Anda di halaman 1dari 38

HIPERTENSI

Rully Perdana 0810312080 Preseptor : dr. Rika Susanti,Sp.F

Definisi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang ditunjukkan oleh angka sistolik (bagian atas) dan angka diastolik (bagian bawah) pada pemeriksaan tensi darah. Menurut JNC 7 seseorang dikatakan mengidap hipertensi jika tekanan darahnya >= 140/90

Klasifikasi
Kalsifikasi tekanan darah Tekanan darah sistolik (mmHg) Tekanan darah diastolik (mmHg)

Normal Prehipertensi Hipertensi tahap I Hipertensi tahap II

< 120 120 139 140 159 > 160

dan < 80 atau 80 89 atau 90 99 > 100

Hipertensi Sistolik Terisolasi : tekanan darah sistolik >140mmHG dan diastolic <90mmHg Krisis hipertensi : tekanan darah 180/120 atau lebih dengan atau tanpa kerusakan organ target. Krisis hipertensi dibagi 2 yaitu hipertensi emergensi dan hipertensi asimptomatik berat. Hipertensi emergensi : tekanan darah 180/120 atau lebih dengan adanya bukti kerusakan organ target seperti jantung, renal, ataupun otak.

Hipertensi asimptomatik berat : tekanan darah 180/120 atau lebih tanpa adanya bukti kerusakan organ target. Hipertensi asimptomatik berat ini dibagi lagi menjadi dua yaitu hipertensi urgensi dan hipertensi berat tidak terkontrol. Hipertensi urgensi : tekanan darah 180/120 atau lebih ditambah dengan adanya factor resiko kerusakan organ target progresif seperti riwayat adanya gagal jantung kongestif, angina tidak stabil, kerusakan ginjal. Hipertensi berat tidak terkontrol : tekanan darah 180/120 atau lebih tanpa adanya factor resiko kerusakan organ target progresif.

Epidemiologi
Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey (NHNES) menunjukkan bahwa dari tahun 1999-2000, insiden hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 29-31%, yang bearti terdapat 58-65 juta orang hipertensi di Amerika, dan terjadi peningkatan 15 juta dari data NHANES III tahun 1988-1991.dari seluruh kasus hipertensi, 95% merupakan kasus hipertensi esensial (tidak diketahui sebabnya)

Etiologi dan Faktor Resiko


Genetik Umur Jenis Kelamin Stres Nutrisi Etnis Obesitas

Gejala
Umumnya asimptomatik Terkadang : Sakit kepala hebat, nafas pendek, epistaksis, anxietas berlebihan (pada h. urgensi) Tergantung kerusakan organ target : lemah anggota gerak, kehilangan kesadaran, kehilangan memori, serangan jantung, mata kabur,gagal ginjal akut (output urine minimal), nyeri dada, sesak nafas karena jantung kongestif/ edema paru.

Penanganan Hipertensi
Non Farmakologis Hindari stress Aktivitas fisik teratur minimal 30 menit 1-3x per minggu Kontrol berat badan Ubah pola makan dengan diet DASH

Diet DASH
Anjuran Diet DASH (2000 kalori/hari/2300 mg Natrium) Bahan makanan Porsi sehari Ukuran porsi

Pangan karbohidrat Lauk hewani Lauk nabati Sayuran Buah-buahan Susu/yogurt

3-5 1-2 2-3 4-5 4-5 2-3

Piring kecil Potong sedang Potong sedang Mangkuk Buah/ptg sedang Gelas

Makanan yang dianjurkan


Zat gizi Kalium Bahan makanan Kentang, bayam, kol, brokoli, tomat, wortel, pisang, jeruk, anggur, mangga, melon, stroberi, semangka, nanas, susu dan yogurt Kalsium Tempe, tahu, bandeng presto, ikan teri, kacang-kacangan, susu, yogurt dan keju rendah lemak

Magnesium

Beras (terutama beras merah), kentang, tomat, wortel, sayuran berwarna hijau tua, jeruk, lemon, ikan, seafood, dan daging ayam tanpa kulit

Serat

Beras merah, roti, whole wheat, oats, kacang-kacangan, sayuran, daun, kentang, tomat, apel, jeruk, dan belimbing

Protein

Tempe, tahu, kacang-kacangan, ikan, daging ayam tanpa kulit, susu, yogurt, dan keju rendah lemak

Lainnya

bawang putih, seledri, lalapan hijau

Makanan yang dihindari


Zat gizi Natrium Bahan makanan Garam meja, ikan asin, telur asin, kecap, terasi, petis, tauco, MSG, soda kue/baking powder, pengawet makanan yang mengandung benzoat, dan pemanis buatan yang mengandung natrium siklamat

Gula Lemak jenuh

Sirup, cake, soft drink, dan permen Gajih, daging berlemak, mentega, margarin, santan kental, gulai, gorengan dari minyak bekas, makanan yang digoreng berulang kali, dan makanan yang digoreng dengan suhu tinggi (berlemak trans)

Kolesterol

Otak, kuning telur, jeroan, gajih, dan daging berlemak

Lainnya

Kopi, soda, minuman beralkohol

Garam
2300 mg / hari (1 sendok the garam dapur) Makanan mentah pun mempunyai kandungan garam Oleh karena itu tambahan garam dapur yang dianjurkan sendok teh per hari AHA = 1500 mg per hari, jadi tambahan garam dapur sekitar sendok teh

Farmakologis

Penanganan Hipertensi Emergensi


Hipertensi Emergensi : - Turunkan tekanan darah secepatnya sekitar 25 % dalam 1 jam pertama. Kemudian lanjutkan terapi dengan target 160/100 -110 dalam 2 sampai 6 jam berikutnya. Berikut adalah obatobat yang direkomendasikan untuk penanganan hipertensi emergensi Vasodilators: sodium nitroprusside, nicardipine, fenoldopam mesylate, nitroglycerin, enalaprilat, hydralazine Adrenergic blockers: labetalol, esmolol, phentolamine

Penanganan Hipertensi Urgensi / Berat tak terkontrol


Optimalkan penggunaan medikasi sebelumnya Gunakan obat dengan kerja cepat seperti captopril, clonidine, labetalol Jangan terlampau agresif dalam menurunkan tekanan darah Untuk hipertensi urgensi, pastikan pasien follow up dalam 24 sampai 48 jam Untuk hipertensi berat tak terkontrol ,follow up pasien dalam 1 sampai 7 hari.

Laporan Kasus
Identitas Pasien Nama/ kelamin/ umur : Martanius/Laki-laki/60 tahun Pekerjaan/ pendidikan : Wiraswasta/SMA Alamat :Jln. Barak no 11 Ulak Karang

Latar belakang sosial-ekonomi-demografi-lingkungan keluarga Status perkawinan : Menikah Jumlah anak : 4 orang Status ekonomi keluarga :Cukup KB : Kondisi rumah : Rumah permanen 1 lantai, pekarangan kecil

Sumber air minum berasal dari PDAM yang dimasak dan terkadang air galon WC ada di dalam rumah Sampah dikumpulkan ke depan rumah lalu dibawa oleh petugas kebersihan Ventilasi dan pencahayaan cukup Kondisi lingkungan keluarga - Pasien tinggal dengan istri beserta 3 orang anak dan 1 orang cucu

Aspek Psikologis Keluarga Hubungan dalam keluarga baik Pasien sering mengalami masalah dengan orang di kampungnya . Riwayat Penyakit Dahulu/ Penyakit Keluarga Pasien telah dikenal hipertensi sejak 5 tahun yang lalu Riwayat hipertensi pada keluarga ada yaitu ayah pasien ,2 orang saudara pasien Riwayat diabetes melitus dan penyakit jantung koroner disangkal.

Keluhan Utama
Kontrol tekanan darah

RPS
Pasien mengeluhkan sering merasa berat pada tengkuk dalam 1 tahun ini Mual muntah tidak ada Pandangan ganda tidak ada Lemah anggota gerak tidak ada Nyeri dada tidak ada Sesak nafas saat ini tidak ada

Sesak nafas setelah bekerja berat tidak ada Terbangun malam hari karena sesak tidak ada Penglihatan kabur tidak ada Keluar darah dari hidung tidak ada Rasa cemas yang berlebihan tidak ada BAK dan BAB biasa Pasien masih sering mengkonsumsi makanan tinggi garam

Riwayat mengkonsumsi kopi dan teh saat ini tidak ada. Kebiasaan olahraga tidak ada, Riwayat merokok saat ini tidak ada. Dulu pernah merokok rata-rata 1 bungkus per hari. Sudah berhenti sejak 5 tahun yang lalu Pasien kontrol tidak teratur ke puskesmas. Terakhir tekanan darah 200/100, dianjurkan untuk dirujuk tetapi pasien menolak.Lalu diberikan obat Nifedipin 1x5 mg dan Captopril 2x25 mg.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis Keadaan Umum Kesadaran Nadi Nafas TD Suhu : Baik : CMC :teraba kuat, teratur, frekuensi 92 kali/menit : teratur , frekuensi 22 x/menit : 190/90 mmHg : afebris

BB TB Mata Kulit Dada Paru : Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

: 69 kg :168 cm BMT : 24,6 : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik : turgor kulit baik

: simetris kanan dan kiri : fremitus sama kiri dan kanan : sonor : vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)

Jantung: Inspeksi : iktus tidak terlihat Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V Perkusi : Atas RIC II Kanan Linea strnalis dekstra Kiri 1 jari medial LMCS RIC V Auskultasi : bunyi jantung murni, irama teratur, bising (-) Abdomen Inspeksi : tidak tampak membuncit Auskultasi : bising usus (+) normall Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba Perkusi : timpani Anggota Gerak : refleks fisiologis ++/++ reflex patologi -/-, akral hangat, refilling kapiler < 2 detik.

Pemeriksaan Anjuran : - Pemeriksaan mata (Oftalmoskop) Ekokardiografi Foto Polos dada Fungsi Ginjal Profil lipid Diagnosis Kerja : Krisis Hipertensi Diagnosis Banding : -

Manajemen Preventif
Kurangi takaran garam setiap memasak. Jumlah garam yang dianjurkan per harinya adalah sendok teh. Selain itu batasi juga penggunan bumbu masakan seperti MSG, baking powder, kecap, terasi,saus tomat karena mengandung kadar natrium yang tinggi. Untuk menambah rasa pada makanan anjurkan penggunaan cabe, bawang putih, seladri sebagai penggantinya. Hindari makanan-makanan kaleng seperti tomat kaleng, sarden kaleng,dan lain-lain.

Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh yang tinggi seperti daging yang bergajih, ayam dengan kulit, kuning telur,organ dalam seperti usus,otak. Kurangi jumlah santan yang dipakai setiap kali membuat masakan gulai Setiap membeli makanan dengan kemasan perhatikan label informasi gizi dan lihat kandungan natrium lemak, dan total kalori. Hindari makanan yang memiliki kandungan zat tersebut dalam jumlah tinggi.

Hindari porsi makan yang berlebihan.Cukup 3 kali sehari makan nasi dengan porsi masing-masing 1 piring kecil dengan 3 lauk serta ditambah dengan sayur-sayuran. Ganti snack dengan buah-buahan. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur. Olahraga teratur seperti jalan kaki, bersepeda, jogging 2-3x/minggu masing-masing 30 menit. Istirahat cukup 6-8 jam sehari Hindari stress dengan memperbanyak hiburan seperti nonton tv, memancing, dan lain-lain.

Manajemen Promotif
Disarankan kepada pasien agar mengontrol berat badan dengan pola makanan yang baik. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa penyakit ini tidak dapat disembuhkan namun bisa dikontrol dengan membiasakan pola hidup sehat dan minum obat secara teratur Menjelaskan juga kepada pasien bahwa gejala pada penyakit bisa saja tidak dirasakan saat ini karena penyakit ini proses perjalanannya lama dan jika dibiarkan akan menimbulkan komplikasi lain seperti kerusakan ginjal, stroke, dan lain-lain Mengedukasi keluarga pasien yang lain agar ikut serta dalam membantu pengobatan pasien dengan cara sering mengingatkan pasien agar selalu mengadopsi pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, minum obat secara teratur, kontrol teratur ke puskesmas jika obat sudah hampir habis,

Manajemen Kuratif
Captopril tab 25 mg 2x1 Nifedipin tab 10 mg 1x1

Dinas Kesehatan Kodya Padang Puskesmas Ulak Karang

Dokter Tanggal

: Rully : 7 Januari 2014

R/ Captopril tab 25 mg S2dd tab I R/ Nifedipin tab 10 mg S 1dd tab I

No. VI

No. III

Pro

: Tn M

Umur
Alamat

: 60 tahun
:Ulak Karang

Diskusi
Telah dilaporkan seorang pasien berusia 60 tahun datang ke Puskesmas Ulak Karang dengan diagnosa Hipertensi grade II. Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesa didapatkan pasien datang dengan keluhan utama control tekanan darah. Pasien telah dikenal menderita hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Pasien control tidak teratur ke puskesmas. Terakhir berkunjung, tekanan darah pasien 200/100 mmHg

Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 190/90 mmHg. Pada saat auskultasi tidak terdengar adanya bunyi tambahan. Dari keseluruhan tidak didapatkan adanya tanda-tanda kerusakan organ target. Pengobatan yang diberikan adalah Captopril 25 mg 2x1, Nifedipin 1x10 mg. Pengobatan ini ditambah dari obat sebelumnya yang hanya Captopril 25 mg 2x1, Nifedipin 1x5 mg,berdasarkan pengukurann tekanan darah sekarang yaitu 190/90 mmHg.

Pasien memiliki beberapa faktor risiko yang menyebabkan sulitnya tekanan darah dikontrol yaitu, pola makan yang tidak baik yaitu masih seringnya mengkonsumsi makanan tinggi garam, ketidakteraturan pasien dalam berobat, dan factor stress yang terus timbul. Oleh karena itu edukasi kepada pasien dan keluarganya harus sangat ditekankan, terutama tentang penyakit dan komplikasinya, pencegahannya berupa pola makan dan kebiasaan beraktifitas.

Daftar Pustaka
Aru W Sudoyo, et al.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Interna Publishing.2009 Chobanian AV, Bakris Gl, Black HR, et al. The Seventh Report of Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.Hypertension . 2003 2013 ESH/ESC Guidelines for management of arterial hypertension.The Task Force for the management of arterial hypertension of the European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC). Journal of Hypertension.2013

Paul A James et al.2014 Evidence based guidelines for management of high blood pressure in adult. Reports From the Panel Members Appointed to JNC 8. American Medical Association. 2013 DASH Eating Plans. US Departement of Health and Human Services. National Institute of Health.2013 Shaking the Salt Habit. AHA.2013 Chad S Kessler MD. Evaluation and Treatment of Severe Asymptomatic Hypertension. American Association of Family Physician. 2011 Summary of recommended Guidelines Hypertension Emergencies and Urgencies. Ontario Guidelines Advisory Committee. 2005 Amit Phull MD, et al. Focus on Hypertensive Emergencies. American College of Emergency Physician. 2012 http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HighBloodPressure/AboutHighBloodPressure/HypertensiveCrisis_UCM_301782_Article.jsp

Anda mungkin juga menyukai