Anda di halaman 1dari 11

1.

STROKE Pengertian Stroke adalah gangguan neurologik fokal yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologi pada pembuluh darah ( price dan Wilson). Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan berhentinya suplai darah kebagian otak ( bruner dan suddarth,2000 : 212 ). Stroke adalah gangguan yang mempengaruhi aliran darah keotak dan mengakibatkan deficit neurologik (le!is,etc,2000 : 1"#$). Stroke non hemorogik adalah bila gangguan peredaran darah otak ini berlangsung sementara, beberapa detik hingga beberapa %am (kebanyakan 10 & 20 menit) tapi kurang dari 2# %am. ('rief (nans%oer, 2000 : 1)). Stroke non hemorogik adalah penyakit atau kelainan dan penyakit pembuluh darah otak, yang mendasari ter%adinya stoke misalnya arteriosclerosis otak, aneurisma, angioma pembuluh darah otak. (dr. *arsono, 1++" : 2$). Stroke non hemorogik adalah penyakit yang mendominasi kelompok usia menengah dan de!asa tua yang kebanyakan berkaitan erat dengan ke%adian arterosklerosis (trombosis) dan penyakit %antung (emboli) yang dicetus oleh adanya faktor predisposisi hipertensi (Satyanegara, 1++, : 1)+) Anatomi fisiologi system persarafan System saraf Sel saraf ( neuron) tipe struktur - neuron aferen ( sensorik) - neuron eferen ( motorik) - nerom asosiasi ( interneuron atau internucial) - neuron multipolar - neuron unipolar - neuron bipolar Sel penyokong ( neuroglia dan sel sch!ann ) - astroglia ( astrocyte ) - oligodendroglia ( oligodendrocyte ) - mikroglia - ependima .orteks /erebri fungsi : persepsi sensori mengontrol pergerakan 0olunteer bahasa personality trait fungsi mental meningkat : berfikir, memori, mengambil keputusan, kreatifitas dan kesadaran diri

.orteks cerebri mempunyai banyak lipatan ( giri atau girus&tunggal) dan celah&celah atau lekukan (sulki atau sulkus 1 tunggal) 2 membagi setiap hemisfer men%adi : - sulkus sentralis (fisura 3olando) 2 lobus frontalis dan lobus parietalis - sulkus lateralis ( fisura syl0ius) 2 lobus frontalis dan lobus parietalis dan lobus temporalis - sulkus parieto&oksipitalis 2 lobus oksipitalis dan lobus parietalis 4roteksi, 4enyokong dan Sumber nutrisi otak & kira&kira +05 sel dalam SS4 : neuroglia atau sel glia mengisi 6 0olume otak 7 SS8 : sel sch!ann & # tipe neuroglia dalam SS4 1. Astroglia 9ungsi : - sebagai :glue; men%aga neuron dalam %arak tertentu - berperan dalam pembentukan sa!ar darah otak - pembentukan scar neural 2 memperbaiki nutrisi otak - berperan dalam akti0itas neurotransmitter : dengan mengambil glutamate ( eksitatori ) dan <'=' (inhibitor) ketempat aksinya - mempertahankan konsentrasi ion cairan ekstrasel dengan mengambil .> ?? dan menormalkan eksitabilitas neural - meningkatkan pembentukan sinaps dan menguatkan transmisi sinaptik melalui sinyal kimia dengan neuron - berperan dalam perkembangan otak fetal 2. Oligodendroglia ( oligodendrocyte 9ungsi : =ertu%uan dalam pembentukan selubung myelin pada SS4 setiap oligodendroglia mengelilingi beberapa neuron dan membran plasma membungkus ton%olan neuron 2 myelin&myelin pada SS8 dibentuk oleh sel sch!ann. !. "i#roglia 9ungsi : berperan sebagai fagosit ( mencerna sisa&sisa %aringan yang rusak ) 2 mela!@an infeksi $. Ependima 9ungsi : berperan dalam produksi cairan otak ( /S9 ) neuroglia yang membatasi system 0entrikel otak atau SS4, merupakan sel epitel dari pleksus koroideus. %&cle&s 'asalis 9ungsi : - menghambat tonus otot - koordinasi pergerakan lambat dan dipertahankan - supresi pola pergerakan yang tidak digunakan T(alam&s 9ungsi : - Arelay stationB untuk semua input sinaptik - Sensasi kesadaran umum atau tidak kritis - (ntegrasi ekspresi motorik atau control motorik oleh karena hubungan fungsinya terhadap pusat motorik utama dalam korteks motorik cerebri, serebrum dan ganglia basalis *ypothalamus 1 ba!ah thalamus

9ungsi : - 4engaturan rangsangan dari SSC perifer yang menyertai ekspresi tingkah laku dan emosi - 4engaturan hormone&hormon - 4engaturan cairan tubuh dan komposisi elektrolit ( rasa haus, urine outputD, intake makanan, suhu tubuh Serebelum 8erletak dalam fossa cranii posterior, ditutupi duramater seperti atap tenda : tentorium ( memisahkan dari posterior serebrum) 9ungsi : - 4usat refleks yang mengkoordinasi dan memperhalus gerakan otot - Eengubah tonus dan kekuatan kontraksi untuk mempertahankan keseimbangan dan sikap tubuh Serebrum - 8erletak pusat&pusat saraf yang mengatur semua kegiatan sensorik dan motorik, mengatur proses penalaran, ingatan dan intelegensi - Fibagi : hemisfer kiri dan hemisfer kanan 2 fisura longitudinal mayor 2 korpus kalosum - =agian luar hemisfer serebri terhadap substansia grisea ( korteks serebri ), atas substansia alba merupakan bagian dalam inti hemisfer : pusat medulla, dalam substansia alba : ganglia basal )a#tor resi#o &*ipertensi &*iperkolesterol atau hiperlipidemia &Eerokok &Cbesitas &Fiabetes mellitus &4enggunaan obat&obatan napGa dan alcohol Tipe stro#e (. Stroke (skemik - stroke trombolitik : & serangan iskemik transient (8(') & stroke in e0olution (3(HF) & stroke sempurna - stroke emboli ((. Stroke *emoragic perdarahan intra cerebral (4(S atau (/*) 7 S'= Etiologi trombosis ( bekuan darah didalam pembuluh darah otak atau leher) embolisme serebral ( bekuan darah atau material lain yang diba!a keotak dari bagian tubuh lain ) iskemia ( penurunan aliran darah kearea otak) hemoragi serebral ( pecahnya pembuluh darah cerebral dengan perdarahan kedalam %aringan otak atau ruang sekitar otak) "anifestasi Klinis 'rteri 0ertebro&basilaris & monoparese, @uariparese & ataksia, reflek babinski (>) & disartia, disfagia

& sinkop, 0ertigo, pusing & gangguan memori & penurunan tingkat kesadaran : sopor&koma & gangguan penglihatan : diplopia, nistagmus, homonimus hemianopsia, ptosis & muka baal ( penurunan sensori ) & refleks tendon meningkat 'rteri karotis interna & 'maurosis fugaks, aphasia ekspresif & 4enurunan sensorik dan motorik kontralateral - 'rteri cerebral anterior & .elemahan kontralateral tungkai ? lengan & <angguan sensori kontralateral & amnesia - 'rteri cerebral posterior & koma & hemiparese kontralateral & aleksia & kelumpuhan H ((( & koreatetosis, ataksia & kehilangan sensasi dalam, penurunan sensasi sentuhan - 'rteri cerebral media & monoparese atau hemiparee kontralateral ( lengan ? tungkai ) & kadang&kadang hemianopsia kontralateral & aphasia global, anosmia, aleIia, agraphia & disphagia Kompli#asi - oedema atak - pneumonia - hidrosefalus Patoflo*diagram aterosklerosis (*F,'E(,3*F *8,abnormalias 0askuler FE atrial fibrilasi ('JE, aneurisma) trombus emboli perdarahan (berupa plak ateroma, bekuan darah,udara) penurunan tekanan perfusi 0askularisasi distas iskemik pelebaran kolateral anoksia gas akti0itas elektrik metabolisme anaeorb pompa na 2>,k> gagal

asidosis local na > air masuk ke sel keluar sel pompa na 2>,k> gagal edema intrasel hiperkalemia edema > nekrosis edema ekstra sel %aringan perfusi %aringan cerebral menurun sel mati secara progresif defect fungsi otak fungsi motorik fungsi bicara fungsi menelan paralisis aphasia disphagia Pemeri#saan +iagnosti# a. 'ngiografi Serebral Eembantu menentukan penyebab stroke secara spesifik, seperti perdarahan atau adanya obstruksi arteri, adanya titik oklusi atau rupture. b. Scan /8 Eemperlihatkan adanya edema, hematoma, skemia dan adanya infark. c. 9ungsi Kumbal Eenun%ukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada trombosis, emboli serebral, dan 8('. 8ekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menun%ukkan adanya hemorogik subaraknoid atau perdarahan intracranial. .adar protein total meningkat pada kasus trombosis sehubungan dengan adanya proses inflamasi. d. E3( Eenun%ukkan daerah yang mengalami infark, hemorogik, Ealformasi 'rterio0ena (E'J) e. Lltrasonografi Foppler Eengidentifikasi penyakit arterio0ena (masalah sistem arteri karotis (cairan darahMmuncul plak) arteriosklerotik). f. NN< Eengidentifikasi masalah didasarkan pada gelombang otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesifik. g. Sinar O 8engkorak Eenggambarkan perubahan kelen%ar lempeng pineal yang berla!anan dari masa yang luas. .lasifikasi internal terdapat pada trombosis selebral. Penatala#sanaan Hon farmakologik - tirah baring - posisi head up ( stroke hemoragic) - posisi supinhe (stroke infark) - nutrisi : oral, enteral, perenteral - personal hygiena

- pemeliharaan kepatenan %alan napas : suctioning dan pemasngan mayo tube 9armakologik - aspirin - glucose - manitol - obat seperti serenace ati0an As&(an Kepera*atan 1. 4engka%ian 4roses pera!atan adalah suatu metode yang sistematis dalam memberikan asuhan kepera!atan secara indi0idual yang fokusnya adalah respon manusia yang unik baik secara perorangan maupun kelompok orang yang mempunyai masalah kesehatan aktual, resiko dan potensial. Cleh karena itu pengka%ian yang cermat dan teliti meliputi aspek bio&psikososio dan spiritual akan dapat menentukan permsalahan pasien yang lebih akurat. Falam melaksanakan asuhan kepera!atan pasien dengan stroke non hemorogik dapat dilakukan dengan mnggunakan teori sesuai dengan metode pendekatan proses kepera!atan yang meliputi tahap pengka%ian, diagnosa kepera!atan, perencanaan, implemetasi dan e0aluasi. 'dapun data yang perlu dikumpulkan adalah sebagai berikut : A. Peng#a,ian A*al Eeliputi nama pasien, %enis kelamin, umur, agama, suku bangsa, peker%aan, pendidikan, alamat rumah serta tanggal masuk rumah sakit. -. Peng#a,ian +ata +asar 1) 3i!ayat kesehatan dahulu a) =iasanya pernah menderita hipertensi, penyakit %antung dan diabetes mellitus. b) =iasanya pasien mengalami stress. c) .adang kala pernah mengalami stroke. 2) 3i!ayat kesehatan Sekarang a) 4ada umumnya ke%adian secara mendadak dan adanya perubahan tingkat kesadaran yang disertai dengan kelumpuhan. b) Fia!ali dengan gangguan keluhan penglihatan seperti penglihatan kabur, kembar, dapat %uga nyeri kepala, kadang kala seperti berputar, lupa ingatan sementara dan kaku leher. c) =iasanya pasien mengeluh adanya perubahan mental emosi yang labil, mudah marah, dapat %uga disorientasi maupun menarik diri. d) Fapat %uga keluhan pasien setelah ke%ang mulutnya, mencong disertai gangguan berbicara, kesemutan dan tangan terasa lemah atau tidak dapat diangkat sendiri. ) 3i!ayat kesehatan keluarga a) =iasanya adanya ri!ayat keluarga yang menderita hipertensi, kelainan %antung dan diabetes mellitus. b) Sering %uga terdapat ri!ayat keluarga yang menderita kelainan pembuluh darah seperti artera 0ehol malformasi, asma bronchial dan penyakit paru aobtruksi menahun (44CE). .. +ata )isi# -ilogis (+oenges/ ".E/ 1000 1 202 1) 'kti0itasMistirahat

<e%ala : Eerasa kesulitan untuk melakukan akti0itas karena kelemahan, kehilangan sensasi atau paralysis (hemiplegia). 8anda : <angguan tonus otot (flaksid, spastis), paralistik (hemiplegia), dan ter%adi kelemahan umum. <angguan penglihatan. <angguan tingkat kesadaran. 2) Sirkulasi <e%ala : 'danya penyakit %antung (E/l, rematikMpenyakit %antung 0askuler, <P., endokarditis bakterial) polisitemia, ri!ayat hipotensi postural. 8anda : hipertensi arterial (dapat diotemukanMter%adi pada /J') sehubungan dengan adanya embolismeMmalformasi 0askuler. Hadi : 9rekuensi %antung ber0ariasi (karena ketidakstabilan fungsi %antungMkondisi %antung, obat&obatan, efek stroke pada pusat 0asomator). Fistrima, perubahan N.< Fesiran pada karotis, temoralis dan arteri iliakaMaorta yang abnormal. ) (ntegritas Ngo <e%ala : 4erasaan tidak berdaya, perasaan putus asa. 8anda : Nmosi yang stabil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih dan gembira. .esuluitan untuk mengekspresikan diri. #) Nliminasi <e%ala : 4erubahan pola brkemih, seperti inkontinensia urine, anuria, distensi abdomen (distensi, kandung kemih berlebihan), bising +. +ata Psi#ologis 1) Fampak dari masalah fisik terhadap psikologi pasien (emosi, perasaan, konsep diri, daya pikir, kreatifitas) 4asien biasanya mengalami hemiparesis kiri maupun hemiparesis kanan serta mengalami gangguan fisik sehingga pasien mampu memperlihatkan dampak dari masalah fisiknya terhadap psikologis seperti : a) Eudah tersinggung, akibat ketidakmampuannya dalam melakukan akti0itas sehari&hari. b) 8akut karena pasien berada dalam situasi yang mengancam dimana suatu !aktu maut dapat sa%a menyemputnya atau pasien tidak bisa lagi ber%lan. c) /emas, kecemasan yang ter%adi adalah sebagian respon dari rasa takut akan ter%adinya kehilangan uakan sesuatu yang bernilai bagi dirinya yaitu kehidupan atau fungsi tubuh serta peker%aannya. d) 3asa bersalah, ini timbul karena diri pasien tidak berhati&hati dan disiplin sehingga menyakitnya kambuh. e) Earah dan bermusuhan, ini timbul karena perasaan %engkel karena berkurangnya kemampuan pasien dan %uga berkurangnya peran pasien di dalam keluarga dan masyarakat. f) Eudah lelah, adanya kecenderungan mudah capek bila membaca, bercakap&cakap dan dalam melakukan peker%aan. g) (ngatan berkurang. h) (nisiatif berkurang E. +ata Sosial E#onomi

1) Fampak terhadap sosial : keluarga, masyarakat dan peker%aan. a) Stroke mungkin dirasakan sebagai masalah besar bagi keluarga, karena keadaan yang mengancam pasien merupakan ancaman bagi keluarga. 4asien mengalami stroke hampir seluruh kebutuhannya tergantung pada keluarga. b) Fata&data yang berkaitan dengan penghasilan Semua data&data yang berkaitan dengan penghasilan diantaranya sumber penghasilan tetap dan sumber penghasilan tambahan. c) Sumber&sumber yang mendukung d) EakananMcairan <e%ala : nafsu makan hilang Eual, muntah selama fase akut (peningkatan 8(.) .ehilangan sensasi (rasa kecap) pada lidah, pipi dan tenggorokan, disfagia. 'danya ri!ayat diabetes, peningkatan lemak dalam darah. 8anda : kesulitan menelan (gangguan pada refleks palatum dan faringeal), obesitas (faktor resiko). e) Heurosensori <e%ala : SinkopeMpusing (sebelum serangan /SJMselama 8('). Sakit kepala akan berat dengan adanya perdarahan intraserebral atau subarakhnoid. .elemahanMkesemutanMkebas (biasanya ter%adi selama serangan 8(', yang ditemukan dalam berbagai dera%at pada stroke %enis yang lain), sisi yang terkena terlihat seperti matiMlumpuh. 4englihatan menurun, seperti buta total, kehilangan daya lihat sebagian (kebutaan monokuler), penglihatan ganda, (diplopia) atau gangguan yang lain <angguan rasa pengecapan dan penciuman. 8anda : Status mental tingkat kesadaran : biasanya ter%adi koma pada tahap a!al hemoragis, dan biasanya akan tetap sadar %ika penyebabnya adalah trombosis yang bersifat alamai, gangguan tingkah laku (seperti letargi apatis menyerang), gangguan fungsi kognitif (seperti penurunan memory, pemecahan masalah). Nkstremitas : kelemahanMparalysis (kontra lateral pada semua %enis stroke) gangguan tidak sama, refleks respon melemah secara kontra laterl, pada !a%ah ter%adi paralysis atau parese (ipsilateral). 'fasia moyorik (kesulitan untuk mengungkapkan kata), afasia sensorik (kesulitan untuk memahami kata&kata secara bermakna) atau afasia global (gabungan dari kedua hal di atas.) kehilangan kemampuan untuk mengenali masuknya rangsang 0isual, pendengaran, taktil (agnosia). .ehilangan kemampuan menggunakan motorik saat pasien ingin menggerakkan (apraksia). Lkuran atau reaksi pupil tidak sama, dilatasi atau miosis pupil ipsilateral (perdarahanMherniasi) f) HyeriMkeamanan <e%ala : Sakit kepala dengan intensitas yang berbeda&beda (karena arteri karotis terkena) 8anda : tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan pada ototMfasia. g) 4ernapasan <e%ala : Eeerokok (faktor resiko) 8anda : .etidakmampuan menelanMbatukMhambatan %alan napas. 8imbulnya pernapasan sulit danMatau tak teratur. Suara napas terdengarMronki (aspirasi sekresi). h) .eamanan 8anda : EotorikMsensorik : Easalah dengan penglihatan 4erubahan persepsi terhadap orientasi tempat tubuh (stroke kanan). .esulitan untuk melihat ob%ek dari sisi kiri (pada stroke kanan). *ilang ke!aspadaan terhadap bagian tubuh yang sakit. 8idak mampu mengenai ob%ek, !arna kata dan !a%ah yang pernah dikenalinya dengan baik. <angguan berespon terhadap panas dan dinginMgangguan regulasi suhu tubuh. .esulitan dalam menelan, tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sendiri (mandiri). <angguan dalam memutuskan, perhatian sedikit terhadap keamanan, tidak sabarMkurang

kesadaran diri (stroke kanan) i) (nteraksi Sosial 8anda : Easalah bicara, ketidakmampuan untuk berkomunikasi. %) 4enyuluhanM4embela%aran <e%ala : 'danya ri!ayat hipertensi pada keluarga, stroke (faktor risiko) 4emakaian kontrasepsi oral. .ecanduan alkohol (faktor risiko) +iagnosa dan 3nter4ensi 1. Per&'a(an perf&si ,aringan sere'ral 'er(&'&ngan dengan gangg&an o#l&sif (o#l&sif . *asil yang diharapkan: - Eempertahankan tingkat kesadaran biasanya atau membaik, fungsi kognitif dan motorik - Eendemonstrasikan tanda&tanda 0ital stabil dan tidak adanya tanda&tanda peningkatan 8(. - Eenun%ukkan tidak ada kelanutan deteriorasi atau kekambuhan deficit 3nter4ensi Rasional 1.4antau atau catat status neurologis sesering mungkin dan bandingkan dengan keadaan normalnya atau standar Eengetahui kecenderungan tingkat kesadaran dan potensial peningkatan 8(. dan mengetahui lokasi, luas, dan kema%uan kerusakan SS4. Fapat menun%ukkan 8(' yang merupakan tanda ter%adi trombosis /JS. 2.4antau tanda&tanda 0ital seperti: - 'danya hipertensi atau hipotensi. =andingkan tekanan darah yang terbaca pada kedua lengan. - 9rekuensi dan irama %antung, auskultasi adanya murmur. - /atat pola dan irama pernapasan, seperti adanya periode apneu setelah pernapasan, hiper0entilasi, pernapasan cheyneBs stokes. - N0aluasi pupil, catat ukuran, bentuk, kesamaan dan reaksinya terhadap cahaya. Jariasi mungkin ter%adi oleh karena tekanan serebral pada daerah 0asomotor otak. *ipertensi atau hipotensi postural dapat men%adi factor pencetus. 4erubahan terutama adanya bradikardi dapat ter%adi sebagai akibat adanya kerusakan otak. Fisritmia dan murmur mencerminkan adanya penyakit %antung yang telah men%adi pencetus. .etidakteraturan penapasan dapat memberikan gambaran lokasi kerusakan serebral atau peningkatan 8(. dan kebutuhan untuk inter0ensi selan%utnya. 3eaksi pupil diatur oleh saraf cranial okulomotor (((() dan berguna dalam menentukan apakah batang otak tersebut masih baik. Lkuran dan kesamaan pupil ditentukan oleh keseimbangan antara persarafan simpatis dan parasimpatis yang memperdarahinya. ./atat perubahan dalam penglihatan, seperti adanya kebutaan, gangguan lapang pandang. <angguan penglihatan yang spesifik mencerminkan daerah otak yang terkena, mengindikasikan keamanan yang harus mendapatkan perhatian dan mempengaruhi inter0ensi yang akan dilakukan. #..a%i fungsi&fungsi yang lebih tinggi, seperti fungsi bicara %ika pasien sadar. 4erubahan dalam isi kognitif dan bicara merupakan indicator dari lokasi atau dera%at gangguan serebral dan mungkin mengindikasikan penurunan atau peningkatan 8(.. $.Ketakkan kepala dengan posisi agak ditinggikan dan dalam posisi anatomis. Eenurunkan tekanan arteri dan meningkatkan drainase dan mungkin sirkulasi atau perfusi serebral.

"./egah ter%adinya menge%an saat defekasi dan pernapasan yang memaksa (batuk terus& menerus). Eaneu0er 0alsa0a dapat meningkatkan 8(. dan emperbesar resiko ter%adinya perdarahan. ).=erikan C2 sesuai indikasi Eenurunkan hipoksia yang dapat menyebabkan 0asodilatasi serebral dan tekanan meningkat atau terbentuknya edema. 2. 5angg&an #om&ni#asi 4er'al 'er(&'&ngan dengan efe# #er&sa#an pada (emisfer 'a(asa ata& 'icara. 8u%uan pasien dapat berkomunikasi 0erbal Fengan criteria: - Eampu mengkomunikasikan kebutuhan dasar - Eenun%ukkan perbaikan kemampuan untuk mengekspresikan diri dan memahami orang lain 3nter4ensi Rasional 1.=edakan antara gangguan bahasa dan gangguan !icara. =ahasa meliputi pemahaman dan transmisi ide serta perasaan bicara merupakan mekanik dan artikulasi dari ekspresi 0erbal. 2.'%arkan pasien tekhnik memperbaiki bicara (bicara lambat dan kalimat pendek). 8indakan yang disenga%a dapat dilakukan untuk memperbaiki bicara dengan memperbaiki bicara, percaya diri akan meningkat dan upaya lebih keras untuk bicara akan dilakukan. .<unakan strategi untuk memperbaiki pemahaman klien bicara dengan pelan, kata&kata yang dimengerti, gunakan sentuhan saat bicara. Fengan membaiknya pemahaman pasien dapat membantu menurunkan frustasi dan meningkatkan rasa percaya intonasi suara dapat dengan tepat diinterpretasikan oleh pasien. #.'n%urkan keluarga untuk berkomunikasi dengan pasien. Eengurangi isolasi dan meningkatkan komunikasi yang efektif. $..olaborasi dengan ahli terapi !icara 4engka%ian secara indi0idual kemampuan bicara dan dapat mengidentifikasikan kekurangan atau kebutuhan therapy. !. Resi#o tinggi #er&sa#an integritas #&lit 'er(&'&ngan dengan tira( 'aring yang lama. 8u%uan: - <angguan integritas kulit tidak ter%adi - .ulit tidak kemerahan - 8idak terdapat lecet 3nter4ensi Rasional 1..a%i integritas kulit pasien. Eengetahui se%auhmana perubahan integritas kulit pasien. 2.=erikan posisi miring kanan, miring kiri tiap 2&# %am. Eenghindari ter%adinya penekanan kulit yang terlalu lama, sehingga dapat menyebabkan ter%adinya kerusakan kulit. .Paga kerapihan dan kebersihan tempat tidur. .erapihan dan kebersihan tempat tidur dapat meminimalkan penekanan yang berlebihan akibat kerut&kerutan alat tenun. #.=erikan massage pada daerah punggung pada saat memandikan dan merubah posisi tidur

pasien. Eassage dapat membantu sirkulasi ke daerah punggung atau bagian tubuh yang tertekan sehingga supply C2 optimal dan gangguan integritas kulit minimal. $.(kut sertakan keluarga untuk membantu memperhatikan pasien dalam kebersihan dan kesembuhan klien. .eluarga dapat membantu sebagian proses pera!atan. SLE=N3 : Syl0ia, price dan Wilson. 4'8C9(S(CKC<( bruner dan suddarth,2000 : 212 le!is,etc,2000 : 1"#$ 'rief (nans%oer, 2000 : 1) Satyanegara, 1++, : 1)+ dr. *arsono, 1++" Foenges, Earylin. 3encana 'suhan .epera!atan .%akarta : N</

Anda mungkin juga menyukai