Anda di halaman 1dari 28

KONSEPSI DAN PERTUMBUHAN JENIS

Ovum dan spermatozoa Konsepsi Kontrasepsi Perkembangan embrio

Proses Terjadinya Ovum (Oogenesis)

Ovarium Folikel de graaf oogonium, hormonnya FSH. Pertumbuhan folikel de graaf dihasilkan juga hormon LH estrogen yang merangsang hipofisis untuk membuat ovulasi. Sel telur tuba fallopi untuk dibuahi. Folikel yang kosong dirangsang LH menjadi korpus luteum/penghasil hormon progesteron untuk menghambat sekresi FSH dan LH. Korpus luteum hilang dan tidak membentuk progesteron sehingga FSH terbentuk lagi oogenesis

Gametogenesis
Oogenesis Terjadi di ovarium Membelah secara Meiosis I pada saat oosit Primer Membelah secara meiosis II pada saat oosit sekunder Berlangsung sampai dengan usia 40 50 tahun. Spermatozoa Terjadi di testis tepatnya di tubulus semeniferus Membelah secara mitosis Berlangsung selama 74 hari sampai menjadi spermatozoa

Ovulasi Ovum dan Spermatozoa


Ovarium Folikel de graaf oogonium, hormonnya FSH. Pertumbuhan folikel de graaf dihasilkan juga hormon estrogen yang merangsang hipifisis untuk membuat LH ovulasi. Sel telur tuba fallopi untuk dibuahi. Folikel yang kosong dirangsang LH menjadi korpus luteum/penghasil hormon progesteron untuk menghambat sekresi FSH dan LH. Korpus luteum hilang dan tidak membentuk progesteron sehingga FSH terbentuk lagi oogenesis

Siklus Menstruasi
Terjadi 28 hari sekali Fase-fasenya : 1. Fase Folikel Kelenjar hipofisis menghasilkan FSH FHS merangsang pertumbuhan folikel primer Oogonium mengalami meiosis menghasilkan 1 seltelur yang haploid - Folikel menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH

2. Fase Luteal a. Hormon estrogen berfungsi : - Merangsang perbaikan dinding uterus (endometrium) - Menghambat pembentukan FSH - Merangsang hipofisis menghasilkan LH

Fungsi LH : Merangsang Folikel de graaf yang masak berovulasi Merangsang folikel de graaf menjadi badan kuning (korpus luteum) penghasil progesteron untuk menebalkan endometrium.

Fase Menstruasi
Progesteron

Menghambat FSH dan LH Membuat badan kuning (korpus liteum) mengecil dan hilang sehingga produksi progesteron berhenti Endometrium mengering, mengelupas dan terjadi pendarahan (menstruasi).

Alat kelamin pada Manusia


1. 2. 3. Penis Buah Zakar Testis

1 Penis Terdiri dari : Jaringan otot, spons, pembuluh darah dan jaringan syaraf. 2. Buah zakar Terdiri dari kantong zakar, testis dan kulitnya (scrotum) 3. Testis Adalah tempat produksi sperma. Suhu tinggi mengembang dan suhu rendah mengkerut. Terdapat saluran penghasil sperma/tubulus seminefurus

Pada jaringan epitel dalam terdapat : 1. Spermatogonium Sperma 2. Sel sertoli Bahan Makanan 3. Sel leydig Hormon testosteron Hormon yang berpengaruh terhadap pembentukan sperma - Gonadotropin dihasilkan di hipothalamus FHS dan LH

Gonadotropin dihasilkan di hipothalamus FSH dan LH FSH, merangsang perkembangan tubulus semeniferus dan sel sertoli untuk menghasilkan ABP/ Androgen Binding Protein untuk membentuk sperma. LH, merangsang sel sertoli agar mensekresi hormon testosteron Hormon testosteron dihasilkan di testis untuk merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi

Pembentukan sperma :

Dimulai dari pembelahan spermatogonium yang membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer (2n) kemudian meiosis (tahap I) menjadi spermatosit sekunder (n) melalui meiosis tahap II menghasilkan 2 sel yang haploid/spermatid yang berdeferensisasi jadi spermatozoa.

Jika peristiwa pembentukan sperma selesai maka protein pengikat androgen/testosteron tidak diperlukan sehingga sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik agar hipofisis menghentikan produksi FSH dan LH, Spermatozoa yang telah terbentuk akan ada diuretra, jika dibantu dengan cairan yang dihasilkan oleh vesica seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cauper/glandula bulbouretalis yang berfungsi membantu sperma bergerak, memberi nutrisi dan menormalkan keasaman pH sel reproduksi pada saat kopulasi. Pada saat Kopulasi mengeluarkan 350 360 juta sperma dalam 3 ml semen.

Struktur Sperma :

Kepala : ada inti, ada akrosom yang dibentuk dari badan golgi, untuk menembus sel telur Bagian tengah/midpiece : ada terdapat mitokondria untuk oksidasi sel, menghasilkan energi sehingga sperma dapat bergerak. Ekor : sebagai alat gerak untuk mencapai ovum

Proses pencapaian sperma menuju sel telur

Sperma mengalir/kesaluran pengumpul/epidedimis, meninggalkan testis melalui vas deferens kemudian ditampung di kantung sperma (vesica seminalis), dialirkan melalui saluran penyubur/duktus ejakulatoris ditambah dengan cairan dari kelenjar prostat untuk memberi makan dan menjaga pH sperma.

Alat kelamin pada manusia

Vulva Labium mayora Labium minora Klitoris Dibagian dalam ada oviduk

Pembentukan ovum Di ovarium terdapat 600.000 sel telur. Pada embrio 6 bulan 7 juta oosit primer Pada saat lahir terdapat 2 juta oosit primer kemudian mengalami istirahat sampai masa pubertas. Pada usia 7 tahun oosit menjadi antara 300.000-400.000 oosit primer

Proses menstruasi

Sel telur yang matang dikeluarkan dari overium melalui saluran menuju rahin sementara dinding rahim secara berkala mengalami penebalan jaringan agar pada saat diperlukan siap untuk menerima pembuahan, jika tidak ada pembuahan maka akan terjadi menstruasi. Menstruasi terjadi ada yang berlangsung selama 21, 28, dan 30 hari yang dikendalikan oleh hormon reproduksi di hipothalamus, hipofisis dan ovarium. Pada masa sekitar menjelang dan sesudah menstruasi perasaan tidak menentu, sakit dibawah pusar, cepat lelah, mudah tersinggung.

Konsepsi dan perkembangannya


Fertilisasi yaitu peleburan inti sel telur dan satu inti sperma, berlangsung di saluran telur (oviduk), dapat juga terjadi di uterus apabila oosit sekunder sudah melewati saluran oviduk. External : ikan, amphibi Internal : mamalia

Pada saat fertilisasi, kepala sperma menembus dinding sel telur sedangkan ekornya tertinggal diluar. Sel telur dan sperma bersatu di ovum berkembang menjadi zigot berupa sel yang diploid (2n) dengan kromoson 23 pasang, kemudian bergerak ke uterus, zigot membelah secara mitosis membelah menjadi 2, 4, 8, 16 dst yang disebut dengan cleavage

Embrio mencapai 32 sel disebut morulla kemudian menjadi fase blastula dimana sel-sel berkembang membentuk embrioblast/bakal janin, lapisan luar dari embrioblast disebut tropoblas yaitu lapisan didinding untuk menyerap makanan yang selanjtnya menjadi plasenta

Pada hari ke 4 -5 setelah feertilisasi blastula menuju uterus pada saat ini korpus luteum mengeluarkan hormon progesterin untuk implantasi embrio dengan merangsang pertumbuhan uterus, dinding uterus menjadi lunak, tebal dan lembut serta mengeluarkan sekresi berupa ais susu. Pada hari ke 6 uterus melepaskan hormon karionik gonadotropin untuk melindungi kehamilan dengan cara menstimulasi hormon estrogen dan progesteron sehingga tidak terjadi menstruasi. Embrio tertanam kuat pada hari ke 12.

Bagian embrioblas membentuk 2 lapisan yaitu ektodermis dan endodermis. Pada minggu ke 3 terjadi pelekukan lapisan ke dalam/gastrulasi membentuk lapisan mesodermis sehingga terjadi ada 3 lapisan yaitu ektodermis yang nantinya membentu lapisan luar Syaraf, hidung, mata dan kulit, mesodermis membentuk bagian dalam, tulang, otot, jantung, darah, ginjal, kelenjar kelamin dan endodermis membentuk bagian hati, pankreas, uretra, saluran pencernaan, saluran pernafasan. atau membentuk jaringan, organ dan sistem organ.

Pada minggu ke 4 sampai ke 8 mulai terjadi organogenesis. Ada 3 tahapan perkembangan embrio menjadi janin kemudian menjadi bayi yaitu : Tahap I : mulai dari zigot sampai janin 3 bulan. Perkembangan yang terjadi perpusat pada fungsi organ otak, jantung dan paru-paru. Tahap II : Perkembangan menjadi anggota tubuh Tahap III : pelengkap.

Plasenta dibentuk dari jaringan ibu yaitu lapisan endometruim uterus dan dari janin untuk pertukaran gas, makanan, mengeluarkan sisa-sisa metabolisme fetus, plasenta berbentuk cakran 20 cm, tebal 2,5 cm. Tahap perkembangan fertilisasi : Perkembangn embrio, zigot, morulla, blastula, gastrulla, embrio, janin

Penyakit Kelamin
1. GO 2. Sifilis 3. Herves genital 4. Klamidia 5. Trikomoniasis 6. Aids

Kontrasepsi

Permanen Vasektomi Tubektomi Nonpermanen Pil Susuk Suntik Fertilisasi sperma IUD Intra Uterus dekie Jeli Kondom

Anda mungkin juga menyukai