Anda di halaman 1dari 18

Pendidikan Luar Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Era Globalisasi Indonesia kini menghadapi

tantangan baru dalam memasuki era globalisasi. Di sisi lain permasalahan internal juga datang silih berganti, isu isu kritis yang sering mun!ul adalah adanya keinginan untuk melakukan perbaikan di segala pembangunan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pembangunan dide"inisikan sebagai upaya suatu bangsa untuk meningkatkan mutu dengan meman"aatkan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam melalui proses peren!anaan, pelaksanaan dan e#aluasi yang berkelanjutan $Sudarja %&&' ()*. Sedangkan menurut Soerjono Soekamto $)++&(,',* Pembangunan merupakan suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan se!ara sengaja berdasarkan suatu ren!ana tertentu. Pembangunan nasional Indonesia misalnya, merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan berdasarkan ren!ana tertentu dengan sengaja dan memang dikehendaki , baik oleh pemerintah yang menjadi pelopor pembangunan maupun masyarakat . Pembangunan dide"inisikan sebagai upaya suatu bangsa untuk meningkatkan mutu dengan meman"aatkan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam melalui proses peren!anaan, pelaksanaan dan e#aluasi yang berkelanjutan $Sudarja %&&' ()*. Dari pernyataan di atas dapat kita lihat bah-a untuk membangun suatu bangsa diperlukan sumber daya baik alam maupun manusia. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses keberhasilan suatu pembangunan. .epang merupakan salah satu !ontoh negara yang tidak mempunya sumber daya alam yang melimpah tetapi Ia mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga .epang kini menjadi salah satu negara yang di segani dalam tataran dunia internasional. SDM yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam me-ujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Karena SDM yang berkualitas dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan globalisasi. Globalisasi merupakan proses mendunia dengan tingkat perubahan yang !epat dan radikal di berbagai aspek kehidupan manusia karena adanya teknologi. Kini kita merasa dunia semakin menyusut, dengan ke!anggihan teknologi kita tidak tersekat lagi bidang termasuk pendidikan, karena pendidikan merupakan salah satu komponen supra sistem

oleh ruang dan -aktu. Dengan teknologi kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja dan kapan saja dan dimana saja. /etapi dibalik ke!anggihan dan perubahan yang terjadi dapat menimbulkan ketimpangan jika kita tidak siap dengan adanya perubahan sehingga bisa terjadi ketimpangan budaya yang tentunya akan merugikan kita. Permasalahan dunia dan permasalahan nasional yang semakin komplek menuntut kita untuk senantiasa belajar agar tidak gagap terhadap perubahan. .umlah penduduk yang semakin meningkat, !adangan energi yang kian menipis, ragam budaya yang berbeda, kon"lik internal dan internasional mengharuskan kita untuk senantiasa belajar. 0akta yang ada memperlihatkan bah-a pendidikan kon#ensional pada saat ini kurang memberikan kontribusi terhadap peme!ahan masalah yang ada malah semakin memperlebar kesenjangan yang ada. Semakin tinggi seseorang sekolah semakin ter!erabut ia dari kehidupan. Pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan alternati" yang dapat memberikan -arna baru dalam dunia pendidikan. Pada era tahun 1&an mengalami "ase "ase keemasan, tetapi kini Pendidikan luar sekolah mulai menggeliat untuk bisa berkontribusi kembali dalam membentuk SDM SDM yang berkualitas dan berjalan beriringan dengan pendidikan jalur persekolahan. Le-at Program programnya diharapkan PLS mampu memberikan kontribusi dalam melahirkan generasi unggul yang siap untuk menjadikan bangsa ini bangsa yang mempunyai -iba-a dan disegani, disamping siap berkompetisi lebih terbuka di tataran internasional Makalah ini men!oba menguraikan tentang bagaimana pendidikan luar sekolah dapat menjadi jembatan untuk bisa meme!ahkan permasalahan yang ada serta memberikan kontribusi dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sebagai modal utama dalam pembangunan untuk menghadapi globalisasi. Pembahasan. a. Globalisasi 2gar kita bisa menghadapi era globalisasi ada baiknya kita mengenal tentang globalisasi dan beberapa karaktersitiknya. Globalisasi merupakan proses mendunia dengan tingkat perubahan yang !epat dan radikal di berbagai aspek kehidupan manusia karena adanya teknologi. /ilaar menjelaskan $%&&, ()3* proses globalisasi bergerak sejalan dengan tiga arena kehidupan manusia4 arena ekonomi, politik dan budaya.. Dalam arena ekonomi proses tersebut mempengaruhi peraturan peraturan sosial dalam

produksi, pertukaran barang, distribusi dan konsumsi baik barang maupun pelayanan $ser#i!e*.Dalam arena politik proses globalisasi menyatakan diri di dalam pengaturan sosial dalam kaitannya dengan konsentrasi serta aplikasi kekuasaan. Dalam arena dalam kaitannya budaya proses globalisasi menyatakan diri dalam pengaturan sosial nilai nilai. 2rena ekonomi mempunyai bebrapa dimensi dan beberapa pola pola tipe ideal. Dimensi ekonomi terdiri dari perdagangan, produksi, in#estasi, ideologi organisasi, pasar uang dan pasar kerja. Perdagangan mempunyai pola ideal kebebasan absolut dalam perdagangan, ser#i!e komoditi simbolik. Produksi mempunyai pola produksi yang seimbang yang ditentukan oleh keuntungan geogra"is. In#estasi mempunyai pola in#estasi langsung $"oreign dire!t in#estmen* sangat terbatas, Ideologi organisasi mempunyai pola "leksibilitas terhadap pasar global. Pola pasar uang adalah adanya desentralisasi, langsung dan tanpa batas negara dana pada deimensi pasar kerja adanya kebebasan bergerak para pekerja. 2rena politik mempunyai dimensi kedaulatan negara, "okus peme!ahan masalah, organisasi internasional, hubungan internasional dan politik budaya. Dengan globalisasi bisa jadi kedaulatan negaara menjadi hilang, dalam "ikus peme!ahan masalah pola idealnya adalah permasalahan lokal selalu berada dalam konteks global. 5rganisasi internasional mempunyai pola sangat berkuasa, hubungan internasional sangat lan!ar dan multi sentrik. 2rena budaya terdiri dari dimensi( Lanskap keper!ayaan $sa!ris!ape*, lanskap etnik $etnos!ape*, lanskap ekonomi $ekonos!ape*, lanskap media $medias!ape* dan lanskap persantaian $leisures!ape*. Pola ideal pada sa!ris!ape adalah adanya deteritoliasasi mo6aik agama, lanskap etnik di tandai adanya pola deteritorialisasi, kosmopolitanisme dan keanekaragaman. Pada dimensi lanskap media pola nya adalah distribusi !itra $image* dan in"ormasi global, dan terakhir pada lanskap persantaian ditandai dengan adanya turisme uni#ersal. Dari pemaparan diatas tentang domensi dan pola globalisasi semakin menyadarkan kita akan pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas. Pada dimensi pasar kerja dapat kita lihat adanya kebebasan bergerak bagi para pekerja. 2rtinya tingkat kompetisi tidak hanya berskala nasional tetapi sudah pada dataran internasional. 2rena politik pada dimensi peme!ahan masalah dapat kita "ahami

dengan pertukaran eksprsi dan simbol mengenai "akta, pengertian, keper!ayaan, serta

bah-a masalah lokal selalu dalam konteks global, jika SDM kita tidak mempunyai -a-asan global $mindset global* di kha-atirkan Ia hanya akan sibuk ter"okus pada konteks lokal, padahal kita sudah dituntut untuk ber-a-asan global agar tidak terasingkan dalam pergaulan atau hubungan internasional. Dalam arena budaya dapat kita lihat adanya kosmopolitanisme dan keanekaragaman, jika kita tidak membiasakan dan mendidik SDM kita dengan multikultural maka kita bisa terjebak dalam kesukuan atau nasionalisme sempit. Disamping itu kita bisa melihat betapa pentingnya image dan kebutuhan in"ormasi global. In"ormasi global ini dapat dengan mudah kita lihat dalam dunia !yber, sehingga mau tidak mau kita harus akrab dengan teknologi. b. Paradigma Pembangunan Paradigma menurut bahasa Inggris adalah paradigm yang berarti a #ery !lear or typi!al e8ample o" somathing $longman Di!tionary(193*, sedangkan dalam bahasa :unani dikenal dengan istilah para deigma para berarti disamping, di sebelah dikenai. Se!ara istilah paradigma adalah !ara memandang sesuatu dan dalam ilmu

pengetahuan, model, pola ideal dan dari model model itulah "enomena yang dipandang dijelaskan, totalitas premis premis teoritis dan metodologis yang menentukan atau mengidenti"ikasi kan suatu studi ilmiah konkrit dan Dasar dasar untuk menyeleksi problem problem dan pola untuk men!ari problem riset $Loren ;agus )+33*. Pembangunan dide"inisikan sebagai upaya suatu bangsa untuk meningkatkan mutu dengan meman"aatkan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam melalui proses peren!anaan, pelaksanaan dan e#aluasi yang berkelanjutan $Sudarja %&&' ()*. Sedangkan menurut Soerjono Soekamto $)++&(,',* Pembangunan merupakan suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan se!ara sengaja berdasarkan suatu ren!ana tertentu. Pembangunan nasional Indonesia misalnya, merupkan suatu proses perubahan menjadi pelopor pembangunan maupun masyarakat . Pembangunan menurut ka!amata Sosiologis terbagi menjadi tiga dimana setiap bagian memiliki dimensi ukuran, yaitu ( ). Pertumbuhan $Gro-th* yang diukur melalui Perkapita, G<P, 0asilitas sosial yang dilakukan berdasarkan ren!ana tertentu dengan sengaja dan memang dikaehendaki , baik oleh pemerintah yang

%. Perbaikan $Impro#ement* yang di "okuskan pada distribusi=pemerataan diukur melalui kur#a loren6 dan koe"isien gini. 7. Perubahan $>hange* yang diren!anakan dan diarahkan $Planned and Dire!ted* yang diukur strata sosial dan indikator sosial ,. ?kuran yang lebih komprehensi" di ukur melalui Indeks Mutu @idup $IM@* atau Auality o" Li#es. IM@ terdiri dari komponen angka harapan hidup $2@@*, angka kematian ;ayi $2K;* dan 2ngka Melek @uru" $2M@*. Soekamto $)++&(,',* Proses pembangunan bertujuan untuk meningkatkan tara" hidup masyarakat , baik se!ara material maupun spiritual. Peningkatan tara" hidup masyarakat men!akup suatu perangkat !ita !ita yang meliputi hal hal sebagai berikut ( a. Pembangunan harus bersi"at rasionalistis, artinya haluan yang diambil harus berlandaskan pada pertimbangan rasional dalam suatu sistem. b. 2danya ren!ana Pembangunan dan proses Pembangunan . 2rtinya adanya keinginan untuk selalu membangun pada ukuran dan haluan yang terkoordinasI se!ara rasional dalam suatu sistem. !. Peningkatan Produkti#itas d. Peningkatan standar kehidupan e. Kedudukan, peranan dan kesempatan politik, sosial, ekonomi dan hukum ". Pengembangan lembaga lembaga sosial dan sikap sikap dalam masyarakat Konsolidasi nasional dan g. Kemerdekaan nasional Dari pemaparan diatas kita dapat merekonstruksi kembali tentang hakekat SDM yang berkualitas untuk membangun bangsa ini. SDM yang berkualitas dapat terbentuk melalui proses pendidikan baik pendidikan persekolahan maupun pendidikan luar sekolah. @akikat pembangunan adalah adanya perubahan menuju kearah yang lebih baik dengan diren!anakan dan dilakukan se!ara bertahap dan berkesinambungan. 2da beberapa karakter khas yang harus dimiliki oleh SDM yang berkualitas. Menurut hasil penelitian ;a!htiar Bi"aCi $)+9,* .epang sebagai negara maju memiliki lima karaktersitik kun!i yang dipandang sebagai akar kekuatan bangsanya yaitu( )* Emulasi, yaitu hasrat dan upaya untuk menyamai atau melebihi kemajuan orang lain. %* yang sederajat dan sama dibidang

'

konsensus yaitu kebiasaan masyarakat .epang untuk berkompromi bukan kon"rontasi.7* 0uturism, yaitu pandangan jauh ke dapan, menatap kemajuan bagi perorangan dan kemajuan bersama dimasa depan. ,* Kualitas, dalam arti mutu menjadi "aktor penarik bagi setiap proses dan hasil produksi .epang. '* Kompetisi, yang berarti bah-a sumber daya manusia dan produk bangsa .epang memiliki keunggulan komparati" dan keunggulan kompetiti" dalam tata kehidupan dan tata ekonomi global. 2l#in : So $)++,* menyampaikan tentang @asil penelitian M!>lelland yang menjelaskan Penentuan kelompok yang bertanggung ja-ab terhadap proses modernisasi negara negara dunia ketiga. Menurut penelitian M!>lelland "aktor utama yang memegang peranan penting dalam pembangunan dunia ketiga adalah para -irasta-an domestik. Mereka bekerja tidak hanya pada aspek ekonomis tapi keinginan yang kuat untuk men!apai prestasi gemilang. >iri !iri manusia yang mempunyai moti#asi prestasi yang tinggi adalah hasil pekerjaan dikerjakannya melalui penanmpilan kerja yang baik atau bertanggung ja-ab, panjang dan mempunyai ren!ana serta suka mengambil resiko. Menurut M!>lelland moti#asi berprestasi dapat dibentuk melalui lingkungan keluarga khususnya pada tahapan pembimbingan anak. Pertama, orang tua hendaknya menentukan standar moti#asi yang tinggi pada anak anaknya. Kedua, orang tua hendaknya menggunakan metode dorongan dan hubungan yang hangat dalam sosialisasi dengan anak anak mereka.Ketiga, orang tua hendaknya bersikap otoriter. Selain le-at pendidikan keluarga moti#asi berprestasi juga dapat di tumbuhkan le-at akti#itas memba!a, terutama !erita !erita yang berkualitas yang diberikan pada anakanak. Penelitian lain yang populer juga dilakukan oleh Inkeless yang meneliti tentang !iri !iri manusia modern di berbagai negara yakni di 2rgentina, >hili, India, Israel, <igeria dan Pakistan. Dari hasil penelitiannya, Inkeles menjelaskan bah-a manusia modern memiliki berbagai karakteristik pokok berikut ( /erbuka terhadap pengalaman baru Independen dalam bentuk otoritas tradisional seperi orang tua, kepala suku dan raja. Per!aya akan kemampuan ilmu pengetahuan Memiliki mobilitas dan ambisi hidup yang tinggi ino#ati" dalam menemukan !ara !ara baru untuk memperbaiki kualitas kerja, mempunyai orientasi -aktu yang

Memiliki ren!ana jangka panjang 2kti" dalam per!aturan politik !. Strategi Pengembangan Sumber daya Manusia dan Pendidikan Luar Sekolah Pengembangan Sumber Daya Manusia di masa depan melalui jalur pendidikan luar sekolah harus disesuaikan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Menurut ;otkin $)+97* kegiatan belajar yang paling !o!ok dimasa depan adalah pembelajaran inno#ati" $inno#ati#e learning* yang memadukan belajar mengantisipasi $antisipati#e learning* dan partisipasi learning atau belajar bersama manusia untuk orang lain. 5tonomi dan integrasi. 2ntisipasi adalah kapasitas

menghadapi situasi baru yang mungkin dan belum pernah terjadi sebelumnya. 2ntisipasi berhubungan dengan masa depan untuk dapat meramalkan masa depan dan menge#aluasi konskuensi dari keputusan diri yang telah diambil. ;elajar ino#ati" menekankan pada kesiapan untuk bertindak dalam situasi baru dan eksplorasi terhadap apa yang mungkin terjadi. Partisipasi $parti!ipation*, antisipasi berkaitan dengan -aktu sedangkan partisipasi berkaitan dengan solidaritas dalam ruang, artinya antispasi bersi"at temporal sedangkan partisipasi si"atnya geogra"is dan parsial. 2ntisipasi akti#itas mental sedangkan partisipasi bersi"at so!ial atau kemasyarakatan. Partisipasi merupakan proses akti" yang memerlukan usaha dan kerja . Partisipasi e"ekti" dalam seketika, membandingkan a!uan akti". 5tonomi $2utonomy*, konsep otonomi akan memperluas pengertian, kapasitas untuk mengenali se!ara sadar , mengenali konteks dan menghadapi nilai kon"lik dengan kebanyakn dikaitkan dengan indi#idu, sebagai menunjukkan pengetahuan dan tindakan yang berkaitan dengan terjadinya partisipasi tetapi dapat juga digunakan oleh masyarakat. Dalam hal ini diartikan dalam terminology pendidikan bagi masyarakat merupakan

kemampuan untuk berdiri sendiri , per!aya diri bebas dari ketergantungan. 5tonomi diperoleh dari keputusan kritis , sedangkan otonomi identitas !ultural, dan bagi indi#idu otonomi merupakan

kun!i untuk pemenuhan kabutuhan diri sendiri. Integrasi $Integration*, integrasi berarti meningkatnya kapasitas untuk masuk dalam hubungan kemanusiaan yang lebih luas , bekerjasama, membuat hubungan dengan orang lain, mengetahui system yang lebih luas dan melihat keseluruhan yang terdiri dari bagian bagian. 2rtinya integrasi melihat sesuatu dari keseluruhan dan kemampuan untuk mengetahui lintas hubungan

dan pertalian diantara masalah masalah yang dilandasi adanya persepsi holisti! yang memungkinkan tumbuhnya pemikiran integrati#e $integrati#e thinking*. Menurut Sudjana $%&&'( 7++* pengembangan pendidikan non "ormal dimasa yang akan datang perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut( Pertama, Pendidikan non "ormal perlu lebih proakti" dalam mere"ormasi #isi,misi dan strateginya untuk mengubah program program pendidikan yang sedianya berorientasi pada menghasilkan lulusan sebagai pen!ari kerja $-orker so!iety* menjadi upaya menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dan kemampuan untuk mandiri dan pen!ipta lapangan kerja $employee so!iety*. Pendidikan non "ormal harus berorientasi me-ujudkan peserta didik yang berkualitas yang ditandai dengan kemantapan keimanan dan ketaD-aan $IM/2A* dan 2K@L2K yang luhur, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi $IP/EK* serta keterampilan $"ungsional skills* sesuai dengan kebutuhan masyarakat madani dalam tata kehidupan kesejagatan. Kedua, unsure unsur system pendidikan non "ormal perlu dilakukan se!ara lengkap dan utuh yaitu men!akup komponen, proses dan tujuan. Sistem ini harus diterapkan dalam setiap satuan, jenis, dan program pendidikan non "ormal. Komponen ini terdiri atas masukan lingkungan, masukan sarana, masukan mentah dan masukan lain. Proses adalah interaksi dinamis antara masukan masukan khususnya pendidik dan peserta didik mlalui upaya pembelajaran, bimbingan dan atau pelatihan. Proses tersebut didasarkan atas kebutuha belajar , berorientasi pada ujuan, berpusat pada peserta didik dan berangkat dari pengalaman peserta didik, dalam proses ini perlu digunakan pendekatan kontinum antara pedagogi, andragogi dan atau gerogogi. Ketiga, meningkatkan #isi, misi "ormal . Eisi pendidikan dan strategi pengembangan pendidikan non dan perilaku yang men!akup sudut pandang "iloso"is bah-a peserta didik

memiliki sikap dan perilaku yang dapat berubah ke arah sikap

positi" dan konstrukti", serta memiliki potensi untuk belajar dan dibelajarkan.. Keempat, Pendidikan non "ormal meningkatkan orientasi keberpihakan kepada orang banyak. Mereka adalah bagian terbesar dari -arga masyarakat yang masih menderita keterbelakangan yaitu kemiskinan, kurang pengertian, kepenyakitan $health illnes* dan lain sebagainya. Mereka adalah masyarakat yang dalam keadaan tertekan dalam kehidupannya. Kemiskinan masyarakat baik kemiskikan striktural, !ultural maupun natural. Strategi pembelajaran kepada masyarakat lapisan ba-ah $the grass root le#el*

adalah pengembagnan sumber daya manusia $human resour!e de#elopment* melalui pembelajaran untuk membangun budaya organisasi di masayarakat $!ommunity organi6ation* dan pengembangan ekonomi masyarakat Kelima, Pendidikan non "ormal penelitian diarahkan $e!onomi! de#elopment*. perlu megnembangkan tiga aspek $triad* pembinaan

internal kelembagaannya dengan upaya penelitian, manajemen dan produksi. ?paya kepada pembinaan koherensi empiri! diantara teori teori yang berkaitan dengan pendidikan non "ormal seperti teori pengelolaan program pendidikan, pembelajaran, dampak bagi lulusan, teknologi pendidikan, in"ormasi, nilai nilai so!ial budaya, penampilan kepemimpinan dan lembaga penampilan non "ormal dalam lingkungan eksternal kelembagaan. Pengembangan manajemen diarahkan untuk ter-ujudnya total Duality management dalam setiap program pendidikan, dalm /AM ini termasuk !ost e""e!ti#e management, Duality !ontrol, keterkaitan antar "ungsi manajemen, produkti#itas dan kualitas pembelajaran, trans"ormasi pendidikan dan manajemen perubahan, manajemen sta", pengembangan deregulasi pendidikan, manajemen sosialisasi nilai budaya, manajemen pelatihan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan manajemen penerapan etika pro"esinal dalam pendidikan non "ormal. Produksi kelembagaan pendidikan non "ormal men!akup produksi bahan pembelajaran, hasil hasil kajian ilmiah dan produksi lainnya. Keenam, penyelenggara dan Dalam meningkatkan misi pendidikan non "ormal yang demikian luas maka lembaga lembaga dan pelaksana program program pendidikan tidak dapat bekerja sendiri sendiri tanpa ada keterkaitan dangan pihak pihak lain. Dalam ren!ana strategis pembangunan nasional disebutkan beberapa permasalahan yang masih dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan luar sekolah de-asa ini adalah sebagai berikut( Pertama, Pendidikan Luar Sekolah belum mendapat pemahaman dan perhatian yang proporsional dengan pendidikan sekolah, baik berkenaan dengan peraturan perundangan maupun dukungan anggaran sehingga pemerataan pelayanan PLS bagi masyarakat diberbagai lapisan dan diberbagai daerah belum dapat dilaksanakan se!ara optimal. Kedua, masih terbatasnya jumlah dan mutu tenaga pro"esional institusi PLS di tingkat pusat dan daerah dalam mengelola, pada mengembangkan dan

melembagakan PLS. Ketiga, masih terbatasnya sarana dan prasarana PLS baik yang menunjang penyelenggaraan maupun proses pembelajaran PLS. Keempat,

ketergantungannya penyelenggaraan kegiatan PLS di lapangan pada tenaga sukarela sehingga tidak ada jaminan kesinambungan pelaksanaan program PLS. Kelima, masih relati" rendahnya partisipasi=peranserta masyarakat dalam memprakarsai penyelenggaraan dan pelembagaan PLS. Dengan memperhatikan permasalahan yang masih dihadapi de-asa ini dalam penyelenggaraan PLS, maka tantangan pembangunan PLS untuk tahun ke depan adalah sebagai berikut( Pertama, dalam kaitannya dengan meningkatkan perluasan dan pemerataan, adalah bagaimana penyelenggaraan pendidikan luar sekolah yang terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pemberantasan buta aksara, pendidikan berkelanjutan, pendidikan perempuan dan dukungan terhadap pengentasan kemiskinan dapat dilakukan se!ara lebih meluas dan merata sehingga lebih mampu menampung dan menjangkau -arga masyarakat dijangkau. Kedua, dalam kaitannya dengan mutu dan rele#ansi, adalah pendidikan luar sekolah sehingga mampu diarahkan untuk menghasilkan bekerja mengembangkan diri, bagaimana lebih banyak dari yang selama ini telah kurun -aktu lima

lulusan yang berkualitas

men!ari na"kah, dan dapat

memenuhi pendidikan selanjutnya serta men!iptakan dan memenuhi lapangan kerja sesuai dengan kebutuhan pasar. Ketiga, dalam kaitannya dengan penataan sistem manajemen pendidikan, baik yang dikelola pemerintah maupun masyarakat adalah bagaimana meningkatkan peran serta masyarakat dan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan dan pengelolaan PLS, mulai dari peren!anaan, pelaksanaan, e#aluasi, serta pembiayaannya sehingga pelembagaan penyelenggaraan PLS yang dikelola oleh, dari, dan untuk masyarakat mengakar pada mekanisme perkembangan lingkungan masyarakat. Mulai menggeliatnya pendidikan luar sekolah tidak terlepas dari adanya tujuan pendidikan kesejagatan. Dengan adanya beberapa komitmen bersama tentang program edu!ation "or all menuntut kita untuk bisa memenuhi kuali"ikasi bangsa yang memiliki SDM standar internasional yang bisa dibentuk tidak hanya le-at pendidikan "ormal tetapi juga se!ara in "ormal dan non "ormal. ;eberap program pendidikan luar sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia dan dikuatkan dalam

)&

?ndang undang diantaranya4 Dengan berdasarkan pada perundang undangan yang ada pendidikan luar sekolah men!akup pada pendidikan non "ormal dan in"ormal. Dalam ?? <o %& tahun %&&7 Pasal %3 ayat 7 disebutkan bah-a pendidikan non "ormal meliputi pendidikan ke!akapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja , pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan peserta dididk. Lalu pada ayat , di jelaskan satuan pendidikan non "ormal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, Pusat Kegiatan ;elajar Masyarakat dan Majlis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Program program pendidikan luar sekolah di golongkan atas program program yang pemerintah dilaksanakan dan menjadi tanggung ja-ab pemerintah, program program yang diselenggarakan masyarakat sendiri, baik yang didukung oleh maupun yang s-adaya. 2da juga program pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan lembaga bisnis $Sutaryat %&&'(7)*.. /ujuan nasional pendidikan luar sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah 4Pertama, memperluas, memeratakan, serta meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan bagi anak usia dini program yang menginter#ensi kesehatan, gi6i, dan suksesnya Fajib ;elajar Pendidikan Dasar + /ahun. Kedua, memperluas, memeratakan, serta meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dasar bagi masyarakat yang tidak sekolah dan putus sekolah pendidikan dasar dengan prioritas usia -ajib belajar $1 )' tahun*, sehingga memper!epat penuntasan Fajib ;elajar Pendidikan Dasar + /ahun. Ketiga, memperluas, memeratakan, serta meningkatkan kualitas pelayanan $& 3 tahun* melalui perkembangan psikososial,

sehingga ada kesiapan anak pada usia sekolah masuk sekolah dan berdampak pada

pendidikan bagi masyarakat buta aksara, utamanya usia )& ,, tahun melalui Program Keaksaraan 0ungsional, sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan berdampak pada suksesnya penyelenggaraan Fajib ;elajar Pendidikan Dasar + /ahun dan Pengentasan Kemiskinan. Keempat, memperluas, memeratakan, serta meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan keterampilan bagi perempuan termasuk remaja, keluarga dan orangtua,

))

terutama mereka yang berasal dari keluarga yang berpendidikan dan berpenghasilan rendah $miskin ilmu dan miskin ekonomi* sehingga mampu berperan akti" dalam pembangunan. Kelima, memperluas, memeratakan, serta meningkatkan kualitas mengembangkan diri, bekerja tergolong miskin dan men!ari na"kah utamanya -arga pelayanan

pendidikan berkelanjutan bagi masyarakat yang memerlukan bekal untuk masyarakat yang ingin melanjutkan menganggur, dan=atau bagi mereka yang

pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Keenam, meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemerintah daerah dalam

memprakarsai dan melembagakan penyelenggaraan pendidikan luar sekolah sehingga terbentuklah Pusat Pusat Kegiatan ;elajar Masyarakat $PK;M* yang dikelola sendiri oleh masyarakat $oleh, dari dan untuk masyarakat*.

Kesimpulan Pengembangan sumber daya manusia le-at program program pendidikan luar sekolah diharapkan dapat menghasilkan SDM SDM yang berkualitas yang tidak hanya !erdas se!ara intelektual tetapi ia juga mempunyai keterampilan dan !itra diri yang positi" mengenai keanekaragaman budaya dalam menghadapi era globalisasi. SDM yang berkualitas dapat dilakukan dengan rele#ansi pendidikan non "ormal dengan pengembangan sumber daya manusia yaitu le-at pendidikan dengan yang berorientasi pada -a-asan global dan pembelejaran inno#ati". Disamping itu arah pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui beberapa strategi pengembangan pendidikan non "ormal, pendidikan non "ormal yaitu proakti" dalam merubah #isi, misi dan strategi berdasarkan perubahan masyarakat, melengkapi unsur unsur meningkatkan orientasi keberpihakannya kepada orang banyak, mengembangkan tiga aspek pembinaan internal kelembagaannya dengan upaya penelitian, manajemen dan produksi, ;ekerja sama dengan pihak pihak terkait agar dapat berjalan dengan optimal. ?paya pengembangan sumber daya manusia le-at pendidikan luar sekolah juga menghadapi tantangan yang tidak sedikit, tetapi -alaupun demikian diharapkan pendidikan luar sekolah semakin eksis dalam masyarakat sebagai dampak dari adanya tujuan global pendidikan tentang edu!ation "or all yang telah dikuatkan dalam

)%

perundang undangan.

Dengan demikian kontribusi pendidikan luar sekolah dalam

pembentukan sumber daya manusia yang akan menjadi pelaku pembangunan untuk menghadapi era globalisasi bukanlah sekedar harapan dan impian. /etapi suatu keharusan bagi kita kalangan akademisi dan praktisi untuk bisa mensukseskannya,. Semoga.

)7

D20/2B P?S/2K2 2!e Suryadi, Ph.D $%&&'* Perspekti" PLS Dalam Kebijakan Sistem Pendidikan <asional. Makalah Stadium General PPS ?PI ;andung 0asli .alal, Ph.D $%&&,*. 2rah Kebijakan <asional Pendidikan 2nak ?sia Dini. .akarta (Makalah seminar dan lokakarya <asional. Djuju Sudjana. Pro". @. M.Ed, Ph.D $%&&'*. Manajemen Program Pendidikan untuk pendidikan non "ormal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia . 0alah Produ!tion. ;andung Soerjono Soekamto, Pro". $)++&*. Sosiologi Suatu Pengantar. Baja-ali Pers .akarta Su-arsono G2l#in : So. $)++,*. Perubahan Sosial dan Pembangunan . LP7S .akarta Sudarja 2di-ikarta , Pro". Dr. M2. %&&'*4 >atatan perkuliahan Etika PLS dalam Pembangunan. PPS ?PI ;andung /ilaar, @.2.B, Pro". DB. M.S!,M.Ed $)++1* Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Era Globalisasi. Grasindo. .akarta

),

K2/2 PE<G2</2B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat 2LL2@ SF/ karena atas rahmat dan i6in <ya kami dapat makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Penulis mengu!apkan banyak terima kasih kepada ;apak Ilham selaku dosen pengampu yang telah memberikan !akra-ala pengetahuan yang menjadikan pemikiran kami lebih terbuka dalam melihat realitas di lapangan tentang manajemen sumber daya manusia dalam pembangunan de-asa ini. Makalah ini berusaha untuk mem"okuskan pada Permasalahan yang berkaitan dengan peran dalam pengembangan sumber daya manusia dalam era globalisasi. Literatur makalah ini berasal dari berbagai ma!am disiplin ilmu yang harapannya bisa saling melengkapi dan menguatkan tentang konsep yang disampaikan. Kami selaku penyusun berharap mudah mudahan karya tulis ini memberikan sumbangan pemikiran baru baik bagi lingkungan akademisi, praktisi maupun para pemegang kebijakan. ;esar harapannya kami mendapat masukan kritis untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas makalah ini. /erima kasih

Penyusun

D20/2B ISI

@alaman .udul HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH.. Kata Pengantar HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH. Da"tar Isi HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH.. iii Pendahuluan HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH.. Pembahasan a. Globalisasi HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH. b. Pembangunan HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH !. Strategi Pengembangan SDM dan PLS HHHHHHHHHHHHHHHH. Kesimpulan Da"tar Pustaka

i ii

) % , 1 )%

),

Pendidikan Luar Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Era Globalisasi

Disusun ?ntuk Memenuhi /ugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia

Disusun oleh ( Dede Sulaeman ( 3221004047 )

PB5GB2M S/?DI /EK<IK I<05BM2/IK2 PB5GB2M P2S>2 S2B.2<2 S/MIK M2S2 DEP2< /2<GEB2<G ;2</E< %&),

Anda mungkin juga menyukai