PERSIAPAN PENYEMPURNAAN
PROSES PENGHILANGAN KANJI (DESIZING) PADA
KAIN KAPAS 100% DENGAN MENGGUNAKAN ENZIM
AMILASE DENGAN CARA METODA PAD-BATCHING
Nama
Dwi Maulani N
( 11.K40023 )
Fahmi Ardian
( 11.K40026 )
Fitryani Agnia E
( 11.K40029 )
Indah Virdayanti
( 11.K40034 )
Group
2K2
Dosen
M. Ichwan, SST
Asisten
Anna Sumpena
Priatna
I.
II.
Teori Dasar
Pada dasarnya proses penghilangan kanji ini dilakukan karena biasanya
pada kain kapas selalu mengandung kanji kanji alam. Kandungan kanji itu
biasanya berasal dari tumbuhan atau dari alam itu sendiri tetapi pada dasarnya
kanji kanji itu berasal dari proses sebelumnya yaitu proses pengkanjian. Proses
pengkanjian sangat penting dilakukan agar mendapatkan benang yang
mempunyai kekuatan tinggi sehingga mudah untuk ditenun. Setelah proses
pengkanjian benang akan mengandung kanji yang sangat tinggi dan hal ini akan
menghambat proses selanjutnya yaitu pemasakan, pengelantangan, pencelupan,
pencapan, dan proses penyempurnaan. Terutama pada proses pencelupan Karena
kanji dapat menghambat penyerapan zat warna pada kain. Sehingga zat yang
terserap sedikit bahkan tidak rata. Maka dari itu proses penghilangan kanji itu
sangat penting sekali dilakukan. Untuk menghilangkan kanji pada bahan yang
pada percobaan ini adalah kapas yang telah di kanji dengan kanji alam,
diperlukan zat yang membunyai kemampuan untuk mendegradasi kanji tersebut
sehingga larut dalam air. Salah satu cara menghilangkan kanji dari bahan kapas
tersebut adalah enzim. Enzim yang dipakai pada percobaan ini adalah enzim
amilase. Enzim ini akan menguraikan kanji sehingga ikatannya terputus dan
dapat larut dalam air
Pada proses penghilangan kanji dengan menggunakan enzim amylase ini
secara sangat di pengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah:
-
Konsentrasi enzim
Batching. Prinsip metoda ini adalah merendamkan kain pada air yang
mengandung enzim pada konsentrasi tertentu, pada suhu bekerjanya enzim,
dalam kurun waktu yang ditentukan, serta dibantu dengan zat zat yang
membantu pada proses ini seperti NaCL, zat pembasah, dan Asam asetat.
Ikatan serat selulosa dengan kanji
Benang terdiri dari kumpulan serat serat yeng digabungkan dengan
cara di punter sehingga menjadi benang yang panjang. Pada saat digabungkan
maka akan terdapat rongga rongga yang halus. Maka pada saat dimasukan
ke kanji., rongga rongga itu akan terisi oleh larutan kanji. Karena kanji
mempunyai daya rekat, maka serat satu dengan yang lainnya akan terikat,
sehingga benang akan tanpak lebih padat. Selain itu larutan kanji juga akan
melapisi permukaan benang.
Ikatan yang terjadi antara serat dan kanji adalah ikata hydrogen dan
gaya gaya vander wals. Ikatan hydrogen terjadi karena pada molekul kanji
terdapat gugus R- OH, begitu juga dengan serat selulosa . selain itu, atom
hydrogen mempunyai kecenderungan untuk menggabungkan diri dengan
atom oksigen dari gugus R-OH yang lain. Oleh karena itu terjadilah ikatan
molekul kanji dengan molekul serat.
Penghilangan kanji
Sebelum proses penghilangan kanji, perlu diketahui terlebih dahulu
jenis kanji yang digunakan. Hal ini diperlukan karena ada beberap macam
kanji yang mempunyai sifat yang berbeda sehingga metoda penghilangan
kanjinyapun berbeda. Missal : tepung kanji kristal akan sulit laru, kanji PVA
akan sensitive terhadap alkali, kanji poli akrilat dapat dihilangkan dengan
ammonia pada kondisi alkali, kanji CMC akan larut dalam air panas dan
sebagainya.
Kanji alam
Dalam proses penganjian benang, dapat digunakan bermacam- macam
jenis kanji, yang penggunaannya tergantung pada jenis benang yang akan
diberi kanji.
Berdasarkan bahan dasarnya, kanji kanji tersebut dapat dibedakan menjadi :
1.
2.
3.
4.
Kanji alam berasal dari timbunan makanan tumbuh tumbuhan yang tersimpan
pada biji, batang dan akar. Kanji alam merupakan polimer pada unit unit
glukosa yang mempunyai rumus empiris dan terdiri dari 2 buah polimer yang
berbeda yaitu amilosa dan amilopektin dengan perbandingan 25% : 75%.
Amilosa mempunyai rantai glukosa yang tersusun lurus dimana ikatan antar
molekul glukosa yang satu dengan yang lain terjadi ikatan antara gugus OH pda
atom OH yang pada atom C kesatu dengan gugus OH pada atom ke 4.
Penghilangan kanji dengan enzim
Penghilangan kanji dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan
metoda perendaman,enzim oksidator dan asam encer. Metoda yang sering
digunakan adalah metoda enzim, karena selain mudah juga murah.
Enzim adalah suatu zat yang bekerja sebagai bio katalisator. Struktu
enzim dapat di identifikasi yang terdiri dari molekul protein yang kompleks
dari asam amino. Enzim sangat sensitive terhadap zat kimia termasuk air dan
memerlukan pengerjaan yang tepat untuk bekerja secara optimum.
III.
Praktikum
Resep
1. Fahmi Ardian
2. Dwi Maulani N
3. Fitryani Agnia E
4. Indah Virdayanti
Alat alat
-
Batang pengaduk
Kassa asbes
Bunsen
Termometer
Timbangan analitik
Pipet ukur
Enzim amilase
0,2 ml/l
0,2 ml/l
0,2 ml/l
0,2 ml/l
Pembasah
0,05 ml/l
0,05 ml/l
0,05 ml/l
0,05 ml/l
NaCl
2,5 g/l
2,5 g/l
2,5 g/l
Asam asetat
47,25 ml
47,25 ml
Perhitungan resep
= 5,21 gr
Banyak enzim
= 4/1000 x 50 = 0,2 ml
Banyak pembasah
= 1/1000 x 50 = 0,05 ml
Banyak air
= 50 (0,2 0,05)
= 49,85 ml
= 5,06 gr
Waktu
6 Jam
6 Jam
6 Jam
8 Jam
Suhu
50 C
50 C
50 C
50 C
Efek Panas
80 %
80 %
80 %
80 %
Banyak enzim
= 4/1000 x 50 = 0,2 ml
Banyak pembasah
= 1/1000 x 50 = 0,05 ml
Banyak NaCl
Banyak air
= 50 (0,2 0,05)
= 49,85
= 5,00 gr
Banyak enzim
= 4/1000 x 50 = 0,2 ml
Banyak pembasah
= 1/1000 x 50 = 0,05 ml
Banyak NaCl
= 5,02 gr
Banyak enzim
= 4/1000 x 50 = 0,2 ml
Banyak pembasah
= 1/1000 x 50 = 0,05 ml
Banyak NaCl
Fungsi zat
-
Enzym
Pembasah
NaCl
penghilang kanji.
Asam asetat
Evaluasi :
- Pengurangan Berat
- Tes KI
- Daya serap
Skema proses
Cara kerja
masukkan
kedalam
mesin
pedding
untuk menghilangkan
IV.
Data Praktikum
Percobaan 1
Percobaan 2
Percobaan 3
Percobaan 4
Hasil uji pengurangan berat dan daya serap bahan terhadap air :
Percobaan 1 :
Berat Bahan Awal = 5,21 gram
Berat Bahan Akhir = 4,47 gram
Pengurangan Berat = Berat Bahan Awal Berat Bahan Akhir x 100 %
Berat Bahan Awal
= 5,21 4,47 x 100 %
5,21
= 14,20 %
Daya Serap
= 1 menit 30 detik
Percobaan 2 :
Berat Bahan Awal = 5,06 gram
Berat Bahan Akhir = 4,61 gram
Pengurangan Berat = Berat Bahan Awal Berat Bahan Akhir x 100 %
Literatur
= 1 menit 21 detik
Percobaan 3 :
Berat Bahan Awal = 5,00 gram
Berat Bahan Akhir = 4,31 gram
Pengurangan Berat = Berat Bahan Awal Berat Bahan Akhir x 100 %
Berat Bahan Awal
= 5,00 4,31 x 100 %
5,00
= 13,8 %
Daya Serap
= 34 detik
Percobaan 4 :
Berat Bahan Awal = 5,02 gram
Berat Bahan Akhir = 4,34 gram
Pengurangan Berat = Berat Bahan Awal Berat Bahan Akhir x 100 %
Berat Bahan Awal
= 5,02 4,34 x 100 %
5,02
= 13,5 %
Daya Serap
= 1 menit 07 detik
V.
Diskusi
Dari hasil percobaan, kain yang telah diproses desizing dengan
menggunakan enzim amylase dengan metoda pad-batching diperoleh hasil
yang kurang sempurna. Hal ini dapat dilihat pada proses test kanji, kain yang
telah diproses ternyata masih terdapat beberapa kanji, hal ini dapat dilihat
pada saat ditetesi iodium kain menjadi berwarna biru. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain :
Ketidaksesuain waktu pada saat membacam bahan praktekan dengan
waktu yang telah ditentukan. Kesalahan ini terjadi akibat waktu yang
semestinya 6-8 jam, tetapi ada beberapa praktekan yang terlewat
hingga 7-9 jam.
Proses pengeringan kain yang tidak merata yang mengakibatkan ketika
dilakukan pengujian daya serap menggunakan air terdapat beberapa
bagian kain yang mudah menyerap air dan bagian lain yang sukar
untuk menyerap air.
Pada proses pencucian dengan air panas terjadi kesalahan akibat air
yang dipakai suhunya melebihi literatul yang sudah ditentukan. Dan
pada proses pencucian dengan air dingin air yang digunakan tidak
dalam kondisi air mengalir sehingga sisa-sisa kanji hasil pencucian air
panas melekat kembali pada saat pencucian dengan air dingin. Selain
itu waktu pencucian tidak terlalu lama sehingga kanji yang terdapat
dalam bahan tidak sepenuhnya menghilang.
Garam berfungsi untuk menambah daya serap bahan terhadap zat
penghilang kanji. Makin banyak garam yang digunakan maka makin
tinggi daya serapnya, sehingga makin besar kanji yang terlepas. Pada
praktikum ini kami menggunakan garam yang sedikit sekali.
VI.
Kesimpulan :
Pada
prinsipnya
dalam
menghilangkan
kanji
dengan
enzim
memerlukan ke efesienan dalam segala hal, baik dari suhu yang harus stabil,
waktu yang harus tepat, resep yang harus matang. Sedikit saja kesalahan
dilakukan maka akan sangat berpengaruh pada penghilangan kanji tersebut.
Ini terbukti pada percobaan ini. Terjadi kesalahan dalam melakukan
praktikum yang akibatnya kurang maksimal hasil yang di dapat.
VII.
Daftar pustaka :
Buku diklat paktikum persiapan penyempurnaan.