daerah pelabuhan Ketapang Gilimanuk. Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang kedalamnya. Sedangkan jenis-jenis dari pelabuhan memiliki banyak jenis tergantung dari mana segi melihatnya. Bila ditinjau berdasarkan segi penyelenggaraanya yaitu pelabuhan umum dan pelabuhan khusus, segi

fungsingya pelabuhan dibedakan menjadi pelabuhan laut dan pelabuhan pantai, segi penggunannya pelabuhan dibagi menjadi pelabuhan ikan, minyak, penumpang, barang, militer, dan pelabuhan campuran sedangkan bila dilihat dari letak geografisnya dibedakan menjadi pelabuhan alam dan pelabuhan buatan. Untuk pelabuhan penyeberangan masuk dalam jenis pelabuhan khusus yang dipergunakan untuk angkutan penyeberangan dengan menggunakan kapal ro-ro. Dalam proses bongkar muat kapal jenis ini membutuhkan sebuah dermaga, biasanya berebntuk pelengsengan atau dilengkapi dengan movable bridge ataupun dermaga apung untuk mengantisipasi pasang surut air laut. Pelabuhan penyeberangan biasanya memiliki lokasi terdekat diantara dua daerah yang dibatasi oleh kawasan perairan atau selat bila terletak di pantai. Sebagai contoh untuk pelabuhan penyeberangan yang ada di Pulau Jawa antara lain pelabuhan Merak-Bakuheni yang dibatasi oleh Selat Sunda, pelabuhan UjungKamal yang dibatasi oleh Selat Madura dan pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk yang dibatasi oleh Selat Bali. Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk menghubungkan antara Pulau Jawa dan Pulau Bali. Dua pulau yang dihubungkan memiliki karakteristik yang jauh berbeda sehingga berakibat aktifitas dari pelabuhan penyeberangan yang ada memiliki aktifitas yang cukup padat. Pulau Jawa menempati urutas teratas dalam kepadatan penduduk dan Pualu Bali juga memiliki beberapa aspek yang unggul sehingga memungkinkan adanya kegiatan penyeberangan baik untuk penumpang maupun kendaraan. Terlebih pada waktu-waktu tertentu seperti liburan sekolah yang liburan hari raya menyebabkan tingkat penggunaan fasilitas penyeberangan meningkat sehingga timbul suatu kondisi dimana operasional pelabuhan penyeberangan tidak mampu menangulangi maka akan berakibat antrian panjang di kawasan pelabuhan. I.2 Perumusan masalah penelitian Dalam menyusun skripsi ini memiliki beberapa rumusan masalah diantaranya adalah : a. Bagaimana mengatasi antrian penumpang dan kendaraan yang ada ketika kebutuhan jasa penyeberangan mengalami peningkatan. b. Bagaimana menanggulangi adanya fluktuasi dari jumlah penumpang di tiap hari. I.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang ada dalam proses pengerjaan tugas akhir adalah : a. Waktu selama pelayaran diasumsikan konstan.

b.

Seluruh kapal ferry dioperasikan oleh pihak PT. Indonesia Ferry (Persero). Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah: a. Mendapatkan tabel waktu dari proses penyeberangan untuk mengurangi waktu tunggu di pelabuhan Ketapang - Gilimanuk b. Menentukan jumlah armada kapal ferry yang beroperasi saat pelabuhan mengalami peningkatan permintaan. Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan Tugas Akhir ini adalah: a. Menghindari adanya peningkatan penumpukan penumpang dan kendaraan yang berada di area pelabuhan penyeberangan. b. Memanfaatkan secara maksimal armada kapal ferry yang beroperasi.

I.4

I.5

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem adalah sebuah bentuk keterkaitan dan keterkaitan antara satu variable/komponen dengan variable/komponen yang lain dalam tatanan yang terstruktur.Transportasi adalah kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi terdapat unsure pergerakan (movement), dan secara fisik terjadi pemindahan tempat atas barang atau penumpang dengan atau tanpa alat angkut ke tempat lain. Pejalan kaki adalah perpindahan orang tanpa alat angkut. Sistem transportasi merupakan suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara penumpang, barang, prasarana dan sarana yang berinteraksi dalam rangka perpindahan orang atau barang yang tercakup dalam suatu tatanan, baik secara alami maupun buatan/rekayasa. Sistem transportasi diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasikan proses pergerakan penumpang dan barang dengan mengatur komponen-komponennya dimana prasarana merupakan media untuk proses transportasi, sedangkan sarana merupakan alat yang digunakan dalam proses transportasi. Alat ini secara konseptual dibedakan dalam dua bentuk yaitu kendaraan dan mengangkut (kabin). Sistem transportasi diselenggarakan dengan tujuan agar proses transportasi penumpang dan barang dapat dicapai secara optimum dalam ruang dan waktu tertentu, mempertimbangkan faktor

keamanan, kenyamanan, dan kelancaran, serta efisiensi atas waktu dan daya. II.1 Perkembangan Pelabuhan Kapal-kapal dan perahu-perahu membutuhkan tempat untuk merapat dan menurunkan jangkar sehingga kegiatan bongkar muat barang, menaikturunkan penumpang dan kegiatan lain dapat terlaksana. Hal diatas merupakan latar belakang tentang keberadaan pelabuhan. Pelabuhan memerlukan keadaan yang tenang terhadap gangguan gelombang, arus maupun kombinasi dari arus dan gelombang, sehingga pada awalnya sebagian besar pelabuhan berada di tepi sungai, teluk maupun pantai yang secar alami terlindung terhadap gangguan gelombang (missal : pantai yang berada di belakang suatu pulau-pulau yang berfungsi sebagai pemecah gelombang atau breakwater alami. Perkembangan sosial ekonomi menuntut dibangunnya konstruksi pelabuhan yang berkembang pula. Misal untuk perdagangan sandang, pangan, hasil produksi suatu daerah, maupun untuk keperluan lainnya. Kapl yang semula sederhana dan berukuran kecil, meningkat menjadi kapal yang berukuran besar dengan teknologi modern. Bahkan kemudian berkembang pula kapal-kapal khusus, seperti kapal barang yang bias berupa kapal barang umum (general cargo ship), kapal barang curah, kapal peti kemas, kapal pengangkut gas alam cair (LNG tanker), kapal penumpang, kapal ferry, kapal ikan, kapal keruk, kapal perang dan lain sebagainya.

dalam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman. Dengan demikian, pelabuhan merupakan bandar yang dlengkapi dengan bangunan-bangunan untuk pelayanan bongkar muat barang dan penumpang. Karena dalam kenyataannya sebuah kapal yang berlabuh juga berkepentingan untuk melakukan bongkar muat barang dan menaikturunkan penumpang, maka nama pelabuhan lebih tepat diabnding bandar. II.4 Simulasi

Ada tiga konsep dasar yang harus dipahami dalam kaitannya dengan simulasi sistem, yaitu sistem, model dan simulasi itu sendiri. Pada umumnya literatur tentang model sepakat untuk mendefinisikan model sebagai suatu representasi atau format dalam bahasa tertentu dari suatu sistem nyata. Adapun sistem nyata adalah sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan, sistem yang dijadikan titik perhatian dan permasalahan. Model membantu memecahkan masalah sederhana ataupun kompleks dalam bidang manajemen dengan memperhatikan beberapa bagian atau beberapa ciri utama daripada memeprhatikan semua detail sistem nyata. Model tidak mungkin berisikan semua aspek sistem nyata karena banyaknya karakteristik sistem nyata yang selalu berubah dan tidak semua faktor atau variabel relevan untuk dianalisis. III. METODOLOGI Metodologi yang digunakan dalam pengerjaan skripsi ini adalah sebagai berikut : II.3 Indentifikasi Masalah

II.3

Definisi Pelabuhan

Dalam bahasa Indonesia dikenal dua istilah yang berhubungan dengan arti pelabuhan yaitu bandar dan pelabuahan. Bandar (harbour) adalah dearah perairan yang terlindung terhadap gelombang dan angin untuk berlabuhnya kapal-kapal. Suatu estuary atau muara sungai dengan kedalaman air yang memadai dan cukup terlindung untuk kapal-kapal, telah memenuhi kondisi sebagai suatu Bandar. Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang trlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas terminal laut meliputi dermaga, kran-kran untuk bongkar muat barang, gudang laut dan tempat-tempat penyimpanan dimana kapal membongkar muatannya dan gudanggudang dimana barang-barang dapat disimpan

Dengan adanya perbedaan jumlah kedatangan pegguna jasa penyeberangan antara lain penumpang, penumpang dengan kendaraan pribadi, kendaraan umum dan kendaraan barang dapat menyebabkan perbedaan terhadap pendapatan yang diterima oleh perusahaan pelayaran apabila armada yang dioperasikan mendapatkan bagian waktu muat penumpang saat fluktuasi kedatangan penumpang mengalami penurunan. Diharapkan dengan waktu muat yang lebih lama maupun kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak PT. Indonesia Ferry sebai koordinator operasional mampu menanggulangi masalah yang ada.

S tart Ind entifik M asi asalah F luktuatif penum di m pang asingm pelabuhandi w pagi, asing aktu siangdanm hari. alam

4.1.

T jau P in an ustaka 1. T A ugas khir 2. B sing row 3. M D P bim ateri osen em bing

PCU (Passanger Car Unit) Distribusi kedatangan pengguna jasa merupakan selisih waktu kedatangan tiap pengguna jasa. Distribusi kedatangan pengguna jasa dibedakan menurut golongannya yaitu golongan II, golongan IV, Golongan V dan Golongan VI. Untuk dapat menyeragamkan golongan tersebut dan mempermudah dalam perhitungan nantinya akan digunakan konsep PCU (Passenger Car Unit) yang ditentukan oleh luasan kensadaarn dan berat kendaraan. (Agus Aryadi 2009) Tabel 4.3 Angka Konfersi
Golongan FaktorKonversi(PCU) 0.33 0.5 1 2.2 2 3.3 3 4.3 4

P anD eroleh ata 1. D Prim ata er W ancarakepadaA Pdan aw SD Surveylokasi. 2. D Sekunder ata Input dataT A B sing ugas khir, row danM K unikasi (K edia om oran).

Sim ulasi 1. P buatanM S ulasi em odel im 2. M D asuk ata 3. V erifikasi danV alidasi 4. M enjalankanS ulasi im

H S u asil im lasi 1. Jum antrianm um lah inim 2. M inim biayaoperasional em al 3. S kenario(w tunggu aktu m um inim )

Sim G ulasi agal 1. B operasional tetap iaya 2. W T aktu unggum eningkat 3. S E istem rror

T erealisasi

T A ID K

I II III IVPenumpan IVBarang VPenumpan VBarang VIPenumpan VIBarang

Y A K u hanJasa eb tu P yeberan T en hi en gan erp u K erjaP uh in elab an P enyeberangan

F IS IN H

Gambar1AlurPenyelesaianSkripsi IV. ANALISA DATA

Untuk mengetahui letak Selat Bali yang merupakan penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

4.6.1 Simulasi Model Berikut dapat dilihat baik dalam table maupun grafik yang menjelaskan jumlah dari penumpang yang diterima dalam tiap trip berdasarkan loading time yang ada. Data : a. Jumlah kapal yang beroperasi di satu dermaga adalah 4 armada kapal. b. Waktu yang dibutuhkan dalam satu trip sebesar 50 menit. c. Waktu loading time 30 menit Loading time = waktu bongkar + waktu muat d. Waktu kedatangan kapal dari satu dermaga ke dermaga lain sebesar 10 menit.

Gambar 2. Letak Selat Bali

Tabel 4.5 Hasil simulasi model satu untuk dermaga 1(loading time)

Setat Bali sebagai jalur pelayaran antar pulau yang merupakan penghubung pelabuhan penyeberangan Ketapang Gilimanuk.

4kapal

Dermaga1

waktuperjalanan waktuload waktuantar 1 0:00 0:30 tibaA 1:20 loadberangkatA 1:50 tibaB 2:40 loadberangkatB 3:10 tibaA 4:00 loadberangkatA 4:30 tibaB 5:20 loadberangkatB 5:50 tibaA 6:40 loadberangkatA 7:10 tibaB 8:00 loadberangkatB 8:30 tibaA 9:20 loadberangkatA 9:50 tibaB 10:40 loadberangkatB 11:10 tibaA 12:00 loadberangkatA 12:30 tibaB 13:20 loadberangkatB 13:50 tibaA 14:40 loadberangkatA 15:10 tibaB 16:00 loadberangkatB 16:30 tibaA 17:20 loadberangkatA 17:50 tibaB 18:40 loadberangkatB 19:10 tibaA 20:00 loadberangkatA 20:30 tibaB 21:20 loadberangkatB 21:50 tibaA 22:40 loadberangkatA 23:10 tibaB loadberangkatB

0:50 menit 0:30 menit 0:10 menit 2 0:40 1:10 tibaA 2:00 loadberangkatA 2:30 tibaB 3:20 loadberangkatB 3:50 tibaA 4:40 loadberangkatA 5:10 tibaB 6:00 loadberangkatB 6:30 tibaA 7:20 loadberangkatA 7:50 tibaB 8:40 loadberangkatB 9:10 tibaA 10:00 loadberangkatA 10:30 tibaB 11:20 loadberangkatB 11:50 tibaA 12:40 loadberangkatA 13:10 tibaB 14:00 loadberangkatB 14:30 tibaA 15:20 loadberangkatA 15:50 tibaB 16:40 loadberangkatB 17:10 tibaA 18:00 loadberangkatA 18:30 tibaB 19:20 loadberangkatB 19:50 tibaA 20:40 loadberangkatA 21:10 tibaB 22:00 loadberangkatB 22:30 tibaA 23:20 loadberangkatA 23:50

tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB

1:20 1:50 tibaA 2:40 loadberangkatA 3:10 tibaB 4:00 loadberangkatB 4:30 tibaA 5:20 loadberangkatA 5:50 tibaB 6:40 loadberangkatB 7:10 tibaA 8:00 loadberangkatA 8:30 tibaB 9:20 loadberangkatB 9:50 tibaA 10:40 loadberangkatA 11:10 tibaB 12:00 loadberangkatB 12:30 tibaA 13:20 loadberangkatA 13:50 tibaB 14:40 loadberangkatB 15:10 tibaA 16:00 loadberangkatA 16:30 tibaB 17:20 loadberangkatB 17:50 tibaA 18:40 loadberangkatA 19:10 tibaB 20:00 loadberangkatB 20:30 tibaA 21:20 loadberangkatA 21:50 tibaB 22:40 loadberangkatB 23:10 tibaA

2:00 2:30 3:20 3:50 4:40 5:10 6:00 6:30 7:20 7:50 8:40 9:10 10:00 10:30 11:20 11:50 12:40 13:10 14:00 14:30 15:20 15:50 16:40 17:10 18:00 18:30 19:20 19:50 20:40 21:10 22:00 22:30 23:20 23:50

HasilSimulasiModelDenganDataKedatanganPenumpang Periode3Maret2009satuandalamPCU PelabuhanKetapang RouteDermagaA RouteDermagaB RouteDermagaC 1 86 2 0 3 4 30 5 180 6 7 162 8 257 9 10 246 11 100 12 13 70 14 0 15 16 302 17 252 18 19 478 20 144 21 22 222 23 223 24 25 57 26 242 27 28 103 29 214 30 31 187 32 115 33 34 112 35 222 36 37 388 38 272 39 40 365 41 235 42 43 357 44 240 45 46 234 47 310 48 49 230 50 494 51 52 204 53 338 54 55 216 56 315 57 58 186 59 258 60

135 249 160 371 237 230 152 45 208 151 298 434 242 266 206 324 352 408 198 111
292 335 618 228 206 103 291 335 378 115 116

Tabel 4.6 Hasil simulasi model satu untuk dermaga 2(loading time)
4kapal Dermaga2 1 0:15 0:45 1:35 2:05 2:55 3:25 4:15 4:45 5:35 6:05 6:55 7:25 8:15 8:45 9:35 10:05 10:55 11:25 12:15 12:45 13:35 14:05 14:55 15:25 16:15 16:45 17:35 18:05 18:55 19:25 20:15 20:45 21:35 22:05 22:55 23:25 waktuantardermaga waktuperjalanan waktuload waktuantar 0:15 0:50 0:30 0:10 2 0:55 1:25 2:15 2:45 3:35 4:05 4:55 5:25 6:15 6:45 7:35 8:05 8:55 9:25 10:15 10:45 11:35 12:05 12:55 13:25 14:15 14:45 15:35 16:05 16:55 17:25 18:15 18:45 19:35 20:05 20:55 21:25 22:15 22:45 23:35 menit menit menit menit .

61 64 67 70 73 76 79 82 85 88 91 94

229 679 569 824 96 286 205 356 355 111 124 57

62 65 68 71 74 77 80 83 86 89 92 95

255 511 468 583 249 45 338 344 693 15 63 178

63 66 69 72 75 78 81 84 87 90 93

tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB

tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB

tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA

1:35 2:05 2:55 3:25 4:15 4:45 5:35 6:05 6:55 7:25 8:15 8:45 9:35 10:05 10:55 11:25 12:15 12:45 13:35 14:05 14:55 15:25 16:15 16:45 17:35 18:05 18:55 19:25 20:15 20:45 21:35 22:05 22:55 23:25

tibaA loadbe tibaB loadbe tibaA loadbe tibaB loadbe tibaA loadbe tibaB loadbe tibaA loadbe tibaB loadbe tibaA loadbe tibaB loadbe tibaA loadbe tibaB loadbe tibaA loadbe tibaB loadbe tibaA loadbe tibaB loadbe tibaA

Gambar 4.17 Jumlah Penumpang Seluruh Trip (1)

Tabel 4.8 Hasil simulasi model satu Pelabuhan Ketapang Peride Maret 2009

Gambar 4.18 Jumlah Penumpang Seluruh Trip (2) Tabel 4.12 Hasil simulasi skenario satu (loading Time) Demaga 1

4kapal

Dermaga1

waktuperjalanan waktuload waktuantardermaga 1 0:00 0:40 tibaA 1:30 loadberangkatA 2:10 tibaB 3:00 loadberangkatB 3:40 tibaA 4:30 loadberangkatA 5:10 tibaB 6:00 loadberangkatB 6:40 tibaA 7:30 loadberangkatA 8:10 tibaB 9:00 loadberangkatB 9:40 tibaA 10:30 loadberangkatA 11:10 tibaB 12:00 loadberangkatB 12:40 tibaA 13:30 loadberangkatA 14:10 tibaB 15:00 loadberangkatB 15:40 tibaA 16:30 loadberangkatA 17:10 tibaB 18:00 loadberangkatB 18:40 tibaA 19:30 loadberangkatA 20:10 tibaB 21:00 loadberangkatB 21:40 tibaA 22:30 loadberangkatA 23:10 tibaB 0:00

0:50 menit 0:40 menit 0:25 menit 2 1:15 1:55 tibaA 2:45 loadberangkatA 3:25 tibaB 4:15 loadberangkatB 4:55 tibaA 5:45 loadberangkatA 6:25 tibaB 7:15 loadberangkatB 7:55 tibaA 8:45 loadberangkatA 9:25 tibaB 10:15 loadberangkatB 10:55 tibaA 11:45 loadberangkatA 12:25 tibaB 13:15 loadberangkatB 13:55 tibaA 14:45 loadberangkatA 15:25 tibaB 16:15 loadberangkatB 16:55 tibaA 17:45 loadberangkatA 18:25 tibaB 19:15 loadberangkatB 19:55 tibaA 20:45 loadberangkatA 21:25 tibaB 22:15 loadberangkatB 22:55 tibaA 23:45

HasilSimulasiModelDenganDataKedatanganPenumpang Periode1Januari2009satuandalamPCU
3 4
PelabuhanKetapang RouteDermagaA 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 389 592 480 527 219 379 583 578 330 352 544 579 419 235 457 436 540 430 RouteDermagaB 2 5 8 11 14 17 20 23 26 29 32 35 38 41 44 47 50 307 747 669 273 439 342 503 524 341 242 669 491 249 162 2112 495 493 RouteDermagaC 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 407 355 441 590 661 410 372 673 506 486 399 271 471 184 306 402 507

tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA

2:30 3:10 tibaA 4:00 loadberangkatA 4:40 tibaB 5:30 loadberangkatB 6:10 tibaA 7:00 loadberangkatA 7:40 tibaB 8:30 loadberangkatB 9:10 tibaA 10:00 loadberangkatA 10:40 tibaB 11:30 loadberangkatB 12:10 tibaA 13:00 loadberangkatA 13:40 tibaB 14:30 loadberangkatB 15:10 tibaA 16:00 loadberangkatA 16:40 tibaB 17:30 loadberangkatB 18:10 tibaA 19:00 loadberangkatA 19:40 tibaB 20:30 loadberangkatB 21:10 tibaA 22:00 loadberangkatA 22:40 tibaB 23:30 loadberangkatB

3:45 4:25 5:15 5:55 6:45 7:25 8:15 8:55 9:45 10:25 11:15 11:55 12:45 13:25 14:15 14:55 15:45 16:25 17:15 17:55 18:45 19:25 20:15 20:55 21:45 22:25 23:15 23:55

Tabel 4.16 Hasil simulasi skenario satu periode Januari 2009 Pelabuhan Gilimanuk
PelabuhanGilimanuk
RouteDermagaA 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 306 525 576 495 503 338 490 427 695 470 662 209 393 555 367 565 469 435 RouteDermagaB 2 5 8 11 14 17 20 23 26 29 32 35 38 41 44 47 50 477 478 637 604 664 584 717 463 542 273 326 590 399 528 3023 495 566 RouteDermagaC 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 489 490 660 555 325 496 446 608 390 427 435 455 594 425 630 402 421

Tabel 4.13 Hasil simulasi skenario satu (loading Time) Demaga 2


4kapal
Dermaga2 waktuantardermaga waktuperjalanan waktuload waktuantar 1 0:25 1:05 tibaA 1:55 loadberangkatA 2:35 tibaB 3:25 loadberangkatB 4:05 tibaA 4:55 loadberangkatA 5:35 tibaB 6:25 loadberangkatB 7:05 tibaA 7:55 loadberangkatA 8:35 tibaB 9:25 loadberangkatB 10:05 tibaA 10:55 loadberangkatA 11:35 tibaB 12:25 loadberangkatB 13:05 tibaA 13:55 loadberangkatA 14:35 tibaB 15:25 loadberangkatB 16:05 tibaA 16:55 loadberangkatA 17:35 tibaB 18:25 loadberangkatB 19:05 tibaA 19:55 loadberangkatA 20:35 tibaB 21:25 loadberangkatB 22:05 tibaA 22:55 loadberangkatA 23:35 tibaB 0:15 menit 0:50 menit 0:40 menit 0:25 menit 2 1:40 2:20 tibaA 3:10 loadberangkatA 3:50 tibaB 4:40 loadberangkatB 5:20 tibaA 5:25 loadberangkatA 6:50 tibaB 6:40 loadberangkatB 8:20 tibaA 7:55 loadberangkatA 9:50 tibaB 9:10 loadberangkatB 11:20 tibaA 10:25 loadberangkatA 12:50 tibaB 11:40 loadberangkatB 14:20 tibaA 12:55 loadberangkatA 15:50 tibaB 14:10 loadberangkatB 17:20 tibaA 15:25 loadberangkatA 18:50 tibaB 16:40 loadberangkatB 20:20 tibaA 17:55 loadberangkatA 21:50 tibaB 19:10 loadberangkatB 23:20 tibaA 20:25 loadberangkatA .

tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB tibaA loadberangkatA tibaB loadberangkatB

2:55 3:35 tibaA 4:25 loadberangkatA 5:05 tibaB 5:55 loadberangkatB 6:35 tibaA 7:25 loadberangkatA 8:05 tibaB 6:55 loadberangkatB 9:35 tibaA 7:55 loadberangkatA 11:05 tibaB 8:55 loadberangkatB 12:35 tibaA 9:55 loadberangkatA 14:05 tibaB 10:55 loadberangkatB 15:35 tibaA 11:55 loadberangkatA 17:05 tibaB 12:55 loadberangkatB 18:35 tibaA 13:55 loadberangkatA 20:05 tibaB 14:55 loadberangkatB 21:35 tibaA 15:55 loadberangkatA 23:05 tibaB 16:55 loadberangkatB tibaA

4:10 4:50 5:40 6:20 5:40 6:20 6:25 7:05 7:10 7:50 7:55 8:35 8:40 9:20 9:25 15:20 10:10 16:50 10:55 18:20 11:40 19:50 12:25 21:20 13:10 22:50 13:55

Gambar 4.29 Jumlah Penumpang Dengan Skenario satu (1)

Gambar 4.30 Jumlah Penumpang Dengan Skenario satu (2)

Tabel 4.16 Hasil simulasi skenario satu periode Januari 2009 Pelabuhan Ketapang

Tabel 4.20 Hasil simulasi skenario dua periode Maret 2009 Pelabuhan Ketapang
HasilSimulasiModelDenganDataKedatanganPenumpangPeriode12Maret2009
satuandalamPCU PelabuhanKetapang RouteDermagaA 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 0 279 279 137 287 299 272 211 306 362 240 235 310 261 86 204 240 136 175 71 152 257 172 198 252 80 142 65 RouteDermagaB 2 5 8 11 14 17 20 23 26 29 32 35 38 41 44 47 50 53 56 59 62 65 68 71 74 77 80 83 165 217 209 275 513 223 281 212 398 242 268 206 324 293 166 393 251 169 54 129 154 124 94 60 221 177 231 103 RouteDermagaC 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66 69 72 75 78 81 84 150 332 288 372 184 72 87 194 556 365 357 234 117 141 161 188 147 122 62 161 228 49 181 180 288 227 147 306

Gambar 4.42 Perbandingan Dermaga B Ketapang Model Satu dengan Skenario Satu
HasilSimulasiModelDenganDataKedatanganPenumpang
Periode3Maret2009satuandalamPCU PelabuhanKetapang RouteDermagaA RouteDermagaB 1 86 2 4 30 5 7 162 8 10 246 11 13 70 14 16 302 17 19 478 20 22 222 23 25 57 26 28 103 29 31 187 32 34 112 35 37 388 38 40 365 41 43 357 44 46 234 47 49 230 50 52 204 53 55 216 56 58 186 59 RouteDermagaC 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60

Gambar 4.35 Jumlah Penumpang Dengan Skenario satu (1) Dari penjelasan grafik sebelumnya didapatkan jumlah penumpang tiap trip pada simulasi model pertama. Dari model pertama akan direncanakan skenario satu. Perbandingan antara grafik hasil simulasi model pertama dengan skenario satu dapat dilihat pada grafik di bawah.

0 180 257 100 0 252 144 223 242 214 115 222 272 235 240 310 494 338 315 258

135 249 160 371 237 230 152 45 208 151 298 434 242 266 206 324 352 408 198 111

Gambar 4.41 Perbandingan Dermaga A Ketapang Model Satu dengan Skenario Satu

IV.1

Gambaran Umum

3.

Pelabuhan Ketapang dan pelabuhan Gililmanuk merupakan penghubung antara dua pulau yaitu pulau Jawa dengan pulau Bali. Ditinjau dari letak geografisnya kedua pulau ini dihubungkan dengan Selat Bali yang merupakan laut penghubung antara Laut Jawa dengan Samudera Hindia. Kalau dilihat dari tingkat kesibukan yang dimilik oleh kedua pelabuhan ini relative sibut. Dimana karakteristik dua pulau ini memiliki perbedaan yang cukup besar. Perbedaan yang dimaksud adalah Pulau Jawa merupakan Pulau dengan tingkat kesibukan yang sangat tinggi sedangkan Pulau Bali sangat identik akan Pulau sejuta wisata yang sudang dikenal baik domestik maupun internasional. Hal ini menyebabkan berbagai kondisi dari pola kedatangan pengguna jasa transportasi yang ada. V. V.1 1. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Bila terjadi fluktuasi pola kedatangan penumpang di pelabuhan penyeberangan maka dapat menggunakan skenario dua sebagai pilihan untuk mengatasi masalah tersebut. Bila masalah yang terjadi adalah masih tersedianya ruang muat pada aramada kapal ferry karena jumlah muat penumpang berdasarkan loading time

maka dapat menggunakan skenario satu untuk menanggulanginya.Untuk kondisi pertama = USD 376.486 Untuk kondisi kedua = USD 219.670 Untuk kondisi ketiga = USD 171.596 Permasalahan yang ada sehingga menimbulkan kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan pelayaran dapat teratasi dengan dua skenario yang direncanakan dan telah disimulasikan menggunakan program Arena 5.0

V.2 1.

Saran Pemodelan yang telah dilakukan dapat dikembangkan dengan membuat variasi terhadap perbedaan waktu berlaya. Dengan adanya dua scenario yang dapat diajdikan bahan pertimbangan untuk segera dapat dilakukan apabila piha pengelola pelabuhan belum mendapatkan solusi.

2.

2.

DAFTAR PUSTAKA [1] [2] Salim, Abbas. Manajemen Transportasi, Buku. Arya Wirabhuana, PENENTUAN SKENARIO ALOKASI SUMBERDAYA PERALATAN SEBAGAI USAHA PENINGKATAN KINERJA SISTEM MANUFAKTUR BERDASARKAN MODEL SIMULASI SISTEM DISKRIT BERBASIS KOMPUTER, Jurnal, Program Studi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta,2009 Aryadi Agus, MODEL SIMULASI OPERASI PELABUHAN PENYEBERANGAN (STUDI KASUS : PELABUHAN PENYEBERANGAN KETAPANG GILIMANUK), Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, ITS Surabaya, 2009 Tayfur Altiok, Benjamin Melamed Simulation Modeling and Analysis with ARENA.

[3]

[4]

Anda mungkin juga menyukai