Anda di halaman 1dari 4

4 HAL HUKUM WARIS WAJIB DIKETAHUI Dengan merujuk pada keempat prinsip hukum waris tersebut, maka penyimpangan

terhadap ketentuan waris secara Islam semestinya tidak terjadi. Hukum waris adalah bagian dari syariat Islam. Karenanya, dalam membuat peraturan dan mengimplementasikannya secara praktis, para ahli hukum harus merujuk pada Al-Quran dan hadits Rasulullah aw. !erbicara hukum waris dalam Islam, kita akan bersentuhan dengan istilah "araidl yang secara bahasa berarti kadar atau bagian. Dalam hal ini, kita pun dituntut untuk mengetahui empat prinsip dasar pembagian warisan. Pertama, tulus dan jujur serta pen !am"aan d#r#$ #rinsip ini diperlukan untuk menaati segala ketentuan Al-Quran dan hadits. #enjelasan umum angka $ %dua& alinea keenam 'ndang-undang ()m)r * tahun +,-, .entang #eradilan Agama memberi hak )psi kepada para pihak untuk bebas menentukan pilihan hukum waris mana yang akan dipergunakan dalam menyelesaikan pembagian waris, telah dinyatakan dihapus )leh '' (). / .ahun $001 .entang #erubahan atas '' (). * .ahun +,-, .entang #eradilan Agama. #enghapusan tersebut berarti telah membuka pintu bagi umat Islam untuk melaksanakan hukum waris Islam dengan ka""ah yang pada akhirnya ketulusan hati untuk menaati hukum waris secara Islam adalah pilihan yang terbaik. 2andasan kesadarannya adalah "irman Allah wt. surat Ali Imran ayat ke--3, 4!arang siapa menuntut agama selain Islam, maka tiadalah diterima dari padanya, sedang dia di akhirat termasuk )rang-)rang merugi.5 #enghambaan diri (taabbudi) adalah melaksanakan pembagian waris secara hukum Islam yang merupakan bagian dari ibadah kepada Allah wt. yang akan berpahala bila ditaati seperti layaknya mentaati pelaksanaan hukum-hukum Islam lainnya. Ketentuan demikian dapat kita lihat, setelah Allah wt. menjelaskan tentang hukum waris secara Islam sebagaimana dijelaskan dalam surat An-(isaa ayat ++ dan +$ yang kemudian dikunci dengan ayat +/ dan +6,5Demikianlah batas-batas %peraturan& Allah. !arang siapa mengikut %perintah& Allah dan Rasul(ya, niscaya Allah memasukkan dia ke dalam surga yang mengalir air sungai di bawahnya, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah kemenangan yang besar. !arangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-(ya dan melampaui batas-batas %larangan&-(ya, niscaya Allah memasukkan dia ke dalam neraka, serta kekal di dalamnya, dan untuknya siksaan yang menghinakan.5 %Q. . An-(isaa 7689 +/-+6& Kedua, !a% %e"endaan &!u%u%ul mal#'a!( dan !a% dasar &t!a"#)#'a!($ !ahwa, hanya hak dan kewajiban terhadap kebendaan saja yang dapat diwariskan kepada ahli waris. edangkan, hak dan kewajiban dalam lapangan hukum kekeluargaan atau hak-hak dan kewajiban yang bersi"at pribadi %seperti suami atau istri, jabatan, keahlian dalam suatu ilmu dan yang semacamnya& tidak dapat diwariskan. Kewajiban ahli waris terhadap pewaris diatur dalam K)mpilasi Hukum Islam

pasal *+, menyatakan mengurus dan menyelesaikan sampai pemakaman jenazah selesai, menyelesaikan baik hutang-hutang berupa pengobatan, perawatan termasuk, kewajiban pewaris maupun menagih piutang, menyelesaikan wasiat pewaris, membagi harta warisan di antara ahli waris yang berhak. edangkan, hak-hak dasar dari ahli waris sebagai manusia artinya adalah meskipun ahli waris itu se)rang bayi yang baru lahir atau sese)rang yang sedang sakit %menghadapi kematian tetapi masih hidup ketika pewaris meninggal dunia&, begitu juga suami istri yang belum bercerai walaupun sudah pisah tempat tinggalnya, maka dipandang pantas untuk mewarisi. Hak-hak dari kewarisan ini ada empat macam penyebab se)rang mendapat warisan, yakni hubungan keluarga, perkawinan, wala dan seagama. Hubungan keluarga yaitu hubungan antar )rang yang mempunyai hubungan darah baik dalam garis keturunan lurus ke bawah %anak cucu dan seterusnya& maupun ke samping %saudara&. Kebalikan dari ketentuan tersebut, hukum Islam menentukan beberapa macam penghalang kewarisan yaitu murtad, membunuh dan hamba sahaya, sedangkan dalam K)mpilasi Hukum Islam penghalang kewarisan kita jumpai pada pasal +*/. Keharusan, kewajiban (ijbari). !ahwa dalam hukum kewarisan Islam secara )t)matis peralihan harta dari sese)rang yang telah meninggal dunia %pewaris& kepada ahli warisnya sesuai dengan ketetapan Allah wt. tanpa digantungkan pada kehendak sese)rang baik pewaris maupun ahli waris. 'nsur keharusannya %ijbari:c)mpuls)ry& terutama terlihat dari segi dimana ahli waris %tidak b)leh tidak& menerima berpindahnya harta pewaris kepadanya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan )leh Allah. Ket# a, pr#ns#p "#lateral dan per-ran an$ ese)rang menerima hak kewarisan dari kedua belah pihak yaitu dari kerabat keturunan laki-laki dan dari kerabat keturunan perempuan. #rinsip bilateral ini dapat dilihat dalam Al-Quran, 4'ntuk laki-laki ada bagian dari peninggalan ibu bapak dan karib kerabat yang terdekat, dan untuk perempuan-perempuan ada bagian pula dari peninggalan ibu bapak dan karib yang terdekat, baik sedikit ataupun banyak, sebagai bagian yang telah ditetapkan.5 %Q. . An-(isaa 7689 *& Harta warisan dapat dibagi-bagi pada masing masing ahli waris untuk dimiliki secara per)rangan. Dalam pelaksanaannya, seluruh harta warisan dinyatakan dalam nilai tertentu yang kemudian dibagi-bagikan kepada ahli waris yang berhak menerimanya menurut kadar bagian masing-masing. Keempat, pr#ns#p %ead#lan 'an "er#m"an $ Harus ada keseimbangan antara hak yang diper)leh sese)rang dari harta warisan dengan kewajiban atau beban biaya kehidupan yang harus ditunaikannya. 2akilaki dan perempuan misalnya, mendapat bagian yang sebanding dengan kewajiban yang dipikulnya masing-masing %kelak& dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. e)rang laki-laki menjadi penanggung jawab dalam kehidupan

keluarga, mencukupi keperluan hidup anak dan istrinya %Q. . 7$89 $//& sesuai dengan kemampuannya. Apabila terjadi suatu keadaan di mana jumlah bagian dari semua ahli waris lebih besar dari masalah yang ditetapkan atau sebaliknya %jumlah bagian dari semua ahli waris yang ada lebih kecil dari asal masalah yang ditetapkan&, K)mpilasi Hukum Islam tentang menyatakan9 Pasal *./0 Apabila dalam pembagian harta warisan di antara para ahli waris dzawil furud menunjukkan bahwa angka pembilang lebih besar dari pada angka penyebut dinaikkan sesuai dengan angka pembilang, dan baru sesudah itu harta warisan dibagi se ara aul menurut angka pembilang.! Pasal *.10 Apabila dalam pembagian harta warisan di antara para ahli waris dzawil furud menunjukkan bahwa angka pembilang lebih ke il dari pada angka penyebut, sedangkan tidak ada ahli waris asabah, maka angka pembagian harta warisan tersebut dilakukan se ara rad, yaitu sesuai dengan hak masing-masing ahli waris sedangkan sisanya dibagi se ara berimbang di antara mereka.! Dengan merujuk pada keempat prinsip hukum waris tersebut, maka penyimpangan terhadap ketentuan waris secara Islam semestinya tidak terjadi. 2alu, bagaimana dengan sebagian masyarakat kita yang lebih memilih menggunakan hukum adat dalam hal pembagian waris; Hukum adat waris erat hubungannya dengan si"at-si"at kekeluargaan dalam masyarakat hukum yang bersangkutan< baik #atrilineal, =atrilineal maupun #arental. .idak semua masyarakat menjalankan hukum waris ini. (amun memang, di beberapa daerah hukum waris ini masih dipegang teguh. ebenarnya, peng)peran warisan dapat terjadi pada masa pemiliknya masih hidup yang disebut penghibahan atau hibah wasiat dan dapat pula setelah pemiliknya meninggal dunia yang disebut warisan. Dasar pembagian warisan adalah kerukunan dan kebersamaan serta memperhatikan keadaan istimewa dari tiap ahli waris. #embagian warisan juga dapat ditunda atau pun dibagikan hanya sebagian saja meski tetap harus dilihat dari si"at, macam, asal dan kedudukan hukum dari barang-barang warisan tersebut. =engenai sistem pengaturan pembagian warisan, kita mengenal tiga met)da. Pertama, sistem kewarisan indi>idual. Harta peninggalan dapat dibagi-bagikan kepada para ahli waris seperti dalam masyarakat ?awa. Kedua, sistem kewarisan k)lekti". Harta peninggalan itu diwarisi secara bersamasama para ahli waris. =isalnya harta pusaka tidak dimiliki atau dibagi-bagikan dan hanya dapat dipakai atau hak pakai. Ket# a, sistem kewarisan may)rat. Harta peninggalan diwariskan keseluruhan atau sebagian besar jatuh pada salah satu anak saja. istem kewarisan may)rat laki-laki yaitu harta peninggalan jatuh kepada anak-anak laki-laki dan may)rat

perempuan yaitu harta peninggalan jatuh pada anak perempuan tertua. #erlu dipahami pula bahwa tidak semua harta peninggalan dapat diwariskan kepada ahli waris. Alasannya adalah karena si"atnya %seperti barang-barang milik bersama atau milik kerabat&, kedudukan hukumnya %seperti barang kramat, kasepuhan, tanah bengk)k, tanah kasikepan&, serta karena pembagian warisan ditunda %misalnya karena ada anak-anak yang belum dewasa, dan lain sebagainya&. Disarikan dari hasil wawancara dengan #r)". Dr. H. Atjep Dja@uli %D)sen #asca arjana 'I( A Ketua Dewan yariah !ank !?! yariah&

Anda mungkin juga menyukai