Anda di halaman 1dari 3

KLT Densitometri Pada era perkembangan teknik kromatografi saat ini pemakaian Thin Layer Chromato Scanner yang

ang lebih populer dengan nama densitometer makin banyak dipakai oleh para kromatografiwan secara luas. Densitometri adalah metode analisis instrumental yang berdasarkan interaksi radiasi elektromagnetik dengan analit yang merupakan noda pada KLT. Interaksi radiasi elektromagnetik dengan noda pada KLT yang ditentukan adalah absorpsi transmisi pantulan !refleksi" pendar fluor atau pemadaman pendar fluor dari radiasi semula. Densitometri lebih dititikberatkan untuk analisis kuantitatif analit analit dengan kadar yang sangat kecil yang perlu dilakukan pemisahan terlebih dahulu dengan KLT. S. Levi dan R. Reisfeld telah mengangkat metode densitometri ke tingkat analisis kuantitatif ultramikro. Keduanya telah berhasil menentukan testosteron dalam cairan biologis pada rentang kadar ! # hingga $%& " ng L'D dengan kadar ! $ hingga #%& " ng dan kholesterol ! ( hingga #%&" ng dengan pengukuran pendar fluor pada noda !kromatogram" KLT. Prinsip analisis kuantitatif dengan metode densitometri hampir sama dengan metode spektrofotometri. Penentuan kadar analit yang dikorelasikan dengan area noda pada KLT akan lebih ter)amin kesahihannya dibanding metode K*KT atau K+* kromatogram diukur pada posisi diam atau ,ig-.ag/ menyeluruh. Korelasi kadar analit pada noda kromatogram yang dira)ah terhadap area tidak menun)ukkan garis lurus akan tetapi merupakan garis lengkung mendekati parabola. sebab area noda

Instrumentasi Prinsip penentuan area atau kadar dari analit yang ada pada pelat KLT 0da beberapa pilihan prinsip penentuan analit yaitu 1 penentuan transmisi pantulan !refleksi" pendar fluor dan pemadaman pendar fluor. Penentuan transmisi akan memberikan puncak kromatogram densitometri lebih tinggi dibandingkan refleksi. 0kan tetapi penentuan transmisi akan diikuti fluktuasi garis dasar yang lebih besar dibanding penentuan refleksi. Penentuan pendar fluor dan pemadaman pendar fluor akan memberikan kepekaan seratus kali dibandingkan penentuan dengan radiasi 23 atau sinar tampak. Pelayangan garis dasar ! base line drift " dan fluktuasi garis dasar yang besar akan sering ter)adi pada spektrofotodensitometer dengan sistem optik berkas tunggal.

'umber radiasi ada tiga macam tergantung rentang pan)ang gelombang dan prinsip penentuan. Pada umumnya spektrofotodensitometer memberikan rentang gelombang penentuan $&&45& nm. Lampu D$ !Deuterium" dipakai untuk pengukuran pada daerah ultra 6iolet dan lampu tungstein untuk pengukuran pada daerah sinar tampak. 2ntuk penentuan pendar fluor dan pemadaman pendar fluor dipakai lampu busur 7g bertekanan tinggi. 'ama seperti pada spektrofotometri pada densitometri )uga dilakukan penentuan transmisi atau absorpsi dan refleksi pada pan)ang gelombang maksimal.

Demikian )uga pada penentuan pendar fluor dan pemadaman pendar fluor harus dilakukan penentuan pada pan)ang gelombang dimana ter)adi emisi atau intensitas relatif pendar fluor yang optimal. 8onokromator dengan fungsi yang sama seperti pada spektrofotometer 23-3is )uga diperlukan pada densitometer 9iasanya dipakai monokromator kisi difraksi #$&& garis:mm Detektor P8T !Photo Multiplier Tube ; Tabung Penggandaan <oton" merupakan detektor umum yang dipakai pada densitometer.

Anda mungkin juga menyukai