Anda di halaman 1dari 20

Tugas Oral Biology 6

PENGARUH OKLUSI TERHADAP SISTEM STOMATOGNATIK

Pathrisha Rae Herpika Diana A ! Per"ata Sari In#ah Pasha Pa$in%%a &iera O$i'ia M!s#e(in#a s!)iati

04111004012 04111004012 04111004012 04111004012 04111004012 04111004012

D*sen Pe"+i"+in% , #r%-Shant .hairani/ M-Si

Pr*%ra" St!#i Ke#*kteran Gi%i &ak!$tas Ke#*kteran Uni'ersitas Sri(i0a a

2014

Lingkup ilmu kedokteran gigi yang berkembang saat ini meliputi kesatuan organ yang mendukung fungsi pengunyahan, yang dikenal sebagai sistem stomatognatik. Definisi sistem stomatognatik tersebut adalah (Marzouk dan imonton, !"#$% kesatuan organ yang berhubungan satu sama lain dimana organ tersebut termsuk sendi temporomandibular, gigi dan struktur pendukungnya, otot pengunyahan, otot &a'ah , otot leher , otot kepala dan beberapa otot luar yang berhubungan. Meskipun sebagian besar organ tersebut tidak se(ara langsung terkait dalam kegiatan di sekitar mulut dan di dalam mulut, akan tetapi se(ara timbal balik mendukung dan memperkuat partisipasi kegiatan sistem pengunyahan, yang dikendalikan oleh sistem persarafannya (Bou(her,!")*%. +ungsi utama sistem stomatognatik adalah oklusi ( hillingburg, !"#!%. ,rti oklusi yang dirnaksud adalah berkontaknya permukaan dataran kunyah gigigigi rahang atas dan rahang ba&ah (Bou(her,!")*%. Oklusi merupakan fenomena kompleks yang terdiri dari gigi-geligi, ligamen periodontal, rahang, sendi temporomandibula, otot dan sistem saraf. Oklusi memiliki . aspek. ,spek yang pertama adalah statis yang mengarah kepada bentuk, susunan, dan artikulasi gigigeligi pada dan di antara lengkung gigi, dan hubungan antara gigi-geligi dengan 'aringan penyangga. ,spek yang kedua adalah dinamis yang mengarah kepada fungsi sistem stomatognatik yang terdiri dari gigi-geligi, 'aringan penyangga, sendi temporomandibula, sistem neuromuskular dan nutrisi. Oklusi akan ber'alan normal apabila didukung oleh gigi-gigi yang berfungsi normal. Oklusi men'adi tidak normal apabila gigi-gigi tersebut dalam keadaan tidak sehat, atau disebabkan posisi dan relasi antar gigi dan rahang yang tidak normal sehingga akan menyebabkan berbagai kelainan dalam hubungannya.

1- PENGARUH OKLUSI TERHADAP 1ARINGAN PERIODONTAL truktur 'aringan periodontal berupa sementum, akar, ligamen periodontal, dan tulang al/eolar yang membentuk suatu organ fungsional. truktur ini tergantung pada kekuatan oklusi fungsional yang mengakti/asi mekanoreseptor periodontal pada fisiologi sistem mastikasi. 0ekuatan oklusi menstimulasi reseptor-reseptor pada ligamen periodontal untuk mengatur pergerakan rahang dan kekuatan oklusi. Tanpa gigi antagonis, ligament periodontal akan mengalami atrofi non-fungsional.!,*

Ga"+ar 1, (a% 1enyebaran kekuatan oklusal pada akhir penutupan geligi lengkap yang berperiodonsium utuh. (b% 1enyebaran oklusal pada akhir penutupan dengan berkurangnya penun'ang tulang dan kehilangan gigi akibat penyakit periodonsium kronik.#

Tekanan oklusal yang berlebihan dapat mengakibatkan perubahan pada ligamen periodontal, tulang al/eolar, sementum, pulpa, inflamasi periapikal dan resorpsi akar. Ter'adinya tekanan oklusal yang melampaui batas dan kemampuan adaptasi periodontal bisa karena tekanannya lebih besar dari normal, arah tekanannya berubah tidak lagi /ertikal (arah tekanan yang dapat ditolerir oleh periodontal%, atau 'uga karena kemampuan adaptasi peridontal yang melemah akibat kerusakan yang disebabkan oleh inflamasi.# 1engaruh tekanan oklusi terhadap 'aringan periodontal dapat melalui tiga tahap yaitu (edera, perbaikan dan adaptasi 'aringan 2 a. Tahap (edera

Tekanan berlebih yang ringan akan menstimulasi resorpsi pada tulang al/eolar disertai pelebaran ruang ligamen periodontal, peman'angan serat ligamen periodontal, serta aposisi tulang al/eolar. 1ada area yang mendapat tekanan, 'umah pembuluh darah akan berkurang dan ukurannya menge(il, sedangkan pada area yang ketegangannya meningkat, pembuluh darah akan membesar. Tekanan besar akan menyebabkan pelebaran ligamen periodontal,trombosis, pendarahan 'aringan, kerusakan fibroblast dan kematian sel 'aringan ikat yang mengarah pada area nekrosis pada ligamen periodontal serta resorpsi tulang al/eolar. b. Tahap perbaikan 0etika tulang teresorpsi akibat tekanan oklusal yang berlebihan , tubuh berusaha menggantikan tulang trabekula baru yang dinamakan proses formasi tulang penahan untuk mengkompensasi kehilangan tulang. (. ,daptasi perubahan bentuk 'aringan periodontium aat proses perbaikan tidak berfungsi, 'aringan periodontium akan merubah bentuk dalam usaha menyesuaikan struktur 'aringan dimana tekanan tidak akan melukai 'aringan, hasil dari proses ini adalah penebalan ligamen periodontal yang berbentuk funnel pada pun(ak dan angular pada tulang tanpa formasi poket dan ter'adi kelonggaran pada gigi yang bersangkutan. ementara itu, apabila adanya inflamasi dan ditambah adanya trauma oklusi dapat menyebabkan kerusakan 'aringan periodontal yang lebih berat. 3nflamasi pada 'aringan periodontium tidak bisa dipisahkan dari pengaruh oklusi karena oklusi adalah monitor konstan 'aringan periodontium yang mempengaruhi respon 'aringan terhadap inflamasi! Trauma oklusi merupakan suatu keadaan yang menimbulkan perubahan patologik atau perubahan adaptasi yang melibatkan 'aringan periodontal sebagai akibat dari tekanan yang tidak semestinya atau tekanan yang berlebihan dari otot-

otot pengunyahan.

ehingga, trauma oklusi 'aringan periodontal yang sehat

memi(u kegoyangan gigi, tetapi tidak menyebabkan hilangnya perlekatan. 4adang pada struktur 'aringan periodontal karena trauma oklusi menyebabkan penyebaran inflamasi ke daerah apikal lebih (epat dan kehilangan tulang lebih banyak. elain itu, gigitan dalam pada trauma oklusi dapat menyebabkan lesi pada tepi gingi/al.!! Trauma oklusi dapat ter'adi pada 'aringan periodontal yang sehat (noninflammed%, sebagai trauma primer, 'aringan periodontal yang sudah mengalami penurunan tapi masih sehat, sebagai trauma primer, dan 'aringan yang mengalami periodontitis, sebagai trauma sekunder. Terdapat keluhan ob'ektif berkaitan dengan truma oklusi , yaitu 2 akit, sensitif terhadap tekanan, resesi gingi/a, (elah pada gingi/a ( tillman5s (left%, pembesaran gingi/a yang hiperplastis dan menyeluruh (M( 6all5s +eston%, poket periodontal7 kehilangan poket gingi/a, kegoyangan gigi, migrasi atau posisi gigi yang abnormal.

Ga"+ar 2. Trauma oklusi primer.

Ga"+ar 2. Trauma oklusi sekunder.*

Tekanan oklusal yang berlebihan dapat mengakibatkan perubahan pada ligamen periodontal, tulang al/eolar, sementum, pulpa, inflamasi periapikal dan resorpsi akar.!

a. 4espon gingi/al terhadap peningkatan tekanan oklusal Trauma karena oklusi tidak mempengaruhi gingi/al. 8ingi/a tidak terpengaruh oleh trauma oklusi karena pasokan darah ke gingi/al men(ukupi, meskipun pembuluh darah pada ligament periodontal terganggu karena tekanan

oklusal yang meningkat. 9amun, 'ika ter'adi inflamasi pada 'aringan periodontal maka akan mempengaruhi kondisi gingi/a. elain itu, gigitan dalam pada trauma oklusi dapat menyebabkan lesi pada tepi gingi/al. b. 4espon sementum terhadap peningkatan tekanan oklusal Beban oklusal yang berlebihan dapat mempengaruhi akar gigi seperti ter'adinya resorpsi. ,kar gigi dilindungi oleh sementum. ementum merupakan struktur yang menyerupai tulang. 9amun sementum lebih resisten terhadap resorpsi daripada tulang. e'umlah teori men'elaskan dalam beberapa hipotesis hal ini ter'adi kerena sementum lebih keras dan lebih terminieralisasi dibandingkan tulang. sementum 'uga bersifat antiangiogenik, sehingga dapat men(egah akses osteoklas. :alaupun demikian, bila kekuatan besar diberikan pada apeks gigi, sementum 'uga dapat mengalami resorpsi. Beberapa studi 'uga mengatakan tekanan yang ringan dan intermitten dapat memi(u ter'adinya hipersentosis pada akar gigi. (. 4espon ligamen periodontal terhadap peningkatan tekanan oklusal 0ekuatan oklusi menstimulasi reseptor-reseptor pada ligamen periodontal untuk mengatur pergerakan rahang dan kekuatan oklusi. Tanpa gigi antagonis, ligament periodontal akan mengalami atrofi non-fungsional. 0egoyangan gigi merupakan tanda klinis dari sifat /iskoelastis ligamen dan respon fungsional. Tekanan oklusal yang ringan dan 'uga intermitten akan menstimulasi ter'adinya pelebaran ligamen periodontal. edangkan pada tekanan yang besar dan tiba-tiba akan menyebabkan ter'adinya perubahan pada 'aringan periodonsium,dimulai dengan tekanan dari serat-serat yang menimbulkan area hyalinisasi. 0erusakan fibroblas dan kematian sel-sel 'aringan ikat kemudian mengarah ter'adinya nekrosis dan kehilangan perlekatan pada ligamen periodontal.!,*,!! d. 4espon tulang al/eolar terhadap peningkatan tekanan oklusal Tekanan oklusal yang ringan dan intermitten tidak 8li(kman dan mulo& menyatakan bah&a pada kasus oklusi traumatik, arah pen'alaran peradangan berubah 'alur yang biasanya dari interdental papila ke septum interdental men'adi dari serat transeptal langsung ke ligamentum periodontal men'adi angular

(miring%, kompresi, degenerasi dan perubahan susunan serabut periodontal lainnnya. ,kibat perubahan arah pen'alaran peradangan ini ter'adi bentuk kerusakan tulang dalam arah /ertikal dan ter'adi ;infrabony po(ket<.6

Daerah furkasi merupakan daerah yang mudah mengalami kerusakan akibat tekanan oklusal yang berlebih. Luka pada 'aringan peridonsium menyebabkan depresi akti/itas mitotik dan tingkat proliferasi dan differensiasi pada fibrobla, formasi kolagen dan pada formasi tulang. =al ini dapat kembali ke normal ketika tekanan tersebut dihilangkan.6 2- PENGARUH OKLUSI TERHADAP OTOT PENGUN3AHAN

Oklusi antara gigi-gigi rahang atas dan ba&ah dapat ter'adi oleh karena aktifitas otot-otot kunyah. emua otot-otot mastikasi atau kunyah berfungsi pada semua pergerakan mandibula, baik untuk fase kontraksi maupun relaksasi. ,dapun otot-otot yang berperan di dalam proses mastikasi adalah2 M. Temporalis (ele/ator%, M. Masseter (ele/ator%, M. Disgastri( (ant.Belly% (depressor%, M. 1terygoideus >ksternus (depressor%, M. 1terygoideus 3nternus (ele/ator%, M. Mylohyoideus (depressor%, M. 8eniohyoid (depressor%.$

Ga"+ar 4- Otot-otot Mastikasi.)

,danya otot-otot mastikasi tersebut yang didalam ker'anya yang kompleks akan menyebabkan timbulnya daya tarikan pada rahang atas maupun ba&ah, sehingga pada kasus-kasus trauma yang menyebabkan ter'adinya fraktur di daerah sepertiga &a'ah maupun mandibula, maka dengan segera akan ter'adi tarikan pada fragmen-fragmen yang mengalami fraktur, sehingga maloklusi dapat ter'adi." Beberapa otot yang dalam ker'anya dapat menimbulkan daya tarikan pada mandibula dan maksila adalah2 M. Maseter, M. Temporalis, M 1terygoideus eksternus, M. 1terygoideus internus, M. 8enioglossus, M. 8eneiohyoid, M. Mylohioid dan M. Digastri(us (8ambar ?%.!

Ga"+ar 42 Otot-otot yang dapat menimbulkan daya tarikan pada mandibula dan maksila.) Beberapa 'enis otot yang dalam ker'anya akan menyebabkan tarikantarikan di beberapa daerah di rahang adalah 2 M. tylopharyngeus, M. 6onstri(tor 1haryngis (8ambar *%.! Beberapa 'enis otot yang dalam beker'anya akan menyebabkan tarikan di beberapa daerah rahang 2 M. 1terygoideus eksternus, M. Masseter, M. 1terygoideus 3nternus, M. Mylohyoid dan M. 8eniohyoid (8ambar *%.! uperior, Ligamentum tylohyoid, M. 8lassopharyngeus, M. =yoglossus, M. 8enioglossus, M. Longitudinal inferior dan M. 8eniohyoid

Ga"+ar 52 Beberapa 'enis otot yang dalam beker'anya akan menyebabkan tarikan di beberapa daerah rahang.) ,dapun pengaruh oklusi terhadap otot-otot mastikasi adalah2 a 0elelahan dan kekakuan otot

10

0ebiasaan buruk seperti bruxism pada malam hari dapat mengakibatkan kelelahan dan kekakuan otot pengunyahan (m. masseter% yang dihasilkan oleh pengerutan otot se(ara terus-menerus akibat penambahan tenanga otot, dan parafungsi umunya terdapat di pagi hari.# b 9yeri otot 1engkerutan otot se(ara terus-menerus yang biasanya ter'adi akibat bruxism dapat menyebabkan keadaan tanpa zat asam (anoksia% setempat akibat penutupan pembuluh darah yang memasok zat asam di daerah tersebut, dan pengambilan hasil buangan pertukaran zat (metabolism% menyebabkan nyeri kekurangan darah (iskemia% dalam otot. Bila otot dalam keadaan santai hasil buangan akan diambil, 'aringan akan dipasok, zat asam dan nyeri akan berkurang. # 9yeri disfungsi rahang ba&ah sering timbul karena otot daerah pelipis (temporal%, pengunyahan (m. masseter% dan pterigoideus. elain itu, 'uga pada sisi nyeri daerah leher-belakang kepala (ser/iko-osipital%. # 9yeri sisi kepala timbul karena otot daerah pelipis. 9yeri di daerah sudut dan (abang (ramus% rahang ba&ah berasal dari otot kunyah muka lateral dan dari otot pterigoideus tengah. Di daerah lengkung tulang pipi (zigomatik% nyeri timbul melampaui daerah insersi otot pelipis ke prosesus (oronoideus dan dari perlekatan otot kunyah pada lengkung tulang pipi. 9yeri yang berkaitan dengan sendi temporomandibula sering disebabkan karena tegangan dan keke'angan otot pterigoideus lateral. # ( 0eke'angan otot 0eke'angan otot dihasilkan oleh daur nyeri dan gerak pengkerutan tak senga'a yang hebat sekali. Daur ke'adian diatur men'adi gerakan pada daerah yang terdaat nyeri setempat atau rudapaksa mikro otot, untuk merangsang peningkatan pengkerutan otot le&at gerak regangan tak senga'a. =al ini menyebabkan lebih melan'utnya nyeri dan rangsangan yang menyebabkan

11

mengkerutnya otot dan slan'utnya. ,sil akhir ialah ke'ang akut otot dengan nyeri iskemia. 0e'ang akut, nyeri, dan keterbatasan gerakan dikenal 'uga sebagai ;trismus< atau ;rahang terkun(i<. # d Titik pen(etus 0umpulan (nodul% 'aringan otot yang mengalami kemunduran dapat dihasilkan sebagai akibat tegangan dan keke'angan otot kronik. =al ini disebut titik pen(etus. 3tu semua dapat meneyebabkan nyeri otot yang meman(ar dan yang berkenaan dengan hal tersebut serta dapat men(etuskan pengkerutan otot dan ketegangan lebih lan'ut. Titik pen(etus sema(am ini ter'adi dalam otot pengunyahan (m. masseter%, pada otot leher dan belakang kepala serta pada daerah punggung tengah dan ba&ah. # e =ipertropi dan ,trofi otot 1ada perorangan dengan ri&ayat adanya penggesekan geligi (bruxism% yang sudah berlangsung lama dan dipaksakan, dapat ter'adi hipertropi otot penutup. 1ada perorangan sema(am itu otot masseter yang sangat kuat dan membesar mudah dilihat pada ramus dan sudut rahang ba&ah. 0ebiasaan mengunyah satu sisi akan menyebabkan ter'adinya hipertropi otot pada sisi yang aktif, sementara pada sisi yang lainnya yang 'arang digunakan dapat ter'adi atrofi otot. # Manifestasi lain yang diakibatkan oleh trauma oklusi diantaranya sakit kepala yang berkaitan dengan tegangan otot pada daerah ser/iko-oksipital. 0eterbatasan gerak dalam membuka dan menutup mulut yang dapat dilihat se(ara klinik sebagai penyimpangan garis tengah pada pembukaan dan penutupan mulut, menun'ukkan ketidakmampuan men(apai kedudukan buka maksimum dan ketidakmampuan menggerakkan se(ara senga'a mulai oklusi sentries ke daerah batas lateral. 8e'ala telinga berdengung, melemahnya pendengaran dan perasaan tekanan dan sumbatan pada telinga merupakan sebagian ge'ala disfungsi rahang ba&ah. Bunyi dengungan atau siulan ter'adi karena tegangan dan keke'angan otot peregang rongga telinga (tensor

12

timpani%. Otot ini mengubah tegangan membran rongga telinga (membran timpani%. 8e'ala penyumbatan, kehilangan pendengaran, perubahan tekanan atmosfer tiba-tiba dan daya tanggapan boleh 'adi disebabkan tegangan dan keke'angan dalam otot palatum (tensor palate%. +ungsi otot ini adalah untuk meregangkan palatum lunak dan membuka tuba >usta(hius ketika menelan. Otot ini menyentuh otot pterigoideus tengah. 0eduanya dipersarafi (abang saraf trigeminus yang sama. Telinga ini berhubungan dengan penampilan disfungsi rahang ba&ah sehingga disebut dengan ;sindrom otomandibula<. # 2- SENDI TEMPOROMANDI6ULA 7TM18 Oklusi dapat didefinisikan sebagai hubungan kontak statik antara ton'olton'ol gigi atau permukaan kunyah dari gigi-geligi atas dan ba&ah. 0etidakseimbangan oklusi merupakan salah satu faktor penyebab yang sangat sering ditemui pada pasien-pasien disfungsi TM@.! ? 0etidakserasian oklusi dapat menghambat kebebasan pergerakan

mandibula, tetapi kebanyakan sistem pengunyahan akan berusaha untuk mempertahankan keserasian fungsi yaitu dengan (ara melakukan gerakan menghindar dari gangguan tersebut. Bila kemampuan penyesuaian tersebut tidak dapat terlampaui, timbul ketegangan pada otot, ketidakserasian fungsi, dan disfungsi mandibula.!* 1enyebab timbulnya ketidakserasian oklusi, antara lain adalah karena 2 !. ,danya kontak permatur yang dapat ter'adi pada beberapa keadaan, misalnya se&aktu relasi sentrik, pergerakan dari posisi istirahat ke oklusi sentrik. .. Ton'ol mahkota gigi yang mengganggu kemulusan gerakan lateral dan protrusi/e yang berpaduan pada gigi.!* 8angguan fungsi akibat adanya kelainan struktural dan gangguan fungsi akibat adanya penyimpangan dalam aktifitas salah satu komponen fungsi sistem mastikasi (disfungsi%. 0elainan struktural adalah kelainan yang disebabkan oleh perubahan struktur persendian akibat gangguan pertumbuhan,

13

trauma eksternal, penyakit infeksi, atau neoplasma, dan umumnya 'arang di'umpai. 8angguan fungsional ter'adi akibat adanya penyimpangan dalam akti/itas salah satu komponen yang terlibat dalam pelaksanaan fungsi sistem mastikasi yakni kelainan posisi dan atau fungsi gigi-geligi atau otot-otot mastikasi. endi temporomandibula merupakan salah satu komponen dari sistem pengunyahan yang terdiri dari sepasang sendi kiri dan kanan yang masing-masing dapat bergerak bebas dalam batas tertentu.!? a. 0liking 0liking sendi dihubungkan dengan oklusi yang tidak benar. 0ehilangan gigi dan malposisi serta ektrusi gigi akan mengakibatkan perubahan keseimbangan sehingga mengakibatkan ketidakharmonisan oklusi.!* 0ehilangan gigi dapat mengganggu keseimbangan gigi geligi yang masih tersisa, gangguan dapat berupa migrasi, rotasi, ekstrusi gigi geligi yang masih tersisa pada rahang. Malposisi akibat kehilangan gigi tersebut mengakibatkan disharmoni oklusal, ?$A dapat menyebabkan kelainan TM@ karena ada perbedaan oklusi sentrik dan relasi sentrik. ,danya perubahan oklusi perubahan oklusi selalu menghasilkan suatu perubahan kooerdinasi otot-otot. 1erubahan oklusal yang tidak sesuai dengan aksi otot-otot dan TM@ selalu menghasilkan hiperakti/itas otot dan perubahan posisi diskus. 0ehilangan gigi anterior, khususnya gigi kaninus menyebabkan pola oklusal men'adi lebih datar karena berkurangnya tinggi ton'olan. =al tersebut menyebabkan berkurangnya tinggi gigitan dan dimensi /ertikal. 1engurangan dimensi /ertikal menyebabkan dislokasi diskus ke anterior. =al ini ter'adi pada saat membuka mulut kondil bergerak kedepan mendorong diskus ke anterior sehingga ter'adi lipatan dari diskus. 1ada keadaa tertentu dimana diskus tidak dapat didorong lagi, kondilus akan melompati lipatan tersebut dan

14

bergerak ke ba&ah diskus. Lompatan itu akan menyebabkan bunyi klik.!*

>kstrusi gigi antagonis akan menagkibatkan kur/a spee berubah men'adi bergelombang. =al ini tanpa disadari akan menimbulkan benturan antara gigi ba&ah dan gigi atas saat mandibula bergerak fungsional dan non fungsional. Benturan-benturan ini se(ara bertahap akan menimbulkan disintegrasi dalam sistem kondil diskus, sehingga timbul ge'ala kliking.!*

b. ,simetri kondil 1osisi mandibula pada akhir gerakan menutup mulut sangat ditentukan oleh panduan yang diberikan oleh geseran kontak antara gigigeligi ba&ah dan gigi-geligi atas setelah di(apai kontak pertama antara kedua lengkung gigi-geligi tersebut. Bila geseran kontak tersebut lan(ar dan ter'adi bersamaan antara semua gigi posterior posisi mandibula akan stabil. ,pabila ada kontak prematur antara salah satu gigi, maka geseran kontak tersebut akan men'adi tidak lan(ar, dan mungkin akan membuat mandibula harus menyimpang dari pola gerakannya yang
15

normal, sehingga posisi menyimpang dari

akhir

yang

di(apainya

'uga

akan

normal. ,pabila penyimpangan ini ber'alan lama

maka posisi akhir kondilus kanan dan kiri akan men'adi asimetri yang diikuti oleh diskus artikularnya.!*

(. ,rthritis TM@ elain pada kehilangan gigi antrior, pada kehilangan gigi posterior 'uga dapat mendukung ter'adinya kelainan TM@ berupa arthritis yaitu sebagai predisposisi, karena kehilangan gigi posterior menyebabkan tekanan lebih besar ter'adi pada sendi anterior. @adi perubahan pola oklusi gigi geligi yang menyebabkan ter'adinya perubahan dimensi /ertikal oklusi ataupun dimensi /erikal reposisi akan mengakibatkan perubahan posisi kondil dan TMD akan ter'adi.!*
0ebiasaan mengunyah dengan satu sisi merupakan kebiasaan pengunyahan yang buruk. Dimana tanpa disadari sistem pengunyahan yang dilakukan itu dapat mengakibatkan pengaruh yang buruk pada kesehatan rongga mulut. Berdasarkan sebuah penelitian, didapatkan hasil bah&a pada orang yang mengunyah di satu sisi, TMD tidak hanya dirasakan pada sisi yang biasa dipakai untuk mengunyah, tetapi 'uga pada sisi yang berla&anan. 4asio sakit pada sisi yang berla&anan dari sisi yang biasa digunakan mengunyah dengan sakit pada sisi yang biasa digunakan mengunyah adalah !2., 'adi bukan merupakan hal yang menge'utkan apabila ada pasien yang mengalami sakit pada sisi yang berla&anan dari sisi yang biasa digunakan mengunyah. 1ada pasien yang menggunakan satu sisi untuk mengunyah ge'ala yang 'elas terlihat bila dilakukan pemeriksaan rongga mulut.Dengan terbentuknya kalkulus, adanya karies pada satu sisi yang tidak digunakan untuk mengunyah karena aliran sali/a yang berkurang pada sisi tersebut, dan adanya bunyi yang timbul dari pasien selama pergerakan mandibula. Bunyi tersebut dapat berupa2

akibat menggigit hanya menggunakan gigi

Bunyi (li(k 2 bunyi yang keras dan singkat terdengar klik, seperti saat mengun(i pintu.

16

Bunyi pop 2 bunyi yang terdengar pop, seperti letupan singkat saat membuka tutup botol. Bunyi krepitasi 2 suara gesekan (kresek-kresek% yang terdengar saat membuka mulut, dihasilkan oleh gerakan diskus artikularis mele&ati permukaan yang tidak rata.

1>98,4B= O0LB 3 T>4=,D,1 3 T>M TOM,TO89,T30 9O. istem tomatogenatik ! @aringan 1eriodontal Tekanan oklusal yang berlebihan dapat 1engaruh

mengakibatkan perubahan pada a. gingi/al (lesi pada tepi gingi/al% b. sementum (resorpsi%. (. ligamen periodontal (atrofi non-fungsional, 0egoyangan gigi,tiimbularea hyalinisasi, nekrosis dan kehilangan perlekatan pada ligamen periodontal% d. tulang al/eolar (kerusakan tulang dalam arah . Otot 1engunyahan /ertikal dan dan ter'adi ;infrabony otot yang po(ket<% a. 0elelahan

kekakuan

disebabkan oleh kebiasaan buruk dan kekakuan otot pengunyahan (m. masseter% b. 9yeri ototter'adi akibat bruCism (. 0eke'angan ototdihasilkan oleh daur nyeri dan gerak pengkerutan tak senga'a yang hebat sekali. d. Titik pen(etus dapat dihasilkan sebagai akibat kronik. e. =ipertropi dan ,trofi otot pada perorangan tegangan dan keke'angan otot

17

dengan ri&ayat adanya penggesekan geligi (bruCism% dan 0ebiasaan mengunyah satu ? endi Temporomandibular @oint (TM@% sisi a. 0liking sendi dihubungkan dengan oklusi yang tidak benar. 0ehilangan gigi dan malposisi serta ektrusi gigi akan mengakibatkan perubahan keseimbangan sehingga mengakibatkan ketidakharmonisan oklusi. b. ,simetri kondil ,pabila ada kontak prematur antara salah satu gigi (. ,rthritis TM@ Ter'adi karena kehilangan gigi antrior dan posterior

DA&TAR PUSTAKA !. Boe/er, @. De and Boe/er, ,. De. Occlusion and Periodontal Health. .. Daliemunthe. .DD!. Periodonsia: Etiologi Penyakit Gingivitis dan Periodontal. +08 B B, p !!#. ?. =arn :M, 6hen M6, 6hen EM, et al. .DD!. Effect of Oclusal trauma on healing of periapical pathoses: report of two cases. 3nternational >ndodonti( @ournal, p $$*-6!.
18

*. 1eter +. +edi, ,rthur 4. Fernino, @hon L. 8ray. .DD*. ilabus Periodonti . @akarta 2 >86. $. 1ramonon, 6oen. !astikasi" Oklusi dan #rtikulasi. +08 ,irlangga ubBagian Bedah Mulut 3nstalasi 8igi dan Mulut 4 B Dr. oetomo. 6. :iriadid'a'a, 0artika. .DD). $erusakan %aringan Periodonsium Pada Gigi Premolar yang disebabkan oleh Oklusi &raumatik . Bagian 1eriodonsia. @akarta. ). Drake 4l, :ayne F, ,dam :MM. .DD$. Gray's #natomy for tudent. t. Louis. >lse/ier. 1 #)6. #. 8ross, Martin D. !""!. Oklusi dalam $edokteran Gigi (estoratif. 1ener'emah2 0risno&ati. urabaya2 ,irlangga Bni/ersity 1ress. ". ,'idarmo, 3bnu. Efek !aloklusi )erdasarkan $lasifikasi #ngle dan $ontak Oklusal terhadap Performa !astikasi pada #nak +eutero !alayu ,sia -.*-/ &ahun. Bnpad !D. Da/ies, .@., 8ray, 4. @. M., Linden, 8. @., G @ames @. ,., .DD!, ub*(as kripsi. +08 B3

O((lusal2 O((lusal (onsiderations in periodonti(s, )ritish +ental %ournal -0-" /01 2 345 !!. Deas, D. >. and Mealey, B. L., .DD6, 3s there an asso(iation bet&een o((lusion and periodontal destru(tionH % #m +ent #ssoc" 6ol -71" 8o -4" -79-*-790. !.. 4ateits(hak, 0. =., 4ateits(hak, >. M., :olf, =. +., G =assell, T. M., !"#$, 6olor ,tlas of 1eriodontology, Thieme 3n(., 9e& Eork !?. ,ryanti, Medan !*. =aryo, Mustiko..DD#. 8angguan nyeri dan bunyi kliking pada sendi temporomandibula. 0a'ian 3lmiah 1rostodonsia. +08 B8M. Eogyakarta. artika..DD). 1enanggulangan gangguan sendi temporo

mandibula akibat kelainan oklusi se(ara konser/atif. kripsi. +08 B B.

19

!$. Tanti, 3ra..DD). Temporomandibular @oint I =ubungan antara literatur. +08 B3. @akarta.

20

Anda mungkin juga menyukai