PENDAHULUAN
Peningkatan luar biasa kasus infeksi jamur Kasus utama : 1. Mikosis kulit oleh dermatofit 2. Infeksi mukosa mulut, bronkia, usus, vagina dll oleh
Candida albicans
Penyebab : 1. Penggunaan antibiotika berspektrum luas 2. Penggunaan kortikosteroid 3. Penggunaan hormon kelamin (pil anti hamil) 4. Faktor hygienis 5. Kontak internasional
Parasit
saprofit
hyphen
mycellium
Jamur membentuk sel : spora ada 100.000 jenis jamur 1. Menguntungkan 2. Merugikan (fungi patogen)
SEL JAMUR
2.
Karbohidrat
asam laktat
mikroorganisme patogen dihambat Sumber penularan Spora & serpih kulit penderita mycelium enzim peradangan
MIKOSIS
Penyakit yang disebabkan oleh jamur
Klasifikasi : I. Mikosis Profunda II. Mikosis Superfisialis I.
Mikosis Profunda Terdiri atas beberapa penyakit yang disebabkan jamur Gx klinis tertentu Menyerang alat-alat dibawah kulit : trac. Imtestinal, respiratorius, urogenital, system kardiovaskuler, SSP, otot tulang, kadang kulit.
Terlihat dalam klinik sebagai penyakit kronik dan residif Manifestasi klinik dapat berupa : tumor, infiltrasi, peradangan, vegetasi, ulkus, sinus, fistel.
5. 6. 7. 8.
ASPERGILOSIS SUPRACLAVICULA
MIKOSIS DI HATI
MIKOSIS DI PARU
SPOROTRIKOSIS
II. Mikosis Superfisialis Dermatofitosis : - Penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk ( stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku) yang disebabkan gol.jamur dermatofita - Ada 3 genus : Microsporum, Tricophyton, Epidermophyton - Contoh : Tinea capitis : kulit dan rambut kepala Tinea barbae : dagu dan jenggot Tinea cruris : genito-cruris, anus, glutae, perut bawah Tinea pedis et manum : kaki dan tangan
B. Non Dermatofitosis Pitriasis versikolor : penyakit jamur superficial (panu) Piedra : infeksi jamur pada rambut Keratomikosis : infeksi jamur pada mata (kornea) T. nigra palmaris : penyakit jamur superficial, asimptomatik
TINEA PEDIS
TINEA CORPORIS
TINEA CAPITIS
TINEA VERSIKOLOR
TINEA CORPORIS
Tinea unguinum
Tinea cruris
OBAT JAMUR
Infeksi jamur : - Sistemik - Topikal I. 1.
-
Anti jamur untuk INFEKSI SISTEMIK Amfoterisin B Merupakan hasil fermentasi Streptomyces nodusus Menyerang sel yang sedang tumbuh dan sel matang Fungisidal dan fungistatik
Dengan pengobatan ini : harus mondok di RS Sediaan : Injeksi (vial 50 mg bubuk lipofiloik), krem, salep, lotion. 2. Flusitosin o Spektrum anti jamur agak sempit o Kriptokokosis, kandidosis , kromomikosis,terulopsis,aspergilosis o Diserap cepat dan baik lewat saluran cerna o Kadar puncak 1-2 jam o Efek non terapi : kurang toksik dibanding amfo. B ( anemia, leukopenia, trombositopenia ) o Mual, muntah, diare, enterokolitis
o Tak nefrotoksik o Sakit kepala, kebingungan, pusing, ngantuk, halusinasi o Indikasi : obat jamur berharga ( kurang toksik, oral ) o Untuk obat tunggal : kromoblastomikosis o Tersedia bentuk kapsul o Hindari wanita hamil 3. Ketokonazol Aktivitas sistemik / non sistemik Peroral diserap baik melalui sal. Cerna
Efek non terapi : efek toksik lebih ringan dari Amfo. B, nyeri kepala, vertigo, nyeri epigastrik, fotobia, parestesia, gusi berdarah, erupsi kulit, trombositopenia, pada laki-laki : ginekomastia, infertilitas, penurunan libido, oligospermia Indikasi : Histoplasmosis paru, tulang, sendi, jaringan lemak, kandidosis (mukokutan, oral, vaginal) 4. Itrakonazol Turunan triazol Erat hub. Dengan ketokonazol Efek anti jamur lebih lebar, efek samping lebih kecil Indikasi : hampir sama dengan ketokonazol
5. Flukonazol
Turunan triazol Kasiat baru/lain Diserap sempurna oleh saluran cerna Tersebar rata dalam cairan tubuh, juga pada sputum, saliva Sediaan oral : kapsul 50, 100, 150, dan 200 mg, dosis 100-400 mg/ hari Mencegah relaps meningitis oleh kriptokokus setelah pengobatan Amfo.B, Tx kandiasis mulut dan tenggorokan pada penderita AIDS
6. Kaspofungin
Kelas baru, kerja menghambat sintesa (1,3)-Dglukan (komponen pembentuk dinding sel jamur) Indikasi : kandidiasis invasif, kandidiasis oesoagus, kandidiasis orofaring, aspergilosis invasif Ditoleransi lebih baik dari amfoterisisn B Dosis hari I 70 mg IV, dilanjutkan 50 mg perhari selama 14 hari (diberikan IV dalam 1 jam)
7. Terbinafin Derivat alilamin sintetik Indikasi : dermatofitosis (onikomikosis), candidiasis kutaneus, tinea versikolor (digabung dg imidazol & triazol) Diserap baik melalui sal cerna, t awal 12 jam, bila mencapai kadar mantap t 200-400 jam Mempengaruhi biosintesa ergosterol Efek samping jarang (gangguan sal cera, sakit kepala atau rash Sediaan : talet oral 250 mg, diberikan 1 x sehari
II. Anti jamur untuk INFEKSI DERMATOFIT & MUKOKUTAN 1. Griseofulvin 1946 (Brian dkk) : Curting Faktor griseofulvin (P. Jonozski ) Efektif terhadap jamur dermatofit : Trikophyton, Epidermophyton, Microsporum Fungisidal Kerja : menghambat mitosis jamur ( mengikat protein mikrotubuler ) Penyerapan kurang baik pada saluran cerna bagian atas (tak larut air) Bersama makanan berlemak penyerapan baik
Efek non Tx : yang berat jarang, sakit kepala : utama Indikasi : efektif untuk infeksi pada kulit, kuku, rambut, kandidiasis dan T. versikolor TAK BISA Sediaan : tab 125mg & 500mg, susp 125mg/ml
2 Imidazol & Triazol Gol Imidazol punya spectrum luas Termasuk kelompok ini : mikonazol, kotrimazol, ekonazol dll.
Mikonazol
Mekanisme kerja belum jelas diperkirakan : - Menghambat sintesa ergosterol - Gangguan sintesis asam nukleat - Penimbunan peroksida dalam sel jamur - Ketiganya menyebabkan sel jamur rusak Mikonazol topikal : dermatitis, t versikolor, kandiasis mukokutan Efek non Tx : iritasi, rasa terbakar, maserasi Sediaan : krem 2%, bedak tabur, gel 2% oral Kotrimazol o Mekanisme kerja mirip mikonazol topikal : T. pedis, krunis, T. versikolor, infeksi kulit dan vulvovaginistis oleh C. Albicans
o Sediaan : Krem/ larutan 1% Krem vaginal 1% / tab 1x sehari malam hari 7 hari o Efek pemakaian topikal : rasa terbakar, eritema, edema, gatal, urtikaria
3. Nistatin Dihasilkan oleh Streptomyces noursei Lebih toksik dari Amfo.B (tak digunakan sistemik) Tak diserap melalui sal cerna, kulit, vagina Menghambat pertumbuhan jamur dan ragi Aktivitas anti jamur tergantung ikatan dengan sterol pada membran sel jamur
Nistatin
Sediaan : krem, salep, tablet vagina, tetes oral Efek non terapi jarang : mual, muntah, diare Indikasi : infeksi kandida di : kulit, selaput lendir, saluran cerna 4.Anti jamur Topikal lain Kandisidin Untuk kandidiasis vaginal Tab. Salep vaginal 2x sehari s/d 2 minggu
As. Benzoat dan As. Salisilat Perbandingan 2:1 (6% dan 3%) : whitfield As. Benzoat : fungistatik
Siklopiroks Olamin Topikal, spektrum luas Dermatofitosis, kandidiasis dan T. versikolor Krem 1% 2x sehari
Asam undesilenat Indikasi : epidermophyton, trichophyton, microsporum Sediaan salep campuran 5% undesilenat dengan 20% seng undesilenat Bedak dan aerosol 2% undesilenat dengan 20% seng undesilenat Holoprogin Bersifat fungisidal thd epidermophyton, trichophyton, microsporum, Melassezia furfur Selama pengoatan dapat timbul : iritasi lokal, rasa terbakar, vesikel, maserasi dan sensitisasi Sediaan : krem dan larutan 1%