Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

Oleh : Mutiara Aulia 09310263 Pembimbing : dr. H. Pud ana !a"u#i Pand i$ S%!

&'PA()T'*AA( &+)()& S'()O* ,&&S.A&U+TAS &'/O&T'*A( U()0'*S)TAS MA+AHA1AT) !A(/A* +AMPU(G !AG)A( SM. )+MU !'/AH *SU/ &OTA TAS)&MA+A1A TAHU( 2013

1. P'*)&A*/)OS)(T'S)S a. Definisi Perikardiosentesis merupakan tindakan aspirasi efusi perikardium atau pungsi perikardium yang bisa dilakukan melalui insisi kecil di bawah ujung sternum atau di antara tulang iga di sisi kiri toraks. Dapat dipasang pig tail catheter selama 2-3 hari. Drainase perikardium ini dipertahankan selama beberapa hari sampai dengan jumlah cairan yang keluar kurang dari 50 m !hari. Periode ini memberikan waktu aposisi dan adhesi antara perikardium "iseral dan parietal. #ngka kekambuhan sekitar $-%2&. Perikardiosentesis diagnostik sebaiknya memakai tuntunan ekokardiografi agar lebih aman. Pada cairan dilakukan pemeriksaan kultur' hitung sel dan sitologi. Pemeriksaansitologi cukup sensitif dengan kemampuandiagnostik sekitar (0&' hasil negatif palsu sering dijumpai pada limfoma malignan mesotelioma. Dalam keadaan demikian' dilakukan biopsi perikardium. b. )ehnik Perikardiosintesis sering dilakukan di sub*yphoid dengan tehnik + %. 2. 3. ,. 5. Pasien disandarkan pada sandaran dengan sudut ,5- sehingga memungkinkan jantung ke posterior menjauhi dinding thora*. akukan tindakan aseptic dan anestesi lokal dengan prokain 2& atau *ilokain 2&. .arum nomer %(-%$ dihubungkan dengan spuit 20-50 ml dihubungkan dengan pemantau /01 melalui alligator atau hemostat. #rahkan jarum ke postero sepalad' membentuk sudut ,50 dengan permukaan dinding dada. )usukan jarum 2-, cm sampai terasa tahanan lapisan perikard

$.

2ila jarum pungsi menembus perikard dan kontak dengan otot jantung' akan timbul ele"asi segmen 3) 4injury5 dan ekstra sistol "entrikel dengan amplitude tinggi. 2ila hal ini terjadi' maka jarum pungsi harus ditarik sedikit dan di arahkan ke tempat lain.

6. (. 7.

#pabila cairan perikard kental' dapat di pakai trokar yang lebih besar. #pabila tidak diperoleh cairan yang mengalir' jarum ditarik perlahanlahan dan ditusuk kembali kearah lain atau lebih dalam sedikit. 8indarkan tusukan yang tiba-tiba' kasar atau pemindahan arah tusukan secara kasar. Perubahan arah tusukan harus dilakukan secara perlahan tepi konstan sambil diisap secara kontinyu.

%0. 0ateter "ena sentral dapat dipasangkan melalui jarum tersebut dan dibiarkan di tempat yang memungkinkan tindakan aspirasi periodic untuk mencegah pengumpulan cairan kembali. %%. 3etelah selesai' cabut jarum dan pasang perban di atas tempat pungsi.

1ambar %. etak dilakukan perikardiosintesis

Pericardiocentesis atau sclerosing perikardium + 9ni adalah pilihan terapi untuk pasien dengan efusi perikardial berulang atau tamponade. :elalui kateter intrapericardial' kortikosteroid' tetrasiklin' atau obat antineoplastik 4misalnya' anthracyclines' bleomycin5 dapat dimasukkan ke dalam ruang perikardial. 2. P'(ATA+A&SA(AA( .+A)+ 2H'ST 1. Primar3 "ur4e3 1Air5a3 dengan 67ntr7l "er4i#al Penilaian+ Perhatikan patensi airway 4inspeksi' auskultasi' palpasi5 Penilaian akan adanya obstruksi

:anagement + 2akukan chin lift dan atau jaw thrust dengan control ser"ikal in-line immobilisasi. 2ersihkan airway dari benda asing. :emasang airway definitif ; intubasi endotrakeal

!reathing dan 4entila"i Penilaian+ 2uka leher dan dada penderita' dengan tetap memperhatikan control ser"ikal in-line immobilisisasi )entukan laju dan dalamnya pernapasan 9nspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan terdapat de"iasi trakea' ekspansi thoraks

simetris atau tidak' pemakaian otot-otot tambahan dan tanda-tanda cedera lainnya. Perkusi thoraks untuk menemukan redup atau hipersonor #uskultasi thoraks bilateral

:anagement + :enempatkan pasien dengan posisi terlentang atau dekubitus sehingga segmen yang mengambang tadi terletak menempel pada tempat tidur. Pemberian "entilasi adekuat' oksigen dilembabkan. 0ontrol nyeri dan membantu pengembangan dada+ Pemberian analgesik; :orphine 3ulfate' 8idrokodon atau kodein yang dikombinasi dengan aspirin atau asetaminofen setiap , jam. 2lok ner"us interkostalis dapat digunakan untuk mengatasi nyeri berat akibat fraktur costae 3tabilisasi area flail chest + <entilator 3tabilisasi sementara dengan menggunakan towlclip traction' atau pemasangan firm strapping Pada pasien dengan flail chest tidak dibenarkan melakukan tindakan fiksasi pada daerah flail secara eksterna' seperti melakukan splint/bandage yang melingkari dada' oleh karena akan mengurangi gerakan mekanik pernapasan secara keseluruhan.

Pemasangan =3D ; sebagai profilaksis!pre"entif pada semua pasien yang dipasang "entilator. 32ir6ulati7n dengan 67ntr7l %erdarahan Penilaian fatal :engetahui sumber perdarahan internal Periksa nadi + kecepatan' kualitas' keteraturan' pulsus paradoksus. )idak ditemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda diperlukannya resusitasi massif segera. :anagement+ Penekanan langsung pada sumber perdarahan ekternal 4balut dan tekanan5 Pasang kateter 9< 2 jalur ukuran besar ukuran besar sekaligus sempel darah untuk pemeriksaan rutin' kimia darah' golongan darah dan cross-match serta analisis gas darah 421#5 2eri cairan kristaloid %-2 liter yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat. 0alo os tidak syok' pemberian cairan 9< harus lebih hati-hati. ,5 Disability o :enilai tingkat kesadaran memakai 1>3 Pemasangan kateter urin untuk monitoring indeks perfusi jarangan. Periksa warna kulit' kenali tanda-tanda sianosis. Periksa tekanan darah :engetahui sumber perdarahan eksternal yang

o 8-

?ilai pupil + besarnya' isokor atau tidak

'9%7"ure:en4ir7nment o 2uka pakaiaan penderita o >egah hipotermia + beri selimut hangat dan tempatkan pada ruangan yang cukup hangat

b. Tambahan %rimar3 "ur4e3 ; Pasang monitor /01 ; 0ateter urin dan lambung ; :onitor laju nafas' analisis gas darah ; Pulse oksimetri ; Pemeriksaan roentgen standar ; ab darah

6. *e"u"ita"i <ung"i 4ital dan re;e4alua"i @e-e"aluasi penderita - Penilaian respon penderita terhadap pemberian cairan awal - ?ilai perfusi organ 4nadi' warna kulit'kesadaran' dan produksi urin5 serta awasi tanda-tanda syok.

d. Se67ndar3 "ur4e3 1- #namnesis + #:P / Ddan mekanisme trauma 2- Pemeriksaan fisik - 0epala dan maksilofasial - <ertebra ser"ikal dan leher - )horak

- #bdomen - Perineum - :usculoskeletal - ?eurologis - @ee"aluasi penderita e. Tera%i de<initi< Aiksasi internal dengan menyatukan fragmen-fragmen yang terpisah dengan operatif

9ndikasi Bperasi 4 stabilisasi5 pada flail chest : %. 2ersamaam dengan )orakotomi karena sebab lain 4 cth+ hematotoraks massif' dsb5 2. 1agal!sulit weaning "entilator 3. :enghindari prolong icu stay 4indikasi relatif5 ,. :enghindari prolong hospital stay 4indikasi relati"e5 5. :enghindari cacat permanent )indakan operasi adalah dengan fiksasi fraktur iga sehingga tidak didapatkan lagi area CflailD <. *u u# o Pasien dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu menangani pasien karena keterbatasan 3D: maupun fasilitas serta keadaan pasien yang memungkinkan untuk dirujuk. o )entukan indikasi rujukan' prosedur rujukan' dan kebutuhan penderita selama perjalanan serta komunikasikan dengan dokter pada pusat rujukan yang dituju.

3. P'MASA(GA( =S/ ,=ater Sealed /rainage=ater 3eal Drainage 4=3D5 adalah 3uatu sistem drainage yang menggunakan water seal untuk mengalirkan udara atau cairan dari ca"um pleura 4 rongga pleura5 )E.E#??F# + :engalirkan ! drainage udara atau cairan dari rongga pleura untuk mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut Dalam keadaan normal rongga pleura memiliki tekanan negatif dan hanya terisi sedikit cairan pleura ! lubrican. 9?D90#39 P/:#3#?1#? =3D + G 8emotoraks' efusi pleura G Pneumotoraks 4 H 25 & 5 G Profilaksis pada pasien trauma dada yang akan dirujuk G Alail chest yang membutuhkan pemasangan "entilator 0B?)@# 9?D90#39 P/:#3#?1#? + G 9nfeksi pada tempat pemasangan G 1angguan pembekuan darah yang tidak terkontrol. >#@# P/:#3#?1#? =3D %. )entukan tempat pemasangan' biasanya pada sela iga ke 9< dan <' di linea aksillaris anterior dan media. 2. akukan analgesia ! anestesia pada tempat yang telah ditentukan. muskulus interkostalis. 3. 2uat insisi kulit dan sub kutis searah dengan pinggir iga' perdalam sampai

,. :asukkan 0elly klemp melalui pleura parietalis kemudian dilebarkan. :asukkan jari melalui lubang tersebut untuk memastikan sudah sampai rongga pleura ! menyentuh paru. 5. :asukkan selang 4 chest tube 5 melalui lubang yang telah dibuat dengan menggunakan 0elly forceps $. 3elang 4 >hest tube 5 yang telah terpasang' difiksasi dengan jahitan ke dinding dada 6. 3elang 4 chest tube 5 disambung ke =3D yang telah disiapkan. (. Aoto I- rays dada untuk menilai posisi selang yang telah dimasukkan. #D# 2/2/@#P# :#>#: =3D + %. =3D dengan satu botol G :erupakan sistem draianage yang sangat sederhana G 2otol berfungsi selain sebagai water seal juga berfungsi sebagai botol penampung. G Drainage berdasarkan adanya grafitasi. G Emumnya digunakan pada pneumotoraks

2. =3D dengan dua botol G 2otol pertama sebagai penampung ! drainase G 2otol kedua sebagai water seal G 0euntungannya adalah water seal tetap pada satu le"el. G Dapat dihubungkan sengan suction control

3 .=3D dengan 3 botol G 2otol pertama sebagai penampung ! drainase G 2otol kedua sebagai water seal G 2otol ke tiga sebagai suction kontrol' tekanan dikontrol dengan manometer.

Anda mungkin juga menyukai