Mesin Pendingin........................................................................................3
1.1 Teori dasar......................................................................................................................... 3
1.1.1 Sistem refrigerasi kompresi uap..................................................................................3
1.1.2 Siklus refrigerasi uap...................................................................................................3
1.2 Kinerja sistem pendingin....................................................................................................5
2 Motor Bakar.............................................................................................6
2.1 Teori Dasar......................................................................................................................... 6
2.2 Jenis motor bakar............................................................................................................... 6
2.2.1 Motor Pembakaran Luar .............................................................................................6
2.2.2 Motor Pembakaran Dalam ..........................................................................................6
2.3 Cara kerja pembakaran pada mesin 4 Tak.........................................................................7
2.4 Cara kerja pembakaran pada mesin 2 Tak.........................................................................7
3 Pompa......................................................................................................8
3.1 Pompa sentrifugal.............................................................................................................. 8
3.2 Hukum bernoulli.................................................................................................................9
3.3 Head................................................................................................................................... 9
3.4 Head statis......................................................................................................................... 9
3.5 Friction loss (Hl)............................................................................................................... 10
3.6 Kerugian gesek di pipa (Hf)..............................................................................................10
3.7 Kerugian gesek pada fitting..............................................................................................11
3.8 Kerugian gesek pada nozel..............................................................................................11
3.9 Kapasitas (Q)................................................................................................................... 12
3.10 Torsi............................................................................................................................... 12
4 Turbin.....................................................................................................15
4.1 TURBIN AIR..................................................................................................................... 15
4.2 JenisTurbin Air................................................................................................................. 15
4.2.1 Turbin Impuls............................................................................................................. 15
4.2.2 Tubin reaksi............................................................................................................... 16
4.3 Karakteristik Turbin.......................................................................................................... 16
4.4 Seleksi Awal Jenis Turbin.................................................................................................16
4.5 Gaya................................................................................................................................. 17
4.6 Kecepatan air................................................................................................................... 17
4.7 Daya yang diberikan pada roda turbin pelton ..................................................................18
4.8 Daya poros turbin............................................................................................................. 18
4.9 Efesiensi turbin :............................................................................................................... 18
Mesin Pendingin
1.1
Teori dasar
Sistem kompresi uap adalah sistem dasar yang paling banyak digunakan, dengan
komponen utamanya adalah kompresor, evaporator, kondensor, dan alat ekspansi
(throttling device).
Keempat komponen tersebut melakukan proses yang saling berhubungan dan
membentuk siklus refrigerasi kompresi uap.
1.1.1
1.1.2
1.2
Tevaporasi
(Tkondensasi Tevaporasi)
2 Motor Bakar
2.1
Teori Dasar
Motor bakar adalah suatu pesawat yang digunakan untuk merubah energi kimia
bahan bakar menjadi energi panas (termal), dan menggunakan energi tersebut untuk
melakukan kerja mekanik.
Motor bakar torak menggunakan beberapa silinder yang didalamnya terdapat torak yang
bergerak translasi bolak-balik ( reciprocating engine ). Didalam silinder itulah terjadi
pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen dari udara. Gas pembakaran yang
dihasilkan oleh proses tersebut mampu menggerakkan torak yang dihubungkan dengan
poros engkol oleh batang penghubung (batang penggerak). Gerak translasi torak tadi
menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol dan sebaliknya.
2.2
Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses pembakaran bahan
bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
2.3
2.4
Mesin Bensin adalah sebuah engine yang bahan bakarnya menggunakan gasoline atau
bensin,
1.
2.
Mudah pengoperasiannya
3.
Pembakaran sempurna
4.
Umunnya digunakan untuk mobil penumpang dan kendaraan truk kecil, dsb
5.
6.
7.
3 Pompa
3.1
Pompa sentrifugal
Pompa adalah jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan fluida melalui pipa
dari suatu tempat ke tempat lain.
Pada umumnya pompa digunakan untuk menaikan fluida subuah reservoit, pengairan,
pengisi katel, dan sebagainya.
Beberapa hal penting pada karakteristik pompa
a) Head (H)
Head adalah energi angkat atau dapat digunakan sebagai perbandingan antara suatu
energi pompa per satuan berat fluida. Pengukuran dilakukan dengan mengukur beda
tekanan antara pipa isap dengan pipa tekan, satuannya adalah meter.
3.2
Hukum bernoulli
Jika fluida mengalir dari tempat satu ke tempat dua, maka persamaan Bernoulli
dinyatakan dengan:
3.3
Head
Head merupakan fungsi energi angkat atau dapat dinyatakan dengan satuan
energi pompa persatuan fluida, satuannya meter atau feet. Sedangkan untuk
pengukuran dilakukan dengan cara mengukur beda tekanan fuida pada pipa isap dan
pipa buang pada pompa. Dari penurunan persamaan bernoulli didapat :
=head elevasi, perbedaan tinggi muka air sisi masuk dan keluar
=head kecepatan sisi masuk dan keluar
=head tekanan sisi masuk dan keluar
=head kerugian
3.4
Head statis
Head statis adalah penjumlahan dari head elevasi dengan head tekanan. Head
statis terdiri dari head statis sisi masuk (head statis hisap) dan sisi ke luar (head statis
hisap). Persamaanya adalah sebagai berikut :
3.5
Friction loss adalah kerugian tekanan (penurunan tekanan) yang terjadi akibat
gesekan cairan sepanjang pipa melalui fitting (katup, elbow, strainer, reducer,
expansion, dll) dan nozel.
3.6
Aliran fluida cair yang mengalir di dalam pipa adalah fluida viskos sehingga faktor
gesekan fluida dengan dinding pipa tidak dapat diabaikan, untuk menghitung kerugian
gesek dapat menggunakan perumusan sebagai berikut :
Dimana :
Hf
3.7
Kerugian head jenis ini terjadi karena aliran fluida mengalami gangguan
aliran yang disebabkan oleh fitting, sehingga mengurangi energi alirnya, secara
umum rumus kerugian head ini adalah :
Dimana :
Hl.fiting
3.8
Kerugian yang terjadi karena pemasangan nozel pada saluran keluar air. Besar
kerugian ini dapat dihitung dengan persamaan :
Dimana :
Hl.nozel = kerugian gesek pada nozel (m)
Sg
3.9
Kapasitas (Q)
Jumlah fluida yang dapat dialirkan persatuan waktu, dapat diukur menggunakan
venturimeter.
Dimana:
Q = Kapasitas pompa (m3/detik)
V = Volume yang diukur (m3)
T = waktu yang diukur (detik)
3.10
Torsi
Dimana :
F = gaya pembebanan (N)
l = lengan momen (m)
3.11
Kecepatan spesifik
Putaran spesifik adalah suatu istilah yang dipakai untuk memberikan klasifikasi
impeller yang berdasarkan kemampuan pompanya tanpa memperhatian ukuran aktual
dan kecepatannya.
Untuk mencari kecepatan spesifik dapat digunakan rumus :
Dimana :
ns = Kecepatan spesifik
N = putaran pompa (rpm)
Q = kapasitas pompa (m3/det)
3.12
Efisiensi pompa-Head
3.13
Daya (W)
Daya poros
Dimana
P = daya pompa (Watt)
= rapat massa (Kg/m3)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/s2)
H = head total (m)
Q = kapasitas pompa (m3/s)
p = efisiensi pompa (%)
4 Turbin
4.1
TURBIN AIR
Turbin adalah salah satu dari mesin tenaga atau penggerak mula yang prinsip
kerjanya mengubah tenaga fluida / air menjadi suatu tenaga mekanik. Sejumlah massa
air dari sebuah pompa sentrifugal yang di analogikan dengan ketinggian air, dialirkan
masuk ke rumah turbin yang oleh sudu-sudu turbin diubah menjadi tenaga mekanik
berupa putaran poros, putaran dari poros yang dihasilkan oleh suatu turbin pada
umumnya digunakan untuk menggerakkan suatu generator listrik.
4.2
JenisTurbin Air
Turbin dapat diklasifikasikan beberapa cara, mamun yang paling utama adalah
klasifikasi turbin air berdasarkan cara turbin air tersebut merubah energi air menjadi
energi puntir. berdasarkan klasifikasi ini maka turbin air dibagi menjadi dua yaitu
Turbin Impuls
Turbin Reaksi
4.3
Karakteristik Turbin
Untuk dua turbin atau lebih mempunyai dimensi yang berlainan disebut
homologous jika kedua turbin ataui lebih tersebut sebangun geometri dan mempunyai
karakteristik sama. Karakteristik suatu turbin dinyatakan secara umum oleh enem buah
konstanta yaitu :
1.
Rasio Kecepatan ()
2.
3.
Debit Satuan ( Qu )
4.
Daya satuan ( Pu )
5.
6.
4.4
Seleksi awal dari jenis turbin yang cocok untuk suatu keperluan paling tepat
dilakukan dengan menggunakan kecepatan spesifik ( Ns ). Dalam table 1. 1 disajikan
nilai kecepatan spesifik ( Ns ) untuk berbagai jenis turbin table 1.1 dapat digunakan
sebagai panduan awal dalam pemilihan jenis turbin yang tepat untuk nilai Ns tertentu.
4.5
Gaya
Dimana :
F
Vj
4.6
Kecepatan air
Dimana :
Vj
Cv
= Head (m)
4.7
Dimana
Nt
Dengan
Dimana :
n
4.8
Dimana
Np
MT
4.9
Efesiensi turbin :