Anda di halaman 1dari 32

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Hipertensi merupakan silent killer (pembunuh diam-diam) yang secara luas dikenal sebagai penyakit kardiovaskular yang sangat umum. Dengan meningkatnya tekanan darah dan gaya hidup yang tidak seimbang dapat meningkatkan faktor risiko munculnya berbagai penyakit seperti arteri koroner, gagal antung, stroke, dan gagal gin al. !alah satu studi menyatakan pasien yang menghentikan terapi anti hipertensi maka lima kali lebih besar kemungkinannya terkena stroke." !ampai saat ini hipertensi tetap men adi masalah karena beberapa hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi yang belum mendapat pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortilitas.# Data epidemiologis menun ukkan bah$a dengan makin meningkatnya poulasi usia lan ut, maka umlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar akan bertambah, dimana baik hipertensi sistolik maupun kombinasi hipertensi sistolik dan diastolik sering timbul pada lebih dari separuh orang yang berusia %&' tahun. !elain itu, la u pengendalian tekanan darah yang dahulu terus meningkat, dalam dekade terakhir tidak menun ukkan kema uan lagi. Dan pengendalian tekanan darah ini hanya mencapai ()* dari seluruh pasien hipertensi.#

"

BAB I +,+-./0 D+, 10!0.2.30 !0!-4/ 54/6727H D+8+H PEMBULUH DARAH a. +rteri - /emba$a darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis - /empunyai dinding yang tebal - /empunyai aringan yang elastis - 9atup hanya pada pemulaan keluar dari antung - /enun ukkan adanya tempat untuk mendengarkan denyut antung - 5embuluh darah arteri yang terbesar adalah +orta ( yang keluar dari ventrikel sinistra) dan arteri pulmonalis (yang keluar dari ventrikel dekstra). - :abang dari arteri disebut +rteriola yang selan utnya men adi kapiler. - Dinding arteri secara khas mengandung tiga lapisan tunika intima, tunika media, tunika adventisia.

b. ;ena - /emba$a darah kotor (sisa metabolisme dan :.#), kecuali vena pulmonalis - /empunyai dinding yg tipis - <aringannya kurang elastis - /empunyai katup-katup sepan ang alan yang mengarah ke antung

-idak menun ukkan adanya tempat mendengar denyut antung. 5embuluh darah vena yang ukurannya besar adalah vena kava dan vena pulmonalis. :abang dari vena disebut venolus= venula yang selan utnya men adi kapiler. Dinding vena uga terdiri atas tiga lapisan yaitu tunika intima ,tunika media dan tunika adventisia.

c. 9apiler - Disebut uga pembuluh rambut - -erdiri dari sel-sel endotel - Diameter kira-kira >,>>? mm 1ungsi kapiler@ - +lat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena - -empat ter adinya pertukaran Aat-Aat antara darah dan cairan aringan - /engambil hasil-hasil dari kelen ar - /enyerap Aat makanan yang terdapat di usus - /enyaring darah yang terdapat di gin al

!emua pembuluh darah kecuali kapiler terdiri atas tiga lapisan yaitu @ a. -unika intima= interna, lapisan dalam yang mempunyai lapisan endotel dan berhubungan dgn darah. b. -unika media, lapisan tengah, terdiri dari aringan otot, sifatnya elastis dan termasuk otot polos. c. -unika adventisia= eksterna, lapisan luar, terdiri dari aringan ikat yang berguna menguatkan dinding arteri 5erbedaan pembuluh balik= vena dan pembuluh nadi= arteri Bang dibedakan -emte -empat ;ena +rteri Dekat permukaan tubuh,+gak ke tampak kebiru-biruan tersembunyi

dalam,

Dinding pembuluh -ipis, tidak elastis +liran +liran darah balik 9atup 9atup <ika te <ika terluka /enu u ke antung -idak terasa

-ebal, kuat dan elastis Dari antung

Denyut terasa Hanya di satu tempat Di sepan ang pembuluh dekat antung -idak memancar, hanya Darah memancar ke luar. menetes

MEKANISME TEKANAN DARAH ". <antung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya. +kibatnya tekanan darah meningkat.!ebaliknya, ika aktivitas memompa antung berkurang maka tekanan darah akan menurun.

#. +rteri besar kehilangan kelenturannya dan men adi kaku sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat antung memompa darah melalui arteri tersebut. 9arena itu darah pada setiap denyut antung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasa-nya dan menyebabkan naiknya tekanan. !ebaliknya, ika arteri mengalami pelebaran maka tekanan darah akan menurun. Dengan cara yang sama, tekanan darah uga meningkat pada saat ter adi vasokonstriksi, yaitu ika arteri kecil (arteriola) untuk sementara $aktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah. (. !ebagaimana diketahui C"* komposisi cairan dalam pembuluh darah adalah air. /aka bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini ter adi ika terdapat kelainan fungsi gin al sehingga tidak mampu membuang se umlah garam dan air dari dalam tubuh. ;olume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah uga meningkat. !ebaliknya, ika banyak cairan keluar dari sirkulasi maka tekanan darah akan menurun. 5enyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi gin al dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis). /ekanisme penyesuaian tersebut dapat di elaskan sebagai berikut @ ". Perubahan fungsi gin al. 3in al mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara@ - <ika tekanan darah meningkat, gin al akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal. - <ika tekanan darah menurun, gin al akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal. - 3in al uga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enAim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormonangiotensi, yang selan utnya akan memicu pelepasan hormonaldosteron. 3in al merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darahD karena itu berbagai penyakit dan kelainan pada gin al bisa menyebabkan ter adinya tekanan darah tinggi. 5enyempitan arteri yang menu u ke salah satu gin al (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi. 5eradangan dan cedera pada salah satu atau kedua gin al uga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah. #. Siste! saraf si!"atis . !istem saraf simpatis adalah sistem saraf yang dengan segera akan memberikan respon terhadap stres, dengan cara meningkatkan tekanan darah. !araf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara $aktu akan@

'

meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar) meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut antungD uga mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak) mengurangi pembuangan air dan garam oleh gin al, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dannorepinefrin ( noradrenalin), yang merangsang antung dan pembuluh darah.

&

BAB II TIN#AUAN PUSTAKA

$.% Definisi +merican !ociety of Hypertension (+!H), pengertian hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan ge ala kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan. /enurut EH. tekanan darah dianggap normal bila sistoliknya "#>-")> mmHg dan diastoliknya ?>-C> mmHg sedangkan dikatakan Hipertensi bila lebih dari ")>=C> mmHg dan diantara nilai tersebut dikatakan normal tinggi. 6atasan ini berlaku bagi orang de$asa diatas "? tahun. Hipertensi merupakan suatu keadaan ter adinya peningkatan tekanan darah yang memberi ge ala berlan ut pada suatu target organ tubuh sehingga bisa menyebabkan kerusakan lebih berat seperti stroke (ter adi pada otak dan berdampak pada kematian yang tinggi), penyakit antung koroner (ter adi pada kerusakan pembuluh darah antung) serta penyempitan ventrikel kiri = bilik kiri (ter adi pada otot antung). !elain penyakit tersebut dapat pula menyebabkan gagal gin al, diabetes mellitus dan lain-lain. $.$ E"i&e!i'l'gi Hipertensi atau tekanan darah tinggi diderita oleh hampir semua golongan masyarakat di seluruh dunia. <umlah mereka yang menderita hipertensi terus bertambahD terdapat sekitar '> uta (#",F*) orang de$asa +merika yang menderita hipertensi,

-hailand "F*, ;ietnam (),&*, !ingapura #),C*, /alaysia #C,C*. Di 0ndonesia, prevalensi hipertensi berkisar &-"'*." /enurut perkiraan, sekitar (>* penduduk dunia tidak terdiagnosa adanya hipertensi (underdiagnosed condition). Hal ini disebabkan tidak adanya ge ala atau dengan ge ala ringan bagi mereka yang menderita hipertensi. !edangkan, hipertensi ini sudah dipastikan dapat merusak organ tubuh, seperti antung (F>* penderita hipertensi akan merusak antung), gin al, otak, mata serta organ tubuh lainnya. !ehingga, hipertensi disebut sebagai silent killer." 6atasan hipertensi ditetapkan dan dikenal dengan ketetapan <,: ;00 (-he !eventh 8eport of -he <oint ,ational :ommittee on 5revention, Detection, 4valuation and -reatment of Hight 6lood 5ressure). 9etetapan ini uga telah disepakati 6adan 9esehatan Dunia (EH.), organisasi hipertensi 0nternational (0!H), maupun organisasi hipertensi regional, termasuk 0ndonesia (0na!H).& 5enderita hipertensi yang tidak terkontrol se$aktu - $aktu bisa atuh kedalam keadaan ga$at darurat. Diperkirakan sekitar "-?* penderita hipertensi berlan ut men adi 9risis Hipertensi, dan banyak ter adi pada usia sekitar (>-F> tahun. -etapi krisis hipertensi arang ditemukan pada penderita dengan tekanan darah normal tanpa penyebab sebelumnya. 5engobatan yang baik dan teratur dapat mencegah insiden krisis hipertensi men adi kurang dari " *. ",# $.( Eti'l'gi 5enyebab hipertensi terbagi men adi dua, yaitu esensial dan sekunder. !ebanyak C> * hipertensi esensial dan hanya "> * yang penyebabnya diketahui seperti penyakit gin al, kelainan pembuluh darah, dan kelainan hormonal. ' Hipertensi primer didefinisikan ika penyebab hipertensi tidak dapat

diidentifikasi. 9etika tidak ada penyebab yang dapat di identifikasi, sebagian besar merupakan interaksi yang kompleks antara genetic dan interaksi lingkungan. 6iasanya hipertensi esensial ter adi pada usia antara #'-'' tahun dan arang pada usia di ba$ah #> tahun. &

Hipertensi sekunder dapat disebabkan oleh sleep apnea, obat-obatan, gangguan gin al, coarctation aorta,pheochromocytoma, paratiroid. F penyakit tiroid dan

2.3.1 Penyakit ginjal 5enyakit gin al adalah penyebab terbanyak pada hipertensi sekunder. Hipertensi dapat timbul dari penyakit diabetes nefropati ataupun inflamasi glomerulus, penyakit intertisial tubulus, dan polikista gin al. 9ebanyakan kasus berhubungan dengan peningkatan volume intravascular atau peningkatan system renin-angiotensin-alodesteron.? 2.3.2 Renal vascular hypertension +rteri stenosis gin al dapat muncul pada "-# * pasien hipertensi. 5enyebabnya pada orang muda adalah fibromuscular hyperplasia. 5enyakit pembuluh darah gin al yang lain adalah karena aterosklerosis stenosis dari arteri renal proksimal. /ekanisme hipertensinya berhubungan dengan peningkatan renin berlebih karena pengurangan dari aliran darah ke gin al. Hipertensi pembuluh darah gin al harus dicurigai ika terdapat keadaan seperti berikut@ (") terdapat pada usia sebelum #> tahun atau sesudah usia '> tahun. (#) bruit pada epigastrik atau artery renal. (() ika terdapat penyakit atrerosklerosis dari arteri perifer, "'-#' * pasien dengan aterosklerosis tungkai ba$ah yang simtomatik terdapat artery stenosis gin al. (') ter adi penurunan fungsi gin al setelah pemberian penghambat +:4.? 2.3.3 Hiperaldosteron primer 5enyakit ini timbul karena sekresi yang berlebihan dari aldosteron oeh korteks adrenal. 5ada pasien hipertensi dengan hipokalemia, krn pengeluaran kalium yang berlebih melalui urin (biasanya % )> m4G=2). C

2.3.4 Sindrom Cushing 5ada penderita sindroma :ushing, hipertensi timbul sekitar F'-?' *. 5atogenesis tentang ter adinya hipertensi pada sindroma :ushing masih tidak elas. /ungkin dihubungkan dengan retensi garam dan air dari efek mineralocorticoid karena glukokortikoid berlebih. C 2.3. Pheochromocytoma -umor yang mensekresikan katekolamin yang berada di medulla adrenal dan menyebabkan hipertensi sekitar >,>' *. ? $.(.) Coarctation o! the aorta Coarctation of the aorta merupakan penyakit antung congenital tersering yang menyebabkan hipertensi. 0nsiden sekitar "-? per ">>> kelahiran. ?

$.* Klasifikasi -abel " 9lasifikasi HipertensiF

5ada tabel " merupakan klasifikasi hipertensi pada usia "? tahun atau lebih. 5enggunaan klasifikasi ini ini didasarkan dengan pengukuran tekanan darah dua atau lebih. F $.+ ,akt'r Risik'

">

1aktor risiko hipertensi dapat dibagi men adi dua, yaitu faktor risiko yang reversible dan irreversibel. 1aktor risiko yang reversibel adalah usia, ras +frika+merika, dan ri$ayat keluarga yang memiliki hipertensi. !edangkan faktor risiko yang bersifat reversible adalah prehipertensi, berat badan berlebih, kurang aktivitas, konsumsi makanan yang mengandung natrium tinggi, merokok, dan sindroma metabolik.( 2. .1 "sia -ekanan darah meningkat seiring dengan ber alanya usia. -ekanan sistolik meningkat sesuai dengan usia, sedangkan tekanan diastolik tidak berubah mulai dekade ke-'. Hipertensi sistolik isolasi merpakan enis hipertensi yang paling ditemukan pada orang tua.( 2. .2 Ras #!rika$#merika Hipertensi lebih sering terdapat pada ras +1rika-+merika dibandingkan dengan orang kulit putih, dan pada kedua ras tersebut biasanya lebih banyak pada golongan sosioekonomi rendah. ( 2. .3 %erat %adan %erle&ih !emakin tinggi berat badan, semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan utrisi aringan. ;olume darah meningkat di dalam pembuluh darah dan ter adi peningkatan tekanan dinding arteri.( 2. .4 'urang #ktivitas .rang yang kurang aktivitas cenderung memiliki denyut antung yang lebih banyak. !emakin tinggi denyut antung, semakin berat antung harus beker a pada setiap kontraksi dan lebih kuat tekanan pada arteri.( 2. . 'onsumsi (inggi )atrium 9onsumsi makanan yang mengandung banyak natrium dapat menyebabkan tertahannya air di dalam pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah.

""

9alium membantu menyeimbangkan banyaknya natrium di dalam sel. <ika kurang mengkonsumsi natrium, maka akan banyak terakumulasi natrium di dalam darah.(

2. .* +erokok Hat-Aat kimia pada rokok dapat menyebaban kerusakan pada dinding arteri yang menyebabkan penyempitan arteri sehingga dapat meningkatkan tekanan darah.( 2. ., Sindroma +eta&olik !indroma metabolik didefinsikan sebagai ika tiga dari criteria terpenuhi@ lingkar perut membesar (pria@ % ">> cm, $anita@ C> cm), gula puasa darah terganggu (normal I "#& md=dl), peningkatan tekanan darah "(>=?' mmHg, trigliserida plasma "'> mg=dl, atau kolesterol HD2 I)> mg=d2 , I'> mg=d2 pada $anita. Di hipotesiskan bah$a resistensi insulin mungkin merupakan patofisiologi teradinya sindroma metabolik.( $.) Pat'fisi'l'gi -ekanan dibutuhkan untuk mengalirkan darah dalam pembuluh darah yang dilakukan oleh aktivitas memompa antung (Cardiac Output) dan tonus dari arteri (peripheral resisten). 1aktor-faktor ini menentukan besarnya tekanan darah. 6anyak sekali faktor yang mempengaruhi cardiac output dan resistensi perifer. Hipertensi ter adi karena kelainan dari salah faktor tersebut. "

"#

3ambar " 5atofisiologi Hipertensi">

, Cardiac output berhubungan dengan hipertensi, peningkatan cardiac output secara logis timbul dari dua alur, yaitu baik melalui peningkatan cairan ( preload) atau peningkatan kontraktilitas dari efek stimulasi saraf simpatis. -etapi tubuh dapat mengkompensasi agar cardiac output tidak meningkat yaiutu dengan cara meningkatkan resistensi perifer. "> !elain itu konsumsi natrium berlebih dapat menyebabkan hipertensi karena peningkatan volume cairan dalam pembuluh darah dan preload, sehingga meningkatkan cardiac output. ">

"(

3ambar # 5atofisiologi ,atrium dan 9alium pada Hipertensi""

$.- Manisfestasi Klinis

")

3e ala yang paling sering muncul adalah nyeri kepala. Hypertensi yang meningkat dengan cepat dapat menimbulkan ge ala seperti somnolen, bingung, gangguan penglihatan, mual dan muntah.? 5ada aldosteronism primer, pasien merasakan lemas otot, polyuria, da nocturia karena hypokalemia. Hipertensi kronik sering menyebabkan pembesaran atung kiri, yang dapat menimbulkan ge ala sesak napas yang berhubungan dengan aktivitas dan paroxysmal nocturnal dyspnea. 9eterlibatan cerebral karena stroke yang disebabkan oleh trombosis atau hemoragik dari mikroaneurisma. ? 5ada pemeriksaan fisik harus diperhatikan bentuk tubuh, termasuk berat dan tinggi badan. 5ada pemeriksaan a$al, tekanan darah diukur pada kedua lengan, dan lebih baik dikukur pada posisi terlentang, duduk, dan berdiri untuk mengevaluasi hipotensi postural. Dilakukan palpasi leher untuk mempalpasi dari pembesaran tiroid dan penilaian terhadap tanda hipotiroid atau hipertiroid. 5emeriksaan pada pembuluh darah dapat dilakukan dengan funduskopi, auskultasi untuk mencari bruit pada arteri karotis. 8etina merupakan aringan yang arteri dan arteriolnya dapat diperiksa dengan seksama. !eiring dengan peningkatan dera at beratnya hipertensi dan penyakit aterosklerosis, pada pemeriksaan funduskopi dapat ditemukan peningkatan refleJ cahaya arteriol, hemoragik, eksudat, dan papiledema. 5emeriksaan pada antung dapat ditemukan pengerasan dari bunyi antung ke-# karena penutuan dari katup aorta dan !) gallop. 5embesaran antung kiri dapat dideteksi dengan iktus kordis yang bergeser ke arah lateral. ? $.. Pe!eriksaan Penun ang 5emeriksaan penun ang rutin yang direkomendasikan sebelum memulai terappi termasuk elektrokardiogram "# lead, urinalisis, glukosa darah, dan hematokrit, kalium serum, kreatinin, dan profil lipid ( termasuk HD2 kolesterol, 2D2 kolesterol, dan trigliserida. -est tambahan termasuk pengukuran terhadap ekskresi albumin atau albumin= kreatinin rasio.?

"'

-abel # 5emeriksaan penun ang untuk skrening etiologi hipertensiF

$./ Diagn'sis 9onfirmasi dari hipertensi berdasarkan pada pemeriksaan a$al, dan pemeriksaan pada dua kali follow-up dengan setidaknya dua kali pengukuran pada setiap kali follow-up.

"&

3ambar ( +lgoritma Diagnosis Hipertensi"#

"F

$.%0 K'!"likasi 2.1-.1 .antung 5enyakit antung merupakan penyebab yang tersering menyebabkan kematian pada pasien hipertensi. 5enyakit antung hipertensi merupakan hasil dari perubahan struktur dan fungsi yang menyebabkan pembesaran antung kiri disfungsi diastolik, dan gagal antung. ? 2.1-.2 /tak Hipertensi merupakan faktor risiko yang penting terhadap infark dan hemoragik otak. !ekitar ?' * dari stroke karena infark dan sisanya karena hemoragik. 0nsiden dari stroke meningkat secara progresif seiring dengan peningkatan tekanan darah, khususnya pada usia % &' tahun. 5engobatan pada hipertensi menurunkan insiden baik stroke iskemik ataupun stroke hemorgik. ? 2.1-.3 0injal Hipertensi kronik menyebabkan nefrosklerosis, penyebab yang sering ter adi pada renal insufficiency. 5asien dengan hipertensif nefropati, tekanan darah harus "(>=?> mmHg atau lebih rendah, khususnya ketika ada proteinuria. ?

$.%% Pr'gn'sis EH. membuat tabel stratifikasi dan membuat tiga kategori risiko yang berhubungan dengan timbulnya ke adian penyakit kardiovaskular selama "> tahun ke depan@ (") risiko rendah, kurang dari "' *. (#) risiko menengah , sekitar "'-#> *. (() risiko tinggi, lebih dari #> *."(

"?

-abel ( 1aktor yang /empengaruhi 5rognosis"(

-abel ) 5rognosis"(

$.%$

Penatalaksanaan Hi"ertensi

2.12.1 (arget (ekanan 1arah /enurut Joint National Commission (JNC !, rekomendasi target tekanan darah yang harus dicapai adalah I ")>=C> mmHg dan target tekanan darah untuk pasien penyakit gin al kronik dan diabetes adalah K "(>=?> mmHg. "merican #eart "ssociation ("#" merekomendasikan target tekanan darah yang harus dicapai, yaitu ")>=C> mmHg, "(>=?> mmHg untuk pasien dengan penyakit gin al

"C

kronik, penyakit arteri kronik atau ekuivalen penyakit arteri kronik, dan K "#>=?> mmHg untuk pasien dengan gagal antung. !edangkan menurut National $idney %oundation (N$% , target tekanan darah yang harus dicapai adalah "(>=?> mmHg untuk pasien dengan penyakit gin al kronik dan diabetes, dan I "#'=F' mmHg untuk pasien dengan % " g proteinuria (:ohen, #>>?). 2.12.2 #lgoritme Penanganan Hipertensi +lgoritme penanganan hipertensi menurut <,: F (#>>(), di elaskan pada

#>

skema diba$ah ini@


/odifikasi 3aya Hidup

-ak mencapai sasaran -D (I")>=C> mmHg atau I"(>=?> mmHg pada penderita D/ atau penyakit gin al kronik

5ilihan obat untuk terapi permulaan

Hipertensi tanpa 0ndikasi 9husus

Hipertensi 0ndikasi 9husus

Hipertensi dera at " (-D sistolik ")>-"'C mmHg atau -D diastolik C>-CC mmHg) 7mumnya diberikan diuretik gol. -hiaAide.6isa dipertimbangkan pemberian penghambat 49+, +86, penyekat L, antagonis :a atau kombinasi

Hipertensi dera at # (-D sistolik M "&> mmHg atau -D diastolik M ">> mmHg) 7mumnya diberikan kombinasi # macam obat (biasanya diuretik gol. -hiaAide dan penghambat 49+, atau +86 atau penyekat L, atau antogonis :a

.bat-obatan untuk indikasi khusus. .bat anti hiipertensi lainnya (diuretik, penghambat 49+, +86, penyekat L, antagonis :a) sesuai yang diperlukan

!asaran -ekanan Darah tak -ercapai

.ptimalkan dosis atau penambahan enis obat sampai target tekanan darah tercapai. 5ertimbangkan konsultasi dengan spesialis hipertensi

2.12.3 +odi!ikasi 0aya Hidup 5elaksanaan gaya hidup yang positif mempengaruhi tekanan darah memiliki implikasi baik untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi. 5romosi kesehatan

#"

modifikasi gaya hidup direkomendasikan untuk individu dengan pra-hipertensi dan sebagai tambahan terhadap terapi obat pada individu hipertensi. 0ntervensi ini untuk risiko penyakit antung secara keseluruhan. /eskipun dampak intervensi gaya hidup pada tekanan darah akan lebih terlihat pada orang dengan hipertensi, dalam percobaan angka pendek, penurunan berat badan dan pengurangan ,a:l diet uga telah ditun ukkan untuk mencegah perkembangan hipertensi. 5ada penderita hipertensi, bahkan ika intervensi tersebut tidak menghasilkan penurunan tekanan darah yang cukup untuk menghindari terapi obat, umlah obat atau dosis yang dibutuhkan untuk mengontrol tekanan darah dapat dikurangi. /odifikasi diet yang efektif menurunkan tekanan darah adalah mengurangi berat badan, mengurangi asupan ,a:l, meningkatkan asupan kalium, mengurangi konsumsi alkohol, dan pola diet yang sehat secara keseluruhan (9otchen, #>>?). /encegah dan mengatasi obesitas sangat penting untuk menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular. 8ata-rata penurunan tekanan darah &,(=(," mmHg diobseravsi setelah penurunan berat badan sebanyak C,# kg. 6erolah raga teratur selama (> menit seperti ber alan, &-F perhari dalam seminggu, dapat menurunkan tekanan darah. +da variabilitas individu dalam hal sensitivitas tekanan darah terhadap ,a:l, dan variabilitas ini mungkin memiliki dasar genetik. 6erdasarkan hasil meta-analisis, menurunkan tekanan darah dengan membatasi asupan setiap hari untuk ),)-F,) g ,a:l (F'-"#' meG) menyebabkan penurunan tekanan darah (.F-).C=>.C-#.C mmHg pada hipertensi dan penurunan lebih rendah pada orang darah normal. 9onsumsi alkohol pada orang yang mengkonsumsi tiga atau lebih minuman per hari (minuman standar berisi N ") g etanol) berhubungan dengan tekanan darah tinggi, dan penurunan konsumsi alkohol dikaitkan dengan penurunan tekanan darah. 6egitu pula dengan D+!H (&ietary "pproaches to 'top #ypertension) meliputi diet kaya akan buah-buahan, sayuran, dan makanan rendah lemak efektif dalam menurunkan tekanan darah (9otchen, #>>?).

##

-abel #.). /odifikasi gaya hidup untuk mencegah dan mengatasi hipertensi M'&ifikasi Rek'!en&asi Penurunan "'tensial TD sist'lik Diet natrium /embatasi diet natrium tidak #-? mmHg lebih dari #)>> mg=hari atau ">> meG=hari 6erat /en aga berat badan normalD 6/0 O "?,'-#),C kg= '-#> mmHg per berat "> kg

5enurunan 6adan

.lahraga aerobik

penururnan badan .lahraga aerobik secara teratur, )-C mmHg bertu uan untuk melakukan aerobik (> menit 2atihan sehari-hari dalam seminggu. Disarankan pasien ber alan- alan " mil per hari di atas tingkat aktivitas saat ini

Diet D+!H

Diet yang kaya akan )-") mmHg buahbuahan, sayuran, dan mengurangi umlah lemak enuh dan total 5ria K# minum per hari, $anita K" minum per hari #-) mmHg

/embatasi konsumsi alkohol

<adi, modifikasi gaya hidup merupakan upaya untuk mengurangi tekanan darah, mencegah atau memperlambat insiden dari hipertensi, meningkatkan efikasi obat antihipertensi, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular (,ational 0nstitutes of Health, #>>(). 2.12.4 (erapi 2armakologi <enis- enis obat antihipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang dian urkan oleh <,: F adalah@

#(

a. b. c. d. e.

Diuretika, terutama enis (hia)ide (-hiaA) atau "ldosteron "nta*onist +eta +locker (66) Calcium Chanel +locker atau Calcium anta*onist (::6) "n*iotensin Convertin* ,n)ym -nhibitor (+:40) "n*iotensin -- .eceptor +locker atau " receptor anta*onist/blocker (".+ 7ntuk sebagian besar pasien hipertensi, terapi dimulai secara bertahap, dan

target tekanan darah tercapai secara progresif dalam beberapa minggu. Dian urkan untuk menggunakan obat antihipertensi dengan masa ker a pan ang atau yang memberikan efikasi #) am dengan pemberian sekali sehari. 5ilihan apakah memulai terapi dengan satu enis obat antihipertensi atau dengan kombinasi tergantung pada tekanan darah a$al dan ada tidaknya komplikasi. <ika terapi dimulai dengan satu enis obat dan dalam dosis rendah, dan kemudian tekanan darah belum mencapai target, maka langkah selan utnya adalah meningkatkan dosis obat tersebut, atau berpindah ke antihipertensif lain dengan dosis rendah. 4fek samping umumnya bisa dihindari dengan menggunakan dosis rendah, baik tunggal maupun kombinasi. !ebagian besar pasien memerlukan kombinasi obat antihipertensi untuk mencapai target tekanan darah, tetapi terapi kombinasi dapat meningkatkan biaya pengobatan dan menurunkan kepatuhan pasien karena umlah obat yang harus diminum bertambah (Bogiantoro, #>>&). 9ombinasi obat yang telah terbukti efektif dan dapat ditoleransi pasien adalah@ a. b. c. d. e. ::6 dan 66 ::6 dan +:40 atau +86 ::6 dan diuretika +6 dan 66 9adang diperlukan tiga atau empat kombinasi obat

#)

-abel #.'. 0ndikasi dan 9ontraindikasi 9elas-kelas 7tama .bat +ntihipertensi /enurut 4!H (,uropean 'ociety of #ypertension) (#>>(). Kelas 1bat In&ikasi K'ntrain&ikasi Mutlak Diuretika (-hiaAide) 3agal antung kongestif, gout usia lan ut, isolated systolic hypertension, ras +frika 0nsufisiensi gin al, antung kongestif gagal Ti&ak Mutlak 9ehamilan

Diuretika (0oop)

Diuretika (anti aldosteron) 5enyekat L

3agal antung kongestif, 3agal gin al, pasca infark miokardium hiperkalemia

+ngina

pasca +sma, penyakit infark miokardium, gagal paru obstruktif menahun, +-; antung kongestif, block (dera at # atau () kehamilan, takiaritmia

pektoris,

5enyakit pembuluh darah perifer, intoleransi glukosa, atlit atau pasien yang aktif secara fisik

Calcium "nta*onist

7sia lan ut, isolated systolic hypertension, angina

-akiaritmia, gagal antung kongestif

(dihydropiridine) pektoris, penyakit pembuluh darah perifer, aterosklerosis karotis, kehamilan Calcium "nti*onist (verapamil, diltiaAem) +ngina pektoris, +-; block aterosklerotis karotis, (dera at # atau takikardia supraventrikuler (), gagal antung kongestif

#'

5engahambat +:4

3agal antung kongestif, 9ehamilan, disfungsi ventrikel kiri, hiperkalemia, pasca infark miokardium, stenosis arteri non-diabetik nefropati renalis bilateral 9ehamilan, hiperkalemia, stenosis arteri renalis bilateral

"n*iotensin -- ,efropati D/ tipe #, receptor mikroalbuminuria diabetik, anta*onist (+-"proteinuria, hipertropi blocker) ventrikel kiri, batuk karena +:40 P-6locker

Hiperplasia prostat (65H), Hipotensi hiperlipidemia ortostatis

3agal antung kongestif

-abel #.&. -atalaksana Hipertensi /enurut <,: F Klasifikasi Tekanan Darah ,ormal 5rehipertensi TDS 2!!Hg3 TDD Perbaikan Tera"i 1bat A4al 2!!Hg3 P'la Hi&u" Tan"a Dengan In&ikasi 5ang In&ikasi 5ang Me!aksa Me!aksa Dan I ?> Dian urkan ya +tau ?>?C ya -idak indikasi obat .bat-obatan untuk indikasi yang memaksa

I "#> "#>-"(C

#&

Hipertensi dera at "

")>-"'C

+tau C>CC

ya

Diuretika

enis .bat-obatan indikasi

-hiaAide untuk untuk kasus dapat

sebagian besar yang memaksa obat

dipertimbangka antihipertensi n +:40, +86, lain 66, ::6, atau kombinasi (diuretika, +:40, 66, ::6) sesuai kebutuhan Hipertensi dera at # M "&> +tau ">> M ya 9ombinasi obat kasus umumnya diuretika -hiaAide +:40 atau ::6 enis dan atau # untuk +86,

sebagian besar

+86 atau 66

-abel & 5ilihan obat pada 0ndikasi 9hususF In&ikasi Diuretik 6 +:40 Khusus 6locker 6agal 7 7 7 #antung Pas8a M9I 7 7 Risik' tinggi 7 7 7 P#K Diabetes 7 7 7 Mellitus

+86 7

::6

+ntialdosteron 7 7

#F

Pen5akit gin al kr'nik 9egah st'ke 7 berulang

7 7

$.%$.+ Peng'batan "a&a In&ikasi Khusus 1enyakit 2antun* -skemik 5enyakit antung iskemik merupakan kerusakan organ target yang paling sering ditemukan pada pasien dengan hipertensi. 5ada hipertensi dengan angina pectoris stabil obat pilihan pertama b-blocker dan sebagai alternative calcium channel blocker (CC+ . 5ada pasien dengan sindroma koroner akut (angina pectoris tidak stabil atau infark miokard), pengobatan hipertensi dimulai dengan 66 dan +:40 dan kemudian dapat ditambahkan anti hipertensi lain bila diperlukan. 5ada pasien pasca infark miokard, +:40, 66, dan antagonis aldosteron terbukti sangat mengutungkan tanpa melupakan penatalaksaan profil lipid yang intensif dan penggunaan aspirin.F 3a*al Jantun* 3agal <antung dalam bentuk disfungsi ventrikel sistolik dan diastolic terutama disebabkan oleh hipertensi dan penyakit antung iskemik. !ehingga penatalaksaan hipertensi dan profil lipid yang agresif merupakan upaya ter adinya gagal antung. 5ada pasien asimptomatik dengan terbukti disfungsi ventrikel rekomendasinya adalah +:40 dan 66. 5ada pasien simptomatik dengan disfungsi ventrikel atau penyakit antung end sta*e direkomendasikan untuk menggunakan +:40, 66 dan +86 bersama dengan pemberian diuretik loop.F 1enyakit "rteri 1erifer $elas 5emberian antihipertensi pada 5+5 ekstrimitas inferior dengan tu uan untuk mencapai target tekanan darah I")>=C> mmHg atau target tekanan darah I

#?

"(>=?> mmHg (untuk diabetes). 66 merupakan agen hipertensi yang efektif dan tidak merupakan kontraindikasi untuk pasien hipertensi dengan 5+5.F $elas --a 5enggunaan +:40 pada pasien simptomatik 5+5 ekstrimitas ba$ah beralasan untuk menurunkan ke adian kardiovaskular.F 9elas 00b 5enggunaan +:40 pada pasien asimptomatik 5+5 ekstrimitas ba$ah dapat dipertimbangkan untuk menurunkan ke adian kardiovaskular. +ntihipertensi dapat menurunkan perfusi tungkai dan berpotensi mengeksaserbasi klaudikasio ataupun iskemia tungkai kronis. 9emungkinan tersebut harus diperhatikan saat memberikan antihipertensi. ,amun sebagian besar pasien dapat mentoleransi terapi hipertensi tanpa memperburuk symptom 5+5 dan penanggulangan sesuai pedoman diperlukan untuk tu uan menurnkan risiko ke adian kardiovaskular.F 3an**uan %un*si 3in2al #ipertensi den*an *an**uan fun*si *in2al 5ada keadaan ini penting diketahui dera at gangguan fungsi gin al ( ::-, kreatinin) dan dera at proteinuri. 5+da ::- I #' ml=menit diuretic golongan thiaAid (kecuali metolaAon) tidak efektif. 5emakaian golongan +:40= +86 perlu memperhatikan penurunan fungsi gin al dan kadar kalium. 5emakaian golongan 66 dan ::6 relative aman.F #ipertensi akibat *an**uan *in2al/ adrenal 5ada gagal gin al ter adi penumpukan garam yang membutuhkan penurunan asupan garam=diuretic golongan furosemid=diaslisis. 5enyakit gin al renovaskuler baik stenosis arteri renalis maupun aterosklerosis renal dapat ditanggulangi secara intervensi (stening=opererasi) ataupun medical (pemakaian +:40 dan +86 tidak dian urkan bila diperlukan terapi obat). +ldosteronisme primer (baik adenoma maupun hyperplasia kelen ar adrenal) dapat ditanggulangi secara medical (dengan obat antialdosteron) ataupun intervensi. D0samping hipertensi, dera at proteinuri ikut menentukan progresi gangguan fungsi gin al, sehingga proteinuri perlu

#C

ditanggulangi secara maksimal dengan pemberian +:40=+86 dan ::6 golongan non hdihidropiridin. 5edoman pengobatan hipertensi dengan gangguan fungsi gin al@ (") tekanan darah diturunkan sampai I"(>=?> mmHg (untuk mencegah progresi gangguan fungsi gin al). (#) bila ada proteinuria dipakai +:40=+86 (sepan ang tak ada kontraindikasi).(()bila proteinuria % "g=#) am tekanan darah diusahakan lebih rendah ( K "#'=F' mmHg).())perlu diperhatikan untuk perubahan fungsi gin al pada pemakaian +:40=+86 (kreatinin tidak boleh naik % #>*) dan kadar kalium (hiperkalemia).F

4sia 0an2ut 5engobatan dimulai ika@ (") tekanan sistolik M "&> mmHg bila kondisi harapan hidup baik. (#) -ekanan sistolik M ")> bila disertai D/ atau merokok atau disertai factor risiko lainya. .bat-obat yang biasanya dipakai meliputi diuretic (H:-) "#,' mg, terbukti mencegah komplikasi ter adinya penyakit antung kongestif. 9euntunganya murah dan dapat mencegah kehilangan kalsium tulang. -arget tekanan sistolik I ")> mmHg dan target tekanan diastolic sekitar ?'-C> mmHg.F

'troke -skemik "kut -idak direkomendasikan terapi hipertensi pada stroke iskemik akut, kecuali terdapat hipertensi berat dan menetap yaitu % ##> mmHg atau diastolik % "#> mmHg dengan tanda-tanda ensefalopati atau disertai kerusakan target organ lain.F 'troke #emora*ik "kut

(>

6ila tekanan darah sistolik % #(> mmHg atau tekanan darah sistolik % ")> mmHg@ berikan nicardipin= diltiaAem=nimodipin drip dan dititrasi dosisnya sampai dengan tekanan darah sistolik "&> mmHg dan tekanan darah diastolic C> mmHg.F &iabetes 0ndikasi pengobatan ika tekanan darah sistolik M "(> mmHg dan atau tekanan diastolik M ?> mmHg. !asaran target penurunan tekanan darah@ (") tekanan darah I "(>=?> mmHg. (#) bila disertai proteinuria M " g=#) am, target K "#'=F' mmHg.F

Daftar Pustaka ". 3una$an, Hipertensi, <akarta@ 5- 3ramedia, #>>"D ">. #. Eorld Health .rganiAation. -he Eorld Health 8eport #>>#@ 8isk to Health #>>#. 3eneva@ Eorld Health .rganiAation. (. -homas /. Habermann, , +mit 9. 3hosh. /ayo :linic 0nternal /edicine :oncise -eJtbook. "st edition. :anada@ /ayo 1oundation for /edical 4ducation and 8esearch@#>>?.

("

). !taessen + <an, <iguang Eang, 3iuseppe 6ianchi, E.H. 6irkenhager, ,ssential #ypertension, -he 2ancet,#>>(D "&#C-"&('. '. !oenarta +nn +rieska, 9onsensus 5engobatan Hipertensi. <akarta@ 5erhimpunan Hipertensi 0ndonesia (5erhi), #>>'D '-F. &. :o$ley +E <r. -he genetic dissection of essential hypertension. ,at 8ev 3enet. #>>& ,ovDF("")@?#CQ)>. R5/0D@ "F>((&#FS F. :hobanian +; et al. -he !eventh 8eport of the <oint ,ational :ommittee on 5revention, Detection, 4valuation, and -reatment of High 6lood 5ressure@ the <,: F report. <+/+. #>>( /ay #"D#?C("C)@#'&>QF#. ?. 9asper, 6raun$ald, 1auci, et al. HarrisonTs principles of internal medicine "Fth edition. ,e$ Bork@ /c3ra$Hill@#>>? C. /c5hee, !tephen <, et al. :urrent /edical Diagnosis and -reatment #>>C. ,e$ Bork@ /c3ra$Hill@ #>>C ">. ,orman /. 9aplan. 9aplanUs :linical Hypertension Cth edition. 5hiladelphia, 7!+@ 2ippincott Eilliams V Eilkins@#>>& "". Horacio <, ,icolaos 4. !odium and 5otassium in the 5athogenesis of Hypertension., 4ngl < /ed #>>FD('&@"C&&-F? "#. 0nstitute for :linical !ystems 0mprovement (0:!0). Hypertension Diagnosis and -reatment. 6loomington (/,)@ 0nstitue for :linical !ystems 0mprovement (0:!0)D #>>? .ctober "(. #>>( Eorld Health .rganiAation (EH.)=0nternational !ociety of Hypertension (0!H) statement on management of hypertension. < Hypertens #>>(D#"@"C?(-"CC#

(#

Anda mungkin juga menyukai