Anda di halaman 1dari 3

RESUME KE-12 KU 4078 - STUDIUM GENERALE " Teknologi untuk Pemberdayaan Perdesaan di Indonesia

Pembicara:
Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimadja, DEA Dr. Ir. Son Diamar, MSc

Oleh
Nama : Aditiawarman NIM : 12110039

Program Studi : Teknik Pertambangan Nomor HP : 085652262647

Institut Teknologi Bandung 2013

Pada hari Sabtu, 7 Desember 2013, diadakan kuliah umum terakhir mata kuliah Studium Generale semester ganjil 2013/2014 kepada civitas akademik Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan tema Teknologi untuk Pemberdayaan Pedesaan di Indonesia. Kuliah umum kali ini bertempat di Gedung Aula Barat ITB. Pada kesempatan ini yang penting ini, pengisi kuliah umum seharusnya dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat dan Gubernur Papua. Tetapi beliau-beliau tidak satu pun yang hadir karena berhalangan sehingga digantikan oleh perwakilan dari masing-masing gubernur. Tema ini merupakan tema yang penting sehingga dengan membicarakan tema ini diharapkan dapat memajukan kualitas Indonesia yang dimulai dari komunitas terkecil yaitu perdesaan. Pada pembukaan kuliah kali ini disampaikan oleh perwakilan dari kampus ITB sendiri yaitu Prof. Dr. Sarwono Gunawan. Dalam kesempatan singkat ini disinggung mengenai definisi pedesaan dengan perdesaan maupun keadaan pedesaan khususnya di Jawa Barat. Desa adalah pemerintah terkecil yang harus dibimbing agar dapat mengatur wilayah sendiri dengan cara diberikan alokasi langsung dari pemerintah pusat. Tujuannya yaitu untuk membangun dan memajukan kehidupan serta kesejahteraan masyarakat perdesaan, khususnya di Jawa Barat. Selanjutnya setelah pembukaan, kuliah umum berlanjut ke permasalahan yang disampaikan oleh Prof Dr. Ir.Deny Juanda Puradimadja, DEA. Gambaran mengenai luas dan kepadatan penduduk di Jawa Barat serta persentasi proyeksi perkembangan jumlah penduduk menjadi bahan pertimbangan awal. Jawa Barat merupakan penduduk dengan jumlah umur produktif yang tinggi yaitu 63.69 % sehingga diharapkan Jawa Barat dapat menjawab tantangan mengenai isu-isu yang ada. Sosok masa depan Jawa Barat pada tahun 2025 harus memiliki lima nilai-nilai luhur seperti : 1. 2. 3. 4. 5. Jujur dan konsisten Tangguh dan disiplin Kepeloporan dan keteladan Ramah dan Bijaksana Kebersamaan dan kesetaraan

Dan memiliki tujuh karakter yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Sehat, cerdas dan cermat Produktif dan berdaya saing tinggi Mandiri dan pandai mengatur diri Berdaya tahan tinggi dalam persaingan Pandai membangun jejaring dan persahabatan global Berintegritas tinggi Bermartabat

Terdapat beberapa program sebagai strategi untuk membangun desa khususnya di Jawa Barat yaitu: 1. Pendidikan gratis SD,SMP dan SMP di seluruh Jawa Barat serta pembangunan 20.000 ruang kelas baru 2. Beasiswa pendidikan untuk berbagai golongan 3. Revitalisasi posyandu dan dana operasional kader posyandu 4. Membuka 2 juta serapan tenaga kerja baru dan mencetak 100.000 wirausahaan baru Jawa Barat 5. Alokasi 4 Triliyun untuk infrastuktur desa dan pedesaan 6. Rehabilitas 100.000 rumah rakyat miskin Selain itu untuk mendukung program-program tersebut terdapat berbagai macam metodologi yang dilakukan untuk mengurangi kemiskinan. Adapula pendekatan metodologi pengurangan kemiskinan di Jawa Barat sebagai berikut : 1. Adopsi metodologi menurut TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) yang mengelompokan program-program yang berisi cara penganggulangan kemiskinan. 2. Metodologi menurut TKPKD (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daera) dibantu dengan dokumen Rencana Aksi Multipihak (RAM) : a) Bagi RTS berkemampuan terbatas secara fisik melalui bantuan sosial b) Bagi RTS yang masih memiliki kemampuan secara fisik dan intelektual melalui pendekatan masyarakt bekerja c) Untuk keberhasilan dan ketelitian implementasi penanganan rumah tangga sasaran digunakan Sistem KM 0 Pro Poor JABAR d) Melakukan pengendalian dan perwalian terhadap rumah tangga sasaran yang mendapat bentuk-bentuk intervensi agar lepas dari kondisi kemiskinan Selanjutnya setelah kuliah mengenai perdesaan di Jawa Barat selesai disampaikan, Dr. Ir. Son Diamar, DEA yang mewakili Gubernur Papua lebih mengangkat hal mengenai hidrografi laut, hal ini dikarenakan daerah Papua sanhat berhubungan erat dengan masalah perairan dimana terdapat sumber daya alam yang sangat melimpah di daerah perairan Indonesia. Menurut Beliau, Indonesia tidak boleh miskin, karena terlalu banyak sumber daya yang ada. Kalau miskin berarti ada sesuatu yang salah dengan negara ini. Banyak hal-hal penting yang dapat diambil dari ucapan beliau mengenai industri strategis di Indonesia. Dan diakhir kuliah umum Studium Generale sekaligus ditutup dengan pembukaan acara P2D-ITB (Pusat Pemberdayaan Pedesaan) oleh perwakilan oleh ITB sendiri.

Anda mungkin juga menyukai