Anda di halaman 1dari 3

Birokrasi dan Masyarakat Madani Indonesia oleh : 1. 2. 3. 4. 5.

Judul : Reformasi Birokrasi, Perwujudan Good Governance, dan Pembangunan Masyarakat Madani Penulis : Prof.Dr.Mustopadidjaja AR Data Publikasi : Silaknas ICMI 2001

Birokrasi Tujuan reformasi birokrasi adalah untuk meningkatkan profesionalisme dan integritas birokrasi pemerintah melalui penguatan peraturan perundang-undangan, perubahan perilaku, penataan organisasi, penataan tatalaksana, penerapan budaya organisasi, penataan manajemen SDM aparatur, penguatan akuntabilitas, peningkatan kualitas pelayanan publik, pemberantasan praktek KKN, penerapan sistem monitoring, evaluasi kinerja dan pengawasan birokrasi yang melibatkan partisipasi masyarakat. Sasaran reformasi birokrasi adalah meningkatnya kinerja birokrasi yang berorientasi hasil melalui perubahan secara terencana, bertahap, dan terintegrasi dari berbagai komponen strategis birokrasi pemerintah berikut: (1).landasan hukum dan regulasi; (2).organisasi; (3).tatalaksana; (4).manajemen SDM aparatur; (5). Pola pikir, budaya organisasi, dan nilai dasar aparatur; (6).integritas aparatur; (7).sistem pengawasan intern dan akuntabilitas kinerja; (8).kualitas pelayanan publik; (9).sistem monitoring dan evaluasi kinerja, dan pengelolaan pengetahun reformasi birokrasi Dewasa ini prinsip-prinsip good governance sudah menjadi semacam global ethic atau etika global yang dianut oleh semua pejabat pemerintah di semua negara di dunia, baik

negara maju atau negara berkembang. Artinya ketika semua pejabat pemerintah menerapkan prinsip-prinsip good governance, seperti akuntabel, transparan, profesional, taat hukum dan lain sebagainya, maka mereka itu sudah menerapkan etika pemerintahan. Dan etika pemerintahan ini dapat sebagai fundamen bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Sementara itu good governance yang efektif menuntut adanya koordinasi yang baik integritas, profesionalisme, etos kerja dan moral yang tinggi. Untuk mewujudkannya diperlukan komitmen dari semua pihak pemerintah, swasta dan masyarakat.

Good Governance ( Tata Pemerintahan yang Baik) Good governance adalah tindakan atau tingkah laku yang didasarkan pada nilai-nilai yang bersifat mengarahkan, mengendalikan atau mempengaruhi masalah publik untuk mewujudkan nilai-nilai itu dalam tindakan dan kehidupan keseharian. Indikator pemerintahan yang baik adalah jika produktif dan memperlihatkan hasil dengan indikator kemampuan ekonomi rakyat meningkat dalam aspek produktifitas maupun dalam daya belinya, kesejahteraan spiritualitasnya terus meningkat dengan indikator rasa aman, tenang dan bahagia serta sense of nationality yang baik. Langkah-langkah perwujudan Good Governance : 1. 2. 3. 4. 5. Penguatan Fungsi dan Peran Lembaga Perwakilan Kemandirian Lembaga Peradilan Aparatur Pemerintahan yang Profesional dan Penuh Integritas Masyarakat Madani (Civil Society) yang Kuat dan Partisipatif Penguatan Upaya Otonomi Daerah

Untuk mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik ( good governance ), reformasi birokrasi memang merupakan sesuatu yang tidak bisa tidak harus dilaksanakan. Tentu ini membutuhkan waktu, dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan ( sustainable ). Reformasi birokrasi sebagai sebuah grand design menuju terwujudnya good governance juga harus dikawal pelaksanaannya di daerah. Sebab penilaian good governance atau bad governance dimulai dari kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat; misalnya pelayanan publik.

Korelasi Pemerintahan Yang Baik dan Masyarakat Madani (Civil Society) Euforia reformasi bangsa Indonesia sudah memasuki tahun ke 15 kalau dihitung sejak tahun 1997, maka dengung desentralisasi, good governance, dan masyarakat Madani sangalah terasa pada sebatas retorika para pemimpin bangsa ini, maka masyarakat indonesia suatu saat akan menagih apa yang telah dicanangkan oleh para pemimpin bangsa ini. Desentralisasi pemerintahan daerah telah diimplementasikan, bendera good governance sudah dikibarkan, Masyarakat Madani akan segera diwujudkan, tinggal menunggu ekspektasi datang merona. Secara hirakhies ilmu pengetahuan maka benang merah ketiga komponen ini adalah : 1. Pemerintahan Lokal, good govenance, dan masyarakat madani mempunyai jati diri sendiri-sendiri. Ketiganya tidak bisa dipisahkan. Kalau toh terpaksa diceraikan satu sama lain, maka akan terjadi disharmonis dan tidak baik untuk masa kedepan pemerintahan daerah. 2. Relasi good govenance (baca : GG) dan masyarakat madani (baca : MM) merupakan kemutlakan. GG tidak pernah akan terwujud tanpa MM, begitu pula sebaliknya. Karena intisarinya adalah perilaku moralitas dan kesesuaian prosedur dalam bepemerintahan. 3. Relasi Pemerintahan daerah (lokal) dengan GG dan MM enligthenment (pencerahan lokalitas negara dimana MM terutama berisikan nilai-nilai dasar dan konsep-konsep tertentu yang terjalain dalam kerangka tertentu yang mengarah kepada pemberdayaan masyarakat atau lebih menyeimbangkan posisi dan peran pemerintah dan peran masyarakat dalam setiap penyelenggaraan dan kegiatan pembangunan. Nilai-nilai dasar dari MM adalah Ketuhanan, Hak asasi dan martabat manusia, kebangsaan, demokrasi, kemajemukan, kebersamaan, persatuan dan kesatuan, kesejahteraan bersama, keadilan dan supremasi hukum, keterbukaan, partisipasi, kemitraan, rasional, etis, perbedaan pendapat dan pertangungjawaban.

Anda mungkin juga menyukai