Anda di halaman 1dari 21

Anda Memasuki Session

Syariah Islamiyyah
Bersama : Santo Semangat Membara

Indonesia Menangis . . .
Indonesia kembali menjadi negara miskin Beban utang Indonesia lebih dari Rp 1.400 trilyun rupiah (Rp. 742 triliun berupa utang luar negeri) (Forum, 5 Maret 2002). Puluhan juta orang dalam kemiskinan Belasan juta orang kehilangan pekerjaan. 40 juta nganggur, 3 juta diantaranya sarjana 4,5 juta anak putus sekolah Jutaan orang mengalami malnutrisi. Kriminalitas meningkat 1000%. Perceraian meningkat 400%. Penghungi rumah sakit jiwa meningkat 300%.

Padahal . . .
Areal hutan paling luas di dunia Tanahnya subur, alamnya indah Potensi kekayaan laut luar biasa (6,2 juta ton ikan, mutiara, minyak dan mineral lain) Di darat terkandung barang tambang emas, nikel, timah, tembaga, batubara dsb. Di bawah perut bumi tersimpan gas dan minyak yang cukup besar

Mengapa bisa terjadi?


Di mana letak kesalahannya? Pada sistemnya ataukah orangnya, atau keduanya? Apa yang harus kita lakukan?

AL-HAKIM, TOLOK UKUR PERBUATAN DAN KETERIKATAN HUKUM SYARA

1.Manusia adalah sebaik-baik penciptaan : (Aqal & Potensi Kehidupan)


2.Manusia hidup dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya

Agar pemenuhan berjalan dengan baik (ketenangan, ketenteraman dan kebahagiaan), harus diketahui status hukum BAIK & BURUK perbuatan dan benda Harus diketahui siapa AL HAKIM yang berhak mengeluarkan hukum tentang baik dan buruk

AL HAKIM
Al Hakim : Siapa yang berhak menetapkan status hukum Baik atau Buruk atas perbuatan manusia & benda - Manusia dengan Aqal dan kecenderungan yang dimiliki ? ATAU - Allah SWT sebagai Khaliq yang menciptakan manusia ?

Penetapan hukum dari segi Fakta dan Fitrah dapat dijangkau oleh aqal manusia Namun penetapan hukum dari segi Pujian & Celaan di dunia, serta Pahala & Siksa di akhirat tidak dapat dijangkau aqal dan hanya wewenang Allah SWT (QS. Yusuf : 40). JADI AL-HAKIM ADALAH ALLAH SWT

TOLOK UKUR PERBUATAN


Manusia berbuat sesuai dengan tolok ukur Baik & Buruk serta Terpuji & Tercela Tolok ukur tersebut tidak boleh ditentukan oleh aqal dan hawa nafsu manusia, sebab manusia - Sering keliru (QS. Al Baqarah 216) - Sering merusak (QS. Ar Ruum 41)

TOLOK UKUR PERBUATAN

Tolok ukur perbuatan harus berasal dari Syara


- Kaedah Syara : Baik & Buruk - Kaedah Syara : Terpuji & Tercela

Sikap Terhadap Syariah


Seorang muslim harus menjadi muslim kaaffah
Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam

Keimanannya kepada Allah SWT harus disertai ketundukan pada segenap aturan-aturan-Nya (Syariah)

Islam secara kaffah dan janganlah kalian ikuti langkah-langkah setan karena sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagimu (TQS. al-Baqarah [2]: 208)

Maka demi Tuhammu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan , dan mereka menerima dengan spenuhnya (TQS. AnNisaa [4]: 65)

Menolak syariah berarti diragukan kemuslimannya.

Sesungguhnya jawaban orang-orang yang beriman bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan Kami mendengar dan kami patuh Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung
(TQS. An-Nuur [24]: 52)

KETERIKATAN PADA HUKUM SYARA

Manusia hidup : memenuhi kebutuhan Pemenuhan berjalan baik jika menghasilkan: Ketenangan, Ketenteraman dan kebahagiaan : - Tidak berdasar aqal dan hawa nafsu - Allah SWT mengutus Rasulullah saw untuk menunjukkan yang baik dan mana yang buruk.(QS. Al Balad : 10)

KETERIKATAN PADA HUKUM SYARA


Manusia dimintai pertanggungjawaban setelah diutusnya rasul (QS. Al Isra : 15) Manusia tidak dapat lagi membantah setelah diutusnya rasul (QS. An Nisaa : 165) Setiap muslim wajib menyesuaikan seluruh amal perbuatannya dengan hukum Allah SWT yang dibawa Rasulullah saw.(QS. Al Hasyr : 7)

KETERIKATAN PADA HUKUM SYARA


Wajib tunduk dan patuh (sebagai bukti iman) dengan segala keputusan Allah SWT yang dibawa rasul-Nya (QS. An Nisaa : 65) Iman diterima berdasarkan amalnya (HR.Atthabrani) Peringatan Allah SWT bagi yang kurang amalnya (HR. Ahmad) Beramal jangan ditunda-tunda(HR. Muslim dan Turmudzi)

Syariah Membawa Rahmah Bagi Semua


Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (TQS. Al-Anbiya: 107)

Syariat Islam Mengatur semua warga


Syariah Islam jelas bisa dan pasti bisa diterapkan sekalipun dalam masyarakat heterogen, karena syariah Islam memang diturunkan untuk mengatur seluruh umat manusia. Warga non-muslim mendapatkan kebebasan memilih agama dan mengikuti ketentuan agamanya menyangkut masalahmasalah aqidah dan ibadah. Menyangkut muamalah (politik, ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan) semua warga harus tunduk pada syariah Islam.

Syariah
Melindungi Warga Non-Muslim
Dalam sistem Islam, warga non-muslim sebagai ahl-dzimmah, harta, jiwa dan kehormatan mereka dilindungi. Hukuman setimpal bagi yang mencederai, mengambil harta atau menodai kehormatannya meski pelakunya Muslim. Spanyol (800 th dikuasai Islam) disebut Espanol in Three Religions Sepanjang sejarah, tidak tercatat pengusiran dan pembantaian warga minoritas non muslim oleh mayoritas muslim. Amr bin Ash ketika menaklukkan Mesir dibantu oleh penduduk suku Koptik yang juga beragama Kristen

Syariah Membentuk Masyarakat Modern yang Beradab


Islam tidak menolak modernisasi, bahkan dalam sejarah, justru Islamlah yang mengajari Barat tentang modernisasi Modernisasi sebagai pengembangan madaniah (produk teknologi) guna peningkatan mutu, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam kehidupan manusia baik dalam bidang komunikasi, transportasi, produksi, kesehatan, pendidikan, perumahan, makanan, pakaian dan sebagainya akan didorong oleh Islam. Modernisasi yang menghalalkan yang diharamkan dan mengharamkan yang dihalalkan ditolak oleh Islam

TUJUAN-TUJUAN LUHUR PERATURAN HIDUP ISLAM


Tujuan luhur Peraturan Hidup Islam adalah : 1. Pemeliharaan atas keturunan 2. Pemeliharaan atas akal 3. Pemeliharaan atas kehormatan (kemuliaan) 4. Pemeliharaan atas jiwa 5. Pemeliharaan atas harta 6. Pemeliharaan atas agama 7. Pemeliharaan atas keamanan 8. Pemeliharaan atas negara

TERIMA KASIH WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKAATUHU

Anda mungkin juga menyukai