Anda di halaman 1dari 15

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN NUTRISI IBU POSTPARTUM DAN MANFAAT ASI

Di susun oleh: Kelompok:

1. Adi Prihantoro 2. Hermawati 3. Wiska Dani

J230135045 J230135081 J230135059

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Topic Sub topic bayinya Sasaran tempat Penyuluh Hari/Tanggal Waktu

: :

Nutrisi ibu dan bayi Pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien postpartum dan

: : : :

Pasien postpartum dan keluarga Adi P, Hermawati, Wiskha DF. Senin, 17 pebruari 2014 40 menit

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Pada akhir proses penyuluhan, pasien dan keluarga mampu memahami pengertian nutrisi ibu postpartum dan bayinya. B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan, pasien dan keluarga mampu : 1. Menjelaskan pengertian nutrisi postpartum 2. Menjelaskan tujuan nutrisi post partum 3. Menjelaskan prinsip nutrisi post partum 4. Menyebutkan jenis makanan postpartum 5. Menjelaskan pengertian asi 6. Menjelaskan manfaat asi 7. Menyebutkan teknik menyusui C. METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab

D. MEDIA 1. 2. Leaflet LCD

E. MATERI 1. Menjelaskan pengertian nutrisi postpartum 2. Menjelaskan tujuan nutrisi post partum 3. Menjelaskan prinsip nutrisi post partum 4. Menjelaskan jenis makanan postpartum 5. Menjelaskan pengertian asi 6. Menjelaskan manfaat asi 7. Menjelaskan teknik menyusui

F. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PASIEN DANKELUARGA

No 1.

WAKTU 3 menit

RENCANA KEGIATAN Pembukaan : Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. Memperkenalkan diri. Memjelaskan tujuan dari penyuluhan. Menyebutkan materi yang akan diberikan.

Menjawab salam

Mendegarkan

Memperhatikan

Memperhatikan

2.

15 menit

Pelaksanaan : Menjelaskan pengertian nutrisi postpartum Menjelaskan tujuan nutrisi post partum Menjelaskan jenis makanan postpartum Menjelaskan prinsip post Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan

partum Menjelaskan pengertian asi Menjelaskan manfaat asi Menjelaskan teknik menyusui 3. 20 menit Evaluasi : Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya. Menanyakan pada keluarga tentang materi yang telah diberikan dan mamberikan reinforcement pada keluarga bila mampu menjawab pertanyaan. 4. 2 menit Terminasi : Mengucapkan terimakasih atas peran serta keluarga. Mengucapkan salam penutup.

Meperhatikan

Bertanya

Menjawab pertanyaan

Mendengarkan

menjawab salam

G. PENGORGANISASIAN Pembimbing Pembicara Moderator Observer : Sulastri, SKp.,MKes : Hermawati : Adi Prihantoro : Wiska Dani

Struktur kegiatan KETERANGAN : : Pasien : keluarga : pembicara : Moderator : Observer

H. KRITERIA EVALUASI Evaluasi Struktur 1. Peserta bersedia diberi penyuluhan (100%). 2. Persiapan materi yang disampaikan. 3. Persiapan media yang akan digunakan. 4. Persiapan tempat yang akan digunakan. 5. Persiapan peserta yang akan diberi penyuluhan. 6. Kontrak waktu dengan peserta sebelumnya. Evaluasi Proses 1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan. 2. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan. 3. Peserta mengajukan pertayaan dan menjawab pertayaan secara benar.
4

4. Peserta mampu mendemonstrasikan apa yang diajarkan oleh penyuluh.

Evalusi Hasil 1. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian nutrisi postpartum 2. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan alasan diberikan 3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan jenis makanan postpartum 4. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian asi 5. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan manfaat asi 6. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan teknik menyusui

Lampiran Materi NUTRISI IBU POST PARTUM

A. PENGERTIAN NUTRISI POST PARTUM Diit pada ibu post partum yaitu nutrisi yang seharusnya dikonsumsi ibu pasca melahirkan prinsipnya yaitu tinggi kalori dan protein. Nutrisi di butuhkan oleh ibu post partum sebagai sumber tenaga, zat pembangun dan zat pengatur tubuh supaya pertumbuhan dan perkembangan bayi yang disusui dapat tumbuh dengan sehat dan memperlancar produksi ASI serta dapat mempertahankan kesehatan ibu sendiri. Ibu post partum memerlukan makanan yang mengandung tinggi protein, sayuran daun hijau dan buah-buahan setiap hari. B. TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI Tujuan Diit pada Ibu Post Partum 1. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu dan bayi. 2. Untuk mencegah terjadinya penyakit anemia malnutrisi pada ibu post partum. 3. Untuk menunjang tumbuh kembang bayi. 4. Untuk memproduksi ASI yang banyak 5. Untuk mempercepat kesembuhan ibu terutama organ reproduksi C. JENIS MAKAN IBU 1. Kalori Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori. Wanitadewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan mengganggu prosesmetabolismetubuh dan menyebabkan ASI rusak. Sumber Karbohidrat atau kalori dapat diperoleh dari sumber makanan berikut :Nasi, Ketela, Sagu, Jagung, Terigu, Roti, Kentang. Fungsi kalori sebagai penambahan tenaga.

2. Protein Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1 gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas, 200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang.Makanan yang mengandung protein sebagai berikut. Protein Hewani: Hati, Telur, Susu, Ikan, Daging, Udang Protein Nabati Tempe,Tahu, Kedelai,Kacang Hijau

3. Kalsium dan vitamin D Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram ikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium.

4. Magnesium Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan memperkuat tulang.Kebutuhan megnesium didapat pada gandum dan kacangkacangan.

5. Sayuran hijau dan buah Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari.satu porsi setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, cangkir brokoli, wortel, -1/2 cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu tomat. Contoh sayuran dan buah-buahan :Bayam, Sawi, Kangkung, Wortel, Tomat, Jeruk, Pepaya, Pisang. Fungsinya yaitu untuk mencukupi kebutuhan cairan dan serat.

6. Lemak Rata-rata kebutuhan lemakdewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok makan krim, secangkir es krim, buah alpukat, dua sendok makan selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau dua

sendok makan saus salad. Contoh makanan yang mengandung lemak yaitu mentega, Keju.Fungsinya sebagai sumber energi.

7. Cairan Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3 liter tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.

8. Vitamin Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin yang diperlukan antara lain: Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta mata. Vitamin A terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1,300 mcg. Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Asupan vitamin B6 sebanyak 2,0 mg per hari. Vitamin B6 dapat ditemui di daging, hati, padi-padian, kacang polong dan kentang. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan gandum.

9. Zinc (Seng) Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan pertumbuhan. Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum.Enzim dalam pencernaan dan metabolisme memerlukan seng.Kebutuhan seng setiap hari sekitar 12 mg. Sumber seng terdapat pada seafood, hati dan daging.

10. DHA DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan.

ASI (AIR SUSU IBU)

A. Pengertian ASI ASI adalah air susu ibu yang keluar secara alami setelah melakukan persalinan yang mengandung nutrisi, hormon, enzim sebagai pertumbuhan dan kekebalan bayi.

Pemberian ASI yang idela adalah sampai bayi berusia 2 tahun. Setelah usia bayi 6 bulan, barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI, sedangkan ASI dapat diberikan sampai 2 tahun atau lebih B. Manfaat ASI 1. Untuk Bayi Berikut manfaat ASI untuk bayi : a. Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. (Komposisi ASI ideal untuk bayi). b. Komponen air susu ibu akan berubah sesuai perubahan nutrisi yang diperlukan bayi ketika ia tumbuh. c. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) d. Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat. e. ASI mengandung antibodi yang berguna untuk kekebalan tubuh bayi dari serangan penyakit. Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan. Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak
9

daripada susu sapi. Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. f. Bayi yang minum ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit.

Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI g. ASI mengandung asam amino DHA dan AA yang berguna untuk perkembangan otak bayi. Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI. Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk

menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat). Kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi. h. ASI akan menurunkan resiko terkena eksim dan asma. Pemberian ASI setelah bayi 6 bulan mencegah risiko alergi dan asma. Salah satu cara terbaik mencegah alergi dan asma adalah menyusui eksklusif selama enam bulan dan meneruskannya hingga si kecil berusia 2 tahun. Memperpanjang pemberian ASI berarti menunda selama mungkin bayi bersinggungan dengan zat penyebab alergi. ASI sendiri membantu mempercepat pematangan lapisan pelindung dalam usus bayi, melapisi usus bayi dan menghalangi masuknya molekul penyebab alergi ke dalam darah bayi serta memberi perlindungan antiradang sehingga menekan risiko infeksi pemicu alergi. i. Bayi yang minum ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI. j. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan.
10

k. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh. l. Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur. m. Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna. 2. Untuk Ibu Berikut manfaat ASI untuk ibu menyusui: a. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan b. Saat bayi mengisap payudara ibu, tubuh ibu akan merespon isapan tersebut dengan mengeluarkan sejenis horman (oksitosin) yang menimbulkan kontraksi pada kandungan (uterus) ibu, sehingga kandungan ibu lebih cepat untuk kembali ke ukuran normal serta mengurangi risiko perdarahan. Produksi hormon terutama oksitosin pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI. c. Menyusui kadang membantu ibu menurunkan berat badan yang naik saat hamil. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali. d. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara. e. ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot, dsb f. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb g. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya h. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril i. Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional

11

j. ASI tidak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASI-nya sebelum menyusui.

C. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Menyusui a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui b. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan sekitar areola. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu. c. Letakan bayi pada posisi yang enak, peluk dan letakan kepala bayi menghadap ibu. Cara menyusui bisa duduk, berbaring, ataupun berdiri, jika menyusui dengan cara duduk gunakanlah kursi yang ada sandarannya. d. Sanggahlah payudara anda yang akan dihisap bayi dengan tangan, ibu jari diatas dan jari-jari lainnya dibawah namun jangan pada payudara yang ada lingkaran hitamnya. D. Cara Menyusui Bayi Yang Baik dan Benar. 1. Ibu duduk atau berbaring dengan santai Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas 2. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan sekitar areola payudara (cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu). 3. Ibu meletakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi berada pada lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawah ibu 4. Ibu menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di depan, kepala bayi menghadap payudara 5. Ibu memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus 6. Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah serta jangan menekan puting susu dan areolanya Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut bayi : Menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sudut mulut bayi 7. Setelah bayi membuka mulut (anjurkan ibu untuk mendekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian memasukkan puting susu serta sebagian besar areola ke mulut bayi)
12

8. Setelah bayi mulai menghisap, menganjurkan ibu untuk tidak memegang atau menyangga payudara lagi 9. Ibu memperhatikan bayi selama menyusui 10. Ibu melepas isapan bayi (jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah. 11. Setelah selesai menyusui, ibu mengoleskan sedikit ASI pada puting susu dan areola. Biarkan kering dengan sendirinya. 12. Ibu untuk menyendawakan bayi : Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk perlahan-lahan sampai bayi bersendawa (bila tidak bersendawa tunggu 10 15 menit) ATAU Bayi ditengkurapkan dipangkuan.

13

DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. 2001. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan Dan Petugas Kesehatan Di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta Handayani, Dini. 2007. Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui Berdasarkan karasteristik ibu di Puskesmas Sukawarna, Kota Bandung Periode Desember 2006 s/d Januari 2007. Skipsi. Tidak ditebitkan. Septalian, Renata. 2009. Satuan Acara Penyuluhan Asi Ekslusif http://www.heart&health.com Siregar, Arifin. 2004. Pemberian Asi Ekslusif Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. http://fkm-arifin4.com Roesli,Utami,Dr,2004.Mengenal ASI Eksklusif,Seri I. Jakarta. Soetjiningsih, 1997. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC

14

Anda mungkin juga menyukai

  • Summit
    Summit
    Dokumen8 halaman
    Summit
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • Jarum Jahit
    Jarum Jahit
    Dokumen1 halaman
    Jarum Jahit
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • Analisis Jurnal
    Analisis Jurnal
    Dokumen7 halaman
    Analisis Jurnal
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • Konsep TAK Lansia Di Panti Wredha
    Konsep TAK Lansia Di Panti Wredha
    Dokumen1 halaman
    Konsep TAK Lansia Di Panti Wredha
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • Konsul Analisis Jurnal
    Konsul Analisis Jurnal
    Dokumen12 halaman
    Konsul Analisis Jurnal
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • Analisis Jurnal
    Analisis Jurnal
    Dokumen7 halaman
    Analisis Jurnal
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • Askep Ceplok
    Askep Ceplok
    Dokumen49 halaman
    Askep Ceplok
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • LP CA - Cervic
    LP CA - Cervic
    Dokumen11 halaman
    LP CA - Cervic
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen14 halaman
    Bab 3
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Dokumen2 halaman
    Analisa Data
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • ASkep Maternitas
    ASkep Maternitas
    Dokumen32 halaman
    ASkep Maternitas
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • SEJARAH
    SEJARAH
    Dokumen3 halaman
    SEJARAH
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • Analisis Jurnal
    Analisis Jurnal
    Dokumen7 halaman
    Analisis Jurnal
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • Dapus Wiska
    Dapus Wiska
    Dokumen2 halaman
    Dapus Wiska
    Wiskha Dany Firawan
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Crane
    Pengertian Crane
    Dokumen7 halaman
    Pengertian Crane
    Wiskha Dany Firawan
    50% (2)