PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi dan sekaligus merupakan sebuah
investasi sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh
setiap individu dan oleh seluruh komponen bangsa agar dapat terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Kesehatan bukanlah tanggung jawab
pemerintah saja melainkan tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat
termasuk swasta. Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan
modal utama atau investasi dalam pembangunan. Kesehatan bersama dengan
pendidikan dan ekonomi merupakan tiga pilar yang sangat mempengaruhi
kualitas hidup sumber daya manusia.
Memasuki milenium baru Departemen Kesehatan telah mencanangkan
Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma
sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan
yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya
lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan.
Secara makro paradigma sehat berarti semua sektor memberikan
kontribusi positif bagi pengembangan perilaku dan lingkungan sehat, secara
mikro berarti pembangunan kesehatan lebih menekankan upaya promotif dan
preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif serta
Sebelah Timur
Puskesmas Cigeureung.
Kelurahan Panglayungan Wilayah Kerja UPTD
Sebelah Selatan
Puskesmas Panglayungan.
Kelurahan Panglayungan Wilayah Kerja UPTD
Sebelah Barat
Puskesmas Panglayungan.
Kelurahan Panyingkiran Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Indihiang.
: 82,25 ha
2. Perkantoran
: 10,91 ha
3. Pertanian / sawah
: 31,90 ha
4. Kolam
: 2.64 ha
2. KEPENDUDUKAN
1.
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk ditiap RW, dengan jumlah KK 4.842 meliputi 14.421
jiwa :
Tabel 1.1 Data Jumlah Penduduk
No
Nama RW
Jml
RT
Jml Penduduk
Jml KK
Riil
L
Jml
Proyeks
i
1.
RW. 01
236
328
398
726
797
2.
RW. 02
170
209
221
430
472
3.
RW. 03
327
458
453
911
1001
4.
RW. 04
320
459
459
918
1007
5.
RW. 05
649
855
919
1774
1947
6.
RW. 06
333
434
419
853
938
7.
RW. 07
545
841
813
1654
1817
8.
RW. 08
471
799
776
1575
1729
9.
RW. 09
328
493
491
984
1080
10
RW. 10
335
555
579
1134
1245
11
RW. 11
505
842
780
1622
1781
12.
RW. 12
349
547
494
1041
1142
13.
RW. 13
273
429
370
799
878
Jumlah
68
4842
7249
7172
14421
15834
C. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi.
Posyandu merupakan perpanjangan tangan dari Puskesmas yang
memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang di laksanakan secara
Nama Posyandu
POSYANDU
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
Cendana
An Nur
Anggrek Ungu
Anggrek
Puspa
Kencana
Bunga Matahari
Kemala
Haluma
10
Mawar
11
Melati
12
Harapan Bunda
13
Harapan Kita
14
Al Hamid
15
Tunas Harapan
16
Kartika
17
Annisa
18
Plamboyan
19
Saluyu
20
Kenanga
KETERANGAN :
: Posyandu
Haluma
: Posyandu
Gambar 1.1 Peta Wilayah Posyandu Haluma dan posyandu kemala
D. Rumusan Masalah
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan Survei Mawas Diri (SMD) yang dilaksanakan di Rw 06
kelurahan Cipedes didapatkan hasil sebagai berikut ini :
A. 1. Data Penduduk
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki Laki
Perempuan
Total
N
434
419
853
Laki - laki
%
50.88
49.12
100.0
Perempuan
Berdasarkan data diatas yang diambil dari 333 kepala keluarga, didapatkan
jumlah penduduk berkelamin laki laki yaitu sebanyak 434 (50.88%),
sedangkan jumlah penduduk berkelamin perempuan 419 (49.12%).
A.2. Data Lingkungan Fisik
a. rumah
a. Lantai
Tabel 2.2
N
320
%
100,0
320
100.0
Lantai
120
100
80
60
40
20
0
Ubin/keramik
N
256
52
12
320
%
80
16.2
3.8
100.0
10
N
256
64
320
%
80,0
20,0
100.0
11
N
36
284
320
%
11,2
88,8
100.0
12
n
44
31
75
%
58,7
41,3
100.0
Pekarangan
80
60
40
20
0
Ada
Tidak Ada
13
N
26
18
44
%
59
41
100.0
Tumbuhan Pekarangan
80
60
40
20
0
Ada
Tidak Ada
N
292
28
320
%
91,2
8,8
100.0
14
n
216
104
320
%
67,5
32,5
100.0
15
N
4
34
37
75
%
5,3
45,3
49,4
100.0
16
N
306
14
320
%
95,6
4,4
100.0
17
i. jamban/kakus
Tabel 2.13
Jenis Jamban
Jenis Jamban
Leher angsa
Cemplung
Plengsengan
N
299
5
16
%
93,4
1,6
5,0
18
Total
320
100
Tabel 2.14
Pembuangan Jamban
Pembuangan Jamban
Septik Tank
Kolam
Kali/sungai
Total
N
187
5
128
320
%
58,4
5,6
40,0
100.0
19
j. sampah
Tabel 2.15
Cara Buang Sampah
Cara Buang Sampah
Dikumpulkan dan Dibakar
Penggunaan Jasa
Total
n
26
294
320
%
8,1
91,9
100.0
20
N
320
320
%
100
100.0
21
n
40
264
16
320
%
12,5
82,5
5,0
100
22
n
140
180
320
%
43,8
56,2
100.0
23
n
8
67
75
%
10,6
89,4
100.0
24
Tabel 2.20
Jarak kandang dengan rumah
Jarak
Menempel rumah
< 10 m
> 10 m
Total
n
3
4
1
8
%
37,5
50
12,5
100.0
< 10 m
> 10 m
N
58
17
75
%
77,4
22,6
100.0
25
PUS
100
80
60
40
20
0
Ada
Tidak Ada
N
43
32
75
%
57,4
42,6
100
Peserta KB Aktif
80
60
40
20
0
Ada
Tidak Ada
%
26
Ada
Tidak ada
Total
5
70
75
6,7
93,3
100.0
N
2
3
5
%
40
60
100.0
Tidak
B.
Pembahasan
B.1. Lingkungan Fisik/Rumah
27
28
29
dipadatkan dengan benda - benda yang berat, dan dilakukan berkalikali. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.
b. jendela
Seyogyanya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang
kurangnya 10 % sampai 20% dari luas lantai yang terdapat di dalam
ruangan rumah. Perlu diperhatikan di dalam membuat jendela
diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam
ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain.
Fungsi jendela di sini, di samping sebagai ventilasi, juga sebagai
jalan masuk cahaya. Lokasi penempatan jendela pun harus
diperhatikan dan diusahakan agar sinar matahari lama menyinari lantai
(bukan menyinari dinding). Maka sebaiknya jendela itu harus di
tengah-tengah tinggi dinding (tembok).
c. ventilasi
Berdasarkan penelitian disebutkan bahwa ventilasi yang baik
adalah luas ventilasi setidaknya 10 20 % dari luas lantai rumah.
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah
untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar.
Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni
rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan
kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat
racun bagi penghuninya menjadi meningkat.
Disamping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan
kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadinya proses
30
d. pencahayaan
Pencahayaan di dalam rumah adalah juga merupakan unsur yang
esensial untuk rumah sehat. Secara umum pencahayaan di dalam
rumah terdiri dari pencahayaan buatan dan pencahayaan alami.
Pencahayaan buatan dapat di peroleh dengan penggunaan lampu yang
efektif dan efisien di dalam rumah. Sedangkan pencahayaan alami di
dapat dari cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang
dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam
31
32
33
34
penyakit yang dibawa vektor seperti DBD, malaria, pes, dan filariasis
(Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat, Depkes RI, 2007).
Faktor faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas sumber
air baku adalah terus menurunnya lahan untuk peresapan air karena
akibat perubahan tata guna lahan (termasuk hutan) yang mengganggu
sistem siklus air. Selain itu, meningkatnya kepadatan dan jumlah
penduduk di perkotaan akibat urbanisasi.
Sedangkan dari sisi sanitasi, selain masih rendahnya kesadaran
penduduk tentang lingkungan, kendala lain untuk terjadinya perbaikan
adalah karena belum adanya kebijakan komprehensif yang sifatnya
lintas sektoral, rendahnya kualitas bangunan septic tank, dan masih
buruknya sistem pembuangan limbah.
a. sumber air bersih
Air yang bersih adalah air yang jernih, tidak berasa, tidak
berwarna dan tidak berbau. Air bersih adalah air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan
dapat diminum apabila telah dimasak sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan No.416/MENKES/PER/IX/1990 (Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, 1990). Air minum adalah air yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum dan berasal dari
penyediaan air minum sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No.
907/MENKES/SK/VII/2002. Sarana air bersih adalah semua sarana
yang dipakai sebagai sumber air bagi penghuni rumah yang digunakan
35
36
37
j. sampah
Sampah adalah semua atau produk sisa dalam bentuk padat,
sebagai akibat aktifitas manusia, yang dianggap tidak bermanfaat dan
tidak dikehendaki oleh pemiliknya dan dibuang sebagai barang yang
tidak berguna. Menurut definisi World Health Organization (WHO)
sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Sumber-Sumber Sampah :
a. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes)
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil
kegiatan rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti
sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau belum, bekas
pembungkus baik kertas, plastik, daun, dan sebagainya, pakaian-
38
pakaian bekas, bahan-bahan bacaan, perabot rumah tangga, daundaunan dari kebun atau taman
b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum
Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar,
tempat-tempat hiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan
sebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastik, botol, daun, dan
sebagainya.
c. Sampah yang berasal dari perkantoran
Sampah ini dari perkantoran baik perkantoran pendidikan,
perdagangan, departemen, perusahaan, dan sebagainya. Sampah ini
berupa kertas-kertas, plastik, karbon, klip dan sebagainya.
Umumnya sampah ini bersifat anorganik, dan mudah terbakar
(rubbish).
d. Sampah yang berasal dari jalan raya
Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya
terdiri dari : kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir,
sobekan ban, onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh, daundaunan, plastik, dan sebagainya.
e. Sampah yang berasal dari industri (industrial wastes)
Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah
yang berasal dari pembangunan industri, dan segala sampah yang
berasal
dari
proses
produksi,
misalnya
sampah-sampah
39
40
Perlu diingat tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini
sudah banyak industri formal dan industri rumah tangga yang
memanfaatkan sampah menjadi barang yang bermanfaat dan
memiliki nilai ekonomis.
4. Replace (Mengganti); Ganti barang barang yang hanya bisa dipakai
sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Gunakn barangbarang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong
keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan
pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa
didegradasi secara alami.
Syarat tempat sampah yang baik adalah :
a) terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, kuat sehingga tidak
mudah bocor, kedap air
b) tempat sampah harus mempunyai tutup, tetapi tutup ini dibuat
sedemikian rupa sehingga mudah dibuka, dikosongkan isinya serta
dibersihkan. Sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat dibuka
atau ditutup tanpa mengotori tangan
c) ukuran tempat sampah sedemikian rupa sehingga mudah diangkat
oleh satu orang dan ditutup
4) harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatangbinatang lainnya seperti : tikus, ayam, kucing dan sebagainya.
41
42
43
tidak sedap, selain itu bila kandang ternak berada dekat dengan sumber
air dapat mengakibatkan pencemaran pada air. Menurut Sutomo &
Wiranto (1994), dari penelitian yang pernah dilakukan menyatakan
bahwa, kotoran asal ternak bercampur dengan sisa pakan merupakan
limbah yang dapat mencemari lingkungan dan tidak baik terhadap
kesehatan. Dari sampel air sumur di sekitar kandang yang diperiksa
ternyata jumlah bakteri kolinya tinggi.
Untuk menghindari pencemaran yang berasal dari kandang
ternak, sebaiknya sumur berada jauh dari kandang ternak. Berdasarkan
ketentuan dari Departemen Kesehatan jarak minimal antara kandang
ternak dengan sumber air adalah 10 meter (Depkes RI, 1995).
Sedangkan beberapa komponen sanitasi kandang yang harus di
perhatikan antara lain menyangkut letak bangunan kandang. Beberapa
persyaratan letak kandang sebagai berikut :
1. Harus memperhatikan faktor hygiene. Faktor higiene lingkungan
penting untuk ternak maupun peternak, antara lain untuk menjamin
kesehatan ternak dan lingkungan sekitar.
2. Letak bangunan kandang juga harus jauh dari pemukiman penduduk.
Kandang di dalam rumah tertutup dapat menarik nyamuk, sehingga
memungkinkan kontak dengan manusia makin besar. Jarak kandang
dari rumah minimal 10 -20 m.
3. Dibangun di dekat areal pertanaman rumput, sehingga mempermudah
akses pada pakan.
44
45
47
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) yang dilakukan di wilayah kerja
Posyandu Haluma RW 06 Kelurahan Cipedes pada bulan Maret 2013
didapatkan :
Posyandu Haluma merupakan salah satu dari 20 posyandu yang berada
di Puskesmas Cipedes dengan jumlah penduduk sebanyak 225 jiwa dengan
rincian jumlah penduduk berkelamin laki laki yaitu sebanyak 106 (47,1%),
sedangkan jumlah penduduk berkelamin perempuan sebanyak 119 (52,9%).
Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan umur didapatkan jumlah penduduk
berusia 0 - 5 yaitu 5 (2,2%), berusia 6 11 31 (13,8%), berusia 12 16 yaitu
31 (13,8%), berusia 17 25 yaitu 32 (14,2%), berusia 26 35 yaitu 26
(11,6%), berusia 36 45 yaitu 32 (14,2%), berusia 46 55 yaitu 34 (15,1%),
berusia 56 65 yaitu 25 (11,1%), berusia lebih dari 65 yaitu 9 (4,0%).
Mayoritas masyarakat diposyandu haluma bekerja sebagai buruh.
Berdasarkan Teori Bloom derajat kesehatan dipengaruhi oleh berbagai
faktor yaitu lingkungan, perilaku masyarakat, layanan kesehatan dan genetik.
Permasalahan yang terdapat di Posyandu Haluma adalah sebagai berikut :
a. Lingkungan masyarakatnya berupa
1) Masih terdapat kandang ternak yang jaraknya < 10 m bahkan ada yang
menempel dengan rumah masyarakat.
2) Masih terdapat rumah masyarakat yang pekarangannya tidak terdapat
tumbuhan.
48
Saran
1. Untuk Masyarakat
- Untuk kader sendiri apabila akan diadakan penimbangan, sebaiknya
diingatkan dengan menggunakan undangan agar para ibu tidak lupa.
2. Untuk Puskesmas
- Memberikan penyuluhan kepada masyarakat bahwa jarak kandang
-
obatan alami/herbal.
Melakukan penyuluhan bahaya merokok disekolah, terutama SMP dan
SMA. Dikarenakan pada masa ini seorang siswa mulai mencari jati
(catin).
Memberikan pelatihan kepada kader bagaimana cara memberikan
penyuluhan kepada masyarakat agar para kader bisa memotivasi
49
posyandu.
Mengadakan penyuluhan mengenai pentingnya penimbangan pada
50