Anda di halaman 1dari 2

GOLONGAN OBAT ANTI HIPERTENSI 1. Golongan ace inhibitor Yaitu angiotensin converting enzyme (ACE ) inhibitor .

or . obat ini mencegah konstriksi ( pengkerutan ) pembuluh darah akibat formasi hormone angiotensin II dengan cara memblokade enzim ACE , mencegah pembentukkan angiotensin I menjadi angiotensin II . Contoh obat : Captopril 2. Golongan angotensin II receptor blockers Obat ini akan secara langsung memblokade aksi hormone angiotensin II . Obat ini dapat digunakan bila penggunaan ACE inhibitor menimbulkan keluhan atau efek samping . Contoh obat : Valsartan , Telmisartan , Olmesartan 3. DIURETIK Diuretik merupakan initial drug choises , obat ini biasanya menjadi pilihan terapi awal hipertensi yang tidak disertai dengan komplikasi atau kondisi khusus . diuretic menurunkan tekanan darah dengan cara mengeluarkan cairan dan garam . minum diuretic menyebabkan frekuensi miksi menjadi meningkat . Contoh : HCT (Hydro Chloro Tiazid ) 4. Golongan Beta blocker Obat golongan ini memblokade aksi adrenalin pada system saraf otonom , sehingga menurunkan frekuensi jantung ( hearts rate ) dan curah jantung ( hearts output ). Golongan beta blocker juga akan mengurangi beban jantung . Contoh : Propanolol , atenolol 5. Golongan Calcium channel blocker Obat ini melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan kapiler menurun . obat ini mencegah masuknya calcium kejaringan melalui calcium channel sehingga akan merelaksasi ( mengendurkan dinding ) pembuluh darah arteri dan menurunkan kontraksi jantung . Contoh : Verapamil , Diltiazem , Nifedipine

MURMUR ( Bising Jantung ) Bunyi jantung yang berasal dari aliran darah turbulen dan dapat terjadi jika terdapat kelainan katub atau peningkatan aliran darah menuju katub normal. Murmur memperlihatkan beberapa karakteristik yaitu : Lokasi : tempat dimana murmur baik terdebgar bergantung pada posisi katub jantung atau defeknya dan arah aliran darah Radiation : arah perjalanan dari murmur mengikuti arah aliran darah menuju katub jantung atau defek pada jantung . Bunyi : Bunyi ini karakteristik sekali sebagai gambaran semakin besar gradient tekanan , bunyinya semakin besar . Murmur pada mitral stenosis biasanya bernada rendah sedangkan murmur pada pasien inkompetensi aorta bernada tinggi Timing murmur biasanya terjadi pada sistolik maupun diastolic , tetapi ada keadaan khusus dimana murmur terjadi pada systole dan diastole , misal pada PDA Sistole berarti murmur ini terdengar antara bunyi jantung 1 dan bunyi jantung 2 , saat tertutupnya katub mitral dan tricuspid . Diatole berarti murmur terdengar antara bunyi jantung 2 dan bunyi jantung 1 , saat tertutupnya katub aorta dan pulmonal

Anda mungkin juga menyukai