PENDAHULUAN
Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga abdomen.
Hampir 75 % dari hernia abdomen merupakan hernia ingunalis, 96% dari bentuk hernia lipat paha. Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia ingunalis lateralis dan hernia ingunalis medialis dimana hernia ingunalis lateralis ditemukan lebih banyak dua pertiga dari hernia ingunalis. Sepertiga sisanya adalah hernia inguinalis medialis
Rasio pria-wanita adalah 25:1 pada hernia inguinalis dan 1:3 pada hernia femoralis. Prevalensi hernia ingunalis pada pria dipengaruhi oleh umur.
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi :
Regio inguinal merupakan tempat peralihan dari perut sampai ke tungkai atas. Kanalis Inguinalis: Pada laki-laki canalis inguinalis berisi funiculus spermaticus dan pada wanita berisi ligamentum teres uteri.
Dinding ventral dibentuk oleh aponeuresis musculus obliquus externus abdominis dan di lateral oleh serabut musculus obliquus internus abdominis. Dinding dorsal dibentuk oleh fascia transversalis dam disebelah medial diperkuat oleh conjoint tendon (falx inguinalis) Cranial dibentuk oleh musculus obliquus internus abdominis dan musculus transverse abdominis Kaudal dibentuk oleh permukaan cranial ligamentum inguinale.
Pembuluh darah epigastric inferior menjadi batas superolateral trigonum hasselbach. Tepi medial dari trigonum dibentuk oleh membrane rectus, dan ligamentum inguinale menjadi batas inferior. Hernia yang melewati trigonum hesselbach disebut hernia direct, sedangkan hernia yang muncul lateral dari trigonum hesselbach disebut hernia indirect.
Definisi Hernia
Hernia adalah penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan (De Jong, 2010).
Epidemiologi Hernia
Tujuh puluh lima persen dari semua kasus hernia di dinding abdomen muncuk di daerah sekitar lipat paha. Hernia indirek lebih banyak daripada hernia direk yaitu 2:1 . pria lebih sering terkena 7 kali lipat dibandingkan wanita. Semakin bertambahnya usia , kemungkinan terjadinya hernia semakin besar. Hal ini dipengaruhi oleh kekuatan otot-otot perut yang semakin melemah.
Etiologi dan Faktor Resiko Hernia Kongenital Faktor didapat : Annulus inguinalis internus yang lebar sehingga dapat dilalui oleh kantung dan isi hernia
Peninggian tekanan intra abdomen yang dapat mendorong isi hernia melewati annulus internus yang cukup lebar, sehingga batuk kronik, pekerjaan mengangkat benda berat, hipertrofi prostat, konstipasi dan ascites. Peninggian tekanan intraabdomen juga dapat membuka kanalis inguinalis lateralis.
Kelemahan otot dinding abdomen karena factor usia. Sehingga insiden hernia meningkat dengan bertambahnya umur.
Bagian-bagian Hernia
Kantong hernia Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua hernia memiliki kantong, misalnya hernia incisional, hernia adiposa, hernia intertitialis. Isi Hernia Berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia, misalnya : usus, jaringan penyangga usus (omentum) Pintu Hernia Merupakan bagian dari locus minoris resistance yang dilalui kantong hernia. Leher Hernia Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia. Locus Minoris Resistance (LMR)
Klasifikasi Hernia
Menurut lokasinya, hernia dibagi menjadi : Hernia inguinalis adalah hernia yang terjadi dilipatan paha. Jenis ini merupakanyangtersering dan dikenal dengan istilah turun berok.
Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis dibedakan menjadi 2 , yaitu : Hernia inguinalis Medialis (Hernia Direct)
Hernia ini merupakan jenis henia yang didapat (akuisita) disebabkan oleh factor peninggian tekanan intra abdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum Hesselbach*. Jalannya langsung (direct) ke ventral melalui annulus inguinalis subcutaneous. umumnya terjadi bilateral, khususnya pada laki-laki tua. Hernia jenis ini jarang, bahkan hampir tidak pernah mengalami inkarserasi dan strangulasi.
*Trigonum Hesselbach merupakan daerah dengan batas: Inferior: Ligamentum Inguinale. Lateral: Vasa epigastrika inferior. Medial:Tepi m.rectus abdominis. Dasarnya dibentuk oleh fascia transversalis yang diperkuat serat aponeurosis m.transversus abdominis.
Hernia Ireponibel Bila isi kantung hernia tidak dapat direposisi (dimasukkan kembali ke dalam rongga perut. Hal ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantung hernia.
Hernia Strangulasi Hernia irreponibel dimana sudah terjadi gangguan vaskularisasi viscera yang tertangkap didalam kantung hernia Hernia inkarserata Hernia ireponibel yang sudah disertai tanda-tanda ileus mekanis ( usus terjepit sehingga aliran makanan tidak bisa lewat)
Nyeri hebat baru dirasakan hebat dan keluhan obstruksi baru timbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.
Hernia Inguinalis lateralis : muncul benjolan di region inguinal yang berjalan dari lateral ke medial dan tonjolan berbentuk lonjong.
Hernia Inguinalis Medialis : benjolan biasanya bilateral dan berbentuk bulat. Hernia Skrotalis : benjolan yang terlihat sampai skrotum yang merupakan lanjutan dari hernia inguinalis lateralis.
Hernia Reponibel : terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring
Palpasi
Titik tengah antara SIAS dengan tuberculum pubica ditekan, lalu pasien disuruh mengejan. Jika terjadi penonjolan disebelah medial maka dapat diasumsikan bahwa hernia tersebut adalah hernia inguinalis medialis. Titik yang terletak disebelah lateral tuberkulum pubikum ditekan lalu pasien disuruh mengejan. Jika terlihat benjolan dilateral titik yang ditekan maka dapat diasumsikan sebagai hernia inguinalis lateralis
Ziemen test
Posisi pasien berbaring Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan Penderita kemudian disuruh untuk batuk, bila rangsangan pada: Jari ke-2 : Hernia Inguinalis Lateralis Jari ke-3 : Hernia Inguinalis Medialis Jari ke-4 L Hernia Femoralis
Thumb test
Herniotomy : membuka dan memotong kantung hernia, mengembalikan isi heria ke cavum abdominalis. Hernioraphy : mengikat leher hernia dan menggantungkannya pada conjoint tendon supaya tidak keluar masuk lagi.
Kelompok 1 : Open Anterior Repair kelompok 1 operasi hernia (teknik Bassini, Mc.vay, dan shouldice) melibatkan pembukaan aponeuresis otot obliquus abdominis eksternus dan membebaskan funikulus spermaticus.
Kelompok 2 : open Posterior Repair Posterior repair (Iliopubic tract repair dan teknik Nyhus) dilakukan dengna membelah lapisan dinding abdomen superior hingga ke cincin luar dan masuk ke rongga peritoneal
Kelompok 3 : tension-free repair with mess kelompok 3 operasi hernia dilakukan dengan teknik linscheiten dan rutkow , menggunakan pendekatan awal yang sama dengan teknik open anterior, tetapi tidak menjahit lapisan fascia untuk memperbaiki defek , tetapi menempatkan sebuah prosthesis mesh yang tidak diserap
Komplikasi
komplikasi pada hernia bergantung pada isi hernia . isi hernia dapat tertahan dikantung hernia pada hernia irreponibel. dapat pula isi hernia terjepit oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulate yang menimbulkan gejala obstruksi yang sederhana. jepitan hernia dapat menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. pada permulaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi oedem organ atau struktur didalam hernia dan transudasi ke dalam kantung hernia. timbulnya oedem akan menyebabkan jepitan hernia semakin bertambah sehingga peredaran darah jaringan terganggu, isi hernia menjadi nekrotik dan kantung hernia berisi transudat.
Prognosis
perbaikan klasik memberikan angka kekambuhan sekitar 1% 3% dalam jarak waktu 10 tahun kemudian. kekambuhan tidak langsung biasanya akibat eksisi yang tidak adekuat dari ujung proksimal kantung, hernioplasty yang tidak adekuat, dan hernia yng terabaikan.