Anda di halaman 1dari 12

_ _ o __c_ _o_

Daerah aliran sungai


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah istilah geografi mengenai sebatang sungai, anak
sungai dan area tanah yang dipengaruhinya.
Daerah aliran sungai dapat menjadi sangat besar, contohnya daerah aliran sungai Mississippi
meliputi lebih dari setengah Amerika Serikat. ni berarti lebih dari setengah !ilayah AS dialiri
Mississippi dan anak"anak sungainya.
A.D#$%S DAS &Daerah Aliran Sungai': kumpulan sungai pada suatu sistem cekungan dengan
aliran keluar atau muara tunggal(!ilayah tampungan air yang masuk ke dalm !ilayah air sungai.
).)A*AS +LA,A- DAS )atas !ilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik"titik
tertinggi di antara !ilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain. ..MASALA-"MASALA-
DA% $A/*01"$A/*01 ,A%2 M#M3#%2A14- DAS Masalah"masalah DAS di
ndonesia: 5. )anjir 6. 3roduktivitas tanah menurun 7. 3engendapan lumpur pada !aduk 8.
Saluran irigasi 9. 3royek tenaga air :. 3enggunaan tanah yang tidak tepat &perladangan
berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat' $aktor"faktor yang
mempengaruhi DAS di ndonesia: 5. klim 6. ;enis batuan yang dilalui DAS 7. )anyak
sedikitnya air hujan yang jatuh ke alur DAS 8. Lereng DAS 9. )entukan alam &mender,dataran
banjir dan delta'
Metode perhitungan banyaknya hujan di DAS, dengan 6 cara. ,aitu: 5. Metode sohyet, shoyet:
garis dalam peta yang menghubungkan tempat"tempat yang memiliki jumlah curah hujan yang
sama selama periode tertentu. Digunakan apabila luas tanah lebih dari 9<<< km= 6. Metode
*hiessen, digunakan bila bentuk DAS memanjang dan sempit &luas 5<<<"9<<< km=
D.DA#1A-"DA#1A- DAS 5. -ulu sungai, berbukit"bukit dan lerengnya curam sehingga
banyak jeram. 6. *engah sungai, relatif landai. )anyak aktifitas penduduk. 7. -ilir sungai, landai
dan subur. )anyak areal pertanian.
3engelolaan DAS diatur dalam:
> 3eraturan Menteri /ehutanan %omor: 3.7?(Menhut"(6<<? tentang 3edoman 3enyusunan
1encana 3engelolaan DAS *erpadu > Surat /eputusan Menteri /ehutanan %omor:
S/.76@(Menhut"(6<<? tentang 3enetapan Daerah Aliran Sungai &DAS' 3rioritas dalam rangka
1encana 3embangunan ;angka Menengah *ahun 6<5<"6<58A > 3eraturan Direktur ;enderal
1L3S %omor: 3.<8(B"S#*(6<<? tentang 3edoman Monitoring dan #valuasi DASA > Lampiran
3eraturan Direktur ;enderal 1L3S %omor: 3.<8(B"S#*(6<<? tentang 3edoman Monitoring dan
#valuasi DASAdan > /erangka /erja 3engelolaan DAS di ndonesia sebagai amanah npres
%omor: 9 *ahun 6<<@ tentang $okus 3rogram #konomi *ahun 6<<@"6<<?.
Daerah Aliran Sungai (DAS) C daerah sekitar aliran sungai atau sekelilingnya dimana jika
terjadi hujan, airnya mengalir ke sungai tersebut.

Macam-macam DAS
DAS dibagi menjadi 6 macam:
5. DAS 2emuk
,aitu DAS yang luas sehingga memilih daya tampung air yang besar.
DAS ini cenderung mengalami luapan air yang besar pada !aktu hujan besar yang terjadi
di bagian hulu.
6. DAS /urus
,aitu DAS yang relative kecil sehingga daya tampung air hujan juga sedikit.
DAS ini tidak mengalami luapan air yang begitu besar pada saat hujan turun di bagian
hulu


Contoh DAS
Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dan DAS Cisadane merupakan dua DAS yang menerima
curah hujan yang kemudian dialirkan ke kota Jakarta. DAS ini cukup luas melingkupi beberapa
kabupaten dan kota. Penduduk di sekitar DAS ini sangat padat dengan keragaman lapangan
pekerjaan yang dicirikan oleh lapangan pekerjaan di Negara berkembang. Di DAS bagian hulu
sebagian besar penduduknya masih tergantung pada pertanian.
Sempitnya lapangan pekerjaan di DAS bagian hulu dan juga besarnya proporsi penduduk yang hidup
di kota-kota besar yang masih berada dalam perangkap kemiskinan di dalam lingkup DAS di atas
memerlukan konsentrasi penanganan yang khusus. Karena itu, penanganan DAS Ciliwung dan
Cisadane tidak akan cukup didekati dari satu sisi saja, misalnya hanya menangani satu masalah yaitu
masalah pengairan. Menangani masalah pengairan memerlukan penanganan yang sifatnya holistik,
yang difokuskan pada penciptaan sumber-sumber ekonomi baru, yang dapat mengurangi tekanan
penduduk pada pemanfaatan sumber daya air di satu pihak dan perbaikan tata ruang yang
menciptakan ruang atau land use yang lebih memberikan peluang bagi terjadinya peningkatan fungsi
hidroorologis dari DAS yang dibicarakan.


Fungsi DAS
Dalam rangka memberikan gambaran keterkaitan secara menyeluruh dalam pengelolaan
DAS, terlebih dahulu diperlukan batasan-batasan mengenai DAS berdasarkan fungsi, yaitu
pertama
DAS bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan
kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari
kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah
hujan.
Kedua
DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan
dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta
terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
Ketiga
DAS bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui
kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait
untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.
Keberadaan sektor kehutanan di daerah hulu yang terkelola dengan baik dan terjaga
keberlanjutannya dengan didukung oleh prasarana dan sarana di bagian tengah akan dapat
mempengaruhi fungsi dan manfaat DAS tersebut di bagian hilir, baik untuk pertanian,
kehutanan maupun untuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan
adanya rentang panjang DAS yang begitu luas, baik secara administrasi maupun tata ruang,
dalam pengelolaan DAS diperlukan adanya koordinasi berbagai pihak terkait baik lintas sektoral
maupun lintas daerah secara baik.

Usaha-usaha menjaga kelestarian lingkungan DAS
5. Mengusahakan DAS daerah hulu sebagai penyangga, dapat tertutup, oleh vegetasi
pelindung, dengan tujuan:
a. menjaga agar debit sungai antara musim penghujan dan kemarau dapat terkendali,
b. menjaga supaya terhindar banjir,
c. menjaga supaya daerah bagian hulu tidak terjadi erosi yang kuat.
6. Mengusahakan DAS bagian hilir dapat terhindar dari berbagai bentuk polusi.
Mengelola Daerah Aliran Sungai
Maret 6D, 6<<@ E Disimpan dalam Sisi Lain
0leh D!iatmo Sis!omartono
emua aktivitas manusia di darat berlangsung di dalam
suatu !ilayah yang disebut Daerah Aliran Sungai &DAS'
yaitu !ilayah daratan yang dibatasi oleh pemisah
topografis berupa punggung bukit yang menerima air
hujan dan mengalirkannya ke hilir dan bermuara ke
laut. DAS terdiri dari beberapa sub"DAS yang merupakan
suatu anak sungai yang bermuara ke !aduk, dam, danau
atau sungai. Sub DAS ini sering juga disebut sebagai
Daerah *angkapan Air atau .atchment Area. 3eristi!a
banjir dan tanah longsor yang diberitakan media masa,
terjadi pada suatu ka!asan yang disebut DAS tersebut.
)anyak orang menghubungkan peristi!a banjir dan tanah
longsor dengan illegal logging. Ada juga yang menyebut
akibat saluran dan sungai tidak normal, sungai tidak
mampu menampung aliran permukaan karena penuh sampah,
daerah bantaran sungai dan daerah resapan dipakai
sebagai permukiman. )anjir dan tanah longsor selalu
menjadi berita besar karena merugikan dan
menyengsarakan penduduk yang tinggal atau menghuni di
daerah rendah atau bantaran sungai suatu Sub DAS.
$akta menunjukkan tahun 5?99 sungai )atanghari banjir
menggenangi daerah ;ambi, padahal saat itu hutan di
sana masih utuh. *etapi, karena penduduk !aktu itu
masih jarang, banjir tidak menjadi masalah serius.
/ini penduduk makin padat dan menghuni daerah
bantaran, daerah rendah dan daerah curam. Sedikit saja
banjir timbullah masalah sosial seriusA tanah longsor
yang menelan korban.
*ata 2una Lahan
Mengapa banjir dan tanah longsor terjadiF Di dalam DAS
penggunaan lahan dibedakan atas: a' -utan, biasanya
berada di hulu, b' /a!asan budidaya, perkebunan,
petanian, c' 3emukiman, d' 1a!a, !aduk atau danau,
bantaran sungai, e' Lahan industri, danlain lain. Air
hujan yang turun dalam ka!asan DAS akan mengalami
beberapa kejadian yang berbeda.
3ertama, air hujan yang jatuh di ka!asan hutan akan
menjadi uap kembali &eveporasi', mengalir urut batang
&stemflo!' turun ke tanah atau jatuh langsung dari
dahan, ranting dan daun langsung ke tanah. /arena pada
umumnya lapisan permukaan tanah hutan terdiri dari
bahan organik &horiGon 0' yang berasal dari
dekomposisi bahan tanaman, maka air yang sampai ke
tanah akan mudah diresapkan ke dalam tanah. Air yang
jatuh ke tanah akan ditahan oleh lapisan tumbuhan
ba!ah, berupa semak dan perdu, serta lapisan humus
sehingga sedikit merusak partikel tanah.
/edua, lahan pertanian biasanya intensip digarap,
disiangi, dipupuk sehingga tanaman ba!ah bersih.
Akibatnya air hujan yang jatuh ke tanah dapat langsung
mencerai"beraikan partikel tanah di permukaan lahan
dan terjadi erosi. -ujan yang jatuh langsung dari
langit ke permukaan lahan akan mencerai"beraikan
partikel tanah dengan energi yang lebih besar sehingga
erosinya akan makin besar.
Apalagi saat menjelang musim tanam, lahan biasanya
dibersihkan sehingga saat hujan datang tetapi tanaman
belum mampu melindungi tanah maka erosi akan terjadi.
Air yang meresap ke dalam tanah lebih sedikit dari
pada yang mengalir sebagai aliran permukaan tanah
&run"off' yang mampu menyebabkan erosi dan mengalir ke
sungai bersama sedimen yang terangkut.
*anaman keras perkebunan berfungsi sama atau hampir
sama dengan tanaman hutan. /arena di ba!ah tegakan
terdapat tanaman penutup tanah yang mampu menahan
pukulan air hujan. Air yang jatuh ke tanah akan
meresap ke dalam tanah. Demikian pula aliran permukaan
dihambat oleh tanaman penutup, sisanya masuk ke
sungai. Bolume run"off dihambat oleh tegakan tanaman
erkebunan, demikian pula sedimennya.
/etiga, pemukiman terutama di pekotaan sebagian besar
terdiri dari bangunan kedap airA atap, halaman beton,
jalanan aspal, saluran beton, sehingga air tidak
diberi kesempatan meresap ke dalam tanah. Akibatnya
hampir semua air hujan mengalir ke sungai utama dan
berakhir ke laut, !aduk, dan atau danau, termasuk
semua bentuk limbah yang diangkut. Makin luas atau
makin besar persentasi ka!asan pemukiman dari suatu
DAS maka makin besar air yang masuk ke sungai dan
berpotensi menambah volume air sungai dan menimbulkan
banjir di musim penghujan. Meskipun demikian erosi di
ka!asan pemukiman di perkotaan relatif lebih kecil
dibanding dengan pedesaan atau ka!asan budidaya.
/eempat, air hujan yang jatuh ke permukaan air di
!aduk, danau, dam, atau sungai akan menambah langsung
volume air yang tercermin dengan naiknya permukaan
air. Secara langsung tidak menyebabkan erosi, tetapi
kalau air tersebut mengalir maka kecepatan aliran akan
dapat mengikis dinding(tebing saluran(badan air dan
mengangkutnya ke hilir.
)antaran sungai &flood plain' merupakan ka!asan
cadangan aliran sungai. Dalam keadaan aliran air
melebihi normal, maka aliran air akan memenuhi
bantaran sungai. Dalam keadaan curah hujan yang luar
biasa besar &siklus 9< tahunan atau lebih', air akan
melimpah ke daerah rendah di sekitar bantaran sungai,
padahal bantaran sungai tidak diperuntukkan bagi
pemukiman. ngat tahun 5?99, daerah ;ambi mengalami
banjir besar meskipun penduduk belum banyak dan hutan
masih utuh. Demikian pula )enga!an Solo meluap tahun
5?:: mengakibatkan banyak kota, termasuk Solo,
tergenang.
)anjir, erosi, tanah longsor dan kekeringan menjadi
masalah serius yang dihadapi oleh masyarakat dan
3emerintah. )eberapa daerah tergenang air, tanah
longsor, banjir lumpur, jalur jalan putus, dan rakyat
perkampungan terisolasi pada musim penghujan
terberitakan di berbagai media masa. 3ada musim
kemarau, media masa memuat berita rakyat kekurangan
air bersih, beribu"ribu hektar tanaman padi puso
kekurangan air, pembangkit listrik tenaga air menurun
kapasitasnya, !aduk dan saluran pengairan kering. ;ika
suatu daerah terancam gagal panen, kekurangan pangan
mengancam !ilayah lainnya, dan stock pangan )ulog
terancam tak terpenuhi karena gagal panen, sehingga
harus impor. /ejadian ekstrim yang silih berganti
antara musim kemarau dan penghujan .
Meskipun merupakan fenomena biasa, sebenarnya kedua
kejadian itu adalah akibat kegiatan manusia yang
meningkat dalam mengeksploitasi sumber daya alam.
#ksploitasi tanpa memperhatikan kelestarian akan
mengganggu keseimbangan alam, menyebabkan bencana bagi
manusia. /erusakan tersebut semestinya dapat dicegah.
)agi yang belum terlanjur rusak harus kita cegah
terjadinya kerusakan. )agi yang sudah terlanjur rusak
harus kita perbaiki atau kita rehabilitasi agar pulih
atau mendekati seperti sebelum rusak.
30LA AL1A% DAS
3ola aliran merupakan pola dari organisasi atau hubungan keruangan dari lembah"lembah, baik
yang dialiri sungai maupun lembah yang kering atau tidak dialiri sungai. 3ola aliran dipengaruhi
oleh lereng, kekerasan batuan, struktur, sejarah diastrofisme, sejarah geologi dan geomerfologi
dari daerah alairan sungai. Dengan demikian pola aliran sangat berguna dalam interpretasi
kenampakan geomorfologis, batuan dan struktur geologi.
Dalam interpretasi pola aliran dengan memanfaatkan data penginderaan jauh sangat baik bila
dilakukan dengan menggunakan stereoskop, sehingga hasil yang didapatkan akan maksimal,
namun dalam tugas kali ini tidak dilakukan. $oto udara yang digunakan haruslah mempunyai
kenampakan yang sama sehingga menimbulkan kesan stereoskopis.
.itra satelit yang paling baik digunakan untuk pembuatan peta pola aliran adalah citra radar yang
menghasilkan kenampakan tiga dimensi yang paling baik. /eunggulan dari citra radar salah
satunya adalah sangat baik menggambarkan topografi permukaan bumi. 3ola aliran mempunyai
berbagai jenis pola, diantaranya ialah dendritic, paralel, radial, trelis, rectangular, centripetal,
angular dan multibasinal. ,ang semuanya memiliki tipe sendiri"sendiri yang membedakan antara
satu pola aliran dengan pola aliran yang lain.
MA.AM 30LA AL1A%
Dendritik: seperti percabangan pohon, percabangan tidak teratur dengan arah dan sudut yang
beragam. )erkembang di batuan yang homogen dan tidak terkontrol oleh struktur, umunya pada
batuan sedimen dengan perlapisan horisontal, atau pada batuan beku dan batuan kristalin yang
homogen.
3aralel: anak sungai utama saling sejajar atau hampir sejajar, bermuara pada sungai"sungai
utama dengan sudut lancip atau langsung bermuara ke laut. )erkembang di lereng yang
terkontrol oleh struktur &lipatan monoklinal, isoklinal, sesar yang saling sejajar dengan spasi
yang pendek' atau dekat pantai.
1adial: sungai yang mengalir ke segala arah dari satu titik. )erkembang pada vulkan atau dome.
*rellis: percabangan anak sungai dan sungai utama hampir tegak lurus, sungai"sungai utama
sejajar atau hampir sejajar. )erkembang di batuan sedimen terlipat atau terungkit dengan litologi
yang berselang"seling antara yang lunak dan resisten.
Annular: sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir tegak
lurus. )erkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras.
.entripetal: sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah. )erkembang di kaldera, karater,
atau cekungan tertutup lainnya.
Multibasinal: percabangan sungai tidak bermuara pada sungai utama, melainkan hilang ke ba!ah
permukaan. )erkembang pada topografi karst.
3ola aliran yang digunakan bisa dibedakan dengan membedakan garis yang dijadikan tanda pola
aliran tersebut. 3ola aliran yang diinterpretasi mempunyai kegunaan untuk melihat dan
mengetahui jenis"jenis kandungan mineral, batuan dan ataupun kemungkinan terdapatnya bahan
tambang. Salah satu contohnya adalah pada pola aliran trelis untuk aliran sungai cenderung
mempunyai batuan lunak, karena tereduksi lebih banyak.
3ola aliran pada citra penginderaan jauh bisa diidentifikasi dengan melihat morfologi dri
permukaan bumi tersebut. .itra penginderaan jauh menampilkan semua kenampakan yang ada
pada permukaan bumi dengan bentuk dua dimensi. Apabila menginginkan bentuk yang lebih
detail dapat dilihat dengan menggunakan stereoskop.
Selain itu dari hasil interpreatasi dan deleniasi pola aliran air di daerah 2unung Api didapatkan
bah!a pola aliran air yang terdapat disana ialah pola dendritic, radial dan paralel. 3ada pola
aliran dendritic bentuknya ialah seperti percabangan pohon dengan arah dan sudut yang beragam
yang berkembang pada batuan sedimen dengn perlapisan horisontal atau pada batuan beku dan
batuan kristalin yang homogen. Sedangkan untuk pola aliran radial berbentuk seperti lingkaran,
percabangan anak sungai dan sungai utama hampir tegak lurus dan berkembang di batuan
sedimen terlipat dengan litologi yang berselang seling antara lunak dan resistan. Serta pada pola
lairan paralel berbentuk anak sungai utama hampir sejajar atau sejajar bermuara pada sungai"
sungai utama atau langsung ke laut dan berkembang di lereng yang terkontrol oleh struktur atau
dekat pantai.
-asil akhir dari intrepretasi ini ialah peta bentuk pola aliran yang terdapat dalam kertas kalkir
yang membedakan antara berbagai bentuk pola aliran yang terdapat dalam citra atau foto udara
yang di amati.
/DAM3A
Abstrak :
Perkembangan masyarakat di wilayah DAS dapat mempercepat perubahan pola pemanfaatan
sumber daya alam yang ada. Pemanfaatan yang kurang memperhatikan kaidah-kaidah
konservasi lahan mengakibatkan degradasi kondisi DAS di daerah hulu. Keadaan ini berpotensi
menimbulkan pencemaran dan sedimentasi di daerah hilir yang dapat mempengaruhi
kehidupan masyarakat di wilayah pesisir. Pencemaran dan sedimentasi di muara Sungai
Mundu telah mempengaruhi perkembangan pertanian dan perikanan yang melibatkan
masyarakat di Desa Mundupesisir sebagai daerah hilir dari DAS Mundu. !leh karena itu
dilakukan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif evaluatif untuk mengidentifikasi
dampak pengelolaan DAS terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial kehidupan masyarakat
pesisir. Analisis dampak terhadap aspek ekonomi berdasarkan hasil produksi pertanian dan
perikanan sedangkan dampak terhadap aspek sosial berdasarkan tingkat kese"ahteraan dan
interaksi dalam masyarakat. Analisis terhadap kebi"akan pemerintah dilakukan untuk
mengetahui peranan pemerintah dalam pengelolaan DAS berdasar pada produk kebi"akan dan
implementasinya .
#asil analisis dampak terhadap aspek ekonomi menun"ukkan bahwa pengelolaan DAS Mundu
memberikan pengaruh yang kuat terhadap penurunan hasil produksi pertanian dan perikanan di
Desa Mundupesisir. Pengelolaan ini "uga memberikan pengaruh yang kuat terhadap aspek
sosial masyarakat pesisir dalam bentuk penurunan tingkat kese"ahteraan dan ter"adinya konflik
kepemilikan tanah dalam masyarakat. Analisis terhadap kebi"akan pemerintah menun"ukkan
terdapat ketidakselarasan $gap% antara kebi"akan pemerintah pusat dengan kebi"akan
pemerintah daerah. Pemerintah Propinsi &awa 'arat dan Kabupaten (irebon belum
menindaklan"uti kebi"akan pemerintah pusat dalam )) *o.+, -ahun ,../ dan Kepres *o.0
-ahun 1000 yang berkaitan dengan pengelolaan DAS. Kebi"akan yang dibuat dalam 2-23 dan
2enstra masih bersifat umum .
Strategi kebi"akan pengelolaan DAS yang direkomendasikan kepada pemerintah Kabupaten
(irebon sesuai prioritas adalah membentuk -im Koordinasi Kebi"akan Pendayagunaan Sungai
dan Pemeliharaan Kelestarian DAS dalam skala lokal menyusun masterplan perencanaan
pengelolaan DAS di Kabupaten (irebon yang disesuaikan dengan kondisi alam dan sosial
ekonomi masyarakat setempat serta menyediakan produk peraturan daerah yang melindungi
masyarakat dan sumberdaya pesisir dari pola pemanfaatan daerah hulu .
PENDAHULUAN
Sejalan dengan perkembangan masyarakat di wilayah daerah aliran sungai
(DAS) Ciliwung, maka berbagai tatanan kehidupan berubah dengan cepat mengikuti
berbagai kebutuhan masyarakat. Salah satu dampak dari perubahan tersebut ialah
pola pemanfaatan sumber daya alam yang berada disekitar masyarakat. einginan
untuk memanfaatkan sumber daya alam semaksimal mungkin, umumnya kurang
memperhatikan dampak yang akan muncul dikemudian hari. Selain itu perkembangan
penduduk dan pemukiman akan mendesak pola penggunaan lahan di wilayah hulu
berubah yang biasanya dikon!ersi dari penggunaan lahan pertanian ke non"pertanian.
#ariyadi ($%&&) mengemukakan tingkat pertambahan penduduk yang begitu
pesat, sebaliknya luas DAS relatif tetap tidak mengalami perubahan, ditambah lagi
dengan faktor kemiskinan penduduk yang mengakibatkan semakin meningkatnya
perubahan penggunaan lahan yang pada umumnya kurang memperhatikan faktor
konser!asi tanah dan air dalam pengelolaannya. 'emanfaatan potensi DAS baik
sumber daya lahan maupun sumberdaya air yang tidak mengindahkan kaidah"kaidah
konser!asi akan mengakibatkan degradasi terhadap kondisi DAS.
'esatnya pembangunan membutuhkan sumber daya alam yang sangat besar. Sering
pula terlihat bahwa dalam pembangunan terjadi pengelolaan terhadap penggunaan sumber
daya alam yang berlebihan, hal tersebut dapat mengakibatkan terganggunya keseimbangan
tata air dan turunnya kemampuan tanah produksi lahan yang tergambar dengan menurunnya
aliran rendah, naiknya aliran maksimal, dan naiknya hasil air tahunan, selain itu juga akan
meningkatkan tingkat erosi dan sedimentasi ( (lyas dan )ffendy, $%%*).
+erbagai dampak akan terjadi sebagai akibat pemanfaatan sumber daya alam
yang kurang seimbang, salah satu dampak yang terjadi di wilayah DAS Ciliwung ialah
terjadinya banjir sebagai akibat air hujan yang melimpah memasuki wilayah ,akarta
dari arah hulu sedangkan bagian utara adalah daerah pantai yang kemiringannya tidak
cukup untuk mengalirkan air laut dengan lancar sehingga menimbulkan genangan.
DEGRADASI DAS, PENCEGAHAN, & PENANGULANGAN DAMPAKNYA
Secara hidrologis DAS didefinisikan sebagai daerah yang dibatasi oleh punggung
topografi, sehingga air yang jatuh akan mengalir melalui satu titik pengamatan. Dalam suatu
sistem hidrologi DAS berlaku sistem masukan dan keluaran. DAS berfungsi -processor.
dimana masukannya adalah curah hujan dan energi, sedangkan keluarannya adalah debit
aliran sungai, sedimen, dan lain"lain. DAS juga merupakan salah satu bentuk ekosistem yang
terbagi ke dalam wilayah hulu, tengah dan hilir. /ilayah hulu didominasi oleh kegiatan
pertanian lahan kering dan hutan, sedangkan di wilayah hilir didominasi oleh lahan sawah dan
pemukiman.
Sementara itu pengelolaan DAS merupakan suatu kegiatan yang menggunakan dan atau
memanfaatkan semua sumber daya alam( biofisik untuk memberikan hasil yang optimal bagi
kesejahteraan masyarakat yang tinggal dalam DAS tersebut & stake holder ' dalam !aktu yang
tidak terbatas & sustainable ' dengan menekan seminimal mungkin kemungkinan terjadi
kerusakan atau degradasi fungsi hidrologi DAS tersebut.
Suatu kegiatan pengelolaan DAS dipantau dan die!aluasi, untuk mengetahui sejauh
mana dampak positif dari kegiatan tersebut. Secara hidrologis, suatu pengelolaan DAS dapat
dikatakan telah memberikan dampak positif apabila parameter"parameter hidrologi yang
diamati pada keluaran dari suatu DAS menunjukkan kecenderungan sebagai berikut ( Asdak,
0110, #ariyadi, $%&&2 'urwanto, $%%0)3
$. 'erbandingan antara debit maksimum bulan dan debit minimum bulan dalam satu tahun,
menunjukkan kecenderungan menurun.
0. 4nsur utama hidrograf aliran sungai menunjukkan 3
a. /aktu mencapai puncak semakin lama,
b. /aktu dasar semakin panjang,
c. Debit puncak menurun.
*. 5olume aliran dasar dan koefisien resesi semakin meningkat .
6. oefisien limpasan sesaat dan tahunan menurun.
7. 8uatan sedimen yang merupakan jumlah seluruh muatan yang terdiri dari muatan dasar,
muatan suspensi, dan padatan terlarut menunjukkan kecenderungan menurun.
9. andungan unsur kimia dan hara di dalam perairan sungai yang merupakan hasil proses
biogeokimia di dalam DAS menunjukkan kecendurungan menurun.
Dari beberapa laporan dan evaluasi di ndonesia banyak ditemui DAS yang dalam kondisi kritis
atau mengalami degradasi. )eberapa indikator terjadi proses degradasi DAS secara
menyeluruh dapat dijelaskan sebagai berikut :
5. 3enurunan produksi dari DAS yang sifatnya menurunkan kesejahteraan masyarakat yang
mengantungkan hidupnya pada DAS tersebut, seperti petani, peternak, dan lain sebagainyaA
6. 3erubahan terhadap fungsi hidrologi DAS seperti besarnya fluktuasi aliran sungai atau
perbedaan antara debit maksimal dan minimalA
7. 3eningkatan laju erosi lapisan tanah yang diikuti dengan perubahan terhadap biofisik dan
biokimia tanahA
8. 3erubahan terhadap keseimbangan ekosistem di dalam DAS dan juga di daerah keluaran
yang dipergaruhi DAS tersebut.
/onsep dasar pengelolaan DAS yang baik bertujuan untuk mempertahan kan keberadaan
sumber daya yang ada termasuk sumber daya air di DAS tersebut secara berkelanjutan. *ujuan
tersebut pada umumnya di ndonesia belum dapat dicapai secara optimal mengingat berbagai
masalah yang komplek dalam pengelolaan DAS antara lain :
0. 'ertambahan penduduk yang meningkat tajam sehingga menurunkan daya tampung DAS
tersebut2
*. emiskinan atau pendapatan rendah yang mengakibatkan tidak terkontrolnya akti!itas
masyarakat pengelolaan DAS yang umumnya lebih berorientasi pada tujuan jangka
pendek2
6. 'erencanaan dan pengaturan tata ruang DAS yang kurang mempertimbangkan fungsi
hidrologis DAS2
7. 'engelolaan DAS yang bersifat manajerial maupun implementasi oleh masyarakat
pengguna belum mengikuti pola pengelolaan DAS yang berkesinambungan2
9. oordinasi antar kelembagaan yang ada belum optimal untuk pengelolaan DAS secara
terpadu2
D. 3erangkat hukum belum sepenuhnya memadai untuk menjaga kelestarian DAS.

Anda mungkin juga menyukai

  • Can Ka Susud Sajarahna
    Can Ka Susud Sajarahna
    Dokumen1 halaman
    Can Ka Susud Sajarahna
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Kimia
    Kimia
    Dokumen2 halaman
    Kimia
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Don Geng
    Don Geng
    Dokumen2 halaman
    Don Geng
    Aink Saha
    Belum ada peringkat
  • Nyukcruk Galur Batu Susun
    Nyukcruk Galur Batu Susun
    Dokumen3 halaman
    Nyukcruk Galur Batu Susun
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Sasakala Blok Naringgul
    Sasakala Blok Naringgul
    Dokumen4 halaman
    Sasakala Blok Naringgul
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • CIPEUCANG
    CIPEUCANG
    Dokumen1 halaman
    CIPEUCANG
    Lukman Bhuluk
    Belum ada peringkat
  • Asal Usul Talaga Warna
    Asal Usul Talaga Warna
    Dokumen2 halaman
    Asal Usul Talaga Warna
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Daftar Nama
    Daftar Nama
    Dokumen2 halaman
    Daftar Nama
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Sosial
    Sosial
    Dokumen2 halaman
    Sosial
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Sosial
    Sosial
    Dokumen2 halaman
    Sosial
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen3 halaman
    1
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen3 halaman
    1
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Taha Pan
    Taha Pan
    Dokumen4 halaman
    Taha Pan
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • 01 Prelim
    01 Prelim
    Dokumen7 halaman
    01 Prelim
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Gambar 2
    Gambar 2
    Dokumen1 halaman
    Gambar 2
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Merangkai Arus Listrik
    Merangkai Arus Listrik
    Dokumen1 halaman
    Merangkai Arus Listrik
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Merangkai Arus Listrik
    Merangkai Arus Listrik
    Dokumen1 halaman
    Merangkai Arus Listrik
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Kimia
    Kimia
    Dokumen2 halaman
    Kimia
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Dalam Bahasa Inggris Ada Past Tense
    Dalam Bahasa Inggris Ada Past Tense
    Dokumen3 halaman
    Dalam Bahasa Inggris Ada Past Tense
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Naskah Drama Alibaba Indonesia
    Naskah Drama Alibaba Indonesia
    Dokumen5 halaman
    Naskah Drama Alibaba Indonesia
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Makalah Anyar
    Makalah Anyar
    Dokumen6 halaman
    Makalah Anyar
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Sebenarnya Ini Percobaan Tempo Doeloe Banget
    Sebenarnya Ini Percobaan Tempo Doeloe Banget
    Dokumen1 halaman
    Sebenarnya Ini Percobaan Tempo Doeloe Banget
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Hukum Kekekalan Massa
    Hukum Kekekalan Massa
    Dokumen2 halaman
    Hukum Kekekalan Massa
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Asal Usul Talaga Warna
    Asal Usul Talaga Warna
    Dokumen2 halaman
    Asal Usul Talaga Warna
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Obesitas
    Obesitas
    Dokumen2 halaman
    Obesitas
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Aditif Makanan
    Aditif Makanan
    Dokumen4 halaman
    Aditif Makanan
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat
  • Mesir
    Mesir
    Dokumen4 halaman
    Mesir
    Denis Ramdani
    Belum ada peringkat