Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI-3121 PERCOBAAN KE 6 SPEKTROFOTOMETRI EMISI ATOM (AES)

Nama NIM Kelompok Nama Asisten

: Widya Wigati : 10511035 :3 :

Tanggal Praktikum : 18 Oktober 2013 Tanggal Laporan : 25 Oktober 2013

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2013 PERCOBAAN 6

SPEKTROFOTOMETRI EMISI ATOM

I.

Tujuan Percobaan Menentukan konsentrasi Na dan K dengan metode spektrofotometri emisi atom.

II.

Teori Dasar Analisis spektrofotometri emisi atom didasarkan pada emisi energi cahaya dalam bentuk

foton dengan panjang gelombang tertentu dari hasil eksitasi suatu atom netral yang berada di dalam analit. Setiap unsur memiliki karakteristik yang khas pada panjang gelombang sinar emisi dan biasa digunakan sebagai dasar untuk analisis kualitatif. Dengan konsentrasi analit yang berbeda-beda, maka nilai intensitas cahaya yang diemisikan juga berbeda-beda. Hal ini menandakan bahwa metode AES dapat digunakan sebagai metode analisis kuantitatif.

III.

Data Pengamatan Diketahui aqua bidest : Intensitas Na 18 dan Intensitas K 29 Data Pengukuran standar Natrium Na (ppm) 1 2 5 7 10 sampel Intensitas 26 30 41 43 56 57

Data pengukuran Standar Kalium K (ppm) 2 5 10 20 sampel Irata-rata 5,7 10,2 16,8 31,4 12,3

IV.

Pengolahan Data Grafik Hubungan Antara Intensitas dan [Na]


60 50 40 Intensitas 30 20 10 0 0 2 4 6 konsentrasi Na (ppm) 8 10 12 y = 3.1852x + 23.274 R = 0.9804

Dari kurva di atas, diperoleh persamaan garis sebagai berikut : y = 3,1852x + 23,274 Dengan memasukan nilai Intensitas sampel sebagai y, maka di dapat [Na] sampel adalah x = [Na]sampel = 10,588 ppm

K
35 30 25 Intensitas 20 15 10 5 0 0 5 10 [K] ppm 15 20 25 y = 1.4216x + 2.8756 R = 0.9996

Dari kurva di atas, diperoleh persamaan garis sebagai berikut :

y = 1,4216x + 2,8756 Dengan memasukan nilai Intensitas sampel sebagai y, maka di dapat [K]sampel adalah x = [K]sampel = 6,629 ppm

V.

Pembahasan Pada percobaan kali ini, dilakukan analisis kandungan natrium dan kalium dalam sampel

air dengan menggunakan metoda spektrofotometri emisi atom (AES). Spektrofotometri Emisi Atom adalah suatu alat yang digunakan untuk analisa logam secara kualitatif maupun kuantitatif yang didasarkan pada emisi sinar dengan panjang gelombang yang karakteristik untuk unsur yang dianalisis. Perbedaan mendasar AAS dan AES adalah terletak pada sumber energinya, analisa berdasarkan emisi atom pada AES tidak menggunakan sinar yang ditembakkan dari lampu cathode, seperti yang ada di AAS, melainkan energinya berasal dari logam yang akan dianalisis itu sendiri. Prinsip dasar dari AES adalah ketika larutan logam yang akan dianalisis dibakar dan telah menjadi ion-ion logam. Suhu yang tinggi tersebut dapat membuat atom-atom umenghasilkan energi sehingga elektron di orbital paling luar atom tersebut yang tadinya dalam keadaan dasar ground stateakan tereksitasi ke tingkat-tingkat energi elektron yang lebih tinggi. Karena keadaan tereksitasi itu adalah keadaan yang sangat tidak stabil maka elektron yang tereksitasi tersebut akan secepatnya kembali ke tingkat energi semula yaitu ke keadaan dasarnya (ground state). kelebihan energi yang dimilikinya saat keadaan tereksitasi akan dibuang keluar berupa emisi sinar dengan panjang gelombang yang karakteristik bagi unsur yang bersangkutan. Dalam hal ini, hasil emisi sinar tersebutlah yang ditangkap oleh monokromator dan dilanjutkan ke detektor. Konsentrasi unsur akan sebanding dengan intensitas radiasi seperti yang disebutkan dalam persamaan berikut : I = K C Pada percobaan kali ini, sebelum dilakukan uji terhdap larutan standar dan sampel, maka di cari dulu intensitas dari larutan blanko. Blanko adalah larutan yang mempunyai perlakuan yang sama dengan analit tetapi tidak mengandung komponen analit. Tujuan pembuatan larutan blanko ini adalah untuk mengetahui besarnya serapan oleh zat yang bukan analit. Dalam hal ini, kita menggunaan aqua bidest sebagai blanko karena pelarut yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah

aqua bidest. Aqua bidest adalah air hasil penyulingan bertingkat sehingga kandungan mineral yang terdapat dalam air tersebut sudah sangat sedikit jika dibandingkan dengan aqua dest atau air biasa. Oleh karena masih terdapatnya kandungan mineral dalam aqua bidest, maka Intensitas yang ditunjukan oleh blanko tidak sama dengan nol. Pada percobaan kali ini, di lakukan uji Natrium dan kalium dengan menggunakan metode kurva kalibrasi, dimana sebelum pengukuran sample, dilakukan terlebih dahulu pengukuran terhadap larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya. Dari beberapa laturan standar tersebut, dapat dibuat kurva kalibrasi antara konsentrasi larutan dan intensitas sinar yang diemisikan. Selanjutnya di dapatkan persamaan regresi dari kurva tersebut dan dengan memasukan nilai y sampel sebagai Intensitas, maka konsentrasi sampel (x) dapat ditentukan. Dapat dilihat pada grafik yang ditunjukan oleh Natrium, kurva regresinya tidak begitu bagus dikarenakan nilai r2 tidak terlalu mendekati 1 (hanya 0,984) sehingga nilai konsentrasi sampel yang di dapat dari hasil perhitungan dengan menggunaan persamaan regresi kurva ini kurang begitu baik. Kurva regresi yang kurang baik tersebut disebaban karena beberapa faktor kesalahan seperti : 1. Terdapat kesalahan pada saat pengenceran, dan pembuatan larutan standar seperti (kelebihan sampel Na yang dimasukan sebesar 1 tetes biuret 10ml) 2. Terdapat pengotor di dalam labu ukur yang digunakan, yang mungkin beraibat pada terganggunya intensitas yang dibaca. Namun, pada kurva standar larutan Kalium dapat dilihat bahwa kurva nya mendekati 1 (0,999..) sehingga data konsentrasi sampel yang didapat dari hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan garis kurva ini cukup baik.

VI.

Kesimpulan [Na]sampel = 10,588 ppm [K]sampel = 6,629 ppm

VII. Daftar Pustaka Pecsok, Robert L.; Shields, L. Donald; Cairns, Thomas; McWilliam, Ian G.; Modeern Methods of Chemical Analysis; 2nd edition; John Wiley & Sons; New York; 1976.

Skoog, Douglas A.; Hooler, F. James; Nieman, Timothy A.; Principles of Instrumental Analysis; 5th edition; Saunders College Publishing; Philadelphia; 1998. Hrvey David, Modern Analytical Chemistry. 6 edition. Willey . P170.

Anda mungkin juga menyukai