Anda di halaman 1dari 46

Week 14

Topographic and Mapping

Peta dan Pemetaan


Pemetaan adalah suatu proses menyajikan informasi muka bumi yang berupa fakta (dunia nyata, baik bentuk permukaan buminya maupun sumberdaya alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, serta simbol-simbol dari unsur muka bumi yang disajikan Peta dalam pengertian kontemporer adalah sarana informasi yang menggambarkan dunia nyata (permukaan bumi) dalam bentuk penyajian grafis melalui simbol-simbol

Peta
Adalah produk peradaban manusia sejak 5000 tahun yang lalu
Berbentuk potongan lempung (clay table) dari zaman Yunani kuno, Digambar pada daun papyrus di Mesir Kuno

peta dari batu milik bangsa Babilonia

Peta
Peta adalah sarana informasi (spasial) mengenai lingkungannya, sebagai petunjuk untuk mengenal suatu daerah dan lingkungan yang belum dikenal Kemajuan teknologi mengakibatkan suatu peta bukan hanya dalam bentuk nyata (pada selembar kertas, real maps, atau hardcopy), tetapi juga dapat disimpan dalam bentuk digital, sehingga dapat disajikan pada layar monitor yang dikenal dengan peta maya (virtual maps atau softcopy) Salah satu pengguna dan pemanfaat peta maya adalah teknologi Sistem Informasi Geografis untuk keperluan penyimpanan data digital (dalam bentuk basis data spasial), analisis, dan manipulasi data

Survey
Survey adalah suatu kegiatan pengumpulan data melalui pengukuran, pengamatan, serta melalui penginderaan jarak jauh, baik melalui wahana pesawat udara maupun satelit Geodesi ilmiah mulai berkembang sejak manusia ingin menentukan bentuk dan ukuran bumi, dan meninggalkan teori bahwa Bumi ini tidak datar Pythagoras (580-496 BC) adalah orang Yunani pertama yang menyatakan bahwa Bumi itu bulat Aristotelus (340 BC) dan Archimedus (250 BC) mendukung pendapat ini

Survey
Ahli-ahli ukur pada zaman Pythagoras telah mengadakan perkiraan keliling Bumi sebesar 300.000 stadia atau kalau 1 stadia diperkirakan sama dengan 185 meter, maka keliling Bumi menjadi kira-kira 55.500 km dan ini adalah 40 % terlampau besar dari ukuran dewasa ini Mengingat Bumi pada waktu itu dianggap bulat, maka usaha manusia adalah menentukan radiusnya Nama-nama ahli geodesi yang menentukan radius Bumi antara lain tercatat:
Erasthosthenes (274-194 BC) Poiseidoneus (90 BC) Abdullah al Mamun (826 AD) Jean Fernel (1525 AD) Willeboard Snellius (1617 AD)

Survey
Teknologi survey sejak tahun enampuluhan telah mengalami revolusi berkat dan peranan komputer, elektronika, pesawat udara, satelit dan komunikasi. Alat ukur saat kini yang bernama electronic total station serta alat ukur penentuan posisi dan navigasi dengan satelit (GPS, Global Positioning System) telah merubah teknik-teknik survey lapangan dari cara-cara yang manual ke metode otomatisasi. Peluncuran berbagai satelit dari berbagai negara dengan ketelitian tinggi seperti LANDSAT TM, satelit SPOT telah merubah peranan survey dan pemetaan, dari hanya sekedar membuat peta menjadi mengelola informasi kebumian atau informasi geografis antara lain untuk menunjang pembangunan nasional, khususnya inventarisasi sumberdaya darat dan laut, penataan ruang, kehutanan, serta lingkungan

Pengukuran dan Pemetaan


Saat ini peta tidak hanya dikenali sebagai gambar pada lembar kertas, tetapi juga penyimpanan, pengelolaan, pengolahan, analisa dan penyajiannya dalam bentuk dijital terpadu antara gambar, citra dan teks Peta yang terkelola dalam mode dijital mempunyai keuntungan penyajian dan penggunaan dibandingkan secara konvensional peta garis cetakan (hard copy)
keluwesan kemudahan penyimpanan pengelolaan, pengolahan analisa dan penyajiannya secara interaktif bahkan real time pada media komputer (soft copy)

Pengukuran dan Pemetaan


Rupa bumi diperoleh dengan melakukan pengukuranpengukuran pada dan di antara titik-titik di permukaan bumi yang meliputi besaran-besaran: arah, sudut, jarak dan ketinggian Bila data besaran-besaran itu diperoleh:
1. dari pengukuran-pengukuran langsung di lapangan maka dikatakan pemetaan (dilakukan) dengan cara teristris 2. sebagian dari pengukuran tidak langsung seperti cara fotogrametris dan penginderaan jauh dikatakan sebagai pemetaan cara ekstrateristris

Data hasil pengukuran diolah, dihitung dan direduksi ke bidang datum sebelum diproyeksikan ke dalam bentuk bidang datar menjadi peta

Jenis Peta
Peta bisa dijeniskan berdasarkan:
bentuknya isi skala penurunan penggunaannya

Jenis Peta
Peta berdasarkan bentuknya:
Peta 2 Dimensi

Peta 3 Dimensi
dapat menunjukkan ketingian dan kedalaman permukaan

Jenis Peta
Peta berdasarkan isinya:
Peta hidrografi: memuat informasi tentang kedalaman dan keadaan dasar laut serta informasi lainnya yang diperlukan untuk navigasi pelayaran Peta geologi: memuat informasi tentang keadaan geologis suatu daerah, bahan-bahan pembentuk tanah dll. Peta geologi umumnya juga menyajikan unsur peta topografi Peta kadaster: memuat informasi tentang kepemilikan tanah beserta batas dll-nya Peta irigasi: memuat informasi tentang jaringan irigasi pada suatu wilayah Peta jalan: memuat informasi tentang jejaring jalan pada suatu wilayah Peta Kota: memuat informasi tentang jejaring transportasi, drainase, sarana kota dll-nya

Jenis Peta
Peta berdasarkan isinya:
Peta Relief: memuat informasi tentang bentuk permukaan tanah dan kondisinya Peta Teknis: memuat informasi umum tentang tentang keadaan permukaan bumi yang mencakup kawasan tidak luas. Peta ini dibuat untuk pekerjaan perencanaan teknis skala 1 : 10 000 atau lebih besar Peta Topografi: memuat informasi umum tentang keadaan permukaan bumi beserta informasi ketinggiannya menggunakan garis kontur. Peta topografi juga disebut sebagai peta dasar Peta Geografi: memuat informasi tentang ikhtisar peta, dibuat berwarna dengan skala lebih kecil dari 1 : 100 000

Jenis Peta
Peta berdasarkan skalanya:
Peta skala besar: skala peta 1 : 10 000 atau lebih besar Peta skala sedang: skala peta 1 : 10 000 - 1 : 100 000 Peta skala kecil: skala peta lebih kecil dari 1 : 100 000 Peta tanpa skala kurang atau bahkan tidak berguna. Skala peta menunjukkan ketelitian dan kelengkapan informasi yang tersaji dalam peta. Peta skala besar lebih teliti dan lebih lengkap dibandingkan peta skala kecil Skala peta bisa dinyatakan dengan:
persamaan (engineer's scale) perbandingan atau skala numeris (numerical or fractional scale) skala fraksi dan grafis (graphical scale)

Jenis Peta
Peta berdasarkan penurunan dan penggunaan:
Peta dasar: digunakan untuk membuat peta turunan dan perencanaan umum maupun pengembangan suatu wilayah. Peta dasar umumnya menggunakan peta topografi Peta tematik: dibuat atau diturunkan berdasarkan peta dasar dan memuat tema-tema tertentu

Susunan Peta
Peta merupakan media untuk menyimpan dan menyajikan informasi tentang rupa bumi dengan penyajian pada skala tertentu Bila kawasan yang dipetakan tidak luas, maka kemungkinan peta daerah itu bisa disajikan dalam satu lembar peta saja pada skala tertentu Tetapi bila kawasan pemetaan luas atau skala penyajian besar, maka diperlukan beberapa lembar peta untuk menyajikannya Pembagian lembar peta bisa dibuat berdasarkan
cakupan kawasan administratif batas cakupan geografis atau efisiensi penyajian jumlah lembar

Untuk memudahkan pengelolaan dan pencarian, dibuat indeks peta dalam bentuk teks atau grafis

Susunan Peta
Lembar peta berdasarkan batas geografis pada berbagai skala - pada peta topografi misalnya, disusun dengan pembagian 4 turun berulang
Misal pada skala 1 : 100 000 tersajikan dalam satu lembar, maka pada skala 1 : 50 000 akan tersajikan dalam 4 lembar peta yang masing-masing menempati lembar-lembar kanan atas, kanan bawah, kiri bawah dan kiri atas

Pembagian lembar seperti ini juga dikaitkan dengan sistem proyeksi peta yang digunakan untuk menggambarkan peta Lembar peta geologi lebih mengutamakan pembagian lembar peta berdasarkan kawasan atau tema tertentu

Susunan Peta

Susunan Peta
Supaya peta mudah dibaca dan dipahami, maka aneka ragam informasi peta pada skala tertentu harus disajikan dengan cara-cara tertentu, yaitu:
Simbol: digunakan untuk membedakan berbagai obyek, misalnya jalan, sungai, rel dan lain-lainnya. Daftar kumpulan simbol pada suatu peta disebut legenda peta Warna: digunakan untuk membedakan atau memerincikan lebih jauh dari simbol suatu obyek, misalnya laut yang lebih dalam diberi warna lebih gelap, berbagai kelas jalan diberi warna yang berbeda-beda dll

Kumpulan simbol dan notasi pada suatu peta biasa disusun dalam satu kelompok legenda peta yang selalu disajikan dalam setiap lembar peta Unsur legenda peta biasa dibakukan agar memudahkan pembacaan dan interpretasi berbagai peta oleh berbagai pemakai dengan berbagai keperluan

Susunan Peta
Selain skala peta, arah orientasi peta harus tersajikan dalam suatu lembar peta. Bergantung pada kedekatan lokasi kawasan peta terhadap kutub utara atau selatan bumi, maka orientasi peta akan dibuat ke arah mendekati arah kutub Di Indonesia, arah orientasi peta adalah arah kutub utara atau arah utara peta Arah utara peta pada peta topografi dibuat sejajar dengan tepi lembar peta, tetapi pada peta tematik tidak selalu demikian - boleh menyerong terhadap tepi lembar peta asal tidak terbalik

Jenis Pengukuran
Pengukuran untuk pembuatan peta bisa dikelompokkan berdasarkan:
cakupan elemen alam tujuan cara atau alat luas cakupan pengukuran

Jenis Pengukuran
Pengukuran berdasarkan alam:
Pengukuran daratan (land surveying): antara lain pengukuran topografi, untuk pembuatan peta topografi, dan pengukuran kadaster, untuk membuat peta kadaster Pengukuran perairan (marine or hydrographic surveying): antara lain pengukuran muka dasar laut, pengukuran pasang surut, pengukuran untuk pembuatan pelabuhan dll-nya Pengukuran astronomi (astronomical survey): untuk menentukan posisi di muka bumi dengan melakukan pengukuranpengukuran terhadap benda langit

Jenis Pengukuran
Pengukuran berdasarkan tujuan:
Pengukuran teknik sipil (engineering survey): untuk memperoleh data dan peta pada pekerjaan-pekerjaan teknik sipil Pengukuran untuk keperluan militer (miltary survey) Pengukuran tambang (mining survey) Pengukuran geologi (geological survey) Pengukuran arkeologi (archeological survey)

Jenis Pengukuran
Pengukuran berdasarkan cara dan alat:
a. b. c. d. e. f. g. h. i. Pengukuran triangulasi Pengukuran trilaterasi Pengukuran polygon Pengukuran offset Pengukuran tachymetri Pengukuran meja lapangan Aerial survey Remote Sensing GPS

a, b, c dan i untuk pengukuran kerangka dasar d, e, f, g dan h untuk pengukuran detil

Jenis Pengukuran
Pengukuran berdasarkan luas cakupan daerah pengukuran:
Pengukuran tanah (plane surveying) atau ilmu ukur tanah dengan cakupan pengukuran 37 km x 37 km. Rupa muka bumi bisa dianggap sebagai bidang datar Pengukuran geodesi (geodetic surveying) dengan cakupan yang luas. Rupa muka bumi merupakan permukaan lengkung

Pengukuran dan Pemetaan dalam Daur Pekerjaan Teknik Sipil


Dalam daur pekerjaan teknik sipil, peta dan pengukuran digunakan mulai dari rencana dan tahap pemeriksaan pendahuluan hingga pelaksanaan pekerjaan selesai. Berbagai pengukuran dan pemetaan dengan berbagai ketelitian - bersama-sama dengan data pendukung lainnya, dilakukan untuk mendukung pemodelan, pelaksanaan dan pengambilan keputusan dalam proses pekerjaan teknik sipil

Bangunan-bangunan teknik sipil bukanlah sistem yang mati. Jaringan jalan misalnya, merupakan sistem yang mempunyai daur hidup, yaitu mempunyai umur rencana dengan anggapan-anggapan tertentu, misalnya volume lalu-lintas yang selalu berubah dari waktu ke waktu. Urutan daur pengembangan sebetulnya tidak harus berupa langkah deskrit dari awal terus selesai, tetapi lebih menyerupai proses yang melingkar dan mungkin meloncat

Pengukuran dan Pemetaan dalam Daur Pekerjaan Teknik Sipil


Dalam daur pekerjaan teknik sipil ini terlihat bahwa pengukuran dan pemetaan terlibat dari awal perencanaan hingga selesainya pelaksanaan pekerjaan. Pengukuran dan pemetaan khusus suatu pekerjaan baru dilakukan pada tahapan perencanaan pendahuluan dan seterusnya hingga pembuatan as bulid drawing pelaksanaan pekerjaan Pada tahapan pemeriksaan pendahuluan, rencana pokok dan rencana kasaran hanyalah menggunakan data, gambar dan peta-peta yang sudah tersedia. Setelah itu, dari rencana pendahuluan hingga pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan pengukuran dan pemetaan khusus Dari diagram terlihat aneka pengukuran dan pemetaan digunakan dalam daur pekrjaan teknik sipil sebagai alat bantu: pemodelan dalam perencanaan dan perancangan (planning and design), dalam pelaksanaan pekerjaan, dan pengambilan keputusan

Garis Kontur
Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu. Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu tempat pada peta topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour-line) Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu

Garis Kontur

Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta

Interval Kontur dan Indeks Kontur


Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan Pada suatu peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, semakin banyak informasi yang tersajikan, jadi interval kontur semakin kecil Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur tertentu Misalnya: setiap 10 m atau yang lainnya

Interval Kontur
Rumus untuk menentukan interval kontur pada suatu peta topografi adalah:
i = (25 / jumlah cm dalam 1 km) meter, atau i = n log n tan a , dengan n = (0.01 S + 1)1/2 meter.

Contoh:
Peta dibuat pada skala 1 : 5 000, sehingga 20 cm = 1 km, maka i = 25 / 20 = 1.5 meter. Peta dibuat skala S = 1 : 5 000 dan a = 45 , maka i = 6.0 meter.

Interval Kontur
Skala 1 : 1 000 dan lebih besar 1 : 1 000 s/d 1 : 10 000 1 : 10 000 dan lebih kecil Bentuk muka tanah Datar Bergelombang Berbukit Datar Bergelombang Berbukit Datar Bergelombang Berbukit Bergunung Interval Kontur 0.2 - 0.5 m 0.5 - 1.0 m 1.0 - 2.0 m 0.5 - 1.5 m 1.0 - 2.0 m 2.0 - 3.0 m 1.0 2.0 5.0 0.0 3.0 m 5.0 m 10.0 m 50.0 m

Sifat Garis Kontur


Garis-garis kontur saling melingkari satu sama lain dan tidak akan saling berpotongan

Pada daerah yang curam garis kontur lebih rapat dan pada daerah yang landai lebih jarang

Sifat Garis Kontur


Pada daerah yang sangat curam, garis-garis kontur membentuk satu garis

Sifat Garis Kontur


Garis kontur pada curah yang sempit membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih rendah Garis kontur pada punggung bukit yang tajam membentuk huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih tinggi

Sifat Garis Kontur

Garis kontur pada suatu punggung bukit yang membentuk sudut 90 dengan kemiringan maksimumnya, akan membentuk huruf U menghadap ke bagian yang lebih tinggi Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garisgaris kontur yang menutup-melingkar Garis kontur harus menutup pada dirinya sendiri Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian sama tidak dapat dihubungkan dan dilanjutkan menjadi satu garis kontur

Kegunaan Garis Kontur


Selain menunjukkan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga dapat digunakan untuk:
Menentukan potongan memanjang ( profile, longitudinal sections ) antara dua tempat.

Kegunaan Garis Kontur


Selain menunjukkan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga dapat digunakan untuk:
Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan.

Kegunaan Garis Kontur


Selain menunjukkan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga dapat digunakan untuk:
Menentukan route / trace dengan kelandaian tertentu.

Kegunaan Garis Kontur


Selain menunjukkan bentuk ketinggian permukaan tanah, garis kontur juga dapat digunakan untuk:
Menentukan kemungkinan dua titik di lapangan sama tinggi dan saling terlihat

Peta Topografi

Peta Kadaster

Site Plan

Rencana Jalan Raya

Anda mungkin juga menyukai