Anda di halaman 1dari 10

A. Latar Belakang Dunia pendidikan senantiasa diarahkan pada peningkatan mutu sumber daya manusia terutama anak TK.

Anak sebagai peserta didik dipersiapkan untuk menjadi jiwa yang tangguh, mandiri, dan kreatif dalam memasuki era globalisasi yang penuh persaingan. Untuk itu penyelenggaraan program pendidikan akan lebih menitik beratkan pada perkembangan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Anak memerlukan kegiatan yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. Bagi anak, bermain merupakan sarana belajar bagi mereka. Bermain merupakan proses mempersiapkan diri untuk memasuki dunia selanjutnya dan merupakan cara untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak seperti aspek kognitif, sosial, emosi, dan fisik. elalui kegiatan bermain dengan menggunakan alat permainan, anak terstimulasi untuk berkembang dengan baik perkembangannya. elalui bermain, gerakan motorik anak akan senantiasa terlatih dengan baik. !eningkatan keterampilan motorik seorang anak akan berdampak positif pada aspek perkembangan yang lain pula. Bagi anak usia prasekolah, gerakan"gerakan fisik tidak sekedar penting untuk mengembangkan keterampilan"keterampilan fisik, melainkan juga dapat berpengaruh positif terhadap pertumbuhan rasa harga diri #self esteem$ dan bahkan perkembangan kognisi #Bredekamp, %&'( dalam solehuddin )***$. !erlu diketahui bahwa kemampuan motorik halus sangat penting karena berpengaruh pada segi pembelajaran lainnya. Keadaan ini sesuai dengan penelitian ayke #)**($ bahwa motorik halus penting karena ini nantinya akan dibutuhkan anak dari segi akademis. Kegiatan akademis tersebut seperti menulis, menggunting, menjiplak, mewarnai, melipat, menarik garis dan menggambar. +al ini sejalan dengan pendapat +urlock #%&('$ bahwa penguasaan motorik halus penting bagi anak, karena seiring makin banyak keterampilan motorik yang dimiliki semakin baik pula penyesuaian sosial yang dapat dilakukan anak serta semakin baik prestasi di sekolah. !erkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. !erkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. otorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord #,ndah, )**'$. !erkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. !erkembangan ini akan berpengaruh pada kemampuan sosial emosi, bahasa, dan fisik anak. Dalam perkembangan anak, biasanya kemampuan motorik kasar lebih dahulu berkembang daripada kemampuan motorik halus. +al ini terbukti ketika anak sudah dapat berjalan dengan menggunakan otot"otot kakinya, kemudian anak baru mampu dapat mengontrol tangan dan jari"jarinya untuk menggambar atau menggunting. Keterampilan motorik halus pada umumnya memerlukan jangka waktu yang relatif lama untuk penyesuaiannya. +al ini merupakan suatu proses bagi seorang anak untuk mencapainya. aka diperlukan intensitas kegiatan yang syarat untuk meningkatkan kemampuan motorik halus. Kemampuan motorik halus yang dimiliki setiap anak berbeda. Ada yang lambat

dan ada pula yang sesuai dengan perkembangan tergantung pada kematangan anak. -amun sebaiknya selaku pendidik atau orang tua hendaknya mengetahui permasalahan dan memberikan solusi bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak. enurut +olts #)**&$, kemampuan motorik anak dikatakan terlambat, bila di usianya yang seharusnya ia sudah dapat mengembangkan keterampilan baru, tetapi ia tidak menunjukkan kemajuan. Terlebih jika sampai memasuki usia sekolah sekitar . tahun, anak belum dapat menggunakan alat tulis dengan baik dan benar. Anak"anak yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik halus mengalami kesulitan untuk mengoordinasikan gerakan tangan dan jari"jemarinya secara fleksibel. Adapun beberapa faktor yang melatarbelakangi keterlambatan perkembangan kemampuan motorik halus misalnya kurangnya kesempatan untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungan sejak bayi, pola asuh orangtua yang cenderung o/erprotektif dan kurang konsisten dalam memberikan rangsangan belajar, tidak membiasakan anak untuk mengerjakan akti/itas sendiri sehingga anak terbiasa selalu dibantu untuk memenuhi kebutuhannya, serta ada juga anak yang selalu disuapi sehingga fleksibilitas tangan dan jemarinya kurang terasah. -amun menurut 0ing #)**'$, sebagian anak mengalami kesulitan dalam keterampilan motorik halus dilatarbelakangi oleh pesatnya kemajuan teknologi jaman sekarang seperti /ideo games dan komputer, anak"anak kurang menggunakan waktu mereka untuk permainan yang memakai motorik halus. 1ni bisa menyebabkan kurang berkembangnya otot"otot halus pada tangan. Keterlambatan perkembangan otot"otot ini menyebabkan kesulitan menulis ketika anak masuk sekolah. Beberapa anak menunjukkan keterlambatan dalam kemampuan motorik halus karena keterlambatan tumbuh kembang atau diagnosa medik seperti Down syndrome atau cerebral palsy #cacat mental$. 2etelah mengetahui permasalahan secara umum di atas, jika melihat pada kenyataan di lapangan, sebagian Taman Kanak"kanak menerapkan pembelajaran yang dijadikan dasar peningkatan motorik halus terkadang kurang terencana dan terprogram. 3uru masih menerapkan pembelajaran yang bersifat kon/ensional seperti pembelajaran yang kurang memunculkan minat anak dan masih kurangnya sarana prasarana pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak. elihat fenomena yang terjadi di lapangan khususnya di TK 4 berdasarkan pengamatan awal dan hasil diskusi dengan guru kelas menunjukan bahwa anak" anak pada umumnya masih memiliki kemampuan motorik halus yang masih rendah terutama pada kegiatan pramenulis seperti cara memegang pensil yang belum benar, menjiplak bentuk5garis yang belum rapi, kesulitan membuat bentuk" bentuk tulisan dan mewarnai yang masih terlihat corat"coret serta kegiatan lainnya yang masih memerlukan bimbingan dari lingkungan terutama kemampuan motorik halus, yang mencakup penggunaan koordinasi otot"otot kecil5halus. +al ini bisa disebabkan faktor kematangan anak dan stimulasi5latihan yang belum diterapkan secara konsisten seperti pembelajaran yang ada dalam program di sekolah tersebut. enurut pengamatan TK ini belum terdapat program dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak secara khusus. Untuk itu masalah

ini sebaiknya segera diantisipasi adanya faktor penghambat kemajuan segi pembelajaran yang lain ini, sehingga kekhawatiran anak mengalami kesulitan dalam kemampuan motorik halus dapat diminimalisir. !roses pembelajaran awal yang menyenangkan sangat berpengaruh pada kemajuan dari segi pembelajaran akademik lain dan kreati/itas. Brenner #%&&*$ dalam 2olehuddin #)***$ menyatakan bahwa tak ada masa yang lebih potensial untuk belajar daripada masa tahun"tahun awal kehidupan anak. 2ehingga akan lebih baik bagi anak pada masa ini untuk diberi stimulasi belajar yang efektif untuk mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan anak. !roses pembelajaran awal yang menyenangkan dalam meningkatkan kemampuan motorik halus dapat dioptimalisasikan pada awal kehidupan anak. enurut 2olehuddin #)***$ berkenaan dengan pertumbuhan fisik, anak usia TK masih perlu aktif melakukan berbagai aktifitas. 6leh karena itu pihak sekolah selayaknya mengembangkan kegiatan belajar yang sesuai dengan perkembangan anak untuk dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. !ara ahli pendidikan memandang bahwa usia prasekolah merupakan masa emas bagi penyiapan anak untuk menjalani proses perkembangan dan belajar selanjutnya. !ada usia ini pula terdapat 7masa peka7 yang sangat potensial sekali untuk dikembangkan secara optimal sebagai tuntutan perkembangan anak. Usia emas dalam perkembangan motorik adalah middle childhood atau masa anak"anak. asa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional,konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai"nilai agama.6leh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal. !ada usia ini, kesehatan fisik anak mulai stabil. Anak tidak mengalami sakit seperti usia sebelumnya. +al ini menyebabkan perkembangan fisik jadi lebih maksimal dari pada usia sebelumnya. engingat kemampuan motorik halus anak sangat penting, maka diperlukan kegiatan yang lebih ditingkatkan lagi, dapat memberikan kesenangan pada anak, memupuk jiwa kreatif serta merupakan dasar bagi keterampilan yang lainnya. enurut 8achmawati dkk #)**9$ bahwa dengan potensi kreati/itas, maka anak akan senantiasa membutuhkan akti/itas yang syarat dengan ide"ide kreatif. 2edangkan para ahli konstrukti/is mengasumsikan bahwa pada dasarnya anak itu memiliki kemampuan untuk membangun dan mengkreasi pengetahuan. enurut pandangan ini #2chickedan:, et al, %&&*$, dalam 2olehuddin #)**)$ pengetahuan pada dasarnya dibangun. !engetahuan itu tidak terletak dimanapun, melainkan dibangun oleh anak dengan berinteraksi dengan lingkungannya. +al ini diasumsikan bahwa keterlibatan, kreati/itas, dan inisiatif anak dalam proses belajar merupakan hal yang esensial. 3reenberg #%&&;$ dalam 2olehudin #)**)$ mengatakan bahwa anak akan terlibat dalam belajar secara lebih intensif jika ia membangun sesuatu daripada sekedar melakukan atau menirukan sesuatu yang dibangun oleh orang lain. +al ini akan menciptakan suasana belajar yang bermakna. Berkaitan dengan pembelajaran di sekolah, sebenarnya banyak pendekatan dan kegiatan pembelajaran yang dapat mendukung pengembangan aspek motorik

halus anak. !endekatan seni merupakan suatu proses pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak. 2eni adalah kegiatan manusia dalam mengekspresikan pengalaman hidup dan kesadaran artistiknya yang melibatkan kemampuan intuisi, kepekaan indriawi dan rasa, kemampuan intelektual, kreati/itas serta keterampilan teknik untuk menciptakan karya yang memiliki fungsi personal atau sosial dengan menggunakan berbagai media. !engembangan seni juga bertujuan mengembangkan keterampilan motorik halus anak didik dalam berolah tangan. 2alah satu diantaranya adalah pembelajaran bidang seni rupa yaitu pada kegiatan menggambar dekoratif. !embelajaran seni merupakan salah satu pendekatan pembelajaran di TK yang memiliki aspek bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. enggambar dekoratif merupakan kegiatan menggambar hiasan #ornamen$ pada kertas gambar atau pada benda benda tertentu #!rawira < )**;$. enurut ,. uharam dkk #%&&)$ menggambar dekoratif peranannya bisa meluas ke segala bidang, misalnya dipergunakan sebagai bagian dari perlengkapan hidup. 3ambar dekoratif telah memasuki segala aspek kehidupan manusia. Dengan demikian menggambar dekoratif memiliki peranan pada semua bidang tergantung pada kebutuhan manusia, termasuk peranannya dalam bidang pendidikan untuk keperluan melatih kemampuan motorik halus pada suatu pembelajaran. Kegiatan menggambar dekoratif ini melibatkan unsur otot, syaraf, otak, dan jari" jemari tangan. Anak selayaknya diberi moti/asi, dorongan yang dapat memunculkan minat anak terhadap kegiatan tersebut. Anak dilatih memegang pensil dengan benar ketika membuat suatu gambar, mewarnai atau memulas dengan menggunakan krayon atau kuas, sehingga dapat meningkatkan kelenturan jari jemari anak. Disinilah unsur"unsur tersebut akan terkoordinasi jika dilakukan dengan intensif. Tak ada seorang anak pun yang tidak gemar menggambar. 2aat disodorkan secarik kertas, ia akan dengan sigap mencoret"coret apa yang ada dalam imajinasinya di atas kertas tersebut. Karena itu, menggambar dianggap dapat dijadikan sebagai ajang mengasah kreati/itas anak. 2elain itu, akti/itas ini juga bermanfaat dapat menstimulasi daya imajinasi, mengembangkan gagasan, menyalurkan emosi, menumbuhkan minat seni, sekaligus mengoptimalkan kemampuan motorik halus anak prasekolah #3erda, )**'$. enurut Ki +adjar Dewantoro dalam 2ofa #)**9$ setiap fungsi perkembangan dan kemampuan dasar5genetik dalam diri anak, khususnya usia TK mempunyai masa peka tersendiri, misalnya masa peka untuk menggambar adalah tahun ke"=. 2ehingga 7masa peka7 yang sangat potensial di usia prasekolah ini baik untuk dikembangkan secara optimal sebagai tuntutan perkembangan anak. Dengan demikian kemampuan motorik halus anak perlu untuk ditingkatkan untuk mengubah suatu keadaan dalam memecahkan persoalan pendidikan yang timbul dan memperbaiki suatu keadaan di bidang pendidikan. 6leh karena itu peneliti ingin mengetahui sejauh mana latihan kegiatan menggambar dekoratif dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak di TK 4. Berdasarkan uraian yang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti memilih judul 7Upaya eningkatkan Kemampuan otorik +alus elalui Kegiatan enggambar Dekoratif7. %. Menggambar Di TK

enggambar adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencoret, menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi warna, sehingga menimbulkan gambar. 2oesatyo #%&&;$ #Dalam +ajar !amadhi, dkk )**' < ).%%$ mengemukakan pendapat tentang arti menggambar sebagai berikut < "Anak menggambar adalah menceritakan, mengungkapkan (mengekspesikan) sesuatu yang ada pada dirinya secara intuitif dan spontan lewat media gambar, maka karya lukis anak-anak adalah seni meskipun tidak disamakan dengan karya lukis orang dewasa, namun syarat-syarat kesenian lukisan telah terpenuhi dengan adanya teknik, artistic dan ekspresi." Kegiatan menggambar merupakan kegiatan yang naluriah atau alami untuk anak. +ampir setiap anak melakukan kegiatan ini untuk bercerita kepada orang lain. 2edangkan hasil #karya$ gambar anak dapat diamati dari berbagai sudut pandang, misalnya kejiwaan #psikologi$, kemasyarakatan #sosisologi$, gerakan dan ide #fisiologi$. Kenneth >ansing menjelaskan bahwa gambar anak mempunyai manfaat ganda bagi anak < manfaat perkembangan intelek #pikiran, perasaan dan kepribadian$ dan manfaat praktis pengembangan pengamatan #intelegensi dan /isual$. Kenneth >ansing #tt$ lebih lanjut menyarankan jika kita akan mengetahui manfaat gambar sebaiknya melihat dari tiga sisi < #a$ sisi produk atau hasil karya anak ? #b$ proses, yaitu kegiatan anak ketika sedang menggamar ? #c$ keterkaitan isi dan bentuk gambar dengan kehidupan social, kemungkinan besar tema atau bentuk"bentuk yang mengungkapkan keadaan sekitarnya. >owenfeld mengemukakan bahwa karakteristik gambar usia TK berada pada masa pra bagan, dengan cirri"ciri /isual sebagai berikut < %. 6bjek gambar adalah benda atau figur yang dekat dengan lingkungan anak misalnya gambar orang, hewan, rumah, bunga dan pohon. ). 6bjek gambar yang mereka buat tidak ada hubungan satu dengan yang lain. 9. 0arna yang digunakan biasanya tidak berhubungan dengan realitas alam dan bersifat subjektif sesuai perasaan dan emosi anak. ;. !enempatan objek gambar bersifat subjektif, menyebar di beberapa bagian dari bidang gambar karena anak belum mengenal konsep dataran garis. Kegiatan menggambar di TK biasanya dikerjakan secara indi/idu, tetapi dapat juga dilaksanakan secara berkelompok yaitu menggambar bersama dalam satu bidang. Dengan menggambar bersama dalam satu bidang akan menanamkan dasar"dasar kerja sama yang sehat, rasa sosial, penyesuaian diri, rasa tanggung jawab, disiplin dan sebagainya. 3agasan menggambar anak usia dini meliputi < %. enggambar bentuk Kegiatan yang dilakukan untuk latihan menggambar bantuk yaitu meneruskan titik"titik menjadi gambar, mengisi warna, menginterpretasikan bentuk dan warna dan menggambar alam benda.

).

enggambar tematik 2edangkan menggambar tematik meliputi lingkungan sekitar anak #pedesaan, gunung, sungai, bebatuan dan kota$, cerita masa lalu dan cerita akan datang.

Ditinjau dari segi realita karakteristik gambar anak"anak berbeda dengan gambar buatan orang dewasa. +al ini perlu diperhatikan ketika kita akan merancang kegiatan menggambar di TK dan melakukan penilaian terhadap hasil karya anak. Bagi anak usia TK yang lebih dipentingkan adalah keberanian, kreati/itas dan spontanitas dalam mengekspresikan gambarnya dan bukan keindahan atau kerapiannya.

%. Manfaat Gambar dan Menggambar Bagi Anak Usia Dini +ajar !amadhi dan ,/an 2ukardi 2. #)**' < ). &$ menyebutkan bahwa manfaat gambar bagi anak adalah < %. Alat untuk mengutarakan #berekspresi$ isi hati, pedapat maupun gagasannya. ). edia bermain fantasi, imajinasi dan sekaligus seblimasi. 9. 2timulasi bentuk ketika lupa atau untuk menumbuhkan gagasan baru. ;. Alat menjelaskan bentuk serta situasi. 2edangkan manfaat menggambar bagi anak adalah sebagai berikut < %. ). 9. ;. =. .. (. '. &. %*. enggambar sebagai alat bercerita #bahan /isual5bentuk$ enggambar sebagai media mencurahkan perasaan. enggambar sebagai alat bercermin. enggambar melatih ingatan. enggambar melatih berpikir komprehensif #menyeluruh$ enggambar sebagai media sublimasi perasaan enggambar melatih keseimbangan enggambar mengembangkan kecakapan emosional enggambar melatih kreati/itas anak enggambar melatih ketelitian pengamatan langsung

SKRIPSI PENGARU PEMBERIAN STIMULASI MET!DE BER"AKAP# "AKAP TER ADAP KREATI$ITAS MENGGAMBAR ANAK TK full content lengkap atau artikel yang berkaitan dengan SK !"S! "#$%A &' "#()# !A$ S*!(&+AS! (#*,-# )# .AKA"-.AKA" *# 'A-A" K #A*!/!*AS (#$%%A()A A$AK *K dalam bentuk !D@ secara gratis. %K!DE & PG#PAUD#'''() & SKRIPSI PENGARU PEMBERIAN STIMULASI MET!DE BER"AKAP#"AKAP TER ADAP KREATI$ITAS MENGGAMBAR ANAK TK

BAB I PENDA ULUAN

A. Latar Belakang Masala* !endidikan Taman Kanak"Kanak merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakkan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan < daya pikir, daya cipta, emosi, spiritual, bahasa 5 komunikasi, sosial. Untuk itu Taman Kanak"Kanak memiliki peran yang sangat penting guna mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. !endidikan Taman Kanak"Kanak juga merupakan jembatan antara lingkungan keluarga dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas yaitu sekolah dasar dan lingkungan lainnya. 1ndi/idu dengan usia empat sampai enam tahun, sering disebut sebagai anak usia prasekolah atau anak usia Taman Kanak"Kanak. Anak Taman Kanak "Kanak berada dalam perkembangan menuju kedewasaannya. ereka berkembang melalui tahapan dan setiap peningkatan usia kronologis, akan menampilkan ciri "ciri perkembangan yang khas. Dunia dan karakteristik anak Taman Kanak "Kanak berbeda dengan orang dewasa. Anak Taman Kanak"Kanak lebih senang mengekspresikan beberapa minatnya pada dunia di sekitar yang tidak jauh dari dirinya. ereka memiliki keinginan yang lebih besar untuk menyentuh, merasakan, mendengar dan mencoba sesuatu untuk keperluan dan kepentingan mereka sendiri. 2eperti yang dikemukakan oleh Bredcamp A Bopple, Brenner, serta Kellough #2olehuddin, )*** < );$ bahwa anak usia Taman Kanak"Kanak memiliki karakterisik yang unik, aktif, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, egosentris, berjiwa petualang, daya konsentrasi yang pendek, daya imajinasi yang tinggi dan senang berteman. elihat karakterisitk anak Taman Kanak"Kanak tersebut maka proses pendidikan harus disesuaikan dengan karakteristik anak usia Taman Kanak"Kanak. !eran aktif anak dalam berinisiatif dan mengeksplorasi beragam hal di sekitarnya sangat diperlukan dalam melakukan proses pembelajaran. Bentuk layanan pendidikan yang dapat diberikan pada anak adalah terselenggaranya program pengembangan sebagai upaya untuk meningkatkan seluruh aspek perkembangan anak, terutama kemampuan berpikirnya. Kemampuan berpikir anak akan optimal ketika diberikan lingkungan yang kondusif oleh

orang dewasa yang mampu memberikan pijakan #scaffolding$ pada saat ia mengembangkan rasa ingin tahunya #bereksplorasi$. 6rang dewasa hanyalah berperan sebagai pembimbing #fasilitator$ yang mampu mengasah daya kritis dan kreati/itas berpikirnya. Dengan demikian akan mewujudkan seorang anak yang kritis, berani mengungkapkan ide serta gagasannya sehingga akan memunculkan hasil kreat/itas yang orisinil dari anak. # asitoh, )**. < )=$. Berdasarkan pendapat tersebut, peran pendidik baik orang tua maupun guru di sekolah hendaknya benar"benar memahami akan pentingnya suatu kreati/itas yang muncul pada anak, sehingga berbagai akti/itas yang disediakan untuk anak di rumah ataupun di sekolah harus dapat menstimulasi kreati/itas anak. Kegiatan pembelajaran di lapangan sudah tampak berbagai /ariasi yang diberikan kepada anak. enggunting bentuk, meronce, menjahit, menggambar dan lain"lain yang semuanya itu dilakukan guru untuk mendukung proses perkembangan anak. Dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan, menggambar merupakan kegiatan yang paling disenangi anak Taman Kanak"Kanak. Cika anak diberikan secarik kertas maka wajarnya anak akan langsung menggambar bentuk"bentuk ataupun coretan"coretan. Akti/itas tersebut bisa menjadi alat untuk mengekspresikan pikiran maupun perasaan yang ada dalam dirinya. enurut 0anei #)**' < %$ Kreati/itas menggambar adalah pengungkapan perasaan yang dialami seseorang, secara mental dan /isual dalam bentuk garis dan warna. Dalam hal ini menggambar merupakan wujud pengeksplorasian teknis dan gaya, penggalian gagasan dan kreati/itas, bahkan bisa menjadi ekspresi dan aktualisasi diri. enggambar dapat dijadikan ajang untuk mengasah kreati/itas anak juga diungkapkan oleh 1ndriati #)**= < ;$ bahwa dengan menggambar anak bisa mengeluarkan ekspresi dan imajinasinya tanpa batas. !ada proses inilah setiap anak dapat mengembangkan gagasan, menyalurkan emosi, menumbuhkan minat seni dan kreati/itas. !endapat lain diutarakan diutarakan -ugroho #)**& < %$ bahwa, D Cika sejak dini anak sudah diberikan latihan menggambar, maka perkembangan otak kanannya juga akan cepat sehingga kreati/itasnya bisa berkembang dengan baik. Banyak manfaat dari kegiatan menggambar diantaranya untuk mengembangkan kreati/itas, emosi serta melatih motorik halus anak. uliono, #)**' < %$ mengungkapkan, kegiatan menggambar tak terbatas untuk pengembangan seni, tapi juga sebagai penumbuh kreati/itas, alat untuk mengungkapkan ide, perasaan, serta emosi anak. >ewat kegiatan ini pula, motorik halus anak dilatih dan akan sangat bermanfaat kala ia hams menulis di usia sekolah. E6tak kanak dan kiri anak ikut terasahD. Tapi semua manfaat itu tak bakal didapat secara maksimal jika anak menggambar dalam keadaan terpaksa dan tertekan. >ebih lanjut uliono menjelaskan bahwa, guru yang terlalu mengarahkan sebelum memulai kegiatan menggambar, menyebabkan kreati/itas anak terkungkung. Ditambah lagi guru yang hanya memberikan tugas menggambar begitu saja kepada anak"anak tanpa memberikan stimulasi terlebih dahulu kepada anak, sehingga kreati/itas yang dituangkan pada gambar kurang optimal. !adahal jika guru mengetahui cara yang tepat, yaitu dengan memberikan stimulasi terlebih dahulu maka hal ini akan dapat mengembangkan daya imajinasi anak yang akan dituangkan lewat kreati/itas dalam menggambar. elihat fenomena yang terjadi di lapangan berdasarkan pengamatan khususnya di Taman Kanak"Kanak 4 saat ini, ternyata masih terdapat guru yang belum memahami arti dari suatu kreati/itas. etode yang digunakan dalam proses kegiatan menggambar kurang

mendukung pengembangan kreati/itas anak. Dalam kegiatan menggambar guru senantiasa memberikan contoh gambar di papan tulis, sehingga hasil gambar anak cendemng sama dan tidak ada yang berani jauh berbeda dengan contoh yang diberikan oleh guru, ironisnya guru memandang gambar anak yang sama persis dengan contoh guru itulah yang terbaik. Bara guru tersebut tidak dapat mengembangkan kreati/itas anak, karena hanya memaksakan kehendak guru. 3arha #%&'* < %%&$ mengungkapkan, contoh yang dibuat guru di papan tulis tidak sejalan dengan perkembangan anak, karena contoh itu diolah berdasarkan norma cipta orang dewasa yang berbeda dengan norma cipta anak"anak dalam kegiatan menggambar. !ermasalahan lain yang terjadi di Taman Kanak"Kanak yaitu guru memberikan kegiatan menggambar, dengan memberikan kebebasan tanpa batas pada anak. Akibatnya bukan kreati/itas anak yang berkembang, tetapi kekacauan karena anak tidak memiliki tujuan dalam menggambar. 3arha #%&'* < %)*$ menegaskan, bahwa gambar sesuka hati kurang memberikan arah kepada anak "anak tentang apa yang hams mereka gambarkan. Cika keadaan demikian terjadi terns"menems akan memgikan perkembangan anak karena pengalaman mereka hanya bemlang tidak bertambah. 2enada dengan pendapat di atas, uharam dan 2undariyati #%&&) < =($ mengungkapkan, anak dalam kegiatan seni mpa yang tidak dibimbing dan diarahkan juga tidak diberi moti/asi, cendemng mengulang"ngulang kemampuan yang telah dikuasainya, untuk menghindari kesulitan atau tantangan dan akhirnya menjadi stereotip. engacu kepada beberapa pendapat para ahli, maka perlu adanya suatu upaya yang hams dilakukan guru untuk mendukung kreati/itas menggambar anak. !elaksanaan kegiatan seni mpa khususnya menggambar, membutuhkan stimulasi sebagai moti/asi dan bimbingan dalam proses pengembangan kreati/itas anak. Tujuannya untuk menjaga anak"anak agar tidak terjatuh ke dalam kebiasaan yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. uharam dan 2undariyati #%&&) < .%$ mengungkapkan, dalam pengajaran seni anak hams dimoti/asi oleh pengalamannya untuk berkarya. !engalaman"pengalaman ini diperoleh dari kehidupan sehari"hari di lingkungan mmah, sekolah, saat bermain, dan di masyarakat. !engalaman yang dimilikinya mempakan hasil dari setiap pengalaman bam dalam usaha memperluas wawasan yang telah diperolehnya dari pengalaman"pengalaman terdahulu. Berdasarkan pandangan tersebut, guru bertugas membantu anak"anak untuk mengingatkan kembali pengalamannya dengan memberikan perangsang daya cipta atau stimulasi. 2timulasi dilakukan untuk menggugah dan membangunkan kreati/itas. 2alah satu stimulasi yang dapat menggugah kreati/itas anak"anak untuk meningkatkan kreati/itas menggambar mereka adalah melalui metode bercakap"cakap. 3uru merangsang anak untuk ikut terlibat dalam percakapan, sesaat sebelum kegiatan menggambar dilaksanakan. ateri percakapan disesuaikan dengan tema kegiatan menggambar. enurut pendapat uharam dan 2undaryati #%&&) < .)$, salah satu cara menggugah anak dapat dilakukan melalui pembicaraan informal menggunakan alat bantu /isual. elalui metode ini maka akan terjadi komunikasi dua arah, anak dapat mengungkapkan pikiran, perasaan, serta kebutuhan"kebutuhannya. 2elain itu anak dapat memperoleh pengetahuan"pengetahuan bam yang tidak diketahui sebelumnya. Berbagai pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh anak tersebut melalui

metode bercakap"cakap ini dapat merangsang ide mereka, pengetahuan serta wawasan anak yang sudah terbuka, dapat mereka tuangkan dalam bentuk suatu kreati/itas dalam menggambar. ereka dapat menuangkan pikiran serta imajinasi mereka dengan bebas. enurut 1ndriati #)**& < %$ dengan menggambar, anak bisa mengeluarkan ekspresi dan imjinasinya tanpa batas. !ada proses inilah setiap anak #pembelajar$ akan dapat menyalurkan perasaan bahagia, cemas, dan kreati/itas. Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka fokus penelitian ini adalah upaya untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian stimulasi metode bercakap"cakap terhadap kreati/itas menggambar anak Taman Kanak"Kanak, khususnya di Taman Kanak"Kanak 4. 6leh karena itu, fokus dalam penelitian ini adalah mengetahui E!engaruh !emberian 2timulasi etode Bercakap"cakap Terhadap Kreati/itas enggambar Anak Taman Kanak"KanakD.

Anda mungkin juga menyukai