Anda di halaman 1dari 2

Pengukuran serapan atau absorbansi dengan menggunakan spektrometri biasanya dilakukan pada suatu panjang gelombang yang sesuai

dengan serapan maksimum sehingga, serapan pada larutan encer dapat terdeteksi oleh detektor dari spektrometri UV-Vis. Panjang gelombang maksimum memiliki kepekaan yang tinggi karena pada panjang gelombang maksimum terjadi perubahan absorbansi yang paling besar serta menghasilkan bentuk kurva absorbansi yang memenuhi hukum Lambert-Beer. Selain itu pada panjang gelombang maksimum apabila dilakukan pengukuran ulang maka yang disebabkan oleh penyetelan ulang panjang gelombang, kesalahan yang terjadi sangatlah kecil. ari hasil pengukuran didapatkan absorbansi rata-rata larutan standar !e "# dari !erro ammonium sul$at yaitu %."&'" pada konsentrasi %,& ppm, %."(')** pada konsentrasi %," ppm, %.'%(%() pada konsentrasi %,+ ppm, %.+%%+) pada konsentrasi & pp,, dan %.+,') pada konsentrasi ",+ ppm. ari hasil tersebut dibuat kurva kalibrasi antara konsentrasi !e -sumbu ./ dengan besarnya absorbansi -sumbu y/. dan didapatkan persamaan garis. Persamaan ini akan digunakan untuk menghitung konsentrasi !e yang ada pada sampel berdasarkan absorbansinya. 0pabila hukum Lambert 1 Beer dipenuhi, maka gra$ik 2 kurva ini akan membentuk garis lurus melalui titik nol. engan serapan cuplikan pada kurva nilai kalibrasi, maka konsentrasi cuplikan dapat ditentukan. Berdasarkan

absorban dan konsentrasi larutan-larutan standar !e"# yang diperoleh maka kita bisa membuat kurva kalibrasi. 3urva kalibrasi yang diperoleh pada percobaan ini tidak linier yang artinya belum memenuhi hukum Lambert-beer. 0bsorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi artinya semakin besar nilai konsentrasi larutan maka 4arna yang dihasilkan akan semakin tajam dan intensitas cahaya yang diserap oleh larutan ber4arna akan semakin besar sehingga nilai serapannya -absorbansi/ menjadi bertambah besar. 5aka, dari hasil pengkuran nilai absorbansi terlihat adanya peningkatan nilai absorbansi seiring bertambahnya konsentrasi larutan standar !e"#.

Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sampel yaitu air mineral merk V67, air yang tidak teregistrasi -air godokan/, dan air mineral merk 08U0, dan didapatkan hasil absorbansi rata-rata dari air mineral merk V67 yaitu -%.%%*"* pada konsentrasi %,+ ppm, -%.%%'9* pada konsentrasi &,% ppm, dan -%.%%", pada konsentrasi ",+ ppm, kemudian hasil absorbansi rata-rata dari air yang tidak teregistrasi -air godokan/ yaitu -%.%%*9 pada konsentrasi %,+ ppm, -%.%%+%* pada konsentrasi &,% ppm, dan -%.%%*+ pada konsentrasi ",+ ppm,sedangkan pada air mineral merk 08U0 didapatkan hasil absorbansi rata-rata yaitu -%.%%'(* pada konsentrasi %,+ ppm, -%.%%(** pada konsentrasi &,% ppm, dan -%.%%+9 pada konsentrasi ",+ ppm. 3emungkinan dari didapatkannya hasil negati$ menunjukkan adanya kesalahan dalam pengukuran yang bisa disebabkan karena pengaturan ke absorbabsi nol, pengaturan ke absorbansi $ -%: 7/, pembacaan nilai absorbansi.

Anda mungkin juga menyukai