Anda di halaman 1dari 4

eori Strukturalisme dan Post Strukturalisme

Strukutralisme Bahasan dalam topik ini berkaitan denan kemunculan pemikiran setelah adanya teori sosial modern dengan diawali strukturalisme hingga post-strukturalisme dan akhirnya dikenal sebagai teori post-modern. Strukturalisme merupakan praktik signifikansi yang membangun makna sebagai hasil struktur atau regularitas yang dapat diperkirakan dan berada diluar diri individu. Bersifat antihumanis karena mengesampingkan agen manusia dari inti penyelidikannya. Fenomena hanya memiliki makna ketika dikaitkan dengan sutruktur sistematis yang sumbernya bukan terletak pada individu. Pemahaman strukutalis terhadap kebudayaan memusatkan perhatian pada sistem relasi struktur yang mendasarinya. [1 Strukturalisme memusatkan perhatian pada struktur! namun tidak sepenuhnya sama dengan struktur yang men"adi sasaran perhatian teori fungsionalisme struktural. Strukturalisme lebih memusatkan perthatian pada struktur linguistik. #er"adi pergeseran dari struktur sosial dan struktur bahasa. Seperti dalam teori sebelumnya! $tnometodolgi yang memusatkan pada teori percakapan dan komunikasi secara umum! makas struturalisme lebih kepada bermacam-macam gerak isyarat. F. %e Saussure yang merupakan tokoh strukturalisme memberikan pembedaan antara langue dan parole. &enurutnya! 'angue adalah sistem tata bahasa formal! sistem elemen phonic yang hubungannya ditentukan oleh hukum yang tetap. Langue memungkinkan adalanya parole yang merupakan percakapan sebenarnya! cara pembicara menggunakan bahasa untuk mengatakan dirinya sendiri.[( Strukturalisme muncul di tahun 1)*+an berbasis karya Ferdinand de Saussure yang diorientasikan untuk memahami struktur-struktur yang mendasari bahasa. Basis teorinya berasal dari linguistik. &enurut aliran ini! setiap orang di masyarakat mengetahui bagaimana caranya menggunakan bahasa meskipun mereka tidak peduli akan aturan-aturan berkenaan dengan tata bahasa. Strukturalisme didasarkan pada kepercayaan bahwa obyek budaya itu seperti literatur! seni dan arsitektur. ,arus dipahami dalam konteks-konteks yang lebih besar dimana mereka berada dan berkembang. #u"uan yang ingin dicapai adalah untuk mengemukakan prinsip-prinsip universal dari pikiran manusia yang men"adi dasar karakter budaya dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia.[#elah dikemukakan sebelumnya bahwa strukturalisme melihat makna sebagai hasil struktur atau regularitas! bersifat anti humanis dan berada diluar individu. ,al ini dapat ditelusuri dari penggunaan bahasa berdasarkan prinsip-prinsip universal dari pikiran manusia yang men"adi dasar karakter budaya dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia. Sebagai contoh! penggunaan sistem tanda pengaturan lampu lalu lintas. .da peraturan yang dimaknai bersama! bahwa warna merah kendaraan harus berhenti! kuning! harus hati-hati dan hi"au boleh "alan. ,al tersebut dimaknai secara konsisten dan hampir semua masyarakat mengetahuinya. Bahasa manusia disini merupakan hasil rancangan dari pemikiran dan tindakan-tindakannya yang membentuk pola universal yang menghasilkan realitas sosial Post-Strukturalisme Bila strukturalis melihat keteraturan dan stabilitas dalam sistem bahasa! maka /ac0ues %errida!

tokoh utama pendekatan post-strukturalisme melihat bahasa tak teratur dan tak stabil. %errida menurunkan peran bahasa yang menurutnya hanya sekedar 1tulisan2 yang tidak memaksa penggunanya! dia "uga melihat bahwa lembaga sosial tak lain hanya sebagai tulisan! karena itu tak mampu memaksa orang. 3onteks yang berlainan memberikan kata-kata dengan arti yang berlainan pula. .kibatnya sistem bahasa tak mempunyai kekuatan memaksa terhadap orang! yang menurut pandangan teoritisi strukturalis "ustru memaksa. 3arena itu menurut %errida mustahil bagi ilmuwan untuk menemukan hukum umum yang mendasari bahasa. 4a mengkritik masyarakat pada umumnya yang diperbudak oleh logosentrisme 5pencarian sistem berpikir universal yang mengungkapkan apa yang benar! tepat! indah dan seterusnya6.[7 Post-strukturalisme mengandung pengertian kritik maupun penyerapan. &enyerap berbagai aspek linguistik struktural sambil men"adikannya sebagai kritik yang dianggap mampu melampaui strukturalisme. Sigkatnya! post-strukturalisme menolak ide tentang struktur stabil yang melandasi makna melalui pasanan biner 5hitam-putih! baik-buruk6. &akna adalah sesuatu yang tidak stabil! yang selelu tergelincir dalam prosesnya! tidak hanya dibatasi pada kata! kalimat atau teks tertentuyang bersifat tunggal! namun hasil hubungan antar teks. Sama seperti pendahulunya! bersifat antihumanis dalam upayanya meminggirkan sub"ek manusia yang terpadu dan koheren sebagai asal muasal makna stabil.[8 &ichael Foucoult adalah ahli sosiologi tubuh dan sekaligus ahli teori post-strukturalisme. 3arya-karyanya yang berkaitan erat dengan teori-teori post-strukturalime untuk men"elaskan bahwa faktor sosial budaya berpengaruh dalam mendefinisikan tubuh dengan karakter ilmiah! universal! yang tergantung pada waktu dan tempat. Bahwa ciri-ciri alamiah tubuh 5laki-laki dan perempuan6 bisa bermakna berbeda dalam tataran kebudayaan yang berbeda. Sebagai seorang post-strukturalis Foucoult tertarik pada cara dimana berbagai bentuk ilmu pengetahuan menghasilkan cara-cara hidup. &enurutnya! aspek masyarakat yang paling signifikan untuk men"adi modern bukanlah fakta bahwa masyarakat itu ekonomi kapitalis 5&ar96! atau suatu bentuk baru solidaritas 5:eber6 atau bersikap rasional 5:eber6! melainkan cara dimana bentuk-bentuk baru pengetahuan yang tidak dikenal pada masa pramodernitas itu muncul yang dapat mendefinisikan kehidupan modern. [* Salah satu karya Foucoult adalah Archeology of Knowledge yang merupakan tu"uan dari studinya mencari struktur pengetahuan! ide-ide dan modus dari diskursus atau wacana. 4a mempertentangkan arekeologinya itu dengan se"arah atau se"arah ide-ide. %alam karyanya itu! Foucoult "uga ingin mempela"ari pernyataan-pernyataan baik lisan maupun tertulis sehinga ia dapat menemukan kondisi dasar yang memungkinkan sebuah diskursus atau wacana bisa berlangsung. 3onsep kunci dari Foucoult adalah arkeologi! geneologi dan kekuasaan. Bila arkeologi memfokuskan pada kondisi historis yang ada! sementara geneologi lebih mempermasalahkan tentang proses historis yang merupakan proses tentang "aringan "aringan diskursus. [; Hubungan secara konseptual antara Strukturalis dan Pos-strukturalis Berdasarkan namanya! post-strukturalisme dibangun diatas gagasan strukturalisme! namun bergerak keluar dan menciptakan mode berpikirnya sendiri. Strukturalisme dipengaruhi oleh ilmu bahasa! bahwa bahasa sebagai simbol dapat menciptakan makna yang berlaku secara universal!

sedangkan pos-strukturalisme tidak melihat adanya kestabilan dan universalitas makna dalam bahasa. Bahkan %errida berupaya untuk melakukan 1dekonstruksi logosentrisme2. %ia ingin melihat masyarakat terbebas dari gagasan semua penguasa intelektual yang telah menciptakan pemikiran dominan. Sedangkan Foucoult mengemukakan pandangannya tentang pengetahuan<kekuasaan. Pengetahuan dan kekuasaan saling berkaitan. Bahwa orang yang memiliki pengetahuan maka dia yang akan berkuasa. 3enyataan empiris yang ter"adi saat ini! dapat diambil contoh penggunaan kartu kredit sebagai sarana untuk pembayaran dan pembelian suatu produk barang atau "asa. Pendekatan Strukturalis melihat bahwa ada pemaknaan bahasa dalam kartu kredit yang dikeluarkan oleh sistem perbankan dan berlaku universal. Pemohon kartu kredit harus memiliki persyaratan tertentu untuk mendapatkannya. Simbol yang ada di kartu dimaknai bersama! baik oleh pembeli maupun pen"ual! bahwa penggunaannya hanya dengan 1menggesekkan2 kartu ke alat terentu dan bank akan mengeluarkan kredit pin"aman kepada pemegang kartu. 3ata-kata dalam bahasa 1tinggal gesek2 dimaknai secara strukturalis sebagai alat kemudahan membayar. Post-strukturalis melihatnya bahwa kartu kredit tersebut kurang atau tidak bermanfaat! simbol kartu yang dimaknai sebagai alat tukar bergengsi "ustru dimaknai oleh post-strukturalis sebagai penciptaan masalah baru. .da unsur ketidakstabilan. &akna 1kewa"iban2 membayar berbeda pemaknaannya oleh pemakai kartu! karena ketidakmapunannya untuk membayar atau karena ketidakdisiplinannya dalam membayar cicilan. Bila kewa"iban yang harus dipenuhi oleh pemegang kartu kredit untuk melunasi atau mencicil hutang tidak di"alankan! maka ada sanksi tertentu terhadap pemegang kartu! baik denda maupun sanksi hukum! bila tidak sanggup membayar. Bila dilihat dari sudut pandang pengetahuan<kekuasaan! maka orang-orang yang mengetahui kebaikan dan keburukan kartu! tentu akan 1menguasai2 kartu tersebut! dalam arti dapat memanfaatkan sebaik-baiknya. %ia akan mempela"ari! berapa beban bunganya dalam sebulan atau setahun! berapa biaya adiministrasinya! berapa dendanya bila terlambat! berapa iuran anggotanya pertahun! dan setiap tanggal berapa dia harus membayar tagihan serta berapa yang harus dibayar. Pengetahuan ini yang menurut pandangan Foucoult berkaitan dengan kekuasaan. Bila nasabah<pemegang kartu memiliki pengetahuan! maka dia akan berkuasa 5kartu tersebut bermanfaat6 namun bila tidak! maka pihak bank yang akan berkuasa 5beruntung6.

=hris Barker. >p cit hal 1; [2] ?it@er dan Aoodman. >p cit. ,al *+7
[1]

Sindung ,aryantoB #eori Strukturalisme. %alam .natomi dan Perkembangan 4lmu Sosial. Bagong Suyanto dan & 3husna .mal 5ed6 .ditya &edia (+1+.,al [4] ?it@er dan Aoodman op cit. ,al *+;-*+C [5] =hris Barker.op cit. ,al (+ [6] Suhrnad"iB .rkeologi Pengetahuan &ichel Foucault. %alam %alam .natomi dan Perkembangan 4lmu Sosial. >p cit. ,al -;[7] 4bid. ,al -;;--;C
[3]

Sumber B
1.

Aeorge ?it@er D %ouglas /. Aoodman. #eori Sosiologi &odern. 3encana (++7.


(.

(. -. 7.

Aeorge ?it@er. &odern Sociological #heory. &c Araw ,ill. (++C

Bryan S #urner. #eori-teori Sosiologi &odernitas-Posmodernitas. Eogyakarta. Pustaka Pela"ar (+++.


7.

=hris Barker. =ultural Studies . 3reasi :acana (++7.

8. 8..Bagong Suyanto dan & 3husna .mal 5ed6 .ditya &edia (+1+. #eori Strukturalisme. %alam .natomi dan Perkembangan 4lmu Sosial.

Anda mungkin juga menyukai