Abstrak
Pengelantangan dikerjakan terhadap bahan tekstil bertujuan menghilangkan warna
alami yang disebabkan oleh adanya pigmen-pigmen alam atau zat-zat lain, sehingga
diperoleh bahan yang putih. Pigmen-pigmen alam pada bahan tekstil umumnya terdapat pada
bahan dari serat-serat alam baik serat tumbuhtumbuhan maupun serat binatang yang tertentu
selama masa pertumbuhan.
Sedangkan bahan tekstil dari serat sintetik tidak perlu dikelantang, karena pada proses
pembuatan seratnya sudah mengalami pemurnian dan pengelantangan, tetapi untuk bahan
tekstil yang terbuat dari campuran serat sintetik dan serat alam diperlukan proses
pengelantangan terutama prosesnya ditujukan terhadap serat alamnya.
Untuk menghilangkan pigmen-pigmen alam tersebut hanya dapat dilakukan dalam proses
pengelantangan dengan menggunakan zat pengelantang yang bersifat oksidator atau yang
bersifat reduktor.
Pengelantangan dapat dilakukan sampai memperoleh bahan yang putih sekali,
misalnya untuk bahan-bahan yang akan dijual sebagai benang putih atau kain putih, tetapi
dapat pula dilakukan hanya sampai setengah putih khususnya untuk bahan-bahan yang akan
dicelup atau berdasarkan penggunaan akhirnya.
Introduction
Latar belakang penelitian
Metode
Penelitian sebelum
Metode proses
Bahan dipadding dalam larutan 1 2 volum H 2 O2 dengan pH 10 11, kemudian
dipanaskan dalam ruang pemanas lembab selama 16 jam, dilanjutkan dengan
pencucian dan dikeringkan jika hasilnya kurang putih, pengelantangan dilanjutkan
dengan pengerjaan dalam natrium hidrosulfit.
Pengelantangan dengan H 2 O 2 dapat dikerjakan bersama dengan proses
degumming dengan resep
:
H2O2 100 volum
:
10 ml/l
Sabun
: 8 g/l
Natrium silikat
: 2 g/l
Suhu
: 70 90 0 C
Waktu
:
60 menit
Cara pengelantangan dingin Contoh resep :
H2O2 35% : 25 100 ml/l
Ufirol
:
5 20 g/l
Nekanil LH
:
2 3 g/l
Wet pick up
:
60%
Dengan menggunakan mesin Padding, bahan dipad, digulung dengan rol dan dibungkus
plastik, dibiarkan berputar selama satu malam, kemudian dicuci bersih berturut-turut
dengan air panas dan air dingin.
Reference