Anda di halaman 1dari 9

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Febby farihindarto (102011246) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510, Telephone: (021) 5694-2061 febbyfarihindarto@yahoo.co.id

Pendahuluan Semua makhluk hidup pasti mengalami perubahan dalam bentuk fisik dan tingkah laku seseorang yang biasa disebut tumbuh kembang. Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisik yang ditandai dengan bertambahnya ukuran berbagai organ tubuh yang disebabkan adanya penambahan perbesaran sel-sel tubuh. Dimana di dalam kasus ini seorang anak perempuan mengalami malu untuk bergaul dengan teman sebaya semenjak masuk SMA dengan kasus ini saya akan membahas faktor-faktor biologis,psikologi,sosial,kognitif dan moral. Tujuan dari penulisan tinjauan pustaka ini, agar menambah wawasan pembaca mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Faktor Biologis a. Ras atau suku bangsa Pertumbuhan somatik juga dipengaruhi oleh ras atau suku bangsa. Bangsa kulit putih atau ras eropa mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi dari bangsa asia. b. Jenis kelamin Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan, tetapi belum diketahui secara pasti mengapa demikian.

c. Umur

Umur yang paling rawan adalah masa balita, oleh karena itu pada masa itu anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak sehingga diperlukan kepribadian khusus. d. Perawatan kesehatan Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja kalau anak sakit, tetpai pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak secara rutin setiap bulan, akan menunjang pada tumbuh kermbang anak. Oleh karena itu pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan dianjurkan untuk dilakukan secara komprehensif, yang mecakup aspekaspek promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif. e. Kepekaan terhadap penyakit Dengan memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar dari penyakitpenyakit yang sering menyebabkan cacat dan kematian. Dianjurkan sebelum anak berumur satu tahun sesudah mendapat imunisasi BCG,polio 3 kali, DPT 3 kali, hepatitis 3 kali, dan campak. Disamping imunisasi, gizi memegang peranan penting dalam kepekaan terhadap penyakit. f. Penyakit kronis Anak yang menderita penyakit manahun akan terganggu tungbuh kembangnya dan pendididkannya, disamping itu anak juga mengalami stress yang berkepanjangan akibat penyakitnya. g. Fungsi metabolisme Khusus pada anak, karena adanya perbedaan yang mendasar dalam proses metabolisme pada berbagai umur, maka kebutuhan akan berbagai nutrien harus didasarkan pada perhitungan yang tepat atau setidak-tidaknya memadai.2,4,5

Masa pubertas dan menstruasi pada wanita Tubuh manusia mengalami perubahan dari waktu kewaktu sejaklahir. Perubahan yang cukup mencolok terjadi ketika anak perempuan danlaki-laki memasuki usia antara 9-15 tahun. Pada saat itu mereka tidak hanyatumbuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar, tetapi terjadi juga perubahan-perubahan di dalam tubuh yang memungkinkan untuk bereproduksi. Masainilah yang disebut dengan masa pubertas atau masa remaja. Memasuki usia remaja, beberapa jenis hormon, terutama hormonesterogen dan progesteron, mulai berperan aktif sehingga pada diri anakperempuan mulai tumbuh payudara,
2

pinggul melebar dan membesarsehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi. Disamping itu akan mulaitumbuh rambut-rambut halus di daerah ketiak dan kemaluan. Pada remajalaki-laki, hormon testosteron akan mengakibatkan tumbuhnya rambut-rambut halus di sekitar ketiak, kemaluan, tumbuh janggut dan kumis, terjadi perubahan suara, tumbuh jerawat dan mulai diproduksinya spermayang pada waktu-waktu tertentu keluar sebagai mimpi basah. Perubahanlainnya antara lain tubuh bertambah berat dan tinggi, keringat bertambah banyak, kulit dan rambut berminyak, lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tulang wajah mulai membesar, pundak dan dada menjadi bidang, tumbuh jakun, suara membesar, penis dan buah zakar membesar.3,5 Datangnya menstruasi atau mimpi basah pertama tidak sama padasetiap remaja. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut. Salahsatunya adalah karena masalah gizi. Contohnya, ada remaja perempuanyang mendapatkan menstruasi pertama di usia 9-10 tahun, namun ada pulayang pada usia 14 tahun. Akan tetapi umumnya menstruasi terjadi pada usiasekitar 12 tahun.Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya.Bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi

perdarahan(menstruasi). Menstruasi terjadi secara periodik satu bulan sekali. Saatwanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis tereduksi,menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudian terhenti samasekali. Masa ini disebut menopause.Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pulasetiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai harike-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yangdirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembangmenjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormonestrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis.Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaituendometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogenmenghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkanLH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakanovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasidisebut fase estrus. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosonguntuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuningmenghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisanendometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkandatangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteronjuga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpusluteum mengecil dan
3

menghilang,

pembentukan

progesteron

berhentisehingga

pemberian

nutrisi

kepada

endometrium terhenti, endometriummenjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilahperdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahanatau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulaiterbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.1-5
Faktor psikologis: kasih sayang dan kesatuan.

Meskipun pentingnya pengenalan sifat-sifat bawaan, pengaruh dari lingkungan pergaulan dari seorang anak berpengaruh langsung pada model-model perkembangan. Erik Erikson mengidentifikasi bahwa tahun pertama kehidupan adalah saat kepercayaan dasar itu muncul, berdasarkan pada seringnya seorang ibu mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh anak. Penyelidikan tentang bayi dibanyak rumah sakit dan tempat penitipan anak membuktikan betapa menyedihkannya dampak terampasnya kasih sayang ibu dan hal ini mengacu pada pentingnya kasih sayang. Kasih sayang mengacu pada suatu kecendrungan biologis seorang anak untuk dekat dengan orang tuannya selama mengalami stres. Anak yang terjaminnya kasih sayang dapat mempergunakan orang tua mereka untuk menumbuhkan kembali pemikiran yang sehat setelah anak itu mengalami stres. Tidak terjaminnya kasih sayang seorang anak merupakan suatu tanda dari hubungan yang tidak serasi antara anak dan orang tua, mungkin perilakunya dimasa depan serta cara untuk menghadapi berbagai macam persoalan.4 Pada semua tingkat dan bidang perkembangan, kemajuannya dikembangkan oleh orang yang memberi perhatian secara dewasa, yang memperhatikan isyarat dan tanggapan anak, baik lisan maupun tulisan. Pada masa bayi dini, kesatuan respon dari perawat untuk menandai perhatian yang berlebihan atau berkurang, membantu menjaga bayi-bayi ini dalam keadaan yang cukup waspada dan otomatis membantu mengembangkan pengaturan diri sendiri. Kesatuan tanggapan untuk gerak nonverbal menciptakan dasar untuk perkembangan perhatian dan hubungan timbal balik untuk perkembangan bahasa dan sosial selanjutnya. Pada semua tahap, proses belajar dikembangkan ketika tanggapan-tanggapan baru dibuat kesatuan kejadian pada suatu tingkat kemampuan anak menjadi lebih keras daripada apa yang telah mereka kuasai.tugas-tugas optimal demikian jauh dalam zona perkembangan proksimal.

Faktor Perkembangan Kognitif


4

Menurut Piaget, perkembangan kognitif yang terdiri dari dipengaruhi oleh paling tidak 4 (empat) faktor. Kelima faktor tersebut adalah sebagai berikut: Kematangan Kematangan perkembangan sistem saraf pusat, otak, koordinasi motorik, perubahan fisiologis dan anatomis sangat berpengaruh pada perkembangan kognitif seorang anak. Pengalaman Fisik Bila seorang anak berinteraksi dengan lingkungannya, maka anak tersebut akan memperoleh pengalaman fisik. Pengalaman fisik ini memungkinkan anak mengembangkan aktivitas dan gaya otak sehingga mereka akan mentransfernya ke dalam bentuk suatu gagasan atau ide. Pengalaman fisik ini kemudian dapat mereka kembangkan menjadi logika matematika. Pengalaman fisik dapat berasal dari kegiatan seperti meraba, memegang, melihat, mendengar, sehingga berkembang menjadi kegiatan berbicara, membaca, dan berhitung.

Pengalaman Sosial Ketika anak melakukan interaksi sosial, maka mereka akan memperoleh pengalaman sosial. Interaksi sosial bisa dalam bentuk bertukar gagasan atau pendapat dengan orang lain, percakapan dengan teman sebaya, perintah yang diberikan orang yang lebih tua atau dewasa, membaca, atau bentuk kegiatan lainnya. Bila anak berinteraksi dengan orang lain, maka secara perlahan-lahan sifat egosentris mereka akan berkurang. Mereka akan mulai menyadari bahwa suatu gejala dapat didekati dan dimengerti dengan berbagai cara. Melalui diskusi dengan orang lain, anak akan memperoleh pengalaman mental yang bagus. Lalu, dengan pengalaman mental inilah otak mereka dapat bekerja dengan cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah. Pengalaman sosial juga sangat dibutuhkan oleh anak untuk mengembangkan konsep-konsep penting seperti kejujuran, etika, moral, kerendahan hati, dsb.

Keseimbangan Untuk mencapai suatu tingkatan kognitif tertinggi, maka anak memerlukan keseimbangan. Sebuah keseimbangan akan dapat mereka capai melalui proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah suatu proses yang berkaitan dengan pemerolehan informasi dari lingkungan dan menggabungkannya dengan bagan struktur konsep yang telah mereka miliki. Sedangkan proses akomodasi di sini berkaitan dengan proses pemodifikasian bagan struktur konsep untuk menerima informasi baru. Dalam prosesnya, suatu stimlus yang didapat anak dari lingkungan dapat mengganggu suatu keseimbangan, tetapi dengan suatu respon anak dapat
5

mengembalikan keseimbangan, yaitu melalui kedua proses tersebut di atas: asimilasi dan akomodasi. Adaptasi Anak, sebagai hasil adaptasi dengan lingkungannya, akan secara progresif menunjukkan interaksi dengan lingkungan secara lebih rasional.2,4,5

Faktor Perkembangan Sosial Stimulasi Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapatkan stimulai. Motivasi belajar Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar, misalnya adanya sekolah yang tidak terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenagn serta sarana lainnya. Ganjaran atau hukuman yang wajar Kalau anak berbuat benar, maka kita wajib memberikan ganjaran, misalnya pujian, ciuman, belaian, tepuk tangan dan sebagainya. Ganjara tersebut akan menimbulkan motivasi yang kuat bagi anak untuk mengulangi tingkah lakunya. Sedangkan menghukum dengan cara-cara yang wajar kalau anak berbuat salah, masih dibenarkan. Yang penting hukuman harus diberikan secara objektif, disertai pengertian dan maksud dari hukuman tersebut, bukan hukuman untuk melampiaskan kebencian dan kejengkelan terhadap anak. Sehingga anak tahu yang baik dan yang tidak baik akibatnya akan menimbulkan percaya diri pada anak yang penting untuk perkembangan kepribadian anak kelak kemudian hari.

Kelompok sebaya Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya. Tetapi perhatian dari orangtua tetap dibutuhkan untuk memantau dengan siapa anak tersebut bergaul. Khususnya bagi remaja aspek lingkungan teman sebaya menjadi sangat penting dengan makin meningkatnya kasus-kasus penyalahgunaan obat-obat dan narkotika.

Stres Stres pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, misalnya anak akan menarik diri, rendah diri, terlambat bicara, nafsu makan menurun dan sebagainya.
6

Sekolah Dengan adanya wajib belajar 9 tahun sekarang ini, diharapkan anak mendapatkan kesempatan duduk dibangku sekolah minimal 9 tahun. Sehingga dengan mendapat pendidikan yang baik, maka diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak-anak tersebut. Yang menjadi masalah sosial saat ini adalah masih banyaknya anak-anak yang terpaksa meninggalkan bangku sekolah karena harus membantu mencari nafkah untuk keluarganya.

Cinta dan kasih sayang Salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang dan perlakuan yang adil dari orangtuanya. Agar kelak kemudian hari menjadi anak yang tidak sombong dan bisa memberikan kasih sayang pula terhadap sesamanya. Kasih sayang diberikan secara berlebihan yang menjurus kearah memanjakan akan menghambat bahkan mematikan perkembangan kepribadian anak. Akibatnya anak akan menjadi manja, kurang mandiri, pemboros, sombong, dan kurang menerima kenyataan.

Kualitas interaksi anak-orangtua Interaksi timbal balik anatara anak dan orangtua akan menimbulkan keakraban dalam keluarga. Anak akan terbuka kepada orangtuanya, sehingga komunikasi bisa dua arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan bersama karena adanya keterdekatan dan kepercayaan antara orangtua dan anak. Interaksi tidak ditentukan atas seberapa lama kita bersama anak tetapi lebih ditentukan oleh kualitas dari interaksi tersebut yaitu pemahaman terhadap kebutuhan masing-masing dan upaya optimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang dilandasi oleh rasa saling menyayangi.2,4,5

Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan,

sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsensi sampai akhir hayatnya.1

a. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih didalam kandungan (faktor pranatal). b. Faktor yang mempengaruhi tumbuh ekmbang anak setelah lahir (faktor postnatal).

Perkembangan moral (Kohlberg) Anak-anak juga mendapatkan cara berpikir moral dalam urutan perkembangan. Perkembangan moral, seperti yang dijelaskan oleh Kohlberg. Dibuat berdasarkan teori perkembangan kognitif dan terdiri atas 3 tingkat utama. 6 Tingkat prakonvensional. Tingkat prakonvensional dalam perkembangan moral sejajar dengan tingkat praoperasional dalam perkembangan kognitif dan pemikiran intuitif. Terorientasi secara budaya dengan label baik atau buruk dan benar atau salah, anak-anak mengintegrasikan label ini dalam konsekuensi fisik atau konsekuensi menyenangkan dari tindakan mereka. Awalnya, anak-anak menetapkan baik atau buruknya suatu tindakan dari konsekuensi tindakan tersebut. Mereka menghindari hukuman dan mematuhi tanpa mempertanyakan tindakan siapa yang berkuasa untuk menentukan dan memperkuat aturan dan label. Mereka tidak memiliki konsep tatanan moral dasar yang mendukung konsekuensi ini. Anak-anak kemudian menentukan bahwa perilaku yang benar terdiri atas sesuatu yang memuaskan kebutuhan mereka sendiri. Meskipun unsur-unsur keadilan, memberi dan menerima, dan pembagian yang adil juga terlihat pada tahap ini, hal tersebut diinterpretasikan dengan cara yang sangat praktis dan konkrit tanpa kesetiaan, rasa terima kasih, atau keadilan. Tingkat konvensional. Pada tahap ini, anak-anak terfokus pada kepatuhan dan loyalitas. Mereka menghargai pemeliharaan harapan keluarga, kelompok atau negara tanpa memedulikan konsekuensinya. Perilaku yang disetujui dan disukai atau membantu orang lain dianggap baik. Seseorang mendapat persetujuan dengan bersikap baik. Mematuhi aturan, melakukan tugas seseorang, menunjukan rasa hormat terhadap wewenang dan menjaga aturan sosial merupakan perilaku yang tepat. Tingkat ini berkaitan dengan tahap operasional konkrit dalam perkmbangan kognitif. Tingkat pascakonvensional, autonomi atau prinsip. Pada tahap ini individu telah mencapai tahap kognitif operasional formal. Perilaku yang tepat cenderung didefinisikan dari segi hakhak dan standar umum individu yang telah diuji dan disetujui masyarakat. Meskipun aturan
8

prosedural untuk mencapai konsesnsus jadi penting dengan penekanan pada sudut pandang hukum, terdapat juga kemungkinan untuk mengubah hukum berdasarkan kebutuhan masyarakat dan pertimbangan nasional

Kesimpulan
Pemantauan pertumbuhan perkembangan anak sangat penting, karena dengan pemantauan yang baik maka dapar dilakukan deteksi dini kelainan perkembangan anak. Selain intervensi dini dapat dilakukan dan tumbuh kembang anak dapat lebih optimal sesuai kemampuan genetiknya.2,3,4,5

Daftar Pustaka
1. Kliegman R, Bonita, Stanton, St Geme J. Schor N, Behrman RE. Nelson textbook of pediatric. 19th ed. Philadelphia: Sauders.2011;p.44-5. 2. Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD. Buku ajar pediatric Rudolph. Edisi 20. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran. 2006. 3. Tasker R, McClure R, Acerini C. Oxford handbook of paediatrics. New York: Oxford University Press. 2008;p.460. 4. Schwartz MW. Pedoman klinis pediatric. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.2005. 5. Hidayat AAA. Asuhan neonatus, bayi, dan balita: buku praktikum mahasiswa kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. 2009;h.14-7.

6. Wong DL, Eaton MH, Wilson D, Winkelstein ML, Swhwartz P. Buku ajar keperawatan pediatrik. Ed 6 vol 1. Jakarta: EGC; 2008. Hal. 117-120.

Anda mungkin juga menyukai

  • Frak Tur
    Frak Tur
    Dokumen8 halaman
    Frak Tur
    Andre A. Pause
    Belum ada peringkat
  • Blok 14 Chandfa
    Blok 14 Chandfa
    Dokumen13 halaman
    Blok 14 Chandfa
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • PBL 11
    PBL 11
    Dokumen27 halaman
    PBL 11
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • Blok 14 Chandfa
    Blok 14 Chandfa
    Dokumen7 halaman
    Blok 14 Chandfa
    Girt Lamberth Robert Uniplaita
    Belum ada peringkat
  • PBL Blok 10
    PBL Blok 10
    Dokumen26 halaman
    PBL Blok 10
    Melda Erivhani
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Femur Dextra
    Fraktur Femur Dextra
    Dokumen11 halaman
    Fraktur Femur Dextra
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • PBL 11
    PBL 11
    Dokumen26 halaman
    PBL 11
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • PBL 12 Febby
    PBL 12 Febby
    Dokumen13 halaman
    PBL 12 Febby
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pleno f-9 Skenario 8
    Makalah Pleno f-9 Skenario 8
    Dokumen17 halaman
    Makalah Pleno f-9 Skenario 8
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • Faal
    Faal
    Dokumen6 halaman
    Faal
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • Makalah Blok 6 SP
    Makalah Blok 6 SP
    Dokumen12 halaman
    Makalah Blok 6 SP
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • PBL Blok 3 Mikroskopik
    PBL Blok 3 Mikroskopik
    Dokumen15 halaman
    PBL Blok 3 Mikroskopik
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • Febby PBL 8 Darah
    Febby PBL 8 Darah
    Dokumen17 halaman
    Febby PBL 8 Darah
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • PBL 5
    PBL 5
    Dokumen16 halaman
    PBL 5
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • PBL 4
    PBL 4
    Dokumen10 halaman
    PBL 4
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • Otot Makalah
    Otot Makalah
    Dokumen6 halaman
    Otot Makalah
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • Yogi Eeee
    Yogi Eeee
    Dokumen15 halaman
    Yogi Eeee
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • Sonny Blok 4 Albino 2014
    Sonny Blok 4 Albino 2014
    Dokumen21 halaman
    Sonny Blok 4 Albino 2014
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • PBL SP Blok Xiii
    PBL SP Blok Xiii
    Dokumen18 halaman
    PBL SP Blok Xiii
    Kiky Hetharie
    Belum ada peringkat
  • PBL 12
    PBL 12
    Dokumen2 halaman
    PBL 12
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • Yogi Eeee
    Yogi Eeee
    Dokumen15 halaman
    Yogi Eeee
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat
  • Otot Makalah
    Otot Makalah
    Dokumen6 halaman
    Otot Makalah
    Febby Farihindarto
    Belum ada peringkat