Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
I. Pendahuluan Pen&akit #ada #aru'#aru semakin sering di(um#ai #ada lan(ut usia. Hal ini !er u!ungan dengan #eru!a an fisiologis #aru, kurangn&a kemam#uan tu!u dalam mela7an infeksi, dan lingkungan &ang !er#olusi. Pen&akit #aru meru#akan #en&e!a! utama kematian #ada lan(ut usia, dimana al ini mem!utu kan #ara tenaga medis &ang mem#un&ai kemam#uan mengatasi masala ini. 8engan !ertam!a n&a umur, ter(adi kemunduran dari fungsi #aru, ditam!a dengan faktor' faktor lingkungan, serta faktor keke!alan tu!u &ang menurun9 mem!uat #eru!a an omeostasis normal, kemudian da#at men(adi omeostasis a!normal sam#ai dengan kematian sel. Sala satu &ang terkena #ada manusia adala sistem #erna#asan. Pada lan(ut usia, #eru!a an'#eru!a an itu da#at tim!ul men(adi gangguan atau #en&akit #ada sistem #erna#asan. Pen&akit terse!ut !isa diaki!atkan dari$ kelan(utan #en&akit &ang diderita se(ak usia muda9 aki!at ge(ala sisa #en&akit &ang #erna diderita9 #en&akit aki!at ke!iasaan !uruk di masa lalu (merokok)9 dan #en&akit &ang muda men&erang lan(ut usia. Pada referat ini akan dikemukakan mengenai gangguan sistem #erna#asan #ada lan(ut usia, meli#uti as#ek fisiologik, as#ek e#idemiologik, dan as#ek klinik. II. Patogene ! Pen"a#!t Pa$u%Pa$u Pada Lan&ut U !a -im!uln&a #en&akit &ang men&ertai lan(ut usia da#at di(elaskan dengan #eru!a an'#eru!a an &ang ter(adi #ada lan(ut usia, &aitu $ 1. Peru!a an anatomik fisiologik 8engan adan&a #eru!a an anatomik'fisiologik sistem #erna#asan, ditam!a adan&a faktor' faktor lainn&a, da#at memuda kan tim!uln&a !e!era#a ma"am #en&akit #aru$ !ronkitis kronis, emfisema #aru, PP:K, -u!erkulosis #aru, kanker #aru, dan lain'lain. 2. Peru!a an da&a ta an tu!u Pada lan(ut usia #enurunan da&a ta an tu!u ter(adi karena melema n&a fungsi limfosit 0 dan -, se ingga #enderita rentan ter ada# kuman'kuman #atogen, ,irus, #roto;oa, !akteri, atau (amur. ). Peru!a an meta!olik tu!u Peru!a an meta!olik tu!u , (uga da#at mem#engaru i #aru'#aru. Pen&e!a! tersering adala #en&akit sistemik$ dia!etes mellitus, uremia, r eumatoid artritis, dan se!again&a. *aktor usia #eranann&a tidak (elas, teta#i laman&a menderita #en&akit sistemik mem#un&ai andil untuk tim!uln&a kelainan #aru. 4. Peru!a an res#ons ter ada# o!at Penggunaan o!at'o!at tertentu akan mem!erikan res#on atau #eru!a an #ada #aru dan saluran na#as, &ang mungkin tidak terda#at #ada usia muda. 2onto $ #en&akit #aru aki!at idiosinkrasi ter ada# o!at &ang sedang digunakan dalam #engo!atan #en&akit &ang sedang dideritan&a, dimana ke(adian ini (arang ter(adi #ada usia muda. <. Peru!a an degeneratif Peru!a an ini tidak da#at di indari #ada indi,idu &ang mengalami #roses #roses menua. Pen&akit #aru &ang tim!ul aki!at #roses degeneratif terse!ut adala $ !ronkitis kronis, emfisema #aru, PP:K, karsinoma #aru, dan se!again&a. 6. Peru!a an atau ke(adian lainn&a Pengaru '#engaru &ang memuda kan tim!uln&a #en&akit #aru'#aru tertentu #ada lan(ut usia, misaln&a$ a. Ke!iasaan merokok di masa lalu dan sekarang Ke!iasaan merokok &ang !erlangsung lama da#at menim!ulkan #eru!a an'#eru!a an struktur #ada saluran na#as, (uga da#at menurunkan fungsi sistem #erta anan tu!u &ang di#erankan ole #aru'#aru dan saluran na#as, se ingga memuda kan tim!uln&a infeksi #ada #aru dan saluran na#as. %erokok, da#at #ula menim!ulkan keganasan #aru, PP:K, !ronkitis kronis, dan se!again&a. !. Pengaru karena kekurangan gi;i
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
10
Penurunan da&a ta an tu!u #ada lan(ut usia terutama #ada res#ons imun seluler. =ni meru#akan konsekuensi lan(ut atas ter(adin&a in,olusi kelen(ar timus #ada lan(ut usia. Proses in,olusi kelen(ar timus men&e!a!kan (umla ormon timus &ang !eredar dalam #eredaran dara menurun, !eraki!at #roses #ematangan limfosit - !erkurang. =munitas umoral #ada lan(ut usia (uga mengalami #eru!a an, &aitu #eninggian kadar =g > dan =g G, sedangkan =g % menurun. III. Pe$u'ahan Anato(!# F! !olog!# S! te( Pe$na)a an Lan&ut U !a Peru!a an fisiologik sistem #erna#asan #ada lan(ut usia, meru#akan suatu !agian dari #roses menua &ang normal. Hal ini meru#akan suatu #roses ke idu#an &ang ditandai dengan menurunn&a kemam#uan tu!u untuk !erada#tasi ter ada# stress atau #engaru lingkungan. +ntuk da#at mengatakan suatu kemunduran fungsi tu!u dise!a!kan suatu #en&akit &ang men&ertai #roses menua, ada 4 kriteria &ang arus di#enu i $ 1. Kemunduran fungsi dan kemam#uan tu!u tadi arus !ersifat uni,ersal, artin&a umum ter(adi #ada setia# orang. 2. Proses menua dise!a!kan ole faktor intrinsik, &ang !erarti #eru!a an fungsi sel dan (aringan dise!a!kan ole #en&im#angan &ang ter(adi di dalam sel dan !ukan ole faktor dari luar. ). Proses menua ter(adi se"ara #rogresif, !erkelan(utan, !erangsur lam!at dan tidak da#at kem!ali se#erti semula. 4. Proses menua !ersifat #roses kerusakan atau kemunduran. Pada lan(ut usia ter(adi #eru!a an anatomik &ang mengenai am#ir seluru susunan anatomik tu!u , dan #eru!a an fungsi sel, (aringan atau organ &ang !ersangkutan. Peru!a an fungsi fisiologik #aru selama #roses menua kemungkinan dise!a!kan ole #eru!a an ga&a idu# dari#ada #eru!a an fungsi !er!agai organ. =n alasi asa# rokok atau #olusi industri &ang !erlangsung dalam (angka 7aktu lama da#at mem#er"e#at #eru!a an (aringan &ang !er u!ungan dengan fungsi #aru #ada lan(ut usia $ 1. Peru!a an anatomik sistem #erna#asan a. 8inding dada$ tulang'tulang mengalami osteo#orosis, tulang'tulang ra7an mengalami osifikasi, ter(adi #eru!a an !entuk dan ukuran dada. Sudut e#igastrik relatif menge"il dan ,olume rongga dada menge"il. !. :tot'otot #erna#asan$ mengalami kelema an aki!at atrofi, se ingga menurunkan ins#irasi maksimal dan eks#irasi maksimal. ". Saluran na#as$ aki!at kelema an otot, !erkurangn&a (aringan elastis !ronkus dan al,eoli men&e!a!kan lumen !ronkus menge"il. 2in"in'"in"in tulang ra7an !ronkus mengalami #enga#uran. d. Struktur (aringan #arenkim #aru$ !ronkiolus, duktus al,eolaris dan al,eolus mem!esar se"ara #rogresif, ter(adi emfisema senilis. Struktur kolagen dan elastin dinding saluran na#as #erifer kualitasn&a !erkurang se ingga men&e!a!kan elastisitas (aringan #arenkim #aru !erkurang. Penurunan elastisitas (aringan #arenkim #aru #ada lan(ut usia da#at karena menurunn&a tegangan #ermukaan aki!at #engurangan daera #ermukaan al,eolus. 2. Peru!a an fisiologik sistem #erna#asan a. Gerak #erna#asan$ adan&a #eru!a an !entuk, ukuran dada, mau#un ,olume rongga dada akan meru!a mekanika #erna#asan, am#litudo #erna#asan men(adi dangkal, dan tim!ul kelu an sesak na#as. Kelema an otot #erna#asan menim!ulkan #enurunan gerakan #aru'#aru untuk !erna#as, a#alagi (ika terda#at deformitas rangka dada aki!at #roses menua. !. 8istri!usi gas$ #eru!a an struktur anatomik saluran na#as akan menim!ulkan #enum#ukan udara dalam al,eolus (air-trapping) atau#un gangguan distri!usi udara
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
11
dalam "a!ang'"a!ang !ronkus. >liran udara intra'#arenkim !erkurang, dan #ertukaran udara al,eolus !erkurang se ingga tekanan saturasi oksigen !erkurang. ". ?olume dan ka#asitas #aru menurun$ al ini dise!a!kan karena !e!era#a faktor &aitu kelema an otot na#as, elastisitas (aringan #arenkim #aru menurun, resistensi saluran na#as &ang menurun sedikit. Se"ara umum dikatakan !a 7a #ada lan(ut usia terda#at #engurangan ,entilasi #aru. d. Gangguan trans#or gas$ #ada lan(ut usia ter(adi #enurunan Pa: 2 se"ara !erta a#, &ang dise!a!kan ole adan&a ketidakseim!angan ,entilasi'#erfusi. Selain itu diketa ui !a 7a #engam!ilan :2 ole dara dari al,eoli dan trans#or : 2 ke (aringan !erkurang, terutama ter(adi #ada saat melakukan ola raga. Penurunan #engam!ilan : 2 maksimal dise!a!kan antara lain ole !er!agai #eru!a an #ada (aringan #aru &ang meng am!at difusi gas dan karena !erkurangn&a aliran dara ke #aru aki!at turunn&a "ura (antung. -es fungsi #aru'#aru standar menun(ukkan #eru!a an se!agai !erikut $ a. ?olume eks#irasi #aksa dalam detik #ertama (*@?1A*?2) menurun seiring !ertam!a n&a usia (#ada usia diatas 70 ta un *@?1A*?2 6<B dari normal). !. ?entilasi maksimal, menurun sekitar 1B #er ta un antara usia )0 dan 70 ta un ". Ka#asitas difusi 2:2 !erkurang 0,20 5 0,)0 mlAmenitAmmHgAta un9 #eru!a an ini mungkin !erkaitan dengan u!ungan antara usia dengan #enurunan luas #ermukaan ka#iler #aru d. Penurunan *@?1 #ada orang &ang tidak merokok C)0 mlAta un dan #enurunan *?2 C20 mlAta un dimulai #ada usia )0 ta un e. Ka#asitas #aru total tidak di#engaru i ole usia. -a!el $ Peru!a an fungsi #aru !er u!ungan dengan usia
*ungsi Kom#lians rongga toraks ?olume ak ir *@?1 ?entilasi ,olunter maksimum Ka#asitas difusi 2:2 1es#on #usat #erna#asan ter ada# i#oksia dan i#erka#nia Peru!a an menurun meningkat menurun menurun menurun menurun >ki!atn&a Peningkatan ker(a #erna#asan, #eningkatan ,olume residual, #eningkatan diameter antero#osterior dinding toraks #enurunan rasio ,entilasi'#erfusi #ada #aru &ang terli!at, #ele!aran gradien :2 al,eolar'arterial menurunn&a rasio *@?1A*?2 #enurunan res#on &ang n&ata ter ada# i#oksia dan i#erka#nia #eningkatan trans#ort :2 dan 2:2 &ang n&ata #eningkatan sensiti,itas ter ada# i#oksia dan i#erka#nia
Kontrol #erna#asan dan tidur -er(adi #enurunan res#on ,entilasi ter ada# i#oksia dan i#erka#nia C <0B #ada usia di atas 6< ta un di!andingkan dengan usia 20 ta un. Kemam#uan untuk mengeta ui #eningkatan elastisitas dan muatan restriktif (uga menurun. @fisiensi tidur #ada lan(ut usia menurun. Hal ini mungkin !er u!ungan dengan #eningkatan o!struksi #usat a#nea, umumn&a #ada fase = dan == tidur (sekunder ter ada# #enurunan res#on ,entilasi ter ada# i#oksia dan i#erka#nia), &ang men&e!a!kan #eningkatan #eriode ter(aga di malam ari. 3umla 7aktu &ang di a!iskan dalam satu gelom!ang tidur (uga menurun dengan !ertam!a n&a usia.
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
12
:la raga dan kondisi tu!u Konsumsi oksigen maksimum menurun se(a(ar dengan usia C 0,4 mlAkgAmenitAta un. Hal ini terutama !er u!ungan dengan #eru!a an kondisi tu!u dan #eru!a an #ada sistem kardio,askuler (#enurunan detak (antung dan stroke ,olume). Konsumsi oksigen da#at ditingkatkan dengan melakukan ola raga atau lati an fisik &ang teratur. Slee# >#nea Sleep apnea atau sering dise!ut dengan obstructive sleep apnea syndrome (:S>S), meru#akan gangguan tidur &ang !an&ak diderita ole mas&arakat. 2iri k asn&a adala adan&a o!struksi !erulang saluran na#as !agian atas &ang mengara #ada desaturasi oksi emoglo!in, rangsangan !erulang dan gangguan tidur. Slee# a#nea !er u!ungan dengan adan&a #enurunan akti,itas otot dilatator saluran na#as !agian atas dan daera sekitar faring. Ge(ala sleep apnea !eru#a$ mengorok kuat dan tidak teratur, seringkali mega#'mega# karena ke a!isan na#as9 den&ut (antung men(adi tidak teratur9 adan&a gerakan tu!u &ang ti!a'ti!a se!elum #enderita !isa !erna#as kem!ali9 dan !an&ak !erkeringat ketika tidur. Sedangkan se7aktu tidak tidur ge(alan&a adala $ mengantuk dan lela &ang !erle!i an di siang ari9 insomnia9 !erat !adan !ertam!a dengan "e#at, !a kan sam#ai mengalami o!esitas9 ketika !angun tidur, #enderita merasa !ingung atau ingatann&a ilang se!entar9 sakit ke#ala &ang tidak (elas se!a!n&a #ada #agi ari9 tekanan dara tinggi9 im#otensi9 dan #eru!a an tingka laku. +ntuk mendiagnosis :S>S !iasan&a dilakukan di la!oratorium tidur, menggunakan metode retros#ektif dengan Pol&somnogram &ang meli#uti monitoring aliran dan usa a #erna#asan, saturasi oksi emoglo!in, @@G, @%G, @2G dan #osisi tu!u &ang dilakukan semalam #enu . -era#i &ang sekarang digunakan adala dengan menggunakan tekanan #ositif #ada saluran na#as &ang terus menerus (2P>P$ Continuous Positive Airway Pressure) dengan memasang masker melalui idung untuk men"ega kola#sn&a saluran na#as !agian atas. 3umla tekanan &ang di!erikan ditentukan setela didiagnosis dalam la!oratorium tidur dan di#erta ankan teta# se#an(ang malam. Perkem!angan sarana tera#i (auto'2P>P) &ang diada#tasi dari le,el 2P>P saluran na#as !agian atas, memerlukan deteksi ter ada# tanda a7al adan&a o!struksi saluran na#as. 2onto $ #rediksi o!struksi a#nea, umumn&a sarana auto 2P>P &ang tersedia "enderung menun(ukkan adan&a o!struksi faring &ang !er!a a&a, &ang ditandai dengan mendengkur, #eru!a an kur,a aliran ins#irasi atau #eru!a an modulus dari accustical respiratory input impedance. IV. Fa#to$%Fa#to$ "ang Me(*e$'u$u# Fung ! Pa$u%Pa$u Selain #enurunan fungsi #aru aki!at #roses #roses menua, terda#at !e!era#a faktor &ang da#at mem#er!uruk fungsi #aru (Sil,erman dan S#ei;er, 14469 -im Pneumo!il =ndonesia, 1444). *aktor'faktor terse!ut adala $ 1. %erokok %erokok akan mem#er!uruk fungsi #aru karena mengaki!atkan #en&em#itan saluran na#as. Pada tingkat a7al, saluran na#as akan mengalami o!struksi dan ter(adi #enurunan nilai ?@P1 &ang !esarn&a tergantung #ada !eratn&a #en&akit #aru tadi. Pada tingkat lan(ut, da#at ter(adi o!struksi &ang irre,ersi!el, tim!ul #en&akit #aru o!struktif kronik (PP:K). 2. :!esitas Pada o!esitas, !iasan&a ter(adi #enim!unan lemak #ada le er, dada, dan dinding #erut, akan da#at mengganggu kom#lians dinding dada, !eraki!at #enurunan ,olume #aru atau ter(adi keter!atasan gerakan #erna#asan dan tim!ul gangguan fungsi #aru ti#e restriktif. ). =mo!ilitas =mo!ilitas akan menim!ulkan kekakuan atau keter!atasan gerak saat otot'otot !erkontraksi, se ingga ka#asitas ,ital #aksa atau ,olume #aru akan relatif !erkurang. =mo!ilitas karena kelela an otot'otot #erna#asan #ada lan(ut usia da#at mem#er!uruk fungsi #aru'#aru. *aktor
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
1)
lain &ang menim!ulkan imo!ilitas #aru'#aru misaln&a efusi #leura, #neumotoraks, tumor #aru, dan lain'lain. 4. :#erasi -idak semua #em!eda an mem#engaru i faal #aru. -indakan #em!eda an &ang da#at mem#engaru i adala $ #em!eda an toraks ((antung dan #aru)9 #em!eda an a!domen !agian atas9 dan anestesi atau (enis o!at anestesi tertentu. Peru!a an fungsi #aru &ang tim!ul meli#uti #eru!a an #roses ,entilasi, distri!usi gas, difusi gas, serta #erfusi dara ka#iler #aru. >dan&a #eru!a an #atofisiologik #aru #as"a !eda muda menim!ulkan kom#likasi #aru$ atelektasis, infeksi, atau se#sis, sam#ai dengan kematian karena gagal na#as. V. Pen"a#!t Pa$u%Pa$u +ang Se$!ng Pada Lan&ut U !a 0e!era#a #en&akit #aru &ang men&ertai orang lan(ut usia, terda#at < ma"am &ang #enting, &aitu$ #neumonia, tu!erkulosis #aru, #en&akit #aru o!struktif kronik (PP:K), asma (suda tidak digolongkan dalam PP:K), dan karsinoma #aru. A. PNEUMONIA Insidens -im!uln&a infeksi saluran na#as k ususn&a #neumonia "uku# !an&ak #ada lan(ut usia. Ke(adian #neumonia #ada lan(ut usia tergantung #ada$ da&a ta an tu!u #enderita &ang melema , lingkungan dimana mereka !erada, dan ,irulensi kuman #en&e!a!n&a. Se"ara e#idemiologi, #neumonia #ada lan(ut usia di!edakan men(adi #neumonia komunitas dan #neumonia nosokomial. =nsidensi #neumonia komunitas #ada lan(ut usia sekitar 6,6'11,4B. >ngka kematian lan(ut usia karena #neumonia "uku# tinggi C 40B. Pen&e!a!n&a karena #neumonian&a sendiri9 disertai #en&akit lain, atau #ada ken&ataann&a #enderita #ada usia lan(ut le!i sulit dio!ati. Pen&akit &ang sering men&ertai #neumonia se ingga le!i sering men&e!a!kan kematian, misaln&a dia!etes mellitus, gagal (antung kronik, #en&akit'#en&akit ,askuler, PP:K, dan lain'lain. Etiologi @tiologi #neumonia #ada lan(ut usia !erma"am'ma"am, &ang #aling sering #en&e!a!n&a adala kom!inasi !e!era#a kuman. Pneumonia komunitas tersering dise!a!kan ole kuman Stre#to"o""us #neumoniae. Pneumonia nosokomial sering dise!a!kan melalui #emasangan alat'alat, se#erti endotra" eal tu!e, men"a#ai 10'70B, terutama dise!a!kan ole kuman gram negatif. Pneumonia as#riasi (uga sering ter(adi #ada lan(ut usia, ter(adi #ada #enderita &ang mengalami bed rest atau #enurunan kesadaran. Kuman #en&e!a! #neumonia as#irasi sukar diketa ui, teta#i 67B kasus &ang terdeteksi adala kuman aero! #ada as#irasin&a. Gejala Klini Ge(ala klinik #enderita #neumonia #ada lan(ut usia sering tidak menun(ukkan gam!aran &ang n&ata. Pada lan(ut usia, a#a!ila menderita infeksi akut a7itan, !erlangsung #elan'#elan, tidak mendadak se#erti #ada usia muda. Kelu an utaman&a adala demam ringan, !atuk dengan #roduksi s#utum #ada 60B kasus. Pada )0B kasus, kelu an #ermulaan #en&akit an&a !eru#a kelema an dan anoreksia, tan#a demam &ang n&ata. Hal itu dise!a!kan ole menurunn&a reakti,itas fisik lan(ut usia dan !iasan&a karena adan&a de idrasi. +mumn&a, #enderita 7aktu masuk ruma sakit demam ringan, sesuda menda#at re idrasi di ruma sakit, tekanan dara n&a men(adi normal, !aru mun"ul demam. Penurunan kesadaran dila#orkan ter(adi #ada 20B kasus, distensi a!domen <B kasus, tanda de idrasi #ada <0B kasus. Penurunan kesadaran terse!ut tidak ada korelasi dengan #eru!a an tekanan dara , teta#i dikorelasikan dengan kondisi de idrasi &ang ada. Kelainan fisik &ang la;im ditemukan #ada #enderita #neumonia, misaln&a #erkusi redu#A#ekak #ada daera #aru &ang terkena, ronki !asa , suara na#as !ronkial, 7 is#ered #e"toriloDu& (arang ditemukan, al ini mungkin !erkaitan dengan adan&a #eman(angan diameter antero'#osterior dada #ada lan(ut usia. *rekuensi #erna#asan E 24 kaliA menit
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
14
meru#akan al &ang !ermakna !agi adan&a #neumonia #ada lan(ut usia. Pneumonia #ada lan(ut usia da#at disertai s&ok se#tik dengan ge(ala kelela an, anoreksia, dan #enurunan kesadaran. Pemeriksaan la!oratorium #ada se!agian !esar kasus menun(ukkan (umla leukosit normal atau sedikit meninggi, kadang leukositosis. Pada itung (enis terda#at tanda F s!i"t to t!e le"tG dan da#at di#akai se!agai #etun(uk diagnostik adan&a infeksi akut &ang #enting. Kelainan lain &ang ditemukan adala #eningkatan ureum dara (#ada )0B kasus), #eningkatan ringan serum transaminase (20B kasus), #eningkatan kreatinin dan da#at ditemukan i#onatremia dan i#ofosfatemia. Pada #neumonia lan(ut usia, #enurunan Pa:2 le!i !esar di!anding #ada #neumonia usia muda. Hal ini ter(adi karena #roses #roses menua, terda#at #enam!a an #erfusi dara ke lo!us #aru, se ingga memuda kan ter(adin&a gagal na#as.
Gam!aran radiologik #neumonia lan(ut usia, !ila (elas akan tam#ak gam!aran infiltrat #aru. Kadang sulit menilai gam!aran foto toraks #ada #neumonia lan(ut usia, terutama a#a!ila terda#at de idrasi, se ingga infiltrat !elum terli at dalam 7aktu 24'46 (am #ertama #era7atan. Pada #neumonia &ang dini atau ole gram negatif, foto toraks kadang tam#ak normal. Kompli asi ' @fusi #leura dan em#iema, ter(adi #ada sekitar 4<B kasus ' Kom#likasi sistemik, da#at ter(adi karena in,asi kuman atau !akteriemia. 8a#at (uga ter(adi de idrasi dan i#onatremi, anemia #ada infeksi kronik. ' Hi#oksemia aki!at gangguan difusi. ' Pneumonia kronik da#at ter(adi !ila #neumonia !erlangsung le!i dari 4'6minggu ' 0ronkiektasis, !iasan&a ter(adi karena #neumonia #ada masa anak'anak atau karena infeksi !erulang di lokasi !ronkus distal. #iagnosis 8iagnosis #neumonia #ada lan(ut usia ditegakkan atas dasar anamnesis, #emeriksaan fisik dan #emeriksaan #enun(ang. Kadang sulit dilakukan karena gam!aran klinik dan #emeriksan #enun(ang asiln&a mem!eri gam!aran tidak k as. >dan&a frekuensi #erna#asan E 24 HA menit, terutama a#a!ila disertai demam, kelema an atau anoreksia #ada seseorang lan(ut usia meru#akan #etun(uk "uku# !ermakna dalam mendiagnosis #neumonia #ada usia lan(ut. 8iagnosis !anding #neumonia &ang #erlu di#ikirkan adala $ gagal (antung, em!oli #aru, sindroma kega7atan na#as orang de7asa, #neumonia as#irasi "airan lam!ung, keganasan #aru, #neumonitis radiasi dan reaksi i#ersensiti,itas ter ada# o!at. Pengobatan Pengo!atan #neumonia dilakukan dengan #em!erian kemotera#i dan #engo!atan umum (tera#i oksigen, tera#i "airan, dan fisiotera#i). -u(uan #em!erian kemotera#i adala untuk mem!asmi kuman #en&e!a! #neumonia. Pem!erian kemotera#i adala untuk mematikan kuman #en&e!a! #neumonia. 3ika #en&akit #enderita sangat serius, #em!erian anti!iotik dilakukan se"ara em#irik, didasarkan atas diagnosis mikro!iologi em#irik. 8engan "ara ini da#at di#ili anti!iotik &ang te#at dan rasional. 0ila #en&akit ringan atau sedang, anti!iotik di!erikan se"ara oral, sedangkan !ila !erat, di!erikan se"ara #arenteral. Pengo!atan umumn&a di!erikan selama 7'10 ari #ada kasus tan#a kom#likasi, atau anti!iotik diteruskan sam#ai )
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
1<
ari !e!as #anas. >#a!ila terda#at #enurunan fungsi gin(al, maka di#erlukan #en&esuaian dosis anti!iotik. Hidrasi #enderita arus di#er atikan. Pada #en&akit ringan, re idrasi dilakukan se"ara oral, sedangkan #ada #en&akit !erat, re idrasi dilakukan se"ara #arenteral dengan larutan elektrolit. Pem!erian fisiotera#i #erlu di!erikan #ada #enderita #neumonia lan(ut usia. Penderita #erlu tira !aring dan #osisi #enderita #erlu diu!a 'u!a untuk meng indari tim!uln&a #neumonia i#ostatik, kelema an dan deku!itus. Prognosis Prognosis #enderita #neumonia umumn&a !aik. *aktor #enentu #rognosis #enderita !ergantung #ada al' al di luar #aru, terutama tinggin&a dera(at de idrasi dan gangguan faal gin(al. Prognosis (elek !ila dida#at adan&a kom#likasi kardio #ulmonal, gangguan kesadaran, #eninggian kadar ureum dara , gam!aran a!normal #ada foto t oraks. B. TUBERKULOSIS PARU -u!erkulosis #aru #ada lan(ut usia sering tidak di#er atikan karena kelu an, ge(ala klinik, mau#un gam!aran radiologik tidak k as. Insidens =nsidensi #en&akit tu!erkulosis #aru'#aru #ada lan(ut usia "uku# tinggi, sekitar 2<,2 B. Etiologi Pen&e!a! infeksi tu!erkulosis iala kuman ta an asam, %&"o!a"terium tu!er"ulosis. +mumn&a infeksin&a meru#akan reakti,asi fokus dormant &ang ter(adi #ulu an ta un se!elumn&a. Gambaran Klini Gam!aran klinik tu!erkulosis #aru #ada lan(ut usia sering mem!erikan gam!aran tidak k as. Penderita mungkin tam#ak menderita #neumonia atau !ronkitis kronik dengan res#ons &ang kurang !aik ter ada# anti!iotika. Ge(ala tersering &ang dikelu kan #enderita tu!erkulosis lan(ut usia adala $ sesak na#as, #enurunan !erat !adan dan gangguan mental. Penderita tu!erkulosis #aru lan(ut usia (arang datang dengan kelu an emo#tisis, atau#un ge(ala klasik lainn&a se#erti #ada #enderita usia muda, se#erti demam, !atuk'!atuk #roduktif, dan keringat malam. 3ika tu!erkulosis &ang tim!ul !erasal dari reakti,asi dari fokus infeksi se!elumn&a, daera #aru'#aru &ang #aling sering terserang adala daera a#eks #aru, atau dengan #en&e!aran ke daera lain. Pada tu!erkulosis lan(ut usia ini, sering terdengar ronki !asa di daera !asal #aru, terutama lo!us kanan !a7a . Gam!aran radiologik klasik &ang ditemui adala gam!aran infiltrat, fi!rosis, kalsifikasi, ka,itas, efusi #leura, #neumotoraks, atau !er"ak'!er"ak milier. Kadang tu!erkulosis #aru #ada usia lan(ut men&eru#ai karsinoma #aru, terutama a#a!ila tim!ul infiltrat di ilus atau #ara iler, se ingga tam#ak se#erti massa. Penegakan diagnosis sering mengalami kesulitan karena kelu an dan kelainan fisik &ang sering tidak (elas. 8iagnosis #asti dengan ditemukann&a kuman 0-> #ada s#utum, dengan #ulasan langsung atau kultur, al ini sulit di#enu i karena s#utum #ada lan(ut usia sangat sedikit atau sulit mengeluarkan s#utum. %aka da#at dilakukan #erangsangan dengan #em!erian Ia2l le7at ne!uli;er atau "ara lainn&a. Klasi"i asi #iagnosti $% 1. -0 #aru ' 0-> mikrosko#is langsung (J) atau !iakan (J), kelainan foto toraks dan ge(ala klinis sesuai -0.
men&okong -0,
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
16
0-> mikrosko#is langsung atau !iakan ('), teta#i kelainan rongent dan klinis sesuai -0 dan mem!erikan #er!aikan #ada #engo!atan a7al -0 (initial - era#&). Pasien ini memerlukan #engo!atan &ang adekuat. 2. -0 #aru tersangka 8iagnosis #ada ta a# ini !ersifat sementara sam#ai asil #emeriksaan 0-> dida#at (#aling lam!at ) !ulan ). Pasien dengan 0-> mikrosko#is (') atau !elum ada asil #emeriksaan atau #emeriksaan !elum lengka#, teta#i kelainan rongent dan klinis sesuai -0 #aru. Pengo!atan dengan anti -0 suda da#at dimulai. ). 0ekas -0 (tidak sakit ) >da ri7a&at -0 #ada #asien di masa lalu dengan atau tan#a #engo!atan gam!aran rongent normal atau a!normal teta#i sta!il #ada foto serial dan s#utum 0-> ('). Kelom#ok ini tidak #erlu dio!ati. 2ara lain untuk menentukan diagnosis $ ' Ka!oratorium dara rutin ( K@8 normal atau meningkat , limfositosis ) ' *oto toraks P> dan leteral. ' Pemeriksaan s#utum 0-> ' -est P>P ( #eroksidase anti #eroksidase ) %eru#akan u(i serologi imuno#eroksidase memakai alat istogen imuno#eroksidase staining untuk menentukan adan&a =gG s#esifik ter ada# !asil -0. ' -es %antouH A -u!erkulin ' -eknik Pol&merase 2 ain 1ea"tion 8eteksi 8I> kuman se"ara s#esifik melalui am#lifikasi dalam !er!agai ta a# se ingga da#at mendeteksi meski#un an&a ada 1 mikroorganisme dalam s#esimen. 3uga da#at mendeteksi adan&a resistensi. ' 0e"ton 8i"kinson 8iagnosti" =nstrument S&stem ( 0>2-@2 ) 8eteksi gro7t indeH !erdasarkan 2:2 &ang di asilkan dari meta!olisme asam lemak ole %.-u!er"ulosis. ' @n;&me Kinked =mmunosor!ent >ssa& 8eteksi res#ons umoral, !eru#a #roses antigen'anti!odi &ang ter(adi. Pelaksanaann&a rumit dan anti!odi da#at meneta# dalam 7aktu lama se ingga menim!ulkan masala . ' %/2:8:8eteksi anti!odi memakai antigen li#oara!inomannan &ang direkatkan #ada suatu alat !er!entuk se#erti sisir #lastik, kemudian di"elu#kan dalam serum #asien. 0ila terda#at anti!odi s#esifik dalam (umla memadai maka 7arna sisir akan !eru!a . Pengobatan Pada #enderita lan(ut usia, #en&akit "enderung mengenai !an&ak organ, maka #engo!atan se!aikn&a se"ara olistik. Hal ini untuk meng indari adan&a efek sam#ing o!at, kera"unan o!at karena adan&a interaksi o!at &ang di!erikan !ersama'sama. :!at anti tu!erkulosis &ang !iasa di!erikan #ada #enderita lan(ut usia adala =IH, rifam#i"in, dan etam!utol. Stre#tomisin an&a di#akai a#a!ila ada alangan menggunakan o!at'o!atan lain, karena efek sam#ingn&a ototoksik dan nefrotoksik. -indakan re a!ilitasi #erlu di!erikan #ada #enderita mengingat gangguan fungsi #aru #ada #enderita. Kati an fisik (uga di#erlukan untuk menguatkan otot'otot #erna#asan, melati "ara !atuk &ang efektif dan se!again&a #erlu di(elaskan #ada #enderita. -era#i tu!erkulosis menurut .H: ta un 200) $ Kategori 1$ 0-> (J) kasus !aru atau 0-> (') lesi luasA eHtra #ulmo ' isonia;id J rifam#i"in J et am!utol (or stre#tom&"in) 2 !ulan ' isonia;id J rifam#i"in 4 !ulan, (isonia;idJet am!utol) 6 !ulan Kategori 2$ 0-> (J), rela#s, #utus o!at, gagal o!at ' isonia;id J rifam#i"in J #ira;inamid J et am!utol J stre#tom&"in 2 !ulan ' isonia;id J rifam#i"in J #ira;inamid J et am!utol 1 !ulan
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
'
17
' isonia;id J rifam#i"in J et am!utol < !ulan Kategori )$ 0-> ('), lesi minimal ' isonia;id J rifam#i"in J #ira;inamid J et am!utol 2 !ulan ' isonia;id J rifam#i"in 4 !ulan (isonia;id J et am!utol) 6 !ulan Kategori 4$ kronik 0-> (J) ' setela menda#at #engo!atan adekuat dan resisten ter ada# multi drug treatment ' !eri o!at &ang sensitif atau indi,idual (isonia;id sa(a !ila keuangan tidak memungkinkan
,. Pen"a#!t Pa$u O' t$u#t!) K$on!# -PPOK. 8efinisi PP:K adala suatu kelainan #aru dengan adan&a #erlam!atan aliran udara &ang tidak se#enu n&a re,ersi!el, &ang !ersifat #rogresif dan !erkaitan dengan res#ons inflamasi &ang a!normal ter ada# #artikel gas atau iritan. /ang termasuk dalam kelom#ok PP:K adala !ronkitis kronis, emfisema #aru dan #en&akit saluran na#as #erifer. Insidens 0elum !an&ak di(um#ai insidens PP:K #ada lan(ut usia. Etiologi @tiologi #en&akit ini !elum diketa ui. -im!uln&a dikaitkan dengan faktor resiko &ang terda#at #ada #enderita, antara lain merokok &ang !erlangsung lama, #olusi udara, infeksi #aru !erulang, umur, (enis kelamin, ras, dan lain se!again&a. Pengaru dari masing'masing faktor resiko ter ada# ter(adin&a PP:K saling mem#erkuat, dan faktor merokok diangga# #aling dominan. Pato"isiologi PP:K ditandai suatu inflamasi kronis #ada saluran na#as, #arenkim #aru dan (aringan ,askular #aru. -ingkat inflamasi ini !er,ariasi se u!ungan dengan #rogresi,itas #en&akit. >ki!at kerusakan &ang tim!ul, akan ter(adi o!struksi !ronkus ke"il (!ronkiolus terminal), &ang mengalami #enutu#an atau o!struksi a7al fase eks#irasi. +dara #ada saat ins#irasi muda masuk ke dalam al,eoli, saat eks#irasi !an&ak &ang ter(e!ak dalam al,eolus dan ter(adila #enum#ukan udara (air trapping). Hal ini men&e!a!kan kelu an sesak na#as. >dan&a o!struksi dini saat a7al eks#irasi akan menim!ulkan #eman(angan fase eks#irasi. *ungsi' fungsi #aru$ ,entilasi, distri!usi gas, mau#un #erfusi dara akan mengalami gangguan. Gambaran Klini Gam!aran klinik &ang ditemukan adala gam!aran #en&akit #aru &ang mendasari tanda' tanda klinik aki!at ter(adin&a o!struksi !ronkus. 0ila diamati dengan "ermat akan mengara #ada dua ti#e$ (1) mem#un&ai gam!aran klinik dominan ke ara !ronkitis kronik ( %lue bloater type)9 dan (2) gam!aran klinik dominan ke ara emfisema ( Pin pu""er type). -a!el $ Per!edaan Pink #uffer dan 0lue !loaters Ga('a$an >7itan +sia saat diagnosis Se!a! di P!n# *u))e$ - e()! e(atou . )0'40 ta un L 60 t -ak diketa ui Predis#osisi genetik Blue Bloate$ - '$on#!t! . 20 ta unan aki!at merokok L <0 t -ak diketa ui 2ua"a
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
16
%erokokA#olusi udara %erokokA#olusi udara S#utum Sedikit 0an&ak sekali 8is#neu 1elatif dini 1elatif lam!at 0entuk tu!u Kurus dan ram#ing Gi;i "uku# 8iameter >P dada Sering !entuk tong -idak !ertam!a Patologi anatomi @mfisema #anlo!ar @mfisema sentrilo!ar #aru Pola #erna#asan Hi#er,entilasi dan Hilangn&a dorongan #erna#asan. dis#neu &ang (elas da#at Sering ter(adi i#o,entilasi, tim!ul se7aktu istira at !eraki!at i#oksia dan i#erka#nea. Pa 2:2 )<'40 mmHg <0'60 mmHg Pa :2 6<'7< mmHg 4<'60 mmHg Hematokrit )<'4<B <0'<<B Polisitemia H! dan Ht normal H! dan Ht meningkat Sianosis 3arang Sering Kor #ulmonale 3arang,ke"uali ta a# ak ir Sering, disertai !an&ak serangan #iagnosis 8iagnosis ditegakkan dengan anamnesis, #emeriksaan fisik dan #emeriksaan #enun(ang. Pada anamnesis ditemukan kelu an kelema an !adan, !atuk, sesak na#as, na#as !er!un&i, mengi atau w!ee&ing. >namnesa dilakukan se"ara teliti, karena #er(alanan #en&akitn&a lam!at. Pada #emeriksaan fisik, #enderita dengan tingkat #en&akit masi a7al tidak menun(ukkan kelainan. -anda &ang #erlu di#er atikan adala eks#irasi meman(ang, !entuk dada se#erti tong, #enggunaan otot'otot untuk mem!antu !erna#as, kadang ditemukan #erna#asan #aradoksal. 8a#at (uga ditemukan edema kaki, asites, dan (ari ta!u . Pemeriksaan faal #aru meru#akan #emeriksaan #enun(ang #enting. Pasien &ang mem#un&ai ge(ala !atuk kronik dengan s#utum #roduktif serta adan&a ri7a&at ter#a#ar faktor resiko, endakn&a dilakukan #emeriksaan dengan s#irometer, u(i am!atan aliran udara #erna#asan. +ntuk diagnosis dan #enilaian PP:K, #ada s#irometri dengan rasio *@?1A*?2 M70B dan adan&a *@?1M60B. Pengukuran *@?1 meru#akan #emeriksaan standar dan akurat untuk meli at !eratn&a o!struksi saluran na#as. Pengobatan -era#i untuk PP:K arus di#er atikan faktor'faktor &ang da#at mem#er!uruk #er(alanan #en&akit. 3ika ada, endakn&a disingkirkan atau dikurangi. *aktor terse!ut adala merokok, #olusi udara dan lingkungan, infeksi, dan #en&akit di luar #aru misaln&a sinusitis, faringitis, dan se!again&a. -u(uan #enatalaksanaan PP:K adala mem#er!aiki fungsi #aru. +mumn&a digunakan o!at'o!atan$ !ronkodilator, kom!inasi !ronkodilator tera#i, atau kortikosteroid. >#a!ila terda#at infeksi, #erlu di!erikan antimikro!a. 3ika #asien memerlukan oksigen maka di!erikan dengan aliran lam!at$ 1'2 literAmenit. 1e a!ilitasi ter ada# #enderita meli#uti $ 1. *isiotera#i, untuk mem!antu #engeluaran sekret !ronkus 2. Kati an #erna#asan ). Kati an ola raga untuk memuli kan kesegaran (asmanin&a 4. Pengelolaan #sikososial untuk #en&esuaian diri #enderita dengan #en&akit &ang dideritan&a /. ASMA >sma adala suatu #en&akit inflamasi kronik #ada saluran na#as, adan&a o!struksi saluran #erna#asan &ang re,ersi!el se"ara s#ontan atau dengan tera#i, !er u!ungan dengan
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
14
#eningkatan res#on ( i#er reakti,itas) dari saluran #erna#asan ter ada# faktor stimulus. :!struksi (alan na#as &ang re,ersi!el #ada asma da#at ter(adi setela #a#aran ter ada# iritan !ronkus, stimulus kolinergik, udara dingin, atau ola raga. =nflamasi kronik akan men&e!a!kan NremodellingO saluran na#as &ang ditandai dengan i#ertrofi dan i#er#lasi otot #olos, #roliferasi ,askular, i#ertrofi kelen(ar'kelen(ar !ronkus, edema, dan de#osisi kelen(ar kolagen. -eta#i u!ungan antara inflamasi dengan remodeling saluran na#as, ter(adin&a o!struksi saluran na#as &ang irreversibel dan i#er res#onsif !ronkus masi !elum (elas. Insidens =nsidensi asma &ang tinggi ditemukan #ada masa anak'anak, diikuti dengan #enurunan sam#ai dengan de7asa. 8alam masa setela de7asa muda, asma meningkat #ada #asien ekto#ik (terutama 7anita) &ang menun(ukkan reaksi #ada skin tes. Han&a )B dan 1B #enderita asma, onsetn&a #ada umur 60 5 70 ta un. Setela umur 40 ta un, tidak tam#ak u!ungan antara s in test &ang #ositif dan #erkem!angan asma, dan tidak ada #engaru dari #er!edaan (enis kelamin. Etiologi Stimulus luar &ang da#at mem#ro,okasi tim!uln&a asma$ ' =nfeksi ,irus #ada saluran #erna#asan 8iduga infeksi ,irus meru#akan #en&e!a! tersering tim!uln&a asma dan meru#akan suatu faktor inisiasi asma #ada indi,idu se!elum terkena asma. ' Pat';at iritan =ritan s#esifik mau#un nons#esifik da#at men&e!a!kan s#asme !ronkus. 0iasan&a =ritan &ang sering adala asa# rokok, #arfum, dan #olusi udara. ' Pat alergen >lergen an&a mem#engaru i #asien tertentu sa(a, meru#akan faktor #enting #ada #enderita asma usia muda, dan kurang #enting #ada &ang de7asa. ' >s#irin dan in i!itor #rostaglandin Pengaru as#irin dalam meng am!at asam arakidonat #ada sintesis #rostaglandin, (uga da#at men&e!a!kan stimulus #ada otot #olos !ronkiolus. ' :la raga dan udara &ang dingin Keduan&a men&e!a!kan #eningkatan tonus otot !ronkiolus. ' @mosi %ekanisme faktor emosi men&e!a!kan s#asme !ronkus, dan #en&e!a! res#on indi,idu &ang !er,ariasi #ada faktor ini tidak diketa ui. Gejala Klinis Ge(ala klinis dari asma !iasan&a dis#nea dan w!ee&ing. -eta#i #ada lan(ut usia disertai dengan #aroksismal nokturnal dis#nea atau !atuk &ang e#isodik. Pemeriksaan fisik sangat !er,ariasi, #ada keadaan tenang da#at normal. Pada 7aktu serangan, #enderita tam#ak sesak, ditemukan w!ee&ing dan i#erinflasi dada, !atuk !erulang dan #ada malam ari. Hi#erinflasi #ada #asien lan(ut usia sulit di!edakan a#aka dise!a!kan ole serangan asma akut atau karena #eru!a an'#eru!a an &ang !erkaitan dengan usia atau #en&akit o!struktif lain 0ila serangan !erat, #enderita terli at sianosis, !erkeringat, tam#ak lela , gelisa , kemudian men(adi lemas, na#as tersengal, dan w!ee&ing. 0ila tidak "e#at dio!ati #enderita akan meninggal. Pemeriksaan faal #aru #ada asma #enting untuk menentukan !erat ringann&a #en&akit dan untuk meli at res#on ter ada# #engo!atan. Pemeriksaan faal #aru dengan menggunakan s#irometri, akan dida#atkan *@?1 menurun dan pea "low rate menurun. Selain itu da#at #ula dilakukan #emeriksaan s in test, adan&a eosinofilia #ada s#utum dan dara . Pengobatan
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
20
Pengo!atan asma da#at di!erikan !ronkodilator, o!at anti inflamasi, dan o!at anti alergi. 8asar dari #atogenesis asma adala inflamasi, se ingga untuk mengo!ati kelainan ini dengan o!at anti inflamasi. :!at #ili an &ang #aling efektif adala kortikosteroid in alasi. Penelitian menun(ukkan umumn&a kortikosteroid in alasi da#at menekan inflamasi, mem#er!aiki ge(ala asma, i#eres#onsif !ronkus dan !a kan menekan remisi asma #ada se!agian #asien. -a!el $ -era#i >sma Ge(ala Klinis Serangan singkat M1HAmgg Serangan malam M2HA!ln *@?1 L60B 1HA r M serangan M1HAmgg Serangan malam L2HA!ln *@? L60B Serangan setia# ari *@? 60'60B ari Serangan terus'menerus %alam terganggu >kti,itas ter!atas *@? M60B -era#i Pengo!atan di!erikan ge(ala tim!ul
S-@P 1 =ntermitten S-@P 2 %ild Persisten S-@P ) %oderate Persisten S-@P 4 Se,ere Persisten
!ila
Pengo!atan di!erikan tia# ari dengan !ronkodilator dan anti' inflamasi. Pengo!atan dengan in alasi !ronkodilator long'a"ting., dan kortikosteroid. Pengo!atan dengan in alasi !ronkodilator long'a"ting, kortikosteroid in alasi dosis tinggi J oral kortikosteroid (angka lama.
:!at asma $ 1. 0ronkodilator ' Golongan Q agonis$ adrenalin, sal!utamol ' Golongan anti kolinergik$ i#atro#ium !romida, oH&tro#ium !romida ' Golongan metil Hant ine$ teofilin 2. :!at anti inflamasi Golongan kortikosteroid$ 0e"lomet asone, !udesonide, #rednison ). Golongan anti alergi Golongan anti istamin$ ketotifen E. Ka$ !no(a Pa$u Keganasan #aru'#aru #ada lan(ut usia meru#akan kelainan &ang sering ditemukan, !aik !entuk #rimer mau#un sekunder. 8i =ndonesia terda#at ke"enderungan #eningkatan frekuensi karsinoma #aru. 0e!era#a faktor tela diketa ui !er#engaru ter ada# tim!uln&a karsinoma #aru, antara lain adala faktor merokok, #olusi udara, dan !a an industri &ang !ersifat karsinogenik. 41,4B #enderita kanker #aru'#aru !erumur le!i dari 40 ta un dan #ada usia diatas <0 ta un terda#at 7<B kasus. Etiologi @tiologi keganasan #aru'#aru !elum diketa ui, di#erkirakan #en&e!a!n&a adala adan&a iritasi !a an'!a an &ang !ersifat karsinogenik dan !erlangsung kronis. 0a an'!a an iritasi tadi meru#akan faktor'faktor resiko untuk ter(adin&a karsinoma #aru. +ntuk (elasn&a, etiologi kanker #aru &ang #erna dila#orkan adala $ a. /ang !er u!ungan dengan #a(anan ;at karsinogen, se#erti $ ' >s!estos, sering menim!ulkan mesotelioma ' 1adiasi ion #ada #eker(a tam!ang uranium
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
21
' 1adon, arsen, kromium, nikel, #ol&"&li", &dro"ar!on, ,&nil" loride !. Polusi udara Pasien kanker #aru le!i !an&ak di daera ur!an &ang !an&ak #olusi di!andingkan &ang tinggal di daera rural. ". Genetik -erda#at #eru!a anAmutasi !e!era#a gen &ang !er#eran dalam kanker #aru, &aitu $ ' Proto oncogen ' $umor supressor gene ' Gene enconding en&yme Klasi"i asi Kan er Paru Pem!agian #raktis untuk tu(uan #engo!atan $ 1. S2KS (small "ell lung "an"er) 2. ISK22 (non small "ell lung "an"er)A karsinoma skuamosaA adenokarsinomaA sel !esar
udaran&a
karsinoma
Gam!aran Klinik Gam!aran klinik karsinoma #aru'#aru tidak mem!erikan kelu an, dan #en&akit ditemukan se"ara ke!etulan saat #emeriksaan umum. Karsinoma #aru !aru akan mem!erikan ge(ala klinik !iasan&a kalau suda lan(ut, menim!ulkan kom#likasi, misaln&a mem!erikan tekanan #ada organ di sekitarn&a, metastasis (au dan se!again&a, se ingga mengganggu fungsi organ lainn&a. Kadang'kadang tim!ul ge(ala &ang men"olok &aitu tim!uln&a n&eri di daera dada, sesak na#as, emo#tisis, dan tim!ul !en(olan di dada. Ke!i (elasn&a ge(ala'ge(ala kanker #aru se!agai !erikut $ a. Kokal (tumor tum!u setem#at) ' !atuk !aru atau !atuk le!i e!at #ada !atuk kronik ' emo#tisis ' mengi (7 ee;ing, stridor) karena ada o!struksi saluran na#as ' kadang terda#at ka,itas se#erti a!ses #aru ' atelektasis !. =n,asi lokal ' n&eri dada ' dis#nea karena efusi #leura ' in,asi ke #erikardium ter(adi tam#onade atau aritmia ' sindrom ,ena "a,a su#erior ' sindrom orner ( fa"ial an idrosis, #tosis, miosis) ' suara serak karena #enekanan I. larr&ngeus re"urrent ' sindrom Pan"oast karena in,asi #ada #leHus 0ra" ialis dan saraf sim#atis ". Ge(ala #en&akit metastasis ' Pada otak,tulang, ati, adrenal ' Kimfadeno#ati ser,ikal dan su#rakla,ikula (sering men&ertai metastasis) d. Sindrom #araneo#lastik $ -erda#at #ada 10 B kasus dengan ge(ala$ ' sistemik, #enurunan !arat !adan,anoreksia, demam ' ematologi $ lekositosis,anemia, i#erkoagulasi ' i#ertrofi osteoartro#ati ' neurologik $ demensia, ataksia, tremor, neuro#ati #erifer ' neuromio#ati ' endokrin $ sekresi !erle!i an ormon #aratiroid ( i#erkalsemia) ' dermatologik $ eritema multiform, i#erkeratosis,(ari ta!u e. >sim#tomatik dengan kelainan radiologis $
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
22
' sering terda#at #ada #erokok dengan 2:P8APP:K &ang terdeksi se"ara radiologis ' kelainan !eru#a nodul soliter
-a!el $ -I% T -R -0 -=S -1 -2 -) -4 Tu(o$ *$!(e$ -umor #rimer tidak da#at dinilai -umor tidak nam#ak Karsinoma in situ -umor M )"m -umor L )"m, in,asi ke #leura ,iseralis, disertai atelektasis atau #neumonitis o!struktif -umor !er!agai ukuran &ang menginfiltrasi dinding t oraH, diafragma, #leura mediastinum, #erikardium #erietale -umor !er!agai ukuran &ang menginfiltrasi mediastinum, (antung, #em!ulu dara !esar,trakea,esofagus,tulang !elakang,karina,atau tumor dengan efusi #leura ganas
N IR I0 I1 I2 I)
Kelen&a$ l!()e $eg!onal Kelen(ar geta !ening regional tidak da#at dinilai -idak ada metastasis kelen(ar regional %etastasis #ada kelen(ar sisi &ang sama atau kelen(ar ilus sisi &ang sama %etastasis mediastinum sisi &ang sama danAatau kelen(ar su!karina %etastasis mediastinum kontralateral,kelen(ar geta !ening ilus kontralateral M Meta ta ! %R -idak da#at dinilai adan&a metastasis %0 -idak ada metastasis (au %1 -erda#at metastasis (au
#iagnosis 8iagnosis karsinoma #aru ditegakkan atas dasar anamnesis, #emeriksaan fisik dan #enun(ang. Pada anamnesis ditemukan kelu an'kelu an &ang sering tim!ul #ada #enderita, misaln&a$ !atuk, !atuk dara , sesak na#as, n&eri dada, dan kelema an !adan. Pada #emeriksaan fisik sering tidak ditemukan kelainan, ke"uali #ada keadaan karsinoma &ang suda lan(ut.
Pemeriksaan radiologik meru#akan #emeriksaan #enun(ang &ang #enting untuk mengeta ui adan&a gam!aran !a&angan tumor atau letak tumor. Pemeriksaan #enun(ang lainn&a &aitu sitologi s#utum, #emeriksaan isto#atologi, dan #etanda tumor. Pemeriksaan #enun(ang &ang
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
2)
ter#enting adala #emeriksaan isto#atologi #ada !io#si (aringan tumor untuk menentukan (enis sel tumor. Pengobatan Pengo!atan karsinoma #aru tergantung #ada (enis tumor dan stadiumn&a. -indakan &ang !iasa dilakukan adala o#erasi, radiotera#i, kemotera#i, dan imunotera#i. -era#i kanker #aru non small "ell %odalitas tera#i standar #ada kanker #aru non small "ell adala $ #em!eda an., tera#i sitostatika, tera#i radiasi dan tera#i laser. Sedangkan p!otodinamic t!erapy (P8-), c!emoprevention dan tera#& !aru &ang lain masi dalam tingkat u(i klinik. Pada saat diagnosis ditegakan, kanker #aru non small "ell dikelom#okan men(adi ) !erdasarkan stadiumn&a &aitu $ 1. Kanker #aru non small cell &ang da#at ditera#i dengan #em!eda an. -ermasuk dalam kelom#ok ini adala kanker #aru non small "ell stadium 0, =, == .!ila status #erforman"e tidak memungkinkan untuk men(alani #em!eda an da#at dilakukan tera#i radiasi. 2. Kanker #aru non small cell &ang men&e!ar ke kelen(ar limfe terdekat. -era#i #ada kelom#ok ini adala tera#i radiasi, tera#i radiasi dan sitostatika atau #em!eda an sa(a. ). Kanker #aru non small cell &ang men&e!ar ke (aringan sekitar atau ke lo!us lain. Pada kelom#ok ini da#at di!erikan tera#i radiasi untuk mem!atasi #ertum!u an kanker. 0e!era#a #enderita da#at di!erikan tera#i sitostatika. -era#i kanker #aru small "ell 1. -era#i standar untuk limited stage diseases $ ' Kom!inasi tera#i sitostatika dan tera#i radiasi (kemoradiasi), dengan atau tan#a prop!ylactic cranical irradiation A P2= ' -era#i sitostatika kom!inasi $ eto##side (@) J "is#latin (P) k usus #enderita dengan gangguan fungsi #aru. 2.-era#i untuk e'tensive stage disease $ -era#i standar untuk kelom#ok ini adala tera#i sitostaika kom!inasi$ ' 2&"lo# os# amide (2) J 8oHoru!i"ine (>) J ?in"ristine (?) ' 2&"lo# os# amidife (2) J 8oHoru!i"ine (>) J @to#oside (@) ' @to#oside ( @) J 2is#latine (P) atau @to#oside (@) J 2ar!o#latine (2) ' =fos# amide (=) J 2ar!o#latine (2) J @to#oside (@) -u(uan #engo!atan kanker $ 1. Kuratif $ men&em!u kan, mem#er#an(ang masa !e!as #en&akit dan meningkatkan angka ara#an idu# #asien. 2. Paliatif $ mengurangi dam#ak kanker, meningkatkan kualitas idu#. ). 1a7at ruma ( os#i"e "are) #ada kasus terminal $ mengurangi dam#ak fisis mau#un #sikologis kanker !aik #ada #asien mau#un keluarga. 4. Su#ortif $ menun(ang #engo!atan kuratif , #aliatif dan terminal se#erti #em!erian nutrisi, transfusi dara dan kom#onen dara , growt! "actors o!at antin&eri dan o!at anti infeksi. -indakan re a!ilitasi di#erlukan a#a!ila #en&akitn&a suda lan(ut, mem!erikan gangguan fungsi #aru &ang e!at. 3ika karsinoma #aru mengaki!atkan kelema an umum, maka selain tindakan re a!ilitasi #erlu ditam!a kan #sikotera#i #sikososial lainn&a. VI. Pen0egahan Pen"a#!t Pa$u%Pa$u Pada Lan&ut U !a Proses #roses menua seseorang tidak da#at di indari. Pada setia# orang mengalami #eru!a an struktur anatomik mau#un fisiologik #ada tu!u n&a. Pen"ega an ter ada# tim!uln&a #en&akit'#en&akit #aru'#aru #ada lan(ut usia dilakukan #ada #rinsi#n&a dengan meningkatkan da&a ta an tu!u n&a dengan mem#er!aiki keadaan gi;i, meng ilangkan al' al &ang da#at
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
24
menurunkan da&a ta an tu!u , misaln&a meng entikan ke!iasaan merokok, minum alko ol dan se!again&a. Pen"ega an ter ada# tim!uln&a !e!era#a ma"am #en&akit dilakukan dengan "ara &ang la;im. +sa a #en"ega an infeksi #aru'#aruA saluran na#as +sa a men"ega tim!uln&a tu!erkulosis #aru +sa a #en"ega an tim!uln&a PP:K atau karsinoma #aru Pada lan(ut usia &ang mem#un&ai #en&akit #aru'#aru kronis dimana ter!entuk sekret &ang !an&ak, #erlu dia(arkan "ara !atuk &ang !enar, untuk mengeluarkan sekret. /aitu dengan tindakan ta##ing atau ta#otement$ terutama dilakukan #ada #agi ari. %isalkan terda#at sekret #ada #aru kanan, maka #asien miring ke kiri, kemudian di!atukkan. -indakan ini da#at dilakukan !ila sedang duduk, !erdiri, atau#un !er!aring. Hal ini #enting !agi lan(ut usia terutama untuk men"ega as#irasi, di mana as#irasi meru#akan sala satu #en&e!a! kematian &ang sering. Se(ak usia muda, !agi orang'orang &ang !eresiko tinggi ter ada# tim!uln&a kelainan #aru (PP:K dan karsinoma #aru), #erlu dilakukan #emantauan se"ara !erkala, #emeriksaan foto roentgen toraks, dan #emeriksaan faal #aru, #aling tidak seta un sekali. Sangat dian(urkan !agi mereka &ang !eresiko tinggi tadi (#erokok !erat dan orang &ang ter#a#ar #olusi terus menerus), untuk meng indari atau segera !er enti merokok. VII. Ke !(*ulan Pada lan(ut usia terda#at #eru!a an anatomik'fisiologik #aru dan saluran na#as, antara lain !eru#a #engurangan elasti" re"oil lung, ke"e#atan arus eks#irasi, tekanan oksigen arteri atau i#erka#nia. Hal' al terse!ut !er#engaru #ada mekanisme #erta anan tu!u ter ada# tim!uln&a #en&akit #aru Pen&akit #aru &ang sering ditemukan #ada lan(ut usia adala infeksi saluran #erna#asan akut !agian !a7a (k ususn&a #neumonia), -u!erkulosis #aru, PP:K, >sma, dan Karsinoma #aru. +ntuk men"ega mela(un&a #enurunan fungsi #aru, antara lain da#at diatasi dengan melakukan ola raga atau lati an fisik &ang teratur, selain meningkatkan taraf kese atan lan(ut usia. Ka(u #enurunan fungsi #aru da#at diketa ui dengan melakukan #emeriksaan faal #aru se"ara !erkala. Pada lan(ut usia (uga da#at ter(adi gangguan tidur &ang dise!a!kan ole gangguan #ada sistem #ernafasan, dimana #ada lan(ut usia ter(adi #enurunan fungsi #aru'#aru dan (uga ole se!a!'se!a! &ang lain. Gangguan #ada #ernafasan terse!ut da#at mengurangi efisiensi tidur #ada lan(ut usia, umumn&a #ada fase = dan fase == tidur (sekunder ter ada# #enurunan resa#on ,entilasi ter ada# i#oksia dan i#erka#nia), &ang men&e!a!kan #eningkatan #eriode ter(aga #ada malam ari.
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
2<
/AFTAR PUSTAKA
0a ar >. Curent #iagnosis and $reatment in Internal (edicine . 3akarta$ *akultas Kedokteran +ni,ersitas =ndonesia. 200) al.1'10 0oed i'8armo(o 1, %artono H.H, Geriatri Ilmu Kese!atan )sia *anjut+ 3akarta$ *akultas Kedokteran +ni,ersitas =ndonesia, @disi ke'), 2004 Ha;;ard ..1, >ndres 1, 0ierman @.K, 0lass 3.P, Principles o" Geriatrics (edicine and Gerontology, Se"ond @dition. +nited States of >meri"a$ %".Gra7 Hill =n", 1446 Su#artando, Setiati S, Soe(ono 2.H. Penatala sanaan Pasien Geriatri dengan Pende atan Interdisipliner+ Prosiding -emu =lmia Geriatri. 3akarta $ 0agian =lmu Pen&akit 8alam *akultas Kedokteran =ndonesia 2002 -akasi aeng, 3an. -idup Se!at di )sia *anjut+ 3akarta $ Pener!it Harian Kom#as,2002 II. Kung "an"er'images. >,aila!le from .777.lung"an"erinfo."om II. -u!er"ulosa. >,aila!le from .777.medi"ine ealt ."om
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
26
Ke#aniteraan Klinik Gerontologi %edik *akultas Kedokteran +ni,ersitas -arumanagara Sasana -resna .erd a /a&asan Kar&a 0akti 1ia Pem!angunan, 2i!u!ur Periode 26 3anuari 2004 5 26 *e!ruari 2004
27