Anda di halaman 1dari 11

Motivasi Diri ; Perspektif Islam dan Medis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari hari manusia tidak akan terlepas dari terminologi motivasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Begitupun dengan mahasiswa yang sedang belajar, Sebagai mahasiswa ada banyak harapan dan semangat ketika apa yang dicita-citakannya selama ini menjadi sebuah kenyataan dikemudian hari. Motivasi diri berawal dari dorongan keyakinan dalam diri sendiri untuk menang.Ini dibentuk oleh cita-cita dan impian besar yang akan memotivasi orang untuk meraihnya. Suatu pelajaran yangs angat berharga dapat diambil dari kisah orang-orang sukses, yang bermula dari sebuah impian yang kemudian diimplementasikan dalam serangkaian aktivitas sehari-hari. Motivasi terkait dengan kebutuhan manusia baik yang bersifat dasar maupun kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi. Motivasi untuk memenuhi kebutuhan dasar sudah diajarkan sejak manusia masih bayi seperti halnya kebutuhan untuk makan dan minum. Pada bayi pun sudah menunjukkan adanya perilaku motivasi ketika bayi menginginkan ASI ibunya dengan

mendekati puting susu ibunya. Anak akan menunjukkan perilaku mendongak ketika ada benda yang baru dilihatnya. Anak mencoba mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Begitupun juga dengan seorang mahasiswa, motivasi belajar dimulai sejak ia memasuki sekolah dasar, mungkin juga ketika baru memasuki TK atau Play Group. Atau bahkan pada mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi baik, motivasi muncul untuk meraih prestasi yang diharapkannya atau dalam rangka meraih maksud tertentu. Ada mahasiswa mengejar prestasi karena kebutuhan untuk mendapatkan beasiswa/dana untuk pembiayaan studinya. Ada pula mahasiswa yang mengejar prestasi untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain, baik orang tua, dosen maupun teman-teman.

1|Page

Motivasi Diri ; Perspektif Islam dan Medis


Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Hal ini dapat dibuktikan secara nyata dari fakta yang kita temukan dilingkungan perguruan tinggi. Bahwa, seorang mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi untuk maju dan berprestasi, akan memiliki nilai akademik yang memuaskan dibanding mahasiswa yang cenderung memiliki motivasi yang rendah, bahkan tak ada dorongan untuk maju sama sekali.

2|Page

Motivasi Diri ; Perspektif Islam dan Medis

BAB II ISI Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapi. Menurut Robbins (2001:166) menyatakan definisi dari motivasi yaitu kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual. Lalu pertanyaannya sekarang adalah, Mengapa motivasi begitu penting? Pentignya motivasi diri bisa dipahami dengan sangat sederhana. Bukankah untuk sukses kita harus memiliki bertindak? Ya. Tentu saja. Tindakan akan ada apabila kita memiliki alasan, pendorong, atau penarik yang cukup. Inilah yang disebut dengan motivasi. Sehingga dengan adanya motivasi diri yang cukuo, maka anda akan bertindak. Sebenarnya, motivasi dapat dikaitkan dengan dua hal dari segi yang berbeda, yaitu perspektif agama (Islam) dan juga perspektif medis atau Ilmu Kedokteran. Dibawah ini akan dipaparkan kedua perspektif tersebut secara rinci.

3|Page

Motivasi Diri ; Perspektif Islam dan Medis

Motivasi dalam perspektif Islam

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. ( QS. Ar- Rad 13:11 ) Banyak diantara kita yang menggunakan jasa seorang motivator hanya untuk mendapatkan pencerahan serta dalam rangka memunculkan motivasi dalam dirinya. Karena memang pada kenyataannya motivasi bisa didapatkan dari nasehat atau kalimat kalimat yang menyentuh, sehingga membuat seseorang yang mendengarnya akan terbangun semangat untuk move on kearah yang lebih baik. Namun sadarkah kita bahwa kalimat kalimat motivasi yang biasa digunakan para motivator motivator ternama merupakan kalimat yang sebenarnya didapat dari kutipan ayat Alquran? Akan sangat ironis sekali apabila kita sebagai kaum muslim tidak tahu bahwa kalimat itu berasal dari kitab suci kita sendiri, yang tentu saja sangat bisa kita dapatkan hanya dengan membacanya sendiri. Salah satu contohnya ialah potongan ayat suci Alquran diatas. Beberapa motivator non Islam sering menggunakan kalimat tersebut dengan kalimat yang sedikit diubah, yaitu menjadi Tuhan tidak akan pernah merubah kondisi kita sebelum kita merubah diri kita. Atau dengan kalimat motivasi seperti ini Sesungguhnya dibalik kesulitan selalu ada kemudahan Padahal jelas sekali bahwa kalimat tersebut merupakan bagian dari ayat Al Quran surat Al-Insyiraah 94:5 6 yaitu itu ada kemudahan Satu hal yang perlu kita renungkan adalah bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik baiknya. Maka, keyakinan untuk menang dan berhasil harus selalu tertanam dalam benak dan hati. Kita meyakini bahwa selain diciptakan untuk beribadah kepada-Nya, juga diciptakan Allah untuk memberikan kemakmuran, kesejahteraan dan kemaslahatan. Oleh karena itu, akan terbentuk optimisme terhadap target keberhasilan. Seseorang harus mempunyai cita-cita besar yang disertai keyakinan bahwa Allah dekat dan mendampingi melalui hati nurani. Dorongan hati nurani inilah akan mudah diketahui bila kita
4|Page

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan

Motivasi Diri ; Perspektif Islam dan Medis


mempunyai hati yang bersih. Keyakinan bahwa Allah dekat dan sayang kepada kita akan memberikan dorongan hati nurani yang sangat besar yang pada gilirannya lahi roptimisme kita untuk meraih cita-cita. Hati merupakan pembimbing terhadap apa yang harus dituju dan apa yang harus diperbuat. Memperkuat peran hati dalam sebuah motivasi, Robert K. Cooper Phd memaparkan bahwa hati mengaktifkan nilai-nilai kita yang terdalam, mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi yang kita jalani. Hati mampu mengetahui hal-hal mana yang tidak boleh, atau tidak dapat diketahui oleh pikiran kita. Hati adalah sumber keberanian dan semangat, integritas serta komitmen. Hati adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita untuk melakukan pembelajaran, menciptakan kerjasama, memimpin, dan melayani. Motivasi yang berasal dari dorongan suara hati atau hati nurani dan keyakinan bahwa Allah senantiasa dekat ini akan memancarkan nilai-nilai spiritualitas. Nilai-nilai spiritualitas dalam motivasi akan melahirkan motivasi yang positif, motivasi yang sarat dengan serangkaian langkah-langkah spiritual dan optimisme terhadap keberhasilan. Selain itu, keecerdasan spiritual pun ternyata memiliki peranan penting dalam kaitannya terhadap motivasi. Prof. Danah Zohar dan Prof. Ian Marshall dari Harvard University dan Oxford University memaparkan tentang kecerdasan spiritual dalam bukunya Spiritual Quotient (SQ). Mereka berdua menjelaskan kecerdasan spiritual berkaitan erat dengan persoalan makna hidup. Menurutnya, kecerdasan spiritual dapat menilai langkah-langkah hidup seseorang lebih bermakna dibanding orang lain. Jadi hidup tidak hanya kosong tanpa makna yang jelas. Kemudian, Wolf Singer, Michael Persinger dan V.S Ramachandran menemukan fungsi God Spot yang terintegrasi dalam otak manusia. God Spot sebagai pembimbing manusia untuk terus menerus mencari makna hidup. Manusia yang berhasil memaknai hidup ini dengan spiritualitas akan memotivasi dirinya untuk mengambil aktivitas yang terbaik, jauh dari perbuatan mendholimi orang lain, menebarkan kebaikan dan kemakmuran dalam mencapai impian. Oleh karena itu ketika anda memiliki suatu keyakinan bahwa Allah dekat, maka akan melahirkan sikap optimisme yang positif terhadap keberhasilan serta menumbuhkan nilai-nilai spiritualitas yang memberikan manfaat bagi orang banyak. Impian yang dicapai pun menebarkan kemaslahatan. Direktur Eksekutif Integrative Medicine Initiative di Michigan AS,Patricia
5|Page

Motivasi Diri ; Perspektif Islam dan Medis


Megregan mengatakan, Spirituality is where people find meaning in their lives. Its something higher than themselves, though out necessarily attached to religion.

Motivasi dalam perspektif medis

Motivasi dan Motif Secara umum motivasi dapat didefinisikan sebagai faktor-faktor yang menggerakkan dan mengarahkan tingkah laku. Sedangkan motif adalah setiap kondisi dari organisme

yangmempengaruhi kesiapannya untuk memulai atau melanjutkan rangkaian tingkah laku. Motive Is an inner state that energizes, activates, or moves, and that directs or channels behavior toward goals (Harold Koontz). Definisi lain dari motif is an inner drive, impulse, etc., that causes one to act (Websters New World Dictionary). Secara umum ada dorongan, hasrat, keinginan, tenaga penggerak dan ada tujuan. Sedangkan motivasi pada istilah yang lebih umum adalah seluruh gerakan proses, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri, tingkah laku yang 3ditimbulkan dan tujuan/akhir dari gerakan. Sebagai contoh ilustrasi misalnya saja,Saya menghindari untuk berbicara dengan dosen tsb karena merasa gugup, Saya mencariminuman sendiri karena merasa haus, Saya mengetuk-ngetuk meja karena rasa marah. Motivasi terkait juga dengan feeling dan emosi, dimana keduanya bisa dipengaruhi dan mempengaruhi proses-proses psikologi lainnya seperti persepsi, atensi, learning,thinking, dll. Emosi mengorganisasi tindakan-tindakan kita. Apa yang kita ingin lakukan dengan baik dan juga termasuk apa yang tidak kita ingin lakukan. Dalam hal ini emosi berfungsi sebagai motif. Sebagai contoh perasaan tertekan dan takut pada seorang anak akan mendorongnya untuk mencari kenyamanan dan keamanan. Anak menangis untuk mencari pertolongan.

6|Page

Motivasi Diri ; Perspektif Islam dan Medis


Teori-teori Motivasi 1. Reward and Incentive Motivation Dalam teori Reward and Incentive Motivation, secara umum, motivasi mengarahkan perilaku ke arah dorongan tertentu yang memberikan kesenangan atau mengurangi kondisi yang tidak menyenangkan, contohnya makanan, minuman, seks, dan sebagainya. Dengan demikian, motivasi insentif pada dasarnya berhubungan dengan affect yang mengacu pada seluruh kesenangan dan ketidaksenangan yang dialami secara sadar. Pembahasan mengenai motivasi dan reward ditekankan pada sebagian rangkaian kesenangan, sesuatu yang berhubungan dengan kesukaan. Pengaruh yang kuat dari emosi dalam pengalaman hidup kita menimbulkan pandangan bahwa kesenangan telah berubah fungsi menjadi peran psikologisdasar (Cabanac, 1992) yakni membentuk perilaku dengan membantu mendefinisikan satu mata uang umum psikologis yang mencerminkan nilai dari tiap tindakan yang kita lakukan. Kesenangan cenderung berhubungan dengan stimulus yang meningkatkan kemampuan untuk bertahan hidup. Konsekuensi menyakitkan atau menyebabkan frustasi dikaitkan dengan peristiwa yang mengancam kelangsungan hidup. Konsekuensi reward atau afektif dari tindakan, secara umum menunjukkan apakah tindakan itu layak diulang atau tidak. Untuk mengarahkan tindakan di masa datang, kesenangan dan ketidaksenangan harus dipelajari, diingat dan mengacu pada obyek dan kejadian yang relevan, memberikan ciri insentif, berarti bahwa obyek dan kejadian itu berhubungan dengan emosi yang diharapkan, yang menarik perhatian dan mengarahkan perilaku. Jadi, betapapun eratnya hubungan motivasi insentif dan reward positif dalam pengalaman kita, tidak berarti bahwa keinginan dan kesukaan adalah hal yang sama (Berridge, 1999). Menginginkan adalah antisipasikesenangan, seperti keinginan yang dirasakan ketika memikirkan makanan enak. Sebaliknya, menyukai adalah kesenangan yang dirasakan saat mulai memakan makanan. Dengan proses ini, reward afektif (menyukai) bisa mendorong motivasi insentif (menginginkan). Menginginkan merupakan cara bagi otak untuk mengarahkan tindakan dengan mengingat konsekuensi baik atau buruk dari tindakan yang pernah dilakukan. Jika menginginkan adalah semacam mata uang untuk nilai bermacam kejadian, masuk akal jika otak memiliki cara untuk mengartikan keinginan yang berbeda ke dalam satu nilai yang ekuivalen. Bisa jadi bahwa
7|Page

Motivasi Diri ; Perspektif Islam dan Medis


semua reward diinginkan secara akurat karena mengaktivasi sistem otak yang sama. Mata uang saraf ini nampaknya berhubungan dengan tingkat aktivitas dalam sistem dopamine otak. Neuron sistem ini terletak dalam otak bagian atas dan mengirimkan axon-nya melalui accumbens dan ke nucleus

prefrontal cortex. Seperti namanya, neuron ini menggunakan

neurotransmitter dopamine untuk menyampaikan pesannya. Sistem dopamine otak diaktivasi berbagai jenis natural reward atau penguat primer (primary reinforces), seperti makanan, minuman, atau pasangan seksual. Neuron yang sama juga diaktivasi banyak obat dirasakan manusia dan hewan yang dapat memberikan kepuasan seperti kokain, amphetamine dan heroin. Kemampuan hampir semua reward, baik alami atau buatan, untuk mengaktivasi neuron menyebabkan beberapa psikolog menyimpulkan bahwa aktivitas dalam sistem saraf ini menjadi bagian dari mata uang otak untuk melacak kemungkinan reward (Wise, 1982). Fungsi sistem dopamine otak berhubungan erat dengan motivasi insentif. Aktivitasnya nampak mendorong individu untuk ingin mengulang kejadian yang menyebabkan infusi dopamin, baik kejadian itu menyebabkan kesenangan atau ketidaksenangan. 2. Homeostatis and Drives

Dasar dari adanya suatu motivasi ialah untuk membantu menjaga keseimbangan dalam diri kita, baik keseimbangan yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Agar basic motivation tersebut dapat tercapai maka kita memilki suatu proses kontrol aktif untuk menjaga homeostatis. Homeostatis berasal dari kata homeo yang berarti equal (sama) dan statis yang berarti constant (tetap), homeostatis diartikan menjaga sesuatu agar berada dalam keadaan yang relatif sama atau tetap. Proses kontrol homeostatis merupakan suatu sistem yang bekerja secara aktif untuk mempertahankan suatu keadaan berada dalam kondisi stabil atau tetap. Mungkin mekanisme proses kontrol ini akan lebih mudah untuk dipahami 5jika diibaratkan dengan proses kerja sebuah thermostat yang merupakan alat untuk menjaga suhu suatu ruangan agar sesuai dengan yang diinginkan seseorang. Dapat dikatakan bahwa suhu tersebut adalah sebuah goal value yang berusaha untuk dijaga oleh sistem homeostatis. Thermostat menjadikan temperatur suatu ruangan menjadi dingan, panas atau apapun sesuai dengan keinginan yang mengaturnya dalam kondisi cuaca apapun yang terjadi di luar ruangan. Seperti itulah kerja thermostat, menghasilkan suhu ruangan yang tergantung dengan keinginan dan pengaturan kita. Analog dari proses kerja homeostatis dalam diri kita memiliki mekanisme yang sama dengan thermostat,
8|Page

Motivasi Diri ; Perspektif Islam dan Medis


bahwa pada dasanya semua tergantung pada sejauh apa pengendalian yang kita lakukan pada diri kita sendiri. Temperature and Homeostatis

Penurunan suhu 10 dibawah normal akan mengakibatkan hilangnya kesadaran pada seseorang. Begitu juga dengan kenaikan 10 diatas normal yang akan berakibat pada kematian. Pada dasarnya, kedua keadaan itu terjadi karena perubahan temperatur pada otak sehingga menjadikan tubuh merasakan hal tersebut. Begitu juga saat sedang berada pada cuaca yang panas maupun dingin. Otaklah yang secara tetap menjaganya. Sistem kontrol homeostatis, baik pada fisiologis maupun psikologis, adalah alasan mengapa hal tersebut terjadi. Respon fisiologis seperti berkeringat maupun kedinginan, merupakan bagian dari alasan mengapa temperatur tetap dalam keadaan konstan. Respon fisiologis ini memberikan keadaan dingin saat evaporation dan panas (gerah) saat melakukan aktivitas otot (pergerakan fisik) yang berlanjut pada terjadinya perubahan pula pada respon psikologis. Seperti respon psikologis yang dirasakan saat merasa panas atau berkeringat (respon fisiologis), yaitu berupa keinginan melepas pakaian, minum minuman dingin, dan sebagainya. Keringat yang keluar ketika kita berada di bawah terik matahari dan rasa dingin atau keadaan hypothermic yang terjadi pada kita saat terlalu lama berada di udara yang dingin pada dasarnya hanyalah pengaruh dari pendeteksian dini pada perubahan temperatur yang dilakukan otak. Prosesnya terjadi ketika neuron yang terletak pada bagian preoptic pada hipotalamus yang merupakan bagian otak yang mengatur tentang ini mulai bekerja dengan membedakan perubahan temperatur. Otak kita memiliki range temperatur yang dapat menjadikan tubuh kita berada dalam keadaan normal. Besarnya rentang tersebut sesuai dengan pengalaman berada yang pernah dirasakan seseorang. Saat berada di cuaca yang terlalu panas atau dingin, perubahan temperatur tersebut akan dideteksi oleh otak yang kemudian membuat perubahan respon padatubuh. Inilah bentuk sistem kontrol homeostatis pada temperatur. Untuk tetap menjaga keseimbangan tubuh, perubahan temperatur dikontrol oleh sistem ini melalui otak yang berakibat pada respon

fisiologis dan keinginan untuk bertindak sebagai wujud dari respon psikologis setelahnya.

9|Page

Motivasi Diri ; Perspektif Islam dan Medis


Dari dua pendekatan teori diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi biologis, menurut berbagai teori terdiri atas: - Motivasi lapar - Motivasi haus - Motivasi seksual Berdasarkan dua perspektif mengenai motivasi, yaitu dari segi Islam dan juga medis, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya motivasi merupakan suatu hal yang dapat dianalogikan sebagai proses fisiologis tubuh, atau sudah ada secara alami dalam tiap manusia. Lalu mengenai sumber yang dapat dijadikan motivasi yang baikpun telah dimiliki oleh manusia yaitu dengan mengikuti tuntunan kitab suci Alquran. Selebihnya adalah bagaimana cara tiap individu mengolahnya sebagai suatu hal yang bisa membuat dirinya menjadi manusia yang berkualitas.

10 | P a g e

Motivasi Diri ; Perspektif Islam dan Medis


BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Perkuliahan merupakan tingkat tertinggi dari suatu pendidikan bagi seseorang yang di sebut pelajar. Dimana dalam proses perkuliahan itu sendiri seseorang dituntut untuk menjadi lebih dewasa, dan tanggung jawab yang bukan hanya berkaitan dengan dirinya sendiri saja, tetapi ia membutuhkan keterlibatan orang lain yaitu orang tua, dosen-dosen pengajar, lingkungan kampus,serta lingkungan pertemanan yang terjalin, selama proses perkuliahan itu ia tempuh. Walaupun hal yang paling utama ialah tanggung jawab dalam diri mahasiswa itu sendiri untuk mendorong dirinya agar lebih baik serta dapat menyelesaikan perkuliahan demi masa depan yang lebih baik. Saran Tidak hanya menciptakan motivasi, mempertahankan motivasi juga merupakan hal yang sangat penting. Sebab motivasi sangatlah mungkin untuk menurun atau bahkan menghilang, dan hal ini merupakan suatu hal yang wajar karena hidup ini bersifat dinamis, segalanya dapat berubah termasuk emosi, lingkungan dan pikiran kita. Dan hal ini merupakan hal yang tidak bisa dihindari, namun yang harus dipikirkan adalah mampertahankan motivsi itu saat sedang menurun. Hal hal yang dapat dilakukan ialah : Kelola pikiran, fokuskan pada hal hal yang positif. Karena hal ini erat kaitannya dengan motivasi Jagalah emosi sedapat mungkin pada kondisi yang baik, seperti jaga mood, tersenyumlah selalu, dan jangan biarkan diri kita tenggelam pada permasalahan yang sedang menimpa Ubahlah cara bertindak agar pekerjaan tidak terasa berat, berpikirlah untuk lebih kreatif menyikapi segala aktivitas. Dengan demikian mood akan selalu terjaga dan motivasi tidak akan hilang begitu saja

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai