Sistem Saraf3 2003
Sistem Saraf3 2003
Lia Amalia)
SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah pemula kegiatan otot tubuh & pengatur fungsi mental dan fisik Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls elektrokimia
SISTEM SARAF
Termasuk sistem pengendali Merupakan rangkaian organ yang kompleks membentuk sistem terdiri dari jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar di seluruh jaringan tubuh. Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi menerima data, mengolahnya, menentukan respon dan memberi perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan tindakan yang penting demi keadaan homeostasis
Homeostasis : Pengaturan ketenangan internal dan pemeliharaan kondisi dalam tubuh meskipun terjadi perubahan pada lingkungan sekitarnya.
Tanpa sistem saraf manusia tidak mampu berkomunikasi, berinteraksi, beradaptasi terhadap perubahan lingkungan (internal & eksternal)
Stimulus Setiap perubahan yang terjadi di luar dan di dalam tubuh yang memicu pengiriman pesan ke sistem saraf Mis: huruf mata
Fungsi intergrasi Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan luar, interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan mengintegrasikan dengan informasi yang telah ada untuk menentukan jenis respon yang akan diberikan
Fungsi koordinasi Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2, menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi
Forebrain
Hindbrain
Efferent nerves
Afferent nerves
Symphathetic
Parasymphahetic
Limbic system
Cerebrum
Thalamus
Hypothalamus
SISTEM SARAF
Sistem saraf sebagai jalur utama informasi biologis, bertanggung jawab mengendalikan seluruh proses biologi dan gerakan tubuh dan dapat menerima informasi dan menginterpretasinya melalui sinyal elektrik di dalam sistem Terdiri atas sistem saraf pusat (CNS) dan sistem saraf perifer (PNS). CNS merupakan tempat proses berlangsung dan PNS bekerja mendeteksi dan mengirimkan impuls elektrokimia yang digunakan pada sistem saraf PNS terdiri dari saraf2 yang membawa impuls antara CNS dengan otot, kelenjar, kulit dan organ2 lain
SISTEM SARAF
CNS merupakan pusat sistem saraf, dimana bagiannya memproses informasi yang diterima oleh PNS
CNS terdiri atas otak dan tulang belakang. Bertanggung jawab menerima dan menginterpretasi sinyal dari PNS dan dan mengirimkan sinyal itu kembali, baik sadar maupun tidak sadar. Otak dan sumsum tlg belakang merupakan CNS, sedangkan saraf sensorik dan saraf motorik membentuk PNS
PNS terdiri dari organ indera (mata, telinga, saraf peraba, perasa, penciuman)
SISTEM SARAF
Sistem saraf somatik dan otonomik merupakan bagian dari saraf motorik Sistem saraf berperan seperti sistem telepon. Informasi ditransmisikan dari dan ke otak, otak menerima informasi dari saraf sensorik dan dikirimkan ke saraf motorik. Informasi dari lingkungan sekeliling diterima oleh saraf sensorik lalu dikirimkan ke otak. Pada waktu yang sama informasi ttg tubuh kita (mis.lapar) diterima oleh saraf motorik dan dikirimkan ke otak Informasi disampaikan oleh sel2 saraf: neuron
Dilindungi oleh 3 lapisan : meninges 1. Duramater (lap. luar): terdiri atas jaringan penghubung, pembuluh darah, dan saraf 2. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis 3. Piamater (lap.dalam): mengandung saraf & pembuluh darah
CAIRAN SEREBROSPINAL
Disekresi oleh pleksus khoroid ke ventrikel2 di otak Cairan bening/seperti air Sebagai penahan goncangan Tempat pertukaran nutrien antara darah dan sistem saraf Digunakan untuk deteksi penyakit meningitis
Cerebrum
Section 35-3
Thalamus
Pineal gland
Hypothalamus Cerebellum
Pituitary gland Pons Medulla oblongata Spinal cord
SEREBRUM (1)
Merupakan bagian terbesar otak Fungsi : mengendalikan mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran, kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan Mengandung substansi/jaringan kelabu dan putih Hemisfer dipisahkan suatu celah yang dalam dan dihubungkan kembali oleh corpus callosum
SEREBRUM (2)
Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan tubuh, begitu sebaliknya Bagian luar substansi kelabu : korteks Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur luas permukaan >> Lekukan diantaranya : sulkus Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis dan lateralis Fisura dan sulkus membagi otak menjadi beberapa lobus, yg letaknya sesuai dengan tulang yang berada di atasnya
SEREBRUM (3)
Terbagi menjadi bagian2 : LOBUS 1. Lobus frontalis 2. Lobus parietalis 3. Lobus oksipitalis 4. Lobus temporalis Substansi putih terletak lebih dalam Korteks serebri juga terbagi bagian yang memiliki fungsi sensorik dan sebagian fungsi sensorik
SEREBELUM
Bagian otak terbesar kedua bag otak belakang Berada di bawah serebrum, pada belakang
tengkorak Berperan dalam koordinasi otot & menjaga keseimbangan sikap tubuh Susunan substansi kelabu & putih = serebelum Hemisfer serebeli mengendalikan tonus otot dan sikap pada sisinya sendiri >< korteks serebrum
BATANG OTAK
Menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang Terdiri dari 2 daerah :
Medulla Oblongata bag bawah batang otak, menghubungkan pons dg sumsum tlg blkg, mengendalikan denyut jantung , kecepatan bernafas dan aliran darah dalam pembuluh Pons menyampaikan sinyal dari serebrum ke serebelum
OTAK
OTAK
Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia bekerja. Gerakan sadar : Otak SS somatik (mengendalikan bisep, trisep dan otot2 sadar lainnya
Gerakan tidak sadar : mis detak jantung. Jika olah raga otak bekerja SS otonom meningkatkan detak jantung lebih cepat.
Lengkung refleks
Refleks Cepat, otonom, respon yang tidak disadari Hasil dari reflex arcs/lengkung refleks jalur saraf terpendek
Saraf Spinal
Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu (serviks, toraks, lumbar, dll.) Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang belakang di atasnya : 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina mata III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) = serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.
III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot siliaris intrinsik & otot sfingter iris V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut campuran VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik mempersarafi otot wajah, kelenjar ludah & lakrimal
Sel2 glia merupakan sel pendukung pada otak dan sumsum tulang belakang, mengisi ruangan di antara sel2 saraf, tidak mengkonduksi impuls listrik.
Pada sel2 saraf, sel glia ini membentuk mielin bagi akson sehingga mempengaruhi kecepatan penghantaran impuls dari saraf. Dapat membelah.
NEURON/SEL SARAF
Merupakan satuan dasar sistem saraf
Mempunyai ciri struktur tertentu yang membedakan dengan sel tubuh lainnya
Pada bagian tengah neuron ada serabut tipis menjulur : Akson melalui serabut inilah neuron melaksanakan fungsinya Fungsi serabut/akson : menyampaikan isyarat ke & dari otak, serta sumsum tlg belakang Isyarat disampaikan dari neuron ke neuron lain disebelahnya melalui sinapsis Pasokan energi untuk neuron berasal dari penguraian oksidatif glukosa dan benda2 keton
NEURON
Jenis neuron
Sensorik/ aferen
Motorik/ eferen
Interneuron
NEURON
Interneuron/neuron penyambung neuron yang berada di dalam CNS menggerakkan isyarat antar neuron Neuron aferen = neuron sensorik, mengirim impuls dari sistem perifer ke dalam CNS Neuron eferen = neuron motorik - sel saraf yang membawa sinyal dari CNS ke sel-sel dalam sistem perifer (otot, kelenjar)
Penghantaran impuls
Sinyal kimia neurotransmiter Adrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin Sinyal listrik Potensial aksi sel saraf untuk menghantarkan impuls sepanjang akson
Neuron sensorik/aferen
Input : Dari organ sensorik ke otak dan sumsum tl belakang Saraf penglihatan , pendengaran, rasa, bau adalah kranial, bukan spinal
Sensory Neuron
Brain
Spinal Cord
Neuron motorik/eferen
Output : dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot dan kelenjar
Sensory Neuron Brain
Spinal Cord
Motor Neuron
Interneurons
Interneurons membawa informasi antara sel2 saraf, hanya ditemukan di otak dan sumsum belakang
NEURON
Jenis neuron 1. Neuron unipolar : mempunyai 1 kaki pada soma berkembang menjadi bipolar dengan 2 kaki 2. Neuron bipolar : mempunyai 2 kaki (ada di retina, mukosa penciuman, telinga dalam & alat pengecap) 3. Neuron multipolar : mempunyai 1 kaki panjang dan banyak kaki pendek. Somanya terdapat di bagian tengan zat abu2 sistem saraf tulang belakang
Akson
Serabut panjang pada sel saraf/neuron yang bekerja membawa keluar pesan (efferent) Neuron2 mengirim impuls listrik dari dalam sel melalui akson ke sel sasaran/target Setiap sel saraf memiliki 1 akson, panjang + 20 cm Struktur menyerupai tabung & bercabang di ujung akhir berhubungan dengan dendrit sel lain
Selaput myelin
Lapisan lemak berwarna putih melapisi akson Sebagai isolator elektrik Tidak semua sel mengandung myelin Fungsi : meningkatkan kecepatan sinyal saraf akson
Gerakan impuls
A-
- 70 mV
Potensial istirahat
Pada kondisi istirahat, akson mengandung cairan bermuatan negatif, sedangkan disekelilingnya ion positif polarisasi Potensial di bagian dalam -65 sampai -70 mV Muatan ke daerah dendrit lebih positif Jika potensial istirahat meningkat melampaui ambang suatu potensial aksi mulai berjalan dr badan sel ke akson
Depolarisasi mengawali PA
Jika terjadi stimulasi, PA membuka pintu aksonmembran ion muatan + (Na+) masuk ke akson depolarisasi Bagian dalam sel dg cepat berubah menjadi lebih positif dibandingkan bag. luar
Repolarisasi
Berlanjut sampai nilai ambang tercapai impuls dihantarkan dari akson ke dendrit neuron berikutnya kembali ke posisi istirahat Sth depolarisasi ion K+ bergerak keluar, menjaga kondisi di dalam menjadi bertegangan negatif repolarisasi
Hiperpolarisasi
Repolarisasi mengakibatkan tegangan di bawah potensial istirahat Sel saraf pada saat ini tidak menghasilkan potensial aksi lagi Disebut periode refraktori
Neurotransmiter (1)
Suatu senyawa kimia endogen yang menyampaikan, memperkuat, memodulasi sinyal antara neuron dengan sel lainnya Berada pada vesikel sinaps yang berkelompok di bawah membran presinaps dari sinaps & dilepaskan ke celah sinaps yang berikatan dg reseptor di bagian pascasinaps Pelepasannya biasanya diikuti dg sampainya potensial aksi pada sinaps
Neurotransmiter (2)
Ujung saraf mensintesis neurotransmiter khas u/ neuron ybs disimpan dalam vesikel Pada saat potensial aksi terjadi, ion Ca2+ ekstrasel ke akson neurotransmiter dibebaskan ke celah sinapsis Neurotransmiter berdifusi mengaktifkan reseptor neurotransmiter pd membran pascasinaps sel yang berkontak
Neuron eferen nor adrenergik merupakan serabut kolinergik. Reseptor asetilkolin merupakan reseptor nikotinik
Neurotransmitter binding to receptor channel opening Cl- influx prevents depolarisation of postsynaptic membrane no action potential
Na+
-70mV
Na+
Na+
Excitatory postsynaptic potential (EPSP)
Ca2+
Cl-70mV
Na+
Ca2+
K+
-70mV
Na+
K+
Ca2+
Slow IPSP
x
-70mV
Na+
x
Ca2+
Slow EPSP
Bila satu sistem merintangi fungsi tertentu, sistem lain justru menstimulasinya
Aktivasi simpatis : vasokonstriksi, naiknya kerja jantung, TD, sirkulasi darah, kadar glukosa sel, dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya aktivitas mental
Simpatis
Sistem adrenergik Fight, Flight or Fright Saat tubuh aktif Mis. Berkeringat nafas dalam , peningkatan denyut jantung Menggunakan energi Segmen spinal torakolumbal (T1-L2)
Simpatis
Serabut praganglionik pendek/ pasca ganglionik panjang E division : Exercise, excitement, emergency & embarrassment
Target Organ
Parasympathetic Effects
Sympathetic Effects
Eye (Iris)
Stimulates constrictor muscles. Pupil constriction Stimulates. Lens accommodates allows for close vision Watery secretion
No innervation
Salivary Glands
Sweat Glands
Mucous secretion
Stimulates sweating in large amounts (Cholinergic) Inhibits gallbladder smooth muscle
Gallbladder
Target Organ
Cardiac Muscle Coronary Blood Vessels Urinary Bladder; Urethra
Parasympathetic Effects
Decreases HR Constricts Contracts bladder smooth muscle; relaxes urethral sphincter Contracts bronchiole (small air passage) smooth muscle Increases peristalsis and enzyme/mucus secretion No innervation
Sympathetic Effects
Increases HR and force of contraction Dilates Relaxes bladder smooth muscle; contracts urethral sphincter Dilates bronchioles
Lungs
Target Organ
Kidney
Parasympathetic Effects
No innervation
Sympathetic Effects
Releases the enzyme renin which acts to increase BP Smooth muscle contraction. Ejaculation. Vaginal reverse peristalsis Increases coagulation rate Increases metabolic rate Stimulates fat breakdown
Target Organ
Mental Activity Blood Vessels
Parasympathetic Effects
No innervation Little effect
Sympathetic Effects
Increases alertness Constricts most blood vessels and increases BP. Exception dilates blood vessels serving skeletal muscle fibers (cholinergic) Depends on stage of the cycle Inhibits insulin secretion
Quiz
Pilih 10 soal untuk dijawab 1. Apakah yang dimaksud sistem saraf pusat? Sebutkan fungsinya 2. Apakah yang dimaksud dengan mielin? 3. Apakah fungsi hipotalamus? 4. Berapakah jumlah saraf spinal? Saraf kranial? 5. Apakah neurotransmiter ? Apakah peran/fungsinya? 6. Apa yang dimaksud sistem saraf otonom? 7. Apa peran sistem saraf otonom 8. Terbagi menjadi sistem saraf apa sajakah SS otonom? 9. Apakah yang dimaksud dengan potensial aksi? 10. Apakah yang dimaksud dengan gerak refleks ? 11. Apa yang dimaksud dengan sinaps ? 12. Apakah yang dimaksud dengan akson dan sel glia ?